Muhammad Fajar - 1804015093 - A3 - LA2
Muhammad Fajar - 1804015093 - A3 - LA2
Muhammad Fajar - 1804015093 - A3 - LA2
NIM : 1804015093
Acara : Membuat Media Tumbuh Mikroba
Tujuan :
Kentang (250g)
sumber karbohidrat atau makanan bagi biakan pada media.
Dextrose (20 g)
sebagai penambahan nutrisi untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur.
Tepung Agar-agar
Sebagai bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup
air.
antibiotik chlorampenicol dan air suling (1000 ml).
Sebagai Pelarut bahan media.
Timbangan
Sebagai mengukur berat massa media.
Gelas beaker
Sebagai tempat merebus bahan media kentang dan mencampur ,mengaduk media .
Botol erlenmeyer
Sebagai tempat untuk menampung hasil bahan media.
Tabung reaksi
Sebagai Sebagai tempat untuk menampung hasil bahan media.
Sendok makan
Sebagai alat memudahkan memindahkan media.
Kain atau kapas
Sebagai menutup tempat tabung reaksi dan botol erlenmeyer.
Aluminium foil
Sama fungsinya dengan kain/kapas.
Kulkas
Sebagai menyimpan sisa sisa media yang masi tersedia.
Metode:
Hasil
Pengarang : Richard Gunawan, Iswandi Anas*, Fahrizal Hazra
Judul : PRODUKSI MASAL INOKULUM AZOTOBACTER, AZOSPIRILLUM DAN BAKTERI
PELARUT FOSFAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF
Azotobacter, Azospirillum dan bakteri pelarut fosfat adalah mikroba yang paling banyak
digunakan dalam pembuatan pupuk hayati. Untuk pembuatan pupuk hayati yang berkualitas
yang mengandung mikroba yang tinggi dan bahan pembawa yang sesuai, metoda sterilisasi
bahan pembawa sangat menentukan kualitas pupuk hayati. Berkaitan dengan kepadatan sel
inokulan dalam bahan pembawa, medium yang digunakan untuk perbanyakan mikroba
memegang peranan yang sangat penting. Untuk produksi inokulan dalam jumlah yang banyak,
medium yang digunakan harus dapat menyokong pertumbuhan sel yang cepat dalam jumlah sel
mikroba yang tinggi namun harga medium tersebut harus cukup murah agar pupuk hayati yang
diproduksi tidak mahal. Peneltian ini bertujuan untuk mendapatkan yang mampu menghasilkan
sel inokulan yang banyak, bahan medium yang digunakan harus mudah diperoleh dan harganya
murah. Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas
Pertanian IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medium IPB RI-1 (IPB Richard Iswandi-1)
mampu menyokong pertumbuhan sel bakteri yang paling tinggi yaitu 1010 cfu ml-1 untuk
Azotobacter, 108 cfu ml-1 Azospirillum and 109 cfu ml-1 bakteri pelarut fosfat. Media Nutrient
Broth hanya mampu menghasilkan inokulan 108 cfu ml-1. Ini berarti bahwa medium tumbuh IPB
RI-1meningkatkan populasi Azotobacter 100-kali lipat dibandingkan dengan populasi
Azotobacter yang ditumbuhkan di dalam medium Nutrient Broth dan bakteri pelarut fosfat
meningkat jumlah selnya sebanyak 10 kali lipat dari jumlah sel yang terdapat dalam media
Nutrient Broth. Harga medium IPB RI-1 dan IPB RI-2 jauh lebih murah dibandingkan dengan harga
medium Nutrient Broth. Untuk pembuatan satu liter medium IPB RI-1 diperlukan dana sebesar
Rp 945 (3% harga Nutrient Broth) dan harga media IPB RI-2 sebesar Rp 690 (2% harga Nutrient
Broth) sedangkan harga medium Nutrienth Broth adalah Rp 27,752) pada tahun 2010.