Latihan Soal UTS Akuntansi Biaya 2023 - 2024 (Essay)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LATIHAN SOAL (ESSAY)

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP


AKUNTANSI BIAYA
Wahyu Mulyadi,S.AB.,M.Si

Penting!
Kerjakanlah Latihan soal ini dengan jujur, jika terbukti melakukan
kecurangan/contek-mencontek selama mengerjakan latihan soal, Anda akan dikenai
sanksi akademis berupa pengurangan nilai
atau tidak diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat pengerjaan latihan soal, semua mata
kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.

1. Berikut adalah data keuangan dari PT.ABC,Tbk :


 Persediaan barang dalam proses awal Rp. 140.000,
 Persediaan bahan baku awal Rp. 160.000
 sedangkan bahan baku tersedia dipakai sebanyak Rp. 1.810.000
 jumlah pemakaian bahan baku Rp. 1.785.000,
 BTKL Rp. 1.500.000
 Biaya TKTL Rp. 1.220.000,
 bahan penolong Rp. 150.000,
 BOP lain2 Rp. 150.000,
 biaya asuransi mesin Rp. 112.000,
 biaya sewa gedung pabrik Rp. 1.160.000
 dan biaya depresiasi mesin pabrik Rp, 157.000
 sedangkan persediaan barang dalam proses akhir periode Rp. 130.000
Instruksi:
 Ubah huruf X pada soal dengan menggunakan angka terakhir pada Nomor Induk
Mahasiswa (NIM) !
Diminta :
 Hitunglah besarnya Harga Pokok Produksinya. !
Jawab:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 140.000
Pemakaian Bahan Baku:
Persediaan bahan baku awal Rp. 160.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.650.000 + ket. Didapat (1.810.000 – 160.000)
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 1.810.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. 25.000 – ket. Didapat (1.810.000 – 1.785.000)
Pemakaian Bahan baku Rp. 1.785.000
BTKL Rp. 1.500.000
BOP
BTKTL Rp. 1.220.000
Biaya bahan penolong Rp. 150.000
BOP lainnya Rp. 150.000
Biaya asuransi mesin Rp. 112.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 1.160.000
Biaya depresiasi mesin pabrik Rp. 157.000 +
Jumlah BOP Rp. 2.949.000
Biaya Produksi Rp. 6.234.000
Barang Siap Digunakan Rp. 6.374.000
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Rp. 130.000 -
Harga Pokok Produksi Rp. 6.244.000
2. PT Sambalado adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu. Pada
bulan September 2019 PT Sambalado memproduksi 200 produk dengan harga Rp
100.000/produk. Berikut adalah data keuangan tambahannya:
 Pembelian bahan baku Rp 500.000
 Diskon pembelian 10% dari bahan baku
 Ongkos angkut Rp 50.000
 Bahan penolong Rp 250.000
 Biaya gaji per karyawan Rp 250.000/bulan sebanyak 10 orang
 Biaya Listrik Rp 50.000, biaya penyusutan Rp 100.000, biaya lain-lain Rp 75.000
 Biaya Administrasi dan Umum Rp 250.000
 Biaya Pemasaran Rp 250.000
 Pajak 17%
 5% dari penjualan merupakan diskon penjualan.
Data tentang nilai persediaan :
 Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp 500.000
Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp 400.000
 Persediaan Barang Dalam Proses (Awal) Rp 450.000
Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir) Rp 550.000
 Persediaan Barang Jadi (Awal) Rp 750.000
Persediaan Barang Jadi (Akhir) Rp 625.000
Instruksi :
o Ubah huruf. X. pada soal dengan menggunakan angka terakhir dari Nomor Induk
Mahasiswa (NIM) masing masing mahasiswa!
Diminta :
a) Hitunglah Biaya Bahan Baku, Biaya Overhead Pabrik dan Biaya Produksi.
b) Hitunglah Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
c) Hitunglah Laba/Rugi yang diterima oleh PT Sambalado.
a). 1. Perhitungan biaya bahan baku:
Persediaan bahan baku awal = Rp 500.000
Pembelian bahan baku = Rp 500.000
Ongkos angkut = Rp 50.000
Rp 1.050.000
Potongan pembelian Rp (50.000)
Pembelian bersih = Rp 1.000.000
Persediaan bahan baku akhir Rp 400.000
Biaya bahan baku = Rp 600.000

2. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Bahan penolong = Rp 250.000


Biaya listrik = Rp 50.000
Biaya penyusutan = Rp 100.000
Biaya lain-lain = Rp 75.000
BOP Rp 475.000

3. Perhitungan Biaya Produksi

Biaya Bahan Baku = Rp 600.000


Biaya Overhead Pabrik = Rp 475.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 2.500.000
Biaya Produksi Rp 3.575.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung didapat dari (Rp 250.000 X 10)

b). 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi


Biaya Produksi Rp 3.575.000
Persediaan Barang dalam Proses Awal Rp 450.000
Persediaan Barang dalam Proses Akhir Rp 550.000
Harga Pokok Produksi Rp 4.475.000

2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Produksi Rp 4.475.000


Persediaan Barang Jadi Awal Rp 750.000
Barang Tersedia untuk Dijual Rp 5.225.000
Persediaan Barang Jadi Akhir (Rp 625.000)
Harga Pokok Penjualan Rp 5.850.000
c) Perhitungan Laba/Rugi

Penjualan Rp 20.000.000
HPP (5.850.000)
Laba Kotor Rp 14.150.000

Beban:
Beban Adm & Umum Rp 250.000
Beban Pemasaran Rp 250.000
Total Beban (Rp 500.000)
Laba Sebelum Pajak Rp 13.650.000
Pajak (2.320.500)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp 11.329.500

d) PT. Nusa Putra, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan Februari 2024
perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 1200
lembar dari PT. Nusa Cendana,Tbk dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 1700
per lembar ,- . Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50
spandoek dari PT. Nusa Penida,Tbk dengan harga Rp. 100.000 per buah. Pesanan
dari PT. Nusa Cendana,Tbk diberi nomor KU-01 dan pesanan dari PT. Nusa
Penida,Tbk diberi nomor SP-02.
o Data Kegiatan dan Produksi
1. Pada tanggal 4 Februari 2024 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara
kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan Rp. 750.000
Kain putih 600 meter Rp. 2.125.000
Bahan penolong
Bahan penolong X1 Rp. 150.000
Bahan penolong X2 Rp. 85.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk mem proses pesanan
KU-01 dan SP-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses
pesanan no KU-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1
dipakai untuk memproses pesanan no SP-02.
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen
produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan
sbb :
o Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam @Rp.2700
o upah langsung untuk pesanan SP-02 1000 jam @Rp.2700,-.
o Sedangkan untuk upah tidak langsung adalah Rp. 1.950.000,-
o Untuk gaji karyawan pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 3.750.000,-
o Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 2.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan
tarif BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-
01 dan SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan
pesanan di atas, adalah sebagai berikut
Biaya pemeliharaan gedung Rp. 250.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 1.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp. 750.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 500.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan msn Rp. 350.000
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan
no KU-01 telah selesai dikerjakan
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi
diketahui bahwa untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah
diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan
membayar dengan cara tunai.
Instruksi
 Ubah huruf X yang terdapat pada soal diatas menggunakan angka terakhir
pada masing-masing Nomor Induk Mahasisswa (NIM) !
Diminta
 Buatlah Kartu Harga Pokok Pesanan KU-01 dan SP-02 !
Kartu Harga Pokok

Pesanan : KU-01 Pemesan : PT Nusa Cendana


Jenis Produk : Undangan Sifat pesanan: Segera
Tgl Pesan : Februari 2024 Jumlah : 1.200

BBB BTKL BOP


Tgl No Ket Jumlah Tgl No. Jumlah Tgl Dasar Tarif Jumlah
BPBG Kartu %
JK
Kain 2.125.000 2.700.000 BTKTL 160 4.320.000
X1 150.000
Jumlah 2.275.000 Jumlah 2.700.000 Jumlah 4.320.000

Jumlah Total Biaya Produksi 9.145.000

Kartu Harga Pokok

Pesanan : SP-02 Pemesan : PT Nusa Penida


Jenis Produk : Spandoek Sifat pesanan: Segera
Tgl Pesan : Februari 2024 Jumlah : 50

BBB BTKL BOP


Tgl No Ket Jumlah Tgl No. Kartu Jumlah Tgl Dasar Tarif Jumlah
BPBG JK %

Kertas 750.000 486.000 BTKTL 160 777.600


X2 85.000
Jumlah 835.000 Jumlah 486.000 Jumlah 777.600

Jumlah Total Biaya Produksi 2.013.000

 Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan


metode harga pokok pesanan.
Jurnal- jurnal yang Diperlukan

1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong


Persediaan Bahan Baku Rp 2.875.000
Utang Dagang Rp 2.875.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 235.000
Utang Dagang Rp 235.000

2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong


BDP – Biaya Bahan Baku Rp 2.875.000
Persediaan Bahan Baku Rp 2.875.000
BOP – Sesungguhnya Rp 235.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 235.000

3. Pencatatan Biaya Kerja


a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
Gaji dan Upah Rp 10.886.000
Utang Gaji & Upah Rp 10.886.000
b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja
Upah langsung untuk masing – masing pesanan:
 Pesanan KU-01 180 jam @Rp 2700 = Rp 486.000
 Pesanan SP-02 1000 jam @Rp 2700 = Rp 2.700.000+

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 3.186.000

Biaya tenaga Kerja Langsung Rp 3.186.000


Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 1.950.000
Gaji Pemasaran Rp 3.750.000
Gaji karyawan adm & umum Rp 2.000.000 +
Total Gaji dan Upah Rp 10.886.000

c. Pencatatan Pembayaran Gaji dan Upah


Utang Gaji dan Upah Rp 10.886.000
Kas Rp 10.886.000
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp 5.097.600
BOP yang Dibebankan Rp 5.097.600

BOP yang Sesungguhnya Rp 2.850.000


Persediaan Bhn Bangunan Rp 250.000
Akum. Depresiasi Gedung pabrik Rp 1.000.000
Akum. Depresiasi Mesin Rp 750.000
Persediaan Suku Cadang Rp 500.000
Persekot Asuransi Rp 350.000

BOP yang Dibebankan untuk masing – masing pesanan:


Pesanan KU-01 : 160% x 486.000 = Rp 777.600
Pesanan SP-02 : 160% x 2.700.000 = Rp 4.320.000 +
= Rp 5.097.600
BOP yang dibebankan Rp 5.097.600
BOP yang sesungguhnya Rp 5.097.600

Selisih BOP:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara memban- dingkan antara jumlah
BOP yang dibebankan dengan jml seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.

Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara:


BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal no #2 Rp. 235.000
Jurnal no #3b Rp. 1.950.000
Jurnal no #4 Rp. 2.850.000 +
Jml BOP yang Sesungguhnya Rp. 5.035.000
BOP yang Dibebankan Rp. 5.097.600
(Selisih pembebanan lebih)

Jurnal Selisih BOP


BOP yang Sesungguhnya Rp 62.600
Selisih BOP Rp 62.600
5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (KU-01)
Persediaan produk jadi Rp 2.013.000
BDP – Biaya Bahan Baku Rp 750.000
BDP – Biaya Tenaga Kerja Igs Rp 486.000
BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp 777.600

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses (SP-02)


Persediaan Produk dalam Proses Rp 9.145.000
BDP – Biaya Bahan Baku Rp 2.125.000
BDP – Biaya Tenaga Kerja Igs Rp 2.700.000
BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp 4.320.000

7. Pencatatan Harga Pokok Produk Jual


Harga Pokok Penjualan Rp 2.013.000
Persediaan Produk Jadi Rp 2.013.000

Piutang Dagang Rp 2.040.000


Harga Pokok Penjualan Rp 2.040.000
Harga Pokok Produksi KU-01 per unit = Rp 2.013.000
1.200 lembar
= Rp 1.677,5/lembar

e) PT Circle Sejahtera yang berproduksi berdasarkan pesanan, menghitung tarif biaya


overhead pabriknya sebesar Rp 1.500 per jam mesin. Dalam suatu bulan perusahaan
tersebut memproduksi 3 pesanan dengan waktu pengerjaan sebagai berikut:
o Pesanan #250 200 jam mesin
o Pesanan #251 170 jam mesin
o Pesanan #252 400 jam mesin
Dalam bulan tersebut jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
adalah:
o Biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik Rp 370.000
o Biaya bahan penolong Rp 350.000
o Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 200.000
o Biaya depresiasi mesin Rp 150.000
Total Rp 1.070.000
Instruksi
 Ubah huruf X yang terdapat pada soal diatas menggunakan angka terakhir pada
masing-masing Nomor Induk Mahasisswa (NIM) !
Diminta
a) Buatlah jurnal untuk mencatat: Pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk, Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, Penutupan rekening
biaya overhead yang dibebankan!
1. Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada Produk:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


------------------------------------------------------------------------------------------------------
BOP yang dibebankan (Pesanan #250) 300.000
BOP yang dibebankan (Pesanan #251) 255.000
BOP yang dibebankan (Pesanan #252) 600.000
Biaya Overhead Pabrik (Overhead Pabrik sesuai tarif) 1.155.000
Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk 1.155.000

2. Jurnal Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Terjadi:


Tanggal Keterangan Debit Kredit
--------------------------------------------------------------------------------
Biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik 370.000
Biaya bahan penolong 350.000
Biaya depresiasi gedung pabrik 200.000
Biaya depresiasi mesin 150.000
Kas (Pembayaran biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi)
1.070.000
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi 1.070.000

3. Jurnal Penutupan Rekening Biaya Overhead yang Dibebankan:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


--------------------------------------------------------------------------------
Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk 1.155.000
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi 1.155.000

1. Jurnal untuk mencatat Pembebanan BOP kepada produk BOP yang sesungguhnya
Jurnal pembebanan BOP
Barang dalam proses-BOP Rp 1.125.000
BOP yang dibebankan Rp 1.125.000

Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya


BOP sesungguhnya Rp 1.070.000
Akumulasi depresiasi gedung Rp 1.070.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp 150.000
Gaji upah Rp 370.000
Persediaan bahan penolong Rp 350.000
2. Pembebanan kurang BOP sebesar 55.000
PENJELASAN DENGAN LANGKAH-LANGKAH
Biaya overhead pabrik disebut juga BOP merupakan biaya yang digunakan oleh
seluruh departemen.
Diketahui
Pesanan 250 = 200 x Rp 1.500 =Rp 300.000
Pesanan 251 = 150 x Rp 1.500 =Rp 225.000
Pesanan 252 = 400 x Rp 1.500 =Rp 600.000

BTKTL = pabrik Rp 370.000


B.bahan penolong Rp 350.000
B. depresiasi Gedung pabrik Rp 200.000
B. depresiasi mesin Rp 150.000
Total BOP yang dibebankan Rp 1.125.000
Ditanya
Membuat jurnal untuk mencatat Pembebanan BOP kepada produk BOP yang
sesungguhnya
Menghitung pembebanan lebih atau kurang BOP
Jawab
Jurnal pembebanan BOP
Barang dalam proses-BOP Rp 1.125.000
BOP yang dibebankan Rp 1.125.000
Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi
BOP sesungguhnya Rp 1.070.000
Akumulasi depresiasi Gedung Rp 1.070.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp 150.000
Gaji upah Rp 370.000
Persediaan bahan penolong Rp 350.000
Menghitung pembebanan lebih atau kurang BOP
Debit;Jurnal no. 2= Rp 1.070.000
Kredit;Jurnal no. 3=Rp 1.125.000
- Rp 55.000
Jurnal
Selisih BOPRp 55.000
BOP yang dibebankanRp 55.000

b) Hitunglah pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik!


f) PT. Apa Kabar Indonesia,Tbk adalah perusahaan dalam bidang percetakan dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan April 2024 perusahaan
mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 20.000 lembar dari CV. Bogor
dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 10.000 per lembar. Pada bulan yang sama
perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50 spanduk dari CV.Cianjur
dengan harga Rp.1.800.000 per buah. Pesanan dari CV. Bogor diberi
kode pesanan101 dan pesanan dari CV. Cianjur diberi nomor102.
Data Kegiatan dan Produksi
a. Pada tanggal 11 April 2024 dibeli bahan baku dan bahan penolong secara keredit
yakni sebagai berikut :
Bahan Baku
o Kertas untuk brosur Rp. 8.600.000
o Kain putih 200 meter Rp. 15.000.000
Bahan Penolong
o Bahan Penolong B1 Rp. 1.800.000
o Bahan Penolong B2 Rp. 2.200.000
b. Dalam pemakaian bahan baku dan penolonguntuk memproses pesanan
101 dan 102 diperoleh informasi sebagai berikut :
o Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses
pesanan 101
o Sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses
pesanan 102.
c. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dan perhitungan sebagai berikut :
o Upah langsung untuk pesanan 101 480 jam@Rp. 27.000.
o Upah langsung untuk pesanan 102 720 jam@Rp. 27.000.
o Upah tidak langsung adalah Rp. 10.000.000.
o Gaji Karyawan Bagian Pemasaran sebesar Rp. 16.000.000.
o Gaji Karyawan Administrasi & Umum sebesar Rp. 9.000.000.
d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan
tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan 101 dan
102. Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya
dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.
o Biaya pemeliharaan gedung Rp.2.000.000
o Biaya depresiasi gedung pabrik Rp.4.000.000
o Biaya depresiasi mesin Rp.6.000.000
o Biaya pemeliharaan mesin Rp.1.000.000
o Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp.3.000.000
e. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan
informasi untuk pesanan 101 telah selesai dikerjakan.
f. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses.Berdasarkan informasi diketahui
bahwa untuk pesanan 102 masih dalam proses penyelesaian.
g. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan 101 telah diserahkan kepada
pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar secara kredit.
Instruksi :
o Ubah huruf. X. pada soal dengan menggunakan angka terakhir dari Nomor Induk
Mahasiswa (NIM) masing masing mahasiswa !
Diminta :
1. Buatlah Kartu Harga Pokok Pesanan 101 dan 102 !
2. Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan
Metode Harga Pokok Pesanan !
3. Hitunglah pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik !

https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/akuntansi-biaya/tugas-biaya-
pesanan/43762878

Anda mungkin juga menyukai