Jurnal Nurfadilah

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

MUALLIMUN : JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN DAN KEGURUAN


http://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/muallimun

E-ISSN : 2775-6858; P-ISSN: XXX-XXX

Analisis Perbedaan Muatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Ada dalam Buku
Teks IPS Kelas VII Kurikulum 2013 dan Buku Teks IPS Kurikulum Merdeka
Nurfadilah
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
E-mail: [email protected])

Abstract
This study aims to analyze the differences in the content of character education values
in the Grade VII social studies textbook Curriculum 2013 and the Independent
Curriculum social studies textbook. This research is a type of descriptive qualitative
research with content analysis method. In this study, the data sources used are the
Grade VII Social Studies student book Curriculum 2013 and the Independent Curriculum
Social Studies textbook. In collecting data, it must be analyzed carefully and carefully in
order to find the character education values contained in the book. Based on the results
of the research, the data obtained regarding character education values are: religious,
honest, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity,
national spirit, love for the country, respect for achievement, friendly or
communicative, peace-loving, fond of reading, environmental care, social care, and
responsibility
Keyword: Student Book, Social Sciences, differences in character values

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Perbedaan Muatan Nilai-nilai Pendidikan
Karakter yang ada pada buku teks IPS Kelas VII Kurikulum 2013 dan buku teks IPS
Kurikulum Merdeka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif
dengan metode analisis isi (content analysis). Dalam penelitian ini sumber data yang
digunakan yaitu buku siswa mata pelajaran IPS Kelas VII Kurikulum 2013 dan buku teks
IPS Kurikulum Merdeka. Dalam mengumpulkan data harus di analisis secara teliti dan
cermat agar dapat menemukan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam
buku tersebut. Berdasarkan hasil penelitian adapun data data yang di dapat mengenai
nilai-nilai pendidikan karakter yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab.
Kata Kunci: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan zaman, baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi, mendorong setiap individu atau manusia untuk selalu berkembang diberbagai
macam bidang, tanpa terkecuali pada bidang pendidikan. Negara kita, yaitu Indonesia
merupakan negara dengan kategori berkembang yang memiliki harapan atau cita-cita untuk
bisa berubah menjadi negara maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan adanya
pembentukkan generasi bangsa yang mampu membangun negaranya dengan baik, sehingga

1
Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Disinilah peran pendidikan dibutuhkan
sebagai wadah yang bisa mempersiapkan dan menciptakan individu atau sumber
daya manusia yang memiliki kualitas bagi negaranya(Rusmiati et al.,
2023).

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan


potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai karakter yang
ada di masyarakat. Karakter kehidupan yang tumbuh bersama anak sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya terutama lingkungan keluarga(Setiardi, 2017). Tujuan utama
masyarakat, orang tua, dan pendidik adalah agar kaum muda, terutama remaja, berkembang
menjadi anak bangsa yang cerdas secara intelektual dan moral. Tidak hanya menekankan
kecerdasan secara nalar berpikir saja, namun juga cerdas dalam mengolah perilaku. Nilai-
nilai yang ditunjukkan oleh anak remaja memiliki potensi untuk mengesankan dan
membangkitkan rasa bangga pada orang tua, pendidik, dan bahkan lingkungan sekitar
tempat mereka berada. Selain itu, dari sisi akademik, mereka juga secara konsisten
menampilkan prestasi yang dapat menginspirasi gurunya dan teman sebaya. Melalui
pendidikan dan kehidupan agama yang baik, karakteristik bangsa dapat diubah secara
efektif. Dengan demikian, peserta didik tentu akan menjadi manusia yang sebaik-baiknya
melalui pendidikan agama yang mampu menanamkan keimanan yang hakiki, ibadah dan
akhlak yang mulia, artinya bermanfaat seluas-luasnya bagi orang lain melalui tingkah
lakunya(Islam et al., 2023).

Diperlukan suatu perhatian yang mendalam dan terarah pada pengelolaan sebuah
lembaga Sekolah dan Madarasah karena menjadi tempat dalam pembinaan karakter bagi
generasi bangsa agar menjadi generasi yang unggul dan berkarakter. Krisis moral yang kian
melanda bangsa ini selayaknya menjadi evaluasi bagi pemerintah dan para akademisi
bidang pendidikan agar dapat menemukan solusi dalam penanganan krisis moral yang kian
menjadi-jadi pada masa ini. Sistem persekolahan yang ada perlu diperkokoh kembali agar
menjadi sarana dalam menangani krisis moral yang telah melanda. Dengan upaya
meningkatkan manajemen sekolah dirasa sebagian dari solusi dalam menangani krisis moral
yang terjadi. Jangan sampai sekolah sebagai tempat pembentukan karakter dirasuki oleh
pihak-pihak penghancur sehingga dapat memperparah keadaan krisis moral yang telah
melanda negeri ini. Dalam manajemen sekolah, bagian pada proses manajemen peserta
didik perlu menjadi perhatian karena manajemen peserta didik sebagai upaya pengelolaan

2
Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

peserta didik dari awal masuk sampai peserta didik melakukan proses pendidikan
didalamnya hingga nanti peserta didik keluar dari sekolah tersebut. Maka dari itu penerapan
manajemen peserta didik perlu diperkokoh lagi dan upaya evaluasi yang aktif untuk
memperkuat dalam pengelolaan peserta didik (Muhammad et al., 2021).

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah dua pendekatan kurikulum yang
berperan penting dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Latar belakang
munculnya keduanya memiliki konteks yang berbeda. Kurikulum 2013 diperkenalkan
sebagai respons terhadap perubahan global, teknologi, dan tuntutan masyarakat. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengedepankan pengembangan
kompetensi dasar, karakter, dan kecakapan hidup siswa (Purhanudin et al., 2023),
Kurikulum Merdeka terlahir pada masa peralihan munculnya Pandemi Covid-19 yang
melanda seluruh dunia. Pada tahun 2020, pemerintah sangat gencar mensosialisasikan
kebijakan Merdeka Belajar yang menjadi pedoman dan tolak ukur penyelamatan krisis
pendidikan akibat pandemi (Fahira et al., 2022).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis
isi (content analysis). Analisis isi mengupas suatu teks dengan objektif untuk mendapatkan
gambaran dari suatu isi apa adanya, tanpa campur tangan peneliti (Jurnal Ahmad, 2018).
Dalam penelitian analisis konten yang ditujukan ialah buku teks siswa dengan judul Ilmu
Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 yang diterbitkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dan buku teks siswa dengan judul Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP Kelas VII Kurikulum Merdeka yang diterbitkan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Penelitian kualitatif dapat
menggunakan berbagai sumber seperti buku, artikel jurnal, dan dokumen lain yang relevan
dengan topik penelitian. Penelitian ini juga menggunakan library search atau pencarian
literatur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki dua kata yaitu pendidikan serta karakter. Dari kedua
kata tersebut mempunyai makna yang berbeda. Pendidikan merupakan suatu proses
pengembangan pada individu melalui usaha pelatihan, pengarahan dan pengajaran yang
dapat membuat individu tersebut menjadi terlihat lebih dewasa. Dewasa yang dimaksudkan
yaitu bukan fisik namun sikap dan perilaku dari individu (Setiawan et al., 2021). Sedangkan

3
Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

karakter merupakan watak atau sifat dasar seseorang yang istimewa yang dapat dijadikan
ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi berdasarkan pada wataknya (Supriani et al.,
2022).
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang memiliki rancangan
pembelajaran di sekolah dengan tujuan pengembangan yang dilakukan pada watak serta
kebiasaan siswa dengan upaya mendalami nilai-nilai serta kepercayaan pada masyarakat
yang menjadikan kekuatan akhlak pada hidupnya dengan kejujuran, disiplin, bisa dipercaya
serta bekerja sama guna menitik beratkan pada sikap atau perasaan (afektif), keterampilan
dalam mengolah data, menyuarakan pendapat, dan keterampilan (skill) serta berpikir
dengan rasional (kognitif).
B. Perbedaan Buku Teks IPS Kurikulum 2013 dan Buku Teks IPS Kurikulum
Merdeka
Buku teks IPS Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang di analisis yang
pertama ada buku teks IPS Kurikulum 2013 dengan judul Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs Kelas VII Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi), dengan Kontributor Ahmad
Mushlih, Iwan Setiawan, Suciati, dan Dedi. Penelaah Mukminan, Achmad Slamet, Siti
Irene Astuti, dan Tri Wahyuning. Penyelia Penerbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud. Dan buku teks IPS Kurikulum Merdeka yang berjudul Ilmu
Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Cetakan pertama, 2021 yang ditulis oleh M. Nursa’ban,
Supardi, Mohammad Rizky Satria, Sari Oktafiana. Penelaah Budi Handoyo, Rokhis
Setiawati, Sumardiansyah Perdana Kusuma. Penyelia Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Berdasarkan buku yang di analisa maka diperoleh bahwa muatan nilai-nilai


pendidikan karakter yang terdapat dalam buku teks IPS Kelas VII Kurikulum 2013 dan
buku teks IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka sebagai berikut:

1. Nilai religius

Pada buku teks IPS Kurikulum 2013, nilai religius lebih dominan dengan banyaknya
referensi yang mengaitkan pembelajaran dengan konsep moral dan ajaran agama.
Sementara pada buku teks Kurikulum Merdeka, nilai religius masih dihadirkan tetapi
lebih banyak melalui konteks toleransi dan keberagaman keyakinan.

4
Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

2. Nilai Nasionalisme

Kedua buku teks menunjukkan penguatan nilai nasionalisme, namun terdapat


perbedaan dalam pendekatan. Buku Kurikulum 2013 menekankan pada sejarah dan
peran Indonesia dalam konteks internasional, sedangkan buku teks Kurikulum Merdeka
lebih fokus pada kontribusi lokal dalam pembangunan bangsa dan wawasan kebangsaan
yang kontekstual.

3. Nilai Integritas

Buku teks Kurikulum 2013 secara spesifik menyajikan konsep kejujuran dan
tanggung jawab melalui contoh-contoh kasus sejarah dan masyarakat. Di sisi lain,
Kurikulum Merdeka memberikan pendekatan yang lebih kontekstual dan relevan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti kegiatan kerja kelompok yang menekankan pada
kolaborasi dan tanggung jawab individu.

4. Nilai kemandirian

Buku Kurikulum Merdeka secara lebih kuat menekankan kemandirian dengan


memberikan tugas-tugas berbasis proyek dengan memberikan tugas-tugas berbasis
proyek yang menuntut siswa berpikir kritis dan kreatif. Buku Kurikulum 2013 juga
memuat nilai ini, tetapi lebih dalam konteks akademis, seperti tugas individu yang
terstruktur.

Muatan nilai-nilai karakter yang termuat dalam buku teks IPS Kelas VII kurikulum
merdeka berdasarkan komponen isi dan kaitannya dengan 18 karakter sudah termuat dan
tersebar di setiap bab. Pada buku teks pelajaran tersebar 18 nilai karakter diantaranya yaitu
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab.
Sedangkan pada buku teks IPS Kurikulum 2013 berdasarkan hasil analisis dan juga
pengamatan kurang lebihnya termuat 16 nilai karakter yang tersebar, terdapat dua karakter
yang tidak tercakup yaitu mandiri dan kreatif.

Berdasarkan hasil analisis di atas, terdapat beberapa perbedaan mendasar dalam


penyajian nilai-nilai pendidikan karakter antara buku teks IPS Kurikulum 2013 dan

5
Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013 cenderung menggunakan pendekatan yang lebih


teoritis dan historis, dengan banyak referensi yang merujuk pada konsep-konsep besar
dalam pendidikan karakter seperti religius, nasionalisme, dan integritas. Sedangkan
Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan yang lebih praktis dan aplikatif,
menyesuaikan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang ditemukan maka dapat disimpulkan bahwa Buku teks IPS
Kurikulum 2013 cenderung mengutamakan nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab,
kedisiplinan, dan gotong royong yang berorientasi pada pembentukan sikap dan perilaku
siswa sesuai norma sosial yang ada. Sementara itu, buku teks Kurikulum Merdeka lebih
menekankan pada kemandirian, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis, selaras dengan
tujuan kurikulum yang ingin membentuk siswa yang lebih adaptif terhadap perubahan
zaman.

Dalam Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013, pembelajaran berbasis tematik


terpadu dengan penekanan pada kolaborasi dan kerja sama antar siswa lebih dominan.
Sebaliknya, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih besar kepada siswa dalam
mengeksplorasi topik, dengan lebih banyak ruang untuk berpikir mandiri dan mengambil
inisiatif. Dalam Penyampaian Materi Buku teks Kurikulum 2013 umumnya menggunakan
pendekatan yang lebih deskriptif dengan contoh-contoh yang terarah, sementara buku teks
Kurikulum Merdeka lebih banyak menggunakan metode pemecahan masalah dan diskusi
yang mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar.

6
Keyword: Ilmu Pengetetahuan Sosial, Nilai-nilai Karakter, Perbedaan Nilai Karakter

DAFTAR PUSTAKA
Fahira, W. R., Lisa, F. M., Dani, P. R., Ria, N. S., & Wati, M. S. (2022). PERSEPSI
SISWA KELAS X TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMA 1 BUKIT SUNDI. JURNAL
EDUSCIENCE, 9(3). https://doi.org/10.36987/jes.v9i3.3484
Islam, U., Sultan, N., Muhammad, A., & Samarinda, I. (2023). Implementasi Kurikulum
Pendidikan Agama Islam berbasis Pendidikan Karakter di Mts Al Mujahidin. 01(03).
https://doi.org/10.58812/spp.v1i03
Jurnal Ahmad. (2018). Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis). Jurnal Analisis
Isi, 5(9), 1–20. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.12201.08804
Muhammad, G., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2021). Proses Manajemen Peserta Didik
dalam Membentuk Karakter Religius. Atthulab: Islamic Religion Teaching and
Learning Journal, 6(2). https://doi.org/10.15575/ath.v6i2.14772
Purhanudin, M. V., Harwanto, D. C., & Rasimin, R. (2023). Revolusi dalam Pendidikan
Musik: Menganalisis Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka Belajar.
Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni, 6(2), 118–129.
https://doi.org/10.37368/tonika.v6i2.569
Rusmiati, M. N., Nurfatimah, S. A., & Rustini, T. (2023). Peran Pelajaran Ips Dalam
Penguatan Karakter Peserta Didik Di Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Jurnal Guru Kita
PGSD, 7(2), 293. https://doi.org/10.24114/jgk.v7i2.39934
Setiardi, D. (2017). KELUARGA SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER
BAGI ANAK. Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam, 14(2).
https://doi.org/10.34001/tarbawi.v14i2.619
Setiawan, F., Hutami, A. S., Riyadi, D. S., Arista, V. A., & Al Dani, Y. H. (2021).
Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. Al-
Mudarris (Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam), 4(1).
https://doi.org/10.23971/mdr.v4i1.2809
Supriani, Y., Nurasa, A., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2022). Nilai-Nilai Sebagai
Pembentuk Peradaban Manusia. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1).
https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3538

Anda mungkin juga menyukai