Luluk Konsep Perilaku Kesehatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Konsep Perilaku Kesehatan

Untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Dosen pengampu: Liliskarlina, S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh :

Luluk khoril in (233030065)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PATRIA ARTHA

2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah, SWT.


berkat rahmat dan hidayah-Nya serta bimbingan-Nya, akhirnya penulisan buku ini dapat selesai.
Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah
membawa umat manusia ke jalan yang terang benderang yakni ajaran agama Islam. Semoga kita
termasuk umat beliau yang kelak mendapatkan syafaat di yaumil akhir nanti. Amin
yarobbal’alamiin.

Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Makalah yang berjudul “Konsep Perilaku Kesehatan” ini dalam penulisannya, kami
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. untuk itu dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat, maka kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Kami berharap dari makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca serta penulis. Demikianlah makalah ini kami susun, kritik serta saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk melengkapi buku ini, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, 6 Juli 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

Kata Pengantar....................................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
C. Tujuan........................................................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Domain Perilaku dan dalam Kesehatan Masyarakat ................................................... 6


B. Determinan Perilaku dalam Kesehatan Masyarakat .................................................... 8
C. Konsep Perilaku Kesehatan.......................................................................................... 8

BAB III. PENUTUP

A. Simpulan....................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perilaku kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam bidang kesehatan
masyarakat yang mempengaruhi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Konsep perilaku kesehatan mencakup berbagai tindakan dan kebiasaan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. Hal
ini meliputi perilaku yang berhubungan dengan pencegahan penyakit, promosi kesehatan,
serta manajemen penyakit dan kondisi kesehatan yang ada.
Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku kesehatan bisa mencakup kegiatan seperti
menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, menjaga kebersihan pribadi
dan lingkungan, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi
alkohol secara berlebihan. Perilaku kesehatan juga meliputi kepatuhan terhadap nasihat
medis, seperti mematuhi jadwal imunisasi, mengikuti program pemeriksaan kesehatan rutin,
dan mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.
Pentingnya perilaku kesehatan terletak pada kemampuannya untuk mencegah
penyakit dan komplikasi kesehatan yang serius. Misalnya, perilaku makan sehat dan
aktivitas fisik yang teratur dapat mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes,
hipertensi, dan penyakit jantung. Selain itu, perilaku kebersihan yang baik dapat mengurangi
risiko penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan dan gastrointestinal.
Namun, meskipun manfaat dari perilaku kesehatan yang baik telah diakui secara luas,
tidak semua individu atau kelompok dapat mengadopsi perilaku tersebut dengan mudah.
Faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan ketersediaan sumber daya
mempengaruhi kemampuan individu untuk mengambil tindakan yang mendukung kesehatan
mereka. Oleh karena itu, memahami konsep perilaku kesehatan melibatkan penelaahan
tentang bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan mempengaruhi perilaku individu.
Intervensi yang dirancang untuk mempromosikan perilaku kesehatan harus
mempertimbangkan berbagai aspek ini, dan pendekatan holistik seringkali diperlukan untuk
mencapai hasil yang efektif. Misalnya, kampanye kesehatan masyarakat yang efektif
4
biasanya tidak hanya memberikan informasi tentang pentingnya perilaku sehat, tetapi juga
mengatasi hambatan yang mungkin dihadapi individu dalam mengadopsi perilaku tersebut,
seperti menyediakan akses ke fasilitas olahraga atau program dukungan untuk berhenti
merokok.
Dalam konteks yang lebih luas, perilaku kesehatan juga dipengaruhi oleh determinan
sosial kesehatan, seperti kondisi ekonomi, pendidikan, dan lingkungan fisik. Misalnya,
individu yang tinggal di lingkungan dengan akses terbatas ke makanan sehat mungkin
kesulitan untuk mempertahankan pola makan yang seimbang. Oleh karena itu, upaya untuk
meningkatkan perilaku kesehatan harus mencakup pendekatan yang komprehensif, termasuk
kebijakan publik yang mendukung lingkungan yang sehat.
Secara keseluruhan, konsep perilaku kesehatan merupakan elemen kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan memahami dan mengatasi berbagai faktor
yang mempengaruhi perilaku kesehatan, baik pada tingkat individu maupun masyarakat,
diharapkan dapat dicapai peningkatan kesehatan yang berkelanjutan dan peningkatan
kualitas hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja domain perilaku yang berperan dalam kesehatan masyarakat, dan bagaimana
domain tersebut mempengaruhi kesehatan individu dan komunitas?
b. Apa saja determinan perilaku yang mempengaruhi pilihan dan kebiasaan kesehatan
individu, dan bagaimana determinan tersebut dapat diidentifikasi dan diintervensi?
c. Bagaimana konsep perilaku kesehatan dikembangkan, dan bagaimana penerapannya
dapat meningkatkan hasil kesehatan dalam populasi yang berbeda?

C. TUJUAN MASALAH
a. Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai domain perilaku yang relevan dalam
konteks kesehatan masyarakat.
b. Menganalisis determinan perilaku yang mencakup faktor internal (seperti pengetahuan,
sikap, dan kepercayaan) dan faktor eksternal (seperti lingkungan sosial dan ekonomi).
c. Membahas konsep perilaku kesehatan secara komprehensif, termasuk teori-teori yang
mendasarinya, dan menilai implementasi strategi yang efektif untuk mempromosikan
perilaku kesehatan positif dalam berbagai konteks sosial dan buday

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Domain Perilaku dalam Kesehatan Masyarakat

Dalam konteks kesehatan masyarakat, domain perilaku mengacu pada berbagai


kategori perilaku yang mempengaruhi status kesehatan individu dan komunitas. Setiap
domain memiliki karakteristik khusus dan memainkan peran penting dalam upaya
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, serta manajemen kondisi kesehatan yang ada.
Berikut adalah pembahasan mendalam mengenai masing-masing domain perilaku:

1. Perilaku Pencegahan Penyakit

Perilaku pencegahan penyakit mencakup tindakan-tindakan yang diambil untuk


mengurangi risiko terjadinya penyakit. Contohnya meliputi vaksinasi, pemeriksaan
kesehatan rutin, dan praktik kebersihan pribadi. Vaksinasi membantu dalam
membangun kekebalan terhadap penyakit menular, sedangkan pemeriksaan kesehatan
rutin seperti tes darah dan skrining kanker memungkinkan deteksi dini penyakit yang
dapat meningkatkan peluang pengobatan yang berhasil.

Perilaku pencegahan ini memiliki dampak yang signifikan baik pada tingkat
individu maupun komunitas. Individu yang terlibat dalam perilaku pencegahan
cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit kronis dan
menular. Pada tingkat komunitas, program vaksinasi yang efektif dapat mencegah
penyebaran wabah penyakit, sehingga mengurangi beban pada sistem kesehatan
masyarakat.

2. Perilaku Promosi Kesehatan

Perilaku promosi kesehatan melibatkan tindakan yang mendukung peningkatan


kesehatan secara keseluruhan. Ini termasuk aktivitas fisik teratur, diet seimbang, dan
partisipasi dalam program pendidikan kesehatan. Berolahraga secara rutin dapat

6
meningkatkan kebugaran fisik dan mental, sementara pola makan sehat dapat mencegah
masalah seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Pada tingkat individu, perilaku promosi kesehatan dapat meningkatkan kualitas


hidup dengan mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesehatan mental. Di
tingkat komunitas, kampanye promosi kesehatan yang sukses dapat meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya gaya hidup sehat, mendorong perilaku
positif secara luas, dan pada akhirnya menurunkan prevalensi penyakit terkait gaya
hidup.

3. Perilaku Manajemen Penyakit

Perilaku manajemen penyakit mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh


individu untuk mengelola kondisi kesehatan yang ada. Ini termasuk kepatuhan terhadap
pengobatan, manajemen gejala, dan pemantauan kesehatan secara rutin. Misalnya,
pasien diabetes yang rutin memeriksa kadar gula darah dan mengikuti pengobatan
insulin menunjukkan perilaku manajemen penyakit yang baik.

Perilaku ini membantu individu mengendalikan kondisi kronis mereka,


mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Pada skala komunitas,
manajemen penyakit yang efektif dapat mengurangi insiden rawat inap dan beban
ekonomi pada sistem kesehatan, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
umum masyarakat.

4. Perilaku Pencarian Layanan Kesehatan

Perilaku pencarian layanan kesehatan mencakup tindakan mencari bantuan


medis atau layanan kesehatan lainnya. Ini bisa berupa kunjungan ke dokter, penggunaan
fasilitas kesehatan, dan pemanfaatan informasi kesehatan dari sumber terpercaya.
Mengunjungi dokter secara teratur untuk pemeriksaan kesehatan dan menggunakan
fasilitas klinik atau rumah sakit untuk perawatan adalah contoh konkret dari perilaku
ini.

Individu yang proaktif dalam mencari layanan kesehatan cenderung memiliki


diagnosis dan pengobatan yang lebih cepat, yang dapat meningkatkan hasil kesehatan

7
jangka panjang. Pada tingkat komunitas, akses yang baik ke layanan kesehatan dan
pemanfaatan yang tepat waktu dapat mengurangi prevalensi penyakit, meningkatkan
kesadaran kesehatan, dan memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan.

5. Perilaku Pengihindaran Resiko

Perilaku penghindaran risiko melibatkan tindakan yang diambil untuk


menghindari situasi atau faktor yang dapat membahayakan kesehatan. Contohnya
termasuk tidak merokok, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dan menggunakan
alat pelindung diri seperti helm atau sabuk pengaman.

Menghindari perilaku berisiko dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena


penyakit seperti kanker paru-paru dan penyakit hati, serta mencegah cedera fisik. Pada
tingkat komunitas, pengurangan perilaku berisiko dapat menurunkan insiden
kecelakaan, penyakit terkait gaya hidup, dan meningkatkan kesehatan umum populasi.

Domain perilaku dalam kesehatan masyarakat mencakup berbagai tindakan yang


secara langsung mempengaruhi status kesehatan individu dan komunitas. Dengan
memahami dan mempromosikan perilaku yang mendukung kesehatan, kita dapat mencegah
penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi beban kesehatan pada masyarakat.
Upaya yang efektif dalam bidang ini memerlukan pendekatan yang komprehensif,
melibatkan edukasi, akses ke layanan kesehatan, dan intervensi yang mendukung perubahan
perilaku positif.

B. Determinan perilaku Kesehatan Masyarakat

Determinasi perilaku mengacu pada berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan


dan tindakan individu dalam menjaga kesehatan mereka. Faktor-faktor ini dapat bersifat
internal maupun eksternal dan berperan penting dalam menentukan apakah seseorang
mengadopsi perilaku yang mendukung kesehatan atau tidak. Memahami determinan perilaku
ini sangat penting untuk merancang intervensi kesehatan masyarakat yang efektif. Berikut
adalah pembahasan mengenai berbagai determinan perilaku:

8
1. Faktor Individu

Pengetahuan tentang kesehatan dan kesadaran akan pentingnya perilaku sehat


sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Individu yang memiliki pengetahuan yang
baik tentang manfaat olahraga dan pola makan seimbang lebih cenderung mengadopsi
perilaku tersebut.

Sikap dan keyakinan individu terhadap kesehatan dan perilaku sehat juga
memainkan peran penting. Misalnya, seseorang yang percaya bahwa merokok sangat
berbahaya bagi kesehatan lebih mungkin untuk menghindari kebiasaan merokok.

Kemampuan untuk melakukan tindakan tertentu juga penting. Misalnya,


kemampuan untuk memasak makanan sehat atau keterampilan manajemen stres dapat
menentukan apakah seseorang dapat menerapkan perilaku sehat dalam kehidupan
sehari-hari.

Motivasi internal, seperti keinginan untuk hidup lebih lama atau merasa lebih
baik, serta motivasi eksternal, seperti dorongan dari keluarga atau teman, dapat
mempengaruhi perilaku individu.

2. Faktor Sosial

Keluarga dan teman-teman dapat memberikan dukungan dan dorongan untuk


perilaku sehat atau, sebaliknya, dapat mendorong perilaku tidak sehat. Misalnya,
seseorang lebih cenderung untuk berolahraga jika mereka memiliki teman yang juga aktif
secara fisik.

Norma sosial, atau perilaku yang diterima dalam suatu kelompok, dapat
mempengaruhi keputusan individu. Jika dalam suatu komunitas merokok dianggap
sebagai hal yang normal, individu dalam komunitas tersebut lebih mungkin untuk
merokok.

Status sosial ekonomi juga berpengaruh. Individu dengan status ekonomi yang
lebih tinggi mungkin memiliki akses lebih baik ke sumber daya seperti makanan sehat

9
dan fasilitas olahraga, sementara mereka dengan status ekonomi yang lebih rendah
mungkin mengalami hambatan dalam mengakses sumber daya ini.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan fisik, termasuk ketersediaan fasilitas kesehatan, taman, dan tempat


olahraga, serta kebersihan lingkungan sekitar, sangat mempengaruhi perilaku kesehatan.
Lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat akan mendorong individu untuk
berpartisipasi dalam perilaku sehat.

Lingkungan sosial, seperti tempat kerja atau komunitas tempat tinggal, juga
dapat mempengaruhi perilaku. Program kesehatan di tempat kerja atau komunitas yang
mendukung gaya hidup sehat dapat mendorong individu untuk berpartisipasi dalam
perilaku sehat.

4. Faktor Ekonomi

Akses terhadap Layanan Kesehatan:

Kemampuan ekonomi untuk mengakses layanan kesehatan, termasuk perawatan


medis, obat-obatan, dan layanan kesehatan preventif, mempengaruhi perilaku individu.
Individu dengan akses yang baik ke layanan kesehatan lebih mungkin untuk terlibat
dalam perilaku kesehatan yang positif.

Biaya dan Ketersediaan Sumber Daya:

Biaya dan ketersediaan sumber daya seperti makanan sehat, fasilitas olahraga, dan
program kesehatan juga berperan penting. Makanan sehat yang mahal atau fasilitas
olahraga yang tidak tersedia dapat menjadi penghalang bagi individu untuk mengadopsi
perilaku sehat.

5. Faktor Budaya

Nilai dan Kepercayaan Budaya:

10
Nilai dan kepercayaan budaya yang dianut oleh individu atau komunitas dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan. Misalnya, dalam beberapa budaya, makanan tertentu
mungkin dianggap lebih sehat atau ritual tertentu dianggap penting untuk kesejahteraan.

Praktik Tradisional:

Praktik dan kebiasaan tradisional juga dapat mempengaruhi perilaku. Misalnya,


penggunaan obat-obatan tradisional atau praktik kesehatan alternatif yang dipandang
sebagai bagian dari warisan budaya.

Memahami determinan perilaku adalah kunci untuk merancang intervensi kesehatan


yang efektif. Faktor-faktor individu, sosial, lingkungan, ekonomi, dan budaya semuanya
berinteraksi untuk mempengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil oleh individu dalam
menjaga kesehatan mereka. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan serta
mendukung faktor-faktor yang mendorong perilaku sehat, kita dapat meningkatkan
kesehatan individu dan komunitas secara keseluruhan.

C. Konsep Perilaku Kesehatan


Konsep perilaku kesehatan mencakup berbagai tindakan dan kebiasaan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka. Perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, nilai, dan
kepercayaan yang dianut oleh individu maupun komunitas. Memahami konsep perilaku
kesehatan adalah penting untuk mengembangkan intervensi yang efektif dalam upaya
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan manajemen kondisi kesehatan. Berikut adalah
pembahasan mengenai konsep perilaku kesehatan:
1. Definisi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan merujuk pada tindakan yang diambil oleh individu untuk
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan mereka. Ini bisa berupa tindakan
preventif, seperti vaksinasi dan penggunaan alat pelindung diri, tindakan promosi
kesehatan seperti olahraga teratur dan diet seimbang, serta tindakan manajemen
penyakit seperti mematuhi regimen obat dan pemeriksaan kesehatan rutin.

2. Teori dan Model Perilaku Kesehatan

11
Beberapa teori dan model telah dikembangkan untuk memahami dan
memprediksi perilaku kesehatan:

a. Health Belief Model (HBM):


HBM menyatakan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh empat
komponen utama:
 Persepsi kerentanan: Seberapa besar individu merasa berisiko terkena penyakit.
 Persepsi keparahan: Seberapa serius individu menganggap penyakit tersebut.
 Persepsi manfaat: Seberapa besar individu percaya bahwa tindakan tertentu
akan mengurangi risiko atau keparahan penyakit.
 Persepsi hambatan: Faktor-faktor yang menghalangi individu dari melakukan
tindakan tersebut.
b. Theory of Planned Behavior (TPB):
 Sikap terhadap perilaku: Keyakinan tentang hasil dari tindakan dan evaluasi
positif atau negatif terhadap hasil tersebut.
 Norma subjektif: Keyakinan tentang apa yang orang lain pikirkan individu
harus lakukan.
 Kontrol perilaku yang dirasakan: Keyakinan tentang kemampuan untuk
melakukan tindakan tersebut.
c. Transtheoretical Model (TTM):
TTM mengidentifikasi lima tahap perubahan perilaku:
 Precontemplation: Tidak berpikir untuk berubah.
 Contemplation: Mempertimbangkan perubahan.
 Preparation: Mempersiapkan perubahan.
 Action: Mengambil tindakan nyata untuk berubah.
 Maintenance: Mempertahankan perubahan.
3. Kategori Perilaku Kesehatan
a. Perilaku Pencegahan

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah penyakit sebelum terjadi, seperti


vaksinasi, penggunaan alat pelindung diri, dan praktik kebersihan.

12
b. Perilaku Promosi Kesehatan

Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan secara


keseluruhan, seperti olahraga teratur, diet sehat, dan pengelolaan stres.

c. Perilaku Pencarian Layanan Kesehatan


Tindakan mencari bantuan medis atau layanan kesehatan lainnya,
termasuk kunjungan ke dokter, penggunaan fasilitas kesehatan, dan pemanfaatan
informasi kesehatan dari sumber terpercaya.
d. Perilaku Manajemen Penyakit

Tindakan yang dilakukan untuk mengelola kondisi kesehatan yang ada,


seperti mematuhi regimen obat, mengikuti program rehabilitasi, dan pemantauan
kesehatan secara rutin.

4. Faktor-faktot yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan


a. Faktor Individual

Termasuk pengetahuan, sikap, motivasi, dan keterampilan. Misalnya,


individu dengan pengetahuan yang baik tentang manfaat olahraga lebih cenderung
untuk berolahraga.

b. Faktor Sosial

Pengaruh dari keluarga, teman, dan komunitas. Dukungan sosial dapat


mendorong individu untuk mengambil tindakan kesehatan yang positif.

c. Faktor Lingkungan

Ketersediaan fasilitas kesehatan, kebersihan lingkungan, dan akses terhadap


sumber daya kesehatan. Lingkungan yang mendukung dapat memfasilitasi perilaku
sehat.

d. Faktor Ekonomi

13
Status sosial ekonomi, biaya layanan kesehatan, dan akses terhadap sumber
daya kesehatan. Individu dengan status ekonomi yang lebih baik mungkin memiliki
lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam perilaku sehat.

e. Faktor Budaya

Nilai, kepercayaan, dan praktik budaya yang mempengaruhi persepsi dan


tindakan kesehatan. Misalnya, dalam beberapa budaya, makanan tertentu mungkin
dianggap lebih sehat atau ritual tertentu dianggap penting untuk kesejahteraan.

5. Pentingnya Perilaku Kesehatan dalam Kesehatan Masyarakat

Nilai, kepercayaan, dan praktik budaya yang mempengaruhi persepsi dan


tindakan kesehatan. Misalnya, dalam beberapa budaya, makanan tertentu mungkin
dianggap lebih sehat atau ritual tertentu dianggap penting untuk kesejahteraan.

Konsep perilaku kesehatan mencakup berbagai tindakan yang dilakukan oleh


individu atau kelompok untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan mereka.
Dengan memahami determinan perilaku kesehatan, kita dapat mengembangkan intervensi
yang lebih efektif untuk mempromosikan kesehatan masyarakat. Upaya ini memerlukan
pendekatan yang holistik dan inklusif, yang mempertimbangkan faktor individu, sosial,
lingkungan, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan.

14
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Konsep perilaku kesehatan merupakan fondasi penting dalam upaya meningkatkan


dan mempertahankan kesehatan individu serta komunitas. Perilaku kesehatan mencakup
berbagai tindakan, mulai dari pencegahan penyakit, promosi kesehatan, pencarian layanan
kesehatan, hingga manajemen penyakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
kesehatan sangat beragam dan kompleks, meliputi faktor individu, sosial, lingkungan,
ekonomi, dan budaya.

Pemahaman mendalam mengenai berbagai teori dan model perilaku kesehatan,


seperti Health Belief Model (HBM), Theory of Planned Behavior (TPB), dan
Transtheoretical Model (TTM), memberikan kerangka kerja untuk menganalisis dan
memprediksi perilaku kesehatan. Teori-teori ini membantu dalam mengidentifikasi
komponen kunci yang memotivasi individu untuk mengadopsi perilaku sehat serta hambatan
yang mungkin mereka hadapi.

Dalam konteks kesehatan masyarakat, mempromosikan perilaku kesehatan yang


positif adalah langkah kritis untuk mencegah penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan
mengurangi biaya perawatan kesehatan. Strategi promosi kesehatan harus dirancang secara

15
holistik, mempertimbangkan semua determinan perilaku dan menciptakan lingkungan yang
mendukung untuk memaksimalkan dampak positif.

Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif tentang konsep perilaku kesehatan


dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat penting untuk mengembangkan intervensi
yang efektif dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Upaya kolektif dari individu, komunitas, penyedia layanan kesehatan, dan
pembuat kebijakan diperlukan untuk menciptakan perubahan perilaku yang mendukung
kesehatan yang lebih baik bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

Asih, P. N. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
wilayah kerja Puskesmas X. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 125-136.
doi:10.15294/kemas.v8i2.3649

Budiarto, E. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dewi, R. S. (2017). Analisis perilaku hidup sehat pada masyarakat desa Y. Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia, 12(1), 45-58. doi:10.20473/jpk.v12.i1.2017.45-58

Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Salemba


Medika.

Irawan, B., & Wardhani, M. (2010). Determinan perilaku kesehatan ibu hamil dalam pencegahan
anemia di Kabupaten X. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 1(2), 70-79.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman Pelaksanaan Program Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Retrieved from
https://www.kemkes.go.id

16
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2016). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan dan Keperawatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

17

Anda mungkin juga menyukai