Vol 4+no 1+105-111+Laurens+Hany+Reawaruw

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

Journal homepage: http://jos-mrk.polinema.ac.id/ ISSN: 2722-9203 (media online/daring)

PERENCANAAN IPAL PADA KELURAHAN PURWANTORO KECAMATAN


BLIMBING KOTA MALANG

Laurens Hany Reawaruw1, Mohamad Zenurianto2, Winda Harsanti3


Mahasiswa Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang 1, Dosen Jurusan Teknik Sipil, Politeknik
Negeri Malang2,3
Email: [email protected] 1, [email protected] 2, [email protected] 3

ABSTRAK

Kawasan Purwantoro merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Kota Malang. Dengan banyaknya jumlah penduduk di
kawasan tersebut maka limbah air kotor dari aktivitas penduduk juga semakin bertambah. Saat ini limbah air kotor dibuang ke
sungai tanpa ada pengolahan yang memadai. Hal ini menjadikan kualitas air sungai semakin tercemar. Untuk menghindari
pencemaran yang lebih berat maka diperlukan sistem instalasi pengolahan air limbah secara terpusat. Tujuan dari perancangan
ini adalah untuk merencanakan IPAL dengan biaya pelaksanaan yang efisien. Perencanaan ini membutuhkan data peta topografi
dan jumlah penduduk dengan asumsi setiap satu rumah dihuni oleh 5 orang sehingga diperoleh debit air limbah untuk
menghitung kapasitas IPAL yang akan digunakan. Dari hasil perhitungan, diperoleh debit air limbah sebesar 0,00418 m3/dt dan
tipe IPAL yang digunkan adalah RCX-30 dengan kapasitas 30 m3/hr dan RCX-50 dengan kapasitas 50 m3/hr. Total biaya yang
dibutuhkan untuk pembangunan jaringan perpipaan dan IPAL di area studi adalah sebesar Rp.701.400.000.

Kata kunci : Air kotor, IPAL, Perencanaan

ABSTRACT

Purwantoro area is one of the densely populated areas in Malang City. With the large number of residents in the area, the waste
of dirty water from residents' activities is also increasing. Currently, dirty water is discharged into rivers without adequate
treatment. This makes the quality of river water increasingly polluted. To avoid more severe pollution, a centralized wastewater
treatment plant system is needed. The purpose of this design is to plan WWTPs with efficient implementation costs. This planning
requires topographical map data and population with the assumption that each house is occupied by 5 people so that the
wastewater discharge is obtained to calculate the capacity of the WWTP to be used. From the calculation results, the wastewater
discharge is 0.00418 m3/s and the WWTP type used is RCX-30 with a capacity of 30 m3/hr and RCX-50 with a capacity of 50
m3/hr. The total cost required for the construction of the pipeline network and WWTP in the study area is IDR 701,400,000.

Keywords : Waste water, WWTP, Planning

1. PENDAHULUAN perumahan di Kelurahan Purwantoro, memiliki sistim


Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing yang pengolahan air limbah berupa septictank untuk mengolah air
merupakan salah satu kelurahan di Kota Malang, memiliki kotor yang berasal dari WC yang disebut air limbah hitam
kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Sebagaian besar atau black water. Sementara air limbah rumah tangga yang

105
JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

berasal dari cucian, kamar mandi atau lainnya yang biasa bak penampung limbah dan bak kontrol aliran, kemudian
disebut grey water belum diolah secara memadai sehingga limbah dipompa ke unit IPAL. Secara umum jaringan
limbah rumah tangga tersebut mencemari lingkungan dan perpipaan air limbah diilustrasikan pada gambar 1 dengan
badan air di wilayah sekitar. Berdasarkan permasalahan detail melintang bak kontrol sebagaimana gambar 2.
tersebut, maka dilakukan perencanaan sistim pembuangan Di dalam unit IPAL, air limbah dialirkan masuk ke
limbah rumah tangga secara komunal di Kelurahan bak pengendapan awal, untuk mengendapkan partikel
Purwantoro untuk mendapatkan sistem pengolahan air kotor lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi. Bak ini juga
yang lebih sehat dan efisien. berfungsi sebagai bak pengurai senyawa organik yang
berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan
2. METODE penampung lumpur.
Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Air limpasan dari bak pengendapan awal dialirkan ke
Teknologi IPAL secara umum dapat dibagi menjadi tiga, bak kontrakan anaerob (biofilter Anaerob) dengan arah aliran
yaitu anaerob, aerob, dan campuran. Pada prinsipnya dari atas ke bawah. Di dalam bak kontrakan anaerob tersebut
pengolahan limbah anaerob dan aerob terletak pada diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe sarang
kehadiran oksigen untuk metabolism mikroorganisme tawon, sebagaimana ditampilkan pada gambar 3. Jumlah bak
(bakteri). Pada proses aerob, kehadiran oksigen diperlukan kontrakan anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian
sedangkan pada proses anaerob tidak diperlukan. zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh
1. Sistem Pengolahan Anaerob bakteri anaerobik atau fukultatif aerobik. Setelah beberapa
Teknologi ini paling banyak dipilih untuk sistem hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh
skala permukiman berbasis masyarakat, berdasarkan lapisan film mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang
pertimbangan kemudahan operasional karena tidak akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai
memerlukan injeksi oksigen ke dalam unit pengolahan. pada bak pengendapan.
Septik individual atau IPAL komunal/skala
permukiman biasanya memakai prinsip pengolahan
anaerob.
2. Sistem Pengolahan Aerob
Teknilogi ini cocok untuk sistem perkotaan
(sewerage), karena dianggap lebih efisien untuk skala
pelayanan penduduk yang besar. Pada sistem yang
dikelola institusi, penggunaan peralatan mekanik
seperti blower atau aerot pada unit pengolahan dapat
dikelola dengan baik oleh operator yang terlatih.
3. Sistem Pengolahan Kombinasi Aerob – Anaerob Gambar 1 Skema Jaringan Perpipaan
Sistem kombinasi merupakan sistem paling banyak
dipilih dalam sistem pengolahan lumpur tinja (IPLT)
atau IPAL karena lebih efisien dalam pengoperasian
dan pemeliharaan, serta menambah daya tamping.

Desain IPAL Domestik


Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik
berasal dari dapur, kamar mandi, pencucian, wastafel, dan
tempat lainnya dialirkan ke bak pemisah lemak atau minyak,
yang berrfungsi untuk memisahkan lemak atau minyak dari
kotoran lainnya, seperti: pasir, tanah atau senyawa padatan
lain yang tidak dapat terurai secara biologis. Gambar 2 Potongan Melintang
Selanjutnya limpasan dari bak pemisah lemak
dialirkan ke bak ekualisasi (Sum Pit) yang berfungsi sebagai

106
JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

Gambar 3 Desain IPAL


Sistem Perpipaan menggunakan sistem gravitasi, disesuaikan dengan
Pada perencanaan ini, air limbah rumah tangga kondisi jalan serta saluran drainase yang eksisting.
dialirkan dengan memanfaatkan gravitasi, agar tidak Gambar jaringan perpipaan air limbah diperlihatkan
memerlukan pompa, sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR pada gambar 4.
buku 3 Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik – Terpusat 2. Interpolasi elevasi adalah menghitung elevasi tiap node
Skala Permukiman (2016:17). Untuk sistim perpipaan yang pipa berdasarkan data kontur pada peta situasi yang
efisien maka dalam perencanaannya diupayakan: dimiliki.
a. Pipa dipasang pada jalur yang dapat melayani sebanyak 3. Debit komulatif merupakan penjumlahan debit total
mungkin rumah tangga. yang dihitung mulai dari hulu sampai hilir sesuai dengan
b. Jalur pipa dari hulu ke hilir harus melalui jalan yang arah aliran yang direncanakan. Dalam tabulasi data debit
menurun agar air mengakir secara gravitasi. diurutkan berdasarkan arah aliran dari awal saluran
c. Jalur pipa mengikuti jalan umum milik pemerintah menuju IPAL.
dengan memperhatikan hirarki jalan. 4. Dimensi pipa ditentukan menggunakan rumus-rumus
sebagai berikut:
Kriteria Dimensi Pipa a. Perhitungan kemiringan atau slope (S)
Penentuan dimensi pipa mengikuti kriteria sebagai Elevasi Awal−Elevasi Akhir
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = [ Panjang Pipa
x 100]
berikut:
Keterangan: S = Slope/Kemiringan (%)
a. Untuk sambungan rumah (pipa persil) menggunakan
diameter 3” – 4”.
b. Untuk pipa servis (pipa tersier) menggunakan diameter
b. Kecepatan Aliran (V)
4” – 6”.
Kecepatan maksimum merupakan kecepatan
c. Untuk pipa lateral/cabang (pipa sekunder)
terbesar yang diizinkan dan tidak akan
menggunakan diameter 4” – 6”.
menyebabkan pecahnya pipa. Sedangkan kecepatan
d. Untuk induk (pipa utama) menggunakan diameter 6” –
minimum merupakan kecepatan terendah yang tidak
8”.
akan menimbulkan sedimentasi. Besarnya
kecepatan minimum yang diizinkan yaitu 0,3 m/dtk,
Merencanakan Dimensi Pipa
sedangkan batas maksimum kecepatan yang
Sebelum merencanakan dimensi pipa, dihitung dahulu
diizinkan adalah 2,5 m/det.
debit air limbah rumah tangga dari wilayah yang dikaji. 1
Berikut tahapan perencanaan dimensi pipa: 𝑉 = 𝑥 𝑅2/3 𝑥 √𝑆
𝑛
1. Membuat jaringan pipa dengan merencanakan arah Keterangan
aliran pipa dari elevasi tinggi menuju elevasi rendah n = koefisien kekasaran Manning

107
JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

R = jari-jari hidrolis (m) B 32 160 48.0


S = Kemiringan energi C 31 155 46.5
c. Diameter Hitung D 16 80 24.0
Diameter hitung digunakan untuk mengontrol E 23 115 34.5
apakah dimensi pipa yang dipakai dari cara coba- F 22 110 33.0
coba dapat dipakai. Apabila dari hasil perhitungan G 31 155 46.5
nilai D hitung lebih kecil dari D coba-coba maka Sumber: Hasil Perhitungan
pipa tersebut dapat dipakai. Namun apabila
sebaliknya maka diameter yang dipakai adalah Perencanaan IPAL
diameter hasil hitung. Dari survey dan pengamatan yang telah dilakukan di
beberapa rumah penduduk, diketahui bahwa masyarakat
Rencana Anggaran Biaya belum memiliki sistem pengolahan khusus untuk limbah
Rencana anggaran biaya merupakan perhitungan buangan dapur (grey water). Sebagian besar limbah tersebut
banyaknya biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan dialirkan ke sungai atau selokan tanpa mengolah limbah
pembangunan suatu proyek (Ibrahim 2003). Tahap – tahap tersebut terlebih dahulu.
yang dilakukan untuk menyusun anggaran biaya sebagai Dengan jumlah limbah cukup banyak dan belum adanya
berikut: instalasi pengolah limbah sendiri, dikhawatirkan pada tahun
1. Menghitung volume pekerjaan. mendatang wilayah ini akan mengalami penurunan kualitas
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja hidup dan kehidupan. Untuk mengurangi resiko tersebut,
yang berlaku di daerah lokasi, jenis dan harga material. maka dipilihlah sistem pengolahan domestik secara komunal
3. Melakukan perhitungan analisa bahan dan upah pada area kajian.
berdasarkan analisa SNI.
RAB = ∑ (V x HSP) Penentuan IPAL
Keterangan: Sebagai contoh, debit air limbah yang dihasilkan oleh
RAB = Rencana Anggaran Biaya block A adalah sebesar 24 m³/hr, maka dipilih IPAL type
V = Volume pekerjaan RCX-30 yang memiliki kapasitas 30 m³/hr dengan dimensi
HSP = Harga Satuan Pekerjaan panjang 6.2 m, lebar 2.5 m, tinggi 2.5 m. Dengan cara yang
∑ = Jumlah seluruh komponen suatu pekerjaan sama dapat ditentukan jenis dan dimensi IPAL untuk setiap
blok sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Tipe IPAL Setiap Blok
Perhitungan Debit Limbah Blok Qlimbah Type Kapasitas Dimensi
Perhitungan debit air limbah digunakan untuk m³/hr IPAL m³/hr P L T
menentukan kapasitas atau dimensi IPAL yang digunakan A 24.0 RCX-30 30 6.2 2.5 2.5
pada area kajian, dengan menggunakan asumsi bahwa jumlah B 48.0 RCX-50 50 9.0 2.9 2.9
penghuni setiap rumah adalah 5 orang dengan produksi C 46.5 RCX-50 50 9.0 2.9 2.9
limbah cair sebesar 300 liter/orang/hari. D 24.0 RCX-30 30 6.2 2.5 2.5
Contoh perhitungan debit limbah pada blok A
E 34.5 RCX-50 50 9.0 2.9 2.9
Jumlah rumah = 16 rumah
F 33.0 RCX-50 50 9.0 2.9 2.9
Asumsi jumlah penghuni = 5 orang/rumah
G 46.5 RCX-50 50 9.0 2.9 2.9
Jumlah penduduk = 16 x 5 = 80 orang
Q limbah = Jumlah penduduk x
volume limbah cair Perhitungan Dimensi Perpipaan
=80 x 300 = 24.000 lt/hr Dimensi pipa air limbah dapat diketahui
= 24 m³/hr kebutuhannya setelah menghitung beban tiap saluran karena
Data lengkap hasil perhitungan debit limbah cair semua beban yang besar akan membutuhkan dimensi yang besar.
block ditampilkan pada tabel 2. Hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan dimensi pipa
Tabel 1 Debit Limbah Cair Pada Setiap Blok adalah kecepatan minimum air limbah ≥ 0,3 m/det,
Jumlah Jumlah Qlimbah sedangkan batas maksimum kecepatan yang diizinkan adalah
Block 2,5 m/det.
Rumah Penduduk m³/hr
A 16 80 24.0

108
JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

Gambar 4 Saluran Pipa


Dalam perencanaan ini pipa yang digunakan diameter (D) = 0,0157 m3/dt ≥ 0,0001563m3 /dt……(memenuhi)
4 inch = 0,114 m dan (D) = 6 inch Pada tabel 3 ditampilkan rekapitulasi hasil perhitungan pipa
Slope Medan = Slope Pipa
el awal muka tanah − el akhir muka tanah Tabel 3 Rekapitulasi Perhitungan Pipa
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑀𝑒𝑑𝑎𝑛 = 𝐿
446,080−445,083 Dia. Kontrol
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑀𝑒𝑑𝑎𝑛 = 84,697 V Q Hit
Titik Ket.
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑀𝑒𝑑𝑎𝑛 = 0,0118 D Q V
PIPA
Menghitung kecepatan dan debit saluran
2 (m) (m/dt) (m3/s) (m3/s) (m/dt)
1
Vsal = 𝑛 . 𝑅3 . √𝑆 A3- Pipa
1.63 0.0157 Oke Oke
1 2 A1 0.114 Service
= 0,007 . 0,03398 . √0,0118
3
A4- Pipa
1.68 0.0163 Oke Oke
= 1,63 m/detik A2 0.114 Service
A2- Pipa
Qhit = Vsal . A 0.54 0.0052 Oke Oke
A1 0.114 Service
= 1,63 x 0,00968 A1- Pipa
2.41 0.2911 Oke Oke
= 0,0157 m3 /detik A0 0.165 Induk
Kontrol V dan Q Pipa
B3-B1 2.41 0.0233 Oke Oke
0.114 Service
Syarat: vmaks ≥ vhit ≥ vmin Pipa
2,5 m/dt ≥ 1,63 m/s ≥ 0,3 m/dt…………(memenuhi) B4-B2 2.43 0.0235 Oke Oke
0.114 Service
Q hitung ≥ Q rencana

109
JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

Pipa Perencanaan cover IPAL


B2-B1 0.72 0.0070 Oke Oke
0.114 Service a. Dimensi
Pipa
B1-B0 2.44 0.3822 Oke Oke - Panjang IPAL = 6.2 m
0.165 Induk
Pipa - Lebar IPAL = 2.8 m
C3-C1 2.45 0.0237 Oke Oke
0.114 Service - Lebar IPAL + plat = 3.1 m
Pipa - Tinggi IPAL = 2.7 m
C4-C2 2.42 0.0234 Oke Oke
0.114 Service
Pipa - Tebal plat = 0.30
C2-C1 1.26 0.0122 Oke Oke - Luasan plat = 1.00 m
0.114 Service
Pipa b. Material
C1-C0 2.46 0.3362 Oke Oke
0.165 Induk - Mutu Beton = 25 Mpa
D3- Pipa
2.48 0.0240 Oke Oke - Mutu Baja = 240 Mpa
D1 0.114 Service
D1- Pipa c. Tulangan
2.49 0.3853 Oke Oke
D0 0.165 Induk a. Tulangan dinding = Ø 8
Pipa b. Tulangan lantai = Ø 10
E3-E1 2.24 0.0216 Oke Oke
0.114 Service
Pipa
E4-E2 2.46 0.0238 Oke Oke Rencana Anggaran Biaya Pembangunan IPAL
0.114 Service
E1-E2 2.95 0.0285 Oke Oke
Pipa Biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan IPAL komunal
0.114 Service pada area kajian adalah Rp.701.400.000, dengan rincian
Pipa
E2-E0
0.165
2.96 0.1319 Oke Oke
Induk
sebagai berikut:
Pipa Tabel 5 Rincian RAB IPAL
F3-F1 2.49 0.0241 Oke Oke No Uraian Satuan Volume Harga Satuan Harga Total
0.114 Service
Pipa 1 Pemasangan pipa PVC m' 2149.649 Rp64,998 Rp139,722,886
F4-F2 2.79 0.0270 Oke Oke
0.114 Service
tipe D dia 4"
Pipa
F1-F2 2.63 0.0255 Oke Oke 2 Pekerjaan Galian Pipa m³ 435.9488 Rp79,566 Rp34,686,540
0.114 Service
Pipa IPAL
F2-F0 2.81 0.1634 Oke Oke
0.165 Induk 3 Pekerjaan Urugan Pasir m³ 215.6549 Rp391,288 Rp84,383,052
G3- Pipa
2.67 0.0258 Oke Oke Pipa IPAL
G1 0.114 Service
G4- Pipa 4 Pekerjaan Urugan m³ 198.3524 Rp35,363 Rp7,014,237
2.69 0.0260 Oke Oke
G2 0.114 Service Kembali Pipa IPAL
G1- Pipa
2.23 0.0215 Oke Oke 5 Pemasangan IPAL unit 2 Rp30,517,234 Rp61,034,468
G2 0.114 Service
RCX30
G2- Pipa
2.72 0.3359 Oke Oke
G0 0.165 Induk 6 Pemasangan IPAL unit 5 Rp54,667,234 Rp273,336,169
Sumber: Hasil Perhitungan RCX50

7 Kebutuhan Knee buah 8 Rp18,300 Rp146,400


Desain Cover IPAL 8 Kebutuhan Tee buah 7 Rp19,200 Rp134,400
Cover IPAL terbuat dari beton bertulang yang
9 Plasteran Cover IPAL m² 65.8 Rp480,602 Rp31,623,628
berfungsi untuk dasar unit IPAL dan pelindung IPAL dari
tekanan tanah atau air dari arah samping, dengan desain 10 Pekerjaan Galian m³ 69.44 Rp79,566 Rp5,525,037

sebagaimana ditampilkan pada gambar 5. Tanah Cover IPAL

Total Biaya Pelaksanaan Rp637,606,817

PPN 10% Rp63,760,682

Total Biaya Pelaksanaan +10% Rp701,367,498

Pembulatan Rp701,400,000

Sumber: Hasil Perhitungan

4. KESIMPULAN
1. Debit limbah yang dihasilkan adalah sebesar
256,50 m3/hr.
2. IPAL yang digunakan untuk melayani area kajian
Gambar 6 Cover IPA adalah tipe RCX-30 dengan dimensi 2,5m x 6,2m

110
JOS - MRK Volume 4, Nomor 1, Maret 2023, Page 239-244

berkapasitas 30 m3/hr, dan tipe RCX-50 dengan


dimensi 2,95m x 9,0m berkapasitas 50 m3/hr.
3. Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk
pembangunan IPAL sebesar Rp.701.400.000.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ibrahim Bachtiar. 2003. Rencana dan estimate


Real of Cost, Bumi Aksara. Jakarta.
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2016. Buku 3 Pembangunan Infrastruktur
SANIMAS IDB Jakarta.
3. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2016. Buku 3 Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik-Terpusat Skala Permukiman.
Jakarta.
4. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2018. Pedoman Perencanaan Teknik
Terinci Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat SPALD-T Buku Utama. Jakarta
5. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2018. Pedoman Perencanaan Teknik
Terinci Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat SPALD-T Buku A. Jakarta.
6. Sugiharto. 1987. Dasar –Dasar Pengelolaan Air
Limbah. UI press. Jakarta.
7. Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang
Berkelanjutan. Yogyakarta: ANDI.

111

Anda mungkin juga menyukai