Kiat Kiat Mengembangkan Karakteristik Konselor
Kiat Kiat Mengembangkan Karakteristik Konselor
Kiat Kiat Mengembangkan Karakteristik Konselor
Dosen Pengampu :
Ibu Zeti Novitasari,M.Pd
Di susun oleh :
1. Ahmad Aziz Zakkyudin (230801073)
2. Zahwa aulia (230801074)
3. Nourinda Nawalia Putri (230801076)
4. Eni Hartutik (230801082)
5. Tria Amelia (230801087)
6. Rifqi Azizi Mubarok (230801098)
7. Muhammad Ainur Roziqin (230801097)
Contents
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Empati Dan Cara Pengembangannya..............................................................5
a). Cara Mengembangankan Sikap Empati...........................................................6
b) Contoh Empati..................................................................................................7
B. Ketulusan/Keaslian (geuineness)......................................................................8
a) Cara Mengembangankan Sikap Empati............................................................8
b) Contoh Keaslian...............................................................................................9
C. Respek (Acceptance)..........................................................................................9
a) Cara Mengembangkan Acceptance:...............................................................10
b) Contoh Sikap Respek.....................................................................................12
D. Opened-Mindedness (Pikiran Terbuka)........................................................12
a) Cara Mengembangkan Opened-Mindedness..................................................13
b) Contoh Opened-Mindedness:.........................................................................13
BAB III......................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah pada mata
kuliah “Pengembangan Pribadi Konselor” yang diampu oleh “.”.
Makalah kami berisikan tentang ”Kiat-Kiat Mengembangkan Karakteristik
Konselor Yang Efektif”. Mudah-mudahan dengan adanya penulisan serta
penyusunan makalah ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan kepada kita
semua terutama pada “Kiat-Kiat Mengembangkan Karakteristik Konselor Yang
Efektif”. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini. Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) Pasal 1 ayat 13, mencantumkan bahwa saat ini konselor
merupakan salah satu tenaga pendidik. Yang mana hal tersebut merupakan
indikator secara tidak langsung bahwa konselor sudah mulai di butuhkan dalam
suatu intitusi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan pada penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Apa Empati dan Bagaimana Pengembangannya?
2. Apa Geuineness dan Bagaimana Pengembangannya?
3. Apa Acceptance dan Bagaimana Pengembangannya?
4. Apa Opened-Mindedness dan Bagaimana Pengembangannya?
C. Tujuan Penulisan
Berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penulis menyajikan tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut.
Menurut Cormier dan Cormier (1985), empati konselor kepada klien dapat
ditunjukkan melalui refleksi dari pesan-pesan verbal maupun non verbal serta
kemampuan konselor mamadupadankan berbagai pengalaman klien.
b) Contoh Empati
Contoh respon empati verbal daari tataran 1 sampai 5 terhadap satu pesan
(pernyataan) klien.
Klien : “Saya telah minta maaf dan berusaha untuk memperbaiki kembali
hubungan kami yang tampak mulai renggang. Tetapi tampaknya itu tak
akan berhasil. Sepertinya hatinya sudahmembeku bagaikan es”.
Perhatikan dalam empati non verbal (Kontak mata; posisi badan; posisi tangan
dan jarak fisik) serta sikap konselor yang menunjukkan keterbukaan serta
kehangatan.
B. Ketulusan/Keaslian (geuineness)
c. Kongruensi
Kongruensi menunjukkan kekonsistenan konselor untuk menjadi dirinya
sendiri antara lain dalam hal kata-kata, perasaan, dan tindakan. Melalui
kongruensi, dapat menunjukkan apakah konselor bersungguh-sungguh dan tulus
dalam membantu konseli. Menurut Rogers (dikutip dari Sedanayasa, 2014)
bahwa konselor yang semakin dapat mendengarkan dan menerima apa yang
terjadi dalam dirinya, dan semakin mampu ia memahami kompleksitas
perasaannya, tanpa rasa takut, maka semakin tinggi derajat kongruensinya.
d. Spontanitas
Ketika konseling berlangsung, konselor dapat mengekspresikan diri
secara natural tanpa dibuat-buat namun tetap bijaksana dalam arti, apa yang
diekspresikannya harus tetap membuat konseli nyaman merupakan maksud dari
spontanitas dalam konteks pribadi konselor. Kemampuan spontanitas dalam
pribadi konselor memang perlu dilatih bagi konselor agar selalu berhati-hati
dengan apa yang diekspresikannya terutama dari perasaan-perasaan negatif agar
tidak sampai terlihat oleh konseli.
e. Keterbukaan
Keterbukaan atau biasa disebut dengan transparansi merupakan
kemampuan konselor untuk mau berbagi dan membuka diri. Keterbukaan atau
transparansi dibutuhkan oleh seorang konselor karena dapat membantu konseli
agar dapat mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka.
b) Contoh Keaslian
C. Respek (Acceptance)
1. Klien menyatakan “Saya tidak dapat menipu istri saya. Saya mencintainya,
tapi saya membutuhkan wanita lain.”
Konselor yang menghargai dan respek akan memberikan respon “Anda merasa
terjebak diantara perasaan Anda kepada istri dan kebutuhan Anda pada wanita
lain.”
2. Konselor juga dapat menunjukan sikap respek melalui perilaku nonverbal
seperti tersenyum, lembut, mendengarkan, melihat langsung ke mata klien
dengan sorotan mata lembut, tangan terbuka, rileks dan condong ke arah klien.
b) Contoh Opened-Mindedness:
A. Kesimpulan
Konselor yang efektif harus memiliki beberapa karakteristik penting, seperti
empati, genuineness, acceptance, opened-mindedness, dan cognitive complexity.
Empati adalah kemampuan untuk mengetahui bagaimana merasakan perasaan orang
lain, sedangkan genuineness atau ketulusan adalah suatu sifat yang menunjukkan
keutuhan pribadi seorang konselor. Acceptance adalah suatu motivasi spontan dan
juga memiliki sifat altruistik, yang memungkinkan konselor untuk mengusahakan
kesejahteraan psikologis klien tanpa mengeksploitasinya. Opened-mindedness adalah
suatu kemampuan berpikir yang terbuka terhadap semua bentuk informasi, gagasan,
opini, ide, dan argumen, sedangkan cognitive complexity adalah suatu proses yang
memungkinkan konselor untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kebutuhan
klien. Dengan mengembangkan karakteristik ini, konselor dapat meningkatkan
kemampuan berpikir yang terbuka dan rasional, serta meningkatkan kemampuan
untuk mempertimbangkan perspektif lain dan mencoba pengalaman baru.
DAFTAR PUSTAKA
Fenti Hikmaati. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Hartono,
Boy Soedarmadji. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana Prayitno, Erman
Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Retno
Tri Hariastuti. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: University
Press Retno Tri Hariastuti. 2007. Keterampilan-keterampilan Dasar dalam
Konseling. Surabaya: University Press Sumadi
Suryabrata. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada