Tugas 2 Pendidikan IPS DI SD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 PENDIDIKAN IPS DI SD

NAMA:RAINI

NIM: 856259863

Pokjar bawan

Upbjj Padang

Jawaban no 1

Berikut adalah contoh masalah/isu yang timbul akibat tren globalisasi dan pengaruhnya
terhadap pembelajaran IPS di SD:

Pergeseran nilai-nilai budaya lokal:

Masuknya budaya asing melalui media digital dan internet dapat menyebabkan pergeseran
nilai-nilai budaya lokal di kalangan siswa.

Hal ini dapat mempengaruhi pembelajaran IPS, di mana pemahaman dan apresiasi terhadap
budaya lokal menjadi berkurang.

Kesenjangan digital (digital divide):

Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital, menyebabkan
kesenjangan dalam kemampuan menggunakan teknologi.

Hal ini dapat berdampak pada pembelajaran IPS, di mana siswa yang kurang terampil dalam
menggunakan teknologi digital akan tertinggal dalam proses pembelajaran.

Isu lingkungan global:

Masalah lingkungan global, seperti perubahan iklim, polusi, dan kerusakan ekosistem,
menjadi isu yang semakin penting dalam pembelajaran IPS.

Siswa perlu memahami dampak globalisasi terhadap lingkungan dan peran mereka dalam
menjaga kelestarian lingkungan.

Migrasi dan mobilitas penduduk:


Globalisasi menyebabkan peningkatan migrasi dan mobilitas penduduk, baik dalam skala
lokal maupun global.

Hal ini dapat mempengaruhi pembelajaran IPS, di mana siswa perlu memahami isu-isu terkait
migrasi, seperti integrasi sosial, keberagaman budaya, dan dampaknya terhadap masyarakat.

Isu ekonomi global:

Globalisasi berdampak pada sistem ekonomi global, seperti perdagangan internasional,


investasi asing, dan fluktuasi harga komoditas.

Pembelajaran IPS perlu menyoroti isu-isu ekonomi global dan bagaimana hal tersebut
mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Dengan memahami masalah/isu yang timbul akibat tren globalisasi, pembelajaran IPS di SD
dapat diarahkan untuk membekali siswa dengan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang dunia global, sehingga mereka dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab
dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Jawaban no 2

Jawaban: Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di SD (Sekolah Dasar) memiliki peran
penting dalam membentuk kesadaran hukum, memahami pentingnya ketertiban, dan
mampu mengidentifikasi masalah-masalah hukum dalam masyarakat. Maka terjadilah
hubungan yang erat antara ketiga aspek tersebut dengan IPS di SD.

Masalah Hukum : Pendidikan IPS di SD memperkenalkan siswa pada konsep hukum dan
aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, siswa akan memiliki pemahaman
awal tentang masalah hukum dan mendapatkan pemahaman dasar tentang bagaimana
hukum bekerja di masyarakat.

Ketertiban : Dalam IPS, siswa juga diajarkan pentingnya ketertiban dalam kehidupan
masyarakat. Mereka mempelajari bagaimana aturan dan hukum membantu menjaga
ketertiban dan harmoni dalam masyarakat. Hal ini membantu mereka memahami bahwa
tanpa aturan dan hukum, bisa terjadi kekacauan dan konflik.

Kesadaran Hukum : Melalui pelajaran IPS, siswa dibantu untuk mengembangkan kesadaran
hukum. Mereka mempelajari konsekuensi dari melanggar hukum dan menghargai pentingnya
mematuhi aturan. Mereka juga ditantang untuk berpikir kritis tentang isu-isu hukum dan etis.
Secara keseluruhan, Pendidikan IPS di SD memainkan peran penting dalam membentuk
kesadaran hukum siswa, memahami pentingnya ketertiban dan dapat mengidentifikasi dan
memahami masalah hukum dalam masyarakat. Hubungan antara aspek-aspek ini dengan
pendidikan IPS adalah sangat vital dalam membantu siswa untuk menjadi bagian dari
masyarakat yang taat hukum dan tertib.

Jawaban no 3

Baik, saya akan menganalisis perbedaan antara pendekatan, strategi pembelajaran, metode,
teknik, dan model dalam pembelajaran IPS di SD.

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang atau filosofi guru dalam memandang proses
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran IPS di SD dapat berupa pendekatan saintifik,
pendekatan kontekstual, pendekatan tematik, dan lain-lain. Pendekatan ini menjadi landasan
dalam menentukan strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah keseluruhan rencana atau pola yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran IPS di SD dapat
berupa strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri, strategi
pembelajaran kooperatif, dan lain-lain. Strategi ini menggambarkan langkah-langkah umum
dalam proses pembelajaran.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran IPS di SD dapat berupa metode ceramah,
metode diskusi, metode demonstrasi, metode proyek, dan lain-lain. Metode ini merupakan
implementasi dari strategi pembelajaran yang dipilih.

Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah cara spesifik yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan
metode pembelajaran. Teknik pembelajaran IPS di SD dapat berupa teknik tanya jawab,
teknik pemberian tugas, teknik permainan, dan lain-lain. Teknik ini merupakan penjabaran
lebih rinci dari metode pembelajaran.

Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Model pembelajaran IPS di SD dapat berupa model pembelajaran berbasis masalah,
model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran kooperatif, dan lain-lain. Model
pembelajaran ini merupakan kerangka konseptual yang lebih luas dan komprehensif.

Dalam pembelajaran IPS di SD, guru dapat memilih dan mengkombinasikan pendekatan,
strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa,
materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Jawaban no 4

Sebagai seorang guru, perencanaan pembelajaran yang efektif harus mempertimbangkan


ranah dan tingkatan setiap siswa dalam kelas rendah. Berikut adalah contoh perencanaan
kegiatan belajar mengajar (RPP) untuk mata pelajaran IPS di SD kelas rendah:

Identifikasi Ranah Siswa:

Kognitif: Kemampuan berpikir, memahami konsep-konsep dasar IPS seperti lingkungan,


keluarga, dan masyarakat.

Afektif: Sikap dan nilai-nilai terkait dengan IPS, seperti rasa ingin tahu, toleransi, dan
kepedulian terhadap lingkungan.

Psikomotor: Kemampuan melakukan aktivitas fisik terkait dengan IPS, seperti menggambar
peta sederhana atau membuat model rumah.

Tingkatan Siswa:

Kelas 1: Siswa pada tingkat ini masih dalam tahap awal pembelajaran IPS. Mereka perlu
diperkenalkan dengan konsep dasar seperti nama-nama anggota keluarga, jenis-jenis
pekerjaan, dan perbedaan antara desa dan kota.

Kelas 2: Siswa pada tingkat ini dapat lebih mendalam tentang konsep-konsep yang telah
diperkenalkan sebelumnya. Mereka dapat mempelajari lebih lanjut tentang lingkungan
sekitar mereka, seperti flora dan fauna, serta peran manusia dalam menjaga lingkungan.

Kelas 3: Siswa pada tingkat ini dapat mempelajari lebih banyak tentang masyarakat dan
budaya. Mereka dapat mempelajari tentang adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan di daerah
mereka, serta perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Perencanaan Kegiatan Pembelajaran:

Menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tingkatan siswa, seperti cerita, gambar, atau
permainan interaktif.

Menggunakan media pembelajaran yang menarik, seperti video pendek, gambar, atau benda
nyata.

Melibatkan siswa dalam diskusi kelompok kecil atau proyek kolaboratif untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang konsep-konsep IPS.

Memberikan tugas individu yang sesuai dengan kemampuan siswa, seperti menggambar peta
sederhana atau membuat poster tentang lingkungan.

Perencanaan pembelajaran ini harus disesuaikan dengan kurikulum nasional dan kebutuhan
siswa di kelas Anda. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan gaya belajar siswa dan
memberikan variasi dalam metode pengajaran untuk memastikan bahwa semua siswa dapat
mencapai tujuan pembelajaran IPS.

Jawaban no 5

Dalam mengajarkan IPS di kelas rendah SD, penerapan model Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang tepat adalah sebagai berikut:

Pendahuluan:

Menarik perhatian siswa dengan kegiatan pembuka yang menyenangkan, seperti bernyanyi,
bercerita, atau permainan sederhana.

Melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
atau pengetahuan awal siswa.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara jelas dan sederhana.

Kegiatan Inti:

Menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, seperti pembelajaran berbasis
proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau pembelajaran kooperatif.

Menyajikan materi IPS dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan konkret,
seperti gambar, video, atau benda-benda nyata.
Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, misalnya melalui diskusi, tanya
jawab, atau kegiatan praktik.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi, menemukan, dan memahami


konsep-konsep IPS secara mandiri.

Memberikan bimbingan dan scaffolding kepada siswa yang membutuhkan.

Penutup:

Melakukan refleksi dan evaluasi bersama siswa untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.

Memberikan penguatan dan umpan balik terhadap hasil belajar siswa.

Memberikan tindak lanjut berupa tugas atau kegiatan tambahan untuk memperkuat
pemahaman siswa.

Dengan menerapkan model RPP yang berpusat pada siswa, menggunakan media
pembelajaran yang menarik, dan melibatkan siswa secara aktif, diharapkan pembelajaran IPS
di kelas rendah SD dapat lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.

Sumber referensi pdgk4106 Edisi 4& sosial media

Anda mungkin juga menyukai