706-Full_Text
706-Full_Text
706-Full_Text
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
A.AHMAD ZULFIKAR
10538261713
Assalamu Alaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat,
dan karunianyalah sehingga penyusunan skripsi ini selesai sesuai dengan waktu
yang diperlukan. Salam dan shalawat senantiasa dikirimkan kepada junjungan kita
junjungan kita nabiullah Muhammad SAW, yang merupakan panutan dan contoh
Skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada
Dr. Muhammad Nawir, M.Pd dan Risfaisal, S.Pd., M.Pd, sebagai pembimbing I
ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi serta seluruh dosen dan para staf
pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Akhirnya, segala kerendahan hati penulis merasa skripsi ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
5. Komunikasi ..........................................................................................31
E. Instrumen Penelitian...................................................................................43
J.
1. Kesimpulan..........................................................................................97
2. Saran ....................................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pendidikan tersebut kemudian dapat dimaknai sebagai usaha yang dilakukan oleh
Pendidikan dalam arti luas merupakan proses interaksi antara manusia sebagai
maupun informal.
pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
pendidikan tinggi. Pendidikan formal telah menjadi bagian dari kehidupan anak-
anak. Mereka di sekolah bukan hanya hadir secara fisik, melainkan mengikuti
berbagai kegiatan yang telah dirancang dan diprogram sedemikian rupa. Oleh
karena itu selain keluarga, sekolah memiliki peran yang sangat berarti bagi
salah satu sisi keunggulan guru dari pada orang-orang dewasa lain pada
umumnya. Karena lazimnya pengalaman interaksi guru dan anak di sekolah akan
lebih bermakna bagi anak dari pada pengalaman interaksi dengan orang dewasa
sangat dominan dalam perkembangan aspek intelektual dan kognisi anak, namun
pada usia dini, serta pendidikan dasar, pendidikan ini diselenggarakan sebagai
komunikasi antara dirinya dengan orang tuanya selaku pendidik. Proses belajar
anak melalui lingkungannya ini akan memberikan corak mental bagi dirinya.
Proses yang demikian merupakan kegiatan manusia di dalam keluarga dan
anggota yang satu dengan yang lainnya, sehingga terjadi secra interaktif.
yang diwarisi dari kedua orang tua biologisnya, potensi bawaan adalah berbagai
alamiah (by natural) bila diberikan rangsangan melalui stimulus orang tua sejak
dini secara tepat sehingga potensi fisik, meliputi kekuatan, ketahanan, daya ledak,
anak tidak lepas hubungannya dengan faktor pola asuh orang tua. Pengasuhan
yang diberikan orang tua sangat menjadi dasar bagi perkembangan anak yang
akan menjadikannya kelak sebagai pribadi yang berkarakter baik bagi dirinya dan
bagi lingkungan sosialnya. Pengasuhan yang diberikan orang tua pada anaknya
sangat berbeda cara dan metodenya, sehingga kualitas pengasuhannya pun akan
berpengaruh pada anak secara berbeda pula. Hal ini berhubungan dengan
bagaimana kedekatan anak dan orang tuanya dalam keseharian dan faktor latar
belakang yang mewarnai kehidupan orang tua itu sendiri, baik yang berhubungan
yang pertama dan yang utama. Walau pada dasarnya orang tua mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya pendidikan
yang dicapai orang tua yang memiliki pendidikan tinggi dan orang tua yang
tua yang berbeda jelas dapat mempengaruhi pengasuhan dan pola komunikasi
pada anaknya.
orang tua, dengan tingkat pendidikan yang telah dilaluinya dapat merupakan
Dengan demikian cara berkomunikasi orang tua petani tidak sama dengan
berpendidikan rendah akan berbeda dengan cara berkomunikasi orang tua yang
berpendidikan tinggi. Bagi orang tua yang tingkat pendidikannya rendah dalam
lanjut.
Adapun bagi mereka yang berpendidikan lebih tinggi dalam memberikan
pengasuhan pada anaknya sedikit banyak berbeda dengan motivasi yang diberikan
segala kebutuhan anaknya secara khusus sampai pada fasilitas yang dibutuhkan
Hal ini tentunya akan memberikan gambaran jika orang tua berpendidikan
yang normative, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan mengenai hidup itu
sendiri kurang maksimal, namun semua itu kembali pada persoalan individu dari
orang tua tersebut. Sedangkan untuk orang tua yang memiliki pendidikan tinggi,
tentunya memiliki pemikiran tentang kehidupan yang lebih baik, hal ini akan
terkait pula dengan cara berkomunikasi dan orientasi masa depan bagi anak-
anaknya dalam memberikan gambaran tantang masa depan. Dengan orang tua
efek positif pada pola asuh yang diberikan bagi anak-anaknya, hal ini di latar
belakangi oleh hasil keilmuan yang telah diperolah oleh orang tuanya semasa
dengan pendidikan tinggi akan lebih berhati-hati dan selektif dalam memberikan
berbagai kebutuhan baik psikis maupun psikologis bagi tumbuh kembang anak-
anak di kemudian hari. Orang tua dapat memilih pola asuh dan cara komunikasi
yang tepat dan ideal bagi anaknya. Orang tua yang salah menerapkan pola asuh
perkembangan jiwa anak. Tentu saja penerapan orang tua diharapkan dapat
menerapkan pola asuh yang bijaksana atau menerapkan pola asuh yang setidaknya
tidak membawa kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang anak.
rendah dengan orang tua yang tingkat pendidikannya menengah dan mereka yang
pengasuhan dapat mempengaruhi hasil pengasuhan, meskipun dalam hal ini tidak
luput dari faktor lain. Orang tua yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi
yang dapat memberikan pengasuhan lebih baik secara penguasaan teori dan
akan datang.
yang berujung pada pembinaan pribadi anak yang unggul, diharapkan semakin
tinggi tingkat pendidikan orang tua semakin luas dalam memberikan motivasi dan
kemudian hari, semakin baik pendidikan orang tua maka dimungkinkan akan lebih
memberikan peluang pendidikan, peluang orientasi, peluang ketahanan dan
seorang yang berpendidikan tinggi maka akan mencari pasangan yang minimal
pendidikanya setara atau satu tingkat diatas atau dibawahnya, walaupun masih
bisa ditemukan tingkat pendidikan yang jauh tetapi dalam presentase sedikit.
Selanjutnya bahwa tingkat pendidikan tetap saja memberikan pengaruh yang besar
terhadap pola asuh yang dilakukan dan diberikan kepada anak di keluarganya.
saat ini anak-anak di lingkungan Caile kabupaten sinjai banyak diantara mereka
tingkat kesopanan dan tutur kata anak tersebut kurang bagus dalam berkomunikasi
baik bersama rekan sejawat maupun dengan orang yang lebih tua dari usianya,
rumah kosong sebelum memasuki bulan Ramadan. Tidak hanya itu sebelum kasus
sering terjadi di lingkungan caile seperti balapan liar, dan pertengkaran antar
remaja. Dari banyak kasus-kasus yang terjadi Sehingga peneliti ingin lebih
mendalami latar belakan dari anak-anak tersebut, apa ada pengaruh tingkat
hal ini yang menjadikan rujukan dari beberapa pemikiran sehingga peneliti
B. Rumusan Masalah
berikut:
2. Apa perbedaan pola komunikasi orang tua berpendidikan tinggi dengan orang
lingkungan keluarga?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini jika dikaitkan dengan masalah tersebut di atas
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat praktis
Dapat digunakan sebagai patokan dalam mendidik anak baik orang tua
b. Bagi sekolah
c. Bagi peneliti
Dapat menerapkan polah komunikasi yang baik dan benar kususnya bagi
anak sendiri suatu saat nanti dan dapat menerapka polah komunikasi yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
pembanding dalam melakukan penelitian ini, agar penelitian ini dapat mencapai
penelitian ini.
Hilmi Mufidah (2007) Komunikasi antar orang tua dengan anak dan
bahwa komunikasi antara orang tua dengan anak berjalan dan terlaksana cukup
baik, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang penulis lakukan. Sebagian
besar siswa-siswi memiliki perilaku cukup baik. Dapat dilihat dari hasil
dan terhadap sesama, seperti sikap atau tindakan mereka terhadap orang tua, guru,
dengan Orientasi polah asu anak usia dini. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa ada pengaruh positif yang signifikan. Tingkat Pendidikan orang tua
terhadap pola asuh sebesar 19,1%, pengaruh positif itu jika tingkat Pendidikan
orang tua semakin baik maka pola asuh semakin baik, Sedangkan faktor-faktor
lingkungan, sosial budaya, supervise serta lainya terkait peningkatan Pola Asuh.
Hegar aditya ladzuar (2015) Pengaruh Komunikasi orang tua terhadap pola
tua memiliki nilai presentase yang besar, artinya komunikasi orang tua di
2. Konsep Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
menurut Ki Hajar Dewantara dapat berlangsung dalam berbagai tempat yang oleh
salah satu jalan pendidikan yaitu usaha memberikan ilmu pengetahuan dengan
latihan yang perlu dengan maksud memajukan kecerdasan fikiran. Seperti yang di
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik
dirinya menuju sebuah kehidupan yang bermakna. Secara singkat, dari berbagai
manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam
267).
pada hakikatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi
penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus
manusia sekarang tidak berbeda dengan manusia generasi manusia masa lampau,
dapat didifinisikan sebagi sebua proses mengubah perilaku individu, tentu saja
dalam hal ini adalah perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dapat di katakana
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat
tindakannya dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa)
menjadi pribadi individu yang mantap. Pendidikan bisaanya berawal pada saat
bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal
dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan
memainkan music, dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan
ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang
sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran
anggota keluarga berjalan secara tidak resmi. Pendidikan sebagai hak setiap warga
membiayainya.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup dan
kehidupan. Dalam pengertian yang sederhana, Pendidikan ialah suatu usaha atau
tuntunan yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka pemberian bantuan yang
suatu kenyataan. Hidup yang terjadi sekarang, dan yang akan datang diharapkan
untuk dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan
tujuan. Oleh karena itu, dapatlah dipahami bahwa pendidikan merupakan tempat
yang sangat dibutuhkan oleh anak didik dalam menghadapi tantangan masa
depanya. Dalam hal ini yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, sekolah, tetapi tanggung jawab
sukses belajar anak di sekolah bagaimana pun tidak terlepas dari peranan dan
merupakan penopang dalam upaya meluruskan anak ke jalan yang baik pula,
tanpa memberikan teladan yang baik, pendidikan anak tidak akan berhasil. Bagi
orang tua mendidik anak adalah tanggung jawab yang diberikan atas pundak
orang tua. Sedangkan pendidikan untuk orang tua sendiri lebih ke arah bagaimana
orang tua sebagai payung keluarga bisa menjadi sang pendidik bagi anak-anaknya
yang secara natural melalui kasih sayangnya mampu membawa satu perubahan
kearah lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi masa depan anak-anaknya.
b. Jenjang Pendidikan
pendidikan menengah.
c. Tujuan Pendidikan
yang baik serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan adanya
memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pada intinya
potensi peserta didikagar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap , kreatif, mandiri,
3. Pendidikan Keluarga
Istilah keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak bisah
oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawab dalam mendidik anak dalam
dilakukan orang tua, karena mereka pada umumnya merasa terpanggil untuk
Selain itu keluarga juga di harapkan dapat mencetak anak agar mempunyai
berikutnya.
Orang tua merupakan orang yang pertama kali dikenal oleh anak, karena
mahluk sosial dan memahami norma sosial yang berlaku dalam keluarga.
2. Proses sosialisasi dalam keluarga
Proses sosialisasi dalam keluarga diartikan suatu proses yang terjadi dalam
ayah dan ibu putra-putri dan saudara laki-laki dan perempuan peranan-
kesehatan anak dapat dilakukan sebelum bayi lahir, yaitu pemeliharaan terhadap
mengandung. Apabila bayi telah lahir maka tanggung jawab keluarga terhadap
ASI yang cukup hingga anak berusia dua tahun. 2) Menjaga kebersihan dan
peranan keluarga masih tetap penting terutama orang tua mempunyai tanggung
adalah untuk menolong anaknya menemukan bakat-bakat dan minat serta potensi.
dan anggota keluarga yang lain untuk menciptakan pertumbuhan emosi yang
sehat, menciptakan kematangan emosi yang sesuai dengan akidah-akidah umum,
dengan orang lain.Untuk mencapai tujuan ini orang tua dapat menempuh cara:
anak dengan kritikan tajam, ejekan, cemoohan, menganggap enteng pendapat dan
peran orang tua sangat penting. Pendidikan agama dan spiritual berarti
membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri pada diri
dengan pengetahuan agama dan kebudayaan Islam sesuai dengan umur anak
dalam bidang akidah, ibadah muamalat, dan sejarah disertai dengan cara
adalah : 1)Memberi tauladan yang baik kepada anak tentang kekuatan iman
sehingga amalan agama menjadi mendarah daging. Anak akan melakukan sendiri
mengaji serta menggerakkan mereka untuk turut serta dalam aktvitas keagamaan.
5) Pendidikan akhlak
Akhlak adalah tata cara berperilaku sesuai dengan norma dan aturan,
baik yang bersumber dari adat, Negara, dan agama. Akhlak agama adalah perilaku
dengan ukuran nilai-nilai dan aturan agama yang dianggap baik menurut agama
dan yang buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama.Keluarga
sosial, ekonomi, dan politik dalam rangka meningkatkan akidah iman dan taqwa
kepada Allah SWT. Islam selalu mengajarkan untuk selalu berbuat adil kepada
sesama, memberi kasih sayang dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain.
Islam juga mengajarkan untuk saling tolong-menolong, setia kawan, cinta tanah
air, sopan santun, tidak sombong, rendah diri dan sebagainya. Cara-cara yang
dapat ditempuh adalah: 1)Memberikan contoh yang baik kepada anak dalam
anak dengan cara yang islam dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, tidur,
4. Pembentukan Kepribadian
a. Pengertian Kepribadian
sedangkan kepribadian itu adalah sifat dari seorang pribadi itu sendiri.
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas
dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan
secara konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi
manusia yang terhimpun dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi serta
lingkungannya maupun yang datang dari dirinya sendiri sehingga corak dan
tersebut.
bagai kertas putih tanpa noda”. Keluarga adalah orang pertama yang hendak
mewarnai dan menetukan kearah mana anak itu akan di bawah. Oleh karena itu
keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama bagi anak dan secara
b. Aspek-Aspek Kepribadian
yang kompleks. Kepribadian terdiri dari berbagai macam aspek, baik aspek fisik
maupun psikis. Aspek yang memiliki peran dalam rangka pembentuka
1. Sifat-sifat kepribadian
Yang dimaksud dengan sifat-sifat kepribadian adalah sifat yang ada pada
individu untuk menilai situasi dengan cara tertentu dan bertindak dengan
penilaian itu.
2. Intelegensi
kesan dll.
4. Pengetahuan
tertentu.
c. Unsur-Unsur Kepribadian
1. Pengetahuan
rekam dalam otak dan sedikit demi sedikit di ungkap dalam bentuk
perilaku.
2. Perasaan
orang lain.
3. Dorongan naluri
1. Warisan biologis
mempunyai warisan biologis yang unik, berebeda dari yang lain. Artinya
tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakter fisik yang
3. Warisan sosial
kebutuhan hidup.
5. Pengalaman unik
lain, walupun mereka berasal dari keluarga yang sama, walaupun mereka
sempurnah sama.
untuk kepribadian anak sejak dini. Istilah kata kepribadian anak tergantung pada
pemikiran dan perlakuan orang tua terhadap didikan untuk anak serta lingkungan.
Ayah dan ibu merupakan suatu tiang untuk mengajarkan bagaimana sikap yang
karakter yang diterima masyarakat dalam arti memiliki sikap yang baik agar dapat
Peran dan tanggung jawab orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan
masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang
tepat dari orang tua dalam meningkatkan disiplin anak supaya anak tidak
tuanya, maka saat kita berada di luar rumah dan menghadapi beberapa
masalah, dia akan bias menyelesaikan masalah itu dengan baik. Dan jika
kedua orang tua terlalu mengeklang atau terlalu memaksa kehendak untuk
ikut campur urusan mereka, maka hal ini akan menjadi penghalang
2. Kedua orang tua harus mampu menjaga ketenangan lingkungan rumah dan
keharmonisan rumah.
Jika seorang anak sedang ada masalah di luar, dan keadaan rumah
baik, tentram, damai, maka masalah yang ia miliki akan terasa tidak sangat
membebani pikiran mereka, tapi sebaliknya, jika kita sedang ada masalah
di luar, dan suasana dirumah sedang tidak karuan, itulah yang membuat
Orang tua akan merasa bangga terhadap terhadap anaknya jika ia mampu
4. Mewujudkan kepercayaan
Orang tua akan percaya sepenuhnya kepada diri kita, jika kita tidak
Dengan ini kita dapat berbagi tentang apa yang telah terjadi hari ini
mengenai diri kita, saling bertukar pikiran, berbagai cerita. Hal ini akan
orang tua di landasi oleh tingkat pendidikan orang tua, Pada situasi dan kondisi
tertentu orang tua juga bersikap otoriter dalam meningkatkan disiplin anak.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh para orang tua dalam menanamkan atau
disiplin diri, yaitu adanya keteladanan diri dari orang tua kepada anak-anaknya,
pendidikan Agama sebagai dasar pendidikan anak, mengajarkan nilai moral pada
Anak adalah buah hati orang tua yang merupakan harapan masa depan.
Oleh karena itu, anak harus dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berkepribadian yang baik berguna
bagi masyarakat. Untuk itu, perlu dipersiapkan sejak dini. Anak sangat sensitive
diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi kepribadian anak. Oleh karena
itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang
disekitar anak. Keluarga adalah orang yang terdekat bagi anak dan mempunyai
pengaruh yang sangat besar. Segala perilaku orang tua yang baik dan buruk akan
ditiru oleh anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan sikap dan perilaku
yang baik demi pembentukan kepribadian anak yang baik. Komunikasi yang baik
untuk pembentukan kepribadian anak yang baik adalah komunikasi orang tua
mengendalikan anak. Sehingga anak yang juga hidup dalam mansyarakat, bergaul
yang mungkin dapat merusak kepribadian anak, akan dapat dikendalikan oleh
orang tua dengan menerapkan sikap-sikap yang baik dalam keluarga serta contoh
Orang tua yang bisa dianggap teman oleh anak akan menjadikan
kehidupan yang hangat dalam keluarga. Sehingga antara orang tua dan anak
menanggapi pendapat orang lain. Anak-anak yang hidup dengan pola asuh yang
demikian akan menghasilkan karakteristik anak yang dapat mengontrol diri, anak
stress dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru. Pengasuhan anak perlu
Sikap yang baik yang dapat mendukung pembentukan kepribadian anak antara
lain:
penanaman sopan santun dan budi pekerti bagi anak. Baru kemudian, proses
penanaman akan dilanjutkan oleh guru dan masyarakat. Sopan santun harus
ditanamkan pada anak sedini mungkin. Sebab sopan santun dan tata karma adalah
perwujudan dari jiwa yang berisi nilai moral. Untuk selanjutnya moral akan turut
berkembang dengan yang lain dan akan dijadikan nilai sebagai pedoman dalam
perilaku keseharian.
2) Mendisiplinkan Anak
Dengan penerapan disiplin pada anak sejak dini, akan menumbuhkan
pribadi anak yang mandiri. Seorang anak akan belajar berperilaku dengan cara
yang diterima masyarakat, dan sebagai hasilnya anak dapat diterima oleh anggota
tanggung jawab yang terlalu besar sehingga terlalu menyanyani anak secara
berlebuhan, sehingga anak merasa terlayani sehingga sulit lepas dari baying-
banyang orang tuanya. Anak menjadi kurang mandiri dan terus bergantung kepada
orang tuanya.
anaknya. Sebutan ini dapat merugikan anak sebab membuat anak kurang berusaha
karena merasa upaya yang dilakukannya tidak akan diperhatikan. Bahkan anak
akan berlaku sebagaimana diharapkan melalui label yang disandangnya itu. Label
tersebut akan merusak pembangunan konsep diri anak yang dibentuk sejak masa
kecil. Oleh karenanya, para orang tua hendaknya menghindari pemberian label
5) Menghukum anak
Hukuman yang diberikan orang tua kepada anak adalah hukuman yang
dapat mendidik anak, bukan hukuman yang dapat membuat anak menjadi trauma.
Asumsi bahwa tiap perilaku salah itu disengaja adalah tidak benar. Anakterkadang
tidak mengerti apa yang telah dilakukannya itu perilaku yang benar atau salah.
Hukuman juga perlu diberikan kepada anak, sehingga anak akan mengetahui
5. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
dari bahasa latin, yaitu comunication, yang akar katanya adalah communis, dalam
arti kata sama makna yaitu sama makna antara pemberi pesan dan penerima
seseorang pada orang lain. Dalam terminologi yang lain komunikasi dapat
berhubungan dengan pikiran, atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
secara teliti dari jiwa yang satu kepada jiwa yang lain, dan hal itu adalah tepat
seperti pekerjaan yang harus kita ulangi dan ulangi lagi. Peraktikto (1983 : 10)
Selain itu Prof. Dr. Alo Liliweri, memaparkan komunikasi merupakan pengalihan
suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.Untuk
mencapai komunikasi yang efektif dan efisien tidak semudah seperti yang
dibayangkan orang. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan agar pesan atau
pernyataan yang disampaikan kepada orang lain bisa dimengerti serta dipahami.
Salah satunya berkomunikasi dalam keluarga perlu dibangun dalam rangka pola
pikir anak dan membangun jiwa anak agar sesuai dengan harapan orangtua.
Barnlund memaparkan bahwa komunikasi timbul didorong oleh
Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang merupakan faktor yang kondusif
merupakan suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, atau kelompok,
Komunikasi pada dasarnya dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimenegrti oleh kedua belah pihak. Selain secara lisan komunikasi juga bias
dilakukan dengan mengunakan gerak gerik badan atau menunjukan sikap tertentu
yang penting bagi perkembangan diri, karena ketika tidak ada komunikasi di
dalam suatu keluarga akan berakibat fatal seperti timbulnya prilaku nakal pada
1) Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas kebawah dan dari bawah
2) Komunikasi horizontal
3, yaitu:
mempunyai aturan-aturan yang kaku dari orangtua. Dalam komunikasi ini sikap
bersikap kaku atau keran, cendenrung emosinal dan bersikap menolak. Biasanya
anak akan merasa mudah tersinggung, penakut, pemurung dan merasa tidak
bahagia, mudah terpengaruh, stress, tidak mempunyai arah masa depan yang jelas
adanya sikap terbuka antara orangtua dan anak. Memberikan pertimbangan dan
penjelasan yang rasional tentang kebijakan yang akan di laksanakan, orang tua
memberikan otonomi kepada anak tetapi juga dengan disiplin. Orang tua member
kebebasan tetapi juga mengontrol, saling member dan menerima antara anak dan
orang tua, orang tua menunjukkan kehangatan dan komunikasi yang baik. Namun
pada control positif, disiplin positif, konsisten dan sikap tegas dalam batas-batas
tertentu.
batas kepada anak untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan keinginan anak.
Bentuk komunikasi permisif atau dikenal pula dengan bentuk komunikasi serba
mengatakan bahwa salah satu cara terpenting untuk membantu anak-anak menjadi
orang dewasa yang berarti adalah dengan belajar berkomunikasi pada mereka
hubungan orang tua dan anggota keluarga menjadi peran penting pembentukan
4. Proses komunikasi
komunikasi.
1. Penginterprestasian
2. Penyandian
3. Pengiriman
4. Perjalanan
5. Penerimaan
6. Penyandian balik
7. Penginterpretasian
5. Tujuan Komunikasi
memiliki tujuan dan menurut devito (1997 : 30), ada empat tujuan komunikasi
1) Menemukan
mengenali diri sendiri selain juga tentang orang lain, dengan adanya tujuan
2) Untuk berhubungan
Salah satu motifasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang
lain-membina dan memelihara dengan orang lain. Kita ingin merasa dicintai,
disukai, dan kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita
remaja harus diawali dengan adanya jalinan hubungan yang baik, maka akan
3) Untuk meyakinkan
pribadi sehari-hari kita berusaha untuk merubah sikap dan prilaku orang lain,
komunikasi orang tua dan remaja, tujuan komunikasi untuk meyakinkan ini
sangat penting, karena orang tua harus meyakinkan remaja agar berbuat
4) Untuk bermain
menghibur diri. Demikian pula banyak dari prilaku komunikasi kita dirancang
Keluarga merupakan konsep pertama yang tentu telah kita kenal sejak kita
Untuk itulah, kita semua sudah akrab dengan konsep keluarga ini.
di mana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi
Komunikasi orang tua yaitu suami istri disini lebih menekankan pada peran
Hubungan yang terjalin antara disini bersifat dua arah, disertai dengan
pemahaman bersama terhadap sesuatu hal dimana antara orang tua dan anak
empati, dukungan, perasaan positif, kesamaan antar orang tua dan anak.
menerima.
Komunikasi ini terjadi antara anak 1 dengan anak yang lain. Dimana nak
yang lebih tua lebih berperan sebagai pembimbing pada anak yang masih
menceritakan pengalaman-pengalaman.
B. Kerangka Konsep
Pendidikan semacam ini disebut dengan pendidikan warisan yang lebih banyak
dipengaruhi oleh factor imitasi, identifikasi dan sugesti baik dari orang tua atau
masyarakat.
Selain dari cara orang tua berkomunikasi yang baik untuk membentuk
karakter seorang anak. Tingkat pendidikan orang tua yang berbeda-beda juga akan
orang tua, dengan tingkat pendidikan yang telah dilaluinya dapat merupakan
pengasuhan pada anaknya sedikit banyak berbeda dengan motivasi yang diberikan
sampai pada fasilitas yang dibutuhkan anaknya, hal ini disebabkan kesadaran
Hal ini tentunya akan memberikan gambaran jika orang tua berpendidikan
yang normative, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan mengenai hidup itu
sendiri kurang maksimal, namun semua itu kembali pada persoalan individu dari
orang tua tersebut. Sedangkan untuk orang tua yang memiliki pendidikan tinggi,
tentunya memiliki pemikiran tentang kehidupan yang lebih baik, hal ini akan
terkait pula dengan cara berkomunikasi dan orientasi masa depan bagi anak-
anaknya dalam memberikan gambaran tantang masa depan. Dengan orang tua
berpendidikan sama dengannya atau lebih tinggi dari orang tuanya. Tetetapi perlu
KELUARGA
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Anak di Lingkunga Caile. Keadaan dan situasi yang akan digambarkan dalam
penelitian ini adalah bagaiman pengaruh tingkat pendidkan oaring tua terhadap
Metode deskriptif ini ialah metode yang menuturkan dan menafsirkan data
yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, suatu proses
kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial yang terjadi di
masyarakat.
B. Lokasi Penelitian
C. Informan Penelitian
D. Fokus Penelitian
2. Perbedaan pola komunikasi orang tua berpendidikan tinggi dengan orang tua
keluarga.
E. Instrumen Penelitian
1. Data Primer
penelitian ini. Sumber data primer di peroleh melalui orang tua yang berada
2. Data Sekunder
penelahaan studi kepustakaan yang relevan serta data-data dari orang tua
buku-buku, dan dokumen atau arsip serta bahan lain yang berhubungan
penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, sumber dan
pengaturan dalam penelitian perolehan data sangat luas serta mendalam, maka
perlu diklasifikasikan upaya yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain
sebagai berikut:
1. Observasi
melalu teknik wawancara. Dan disini Peneliti akan turung langsung kelokasi
Kab.Sinjai.
2. Wawancara
oleh peneliti.
seperti yang dilakuakn oleh Linclon dan Guba dalam sanapiah faisal adalah:
a. Menetapkan informan
3. Dokumentasi
menghasilkan data kualitatif yang baru. Hasil dari gambaran informasi akan
dukungan teori yang berkaitan dengan objek penelitian, adapun tahap-tahap yang
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhana, pengabstrakan
dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang muncul
3. Penyajian data
Dilakukan dengan mendeskripsikan sekumpulan informasi secara teratur
peneliti mereduksi data maka peneliti akan mendeskripsikin hasil penelitian baik
diperoleh, dengan memperhatikan kejelasan dari setiap sumber data yang ada.
Dengan demikian maka peneliti dapat menarik kesimpulan berdasarkan data dari
dengan mendeskripsikan hasil dari penelitian maka penelitian akan menarik suatu
dalam memasukkan data hasil penelitian, data yang dimsukkan adalah data yang
1. Perpanjangan Pengamatan
2. Meningkatkan Ketekunan
fenomena dan peristiwa yang terjadi pada latar penelitian, sehingga ditemukan
3. Member Cheeck
semua data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
dengan informan.
BAB IV
Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Balangnipa. Balangnipa atau
Kota Sinjai berjarak sekitar ±220 km dari Kota Makassar. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah 819,96 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 228.879 jiwa.
Limpoe dan Kerajaan–kerajaan yang tergabung dalam federasi Pitu Limpoe. Tellu
limpoe terdiri dari kerajaan-kerajaan yang berada dekat pesisir pantai yakni
Kerajaan Tondong, Bulo-bulo dan Lamatti, serta Pitu Limpoe adalah kerajaan-
ada di kabupaten Sinjai pada masa lalu, maka nampaklah dengan jelas bahwa ia
terjalin dengan erat oleh tali kekeluargaan yang dalam Bahasa Bugis disebut Sijai
Hal ini diperjelas dengan adanya gagasan dari Lamasiajeng Raja Lamatti
kerajaan yang ada di Kabupaten Sinjai pada masa lalu semakin jelas dengan
didirikannya Benteng pada tahun 1557. Benteng ini dikenal dengan nama Benteng
Kabupaten Sinjai. Disamping itu, benteng ini pun dikenal dengan nama Benteng
Lamatti, Bulo-bulo, dan Tondong lalu dipugar oleh Belanda melalui perang
Manggarabombang.
memecah belah persatuan kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan. Hal ini
perang terhadap kerajaan Gowa. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1639. Hal ini
Topengkkong. Tahun 1824 Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Der Capellan
datang dari Batavia untuk membujuk I Cella Arung ( Puang Cella Mata) Bulo-
Mendirikan Loji atau Kantor Dagang di Lappa tetapi ditolak dengan tegas. Tahun
Afdeling Sinjai terdiri dari beberapa adats Gemenchap, yaitu Cost Bulo-bulo,
ditatah sesuai dengaan kebutuhan bala tentara Jepang yang bermarkas di Gojeng.
Tahun 1959. Dan pada tanggal 17 Februari 1960 Abdul Lathief dilantik menjadi
kepala daerah tingkat II Sinjai yang Pertama. Hingga saat ini Kabupaten Sinjai
228.879 jiwa. Dengan Kepadatan penduduk 286 jiwa/km² dan laju pertumbuhan
penduduk dari tahun ke tahun 0,79 %/tahun. 99% penduduk Kabupaten Sinjai
Utara, Tellu Limpoe dan Sinjai Timur. Selanjutnya daerah dataran tinggi di mulai
dari Sinjai Barat, Sinjai Tengah, Sinjai Selatan dan Sinjai Borong. Sedangkan
kecamtan terunik adalah kecamtan pulau Sembilan berupa hamparan 9 pulau yang
yang berjarak sekitar 223 km dari Kota Makassar. Posisi wilayahnya berbatasan
dengan kabupaten Bone (bagian utara), Teluk Bone (bagian Timur), kabupaten
Tropis. Curah hujan rata-rata 2.772 sampai 4.847 milimeter dengan 120 Deep rain
pertahun. Musim Hujan dimulai Februari s/d Juli dan musim panas mulai
Agusutus s/d Oktober serta kelembaban mulai November s/d Januari. Sinjai
berada pada ketinggian antara 25 sampai 1.000 meter diatas permukaan laut. Luas
daerah 8.1996 Ha, dengan 4,62 persen berada pada ketinggian 25 m diatas
permukaan laut, 9,74 persen berada pada ketinggian 100 m diatas permukaan laut,
55,35 persen berada pada ketinggian 100 – 500 m dari permukaan laut, 21,18
persen berada pada ketinggian 500 – 1000 m dari permukaan laut dan 21,18
Sulawesi Selatan. Benteng ini didirikan oleh salah satu aliansi kerajaan
Limpoe. Benteng ini untuk melindungi kerajaan Tellu Limpoe yang rapu
pada saat itu karena pertarungan yang sangat hebat antara kerajaan Gowa
Bone. Bangunan benteng dengan arsitektur khas Eropa awal abad 19 ini
itu terdapat kuburan batu serta ditemukan berbagai jenis benda cagar alam
budaya seperti, fosil kayu dan peti mayat serta keramik yang diperkirakan
sebelah timur kota Sinjaitersebut memiliki luas kurang lebih 786 ha, yang
adanya terumbu karang dan aneka jenis ikan hias yang indah, yang hidup
adanya satu pulau kecil yang baru muncul yaitu pulau pasir (pulau yang
terbentuk dari pasir yang halus berbentuk kristal), yang cukup terkenal
dengan keindahannya.
indahnya kemilauan pasir putih dan bonsai-bonsai laut yang tumbuh secara
gulungan arus gelombang yang amat kecil dan tenang, bahkan hampir-
hampir tidak pernah dijumpai adanya ombak yang besar, sehingga sangat
cocok untuk dijadikan sebagai arena olahraga air, seperti ; menyelam, ski
Sinjai. Ujung kupang merupakan salah satu objek wisata yang berpantai
pasir putih selain yang anda dapat jumpai di gugusan pulau sembilan. Objek
tradisional dan atraksi budaya Ma’rimpa Salo, yaitu sebuah kegiatan ritual
tradisionalnya.
atraksi seni tradisional, seperti : pergelaran musik dan pencak silat yang
seluruh pengunjung yang ada. Kegiatan ini telah berkalender pada setiap
km dari pusat kota Sinjai. Air panas tondong mempunyai TMP 55 derajat
celciu. Sejak dahulu kala tempat tersebut banyak dikunjungi, baik oleh
adalah lada dan coklat. Lada tumbuh hampir di semua kecamatan kecuali
hektare dengan jumlah produksi 2.380 per tahun. Sedangkan coklat atau
kakao tumbuh hampir di semua kecamatan dengan luas area tanam 4.178
1. Jagung
2. Cabe Merah
97 Ha.
3. Padi
Borong dan Kecamatan Bulupoddo. Potensi Lahan : 18.906 Ha, Luas area
4. Wijen
5. Labu Siam
Sinjai Barat. Labu siam adalah sayuran yang mengandung zat protein,
lemak, fosfor, besi dan kalsium. Rata-rata Produksi : 300 Kw/Ha, Luas
Panen : 10 Ha.
tidak dapat mencicipi semuanya, paling tidak mencoba satu atau dua yang
berhasil memuaskan rasa penasaran. Adapun beberapa makanan khas
1. Minas
sebagai minuman penyegar dan penghangat tubuh bagi nelayan yang turun
melaut. Minuman dengan rasa yang unik terbuat dari tape singkong, susu,
madu, telur, air kelapa dan beberapa racikan lainnya. Untuk yang pertama
kali mencoba minuman ini mungkin akan merasa aneh dengan rasanya.
selalu merekomendasikan minuman ini setiap ada teman atau kerabat yang
berkunjung pertama kali ke Sinjai. Rerata mereka merasa puas dan suka
2. Laha’ Racci
Yang terkenal selama ini akan kuliner khas Sinjai adalah aneka
ikan bakar beserta cumi dan udangnya. Namun masih ada cita rasa kuliner
khas yang unik dan rasanya juara. Adalah racci, atau lebih dikenal dengan
kerang laut. Daging dari kerang laut inilah yang menjadi bahan baku racci
dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Racci ini merupakan makanan khas
kemunculannya.
memiliki cita rasa pedas dan kecut. Dijamin mampu menggoyang lidah
para penikmatnya. Di daerah lain laha’ dikenal dengan nama lawa. Kata
laha’ hanya ada di Sinjai. Jadi makanan ini tidak akan bisa kita temukan di
daerah lain tapi mungkin dengan nama yang berbeda seperti lawa’ bale
(ikan) atau lawa’ mairo. Namun laha’ racci hanya ada di Pulau Sembilan.
Dahulu, jika ingin mencicipi laha’ racci hanya bisa mendapatinya di Pulau
Sembilan, namun kini sudah ada warung makan Nainra di Lappa yang
3. Nasu’ Cukka
Makanan yang satu ini bahan dasarnya adalah ayam kampung dan
cuka tuak aren. Ayam kampungnya dimasak bersama dengan cuka tuak
ini menjadi kuliner unik yang ada di Sinjai. Rasanya kecut dan pedas.
Sensasi rasanya lain dari yang lain. Pun aromanya membuat selera makan
Tidak susah untuk menemukan kuliner unik yang satu ini. Kita sudah
lainnya.
6. Sinjai Selatan
Selatan, Indonesia. Kec. Sinjai Selatan merupakan pintu gerbang kabupaten sinjai
Kec. Sinjai selatan adalah 131.99 km2. jumlah penduduk 37.055 Jiwa. Kepadatan
273 Jiwa/km2. Dari kota Makassar, Ibu kota provinsi, kec. Sinjai selatan berjarak
2. Desa/Kecamatan
Table 4.1
Desa/Kelurahan Luas (km2)
3. Perbatasan Wilayah
terdapat dua tempat pemakaman umum, bagi orang yang baru pertama kali
tersebut, akan tetapi bagi masyarakat sekitar yang tinggal di lingkungan caile
hanya menganggap biasa hal tersebut mungkin karena sudah sering melewati atau
dasar (SD) dan tingkat menengah, sekolah menengah atas (SMA), meskipun
terdapat pula masyarakat yang masuk kategori tingkat pendidikan yang tinggi
meskipun sekolah tinggi akan tetap kembali ke pekerjaan awal sebagai petani bagi
laki-laki,dan bagi wanita akan kembali kedapur. Akan tetapi saat ini masyarakat
dan anggapan yang mereka yakini bahwa laki-laki akan kembali kesawah dan
wanita akan kembali kedapur, kini mulai berubah, bahkan mereka berusaha
petani dan peternak. yang menjadi komoditas utama para petani adalah padi,
jagung, kacang tanah. Jagung dan kacang tanah menjadi tanaman selingan saat
para petani tidak menanam padi, dan terdapat pula msyarakat yang beternak dan
berkebun. Hal ini ditunjang oleh kondisi wilayah yang merupakan dataran tinggi
setiap kegiatan sehari-hari, seperti kegiatan pembacaan bara sanji dan ammateang,
pembacaan barasanji ini dilakukan di saat ada acara khitanan,atau perkawinan dan
acara-acara besar lainnya, sedangkan ammateang atau upacara adat kematian yang
dalam adat bugis merupakan upacara yang dilaksanakan masyarakat bugis saat
maupun kerabat jauh, juga msyarakat sekitar lingkungan rumah orang yang
atau kebutuhan untuk mengurus mayat, selain itu ada jg yang membawa passolo
(amplop berisi uang sebagai tanda turut berduka cita). Setelah semua keluarga
terdekatnya hadir, mayat mulai dimandikan, yang umumnya dilakukan oleh orang
5. Kehidupan Keberagaman
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat
banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut terutama dalam hal,
ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi, dan jenis
kelamin. Setiap masyarakat mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam
aspek sosial budaya. Terdapat pula masyarakat yang tidak menerapkan adat
istiadat dalam kehidupan sehari-hari didalam lingkungannya, dan hal ini tidak
wawancarai yaitu para orang tua yang memiliki anak yang berusia 10-15 tahun
SD Negeri 43 Bontopedda.
Jumlah Pendidikan
No Nama Umur Pekerjaan
Anak Terakhir
meimiliki latar pendidikan orang tua yang berbeda. 5 (lima) anak pendidikan
orang tua tinggi dan 5 (lima) anak yang meimiliki orang tua berpendidikan
dilakukan rentang waktu satu bulan . untuk meperkuat substansi data hasil
menjadi objek penelitian. Semua data hasil penelitian diuraikan berdasarkan pada
dan dokumentasi maka hasil dari penelitian bahwa pengaruh tingkat pendidikan
bahwa: “Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah
nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”. Orang tua merupakan orang pertama
dan terakhir bertanggung jawab mendidik anak dengan keimanan dan akhlak,
membentuknya dengan kematangan fisik dan psikisnya serta menyerahkannya
dilahirkan dalam keadaan suci bagai kertas putih tanpa noda”. Keluarga adalah
orang pertama yang hendak mewarnai dan menetukan kearah mana anak itu akan
di bawah. Oleh karena itu keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama
bagi anak dan secara kodratik memegang tugas untuk mendidik mereka, maka
baik. Hal ini mengingat daya tangkap anak akan meniru apa yang dilakukan oleh
yang diwarisi dari kedua orang tua biologisnya, potensi bawaan adalah berbagai
alamiah (by natural) bila diberikan rangsangan melalui stimulus orang tua sejak
dini secara tepat sehingga potensi fisik, meliputi kekuatan, ketahanan, daya ledak,
kemudian hari, semakin baik pendidikan orang tua maka dimungkinkan akan lebih
seorang yang berpendidikan tinggi maka akan mencari pasangan yang minimal
pendidikanya setara atau satu tingkat diatas atau dibawahnya, walaupun masih
bisa ditemukan tingkat pendidikan yang jauh tetapi dalam presentase sedikit.
yang besar terhadap pola asuh yang dilakukan dan diberikan kepada anak di
orang tua berperan besar dalam pembentuka kepribadian anak ibu Erniati sebagai
sejawatnya maupun orang yang lebih tua. Anak yang memiliki orang tau
pendidikan tinggi cara berkomunikainya denga teman sejawat lebih baik dan lebih
sopan di banding anak yang memiliki orang tua berpendidkan rendah agak
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Ibu EA, Ibu NA (Guru SMP)
menyatakan bahwa:
lingkungan sosial. Ibu NA mengatakan bahwa cara komunikasi orang tua yang
seorang anak akan memperoleh latihan dasar mengembangkan sikap sosial dengan
baik dan kebisaan berprilaku. Manfaat yang dapat diambil dari seringnya bertatap
Hal yang sama juga di kemukakan Ibu AU (guru SD) menyatakan bahwa:
“Ia tau matoa mappunai dua anak dan Alhamdulillah selama eddi uita
anakku pergaulanna silong sahaba singumuruna makessing mua,
komunikasi selama eddi silong keluaraga kujaga matterru, ia tulu
berusaha missengi gau-gau iya nafugau’e disaliheng bola. Ko soal sikola
tau matoakku sebagai guru iya meto’o iya moto’o mancaji tau matoa fole
dua anak, kurasa sikola tau matoa engka memeng engka pengaruhna
terhadap tabentukna kepribadianna anake.”
Terjemahan: “Saya seorang Ibu yang memiliki dua anak, dan alhamdulilah
sejauh dari pantauan saya anak saya dalam bergaul dengan teman sebaya
cukup baik, komunikasi selama ini dengan keluarga saya selalu jaga, saya
selalu berusaha mencari tau apa saja kegiatan yang dilakukan anak saya di
luar rumah. Kalau soal pendidikan orang tua saya sebagai guru dan juga
seorang ibu dari 2 anak, saya rasa pendidikan orang tua memang cukup
berpengaruh terhadap pembentukan keprindaian anak” (hasil wawancara
18-08-2017).
menyatakan bahwa:
Terjemahan: “Saya tidak tau apakah pendidikan saya ini masuk dalam
kategori pendidikan yang sudah tinggi, tapi menurut saya komunikasi
sangat penting bagi perkembangan diri anak karena ketika tidak ada
komunikasi di dalam suatu keluarga akan berakibat fatal seperti timbulnya
prilaku nakal pada anak. Saya memiliki 2 anak, saya terus membangun
komunkai yang baik terhadap anak-anak saya, mencari tau apa saja
kegiatan selama dia berada di luar rumah, saya tidak pernah membatasi
setiap kegiatan yang dia ingin lakukan selama itu kegiatan positif dan
dapat memberikan manfaat untuk dirinya. Orang tua selalu ingin
meberikan yang terbaik untuk anak-anaknya (hasil wawancara 18-08-
2017).
perkembangan diri anak karena ketika tidak ada komunikasi di dalam suatu
keluarga akan berakibat fatal seperti timbulnya perilaku nakal pada anak. Sebuah
komunikasi yang terbuka, ada sikap saling terbuka, ada sikap saling menerima,
mendukung rasa aman dan nyaman serta memiliki kehidupan spiritual yang
terjaga.
menyatakan bahwa:
di bentuk dari keluarga melainkan pergaulan anak juga sangat berperan besar
bervariasi. Ada yang pola komunikasinya menurut apa yang dianggap terbaik oleh
dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh
tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola
“Ko iya endik dena gaga pengaruhna sikolana tau matoanna lao rigauna
anakna. Ia dena kutemme SD dan Alhamdulillah gau-gauna anakku di
bolae makassing mua , tapi dena kuissengi ko disalihengni, tapi
kusedding dena gaga to kuangkalina anakku mappunnai masalah
disaliheng.”
Terjemahan: “kalu saya dek tidak ada jie pengaruhnya pendidikan orang
tua terhadap perilakunya anak, saya tidak tamat k SD dan alhmdulilah
menurut saya perilakunya anak-anaku selama di rumah baik jie, tidak tau
kalau diluar, tapi saya rasa tidak ada jie pernah ada saya dengar anakku
punya masalah diluar” ( hasil wawancara 21-08-2017).
menyatakan bahwa.
Terjemahan: “Pendidikan orang tua kalau saya tidak ada jie pengaruhnya
sama kepribadian anak, kenap saya bilang begitu saya memang tamat
SMA tapi suami ku Tamat SD dan alhamdulilah anak-anaku bisa
dibilang perilakunya, tuturkata, dan sikapnya saya rasa baik. Dan anakku
sudah 2 yang Sarjana sisa 1 ini yang masih sekolah dan semoga bias
mengikuti jejaknya kakanya. Menurutku bagaimana kita saja memotivasi
anak, memberikan contoh-contoh yang baik. Karena anak itu biasanya
mencontoh perilaku orang tuanya” ( hasil wawancara 21-08-2017)
Ada beberapa orang tua yang berependapat bahwa pendidikan orang tua
dibentuk melalui motivasi orang tua dan bagaimana orang tua memberikan contoh
ditarik kesimpulan bahwa pendidikan orang tua memiliki peran besar dalam
dengan motivasi yang diberikan oleh orang tua berpendidikan rendah. Anak yang
sosialnnya entah dengan teman sejawatnya maupun orang yang lebih tua lebih
baik dan sopan, dibandingkan dengan anak yang meimiliki orang tua
sedikit.
Hal ini tentunya akan memberikan gambaran jika orang tua berpendidikan
yang normative, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan mengenai hidup itu
sendiri kurang maksimal, namun semua itu kembali pada persoalan individu dari
orang tua tersebut. Sedangkan untuk orang tua yang memiliki pendidikan tinggi,
tentunya memiliki pemikiran tentang kehidupan yang lebih baik, hal ini akan
terkait pula dengan cara berkomunikasi dan orientasi masa depan bagi anak-
anaknya dalam memberikan gambaran tantang masa depan. Dengan orang tua
efek positif pada pola asuh yang diberikan bagi anak-anaknya, hal ini di latar
belakangi oleh hasil keilmuan yang telah diperoleh orang tuanya semasa studi di
perguruan tinggi, banyak persoalan kehidupan yang dikaitkan dengan teori yang
pendidikan tinggi akan lebih berhati-hati dan selektif dalam memberikan berbagai
kemudian hari. Orang tua dapat memilih pola asuh dan cara komunikasi yang
tepat dan ideal bagi anaknya. Orang tua yang salah menerapkan pola asuh dan
jiwa anak. Tentu saja penerapan orang tua diharapkan dapat menerapkan pola
asuh yang bijaksana atau menerapkan pola asuh yang setidaknya tidak membawa
rendah dengan orang tua yang tingkat pendidikannya menengah dan mereka yang
pengasuhan dapat mempengaruhi hasil pengasuhan, meskipun dalam hal ini tidak
luput dari faktor lain. Orang tua yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi
yang dapat memberikan pengasuhan lebih baik secara penguasaan teori dan
akan datang.
BAB VI
di mana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi
menjadi responden, rentang usia 10-15 tahun di lingkungan caile untuk lebih
lingkungan Caile terhadap beberapa anak usia 10-15 tahun. Dengan berpatokan
Dari data hasil observasi langsung yang di lakukan rentang waktu 1 bulan
beberapa siswa yang datang kesekolah masih lewat dari jadwal yang sudah di
tentukan yaitu pukul 07:15 WITA, anak tersebut datang 10 menit setelah bel
berbunyi namun ada juga beberapa siswa yang datang sebelum bel berbunyi, dari
data yang di peroleh peneliti anak yang datang terlambat kesekolah sebagian besar
peran orang tua sangan besar dalam mengarahkan anak untuk berperilaku disiplin,
salah satunya usaha orang tua mengingatkan dan mengarahkan anak untuk datang
“Sejak kecil saya sudah di ajari sama mamaku untuk mencium tangan orang
yang lebih tua. Saat pamit atau berangkat sekolah. setiap hari sebelum
berangkat sekolah pasti saya cium tangan orang tua ku. Kalau ketemu juga
guruku saya biasanya cium tangannya” ( hasil wawancara 21-08-2017)
orang tua sebelum masuk sekolah tergolong sudah baik meskipun masih ada
beberapa anak yang terkadang tidak mencium tangan orang tua sebelum masuk
sekolah.
3. Menolong teman yang tertimpah musibah
teman yang tertimpah musibah sudah baik. Karena dari hasil observasi langsung
yang dilakukan peneliti bahwa 10 anak yang menjadi responden, memiliki respon
indicator bicara yang sopan terhadap teman menunjukkan bahwa masih banyak
anak saat berkomunikasi dengan teman sejawat bahasa yang digunakan kurang
sopan dan ada beberapa anak yang kadang mengeluarkan kata-kata kasar.
“iye, kalau ketemuka guru pasti saya cium tangannya, karena na bilang
mamaku kalau di sekolah yang menjadi pengganti orang tua adalah guru, jadi
harus selalu sopan sama guru“( hasil wawancara 21-08-2017).
salam kepada guru saat bertemu bisa dikategorikan sangat baik, dari jumlah objek
penelitian yang telah ditentukan hanya terdapat beberapa anak saja yang masih
kategori cukup.
baik,karena hal tersebut sudah menjadi kegiatan rutin anak-anak setelah pelajaran
selesai.
kepada teman saat melakukan kesalahan dikategorikan cukup baik, karena anak-
dilakukan tidak disengaja jadi terkadang mereka tidak mau meminta maaf kepada
temannya.
yang berperilaku kurang baik dikategorikan kurang baik, terkadang justru anak
hanya bersikap acuh terhadap siswa yang berperilaku kurang baik, atau justru
sholat berjamaah bersama guru bisa dikategorikan baik meskipun terkadang ada
beberapa siswa yang ketika diajak sholat oleh temannya bersikap acuh.
dengan 10 anak yang menjadi fokus observasi langsung 5 (lima) anak yang
memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi dan 5 (lima) anak yang memiliki
orang tua berpendidikan rendah. Dari observasi tersebut menunjukan bahwa cara
komunikasi anak di lingkungannya, dalam hal ini jelas awalnya jalan sosial
diperoleh dalam lingkungan keluarga anak belajar dari orang tua, saudara kandung
dan anggota keluarga yang lain apa yang dianggap benar dan salah dalam
hubungan bagi perilaku yang salah dan dari penerimaan sosial atau penghargaan
bagi perilaku yang benar, seorang anak akan memperoleh motivasi yang
anak menunjukkan bahwa benar saja pendidikan orang tua turut serta dalam
yang mempunyai latar belakan pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan
segalah perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua
anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan
orang tua yang berpendidikan tinggi dapat mengajarkan sopan santun kepada
perubahan perilaku positif. Orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi akan
Berbeda dengan orang tua yang memiliki latar belakan pendidikan rendah.
perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak
mengetahui tingkat perkembangan anak. Orang tua biasa mengasuh dengan gaya
dan caranya sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya.
Hal tersebut biasa dilihat dari beberapa hasil observasi langsung yang
dilakukan terhadap 10 anak di lingkungan Caile dari usia 10-15 tahun, peneliti
mengambil sampel 5 (lima) anak yang memiliki orang tua berpendidikan tinggi
dan 5 (lima) anak yang berpendidikan rendah. Anak yang memiliki orang tua yang
bandingkan dengan anak yang memiliki orang tua yang memiliki pendidikan
rendah interval penilaian cukup bahkan ada beberapa anak yang memperoleh
Kriteria untuk berperan sebagai orang tua ideal memang tidak sederhana
baik bagi mereka yang berpendidikan rendah ataupun yang berpendidikan tinggi
orang tua yang berperan ganda seperti ibu misalnya, tentu saja memiliki
psikologis bagi anak-anaknya sekalipun demikian ibu yang ideal untuk mencapai
kriteria ideal, paling tidak, orang tua menunjukan semangat dan upaya untuk
berusaha lebih baik dalam memenuhi kebutuhan anaknya di berbagai sisi, baik
Komunikasi merupakan salah satu cara yang digunakan dalam interaksi keluarga,
seorang anak akan memperoleh latihan dasar mengembangkan sikap sosial dengan
baik dan kebisaan berprilaku. Manfaat yang dapat diambil dari seringnya bertatap
Komunikasi dalam keluarga perlu dibangun dalam rangka pola pikir anak
dan membangun jiwa anak agar sesuai dengan harapan orang tua. Dalam
lingkungan keluarga orang tua berperan sebagai institusi pendidikan, artinya tidak
bidang keagamaan, sosial, dan perlindungan yang dilakukan orang tua terhadap
anak–anaknya. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang merupakan faktor
Terdapat dua faktor yang dapat membentuk kepribadian anak, yaitu faktor
internal yang berasal dari lingkungan keluarganya sendiri dan faktor eksternal
yang berasal dari lingkungan luar rumah yaitu masyarakat. Koherensi diantara
keduanya tidak dapat dipisahkan secara absolute karena sifat alami dimana tidak
mungkin seorang anak dapat dipisahkan sama sekali dari lingkungan keluarganya
dan terbebas sama sekali dari pengaruh – pengaruh dalam lingkungan sekitarnya.
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk budi pekerti dan
watak seorang anak. Hal ini disebabkan karena lingkungan merupakan satu
pendidikan.
Dengan memahami hal tersebut, sebaiknya orang tua memberikan
perilaku, sikap dan komitmen orang tua akan menjadi teladan dan sumber yang
akan ditiru anak. Kriteri untuk berperan sebagai orang tua ideal memang tidak
tinggi. Orang tua untuk mencapai kriteria ideal, paling tidak, orang tua
menunjukan semangat dan upaya untuk berusaha lebih baik dalam memenuhi
Pada hakekatnya semua orang tua menginginkan putra putri mereka hidup
lebih baik dari dirinya, tak terkecuali mereka yang tidak mampu maupun tidak
dan menjadikan anaknya berpendidikan tinggi dan berkepribadian baik. Orang tua
bahwa, “anak itu dilahirkan dalam keadaan suci bagai kertas putih tanpa noda”.
Dalam hal ini menurut Jhon lock keluarga adalah orang pertama yang hendak
mewarnai dan menentukan ke arah mana anak itu akan di bawah. Oleh karena itu
keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama bagi anak dan secara
kodratik memegang tugas untuk mendidik mereka, maka mampuh mengisih jiwa
sikap, perilaku serta kebiasaan-kebiasaan yang baik. Hal ini mengingat daya
tangkap anak akan meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Kriteria untuk berperan sebagai orang tua ideal memang tidak sederhana
baik bagi mereka yang berpendidikan rendah ataupun yang berpendidikan tinggi
orang tua yang berperan ganda seperti ibu misalnya, tentu saja memiliki
keterbatasan waktu dan tenaga untuk memberikan sentuhan fisik maupun
psikologis bagi anak-anaknya sekalipun demikian ibu yang ideal untuk mencapai
kriteria ideal, paling tidak, orang tua menunjukan semangat dan upaya untuk
berusaha lebih baik dalam memenuhi kebutuhan anaknya di berbagai sisi, baik
fisik, psikologis maupun sosial anak. Selain itu komunikasi dalam keluarga perlu
dibangun dalam rangka pola pikir anak dan membangun jiwa anak agar sesuai
dengan harapan orang tua. Dalam lingkungan keluarga orang tua berperan sebagai
yang dilakukan orang tua terhadap anak–anaknya. Perawatan orang tua yang
penuh kasih sayang merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak
Selain itu sikap orang tua terhadap anak harus bijaksana seiring sejalan,
seia sekata tanpa membedakan yang satu dengan yang lain dan tidak terjadi
pandangan berbeda antara kedua oarang tuanya. Namun demikian, tiap keluarga
mempunyai suasana yang khas. Khususnya suasana itu terjadi karena beberapa
factor yaitu factor sosial ekonomi, factor agama dan factor pendidikan orang tua.
kepribadian anak. Lingkungan yang baik akan membawa dampak positif untuk
karakter anak. Begitu juga sebaliknya, lingkungan yang kurang baik akan
membawa dampak negatif bagi seorang anak. Oleh karena itu keluarga dan
kepribadian anak ibu EA sebagai seorang guru sering mengamati karakter peserta
didiknya dan menyimpulkan bahwa benar adanya pendidikan orang tua sangat
berkomunikasi entah dengan teman sejawatnya maupun orang yang lebih tua.
Anak yang memiliki orang tau pendidikan tinggi cara berkomunikasinya lebih
baik dan lebih sopan di banding anak yang memiliki orang tua berpendidikan
lingkungan sosial. Ibu NA mengatakan bahwa cara komunikasi orang tua yang
Ada beberap kasus yang sering terjadi di Lingkungan Caile seperti anak
yang masih usia 15 tahun ke bawah main balap liar dan minum-minuman keras,
tidak hanya itu beberapa anak sering terlibat perkelahian. Seperti kasus yang baru-
baru ini terjadi di lingkungan Caile. “pada sabtu malam 11/9/17 seorang warga
warga bernama Kama (15), menikam temannya ikbal (17) aksi tersebut
tahun 2016 terjadi kecelakaan Awal (14) dan Iful (14) saling bertabrakan saat
melakukan balapan, yang mengakibatkan awal dan iful meniggal dunia. Pada
Tahun baru 2017 terjadi perkelahian yang berujunag penikaman akibat minum-
minuman keras pemudah di lingkungan caile dengan pemudah Dusun palangka,
Firman (15) dan ato (16) harus dilarikan ke rumah sakit akibat dadanya tertusuk
badik dan ato meninggal dunia akibat tancapan badik menembus paru-parunya.
pendidikan rendah.
Table 7.1
Table di atas adalah hasil penelusuran peneliti terhadap orang tua anak
yang bermasalah, dari 6 anak yang bermasalah ternyata orang tua anak tersebut
memiliki tingkat pendidikan dalam kategori yang rendah. Ini membuktikan bahwa
pendidikan orang tua memiliki peran besar dalam pembentukan kepribadian anak
di lingkungan sosialnya. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam
memberikan pemahaman terhadap anak mereka mengenai sikap dan perilaku yang
tidak merugikan diri mereka sendiri. Agar kasus seperti diatas tidak terulang
bahwa komunikasi sangat penting bagi perkembangan diri anak karena ketika
tidak ada komunikasi di dalam suatu keluarga akan berakibat fatal seperti
timbulnya perilaku nakal pada anak. Sebuah keluarga akan berfungsi dengan
optimal apabila didalamnya terdapat pola komunikasi yang terbuka, ada sikap
saling terbuka, ada sikap saling menerima, mendukung rasa aman dan nyaman
Dalam hal ini terdapat cara yang paling mendasar dalam membina
menyenangkan.
sosial dengan baik dan kebisaan berperilaku. Manfaat yang dapat diambil dari
pengaruh pada sikap hubungan yang makin baik antar anggota keluarga.
Berdasarkan hasil dari observasi langsung yang dilakukan peneliti yang
(sepuluh) indikator:
dengan 10 anak yang menjadi fokus observasi langsung 5 (lima) anak yang
memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi dan 5 (lima) anak yang memiliki
orang tua berpendidikan rendah. Anak yang memiliki orang tua yang
bandingkan dengan anak yang memiliki orang tua yang memiliki pendidikan
rendah interval penilaian cukup bahkan ada beberapa anak yang memperoleh
Hal ini menunjukkan bahwa di lingkungan Caile dari hasil penelitian dari
tinggi, perilaku anak mereka di lingkungan sosial lebih baik dibandingkan anak
yang meimiliki orang tua yang berependidikan rendah hal ini bisa di lihat dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di lingkungan Caile, dan beberapa
lingkungan sosialnya.
Pada umumnya jelas bisa di lihat bagaimana peran orang tua yang
berpendidikan lebih tinggi, mereka lebih tertata dalam penanaman polah asuh
pada anaknya baik dari segi bahasa ataupun teladan atau pengasuhan berwawasan
lebih luas dan terarah, mereka yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih sadar
anaknya.
dengan orang tua berpendidikan rendah. Anak yang memiliki orang tua
dengan teman sejawatnya maupun orang yang lebih tua lebih baik dan sopan, di
meskipun ada beberapa anak yang orang tuanya berpendidikan rendah cara
Hal ini tentunya akan memberikan gambaran jika orang tua berpendidikan
yang normative, hal ini disebabkan tingkat pengetahuan mengenai hidup itu
sendiri kurang maksimal, namun semua itu kembali pada persoalan individu dari
orang tua tersebut. Sedangkan untuk orang tua yang memiliki pendidikan tinggi,
tentunya memiliki pemikiran tentang kehidupan yang lebih baik, hal ini akan
terkait pula dengan cara berkomunikasi dan orientasi masa depan bagi anak-
anaknya dalam memberikan gambaran tantang masa depan. Dengan orang tua
efek positif pada pola asuh yang diberikan bagi anak-anaknya, hal ini di latar
belakangi oleh hasil keilmuan yang telah diperolah oleh orang tuanya semasa
dengan pendidikan tinggi akan lebih berhati-hati dan selektif dalam memberikan
berbagai kebutuhan baik psikis maupun psikologis bagi tumbuh kembang anak-
anak di kemudian hari. Orang tua dapat memilih pola asuh dan cara komunikasi
yang tepat dan ideal bagi anaknya. Orang tua yang salah menerapkan pola asuh
perkembangan jiwa anak. Tentu saja penerapan orang tua diharapkan dapat
menerapkan pola asuh yang bijaksana atau menerapkan pola asuh yang setidaknya
tidak membawa kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang anak.
dalam lingkungan keluarga telah dinyatakan oleh banyak ahli didik seperti J.J
Rosseu (1712-1778) sebagai salah seorang pelopor ilmu jiwa anak, menuturkan
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk budi pekerti dan
watak seorang anak. Hal ini disebabkan karena lingkungan merupakan satu
perilaku, sikap dan komitmen orang tua akan menjadi teladan dan sumber yang
akan ditiru anak. Kriteri untuk berperan sebagai orang tua ideal memang tidak
tinggi. Orang tua untuk mencapai kriteria ideal, paling tidak, orang tua
menunjukan semangat dan upaya untuk berusaha lebih baik dalam memenuhi
Pada umumnya jelas bisa dilihat bagaimana peran orang tua yang
berpendidikan lebih tinggi, mereka lebih tertata dalam penanaman polah asuh
pada anaknya baik dari segi bahasa ataupun teladan atau pengasuhan berwawasan
lebih luas dan terarah, mereka yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih sadar
tanggung jawab, yang semua penerapannya pun pasti dari pengalamannya dalm
A. Simpulan
kepribadian anak dalam lingkungan sosial’ peneliti dapat menyimpulkan hasil dari
lingkungan caile ditentukan oleh anak yang meimiliki orang tua berpendidikan
maupun orang yang lebih tua tampak lebih baik dan sopan, dibandingkan
dengan anak yang memiliki orang tua berpendidikan rendah, meskipun ada
sosialnya jauh lebih baik dibanding anak yang memiliki orang tua
(lima) anak yang memiliki orang tua berpendidikan tinggi dan 5 (lima)
anak yang berpendidikan rendah. Anak yang memiliki orang tua yang
Baik. Di bandingkan dengan anak yang memiliki orang tua yang memiliki
B. Saran
1. Meskipun orang tua tidak memiliki pendidikan tinggi, orang tua harus tau
karakter yang baik terhadap anak di lingkungan sosial, orang tua harus terus
Balson, Maurice, 1996. Bagaimana menjadi orang tua yang baik, Jakarta: Bumi
Askara,
Cangara, Hafid, 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,
Djamarah, S.B. 2004. Pola Komunikasi orang tua dan anak dalam keluarga :
sebuah perspektif pendidikan islam. Jakarta : rineka cipta
Prayitno dan erman anti, 1995. Dasar-dasar bimbingan dan konseling, Jakarta:
P2LPTK Depdikbud
Wirawan. I.B, 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta. Kencana
2012
Yusuf. S. 2004. Psikologi perkembangan Anak dan remaja. Cet. Ke 4 Band: PT.
Remaja Rosda Karya
https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/pentingna-komunikasi-dengan-
anak/amp/
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-
anak/
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Orang Tua Responden
Jumlah Pendidikan
No Nama Umur Pekerjaan
Anak Terakhir