Bab I-II

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 76

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN MINAT

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV PADA PELAJARAN FIQIH DI SD IT AR-


RAHMAN JATI AGUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

DEWI WASI’AH. BA
NPM. 1611100100

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/ 2021 M
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Aktivitas Dan Minat Belajar
Peserta Didik Kelas IV Pada Pelajaran Fiqih di SD IT Ar- Rahman Jati
Agung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

DEWI WASI’AH. BA
NPM. 1611100100

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembimbing I: Syofnidah Ifrianti, M. Pd


Pembimbing II: M. Indra Saputra, M. Pd. I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/ 2021 M

i
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan karena dilatar belakangi dari adanya aktivitas dan
minat belajar yang masih termasuk rendah dalam pembelajaran dan juga
dikarenakan masih minimnya penggunaan media yang menarik peserta didik
untuk kondusif dan tertarik dalam proses pembelajaran, dalam penerapannya
media audio visualpun masih memerlukan adanya sarana dan praarana yang
menunjang, sedangkan disekolah masih belum terdapatnya sarana dan prasarana
yang menunjang pembelajaran seperti guns menerapkan media audio visual.
Media audio visual merupakan salah satu dari banyaknya media
pembelajaran, media audio visual yaitu media yang memberikan pengajaran
melalui indra penglihatan dan indra pendengaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu
guna mengetahui adakah pengaruh dari penggunaan media audio visual terhadap
aktivitas dan minat belajar peserta didik pada pelajaran fiqih di kelas IV SD IT
Ar-Rahman Jati Agung.
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif. Metode pada
penelitian ini menggunakan True Experimental Design. Sampel dari penelitian ini
menggunakan dua kelas yaitu kelas Khadijah binti Khuwailid sebagai eksperimen
dan kelas Utsman bin Affan sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
menggunakan media audio visual sedangkan pada kelas kontrol hanya
menggunakan media visual.
Hasil uji normalitas menentukan bahwa data yang dipperoleh berdistribusi
normal, dan dari uji homogenitas dari data yang diujikan adalah bersifat sama atau
homogen. Dan hasil data dari uji hipotesis menggunakan uji Independent Sample
T-Test. Berdasarkan hasil uji tersebut diperolehlah nilai sig(2-tailed) sebesar 0,000
dari dasar pengambilan keputusan nilai Sig.(2-tailed) < 0,05 maka terdapat
perbedaan yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan atau
pengaruh dari penggunaan media audio visual terhadap aktivitas belajar peserta
didik kelas IV pada pelajaran fiqih. Begitupula hasil dari angket minat belajar
diperolehlah nilai sig(2-tailed) sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa
adanya perbedaan atau pengaruh dari penggunaan media audio visual terhadap
aktivitas belajar peserta didik kelas IV pada pelajaran fiqih
Penelitian ini menarik kesimpulan bahwasanya terdapat pengaruh atau
perbedaan dalam aktivitas dan minat belajar ketika menggunakan media audio
visual dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Dengan menggunakan media
pembelajaran yang dapat menarik minat belajar peserta didik maka akan dapat
meningkatkan semangat anak untuk belajar.
Kata Kunci: Media Audi Visual, Aktivitas Belajar dan Minat Belajar

ii
MOTTO

           

   

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu

berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

mamang benar orang-orang yang benar!".”1(Q.S. Al-Baqarah: 31)

1
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Al-Karim Dan terjemahannya.
(Surabaya: Halim, 2013)

v
PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati dan juga rasa syukur atas kehadirat Allah SWT,

kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti cinta kasih untuk :

1. Ayahanda tercinta Busrani S. Ag yang telah membuatku mampu dan

semangat hingga dititik ini. Terimakasih ayah atas segala cucuran keringat

dan segala hal yang telah ayah lakukan demi yang terbaik untuk putrimu

ini.

2. Ibunda tercinta Aprida Sari yang selalu memberikan do’a-do’a terbaik

darinya untuk putri kesayangannya. Dan semoga Allah selalu mengijabah

setiap doa yang engkau pintakan.

3. Adik-adikku tersayang Aldi Syaiful Huda dan ahmda Ali Malik, yang

selalu menginginkan yang terbaik untuk ayuknya. Terimakasih ayuk

ucapkan dan semoga kalian dapat menjadi insan yang berguna.

4. Almamater tercinta UIN Raden Intan lampung yang pastinya sangat aku

banggakan.

vi
RIWAYAT HIDUP

Dewi Wasi’ah. BA dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 17 Juli

1998. Putri pertama dan juga anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan

Busrani dan Aprida Sari.

Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-

Kanak (TK) Aisyiyah 2 Kedaton pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2004.

Melanjutkan ke jenjang sekolah dasar di SDN 1 Surabaya pada tahun 2004 dan

lulus pada tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutkan jenjang sekolah

menengah pertamanya di MTSN 2 Bandar lampung sejak tahun 2010 sampai lulus

pada tahun 2013. Setelah itu penulis melanjutkan sekolah menengah atasnya di

MAN 1 Bandar lampung dan lulus pada tahun 2016.

Tepat pada tahun 2016 penulis mendaftar sebagai mahasiswa Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di

Universitas Islam Negeri raden Intan Lampung melalui jalur SPAN PTKIN.

Selama menempuh pendidikan di UIN Raden Intan Lampung selain dalam bidang

akademik mengikuti perkuliahan di bidang non akademik penulis juga aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan dengan bergabung di UKM Pramuka UIN Raden Intan

Lampung.

Bandar Lampung, Februari 2021


Yang membuat,

Dewi Wasi’ah. BA
NPM. 1611100100

vii
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah Alaa Kulli Haal.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan

kemudahan, kebaikan yang selalu Allah limpahkan sehingga rasa syukur terus

dilantunkan untukNya. KarenaNyalah skripsi dapat diselesaikan oleh penulis.

Shalawat beriringan salam selalu tercurahkan kepada insan yang membawa

manusia dari zaman kejahilan menuju zaman yang berteknologi seperti sekarang

ini, beliaulah kekasih yang Allah cintai yakni Baginda Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini dalam proses penyelesainnya tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis perlu untuk menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Pembimbing I dan Ketua Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak M. Indra Saputra, M. Pd. I selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan sabar memberikan bimbinganserta arahan dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Karyawan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan terkhusus Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang

viii
telah mendidik, memberikan ilmu pengetahuan, dan memberikan waktu

serta pelayanan dengan tulus dan ikhlas kepada penulis selama penulis

menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung.

5. Bapak dan Ibu Staff Karyawan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan

Perpustakaan Pusat UIN Raden Intan Lampung.

6. Kepala Sekolah dan Guru di SD IT Ar- Rahman Jatimulyo yang telah

memberikan izin dan bantuannya sehingga skripsi ini terselesaikan.

7. Teman-teman jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan

2016 khususnya teruntuk PGMI kelas B angkatan 2016. Qiu-qiu yaitu Tri

Handayani dan Gadis Nabilah, dan jntedy yaitu Jamiatul Hidayah, Nisa

Aprida, Tri Mardeka, Elsi Septina dan Yeni Ayu yang memberikan

semangat dan dorongan Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman rekan bhakti di Racana Raden Imba Kesuma Ratu dan Putri

Sinar Alam Pramuka UIN Raden Intan Lampung angkatan 2017 dan

Dewan Racana masa bhakti tahun 2020 yang selama ini saling

memberikan dukungan satu dengan lainnya.

9. Teman-teman KKN tahun 2019 kelompok 37 Ayu, Neti, Zerfi, Puspa,

Qori, Ria, Misna, Reni, Royati, Agung, Kahfi, Selvi yang telah menjadi

bagian dari terlesaikannya skripsi ini.

10. Teman-teman semasa MAN, Indah Zulfa, Maria Ulfa, Alip Fahmi, dan

Futihatul yang turut memberikan semangat kapada penulis sehingga

terselesaikanlah skripsi ini.

ix
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sangat menyadari dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, hal ini

dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan teori penelitian yang penulis

kuasai. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membanggun untuk skripsi ini.

Akhirnya dengan iringan terimakasih penulis memanjatkan doa kehadirat Allah

SWT. semoga segala jerih payah bapak-bapak, ibu-ibu serta rekan-rekan sekalian

mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT dan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Aamiin.

Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, Februari 2021


Penulis

Dewi Wasi’ah. BA
NPM. 1611100100

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

ABSTRAK .......................................................................................................ii

PERSETUJUAN ..............................................................................................iii

PENGESAHAN ...............................................................................................iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................1


B. Identifikasi Masalah............................................................................16
C. Batasan Masalah .................................................................................17
D. Rumusan Masalah ...............................................................................17
E. Tujuan Penelitian ................................................................................17
F. Manfaat Penelitian ..............................................................................18

BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................19

A. Media Pembelajaran Audio Visual....................................................19

xi
1. Pengertian Media Pembelajaran .....................................................19
2. Macam-Macam Media Pembelajaran.............................................23
3. Media Audio Visual Berbasis Video ..............................................27
4. Fungsi Media Pembelajaran ...........................................................27
5. Manfaat Media Pembelajaran.........................................................31
6. Syarat Memilih Media Pembelajaran .............................................33
7. Faktor yang Mempengaruhi media Pembelajaran ..........................35
B. Aktivitas Belajar Peserta Didik .........................................................35
1. Pengertian Aktivitas Belajar .............................................................35
2. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar .............................................................37
3. Indikator Aktvitas Belajar ................................................................41
C. Minat Belajar.......................................................................................42
1. Pengertian Minat belajar ................................................................42
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ........................44
3. Indikator Minat Belajar ..................................................................47
D. Pelajaran Fiqih ....................................................................................48
1. Pengertian Pelajaran Fiqih .............................................................48
2. Pentingnya Mata Pelajaran Fiqih ...................................................49
3. Materi Zakat, Infaq Shadaqah ........................................................50
E. Penelitian yang Relevan......................................................................52
F. Kerangka Berfikir ...............................................................................54
G. Hipotesis ...............................................................................................54

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................56

A. Metode Penelitian ................................................................................56


B. Desain Penelitian .................................................................................56
C. Devinisi Operasional Variabel ...........................................................57
D. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................64
E. Populasi dan Sampel ...........................................................................64
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................64
G. Instrumen Penelitian...........................................................................67

xii
H. Analisis Data ........................................................................................69

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................72

A. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..........................................................72


1. Uji Validitas ...................................................................................72
2. Uji Reliabilitas................................................................................75
3. Kesimpulan Uji Coba Angket Aktivitas dan Minat Belajar ...........75
B. Hasil Analisis Data ..............................................................................77
1. Uji Normalitas .................................................................................77
2. Uji Homogenitas .............................................................................78
3. Uji Hipotesis....................................................................................79
C. Pembahasan .........................................................................................80

BAB V PENUTUP ...........................................................................................82

A. Kesimpulan ..........................................................................................82
B. Saran ....................................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. Data Awal Aktivitas dan Minat Belajar Fiqih ...........................................15


2. Definisi Operasional Variabel....................................................................58
3. Skorsing Hasil Angket ...............................................................................65
4. Kriteria Penskoran Angket Aktivitas dan Minat Belajar ...........................65
5. Kisi-Kisi Angket Aktivitas dan Minat Belajar...........................................66
6. Koefisien Validasi Butir Soal ....................................................................67
7. Koefisien Reliabilitas .................................................................................68
8. Validitas Angket Aktivitas dan Minat Belajar ...........................................73
9. Hasil Uji Validitas dan reliabilitas .............................................................75
10. Hasil Uji Normalitas Menggunakan Shapiro Wilk ....................................77
11. Hasil Uji Homogenitas ..............................................................................78
12. Hasil Uji Hipotesis Aktivitas ....................................................................79
13. Hasil Uji Hipotesis Minat .........................................................................80

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Profil SD IT Ar-Rahman Jati Agung ...............................................................89


2. Hasil Skor Angket Penelitian ...........................................................................94
3. Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen .................................................97
4. Daftar Nama Peserta Didik Kelas Kontrol ......................................................98
5. Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Angket .............................................................99
6. Angket Uji Coba Instrumen Aktivitas dan Minat Belajar.................................100
7. Uji Validitas Instrumen Angket .......................................................................104
8. Uji Reliabilitas Instrumen Angket ....................................................................110
9. Silabus ...............................................................................................................111
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................121
11. Kisi-Kisi Angket Aktivitas dan Minat Belajar .................................................141
12. Angket Aktivitas dan Minat Belajar .................................................................142
13. Perhitungan Nilai dan Uji Normalitas Angket .................................................145
14. Uji Homogenitas Angket...................................................................................145
15. Uji Hipotesis......................................................................................................146
16. Dokumentasi .....................................................................................................147

xv
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. Gambar kerangka berfikir ........................................................51


2. Dokumentasi .............................................................................145

xvi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan wadah dalam proses belajar mengajar yang

menginginkan adanya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan. Pendidikan

sangat berpengaruh guna mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan cita-cita

Bangsa Indonesia yang terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke 4.

Dalam pendidikan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, salah satunya

belajar. Belajar sebagai bagian dari pendidikan merupakan kegiatan yang

dilakukan setiap individu meski terkadang seseorang tersebut tidak menyadari

bahwa ia sedang berada dalam situasi belajar.

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan cita-cita yang ingin dicapai

oleh bangsa Indonesia. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam tatanan

kemajuan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan. Menurut undang-undang

No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dinyatakan, tujuan dari dilaksanakanya pendidikan agar seorang peserta didik

mempunyai suatu keterampilan yang dapat mereka gunakan untuk hidup di

masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki

peserta didik yaitu keterampilan berinteraksi dengan orang lain. 1

Adanya keterampilan berinteraksi dengan orang lain, akan mencerminkan

ketercapaian dari tujuan dari Sistem Pendidikan Nasional tersebut. Oleh karena

1
UU No. 20 Tahun 2003, Pasa 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2

pendidikan memiliki peranan penting dalam mendidik anak- anak bangsa

nantinya. Pendidikan sebagai sarana kita untuk menambah ilmu pengetahuan yang

akan membuat kita berkualitas.

Proses pembelajaran merupakan suatu perpaduan yang tersusun rapi.

Perpaduan tersebut meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan

pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan proses, cara, dan tindakan yang

mempengaruhi siswa untuk belajar.2

Belajar memiliki banyak definisi, Winkel mendefinisikan belajar sebagai

aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelaolaan

pemahaman.3 Belajar yang merupakan aktivitas yang terjadi dalam diri seseorang

yang membuat seseorang itu terjadi perubahan tingkah laku yang terjadi pada saat

sesudah dan sebelum belajar.

Belajar terdapat dua jenis yakni belajar nonformal dan belajar formal.

Belajar nonformal biasanya dapat dilakukan dimana saja yang tidak terikat dengan

satuan pendidikan, sedangkan pendidikan formal yaitu pendidikarn yang

dilakukan dalam lingkup satuan pendidikan atau sekolah sebagai wadahnya.

Belajar membuat seseorang yang sebelumnya tidak mengetahui lalu kemudian

2
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran. (Jakarta: Kata Pena, 2016), h.3.
3
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Palembang: PT. Raja Grafindo Persada, 2016),
h. 17.
3

menjadi tahu sehingga memberikan informasi yang baru dan menjadi pengetahuan

untuk individu tersebut.

Cronbach dalam Sardiman ia memberikan definisi tentang belajar yaitu

learning is shown by a change in behavior as a result of experiment yang berarti,

pembelajaran ditujukan oleh perubahan perilaku sebagai hasil eksperimen.4

Hakikat dari belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh

seseorang yang nantinya akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada

dirinya sendiri, perubahan tersebut baik dalam bentuk pengetahuan dan

keterampilan baru yang akan dimiliki maupun dalam bentuk sikap atau akhlak dan

nilai yang baik atau postif. Dengan demikian hakikat belajar merupakan

perubahan tingkah laku yang secara sadar atau tidak disadari, namun tidak semua

perubahan itu merupakan hasil dari belajar. Perubahan yang dimaksudkan

darimana sebabnya terjadi dan seperti apa dampak yang akan mempengaruhi

seseorang tersebut.

Berdasarkan pemaparan diatas tentang belajar yang akan mendapatkan

ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang akan didapatkan setelah seseorang

belajar. Sejalan dengan Islam yang menyuruh umatnya untuk mencari ilmu yang

sebanyak-banyaknya, dan memang seorang muslim mengharapkan ilmu

pengetahuan yang di berikan oleh Allah SWT. Sebagaimana yang terdapat dalam

firman Allah dalam Qur’an Surah Thaha ayat 114.

4
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2016), h.20.
4

ِ ‫ك ٱ ۡل َحق َو ََل ت َۡع َج ۡل ِبٱ ۡلقه ۡز َء‬


َ ‫ان ِمه قَ ۡب ِل أَن ي ۡهق‬
َ ‫ض َٰ ٰٓى ِإلَ ۡي‬
ِّ‫ك َو ۡحيههۥ ه َوقهل رَب‬ ‫فَتَ َٰ َعلَى ٱ َّلله ٱ ۡل َم ِل ه‬
١١١ ‫ِس ۡدوِي ِع ۡل ٗما‬
Artinya:

“Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah


kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku Ilmu
Pengetahuan”.”5
Berdasarkan firman Allah Surah Thaha ayat 114 dapat dipahami bahwa,

memanglah kita makhluk Allah akan sangat membutuhkan ilmu pengetahuan

yang memang penting. Selain dari firman Allah Surah Thaha ayat 114 terdapat

juga firman Allah yang membahas tentang pentingnya ilmu yaitu dalam surah Al-

Mujadilah ayat 11 yang berbunyi :

‫ح ٱ َّلله لَ هكمۡ َو ِإ َذا قِي َل‬ ۡ ْ


ِ ‫س فَٱف َسحهىا يَف َس‬
ۡ ِ ِ‫هىا فِي ٱ ۡل َم َٰ َجل‬
ْ ‫يل لَ هكمۡ تَفَ َسح‬
َ ِ‫يه َءا َمى ه ٰٓى ْا ِإ َذا ق‬َ ‫َٰيَٰٓأَيهَا ٱلَ ِذ‬
‫ىا ٱ ۡل ِع ۡل َم َد َر َٰ َج ٖۚت َوٱ َّلله بِ َما‬
ْ ‫يه أهوته‬ ْ ‫يه َءا َمىه‬
َ ‫ىا ِمى هكمۡ َوٱلَ ِذ‬ ْ ‫وا فَٱو هش هش‬
َ ‫وا يَ ۡزفَ ِع ٱ َّلله ٱلَ ِذ‬ ْ ‫ٱو هش هش‬
١١ ‫يز‬ ٞ ِ‫ىن َخب‬ َ ‫ت َۡع َمله‬
Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-


lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.6

Kedua ayat Al-Qur’an diatas menjelaskan bahwa hakikatnya ilmu

seseorang yang beriman akan mendapatkan derajat yang lebih tinggi daripada

5
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahannya.
(Surabaya: Halim, 2013), h. 320.
6
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahannya.
(Surabaya: Halim, 2013), h. 320.
5

orang yang tidak memiliki ilmu. Islam yang mementingkan pendidikan karena

memang kita diperitahkan untuk mencari ilmu pengetahuan, termasuk salah

satunya bersekolah. Dengan bersekolah kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan

yang luas. Terlebih lagi dalam lingkup pendidikan Islam atau sekolah yang

berbasis agama Islam. Dalam Islampun mengharuskan kita menyampaikan ilmu

dengan menggunakan pendekatan, metode dan sebagainya.

Selama Proses pembelajaran peserta didik memiliki banyak kesempatan

untuk melakukan sesuatu, dengan menggunakan media dan metode yang

diterapkan pada saat proses pembeljaran berlangsung. Dengan adanya media dan

metode dalam belajar diharapkan tumbuh dan berkembangnya potensi yang ada

pada diri peserta didik itu sendiri. Sehingga akan banyak hal yang membuat

peserta didik membuatnya semakin menarik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

Seluruh komponen dalam pembelajaran saling memiliki keterkaitan satu

sama lainnya. Pembelajaran tanpa metode, tanpa media tanpa adanya interaksi

antara guru dan peserta didik maka akan membuat pembelajaran menjadi tak

terkondisikan dan akan menyusahkan baik untuk guru sebagai pendidik dan juga

peserta didik.

Pada proses pembelajaran berlangsung, diharapkan terwuudnya negosiasi

belajar atau kemitraan selama belajar antara pendidik dan peserta didik yang

nantinya akan menghasilkan pengalaman dalam belajar yang akan

mengakomodasi adanya kebutuhan, kemampuan dan minat tertentu dari si peserta


6

didik. Pendidik dan peserta didik bekerja sama dalama hal arah dan rasa percaya

dari pemahaman terhadap aktivitas belajar.7

Proses pembelajaran yang efektif tersebut membutuhkan alat atau media,

guna memudahkan pendidik untuk menyampaikan isi pembelajaran kepada

peserta didik sehingga peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh

pendidik.

Assosiation for education Commication and Technology memberikan

pengertian mengenai media pembelajaran yaitu segala bentuk dan saluran yang

digunakan seseorang guna menyalurkan informasi atau pesan.8 Media ini erat

kaitannya dengan sarana dan prasarana yang harus memadai disuatu tingkat

satuan pendidikan. Berbicara mengenai sarana dan prasarana yang ada didalam

dunia pendidikan Indonesia sendiri selalu bersamaan dengan upaya perbaikan

mutu pendidikan itu sendiri. Undang-Undang Sistem Pendidikan dalam pasal 45

ayat 1 menjelaskan: “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal

menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,

sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.”

Berdasarkan undang-undang diatas dapat diketahui setiap sekolah harus

memenuhi kebutuhan sarana prasarana guna meningkatkan potensi-potensi

peserta didik. Adanya sarana prasana disekolah membantu guru untuk

7
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa di Kelas Awal, (Yogyakarta: Ombak,
2017), h.127.
8
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, (Depok: PT.
Raja Grafindo , 2017), h. 121.
7

menerapkan media sebagai alat untuk memudahkan dalam penyampaian materi

pembelajaran.

Pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik agar terlihat

menarik, maka pendidik seharusnya dapat memanfaatkan teknologi yang sekarang

ini semakin canggih dalam mengikuti perkembangan zaman, meskipun selama ini

media yang digunakan guru sudah cukup baik digunakan saat pembelajaran.9

Pembelajaran yang bervariasi akan menambah minat belajar siswa untuk

mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Alat bantu pengajaran harus

dapat menumbuhkan minat belajar. Guru dapat membuat proses pembelajaran

bervariasi dengan menerapkan atau menggunakan media yang akan memudahkan

peserta didik untuk memahami apa yang dibahas oleh pendidik.

Media adalah alat untuk berkomunikasi pada saat proses pembelajaran,

agar pembelajaran lebih efektif.10 Media yang menjadi alat untuk membantu

pendidik tidak bisa terpisahkan dari proses pembelajaran guna mencapai tujuan

pembelajaran. Media yang baik memiliki peranan guna mengatur hubungan yang

efektif antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Media yang

tidak menarik menurut peserta didik akan membuat kejenuhan dan

ketidaktertarikan pada peserta didik diproses pembelajaran.

9
Iseu Synthia Permatasari, Nana Hendracipta, Aan Subhan Pamungkas, Pengembangan
Media Pembelajaran Video Animasi Hands Move Dengan Konteks Lingkungan Pada Mapel Ips,
Terampil Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar p-ISSN 2355-1925 e-ISSN 2580-8915,
Volume 6 Nomor 1, Juni 2019, h. 36
10
Sohibun, Filza Yulina Ade , Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual
Class Berbantuan Google Drive, Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 02 (2) (2017) 121-
129 p -ISSN: 2301-7562 e-ISSN: 2579-7964 Desember 2017, h. 121.
8

Ketertarikan dalam belajar peserta didik dapat meningkatkan minatnya

untuk belajar sehingga peserta didik akan bersemangat untuk mendapatkan

pengetahuan melalui proses belajar dikelas. Dengan adanya media sebagai alat

untuk menarik minat peserta didik dalam belajar maka pendidik dituntut untuk

mampu menguasai sarana dan prasarana yang telah disiapkan sekolah untuk

memudahkan dalam proses pembelajaran dikelas.

Peserta didik yang belum berminat terhadap suatu mata pelajaran yang

akan dijelaskan oleh pendidik, maka apapun yang disampaikan oleh pendidik

tidak akan mudah diterima oleh peserta didik. Karena ketika anak sudah mulai

berminat, maka didalamnya akan ada rasa kesenangan tersendiri terhadap suatu

mata pelajaran. Tugas guru adalah bagaimana agar peserta didik berminat untuk

mengikuti proses pembelajaran yang akan disampakan oleh pendidikan.

Belajar yang diartikan sebagai suatu proses yang kompleks dan tentunya

banyak faktor yang mempengaruhinya. Untuk memperoleh hasil yang baik, siswa

harus mempunyai perhatian dan minat terhadap materi pelajaran, selain itu

kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan

materi pelajaran, karena media pembelajaran yang sesuai dapat mempengaruhi

hasil belajar.

Pada proses pembelajaran membutuhkan adanya aktivitas belajar. Wijaya

memberikan definisi dari aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan seseorang

yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada diri seseorang
9

tersebut karena adanya interaksi antara satu orang dengan orang lain dan

seseorang dengan lingkungannya. 11

Aktivitas merupakan kegatan kegiatan yang dilakukan oleh seorang

individu. Dalam belajarpun terdapat aktivitas yang dinamakan aktivitas belajar.

Aktivitas-aktivitas belajar merupakan kegiatan kegiatan yang dilakukan seseorang

selama proses pembelajaran berlangsung, namun tidak semua aktivitas merupakan

bagian dari belajar. Jadi dapat dipahami aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan-

kegiatan yang berlangsung pada saat proses pembelajaran.

Hanya aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

dapat dikatakan sebagai aktivitas belajar. Terdapat indikator dalam aktivitas

belajar yaitu antara lain:

1. Aktivitas peserta didik dalam mendengarkan saat pembelajaran.

2. Aktivitas saat belajar peserta didik mampu untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan.

3. Aktivitas peserta didik dapat menyimpulkan dari pembelajaran yang telah

disampaikan oleh pendidik.12

Syah memberikan definisi bahwa minat merupakan kecendrungan juga

kegairahan atau keinginan yang besar atau tinggi terhadap sesuatu. 13 Dari

11
Nuraini, Fitriani dan Raudhatul Fadhilah, Hubungan Antara Aktivitas Belajar Siswa
Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas X Sma Negeri 5 Pontianak, Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak Jalan Ahmad Yani No 111
Pontianak Kalimantan Barat, Vol. 6 No. 1, Februari 2018, h. 32.
12
Eni Fariyatul Fahyuni, Istikomah, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016), h. 44
13
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajara, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2017), h. 314.
10

pengertian minat yang dipaparkan Syah dapat kita pahami bahwa pengertian dari

minat belajar adalah segala hal yang disukai digemari dan disenangi yang terjadi

pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berikut ini adalah beberapa indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur

dalam minat belajar yaitu antara lain:

1. Terdapatnya pemusatan perhatian, perasaan dan juga fikiran dari peserta

didik kepada pelajaran karena adanya ketertarikan dari peserta didik.

2. Terdapatya perasaan senang dari peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3. Terdapatnya kemauan yang berasal dari peserta didik sehingga peserta

didik akan dapat terlibat aktif pada saat pembelajaran.14

Minat yang timbul dari kebutuhan anak merupakan faktor pendorong bagi

anak dalam melaksanakan usahanya. Jadi dapat dilihat bahwa minat sangat

penting dalam pendidikan, sebab merupakan sumber dari usaha anak yang tidak

perlu mendapat dorongan dari luar apabila pekerjaan yang dilakukan cukup

menarik minatnya. 15

Ilmu pendidikan Islam adalah akumulasi pengetahuan yang bersumber dari

Al-Qur’an dan As-Sunah, yang diajarkan, dibinakan, dan dibimbingkan kepada

manusia sebagai peserta didik dengan menerapkan metode dan pendekatan yang

islami dan bertujuan membentuk peserta didik yang berkepribadian muslim. Fiqih

14
Ibid, Darmadi, h. 323.
15
Abdurrohman, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Minat Belajar
Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV MIN 6 Bandar Lampung, Skripsi UIN Raden Intan Lampung
2017, h 8.
11

sebagai salah satu mata pelajaran yang masih dalam lingkup pembelajaran agama

Islam, yang berkaitan dengan ibadah baik ibadah kepada Tuhan maupun ibadah

kepada sesama manusia.

Pembelajaran fiqih yang biasanya adalah dengan menggunakan cara

belajar yang membuat peserta didik menjadi bosan, sehingga kebanyakan siswa

tidak memiliki minat untuk belajar. Guru harus dapat menarik minat peserta didik

untuk belajar fiqih ya ng memang banyak dari peserta didik yang kurang minat

akan cara yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran.

Adanya media sebagai alat untuk memudahkan guru untuk menarik minat

peserta didik, sehingga peserta didik antusias untuk mengikuti setiap proses

pendidikan. Ketika peserta didik antusias, maka akan menumbuhkan minat belajar

peserta didik. Tugas berat dari seorang pendidik yaitu menarik minat belajar fiqih

yang biasanya banyak dari peserta didik yang tidak tertarik.

Media audio visual pada pelajaran fiqih masih belum dilakukan sebagai

alat bantu pendidik menyampaikan materi pembelajaran. Dalam pembelajaran

fiqih banyak membuat siswa tak tertarik akan proses pembelajarannya karena

kebanyakan guru menerapkan sistem ceramah dalam menjelaskan materi yang

terkait dengan mata pelajaran fiqih. Pembelajaran fiqih sudah seharusnya terdapat

kejelasan terhadap penyampaian materi. Media audio visual diharapkan

menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran fiqih dikelas.

Penggunaan media audio visual tersebut dalam pembelajaran dapat

memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi terhadap materi


12

pemebelajaran serta dapat mengasah penalaran dan koneksi dalam pemahaman

konsep anak. Video sebagai aktualisasi media tersebut membawa siswa ke

pengalaman belajar yang lebih kontekstual.16

Media audio visual yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran

dapat membuat siswa tertarik pula dalam proses pembelajaran. Ketika adanya

ketertarikan dari peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran melalui

penyampaian yang disampaikan dari guru sebagai pendidik akan menimbulkan

adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik. Adanya interaksi tersebut akan

menjadi aktivitas yang akan memudahkan pendidik untuk menyampaikan materi

pembelajaran dan juga memudahkan peserta didik untuk menerima pembelajaran

yang telah diberikan pendidik.

Belajar ialah proses seseorang yang awalnya tidak atau belum mengetahui

membutuhkan alat atau media sebagai bahan untuk menyampaikan materi yang

akan dipelajari oleh peserta didik. Pembelajaran fiqih termasuk dari mata

pelajaran yang membuat peserta didik mudah bosan, dalam penyampaian materi

pelajaran fiqih harus ada terobosan baru agar peserta didik dapat tertarik

mengikuti proses pembelajaran fiqih yang disampaikan oleh pendidik.

Pelajaran fiqih memang harus dapat menarik minat siswa untuk

mempelajarinya, karena fiqih merupakan kegiatan awal kita untuk beribadah.

Pelajaran fiqih kelas IV meski masih tergolong mudah dipahami tetapi dalam

16
Denty Mega Sukma, The Effect of Audio-Visual Media on the Students’ Participation in
English Classroom, Pancaran Pendidikan FKIP Universitas Jember Vol. 7, No. 1, Page 11-22,
February, 2018 ISSN 0852-601X, h. 12.
13

pelaksanaannya masih saja adanya ketidakpahaman yang timbul dari siswa

dikarenakan minat belajar yang ditunjukkan siswa belum masih membuat siswa

belum sampai pada tahap menguasai materi yang diberikan, termasuk juga pada

materi fiqih pembelajaran 3 tentang manfaat zakat, infaq dan shadaqah.

Materi yang disampaikan oleh pendidik dari pelajaran fiqih yang diberikan

selama ini mungkin monoton, sehingga siswa merasakan kejenuhan dalam proses

pembelajaran yang diberikan. Dalam penyampaian materi yang disampaikan

pendidik terdapat aktivitas yang akan terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Aktivitas tersebut terjadi oleh peserta didik ataupun pendidik itu

sendiri. Seperti apa kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Minat belajar peserta didik selama proses pembelajaran merupakan

aktivitas yang menjadi kegiatan emosional sehingga amat penting minat belajar

bagi peserta didik.

Belum adanya media yang dapat menarik minat belajar dan meningkatkan

aktivitas belajar mengajar di SDIT Ar-Rahman. Dengan adanya media berbasis

audio visual pada mata pelajaran fiqih diharapkan adan terjadinya aktivitas belajar

yang meningkat dan minat belajar yang juga tinggi dari peserta didik kelas IV.

SDIT AR-Rahman merupakan salah satu dari banyaknya madrasah atau

sekolah yang belum efektif dalam penggunaan media yang dapat menampilkan

gambar sekaligus suara atau audio visual, karena lebih menerapkan pembelajaran

berbasis konvensional. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata

pelajaran fiqih di SDIT Ar-Rahman, Bapak Argo Nurnyadi, S. Pd tentang minat


14

belajar peserta didik pada pembelajaran fiqih kelas IV, dari pertanyaan yang

ditanyakan beliau menjawab dengan menyatakan bahwa:

1. Pembelajaran fiqih sudah menggunakan media dalam pembelajaranannya,

hanya saja untuk media audio visual atau dapat dikatakan media dengan

menggunakan vidio belum diterapkan dikarenakan sekolah ini baru didirikan

sektitar 6 tahun yang lalu jadi belum signifikan untuk menggunakan media

berbasis vidio.

2. Penggunaan media pembelajaran hanya menggunakan gambar-gambar yang

tertera dibuku cetak ataupun memang terdapat poster-poster yang digunakan

untuk menyampaikan materi ke peserta didik.

3. Selama proses pembelajaran berlangsung memang tidak dapat dipungkiri

kalau yang namanya peserta didik pada jenjang sekolah dasar memang

karakternya senang bermain, apalagi kelas 4 yang merupakan masa transisi

menuju kelas tinggi. Memang masih banyak yang bermain, baik itu

mengobrol maupun bermain sendiri.

4. Kalau dari segi minat belajarnya memang rata-rata banyak yang

memperhatikan hanya saja ketika mereka mulai bosan perhatian mereka

dalam memerhatikan yang disampaikan guru mulai tidak terkondisikan.

5. Pada saat pembelajaran fiqih ataupun oembelajaran yang lainnya memanglah

aktivitas pembelajaran dari peserta didik sangat beraneka ragam. Mulai dari

ada yang memperhatikan dengan serius, bermain-main dengan teman

sebangkunya, mengobrol dan sebagainya.


15

6. Nilai pada pelajaran fiqih belum dapat dikatakan memuaskan karena memang

kalau untuk pembelajaran fqih termasuk pembelajaran yang dapat dikatakan

mudah-mudah sulit, jadi nilainyapun beraneka ragamnya.17

Hasil dari wawancara peneliti dengan narasumber maka dapat dipahami

bahwa masih banyak peserta didik yang bermain-main karena kurangnya

ketertarikan dalam mengikuti pembelajaran Fiqih. Aktivitas belajar peserta didik

masih pasif karena kurangnya minat belajar yang salah satunya dikarenakan

media yang digunakan guru kurang bervariasi pada saat proses belajar mengajar di

kelas.

Minat belajar yaitu adanya perhatian, rasa suka, antusias, keikutsertaan

peserta didik, maka diketahui bahwa dalam pembelajaran fiqih masih kurangnya

baik itu masih banyak peserta didik yang masih kurang memperhatikan, juga

kurangnya antusias peserta didik dikarenakan pada saat menyampaikan materi

masih menggunakan metode ceramah dan kurangnya variasi dalam media yang

digunakan guru.

Tabel 1
Data Awal Aktivitas dan Minat Belajar Fiqih

Indikator Skor
Mendengarkan 39,8148%
Aktivitas Menjawab Pertanyaan 30,7407%
Menyimpulkan 36,9444%
Perhatian 36,6666%
Rasa Senang 35,5555%
Minat Ketertarikan 29,6296%
Terlibat Aktif 37,1296%

17
Argo Nurnyadi, S. Pd , Guru Fiqih Kelas IV SDIT Ar-Rahman.
16

Keinginan/Kesadaran 40,2777%

Peserta didik di SDIT Ar-Rahman juga masih banyak yang kurang

meminati proses pada saat belajar mengajar, karena masih banyak peserta didik

yang mengobrol dan bermain-main pada jam pelajaran berlangsung.

Begitulah kondisi dari pembelajaran fiqih kelas IV di SDIT Ar-Rahman,

dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih masih belum dapat menarik minat belajar

dan juga nilai peserta didik yang dinilai kurang memuaskan. Karena itulah penulis

tertarik untuk meneliti secara lebih jelas dan komprehensif dalam sebuah karya

tulis ilmiah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang masalah yang peneliti uraikan

diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum efektifnya aktivitas-aktivitas selama proses pembelajaran fiqih

berlangsung.

2. Kurangnya minat siswa kelas 4 dalam pembelajaran fiqih di sekolah.

3. Media yang digunakan selama ini belum dapat menarik minat dalam belajar

sehingga membuat kurang efektifnya yang disampaikan oleh pendidik dan

banyaknya materi yang harus dipelajari peserta didik pada materi manfaat

zakat infaq dan shadaqoh dalam pembelajaran fiqih di kelas 4 di SD IT Ar-

Rahman Jati Agung.

C. Batasan Masalah
17

Penelitian ini penulis membatasi penelitian yang dilakukan berdasarkan

dari identifikasi masalah diatas yaitu: Pengaruh Media Audio Visual Terhadap

Aktivitas dan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas

IV di SD IT Ar-Rahman Jati Agung.

D. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang muncul

untuk mendapatkan jawaban pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh dari penggunaan media audio visual terhadap

aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran fiqih siswa kelas 4

di SD IT Ar-Rahman Jati Agung.

2. Apakah ada pengaruh dari penggunaan media audio visual terhadap

minat belajar peserta didik pada mata pelajaran fiqih siswa kelas 4 di

SD IT Ar-Rahman Jati Agung.

E. Tujuan Penelitian

Terdapat tujuan dari penelitian ini maka, penulis memiliki tujuan dari

penelitian ini sehingga proses dari penelitian ini menjadi terarah dan tidak terjadi

kesimpangsiuran dalam mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penggunaan media

audio visual terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran fiqih

Kelas IV di SD IT Ar-Rahman Jati Agung.


18

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penggunaan media

audio visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih

Kelas IV di SD IT Ar-Rahman Jati Agung.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang ditulis ini memiliki manfaat antara lain:

1. Manfaat penelitian bagi peserta didik sebagai bahan pengetahuan

terkait media pembelajaran audio visual.

2. Manfaat penelitian bagi pendidik sebagai bahan acuan guru fiqih

untuk memberikan pembelajaran yang dapat menarik minat

peserta didik dalam belajar.

3. Manfaat bagi peneliti dari penelitian ini agar memberikan

pengetahuan terkait pengaruh dari media audio visual terhadap

aktivitas dan minat belajar peserta didik.


19

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran Audio Visual

1. Pengertian Media Pembelajaran

Penyampaian materi pembelajaran dalam proses pembelajaran

memerlukan adanya alat bantu untuk pendidik guna memudahkan dalam

penyampaian materi yang akan diberikan kepada peserta didik. Begitupun peserta

didik akan dapat menerima materi yang disampaikan oleh pendidik dalam proses

pembelajaran. Media dapat dikatakan sebagai sarana perantara untuk

memnyampaikan suatu informasi yang diberikan seseorang kepada orang lain.

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu, medio yang diartikan sebagai

antara. Media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara

harfiah memiliki arti perantara atau pengantar. Secara khusus media didefinisikan

sebagai alat untuk berkomunikasi yang dimemiliki kegunaan membawa informasi


18
dari satu sumber kepada penerima informasi. Assosiation for education

Commication and Technology memberikan pengertian mengenai media

pembelajaran yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan seseorang guna

menyalurkan informasi atau pesan.19

18
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Palembang: PT. Raja Grafindo Persada, 2016),
h 221.
19
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, (Depok:
PT. Raja Grafindo , 2017), h. 121.
20

Media yang diartikan sebagai alat bantu guna menyampaikan pesan untuk

mencapai suatu tujuan, karena media guna membantu dalam menyampaikan pesan

maka media akan memberikan manfaat yang baik. Juga dalam pendidikan media

akan dapat memudahkan proses penyampaian informasi yang diberikan pendidik

kepada peserta didik.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam Rohmalia mengemukakan

bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau informasi

pesan.20 Latuheru mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat,

atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar

proses interaksi komunikasi edukasi antara pendidik dan siswa dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdaya guna.21

Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dan tekhnik yang

digunakan sebagai perantara penyampaian informasi dan komunikasi antara

pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran disekolah berlangsung. 22

Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang membawa pesan dan

informasi antara pendidik dan peserta didik. Penggunaan media pembelajaran

dalam aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan secara individu maupun secara

berkelompok.

Media pembelajaran adalah bagian dari proses interaksi pendidik dengan

peserta didik juga interaksi peserta didik dengan lingkungan sebagai alat bantu

20
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Palembang: PT. Raja Grafindo Persada, 2016),
h 222.
21
Ibid, h 221.
22
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: kata Pena, 2016), h 3.
21

dalam proses pembelajaran dan berguna untuk menunjang pada penggunaan

metode dalam mengajar yang digunakan pendidik pada saat belajar.23

Media pembelajaran merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang

didalamnya terdapat (urutan instruksional, metode, media dan waktu) yang

digunakan secara bersama-sama guna efektifitas pembelajaran.24 Sedangkan

menurut Samsudin dalam Giri Wiarto memberikan pengertian dari media

pembelajaran diartikan sebagai sarana atau alat yang digunakan dalam

berkomunikasi guna menyampaikan informasi yang berasal dari seseorang ke

orang lain.25

Terdapat firman Allah yang membahas tentang pentingnya ilmu yaitu

dalam surah Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi :

ْ ‫ح ٱ َّلله لَ هكمۡ َو ِإ َذا ِقي َل ٱو هش هش‬


‫وا‬ ۡ ْ ‫س فَٱ ۡف َسح‬
ِ ‫هىا يَف َس‬ ِ ‫هىا ِفي ٱ ۡل َم َٰ َج ِل‬ َ ‫َٰيَٰٓأَيهَا ٱلَ ِذ‬
ْ ‫يه َءا َمىه ٰٓى ْا ِإ َذا ِقي َل لَ هكمۡ تَفَ َسح‬
١١ ‫يز‬ َ ‫ىا ٱ ۡل ِع ۡل َم َد َر َٰ َج ٖۚت َوٱ َّلله ِب َما ت َۡع َمله‬
ٞ ‫ىن َخ ِب‬ ْ ‫يه أهوته‬ َ ‫ىا ِمى هكمۡ َوٱلَ ِذ‬
ْ ‫يه َءا َمىه‬َ ‫وا يَ ۡزفَ ِع ٱ َّلله ٱلَ ِذ‬
ْ ‫فَٱو هش هش‬
Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-


lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Firman Allah diatas terdapat perkataan untuk manusia yaitu “berdirilah

kamu” , dari kata-kata tersebut dapat kita pahami dalam mencari ilmu pun

23
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Depok: PT RajaGrafindo, 2016), h. 26.
24
Nira Elpira, Anik Ghufron, Pengaruh Penggunaan Media Powerpoint Terhadap Minat
Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV Sd, (Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan: Volume 2 , No 1,
April 2015), h 97.
25
Giri Wiarto, Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani, (Yogyakarta: Laksitas,
2016), h.3.
22

menggunakan media pembelajaran. Pada ayat diatas penggunaan media dalam

pembelajaran adalah adanya media audio atau suara yang dikeluarkan dari ucapan.

          

     

Artinya. “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”(Q.S. An-Nahl: 78)

Berdasarkan penjabaran diatas dari definisi media pembelajaran, media

pembelajaran memiliki manfaat dan peranan yang besar guna memudahkan

peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran. Selain memiliki manfaat bagi

peserta didik, media pembelajaran juga terdapat keuntungan bagi pendidik yakni

memudahkan pendidik dalam proses pembelajaran dan menyampaikan materi

pembelajaran. Media pembelajaran yang menarik akan dapat membuat peserta

didik tertarik dan senang mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh

pendidik.

Media pembelajaran yang akan digunakan ialah Media audio visual yang

akan digunakan untuk kelas eksperimen pada pelajaran fiqih, sedangkan kelas

kontrol dalam pembelajaran fiqih menggunakan media visual.

2. Macam-Macam Media Pembelajaran


23

Media pembelajaran yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran

dikelas memiliki banyak macamnya. Media pembelajaran yang akan disajikan

harus sesuai dan cocok untuk digunakan dengan situasi yang sesuai dengan materi

yang akan disampaikan. Media pembelajaran banyak jenis nya sehingga pendidik

harus dapat benar benar memilih media yang sesuai dengan materi yang akan

disampaikan, jika guru salah dalam pemilihan jenis media maka selain akan

menyulitkan pendidik dalam penyampaian materi peserta didik juga akan merasa

bingung untuk menerima materi yang disampaikan.

a. Media pembelajaran dilihat dari jenisnya, yaitu:

1) Media Audio

Audio berasal dari kata audible, yang memiliki arti suara yang dapat

didengar secara wajar oleh telinga manusia. Media audia adalah media

pembelajaran yang digunakan pendidik dengan batasan indera pendengaran saja.

Media audio ini merupakan media pembelajaran yang hanya

mengandalkan suara saja seperti radio, kaset recorder, piringan hitam dan lainnya.

Media ini tetapi tidak cocok digunakan apabila digunakan untuk orang yang tuli

ataupun yang memiliki kelainan pendengaran.26

Media audio ini mengharuskan peserta didik untuk fokus mendengarkan

suara yang berasal dari radio, kaser recorder dan sebagainya. Apabila peserta

didik tidak fokus mendengankan maka akan membuat ia kebingungan dalam

memahami apa yang disampaikan pendidik melalui media audio ini. Media audio

26
Rohmalina Wahab, h 225.
24

ini lebih cocok disajikan apabila materi yang akan diberikan kepada peserta didik

seperti kisah atau cerita sehingga membuat siswa akan tertarik untuk

mendengarkan suara yang berasal dari rekaman atau kaset recorder yang

diputarkan.

2) Media Visual

Media visual merupakan media yang dapat ditampilkan karena memiliki

beberapa unsur yaitu berupa garis, bentuk, warna dan tekstur dalam penyajiannya.

Media visual dapat menampilkan keterkaitan isi materi yang akan disampaikan

dengan kenyataan.27

Media audio visual ini dapat dikatakan sebagai media yang hanya

mengandalkan indera penglihatan saja. Media ini ada yang menampilkan gambar

yang diam seperti slides, foto gambar atau lukisan dan cetakan. Adapula yang

menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun

yang bisu.28

Media visual ini ialah media yang dapat dilihat secara kasat mata, dengan

menggunakan indera penglihatan, dalam penyampaian menggunakan media visual

tentunya tetap memerlukan penyampaian yang langsung diberikan oleh pendidik

melalui ucapannya.

3) Media Audio Visual

27
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: kata Pena, 2016), h 5.
28
Rohmalina Wahab, h 226
25

Media audio visual ini media yang dapat dilihat dan didengar dengan

menggunakan indera penglihatan dan juga indera pendengaran, media ini

menghasilkan suara dan gambar dalam satu tampilan.

Media ini merupakan media yang menampilkan unsur gambar dan suara

secara bersamaan pada saat penyampaian pesan atau informasi yang disampaikan.

Media audio visual ini dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan

yang sebenarnya.29

Media audio visual inipun terbagi dalam:

a) Media audio visual murni

Media audio visual murni adalah media yang unsur suara dan unsur

gambarnya berasal dari satu sumber yang sama, contohnya seperti video kaset.

b) Media audio visual tidak murni

Media audio visual tidak murni merupakan media yang unsur suara dan

unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, contohnya film bingkai suara

yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal

dari tape recorder.

b. Media Pembelajaran Dilihat Dari Daya Liputnya, yaitu:

29
Ega Rima Wati, h 5.
26

1) Media Dengan Daya Liput Luas dan Serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang yang besar

sehingga dapat menampung jumlah peserta didik yang banyak dalam waktu yang

bersamaan.

2) Media Dengan Daya Liput Terbatas oleh Ruang dan Tempat

Dalam penggunaan media ini membutuhkan ruang khusus ataupun

memang dengan ruang yang terbatas seperti film slides film rangkai yang harus

menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

3) Media Untuk Pembelajaran Individual

Seperti namanya media pembelajar individual hanya untuk seorang diri,

yang termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui

komputer.30

c. Media Pembelajaran Dilihat dari Bahan-Bahannya

Selain dari jenis dan liputnya media pembelajaran juga dapat dilihat dari

bahan-bahannya, apakah bahannya dari bahan-bahan yang ada sehingga dapat

dikatakan media yang sederhana ataupun media dengan bahan-bahannya yang

kompleks. Sederhana atau kompleksnya media biasanya disesuaikan baik dari

materi pembelajaran ataupun masalah pembiayaannya agar tidak menyulitkan

pendidik.

3. Media Audio Visual Berbasis Video

30
Rohmalina Wahab, h 226
27

Video merupakan satu dari banyaknya media audio visual yang

menampilkan gerak. Media audio visual video ini menyajikan pesan yang

memiliki sifat fakta maupun fiktif, menyampaikan pesan bersifat informati,

eduktif, dan instruksional. Media audio visual berbasis video memiliki kelebihan.

Berikut kelebihan dari media audio visual berbasi video, yaitu:

a. Media video dapat menarik perhatian.

b. Sebagian besar dari penonton akan dapat mendapatkan informasi.

c. Waktumengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.

d. Media video akan dapat menghemat waktu sehingga dapat diputar rekaman

secara berulang-ulang.

e. Volume dari suara yang dihasilkan dari video dapat diatur dan disesuaikan

keras dan lemahnya.

f. Dalam pemutaran videonya, guru dapat mengatur pemberhentian gerakan

gambarnya.

g. Saat penyajian video, ruangan tidak perlu digelapkan

4. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran digunakan agar dapat membangkitkan minat peserta

didik untuk mengikuti proses pembelajaran, selain itu dengan adanya media

pembelajaran yang diberikan akan dapat menumbuhkan motivasi peserta didik

untuk rajin belajar. media pembelajaran memiliki fungsi untuk mengatur

hubungan yang efektif antara pendidik dan peserta didik selama proses

pembelajaran.31

31
Ega Rima Wati, S. Pd, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: kata Pena, 2016), h 3.
28

Media pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam mencapai suatu

tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu pendidik dan peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Media pembelajaran memiliki banyak fungsi dalam dunia pendidikan,

yaitu fungsi atensi, afektif, kognitif dan kompensatoris. Fungsi-fungsi tersebut

memiliki penjabaran sebagai berikut:

a. Atensi

Atensi merupakan fungsi utama dari adanya media pembeajaran, yaitu

dapat menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi

kepada materi pembelajaran yang diberikan atau disampaikan pendidik.

b. Afektif

Afektif juga merupakan salah satu fungsi dari adanya media pembelajaran,

fungsi afektif disini dapat dilihat dari adanya tingkat kenyamanan peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media

pembelajaran.

c. Kognitif

Kognitif juga merupakan salah satu fungsi dari adanya media

pembelajaran, fungsi kognitif disini maksudnya fungsi yang terlihat dari

tampilannya. Dari tampilan materi pembelajaran tersebut memperlancar

pencapaian tujuan dalam memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

disampaikan.
29

d. Kompensatoris

Fungsi kompensatoris disini merupakan fungsi dari media pembelajaran

yang dapat dilihat dari hasil penelitian. Maksudnya media pembelajaran dapat

mengakomodasikan peserta didiknya yang lemah ataupun yang lambat dalam

menerima dan memahami isi atau materi pembelajaran.32

Selain fungsi-fungsi media diatas terdapat pula fungsi media pembelajaran

yang dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:

a. Sebagai sarana atau alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran agar

menjadi pembelajaran lebih efektif.

b. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen

lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

c. Mempercepat proses belajar, karena proses pembelajaran yang akan efektif

akan membuat cepat proses pembelajaran, cepat disini maksudnya adalah

lebih cepat untuk masuk kemateri lainnya.

d. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

e. Mengkongkritkan yang abstrak maksudnya dapat menjelaskan sesuatu yang

masih menjadi bayangan yang belum jelas untuk dipahami sehingga dapat

mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Jika difokuskan dengan media audio visual terdapat fungsi-fungsi nya

dalam pembelajaran. Dalam kontek komunikasi atau penyampaiannya, media

audio visual ini memiliki beberapa fungsi yaitu:

32
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: kata Pena, 2016), h 10-11.
30

a. Fungsi edukatif, fungsi edukatif ini dapat memberikan pengaruh yang

mendidik , seperti dapat membuat peserta didik untuk berfikir kritis,

memberikan pengalaman beraj yang bermakna, dan dapat mengambangkan

dan memperluas pengetahuan peserta didik.

b. Fungsi sosial, media audio visual memiliki fungsi sosial disini dapat

membuat uas pergaulan, pengenalan, pemahaman tentang sesorang, cara

bergaul dan adat istiadat.

c. Fungsi ekonomis, berarti madia audio visual dapat memberikan efesiensi

dalam mencapai tujuan. Sehingga penggunaan media audio visual ini dapat

menekan sesediit mungkin penggunaan biaya, tenaga dan waktu tanpa

mengurangi keefektifan dari media dalam mencapai tujuannya.

d. Fungsi budaya, yaitu media pembelajaran audio visual dapat memberikan

perubahan dalam segi kehidupan manusia, dapat mewariskan dan juga

meneruskan unsur-unsur budaya dan seni yang ada dimasyarakat.33

Juga selain itu terdapat fungsi dari media audio visual adalah lebih efektif,

sebagai bagian dari pembelajaran, sebagai hiburan, mempercepat proses belajar

dan meningkatkan kualitas belajar.

5. Manfaat Media Pembelajaran

Terdapat banyak manfaat yang akan didapatkan ketika seorang pendidik

menerapkan atau menggunakan media dalam pembelajran untuk menyampaikan

33
Ega Rima Wati, h. 51-52.
31

materi pembelajaran. Sudjana dan rivai memberikan pendapat manfaat media

pembelajaran pada proses belajar peserta didik, antara lain:

1. Pembelajran yang dilakukan akan memberikan kesan yang lebih menarik

perhatian peserta didik sehingga dapat mengembangkan motivasi peserta

didik dalam belajar.

2. Bahan pembelajaran dapat dipahami lebih jelas maknanya, sehingga akan

lebih dipahami oleh peserta didik dan akan memungkinkannya untuk dapat

menguasai serta dapat mencapai dari tujuan pembelajaran.

3. Akan adanya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran, sehingga

peserta didik akan lebih tertarik untuk belajar.

4. Peserta didik akan melakukan aktivitas-aktivitas lain pada saat pembelajaran

sehingga peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan yang diberikan

pendidik.34

Manfaat dari media pelajaran terbagi menjadi dua, yaitu manfaat umum

dan manfaat praktis.

Manfaat umum dari media pembelajaran diantaranya, lebih menarik,

materi yang disampaikan jelas, peserta didik tidak mudah bosan, dan peserta didik

akan menjadi aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Selain manfaat umum

terdapat pula manfaat praktis antara lain, meningkatkan dan memperlancar proses

pembelajaran, dapat memberikan motivasi kepada peserta didik, dapat

merangsang berbagai indera yang ada pada peserta didik dan terjadinya interaksi

34
Syafrudin Nurdin, Andriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2016), h. 121.
32

langsung dari materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari peserta

didik.35

Selain manfaat umum dan manfaat praktis, media pembelajaran juga

memiliki manfaat yaitu sebagai berikut:

a. Menyamakan Persepsi Siswa.

Menyamakan persepsi disini dimaksudkkan dengan menyamakan

pemikiran, dengan cara melihat objek yang sma dan konsisten sehingga peserta

didik akan memiliki persepsi yang sama.

b. Mengkonkritkan Konsep-Konsep yang Abstrak.

Mengkongkritkan disini maksudnya untuk menjelaskan secara jelas

tentang apa-apa saja yang masih membingungkan peserta didik untuk dipahami.

Contohnya dalam menjelaskan sistem pemerintahan, perekonomian dan lain

sebaginya.

c. Menghadirkan Objek-Objek yang Menjadi Bahan Pembelajaran

Apabila terdapat objek-objek yang sulit untuk dihadirkan pada saat

pembelajaran berlangsung dikarenakan terlalu berbahaya atau sulit untuk didapat

dan dibawa kedalam lingkungan belajar. Contohnya menggambarkan binatang

buas, peristiwa alam lainnya yang memang sulit untuk dihadirkan secara nyata

dalam proses pembelajaran.

d. Menyajikan Objek yang Terlalu Besar Maupun yang Terlalu Kecil

35
Ega Rima Wati, h. 13-14.
33

Adapun manfaat dari media pembelajaran yakni dapat menyajikan objek

yang terlalu besar atau kecil, namun sesuai dengan kapasitas media yang

digunakan. Contohnya dalam pembelajaran pendidik ingin memperlihatkan

pesawat terbang, kapal pesiar dan kereta juga seperti mikroba-mikroba kecil yang

memang tidak mungkin akan pendidik perlihatkan secara nyatanya kepada peserta

didik.

e. Menyesuaikan Cepat dan Lambat

Media pembelajaran yang disesuaikan akan dapat memperlihatkan gerakan

yang terlalu cepat atau lambat. Media pembelajaran ini menggunakan teknik slow

motion, teknik ini menggunakan teknologi media vidio misalnya. Dengan begitu

pendidik dapat melakaukan pengaturan slow motion dengan menggunakan alat

bantu komputer ataupun aplikasi.

6. Syarat Memilih Media Pembelajaran

Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan penggunaan

metode dam materi yang akan diajarkan, agar pembelajaran yang disampaikan

dapat berjalan dengan baik dan tepat (efektif). Dalam menentukan media

pembelajaran diharapkan untuk dapat memperhatikan syarat-syarat sebagai acuan

dan pertimbangan. Berikut dibawah ini yang merupakan syarat-syarat dalam

memilih media pembelajaran :

a. Media yang akan digunakan harus disesuaikan dengan tujuan pembeljaran

yang akan dicapai

b. Dalam pemilihan media harus disesuaikan dengan adanya bahan dan

medianya, sehingga tidak menyulitkan untuk membuatnya


34

c. Media pembelajaran harus dapat menyesuaikan biaya yang dikeluarkan

d. Media pembelajaran diharuskan sesuai dengan kualitasnya

e. Pemilihan media harus dapat sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran,

dalam lingkup tingkat pengetahuan peserta didik, bahasa peserta didik dan

jumlah peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran

f. Pendidik harus dapat mengenal masing-masing dari ciri-ciri media

pembelajaran

g. Pemilihan dalam penggunaan media pembelajaran berguna untuk

meningkatkan efektifitas belajar peserta didik.36

Itulah beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh guru sebagai

pendidik dalam menerapkan atau menggunakan suatu media dalam pembelajaran.

Pendidik tidak boleh asal memilih media untuk dijadikan media pembelajaran.

Dengan memilih media pembelajaran yang tepat akan membuat proses

pembelajaran yang efektif.

Terdapat kriteria utama dalam pemilihan media pembelajaran yaitu

adanya kesesuaian dalam pemilihan dan juga penggunaan media dengan

memperhatikan pembelajaran atau kompetensi yang akan atau ingin dicapai,

kesesuaian dengan materi yang akan dipelajari, pendidik harus dapat terampil

dalam menggunakannya. 37

6. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Pembelajaran

36
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: kata Pena, 2016), h. 19-20.
37
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2017), h. 90.
35

Penggunaan media dalam pembelajaran memiliki banyak faktor yang akan

mempengaruhinya. Dibawah ini beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan

media pembelajaran:

a. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

b. Karakteristik dari peserta didik

c. Jenis rangsangan belajar yang ingin digunakan

d. Keadaan lingkungan belajar

e. Luas lingkup jangkauan yang akan diberikan.

Itulah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam penggunaan

media pembelajaran.

B. Aktivitas Belajar Peserta Didik

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas merupakan kata-kata yang sering kita dengarkan bahkan tanpa

disadaripun kita lakukan, seperti berolah raga, bermain, dan bahkan belajar.

Aktivitas belajar pastinya akan bergantung pada lingkungan sekitar untuk

dipelajari.

Belajar adalah perubahan sebagai hasil dari adanya interaksi yang disebut

dengan aktivitas belajar. belajar temasuk kedalam aktivitas belajar yang dilakukan
36

secara sadar, bersifat fungsional, positif dan aktif, dapat bertahan lama, memiliki

tujuan dan arah yang menyeluruh dan utuh.38

Aktivitas merupakan asas atau prinsip yang penting bahkan sangat

penting yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. 39 Kegiatan

belajar yang selama ini kita lakukan ternyata merupakan bagian dari aktivitas,

tanpa adanya aktivitas proses kegiatan akan menjadi pasif dan kaku karena dapat

kita telaah aktivitas merupakan kegiatan yang mengharuskan kita bergerak selama

proses pembelajaran berlangsung.

Sardiman juga memberikan pengertian dari aktivitas belajar merupakan

aktivitas yang bersifat jasmani dan yang bersifat psikis atau jiwa. Aktivitas ini

berarti dua perbuatan yang saling terkait satu sama lainnya. Kegiatan belajar yang

seperti ini tentunya akan menghasilkan berlajar yang optimal dan sinkron antara

jasmani dan jiwa peserta didik.

Dari berbagai definisi diatas dapat dipahami bahwa aktivitas belajar

merupakan adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan peserta didik

dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Proses

belajar berkaitan erat dengan segala aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan

belajar itu sendiri. Selama proses pembelajaran diharapkan kepada peserta didik

dapat ikut berpartisipasi dalam setiap aktivitas belajar, baik aktivitas fisik maupun

38
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h.
27.
39
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2016), h. 96.
37

psikis. Aktivitas belajar mengharuskan adanya interaksi antara pendidik dengan

peserta didik selama proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Jenis-Jenis Aktivitas dalam Belajar

Terdapat banyak kegiatan atau aktvitas yang hampir setiap orang

menyetujui bahwa hal itu dikatakan sebagai perbuatan belajar, seperti contohnya

mendapatkan kosa kata baru, menghafal syair, menghafal nyanyian, dan

sebagainya.40

Selama proses belajar mengajar berlangsung, kita secara sadar ataupun

tidak akan melakukan beberapa kegiatan atau dapat dikatakan sebagai aktivitas-

aktivitas dalam belajar. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain mendengarkan,

memandang, meraba, membau, dan mencicipi atau mengecap, menulis atau

mencatat, dan membaca.41

a. Mendengarkan

Mendengarkan merupakan salah satu dari banyaknya aktivitas-aktivitas

yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas ini dilakukan

peserta didik ketika pendidik menyampaikan materi pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah, oleh karena itu peserta didik diharuskan dapat

mendengarkan semua yang disampaikan oleh pendidik. Aktivitas mendengarkan

40
Eni Fariyatul Fahyuni, Istikomah, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016), h. 44.
41
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Palembang: PT. Raja Grafindo Persada, 2016),
h. 24.
38

ini sangat terbatas apabila digunakan untuk peserta didik yang memiliki

kurangnya pendengaran atau tuna rungu.

b. Memandang

Memandang sering dan pasti dilakukan oleh setiap manusia terkecuali

yang memiliki kekurangan, yaitu yang tak dapat melihat. Tidak semua

memandang atau melihat itu adalah aktivitas belajar. Memandang dalam aktivitas

belajar disini disesuaikan dengan objek-objek yang memberikan kesempatan bagi

kita untuk belajar.

c. Meraba, Membau dan Mencicipi atau Mengecap

Aktivitas meraba, membau dan mengecap merupakan bagian dari indera

manusia yang dapat digunakan dalam belajar yang disesuaikan dengan materi

yang akan dipelajari.

d. Menulis atau Mencatat

Menulis merupakan aktivitas yang takkan terpisahkan dari kegiatan

belajar. Aktivitas menulis dalam proses pembelajaran sering dilakukan. Tetapi

tidak semua mencatat adalah belajar, mencatat dapat dikatakan belajar apabila

dapat mencapai tujuan dari belajar itu sendiri.

e. Membaca

Aktivitas membaca merupakan aktivitas yang sering dilakukan dalam

proses belajar. Dengan membaca banyak ilmu-ilmu pengetahuan baru yang akan

didapatkan dan dimengerti.


39

Paul B. Diedrich dalam Sudirman dalam artikel penelitian oleh Iin Isnaini

mengeukakan terdapat beberapa jenis aktivitas belajar peserta didik, aktivitas-

aktivitas tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Visual activities, seperti artinya yaitu kegiatan melihat. Berarti aktivitas

visual merupakan aktivitas belajar yang memfokuskan pada indera

penglihatan. Contohnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi dan

percobaan.

b. Oral activities, seperti artinya yaitu kegiatan lisan. Berarti aktivitas lisan

merupakan aktivitas belajar yang memfokuskan pada lisan peserta didik.

Contoh kegiatan dari aktivitas lisan seperti menyatakan, merumuskan,

bertanya, wawancara, diskusi dan mengeluarkan pendapat,

c. Listening activities, seperti artinya yaitu kegiatan mendengarkan. Aktivitas ini

memfokuskan pada indera pendengaran peserta didik dalam proses

pembelajaran. Contoh dari kegiatan mendengarkan mulai dari

mendengarkan, uraian, percakapan dan pidato,

d. Writing activities, seperti artinya yaitu kegiatan menulis. Aktivitas ini

dilakukan peserta didik untuk dapat menulis. Contoh dari aktivitas menulis

adalah menulis cerita, karangan, laporan dan angket,

e. Drawing activities, yaitu kegiatan menggambar. Aktivitas menggambar disini

dilakukan agar peerta didik dapat menggambar apapun yang peserta didik

ingin gambar. Contoh dari kegiatan menggambar yaitu peserta didik dapat

membuat grafik, peta dan diagram,


40

f. Motor activities, yaitu aktivitas motorik yang dilakukan peserta didik. Contoh

daro aktivitas motorik disini seperti melakukan percobaan, bermain, berkebun

dan beternak,

g. Mental activities, yaitu aktivitas mental yang dilakukan oleh peserta didik.

Contohnya seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal dan

menganalisis,

h. Emotional activities, yaitu aktivitas emosional yang dilakukan peserta didik

yang berkaitan dengan emosionalnya. Contohnya seperti menaruh minat,

merasa bosan, gembira, berani, tenang dan gugup. 42

Getrude M. Whippe dalam Oemar Hamalik membagi jenis-jenis aktivitas

belajar peserta didik sebagai berikut:

a. Bekerja dengan alat-alat visual

b. Ekskursi dan trip

c. Mempelajari masalah

d. Mengapresiasi literatur

e. Ilustrasi dan konstruksi

f. Bekerja dengan menyajikan informasi

g. Cek dan tes.43

Semua kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran merupakan

aktivitas belajar yang secara kita sadari atau tidak sadari adalah aktivitas yang

42
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2016), h 101.
43
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara: 2018), h. 173-175.
41

sering kita lakukan ketika belajar. Dari jenis-jenis aktivitas belajar diatas dapat

kita telaah bahwa selama proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk dapat

aktif sehingga kegiatan pembelajaran akan berlangsung efektif. Dengan adanya

aktivitas atau kegiata dalam belajar peserta didik akn semakin tumbuh rasa ingin

taunya terhadap sesuatu yang ia pelajari dan sesuatu yang dilakukan akan

membuat peserta didik dapat berfikir dan melakukan sesuatu yang kreatif.

3. Indikator Aktivitas Belajar

Terdapat beberapa indikator atau gejala-gejala yang dapat diamati dari

aktivitas belajar yaitu antara lain:

a. Aktivitas peserta didik dalam mendengarkan saat pembelajaran. Aktivitas

tersebut dilakukan ketika pendidik menyampaikan materi pelajaran kepada

peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.

b. Aktivitas saat belajar peserta didik mampu untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan. Aktivitas ini dilakukan oleh peserta didik ketika pendidik

memberikan pertanyaan, baik pertanyaan tersebut secara verbal maupun

tertulis.

c. Aktivitas peserta didik dapat menyimpulkan dari pembelajaran yang telah

disampaikan oleh pendidik. Aktivitas ini terjadi biasanya pada akhir

pembelajaran, maka pada saat itulah peserta didik dapat menyimpulkan

pembelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik.44

44
Eni Fariyatul Fahyuni, Istikomah, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016), h. 44
42

C. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Seperti penjelasan sebelumnya minat juga merupakan sebuah aktivitas

atau kegiatan yang dilakukan pada saat belajar. Minat atau interest memiliki arti

kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu. 45

Slameto memberikan definisi bahwa minat suatu rasa baik itu rasa suka

dan rasa ketertarikanyang lebih akan suatu hal maupun aktivitas, tanpa adanya

paksaan dan suruhan dari manapun.46

Syah dalam buku Darmadi memberikan definisi bahwa minat merupakan

kecendrungan juga kegairahan atau keinginan yang besar atau tinggi terhadap

sesuatu.47 Minat menurut Sukardi dalam Ahmad Susanto diartikan sebagai suatu

hal yang disukai, digemari atau disenangi. 48 Hilgard dalam Salmeto memberikan

definisi mengenai minat, bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas dan juga atau kegiatan. 49

Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai

rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa minat

merupakan suatu rasa senang dan tertarik pada suatu hal atau kegiatan (aktivitas),

45
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2017), h. 133.
46
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (jakarta: PT. Rineka Cipta, 2015), 191.
47
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajara, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2017), h. 314.
48
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), h. 57.
49
Salmeto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2015), h. 57.
43

tanpa ada yang menyuruh yakni timbul dengan sendirinya. Apabila seseorang

memiliki minat terhadap suatu hal atau kegiatan tertentu, maka ia akan cenderung

memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut.50 Minat yang selama

ini dipahami dan dipakai akan mempengaruhi kualitas dalam pencapaian hasil

belajar peserta didik dalam bidangpelajaran tertentu.51

Minat merupakan sebuah awal dari pergerakan untuk peserta didik dalam

kegiatan belajar yang digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan ini berkaitan

dengan tujuan dari pembelajaran.

Minat adalah hal yang tak dibawa dari lahir tetapi sesuatu yang tumbuh

dikemudian. Minat terhadapa sesuatu yang merupakan hasil belajar dan

mendukung belajar untuk selanjutnya.52

Minat memiliki kesamaan dengan dengan kecerdasan juga motivasi,

dikarenakan minat dapat memberikan pengaruh kepada aktivitas belajar,

seseorang yang tidak memiliki minat untuk belajar maka ia akan tidak

bersemangat dalam belajar.53

Beberapa pengertian mengenai minat diatas dapat ditelaah bahwa minat

belajar adalah bagian dari aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan dalam belajar

agar siswa dapat timbul dan tumbuhnya ketertarikan untuk mengikuti proses

50
Roida Eva Flora Siagian, Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terrhadap
Prestasi Belajar Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik,
Matematika & IPA Universitas Indraprasta PGRI Jurnal Formatif 2(2): 122-131 ISSN: 2088-
351X.
51
Bisri Mustofa, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Parama Ilmu, 2015), h. 185.
52
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2015), h. 180.
53
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2015), h. 29
44

pembelajaran baik didalam maupun diluar sekolah. Adanya minat menjadikan

peserta didik dapat semangat untuk memperhatikan apa yang dijelaskan oleh

pendidik.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Minat belajar tidak datang atau tumbuh secara tiba-tiba pada diri peserta

didik, melaikan terdapat faktor yang mempengaruhi adanya minat belajar dari

peserta didik. Gunarsa dalam skripsi Abdurrohman mengungkapkan terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik, faktor-faktor

tersebut antara lain:

a. Faktor yang Berasal dari Diri Peserta Didik itu Sendiri

Fakor ini bersumber atau berasal dari dalam diri anak itu sendiri yaitu:

1) Keadaan anak itu sendiri, baik dari keadaan fisik maupun psikis anak

2) Kemampuan maupun ketidakmampuan mengikuti pembelajaran disekolah

3) Kecerdasan yang dimilikinya

4) Motivasi dari dalam dirinya

b. Faktor yang Berasal dari Luar Diri Peserta Didik

Faktor ini adalah faktor luar yang bukan dari diri anak, yaitu:

1) Kondisi keluarga yang mendukung ataupun tidak mendukung

2) Keadaan sekolah yang membuat peserta didik nyaman atau malah sebaliknya

3) Teman-teman yang membuatnya semangat atupun tidak dalam belajar dikelas


45

4) Peranan guru yang memberikan kesan senang atau sebaliknya. 54

Selain faktor yang dikemukakan oleh Gunarsa terdapat juga beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik. Faktor-faktor

tersebut terdiri dari faktor internal yaitu didalamnya terdapat fungsi kebutuhan,

keinginan atau cita-cita dan bakat. Selain faktor internal terdapat pula faktor

eksternal yaitu kebudayaan, pengalaman, keluarga, sekolah dan masyarakat.

a. Faktor Internal

Seperti namanya faktor internal ini merupakan faktor yang terdapat dari

dalam diri peserta didik itu sendiri. Mulai dari kebutuhan peserta didik, peserta

didik membutuhkan adanya minat belajar untuk menjadikan ia paham akan

pembelajaran yang diberikan.

Selanjutnya adanya keinginan atau cita-cita, dengan adanya minat peserta

didik untuk belajar akan memudahkan peserta didik untuk mendapatkan apa yang

ia inginkan. Dan adanya bakat juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat

peserta didik dalam belajar.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini merupakan faktor yang terdapat dari luar diri peserta

didik. Seperti kebudayaan yang mengharuskan ia menyukai sesuatu. Selanjutnya

pengalaman, pengalaman juga memberikan dampak untuk mempengaruhi minat

belajar peserta didik contohnya peserta didik memiliki pengalaman yang

menyanangkan ataupun yang tidak menyenangkan ketika belajar.

54
Abdurrohman, Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Minat Belajar Pada Mata
Pelajaran Fikih Kelas IV MIN 6 Bandar Lampung, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung, 2017, h. 46.
46

Keluarga juga menjadi faktor yang mempengaruhi minat belajar seperti

apakah keluarga peserta didik mendukung atau tidaknya ia dalam belajar.

Kemudian sekolah dan masyarakat juga menjadi pengaruh dalam minat anak

untuk belajar.

Proses belajar akan berjalan dengan lancar ketika adanya minat belajar

itu sendiri. Berikut adalah cara-cara untuk meningkatkan minat:

1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

2. Menghubungan dengan adanya persoalan pengalaman pada masa lalu

3. Memberikan kesempatan untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik

4. Dengan menggunakan berbagai macam bentuk mengjar. 55

Kurt Singer dalam Darmadi juga memberikan pendapat mengenai faktor-

faktor yang memepengaruhi tumbuhnya minat belajar antara lain:

1. Pelajaran yang dikemas dengan baik akan menarik peserta didik pada proses

pembelajaran berlangsung, jika pada pelajaran tersebut terdapat hubungan

antara peserta didik fengan kehidupannya.

2. Pendidik memberikan bantuan kepada peserta didik guna mencapai tujuan

pembelajaran.

3. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat berperan

aktif pada proses pembelajaran.

55
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2016), h. 95.
47

4. Pendidik memperlihatkan sikap guna meningkatkan minatbelajar peserta

didik, jikalau pendidik memberikan sikap yang kurang berkesan baik maka

akan mempengaruhi minat belajar peserta didik.

Selain kurt Singer, Nasution juga memberikan pendapat mengenai faktor

yang mempengaruhi timbulnya minat belajar peserta didik yaitu:

1. Membangkitkan kebutuhan

2. Berhubungan dengan pengalaman yang telah lalu

3. Memberikan kesempatan guna mendapatkan hasil yang baik

4. Menggunakan bermacam-macan bentuk dari metode belajar.56

3. Indikator Minat Belajar

Pada minat belajar terdapat beberapa indikator sebagai bahan acuan

adanya suatu minat sesorang dalam belajar. Terdapat indikator guna mengetahui

minat seseorang dalam belajar, yaitu :

a. Terdapatnya pemusatan perhatian,

b. Perasaan dan juga fikiran dari peserta didik kepada pelajaran karena adanya

ketertarikan dari peserta didik.

c. Terdapatya perasaan senang dari peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran.

d. Terdapatnya kemauan yang berasal dari peserta didik sehingga peserta didik

akan dapat terlibat aktif pada saat pembelajaran.57

56
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta: CV. Budi Utama 2017 ), h. 316.
48

Adanya ketertarikan dalam belajar menjadi indikator karena selama

proses pembelajaran berlangsung akan tumbuhnya minat dikarenakan adanya

ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Selama proses

pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar berangsung peserta didik terus

memperhatikan dan mengikuti arahan yang disampaikan pendidik maka peserta

didik tersebut memiliki minat belajar terhadap pelajaran tesebut. Saat belajar

peserta didik memiliki motivasi yang ada dalam dirinya sehingga ia akan tumbuh

minat untuk ikut belajar, juga dengan adanya pengetahuanpun menjadi indikator

adanya minat pada diri peserta didik.

Indikator tersebut antara lain adanya perhatian yang diberikan peserta

didik pada proses pembelajaran, timbul dan tumbuhnya rasa suka dan ketertarikan

untuk mengikuti pembelajaran, terdapat tingginya antusias peserta didik dalam

proses pembelajaran, adanya partisipasi dan keaktifan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dan juga pernyataan lebih menyukai.58 Adanya

indikator minat belajar berguna untuk sebagai acuan untuk menentukan adakah

minat yang timbul dan tumbuh dari diri peserta didik.

D. Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Pelajaran Fiqih

Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan agama

Islam selain Al’Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, SKI dan Bahasa Arab yang biasa

57
Ibid, Darmadi, h. 323.
58
Devi Eka Pratiwi dan Purwanto, Motivasi dan Minat Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Produktif kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X SMKN
1 Tempel, Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekoomi, Universitas Negeri
Yogyakarta, h.137.
49

terdapat di sekolah yang islami baik itu berstatus Madrasah maupun Sekolah

Islam Terpadu baik dari jenjang dasar bahkan sampai atas maupun universitas.

Pelajaran fiqih sebagai salah satu mata pelajaran dalam agama Islam

yang berkaitan dengan ibadah, baik ibadah kita kepada Allah (habluminallah) dan

kepada sesama manusia (habluminannas). Seperti yang terdapat dalam Rukun

Islam yaitu mulai dari syahadat, sholat, zakat, puasa, sampai ibadah haji. Mulai

dari pengertian sampai dalam pelaksaan-pelaksanaanya.

2. Pentingnya Mata Pelajaran Fiqih

Islam agama adalah yang sempurna, semua perbuatan atau kegiatan

terdapat aturannya mulai dari kita bangun tidur sampai kita akan tidur kembali.

Islam memberikan aturan yang dicontohkan dan dipaparkan oleh baginda

Rasulullah Muhammad SAW. Semua perbuatan perkataan dan tingkah laku Nabi

Muhmmad SAW dijadikan tauladan dan contoh kita dalam berbuat, berbicara dan

bertingkah. Semua aturan-aturan Islam telah diberi tau dan diajarkan langsung

oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk juga hukum dalam fiqih telah dijelaskan

oleh Rasulullah.

Fiqih merupakan mata pelajaran Islam yang juga penting untuk dipelajari

bagi peserta didik. Dalam pelajaran fiqih terdapat banyak pembelajaran yang

berkaitan dengan ibadah, mulai dari sholat puasa zakat dan lainnya. Sehingga

fiqih dikatakan penting untuk dipelajari tidak hanya bagi anak-anak sebagai

peserta didik, tetapi juga semua umat Islam.


50

Mengenalkan hukum-hukum Islam atau Ibadah dalam Islam kepada umat

Islam harus sejak saat usianya belia sehingga sejak usia belia seseorang akan terus

dapat belajardan memahami aturan-aturan, hukum-hukum dalam beribadah di

agama Islam. Seperti kiasan belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu,

yang memiliki maksud ketika seseorang sudah belajar sedari ia kecil makan akan

selamanya tercatat dalam memorinya, karena proses belajar itu dilakukan secara

berkelanjutan akan memberikan pemahaman-pemahaman baru dan segar kepada

peserta didik tanpa menghilangkan pengetahuan yang sudah ia dapatkan

sebelumnya.

3. Materi Zakat, Infaq dan Shadaqah

a. Zakat

Zakat merupakan sebagian atau sejumlah harta yang wajib dikeluarkan

seorang muslimguna diberikan kepada golongan yang berhak untuk menerimanya.

Hukum dari zakat yaitu wajib bagi umat muslim.

             

             

              

       

Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan


kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang
dan tunaikanlah zakat!" setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba
sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh),
seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. mereka
51

berkata: "Ya Tuhan Kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami?
mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada Kami sampai
kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya
sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu
tidak akan dianiaya sedikitpun. (Q.S. An-nisa: 77)
b. Infaq

Infaq merupakan harta yang dikeluarkan seseorang atau badan usaha

yang dikeluarkan untuk kemashlahatan umat islam. Terdapat 4 hukum dari infaq

yaitu wajib, sunah, mubah, dan haram.

              

 

Artinya, “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat

baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

(Q.S. Al-Baqarah: 195)

c. Shadaqah

Shadaqah merupakan harta maupun non harta yang dikeluarkan oleh

seseorang untuk kemashlatan umum. Sama seperti infaq shadaqahpun terdapat 4

hukum yaitu wajib, sunah, mubah dan haram.

                

           
52

Artinya, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut

kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah

dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban

kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah

kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Q.S. Al-Thalaq: 7)

E. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa skripsi atau penelitian yang berkaitan baik dengan

media audio visual maupun minat dan pelajaran fiqih. Dari berbagai penelitian

tersebut terdapat juga beberapa yang dijadikan sebagai bahan refrensi untuk

penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Dari beberapa penelitian terdahulu

yaitu:

1. Penelitian yang ditulis oleh Abdurrohman dari UIN Raden Intan Lampung

dengan judul Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Minat Belajar Pada

Mata Pelajaran Fikih Kelas IV MIN 6 Bandar Lampung. Dengan hasil

penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan yang menjelaskan bahwa

adanya pengaruh dari penggunaan media audio visual terhadap minat belajar

fiqih siswa kelas IV di MIN 6 Bandar Lampung.

2. Penelitian yang ditulis oleh Miftahurohma Hikmasari dari UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta dengan judul Peran Media Audio Visual dalam

Meningkatkan Minat Belajar PAI Siswa Kelas III SD Muhammadiyah

Cepitsari Cangkringan. Dengan hasil penelitiannya dinyatakan cukup efektif


53

dari pengunaan media audio visual dalam meningkatkan minat belajas siswa

kelas III SD Muhammadiyah Cepitsari Cangkringan.

3. Penelitian yang ditulis oleh Eka Novianti dari Jurusan PGMI UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015 dengan judul Peningkatan Aktivitas

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKN Kelas IV Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Talking Stick Di SDN 14 Koto Baru Kabupaten Pesisir

Selatan. Dengan hasil penelitiannya yaitu penggunaan media audio visual

dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam pelajaran fiqih.

4. Penelitian yang ditulis oleh Alif Bagus Fitriadi jurusan PGMI dari UIN Sunan

Ampel Surabaya dengan judul Penggunaan Media Audio Visual Dalam

Meningkatkan Pemahaman Siswa Mata Pelajaran Fiqih Materi Rukun, Wajib

Dan Sunnah Haji Kelas V MI Tarbiyatul Atfhal Simongagrok Mojokerto.

Dengan Hasil Penelitiannya yaitu, Penerapan pembelajaran menggunakan

media audio visual berjalan dengan baik melalui perbaikan pada tahap

refleksi di setiap siklus.

Keempat penelitian tersebut hampir sama dengan yang akan penulis

teliti, seperti yang pertama sama yaitu membahas media belajar dan minat

belajar, namun yang membedakannya dengan penelitian penulis ini terdapatnya

dua variabel terikat, yaitu aktivitas dan minat belajar. Sedangkan penelitian kedua

sama seperti penelitian yang pertama. Sedangkan judul yang ketiga yaitu

berkaitan dengan aktivitas belajar dengan model pembelajaran, yang

membedakannya dengan penelitian penulis ini adanya media bukan model dan

adanya minat belajar. Penelitian yang keempat dari penelitian yang relevan pokok
54

bahasannya yang sama hanya pada media pembelajarammya saja, sedangkan

bedanya dia tidak ada variabel aktivitas dan minat belajar.

F. Kerangka Berfikir

Aktivitas dan Minat Belajar Peserta


Didik Pada Pelajaran Fiqih

Penggunaan Media Penggunaan Media


Visual dengan Audio Visual dengan
metode ceramah metode ceramah

Post Test

Angket/Kuisioner

Aktivitas dan Minat Belajar Peserta


Didik Pada Pelajaran Fikih

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan yang memiliki kedudukan penting

dalam suatu penelitian. Hipotesis berasal dari dua kata hypo dan thesa yang

memiliki arti dibawah dan kebenaran. Hipotesis bisa atau dapat diartikan juga
55

sebagai dugaan sementara. Seorang peneliti dituntuk untuk dapat merumuskan

suatu hipotesis dengan jelas.

Biasanya hipotesis dirumuskan guna untuk menggambarkan hubungan

dari dua variabel akibat. Tetapi terdapat hipotesis yang menggambarkan satu

variabel dari dua sampel. Dari rumusan masalah yang ada, maka hipotesis dari

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Hipotesis Statistik

Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 Tidak adanya pengaruh yang signifikan

penggunaan media audio visual terhadap aktivitas dan minat belajar peserta

didik kelas 4 pada pelajaran fiqih.

Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 Adanya pengaruh yang signifikan penggunaan

media audio visual terhadap aktivitas dan minat belajar peserta didik kelas 4

pada pelajaran fiqih.

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh dari penggunaan

media audio visual terhadap aktivitas dan minat belajar peserta didik kelas 4 pada

pelajaran 3 fiqih.

Anda mungkin juga menyukai