T1 - Nikmah Tuljanah - 887315374 - PDGK4102

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


KONSEP DASAR IPS
Nama Dosen/Tutor : Dr. Ria Fajrin Rizqy Ana, M,Pd

Disusun oleh :
NAMA : NIKMAH TULJANAH
JURUSAN : PGSD
NIM : 887315374

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT MALANG
2023.2
1. Saudara telah membaca secara jelas tentang IPS, coba anda rumuskan satu definisi
tentang pendidikan IPS sesuai dengan pemahaman Saudara!

Menurut pemahaman saya, IPS itu sebagai program pendidikan tidak hanya mengajarkan
konsep pengetahuan, tetapi juga membentuk siswa menjadi warga negara yang
bertanggung jawab dan sadar akan kewajibannya demi kesejahteraan bersama.
Pendidikan IPS juga menjadi suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menganalisis, dan merespons
berbagai fenomena sosial, budaya, dan lingkungan di sekitar mereka. Proses
pembelajaran ini melibatkan integrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, seperti sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, ilmu politik, dan atropologi. Tujuan utamanya adalah untuk
membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan
untuk menjadi warga negara yang aktif, bertanggung jawab, dan mampu berpartisipasi
dalam kehidupan sosial.

2. Berdasarkan pengamatan Pengajaran Pendidikan IPS saat ini, baik pengembangan


materi maupun proses pembelajarannya masih memiliki kendala, Apakah Saudara
setuju tentang hal tersebut apabila setuju kemukakan alasan-alasan Saudara?
Saya setuju bahwa pengajaran Pendidikan IPS saat ini masih memiliki kendala, baik
dalam pengembangan materi maupun proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa
alasannya:
 Materi yang terlalu padat dan kurang relevan: Seringkali, materi IPS yang diajarkan
terlalu banyak dan padat, sehingga siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep
yang kompleks. Selain itu, materi yang diajarkan belum tentu relevan dengan
kehidupan sehari-hari siswa, sehingga sulit bagi mereka untuk menghubungkan
materi dengan pengalaman nyata.

 Metode pembelajaran yang masih monoton: Metode pembelajaran yang masih sering
digunakan adalah ceramah dan hafalan, yang kurang efektif dalam meningkatkan
pemahaman siswa. Metode pembelajaran yang lebih aktif, seperti diskusi, proyek
kelompok, dan studi kasus, masih jarang diterapkan.

 Kurangnya pemanfaatan teknologi: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran IPS


masih belum optimal. Padahal, teknologi dapat digunakan untuk menyajikan materi
yang lebih menarik dan interaktif, serta memfasilitasi pembelajaran jarak jauh.

 Kurangnya ketersediaan sumber belajar: Sumber belajar yang berkualitas dan


bervariasi, seperti buku teks, modul, dan media pembelajaran lainnya, masih terbatas.
Hal ini membuat siswa kesulitan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan
akurat.
 Kurangnya perhatian terhadap keterampilan berpikir kritis: Pendidikan IPS
seharusnya tidak hanya berfokus pada menghafal fakta, tetapi juga pada
pengembangan keterampilan berpikir kritis, seperti menganalisis, mengevaluasi, dan
menyintesis informasi.
 Kurangnya relevansi dengan isu-isu kontemporer: Materi IPS yang diajarkan
seringkali tidak up-to-date dengan isu-isu sosial, politik, dan ekonomi yang sedang
terjadi di masyarakat. Akibatnya, siswa kurang memiliki pemahaman yang
mendalam tentang dunia di sekitar mereka.

3. Bagaimana menurut pendapat Saudara tentang hubungan pengertian dan isi dari
sosial studies menurut Barr, Bart dan shermis. Jelaskan dengan singkat!
Menurut pendapat saya, Barr, Bart, dan Shermis menunjukkan bahwa social studies
bukanlah sekadar mata pelajaran yang berisi kumpulan fakta, tetapi merupakan proses
pembelajaran yang kompleks yang bertujuan untuk mengembangkan individu yang utuh.
Isi dari social studies harus dipilih dan disajikan dengan cara yang mendukung pencapaian
tujuan tersebut. Menurut Barr, Bart, dan Shermis, sosial studies (ilmu sosial) adalah
pendekatan multidisipliner yang mengintegrasikan berbagai bidang ilmu, seperti sejarah,
geografi, ekonomi, dan sosiologi, untuk membantu siswa memahami masyarakat dan
lingkungan mereka. Hubungan antara pengertian dan isi dari sosial studies ini terletak pada
tujuan pendidikan untuk membekali siswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang
dinamika sosial dan isu-isu kontemporer. Pengertian sosial studies menekankan pentingnya
keterhubungan antara disiplin ilmu, sementara isinya mencakup konsep, fakta, dan
keterampilan yang diperlukan untuk menganalisis serta berpartisipasi dalam masyarakat.
Secara singkat, pengertian sosial studies sebagai suatu disiplin yang holistik mendukung
isi kurikulum yang kaya dan relevan, yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi
warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
4. Guna proses pembelajaran di tingkat persekolahan seluruh konsep yan menjadi
cakupan ruang lingkup IPS tidak dengan serta merta secara langsung dibelajarkan
kepada peserta didik. Pendekatan-pendekatan apa yang dikembangkan dalam
mengembangkan materi pembelajaran IPS?

Ruang lingkup IPS sangat luas dan kompleks. Membelajarkan semua konsep secara
langsung kepada peserta didik akan membebani mereka dan kurang efektif. Selain itu,
perkembangan kognitif peserta didik juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, perlu adanya
pendekatan-pendekatan tertentu dalam mengembangkan materi pembelajaran IPS. Berikut
beberapa pendekatan yang bisa diterapkan adalah:
1. Pendekatan Tematik:
o Menggabungkan beberapa konsep: Konsep-konsep IPS yang berbeda
digabungkan ke dalam satu tema besar. Misalnya, tema "Lingkungan Hidup"
dapat mencakup konsep geografi, ekonomi, dan sosiologi.
o Relevan dengan kehidupan: Tema yang dipilih relevan dengan kehidupan sehari-
hari peserta didik sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.
o Memicu minat: Pendekatan tematik dapat memicu minat belajar peserta didik
karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.
2. Pendekatan Inkuiri:
o Belajar aktif: Peserta didik diajak untuk mencari tahu sendiri melalui berbagai
aktivitas seperti mengamati, bertanya, dan menyelidiki.
o Mengembangkan keterampilan berpikir kritis: Peserta didik dilatih untuk berpikir
kritis, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan.
o Membangun pengetahuan sendiri: Pengetahuan tidak hanya diberikan, tetapi
dibangun oleh peserta didik sendiri melalui proses penemuan.
3. Pendekatan Kontekstual:
o Menerapkan konsep dalam kehidupan nyata: Konsep-konsep IPS diajarkan dalam
konteks kehidupan nyata peserta didik. Misalnya, mempelajari tentang ekonomi
dengan menganalisis masalah ekonomi di lingkungan sekitar.
o Meningkatkan relevansi: Pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna
karena peserta didik dapat melihat manfaat dari apa yang mereka pelajari.
o Memudahkan pemahaman: Konteks yang familiar membantu peserta didik
memahami konsep-konsep yang abstrak.
4. Pendekatan Berbasis Masalah:
o Mulai dari masalah: Pembelajaran dimulai dengan adanya masalah atau
permasalahan yang relevan dengan kehidupan peserta didik.
o Mencari solusi: Peserta didik diajak untuk mencari solusi atas masalah tersebut
dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.
o Meningkatkan motivasi: Peserta didik termotivasi untuk belajar karena mereka
merasa bahwa pembelajaran memiliki tujuan yang jelas.
5. Pendekatan Kolaboratif:
o Belajar bersama: Peserta didik belajar dalam kelompok untuk menyelesaikan
tugas atau proyek bersama.
o Mengembangkan keterampilan sosial: Peserta didik belajar untuk berkomunikasi,
bekerja sama, dan menghargai perbedaan pendapat.
o Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah: Melalui kerja sama, peserta
didik dapat menemukan solusi yang lebih baik untuk masalah yang kompleks.

Tujuan Penggunaan Pendekatan-Pendekatan Tersebut:

 Memudahkan pemahaman: Konsep-konsep yang kompleks disederhanakan dan


dihubungkan dengan pengalaman peserta didik.
 Meningkatkan minat belajar: Pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan
sehingga peserta didik lebih termotivasi.
 Mengembangkan keterampilan berpikir kritis: Peserta didik dilatih untuk
menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
 Membentuk warga negara yang baik: Peserta didik diharapkan menjadi warga
negara yang aktif, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Dengan menggunakan berbagai pendekatan tersebut, pembelajaran IPS dapat menjadi


lebih efektif dan bermakna. Peserta didik tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, dan sikap
peduli terhadap lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai