RESUME KB 1 Bu Yuyun A

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Mahasiswa : Yuyun Amustika, S.Pd.I


B. Judul Modul : PAI Kontemporer
C. Kegiatan Belajar : Ekstremisme (KB 1)
D. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep
(Beberapa Menganalis konsep dasar mengenai
istilah dan Islam secara mendalam
berawawasan rahmatan lil alamîn,
definisi) di KB moderat dan seimbang;

Menganalisis sejarah dan


EKSTREMISME munculnya paham
extremesme

Menganalisis ciri-ciri/indikator
yang dipandang memiliki aliran
extremesme

A. Pengertian Ekstremisme
❖ Dalam bahasa arab istilah ekstrem disamakan arti dengan
beberapa istilah, antara lain: al-tatharruf, al-‘urf, al-guluww, dan
tasyaddud. Kata at-tatharruf secara bahasa berasal dari kata al-
tharf yang berarti ujung atau pinggir. Maksudnya berada di ujung
atau pinggir, baik di ujung kiri maupun kanan. Karenanya,
menurut penelusuran penulis, dalam aplikasi kamus bahasa
arab modern, kata al-tatharruf bermakna konotasi ekstrimisme,
radikalisme, melampaui batas, keterlaluan, berlebihlebihan.
❖ Muhammad Abed Al-Jabiri menggunakan istilah ekstremisme
Islam untuk menggambarkan kelompok Islam ekstrem yang
biasanya mengarahkan permusuhan dan perlawanannya pada
gerakan-gerakan Islam tengahatau moderat. Gerakan kaum
ekstremis biasanya tertuju pada upaya merebut kekuasaan dari
pemerintahan yang sah dengan menunggangi isu-isu agama
sebagi isu ideologi gerakannya.

B. Sejarah Extremisme
❖ Allah menciptakan segala sesuatu di bumi ini dengan keadaan
yang setimbang. Beragam ayat-ayat yang disebutkan dalam al-
Qur’an menjadi bukti keseimbangan penciptaan Allah SWT. Hal
tersebut semestinya bukan dianggap sebagai fenomena alam
biasa, namun juga harus diresapi sebagai rahmat Allah SWT
sebagai Dzat Yang Maha Bijaksana.
❖ Sejak awal Islam sejatinya memang lahir dengan asas
keadilan, kemanusiaan dan sarat dengan ajaran yang moderat
seperti dalam firmanNya Q.S. al-Baqarah [2]: 143. Islam
moderat artinya Islam yang tidak terlalu kanan, maupun kiri.
Tidak keras namun juga tidak lemah.
❖ Beberapa literatur menerangkan gerakan radikalisme Islam
dimulai pada masa Kalifah Ali bin Abi Thalib, yakni munculnya
kaum khawarij. Berakar pada sejarah Islam masa lampau,
gerakan kaum Khawarij yang muncul pada masa akhir
pemerintahan Ali bin Abi Thalib dengan prinsip-prinsip radikal
dan ekstrim dapat dilihat sebagai gerakan fundamentalisme
klasik dalam sejarah Islam. Langkah radikal mereka diabsahkan
dengan semboyan laa hukma illā li Allah (tidak ada hukum
kecuali milik Allah) dan la hukama illa Allah (tidak ada hakim
selain Allah) yang dielaborasi berdasar Q.S. al-Ma’idah [5]: 44
َ َ ۡ َ ‫ٱَّلل فَأُ ْولََٰٓئ‬
‫ك ُه ُم ٱلكَٰف ُِرون‬ َ َ‫كم ب َما ٓ أ‬
ُ َّ ‫نز َل‬ ُ ۡ‫…… َو َمن ل َّ ۡم ََي‬.
ِ ِ
“...Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir”
❖ Selain sejarah khawarij, di sepanjang sejarah perjalanan Islam,
banyak ditemukan fenomena pemasungan teks-teks keagamaan
(al-Qur’an) untuk kepentingan politik yang ujung-ujungnya
memicu tindakan radikalisme agama.
❖ Fenomena ekstremisme beragama bukanlah hal yang baru.
Sejarah ekstremisme beragama sudah sangat lama.
Ekstremisme juga bukan monopoli satu agama semata.
C. Contoh Sikap Ekstremisme
❖ Takfiri
Takfiri adalah sebutan bagi seorang muslim yang menuduh
muslim lainya (atau kadang juga mencakup penganut ajaran
Agama Samawi lain) sebagai kafir dan murtad. Tuduhan itu
sendiri disebut takfir, berasal dari kata kafir (kaum tidak
beriman), dan disebutkan sebagai “orang yang mengaku
seorang muslim tetapi dinyatakan tidak murni Islamnya dan
diragukan keimanannya.
❖ Al-Walâ’ dan Barâ’
Al-Wala' artinya loyalitas dan kecintaan.
Al-Bara', artianya berlepas diri dan kebencian.
Walâ’ wal barâ’ merupakan salah satu di antara tuntutan
syahadat yang diikrarkan oleh seorang mukmin. Ia adalah
bagian dari makna kalimat tauhid, yaitu berlepas diri dari setiap
sesuatu yang diibadahi selain Allah. Bagi seorang mukmin,
ikatan walâ’ wal barâ’ merupakan ikatan iman yang paling kokoh
yang dimiliki oleh dirinya. Sebagaimana yang ditegaskan oleh
Nabi Saw dalam sabdanya: “Sungguh ikatan keimanan yang
paling kokoh adalah kamu mencintai karena Allah dan
membenci karena Allah.” (HR. Ahmad)
❖ Bom Bunuh Diri
Bunuh diri atau intihar adalah tindakan yang dilarang oleh
agama. Serangan bunuh diri adalah suatu serangan yang
dilakukan (para) penyerangnya dengan maksud untuk
membunuh orang (atau orangorang) lain dan bermaksud untuk
turut mati dalam proses serangannya, misalnya dengan sebuah
ledakan bom atau tabrakan yang dilakukan oleh si penyerang.
Allah Swt berfirman: “Dan janganlah kalian membunuh diri
kalian, sesungguhnya Allah Maha menyayangi kalian.” (QS. an-
Nisa’ [4]: 29) RasulullahSaw bersabda, “Barangsiapa yang
bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka
dia akan disiksa dengan cara itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
D. Ciri-ciri Orang yang Bersikap Ekstrem
❖ Yusuf Qardhawi dalam bukunya Islam Jalan Tengah‘
menjelaskan ciri- ciri seorang ekstrimis. Diantaranya :
• Orang-orang yang menutup dirinya dari pandangan
orang lain.
• Berburuk sangka kepada orang lain
• Cenderung mempersulit
• Suka mengkafirkan orang lain

2 Daftar materi ➢ Orang yang mengaku seorang Muslim tetapi dinyatakan tidak murni
pada KB yang Islamnya dan diragukan keimanannya.
sulit dipahami ➢ al-Bara’ berarti penyesuaian diri seorang hamba terhadap apa yang
dibenci dan dimurkai Allah berupa perkataan, perbuatan, keyakinan
dan kepercayaan serta orang. Jadi, ciri utama al-Bara’ adalah
membenci apa yang dibenci Allah secara terus-menerus dan penuh
komitmen
➢ Maka al-Mughammir (orang yang berkorban) ialah orang yang
menceburkan dirinya dalam bahaya, atau orang yang berani
mengarungi kerasnya kematian.
3 Daftar materi Buah dari Radikalisme, Muncul Anggapan Islam adalah
yang sering Agama yang Tak Memiliki Toleransi
mengalami Banyak orang utamanya dari luar Islam menganggap jika Islam adalah
miskonsepsi agama yang tidak memiliki toleransi. Apa saja yang berada di luar Islam
dalam dianggap kafir dan wajib dihancurkan. Padahal Islam tak pernah
pembelajaran mengajarkan untuk bersikap tak baik kepada umat beragama lain,
termasuk itu Yahudi yang saat ini banyak dibenci oleh muslim di dunia.
Hal ini sungguh merupakan miskonsepsi yang penyebab
kemunculannya dari kalangan orang Islam itu sendiri. Terutama
kelompok yang mencoba membenturkan antara nilai-nilai agama
dengan tradisi, serta bersikap intoleran terhadapnya. Dari sana,
dimulailah sikap takfiri, yang tidak jarang berujung kepada radikalisme.

Konsep Jihad yang Dipandang hanya Berupa Bertarung


Menggunakan Senjata
Kebanyakan pelaku bom bunuh diri selalu menggunakan kata jihad
untuk dasar tindakannya. Mereka mengatakan jika jihad itu dilakukan
untuk melawan orang kafir atau siapa saja yang menentang kaidah-
kaidah Islam. Akhirnya, banyak orang di seluruh dunia, terutama yang
tak mengerti Islam langsung berpikir jika jihad itu artinya bertarung,
menggunakan senjata, mengorbankan jiwa hingga berhak melakukan
apa saja seperti aksi terorisme.

Anda mungkin juga menyukai