External - Volume - File PERPUS PUSAT 1.2 DAPUS
External - Volume - File PERPUS PUSAT 1.2 DAPUS
External - Volume - File PERPUS PUSAT 1.2 DAPUS
SKRIPSI
Oleh:
NURMA AFRILIA
NPM: 1611010405
SKRIPSI
Oleh:
NURMA AFRILIA
NPM: 1611010405
Oleh
NURMA AFRILIA
ii
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah
dlimpahkan dari Tuhan Yang Maha Esa, penulis mempersembahkan
karya ilmiah ini, kepada orang-orang terkasih berikut ini.
1. Bapak dan Ibu ku, yaitu Bapak Hi. Nurhadi S.E, MM. dan Ibu
Hj. Marwati, S.Pd. yang setia mendo‟akan ku,
membimbingku, dan memberikan dukungan moril maupun
mental serta tidak henti mendo‟akan untuk keberhasilanku.
2. Adik tersayang Novanza Hasan, Naufal Haikal Hasan, dan
seluruh anggota keluarga besarku yang selalu mendo‟akan dan
memotivasiku.
3. Rekan-rekan Angkatan 2016 yang menjadi teman
seperjuangan selama 4 tahun yang bersama-sama menuntut
ilmu di Pendidikan Agama Islam UIN Raden Intan Lampung.
4. Almamaterku Universitas Raden Intan Lampung.
vi
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
يم
ِ س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح
ْ ب
Nurma Afrilia
Npm.161101040
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................1
B. Identifikasi Masalah .................................................8
C. Batasan Masalah.......................................................8
D. Rumusan Masalah ....................................................8
E. Tujuan Penelitian .....................................................9
F. Manfaat Penelitian ..................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
1.1 Nilai Pre Tes Peserta Didik Kelas VII E Mts Al-Hikmah
Bandar Lampung ...................................................................4
1.2 Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar SKI Kelas
VII E ......................................................... .............................6
2.1 Indikator dalam kiat evaluasi .............................................. 31
2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ............................. ......39
3.1 Interval Aktivitas Guru dan Siswa ...................................... 63
4.1 Sarana dan Prasarana Mts Al-Hikmah Bandar Lampung .... 68
4.2 Data Peserta Didik Kelas VII E Mts Al-Hikmah Bandar
Lampung............................................................................. 69
4.3 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Per Aspek Penilaian Siklus
I .......................................................................................... 69
4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I................................................ 80
4.5 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Per Aspek Penilaian Siklus
II ......................................................................................... 90
4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 90
4.7 Peningkatan Penguasaan Pelajaran SKI Kelas VII E Mts
Al-Hikmah Bandar Lampung ............................................. 96
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Cv Alfabeta,
2011), hal. 103
2
Sistem Pendidikan Nasional, 2003. Undang-undang nomor: 20/2003.
Jakarta:Depdiknas
3
Standar Nasional Pendidikan.Peraturan Pemerintah RI Nomor:19 tahun
2005.Jakarta:Depdiknas
3
Tabel 1.1
Nilai Pre TesPeserta DidikKelas VII EMTs Al-HikmahBandar
Lampung
4
Munawir, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) Jurnal PGMI Madrasatuna, Volume 04, Nomor 01, September 2012 hal 1-24
5
Tabel 1.2
Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar SKI Kelas VII E
5
Sumardi Suryabrata, Metode Pengajaran, (Jakarta:Rajawali, 2001), hal 18
6
Musyaropah, S.Pd.I, wawancara dengan penulis , MTs Al-Hikmah, 7
januari 2020
7
7
Uswatun Hasanah, “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Penerapan
MetodePQRST (Preview, Question, Read, Summarize, Test”’(Jurnal Pendidikan
Islam, Volume 1, Januari 2017), hal 4
8
Dede Rohani. “Penerapan Pendekatan PAKEM untuk Meningkatkan
Keterampilan Berfikir Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Guru”(Jurnal keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Vol.1, Febuari 2016), hal 161
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasisebagai berikut:
1. Pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang
konvensional sehingga proses belajar tersebut menjadi kurang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
2. Kurangnya keaktifan siswa dalam hal mengemukakan
pendapat selama kegiatan belajar mengajar.
3. Rendahnya hasil belajar peserta didik karena metode yang
digunakan kurang membangkitkan. Perhatian dan kativitas
yang menyebabkan penerimaan pelajaran kurang optimal.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, peneliti
memberikan batasan masalah pada hasil belajar peserta didik
masih rendah karena belum digunakan menggunakan metode
pembelajaran yang membantu peserta didik dalam mendalami
materi. Dari hal tersebut, peneliti akan memperbaikinya melalui
penggunaan Metode FunLearning pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) kelas VII E MTs Al-Hikmah Bandar
Lampung.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka rumuskan
masalah dalam penelitian ini adalah“Apakah implementasi metode
fun learning mampu meningkatka hasil belajar SKI di Madrsah
Tsanawiyah Al- Hikmah Bandar Lampung?”
9
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang
melandasi penelitian ini adalah “untuk mengetahui implementasi
metode fun learningdalam meningkatkan hasil belajar SKI di
madrasah tsnawiyah Al-Hikmah Bandar Lampung”.
F. Manfaat Penelitian
Dengan terungkapnya beberapa masalah dalam
pembelajaran bahasa Arab dan penerapan metode fun learning ini
diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:
1. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini memberi masukan atau pengetahuan
untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar SKI
melalui metode fun learning
2. Pendidik
Melalui hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk membantu dalam meningkatkan
pembelajaran SKI pada peserta didik dimasa yang akan
datang, membantu guru untuk menentukan suatu metode
bahan ajar yang kreatif dan membantu menunjang menarik
perhatian siswa.
3. Peserta Didik
Menambah wawasan peserta didik dalam belajar SKI
serta menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meingkat.
4. Sekolah
Bagi sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan mutu
sekolah melalui peningkatan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran SKI.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Implementasi
1. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan
rencana yang telah disusun dengan cermat dan rinci.
Implementasi ini dianggap selesai setelah dianggap permanen.
Implementasi ini tidak hanya aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang direncanakan atau dilaksanakan dengan serius dengan
mengacu pada norma-norma tertentu mencapai tujuan
kegiatan, oleh karena itu, pelaksanaan tidak berdiri sendiri
tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.
Implementasi menurut Nurdin Usman adalah bermuara
pada aktivitas, aksi, tindakan, atau hanya mekanisme suatu
sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Tahapan-tahapan implementasi adalah sebagai berikut: 9
1) Menerapkan rencana implementasi
2) Melakukan kegiatan
3) Tindak lanjut implementasi
9
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.
(Jakarta:Rineka Cipta.2013 hal 10
10
Nurfitrianan, “ Pengaruh Penerapan Metode Fun Learning terhadap
minatbelajar IPA Bagi Siswa Kelas V di MI Bahrul Ulum Pallangga Kabupaten Goa”
(Skripsi UIN Alaudin Makasar, Makasar, 2016), hal, 11
11
12
11
Ilham Sanjaya, “ Pengaruh Metode Fun Learning pada Pembelajaran
Gamolan Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik SD 2 Sulusuban Lampung Tengah”
(Skripsi UNILA, Lampung , 2019), hal, 22
13
12
Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Efektif Cooperative Learning, (Yogyakarta:
Diva Press 2016), hal 34
13
Tony Ghaye, Teaching And Learning, (Bandung: Penerbit Nuansa
Cendikia, 2019) ,hal 137
14
14
Chanifa, Chalimatus Sa‟dijah, Yorita Febry Lismanda Vicratina Jurnal
Pendidikan Islam: Volume 4 Nomor 1, 2019 hal 130
15
Tony Ghaye, Teaching….., hal. 154
17
16
Jogiyanto , Fun Research,(Jakarta: PT Elex Media KomputIndo, 2019),
hal 88
18
19
Nirbita, Betanika dkk, “ Fun Learning Sebagai Solusi dalam Penerapan
Full Day School Pada Jenjang Sekolah Dasar. (Seminar Nasional Pendidikan:
Malang, 2017) hal, 119
21
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang di capai dari proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil
belajar diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan
pendidikan sehingga hasil belajar harus sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah
mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan
yang dapat di didik dan di ubah perilakunya yang meliputi
domain kognitif, afektif dan psikomotorik.21
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-
mengajar yang optimal cendrung menunjukkan hasil yang
berciri sebagai berikut:
a. Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan
motivasi berlajar intristik pada diri siswa. Motivasi
20
Nurfitiriana, Pengaruh Penerapan ….. , hal 19
21
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Celeban Timur, Yogyakarta: Pustaka
Belajar, Cetakan VII, 2018), hal 54
22
22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2017), hal 56
23
Nurfitiriana, Pengaruh Penerapan……., hal. 59
23
a. Visual
Moliditas visual mengakses citra visual yang diciptakan
maupun diingat, seperti warna, hubungan ruang, potret
mental, dan gambar.
b. Auditori
Modilitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang
diciptakan maupun diingat seperti musik, nada, irama,
dialog internal, dan suara.
c. Kinestetik
Modilitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi
yang diciptakan maupun diingat seperti gerakan,
koordinasi, irama, tanggapan emosional dan kenyamanaan
fisik.
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada
semua siswanya untuk mencari dan menemukan sendiri
beberapa informasi yang telah dimiliki. Informasi guru
tersebut hendaknya dibatasi pada informasi yang benar-benar
mendasar dan „memancing‟ siswa untuk „menggali‟ informasi
selanjutnya. Jika para siswa diberi peluang untuk mencari dan
menemukan sendiri informasi itu, maka mereka akan
merasakan getaran pikiran, perasaan dari hati. Getaran-getaran
dalam diri siswa ini akan membuat kegiatan belajar tidak
membosankan, malah menggairahkan.
Sebagai tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran
adalah tercapainya tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran
dapat diketahui melaluites formatif yang mana hasilnya dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi para pelaku pendidikan.
Hasil belajar mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Proses penilaian hasil belajar
dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui
kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru
dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan lebih lanjut,
baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Untuk mengetahui keberhasilan belajar yang telah
ditetapkan dalam interaksi atau proses pembelajaran
25
24
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi
Aksara,2006), hal 41
25
Hasan Baharun, Penerapan Pembelajaran active Learning untuk
Meningkat Hasil Belajar Siswa di Madrasah, Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 1No.
1, (Januari-Juni 2015), hal 40
26
Tabel 2.1
Indikator dalam kiat evaluasi
26
Muhibin Syah, Psikology Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
(Bandung:Rosdakarya2013), hal 151
27
27
Hasan Baharun, Penerapan Pembelajaran ….., hal 4
28
28
Mansur, Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta: Global
Pustaka Utama, 2004),hal. 1
29
Tri Prasetya dkk., Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),
hal.28
29
30
Munawir, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) Jurnal PGMI Madrasatuna, Volume 04, Nomor 01, 2012 hal 1-24
31
Agus Fahrudin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,
(Bandar Lampung: Fakta Press, 2007), hal, 261
32
E. Penelitian Relevan
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang sebelumnya diantaranya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Dani Pranatadan Alpindo Pratama serta penelitian-
penelitian yang lainnya. Sedangkan persamaan dan perbedaan
penelitian ini dengan beberapa penelitian yag telah dilakukan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
2.2
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
N Nama Jenis Fokus Persamaan dan
o Penelitian, Penelitia Penelitian perbedaan
Judul n
Penelitian
dan
Tahun
Penelitian
1. Dani Pranata PTK penerepan Persamaan:
“ Kualitatif strategi 1. Jenis
pembelajara Penelitian
n Crossword PTK
Puzzle 2. Sasaran pada
dalam mata
pelajaran pelajaran
Sejarah Sejarah
Kebudayaan Kebudayaan
Islam Islam
33
Perbedaan
1. Menggunaka
n strategi
pembelajaran
Crossword
Puzzle
2. Subjek
penelitian
kelas V MI
2. Alpindo PTK Peningkatan Persamaan:
Pratama “ Kualitatif hasil belajar 1. Jenis
melalui penelitian
metode PTK
Brainstromi Perbedaan :
ng 1. Menggunaka
n metode
Brainstromi
ng
2. Subjek
penelitian
kelas VIII
3. Nurfitriana PTK Pengaruh Persamaan:
“Pengaruh Kualitatif Penerapan 1. Jenis
Penerapan Metode Fun penelitian
Metode Fun Learning PTK
Learning Terhadap 2. Menggunaka
Terhadap Minat n Metode
Minat Belajar Fun
Belajar IPA Learning
Bagi Siswa Perbedaan :
Kelas V di 1. Subjek
MI Bahrul penelitian
Ulum kelas V MI
Pllangga
Kabupaten
Gowa”,
34
2016
4 Herlina PTK Metode Fun Persamaan:
Oktavia, Kualitatif Teaching 1. Jenis
“Penggunaa dalam penelitian
n Metode Meningkatka PTK
Fun n Hasil 2. Menggunaka
Teaching Belajar n metode
dalam Siswa Kelas pembelajara
Meningkatka III n
n Hasil Perbedaan :
Belajar 1. Subjek
Siswa Kelas penelitian
III pada kelas III
Mata 2. Menggunaka
Pelajaran n metode
IPS di SD 1 Fun
Sumberrejo Teaching
Kota Gajah
Tahun
Pelajaran
2016/1017”,
2017
5 Ilham Kuantitat Pengaruh Persamaan:
Sanjaya if Metode Fun 1. Jenis
“Pengaruh Learning penelitian
Metode Fun pada PTK
Learning Pembelajara 2. Menggunaka
pada n Gamolan n metode
Pembelajara Terhdap Fun Learning
n Gamolan Hasil Perbedaan :
Terhdap 1. Subjek
Hasil Belajar penelitian
Peserta Sekolah
Didik SD Dasar
Negeri 2
Sulusuban
35
Lampung
Tengah”,
2019
F. Acuan Teoritis
1. Metode fun learning
Fun Learning dalam kamus bahasa Inggris, diartikan
sebagai Fun yaitu “kesenangan” atau “kegembiraan” dan
learing diartikan “pembelajaran” jadi fun learning adalah
36
G. Model Tindakan
Ada beberapa ahli yang mengemukkan model penelitian
tindakan, namun secara garis besar terdapat empat model yang
lazim dilalui, yaitu diantaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model
Kemmis dan Mc. Tanggart, (3) Model John Elliott, dan (4) Model
Dave Ebbutt.
1) Model Kurt Lewin
Model ini menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai
model action research, terutama classroom action research
menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu:
(peranan (plenning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan
32
Nurfitrianan, “ Pengaruh Penerapan …., hal, 11
33
Ilham Sanjaya, “ Pengaruh Metode…., hal, 22
34
Mansur, Peradaban Islam …, hal. 1
37
35
Samsu Sumadayo, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), hal. 41
36
Ibid., hal, 40-41
38
37
Ibid., hal.41-42
38
Saur Tampubolon, “Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Pendidik dan Keilmuan”, (Jakarta: Erlangga. 2014), hal. 15
39
H. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Tindakan adalah dugaan sementara atau jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang bisa benar ataupun
salah dan harus diuji terlebih dahulu. Hipotesis ini berfungsi untuk
memberikan arahan yang jelas terhadapat pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan pernyataan diatas, penelitian merumuskan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut: implementasi metode fun
learning dapat meningkatkan hasil belajar SKI kelas VII E di
Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA