KEL 10 Pendidikan Islam Baru
KEL 10 Pendidikan Islam Baru
KEL 10 Pendidikan Islam Baru
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen pengampu: M. Fauzi, S.Pd.I, M.A
Disusun oleh:
M. Syarif Maulana Aditya ( 2211047 )
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa sholawat
serta salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan umatnya. Tugas makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui
dan memahami “Penafsiran Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Metode Pendidikan
Rosulullah SAW”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Ilmu Pendidikan Islam”
di program studi Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama Islam Nahdlatul
Ulama Tuban, selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak M. Fauzi, S.Pd.I, M.A selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan
Islam.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami ucapkan terima kasih kepada dosen
dan teman kelompok yang sudah berperan dalam pembuatan makalah ini dari awal
sampai selesai. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Agama Islam .................................................................................. 3
2.2 Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga ....................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9
3.2 Saran................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Islam dalam keluarga merupakan aspek penting dalam membentuk
perilaku seseorang. Secara umum pendidikan Islam dalam keluarga dilaksanakan
dengan menanamkan nilai-nilai agama Islam , khususnya etika yang meliputi etika,
tata krama, dan perilaku yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini bertujuan untuk mendalami dan membahas pendidikan Islam dalam
keluarga dan masyarakat. Dapat disimpulkan Pendidikan Islam merupakan : (1)
landasan keluarga muslim untuk membentuk perilaku dan akhlak anak serta
mengetahui batasan benar dan salah menurut Al-Quran dan Hadits (2)mempunyai
fungsi melatih umat beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, (3) landasan utama
pendidikan akhlak bagi perkembangan seluruh masyarakat Indonesia.
1
2. Untuk mengetahui apa itu pendidikan Islam dalam keluarga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Agama Islam
2.1.1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi
pengetahuan menuju perbaikan penguatan, dan penyempurnaan semua
potensi manusia. Pendidikan adalah proses proses yang budaya untuk
meningkatan harkat dan martabat manusia dan berlasung sepanjang hayat,
yang dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.1
Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya ilmu pendidikan
Teoritis Dan Praktis, pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam
pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani
dan rohaninya kearah kedewasaan. Sedangkan Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan
mendidik. Jadi pendidikan merupakan usaha membina, mengembangkan
pribadi manusia secara aspek rohaniah, dan jasmaniah dengan
berlangsung secara bertahap melalui beberapa proses.2 Pendidikan
Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis,
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan
pengamalan. Pada dasarnya, Islam sebagai agama yang sempurna telah
memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan,
yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada
nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya
1
Arifin, H. M. , Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: PT:Raja Grafindo
Persada, 2009), 307.
2
Muhaimin, Rekontruksi Pendidikan Islam (Dari Paradigma Pengebangan, Manajemen
Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran), (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2009), 75.
3
sebagai hamba Allah.
Agama adalah panduan dan pedoman hidup manusia di dunia
hingga di akhirat nanti. Agama Islam bukan sekedar agama seperti yang
kita pahami selama ini, tetapi meliputi seluruh aspek dalam kebutuhan
hidup manusia. Ilmu dalam Islam meliputi semua aspek ini yang bisa
disusun secara hirarkis dari benda mati, tumbuhan, hewan, manusia
hingga makhluk gaib dan puncak kegaiban.
2.1.2. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam berfungsi sebagi berikut:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan sesorang
kepada Allah Swt dan sebagai penanaman nilai, sebagai pedoman hidup
untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
b. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat merubah lingkunganya sesuai dengan ajaran agama Islam, juga
dalam perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan
kelemahan dalam meyakini, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari- hari.
c. Pencegahan, untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkunganya atau
dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya.3
3
Abdul Majid, Belajar dan pembelajaran pendidikan agama islam (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2012) , 15.
4
terlibat di dalamnya merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi
saling memperhatikan, saling membantu, bersosial dan menyerahkan diri. 4
Menurut Ali Qaimi, keluarga atau rumah tangga merupakan
suatu organisasi atau komunitas sosial yang terbentuk dari hubungan
abash antara pria dan wanita, dimana para anggota rumah tangga hidup
bersama berdasarkan rasa saling menyayangi, mencintai, toleransi,
tolong menolong dan bekerja sama.5
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memiliki peran
penting dan menjadi dasar perkembangan psikologis anak dalam
memahami perkembangan psikologis peserta didik. Keluarga
merupakan lembaga utama yang dikenal oleh anak. Hal ini disebabkan
karena kedua orang tuanya merupakan orang yang pertama dikenal, dan
memberikan pendidikan, bimbingan, perhatian dan kasih sayang yang
terjalin antara kedua orang tua dan anak-anaknya merupakan basis yang
ampuh bagi pertumbuhan dan perkembangan psikis serta nilai-nilai
sosial dan religius pada diri anak.6
Orang tua adalah guru agama, bahasa, dan sosial bagi anak.
Karena, orang tua (ayah) adalah orang yang pertama kali melafalkan
adzan dan iqamah di telinga anak diawal kelahirannya. Orang tua adalah
orang yang pertama mengajarkan anak bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar. Keluarga adalah satu persekutuan hidup yang dijalin
oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan
dengan pernikahan dengan maksud untuk saling menyempurnakan.
2.2.2. Pelaksanaan (bentuk-bentuk) Agama Islam Dalam Keluarga
Agama Islam di lingkungan keluarga berlangsung antara orang-
orang dewasa yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
pendidikan agama, dan anak-anak sebagai sasaran pendidikannya.
4
Robert M. Berns, Child, Family, School, Community Socilization and Support, (United State:
Thomson Corporation, 2007), 87.
5
Ali Qaimi, Menggapai Langit Masa Depan Anak (Bogor: Cahaya,2020), 2
6
Desmita,Teori Tentang Keluarga(Bandung :PT RAJAWALI, 2012 ), 220.
5
Sedang ibu dalam kaitannya dengan pendidikan agama di lingkungan
keluarga, maka kedudukannya sebagai pendidik yang utama dan
pertama, dalam kedudukannya sebagai pendidik, maka seorang ibu
tidak cukup hanya memanggil seorang guru agama dari luar untuk
mendidik anaknya di rumah, dan bukan dalam pengertian yang
demikianlah yang dimaksud dengan pendidikan agama di lingkungan
keluarga.
Dalam pelaksanaan pendidikan agama islam, fungsi pengawasan
ini menjadi penting artinya terutama dalam rangka mencapai
keberhasilan proses pendidikan tersebut. Anak yang dibiarkan tumbuh
sendiri menurut alamnya akan menjadi manusia yang hidup dengan
nafsunya dan kemungkinan besar anak itu tidak patuh terhadap
pendidikan yang telah diajarkan. Dari uraian tersebut, nampak jelas
aktivitas penting yang perlu dilakukan oleh orang tua, sebab mereka
merupakan alat pengaman dan sekaligus dinamisator jalannya proses
pendidikan. Maksud pendidikan yang disertai pengawasan yaitu
mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah dan moral dalam
mempersiapkan secara psikis dan sosial Islam dengan prinsipnya yang
universal dan peraturannya yang abadi mendorong orang tua selalu
mengawasi dan mengontrol anak mereka dalam setiap segi kehidupan
dan aspek kependidikan.
Dalam keluarga hendaknya dapat direalisasikan tujuan pendidikan
agama islam. Yang mempunyai tugas untuk merealisasikan itu adalah
orang tua. Oleh karena itu ada beberapa aspek pendidikan yang sangat
penting untuk diberikan dan diperhatikan oleh orang tua, diantaranya:
a. Pendidikan ibadah
Aspek pendidikan ibadah ini khususnya pendidikan sholat.
Penanaman pendidikan ini harus disertai contoh konkret yang
masuk pikiran anak, sehingga penghayatan mereka didasari
dengan kesadaran rasional. Dengan demikian anak sedini
mungkin sudah harus diajarkan mengenai baca dan tulis agar
kelak menjadi generasi Qur’ani yang tangguh dalam menghadapi
6
zaman.
b. Pendidikan Akhlakul Karimah
Orang tua mempunyai kewajiban untuk menanamkan akhlakul
karimah pada anak-anaknya, agar anak terlatih membiasakan hal-
hal baik, menghormati kedua orang tua, bertingkah laku sopan
baik dalam perilaku keseharian maupun dalam tutur kata.
Pendidikan akhlakkul karimah sangat penting untuk diberikan
oleh orang tua kepada anak-anaknya dalam keluarga.
c. Pendidikan Akidah
Pendidikan islam dalam keluarga harus memperhatikan
pendidikan akidah Islamiyah, dimana akidah itu merupakan inti
dari dasar keimanan seseorang yang harus ditanamkan kepada
anak sejak dini.
2.2.3. Evaluasi Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahassa inggris
evaluation, dalam bahasa inggris evaluation, dalam bahasa Arab al-
Taqdir, dalam bahasa indonesia berati “penilaian”. Evaluasi merupakan
proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif keputusan. Evaluasi pendidikan agama
islam menekankan pada evaluasi formatif, dengan asumsi bahwa
seseorang memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang lebih
maju dan meningkat secara berkelanjutan, serta kemampuannya untuk
membangun mayarakat yang lebih baik dengan memerankan ilmu dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, sehingga
diperlukan upaya peningkatan kemampuan, minat, bakat dan prestasi
belajarnya secara terus menerus melalui pemberian umpan balik.
Menurut Arikunto dan Cepi evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunkan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil sebuah keputusan.
Menurut Edwind dan Gerald W. Brown evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukannilai dari sesuatu. Evaluasi
7
merupakan salah satu komponen integral yang tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh
informasi keefektifan proses pembelajaran dan hasil dari kegiatan
pembelajaran yang telah disampaikan.7
Sedangkan menurut Ahmad mengatakan bahwa evaluasi
diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu
(ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek dan
lain-lain.) Dari beberapa pengertian tentang evaluassi yang telah
dikemukakan oleh bebrapa ahli dapat di simpulkan bahwa evaluasi
merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat
sejauh mana keberhasilan sebuah progaram.
Tujuan dari evaluasi adalah :
1) Sebagai alat untuk memperbaiki dan perencanaan yang akan datang
2) Untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya dan manajemen saat ini
serta dimasa yang akan datang.
Evaluasi dari pendidikan agama islam yang telah di berikan
adalah apakah ada:
1) Perubahan Perilaku
Inti dari belajar itu sendiri, ialah terjadinya perubahan perilaku pada
suatu organisme termasuk manusia. Dalam hal ini yang menjadi faktor
utama yang perlu ditekankan adalah perilaku verbal dari manusia.
2) Belajar dan pengalaman
Komponen yang kedua ini diungkapkan “sebagai suatu hasil
pengalaman”. Belajar dengan istilah ini menekankan pada pengalaman,
dimana pengalaman menjadi komponen utama dari belajar.
7
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. l90
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi
pengetahuan menuju perbaikan penguatan, dan penyempurnaan semua
potensi manusia sedangkan agama adalah panduan dan pedoman hidup
manusia di dunia hingga di akhirat nanti. Agama Islam bukan sekedar
agama seperti yang kita pahami selama ini, tetapi meliputi seluruh aspek
dalam kebutuhan hidup manusia.
2. Keluarga adalah suatu kelompok sosial yang ditandai oleh tempat
tinggal bersama, kerja sama ekonomi, dan reproduksi, Agama Islam di
lingkungan keluarga berlangsung antara orang-orang dewasa yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan agama, dan anak-
anak sebagai sasaran pendidikannya.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat dan kami sampaikan. Semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalam penulisan, ataupun
referensi yang kurang benar dalam pembahasan, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Tiada kesempurnaan bagi kita, kesempurnaan itu hanya milik Allah
semata.
9
DAFTAR PUSTAKA
10