Luluk Konsep Perilaku Kesehatan
Luluk Konsep Perilaku Kesehatan
Luluk Konsep Perilaku Kesehatan
Disusun Oleh :
2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Makalah yang berjudul “Konsep Perilaku Kesehatan” ini dalam penulisannya, kami
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. untuk itu dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat, maka kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami berharap dari makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca serta penulis. Demikianlah makalah ini kami susun, kritik serta saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk melengkapi buku ini, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
C. Tujuan........................................................................................................................... 5
A. Simpulan....................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam bidang kesehatan
masyarakat yang mempengaruhi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Konsep perilaku kesehatan mencakup berbagai tindakan dan kebiasaan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. Hal
ini meliputi perilaku yang berhubungan dengan pencegahan penyakit, promosi kesehatan,
serta manajemen penyakit dan kondisi kesehatan yang ada.
Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku kesehatan bisa mencakup kegiatan seperti
menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, menjaga kebersihan pribadi
dan lingkungan, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi
alkohol secara berlebihan. Perilaku kesehatan juga meliputi kepatuhan terhadap nasihat
medis, seperti mematuhi jadwal imunisasi, mengikuti program pemeriksaan kesehatan rutin,
dan mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.
Pentingnya perilaku kesehatan terletak pada kemampuannya untuk mencegah
penyakit dan komplikasi kesehatan yang serius. Misalnya, perilaku makan sehat dan
aktivitas fisik yang teratur dapat mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes,
hipertensi, dan penyakit jantung. Selain itu, perilaku kebersihan yang baik dapat mengurangi
risiko penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan dan gastrointestinal.
Namun, meskipun manfaat dari perilaku kesehatan yang baik telah diakui secara luas,
tidak semua individu atau kelompok dapat mengadopsi perilaku tersebut dengan mudah.
Faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan ketersediaan sumber daya
mempengaruhi kemampuan individu untuk mengambil tindakan yang mendukung kesehatan
mereka. Oleh karena itu, memahami konsep perilaku kesehatan melibatkan penelaahan
tentang bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan mempengaruhi perilaku individu.
Intervensi yang dirancang untuk mempromosikan perilaku kesehatan harus
mempertimbangkan berbagai aspek ini, dan pendekatan holistik seringkali diperlukan untuk
mencapai hasil yang efektif. Misalnya, kampanye kesehatan masyarakat yang efektif
4
biasanya tidak hanya memberikan informasi tentang pentingnya perilaku sehat, tetapi juga
mengatasi hambatan yang mungkin dihadapi individu dalam mengadopsi perilaku tersebut,
seperti menyediakan akses ke fasilitas olahraga atau program dukungan untuk berhenti
merokok.
Dalam konteks yang lebih luas, perilaku kesehatan juga dipengaruhi oleh determinan
sosial kesehatan, seperti kondisi ekonomi, pendidikan, dan lingkungan fisik. Misalnya,
individu yang tinggal di lingkungan dengan akses terbatas ke makanan sehat mungkin
kesulitan untuk mempertahankan pola makan yang seimbang. Oleh karena itu, upaya untuk
meningkatkan perilaku kesehatan harus mencakup pendekatan yang komprehensif, termasuk
kebijakan publik yang mendukung lingkungan yang sehat.
Secara keseluruhan, konsep perilaku kesehatan merupakan elemen kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan memahami dan mengatasi berbagai faktor
yang mempengaruhi perilaku kesehatan, baik pada tingkat individu maupun masyarakat,
diharapkan dapat dicapai peningkatan kesehatan yang berkelanjutan dan peningkatan
kualitas hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja domain perilaku yang berperan dalam kesehatan masyarakat, dan bagaimana
domain tersebut mempengaruhi kesehatan individu dan komunitas?
b. Apa saja determinan perilaku yang mempengaruhi pilihan dan kebiasaan kesehatan
individu, dan bagaimana determinan tersebut dapat diidentifikasi dan diintervensi?
c. Bagaimana konsep perilaku kesehatan dikembangkan, dan bagaimana penerapannya
dapat meningkatkan hasil kesehatan dalam populasi yang berbeda?
C. TUJUAN MASALAH
a. Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai domain perilaku yang relevan dalam
konteks kesehatan masyarakat.
b. Menganalisis determinan perilaku yang mencakup faktor internal (seperti pengetahuan,
sikap, dan kepercayaan) dan faktor eksternal (seperti lingkungan sosial dan ekonomi).
c. Membahas konsep perilaku kesehatan secara komprehensif, termasuk teori-teori yang
mendasarinya, dan menilai implementasi strategi yang efektif untuk mempromosikan
perilaku kesehatan positif dalam berbagai konteks sosial dan buday
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku pencegahan ini memiliki dampak yang signifikan baik pada tingkat
individu maupun komunitas. Individu yang terlibat dalam perilaku pencegahan
cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit kronis dan
menular. Pada tingkat komunitas, program vaksinasi yang efektif dapat mencegah
penyebaran wabah penyakit, sehingga mengurangi beban pada sistem kesehatan
masyarakat.
6
meningkatkan kebugaran fisik dan mental, sementara pola makan sehat dapat mencegah
masalah seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
7
jangka panjang. Pada tingkat komunitas, akses yang baik ke layanan kesehatan dan
pemanfaatan yang tepat waktu dapat mengurangi prevalensi penyakit, meningkatkan
kesadaran kesehatan, dan memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan.
8
1. Faktor Individu
Sikap dan keyakinan individu terhadap kesehatan dan perilaku sehat juga
memainkan peran penting. Misalnya, seseorang yang percaya bahwa merokok sangat
berbahaya bagi kesehatan lebih mungkin untuk menghindari kebiasaan merokok.
Motivasi internal, seperti keinginan untuk hidup lebih lama atau merasa lebih
baik, serta motivasi eksternal, seperti dorongan dari keluarga atau teman, dapat
mempengaruhi perilaku individu.
2. Faktor Sosial
Norma sosial, atau perilaku yang diterima dalam suatu kelompok, dapat
mempengaruhi keputusan individu. Jika dalam suatu komunitas merokok dianggap
sebagai hal yang normal, individu dalam komunitas tersebut lebih mungkin untuk
merokok.
Status sosial ekonomi juga berpengaruh. Individu dengan status ekonomi yang
lebih tinggi mungkin memiliki akses lebih baik ke sumber daya seperti makanan sehat
9
dan fasilitas olahraga, sementara mereka dengan status ekonomi yang lebih rendah
mungkin mengalami hambatan dalam mengakses sumber daya ini.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan sosial, seperti tempat kerja atau komunitas tempat tinggal, juga
dapat mempengaruhi perilaku. Program kesehatan di tempat kerja atau komunitas yang
mendukung gaya hidup sehat dapat mendorong individu untuk berpartisipasi dalam
perilaku sehat.
4. Faktor Ekonomi
Biaya dan ketersediaan sumber daya seperti makanan sehat, fasilitas olahraga, dan
program kesehatan juga berperan penting. Makanan sehat yang mahal atau fasilitas
olahraga yang tidak tersedia dapat menjadi penghalang bagi individu untuk mengadopsi
perilaku sehat.
5. Faktor Budaya
10
Nilai dan kepercayaan budaya yang dianut oleh individu atau komunitas dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan. Misalnya, dalam beberapa budaya, makanan tertentu
mungkin dianggap lebih sehat atau ritual tertentu dianggap penting untuk kesejahteraan.
Praktik Tradisional:
Perilaku kesehatan merujuk pada tindakan yang diambil oleh individu untuk
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan mereka. Ini bisa berupa tindakan
preventif, seperti vaksinasi dan penggunaan alat pelindung diri, tindakan promosi
kesehatan seperti olahraga teratur dan diet seimbang, serta tindakan manajemen
penyakit seperti mematuhi regimen obat dan pemeriksaan kesehatan rutin.
11
Beberapa teori dan model telah dikembangkan untuk memahami dan
memprediksi perilaku kesehatan:
12
b. Perilaku Promosi Kesehatan
b. Faktor Sosial
c. Faktor Lingkungan
d. Faktor Ekonomi
13
Status sosial ekonomi, biaya layanan kesehatan, dan akses terhadap sumber
daya kesehatan. Individu dengan status ekonomi yang lebih baik mungkin memiliki
lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam perilaku sehat.
e. Faktor Budaya
14
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
15
holistik, mempertimbangkan semua determinan perilaku dan menciptakan lingkungan yang
mendukung untuk memaksimalkan dampak positif.
DAFTAR PUSTAKA
Asih, P. N. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
wilayah kerja Puskesmas X. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 125-136.
doi:10.15294/kemas.v8i2.3649
Dewi, R. S. (2017). Analisis perilaku hidup sehat pada masyarakat desa Y. Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia, 12(1), 45-58. doi:10.20473/jpk.v12.i1.2017.45-58
Irawan, B., & Wardhani, M. (2010). Determinan perilaku kesehatan ibu hamil dalam pencegahan
anemia di Kabupaten X. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 1(2), 70-79.
16
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2016). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan dan Keperawatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
17