Modul Ajar PPKN Kls 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

PENDIDIKAN PANCASILA FASE C SD KELAS 5

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Rezky Nurma’Rufianna,S.Pd
Instansi : SDN 006 Balikpapan Kota
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fase / Kelas / Semester : C / V (Lima) / I (Ganjil)
Unit 1 : Pancasila dalam kehidupanku.
Alokasi Waktu : (2 X 35 Menit)
:
B. KOMPETENSI AWAL
Capaian Pembelajaran Fase C :
Pada fase ini, peserta didik mampu:
Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu
kesatuan yang utuh; mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; menganalisis dan
menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban
dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari
masyarakat; menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis pelaksanaan
norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah;
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan
bagian dari masyarakat; dan mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan
bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.
Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan
keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya;
mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar..

Capaian Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan
antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan
makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup
berbangsa dan bernegara. Peserta didik mampu menerapkan
nilai- nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
D. SARANA DAN PRASARANA
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia,
2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Buku
Guru SD Kelas V.
 Media pembelajaran :
1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Jaringan internet
5. Video yang berkaitan dengan contoh penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-harl yang diambil dari berbagai sumber di internet
6. Gambar yang berkaitan dengan contoh penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yang diambil dari berbagai sumber di internet.
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
 Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
 Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan model pembelajaran keteladanan.
H. MATERI POKOK

Nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of /ife) telah tumbuh


dan berkembang di dalam kehidupan bangsa Indonesia jauh sebelum
Pancasila itu sendiri disahkan sebagai dasar negara. Nilai-nilai tersebut tumbuh
dan berkembang membentuk ciri khas keadaban bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan bangsa yang lainnya di dunia. Salah satu contoh nilai
Pancasila yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia adalah perilaku menghormati
orang yang lebih tua. Perilaku ini pun secara universal diakui dan diajarkan oleh
seluruh agama sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Tidak ada satu agama pun yang menghendaki perilaku tidak hormat
dari yang muda kepada yang lebih tua. Oleh sebab
itu, perilaku menghormati orang yang lebih tua
merupakan salah satu ciri jiwa Pancasila yang harus
dimiliki oleh setiap orang.
Perilaku menghormati orang yang lebih tua sebagai
pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat ditemukan pada
berbagai lingkungan, terutama lingkungan keluarga.
Dalam hal ini, keluarga merupakan lingkungan primer
yang memberikan pengetahuan dan teladan kepada
seorang anak akan pentingnya perilaku
menghormati orang yang lebih tua. Selain itu, keluarga juga merupakan
lingkungan pertama bagi anak untuk memiliki perilaku hormat terhadap orang tua.
Selain di lingkungan keluarga, perilaku menghormati orang yang lebih tua
juga perlu ditumbuhkembangkan terhadap anak (peserta didik) di
lingkungan sekolah, baik di dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Bahkan, upaya menumbuhkembangkan perilaku hormat kepada orang yang lebih
tua di sekolah dapat dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan, misalnya
budaya cium tangan kepada guru. Selain itu, sikap hormat kepada orang tua juga
perlu diupayakan melalui mata pelajaran PPKn.
Oleh karena itu, guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup baik agar mampu menyampaikan serta menstimulus peserta didik agar
lebih dapat memahami dan memaknai arti pentingsikap menghormati orangyang
lebih tua sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh, guru harus menjadi teladan sekaligus pembimbing
di dalam mengarahkan peserta didik agar selalu menyapa dan mencium tangan
guru ketika bertemu di sekolah, seperti yang ditampilkan oleh gambar di bawah
ini.

Gambar di atas merupakan ilustrasi yang menujukan sikap peserta didik yang
menghormati gurunya. Selain ilustrasi di atas, banyak sekali aktivitas di sekolah
yang menunjukan sikap hormat seorang peserta didik kepada gurunya. Di dalam
aktivitas pembelajaran pun, ilustrasi di atas dapat dijadikan contoh oleh peserta
didik di dalam memahami dan memaknai arti penting sikap menghormati guru.
"Dapatkah para peserta didik sekalian menceritakan apa yang terlihat pada
gambar?JJ Pertanyaan ini dapat diajukan oleh guru sebagai stimulus bagi
peserta didik agar dapat menganalisis gambar yang memperlihatkan contoh
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, tepatnya di sekolah pada saat
peserta didik menjalankan perannya sebagai anggota atau bagian dari warga
sekolah. Setelah peserta didik menyampaikan pendapatnya, guru dapat
memberikan penegasan bahwa salah satu contoh penerapan Pancasila di sekolah
adalah dengan cara mencium tangan guru sebagai bentuk menghormati orang tua
di sekolah. Dengan bersikap hormat terhadap guru berarti peserta didik telah
menunjukkan cara bersikap yang berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap hormat terhadap guru.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Pembelajaran :
1. 1. Peserta didik dapat menunjukkan dan menceritakan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila sebagai suatu kesatuan dalam bentuk keimanan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Menceritakan beberapa contoh nyata penerapan pancasila dalam kehidupan
sehari-harinya.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 "Apakah garmbar atau video yang ditampilkan tadi merupakan contoh
penerapan Pancasila?
 Sikap apa yang dapat diteladani dari video yang Bapak/lbu tampilkan?
 Bagaimana cara untuk berperilaku beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa melalui penerapan nilai-nilai Pancasila?"

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan pembelajaran 1, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh
guru, diantaranya:

1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Jaringan internet
5. Video yang berkaitan dengan contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan
sehari-harl yang diambil dari berbagai sumber di internet
6. Gambar yang berkaitan dengan contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari yang diambil dari berbagai sumber di internet

Kegiatan pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi guru agar dapat
mengembangkan aktivitas pembelajaran secara mandiri, efektif dan
efisien. Melalui kegiatan pembelajaran ini, diharapkan guru dapat memperoleh
inspirasi untuk lebih mampu mengembangkan dan menghidupkan aktivitas
pembelajaran di kelasnya menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi peserta
didik. Setelah guru memahami tujuan pembelajaran serta mempersiapkan media
pembelajaran di atas, maka guru dapat melakukan prosedur pembelajaran
sebagai berikut.

1. Kegiatan Pembuka

a. Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik.
b. Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada
saat mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat
belajar peserta didik.
c. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
d. Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka
tersebut dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan.
e. Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a. Peserta didik diarahkan untuk menyimak tayangan yang ditampilkan oleh guru
melalui gambar atau video tentang contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan.
Guru dapat mencari video tersebut melalui youtube dengan menggunakan kata
kunci penelusuran "video pembelajaran contoh penerapan Pancasila dalarn
kehidupan seharl-hari"
b. Peserta didik diberikan kesempatan secara demokratis untuk mengemukakan
analisis sederhana dan pendapatnya terkait garnbar atau video yang ditampilkan
oleh guru.
c. Guru memberikan pertanyaan penegasan berupa: "Apakah garnbar atau video
yang ditampilkan tadi merupakan contoh penerapan Pancasila? Sikap apa yang
dapat diteladani dari video yang Bapak/lbu tampilkan? Bagaimana cara untuk
berperilaku beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
melalui penerapan nilai-nilai Pancasila?"
d. Pesertadidik membuat kelompoksecara heterogen, untuk melakukan pengamatan
sikap dan perilaku yang dapat diteladani dari guru dan seluruh unsur sekolah.
e. Guru memberikan araban dan bimbingan kepada setiap kelompok dengan
penuh perhatian, kasih, dan saling menghargai sebagai bentuk keteladanan yang
diberikan guru.
f. Peserta didik dapat diarahkan oleh guru untuk melakukan proses pengamatan di
dalarn kelas maupun di luar kelas untuk meneladani sikap guru, teman maupun
seluruh unsur sekolah lainnya yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
g. Peserta didik menceritakan hasil dari pengamatan terkait sikap dan perilaku yang
dapat diteladani guru maupun teman satu kelompoknya.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru mengapresiasi seluruh cerita yang disampaikan oleh setiap peserta didik.
b. Guru memberikan klarifikasi atas seluruh cerita yang disampaikan oleh peserta
didik.
c. Peserta didik dan guru memberikan refleksi berupa penegasan bahwa perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang dapat diteladani merupakan
perwujudan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Peserta didik diarahkan agar senantiasa menghormati siapapun sebagai habituasi
penerapan Pancasila pada kehidupan peserta didik sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun di tempat lainnya.
e. Guru memberikan pesan agar pada saat pulang ke rumah setiap peserta didik
dapat beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Mengucapkan salam pada saat masuk rumah dan mencium tangan kedua orang
tua sebagai langkah sederhana bagi peserta didik untuk mengamalkan Pancasila
di rumah. (Guru dapat memberikan pesan lain yang mudah dan mungkin dapat
dilakukan oleh peserta didik serta relevan dengan pengalaman belajar yang sudah
dilaksanakan).
f. Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada
peserta didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran.

Guru yang mengalami kendala dalam mempersiapkan media pembelajaran serta


langkah-Iangkah pembelajaran yang tertulis di atas, dapat menggunakan alternatif
sebagai berikut.

1. Guru menampilkangambarcontoh perilakuyangsesuai dengan nilai-nilai


Pancasila sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Guru bercerita secara verbal tentang contoh perilaku penerapan nilai-
nilai Pancasila sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa menggunakan berbagai sumber referensi yang dimiliki oleh guru.
3. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk meneladani perilaku orang-orang
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di lingkungan rumah dan masyarakat.

E. ASESMEN
Penilaian dilakukan berdasarkan aktivitas pembelajaran dengan
menggunakan asesmen formatif yang mengacu pada capaian pembelajaran.
Berikut merupakan rubrik asesmen formatif kegiatan pembelajaran 1.
Tabel 1.3 Rubrik Asesmen Formatif
Kriteria Penilaian
Baik Kurang Tidak
Kriteria Baik
sekali Baik Baik
(Skor 3)
(Skor 4) (Skor 2) (Skor 1)
Kemampuan menyebutkan
beberapa contoh nyata penerapan
Pancasila dalam kehidupan sehari-
harinya
Kemampuan menunjukkan
penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-harinya
Kemampuan menyajikan
beberapa contoh nyata penerapan
Pancasila dalam kehidupan sehari-
harinya

Keterangan:
Skor minimal : 3
Skor maksimal : 12
Nilai asesmen formatif yang diperoleh dapat dihitung dengan cara:

Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal

F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Agar peserta didik dapat lebih memahami maksud dan tujuan dari pembelajaran
1 terkait menceritakan contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
guru dapat mengarahkan peserta didik untuk membuat catatan harian terkait
pengalaman dirinya dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai
bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam 1-2 halaman
kertas ukuran A4.
G. REFLEKSI

Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri
atas pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari selama
mempersiapkan, melaksanakan hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran 1.
Refleksi guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dan kelebihan dari
kegiatan pembelajaran 1 yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
pembelajaran berikutnya.

Refleksi peserta didik merupakan aktivitas yangdilakukan oleh peserta didik itu
sendiri atas pembelajaran yang telah dilaksanakan yang berfungsi sebagai asesmen
formatif agar dapat digunakan oleh guru sebagai data atau informasi untuk
menkonfIrmasi capaian pembelajaran peserta didik. Refleksi peserta didik ini
dilakukan melalui asesmen diri (self assessment), assesmen antar teman (peer
assessment).
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan tugas yang diberikan kepada peser-
ta didik pada setiap pertemuan/kegiatan pembelajaran, baik secara mandiri maupun
berkelompok. Adapun panduan LKPD untuk kegiatan pembelajaran 1 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel1.2 Lembar Kerja Peserta Didik Keteladanan Guru dan Seluruh Unsur
Sekolah
Aspek Penerapan Pancasila
Religius
Nasionalisme
Tanpa Pamrih
Menghargai Orang Lain
Musyawarah Mufakat

B. BAHAN BACAAN
Halo, peserta didik SD Kelas V. Penguatan nilai-nilai Pancasila secara utuh dapat
diterapkan oleh kita sebagai anggota keluarga, pelajar, dan bagian dari masyarakat.
Bahkan lebih jauh daripada itu, ketika kalian sudah bekerja dan memiliki profesi di
bidangapa pun, nilai-nilai Pancasila harus kita pegangsecarateguh untuk menjalankan
kehidupan sebagai manusia dan warga negara Indonesia.
Perilaku yang sesuai dengan Pancasila, dapat kalian lakukan dengan
mengembangkan karakter religius yaitu melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaannya masing-masing, mengembangkan karakter nasionalisme dengan
cara menjunjungtinggi nilai semangat kebangsaan Indonesia. Patriotisme, menjunjung
tinggi kecintaan terhadap tanah air & mampu mendahulukan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi. Toleransi & berperilaku menghargai orang lain dalam
kehidupan sehari-hari di tengah perbedaan yang ada di lingkungan kalian.

C. GLOSARIUM

Demokrasi

Bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.

Gotong Royong

Sebuah aktivitas yang mencerminkan bekerja secara bersama-sama untuk mencapai


suatu hasil yang didambakan Kewarganegaraan Hal yang berhubungan dengan warga
negara dan atau keanggotaan sebagai warga negara.

Kewajiban

Segala sesuatu yang wajib dilaksanakan atau dilakukan.

Hak

Segala sesuatu yang boleh dilaksanakan Penduduk atau di dapatkan.

Jati Diri

Suatu hal yang ada di dalam diri kita, yang meliputi karakter, sifat, watak dan
kepribadian nya.

Musyawarah

Pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah,


perundingan, perembukan musyawarah.

Negara

Suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut, dan berdiri secaraindependen.

Norma

Seperangkat aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap,
dan perbuatan yang boleh atau tidak boleh dilakukan sebagai patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.

Pancasila

Dasar negara serta falsafah bangsa dan


negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, Pandangan hidup dan kepribadian
bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka
nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari cita-cita hidup bangsa.

Warga Negara
Penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
dari negara itu

D. DAFTAR PUSTAKA

Alfian. (1986). Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia Kumpulan


Karangan. Jakarta: Gramedia
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar IImu Politik Edisi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Budiman, A. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Kaelan. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Kaelan. (2002). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Latif, Y. (2015). Negara Paripurna Hitorisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas
Pancasila. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Latif, Y. (2018). Wawasan Pancasila Bintang Penuntun Untuk Pembudayaan.
Bandung: Mizan
Legge, J.D (1993). Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta: PT.
Pustaka Utama Grafiti
Lickona (2012). Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara
Poesponegoro, D. dkk. (2008). Sejarah Nasionallndonesia VI. Jakarta: Balai
Pustaka
KementerianPendidikanNasional.(2011).PembelajaranKontekstualdalamMembangun
Karakter Peserta Didik. Jakarta: Kemdiknas
Winataputra,U.S.danBudimansyah,D.(2007).CivicEducation:Konteks,Landasan,Bahan
Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan SPs UPI.
Wahab, A. A. dan Sapriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Balikpapan, ……………………
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru kls V

YUTMIATIN, S.Pd,.M.M REZKY NURMA’RUFIANNA,S.Pd


NIP.19690920 199210 2 001 NIP. 19960727 202012 2 016
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
PENDIDIKAN PANCASILA FASE C SD KELAS 5

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Rezky Nurma’Rufianna, S.Pd
Instansi : SDN 006 Balikpapan Kota
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fase / Kelas : C / V (Lima)
Unit : Pancasila dalam kehidupanku.
Kegiatan : Gotong Royong Adalah Ciri Khas Bangsaku.
Alokasi Waktu : (2 X 35 Menit)
B. KOMPETENSI AWAL
Capaian Pembelajaran Fase C :
Pada fase ini, peserta didik mampu:
Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu
kesatuan yang utuh; mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; menganalisis dan
menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban
dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari
masyarakat; menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis pelaksanaan
norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah;
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan
bagian dari masyarakat; dan mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan
bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.
Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan
keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya;
mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar..

Capaian Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan
antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan
makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup
berbangsa dan bernegara. Peserta didik mampu menerapkan
nilai- nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Bergotong Royong.
D. SARANA DAN PRASARANA
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia,
2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Buku
Guru SD Kelas V.
 Media pembelajaran :
1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Video yang berkaitan dengan contoh perilaku yang menunjukkan nilai
dan semangat gotong royong
5. Gambar yang berkaitan dengan contoh perilaku yang menunjukkan
nilai dan semangat gotong royong.
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
 Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
 Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan model pembelajaran klarifikasl nila.
H. MATERI POKOK

Salah satu indikator yang harus dipenuhi agar peserta didik dapat
menanamkan Profil Pancasila melalui pembelajaran PPKn adalah nilai-nilai
dan semangat gotong royong. Meskipun konsep gotong royong tidak
dicantumkan secara jelas di dalam sila-sila Pancasila, namun gotong royong
ikut mendasari sila-sila Pancasila. Hal ini dikarenakan gotong royong
merupakan ciri khas sekaligus identitas dasar yang mencirikan bangsa
Indonesia secara kultural.
Di dalam bukunya, Yudi Latif menjelaskan bahwa manusia memiliki
kewajiban moral untuk bergotong royong.
Penekanan tersebut berarti bahwa nilai-nilai
gotong royong mengandung keharmonisan antar
hubungan sesama manusia. Sehingga, di dalam
menjalankan sila ketuhanan perlu adanya gotong
royong sebagai penyeimbang di dalam membangun
keharmonisan di tengah keberagaman
Melalui kegiatan pembelajaran 3 ini, guru dapat
mencari berbagai referensi, baik yang telah
disarankan melalui buku ini atau referensi lainnya
yang dapat memberikan penjelasan secara
komprehensif mengenai pentingnya nilai-nilai dan
semangat gotong royong untuk diterapkan sejak dini terhadap peserta didik.
Selain itu, referensi berbentuk audio, visual serta audio visual sangat disarankan
juga agar dapat memberikan variasi pembelajaran 3 ini sehingga mampu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Pembelajaran :
1.3. Peserta didik dapat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai dan
semangat gotong royong yang berkembang di Indonesia.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan kelompok, serta menunjukan
harapan positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Bagaimana cara menumbuhkan kembali semangat gotong royong dalam
kehidupan bermasyarakat?
 Apa yang mendorong adanya kesadaran gotong royong dalam masyarakat
Indonesia?
 Bagaimana cara menerapkan konsep gotong royong dalam kehidupan sehari hari?
 Apa yang mendasari kesediaan masyarakat untuk melakukan kegiatan gotong
royong?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Persiapan mengajar harus dilakukan agar di dalarn proses pelaksanaan pembelajaran


guru dapat dengan mudah menyampaikan serta menerjemahkan tujuan pembelajaran
ke dalarn aktivitas pembelajaran di kelas. Guru dapat mempersiapkan pembelajaran
dengan mengarahkan peserta didik agar dapat berperilaku yang menunjukkan
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai dan semangat gotong royong
yang berkembang di Indonesia.
Media pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru di dalam kegiatan
pembelajaran 3 ini harus mampu menyampaikan informasi awal kepada peserta
didik tentang pentingnya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai dan
semangat gotong royong yang berkembang di Indonesia. Artinya, media
pembelajaran yang dipilih harus mampu menstimulus peserta didik untuk
dapat berperilaku yang menunjukkan upaya menjaga keutuhan NKRI. Adapun
media pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran 3 ini adalah sebagai berikut berikut ini.

1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Video yang berkaitan dengan contoh perilaku yang menunjukkan nilai
dan semangat gotong royong
5. Gambar yang berkaitan dengan contoh perilaku yang menunjukkan nilai
dan semangat gotong royong.

Kegiatan pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi guru agar dapat
mengembangkan aktivitas pembelajaran PPKn secara mandiri, efektif, dan efisien
di kelasnya masing-masing. Melalui kegiatan pembelajaran yang disampaikan
ini, diharapkan guru dapat memperoleh inspirasi untuk lebih mampu
mengembangkan dan menghidupkan aktivitas pembelajaran di kelasnya menjadi
lebih menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Setelah guru memahami
tujuan pembelajaran serta mempersiapkan media pembelajaran di atas, maka guru
dapat melakukan prosedur pembelajaran sebagai berikut.
1. Kegiatan Pembuka

a. Setelah peserta didik memasuki kelas, sebelum memulai pembelajaran guru secara
acak memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik untuk memimpin
berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing.
b. Setelah selesai berdoa, guru menyapa sekaligus membimbing peserta didik
di kelas untuk bernyanyi bersama lagu daerah (disesuaikan dengan daerah
masing- masing) yang menunjukkan nilai dan semangat gotong royong
(contoh: Lagu Daerah Sunda berjudul "Sabilulungan" yang memiliki arti
gotong royong).
c. Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka
di atas dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan.
d. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran secara
sederhana.
e. Guru mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan di dalam
pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik diarahkan untuk menyimak tayangan yang ditampilkan oleh
guru melalui garnbar atau video yang terkait dengan nilai dan semangat gotong
royong. Guru dapat mencari video terse but melalui youtube dengan
menggunakan kata kunci penelusuran "video pembelajaran tentang gotong
royong".
b. Guru mempersilahkan kepada setiap peserta didik untuk menyimak tayangan
yang disampaikan oleh guru melalui gambar, video atau cerita verbal tentang
nilai dan semangat gotong royong di Indonesia. Setelah penayangan video, guru
mempersilahkan kepada peserta didik untuk merefleksikan tayangan
video ke dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
c. Peserta didik menentukan satu rnasalah yang dihadap di lingkungan sehari-hari.
d. Guru secara demokratis memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan sikap bentuk gotong royong yang akan dilakukannya jika masalah
tersebut muncul dalam kehidupan mereka.
e. Guru memberikan umpan balik kepada setiap cerita peserta didik agar dapat
membiasakannya di dalam kehidupan sehari-hari.
f. Guru membimbing setiap peserta didik untuk dapat bersyukur atas nilai dan
semangat gotong royong yang berkembang di Indonesia sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa dengan cara mengimplementasikan nilai-nilai dan semangat
gotong royong di lingkungan tempat tinggal peserta didik melalui
keteladanan yangdiberikan oleh guru serta upaya pembiasaan pada peserta didikdi
lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
g. Guru memberikan kesempatan waktu kepada setiap peserta didik untuk
menyampaikan maknayangdidapatdari aktivitasyangdilakukan secara
bergiliran di depan kelas.
h. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk dapat membiasakan perilaku
menjunjung tinggi atas nilai dan semangat gotong royong yang berkembang di
Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru mengapresiasi seluruh pemaparan pengalaman aktivitas yang disampaikan
oleh setiap peserta didik.
b. Guru memberikan klarifikasi atas seluruh pendapat yang disampaikan oleh
peserta didik.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi berupa penegasan bahwa menjunjung
tinggi nilai dan semangat gotong royong sangat penting untuk
dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai identitas nasional bangsa
Indonesia, yang membedakannya dengan bangsa negara lain.
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan
kesimpulan yang didapat dari proses pembelajaran tentang pentingnya bersyukur
atas nilai dan semangat gotong royong yang berkembang di Indonesia.
e. Guru menyampaikan tugas membuatjurnal harian bagi peserta didik selama satu
minggu terkait satu bentuk implementasi nilai dan semangat gotong royong yang
dilakukan oleh peserta didik setiap hari (Format terlampir di LKPD).
f. Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran.

Adapun media pembelajaran yang harus dipersiapkan tersebut dapat dilaksanakan


apabila fasilitas terse but dimiliki oleh guru maupun sekolah sekolah. Apabila guru
atau sekolah mendapatkan kendala untuk mempersiapkan media pembelajaran
tersebut, sebagai alternatif dapat dipersiapkan media pembelajaran manual yang
relevan sebagaimana tertulis di atas sebagai berikut.

1. Gambar tentang contoh nilai dan semangat gotong royong yang berkembang di
Indonesia.
2. Cerita verbal dari guru tentang contoh perilaku yang menunjukkan
perilaku menjunjung tinggi nilai dan semangat gotong royong.
Media pembelajaran alternatif tersebut di atas memiliki relevansi substansi
yakni memberikan informasi awal kepada peserta didik tentang berbagai
perilaku yang menunjukkan pembiasaan nilai dan semangat gotong royong di
tempat tinggal peserta didik.
E. ASESMEN

Penilaian dilakukan berdasarkan aktivitas pembelajaran dengan menggunakan


asesmen formatif yang mengacu pada capaian pembelajaran. Berikut merupakan
rubrik asesmen formatif kegiatan pembelajaran 3.
Tabel 1.15 Rubrik Asesmen Formatif
Kriteria Penilaian
Baik Kurang Tidak
Kriteria Baik
sekali Baik Baik
(Skor 3)
(Skor 4) (Skor 2) (Skor 1)
Kemampuan menyebutkan
contoh wujud bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas nilai
dan semangat gotong royong yang
berkembang di Indonesia.
Kemampuan menampilkan
perilaku yang mencerminkan
rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas nilai dan semangat
gotong royong yang berkembang
di Indonesia.
Kemampuan menginformasikan
perilaku yang mencerminkan rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas nilai dan semangat gotong
royong yang berkembang di
Indonesia
Keterangan:
Skor minimal : 3
Skor maksimal : 12
Nilai asesmen formatif yang diperoleh dapat dihitung dengan cara:

Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal

F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Agar peserta didik dapat lebih memahami maksud dan tujuan dari pembelajaran
3 terkait pentingnya berprilaku yang menunjukkan gotong royong di dalam
kehidupan sehari-hari sebagai bentuk syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa,
guru dapat mengarahkan peserta didik untuk membuat tugas klarifikasi nilai
terhadap contoh perilaku yang berhubungan dengan semangat gotong royong
beserta alasannya. Adapun penyajian klarifikasi nilai terse but adalah sebagai
berikut.

G. REFLEKSI

Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri
atas pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari selama
mempersiapkan, melaksanakan hingga mengevaluasi kegiatan pembelajaran 3.
Refleksi guru ini bertujuan untuk menilai kekurangan dan kelebihan dari
kegiatan pembelajaran 3 yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
pembelajaran berikutnya.
Refleksi peserta didik merupakan aktivitas yangdilakukan oleh peserta didik itu
sendiri atas pembelajaran yang telah dilaksanakan yang berfungsi sebagai asesmen
formatif agar dapat digunakan oleh guru sebagai data atau informasi untuk
menkonfIrmasi capaian pembelajaran peserta didik. Refleksi peserta didik ini
dilakukan melalui asesmen diri (self assessment), assesmen antar teman (peer
assessment).

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan tugas yang diberikan kepada
peserta didik pada setiap pertemuan/kegiatan pembelajaran, baik secara mandiri
maupun berkelompok. Adapun panduan LKPD untuk kegiatan pembelajaran 3
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
B. BAHAN BACAAN

Halo generasi milenial, para peserta didik SD Kelas V! Sekarang kalian sudah
masuk kegiatan pembelajaran 3 yang akan membahas tentang mensyukuri gotong
royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam bab ini kalian akan mempelajari esensi dan urgensi nilai-nilai dan
semangat gotong royong sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kalian
akan dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain dimanapun berada
dengan mengedepankan nilai dan semangat gotong royong.
Nilai dan semangat gotong royong ini sangat penting dipahami dan dilaksanakan
di dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena pada dasarnya antara manusia yang
satu dengan manusia lainnya memiliki perbedaan yang cukup banyak, baik dari suku,
agama, bahasa dan lain sebagainya. Maka nilai dan spirit gotong royong ini sangat
penting agar keharmonisan di dalam perbedaan bangsa Indonesia dapat tercipta
dengan indah. Oleh karena itu, kalian sebagai generasi milenial harus beradaptasi
dengan buku-buku yang tersedia dan media audio visual sebagai bahan bacaan dan
refleksi terhadap pentingnya mensyukuri nilai dan semangat gotong royong sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
C. GLOSARIUM
Demokrasi

Bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.

Gotong Royong

Sebuah aktivitas yang mencerminkan bekerja secara bersama-sama untuk mencapai


suatu hasil yang didambakan Kewarganegaraan Hal yang berhubungan dengan warga
negara dan atau keanggotaan sebagai warga negara.

Kewajiban

Segala sesuatu yang wajib dilaksanakan atau dilakukan.

Hak

Segala sesuatu yang boleh dilaksanakan Penduduk atau di dapatkan.

Jati Diri

Suatu hal yang ada di dalam diri kita, yang meliputi karakter, sifat, watak dan
kepribadian nya.

Musyawarah

Pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah,


perundingan, perembukan musyawarah.

Negara

Suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut, dan berdiri secaraindependen.

Norma

Seperangkat aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap,
dan perbuatan yang boleh atau tidak boleh dilakukan sebagai patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.

Pancasila

Dasar negara serta falsafah bangsa dan


negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, Pandangan hidup dan kepribadian
bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka
nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari cita-cita hidup bangsa.

Warga Negara
Penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
dari negara itu.
D. DAFTAR PUSTAKA

Alfian. (1986). Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia Kumpulan


Karangan. Jakarta: Gramedia
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar IImu Politik Edisi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Budiman, A. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Kaelan. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Kaelan. (2002). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Latif, Y. (2015). Negara Paripurna Hitorisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas
Pancasila. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Latif, Y. (2018). Wawasan Pancasila Bintang Penuntun Untuk Pembudayaan.
Bandung: Mizan
Legge, J.D (1993). Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta: PT.
Pustaka Utama Grafiti
Lickona (2012). Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara
Poesponegoro, D. dkk. (2008). Sejarah Nasionallndonesia VI. Jakarta: Balai
Pustaka
KementerianPendidikanNasional.(2011).PembelajaranKontekstualdalamMembangun
Karakter Peserta Didik. Jakarta: Kemdiknas
Winataputra,U.S.danBudimansyah,D.(2007).CivicEducation:Konteks,Landasan,Bahan
Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan SPs UPI.
Wahab, A. A. dan Sapriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Balikpapan, ……………………
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru kls V

YUTMIATIN, S.Pd,.M.M REZKY NURMA’RUFIANNA,S.Pd


NIP.19690920 199210 2 001 NIP. 19960727 202012 2 016

Anda mungkin juga menyukai