Managemen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH 04/ IDIK4012.04


Nama: NIA RATIH
NIM: 855768423

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
1. BapakRahardjo adalah kepala sekolah di SD ATTAQWA. Sekolah ini berada dipusat kota Progo,
dengan akreditasi sekolah B. Fasilitas pembelajaran yang dimilki sekolah ini
cukupmemadaidandalamkondisifisik baik. Guna meningkatkan minat masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya di sekolah ini, kepala sekolah bermaksud meningkatkan mutu dan
memperbaiki nilai akreditasi sekolah. Langkah yang akandilakukan Pak
Rahardjodenganmenerapkantujuhkarakteristiksekolahefektifyang adadalambukuThe
Connecticut School Effectiveness Project.
Tugas Saudara mahasiswa adalah menjelaskan tujuh karakteristik sekolah efektif yang
tercantum dalam buku The Connecticut School Effectiveness Project !!

Jawab :

Karakteristik sekolah yang efektif menurut buku The Connecticut School Effectiveness,
yaitu:

1. Kepemimpinan yang kuat.


2. Harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa.
3. Perilaku guru yang menyampaikan harapan yang tinggi bahwa semua murid dapat
memperoleh keterampilan dasar.
4. Suasana yang tertib dan aman yang kondusif untuk pengajaran dan pembelajaran.
5. Penggunaan ukuran pencapaian siswa.
6. Komunikasi yang baik antara guru dan murid.
7. Keterlibatan orang tua.
Karakteristik efektivitas sekolah telah menjadi subjek yang menjadi perhatian
para peneliti efektivitas sekolah sejak tahun 1970-an. "Sekolah Efektif" adalah gerakan
pendidikan dan badan penelitian yang meneliti faktor-faktor berbasis sekolah yang
secara positif mempengaruhi hasil belajar di sekolah.

Sekolah yang efektif menciptakan budaya kolaborasi dan tanggung jawab bersama di
antara staf dan siswa serta dengan keluarga dan komunitas. Sekolah-sekolah yang aman,
ramah, dan menghormati semua orang. Sekolah menetapkan pengajaran dan
pembelajaran sebagai nilai-nilai inti dan mendukung perilaku positif dan membangun
hubungan yang sehat dan suportif dan rasa kebersamaan.

2. SMP Negeri Terbah yang dipimpin oleh bapak Kadman merupakan sekolah yang selalu
melibatkan perwakilan orang tua murid dalam proses pengambilan kebijakan sekolah. Hampir
75% program kegiatan sekolah dibantu dari penggunaan SPP. Sekitarduabulan belakangan ini
ada beberapa orang tua mengeluh kepada pihak sekolah karena anaknya tidak mendapatkan
pelayanan yang diinginkan orang tua yang sudah selalu patuh membayar SPP tepat waktu.
Berdasarkan kasus di atas, buatlah strategi revitalisasi untuk meningkatkan peran orang tua
dalam meningkatkan mutu sekolah dalam kaitannya dengan penerapan konsep MBS
Jawab :

Strategi Peningkatan Mutu dan MBS

Strategi Peningkatan Mutu

Pada saat ini mutu pendidikan tidak hanya dapat dilihat dari
prestasi yang dicapai, tetapi bagai- mana prestasi tersebut dapat
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, seperti yang tertuang
pada UU No 20 Tahun 2003 pasal 23 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; dan
Permendikbud No
23 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan.

Mutu pendidikan berkaitan erat dengan imple- mentasi MBS di


sekolah. Implementasi MBS akan berbeda antara sekolah satu dengan
sekolah lain dan antara sekolah di daerah satu dengan sekolah di daerah
lain. Namun demikian implementasi MBS akan berhasil apabila bertolak dari
strategi yang mengacu pada prinsip-prinsip dan karakteristik MBS.

Menurut Slamet P.H dalam Syaifudin (2007) bahwa strategi utama


yang perlu ditempuh dalam implementasi MBS adalah sebagai berikut:

a. Menyosialisasikan konsep MBS;


b. Melakukan analisis situasi;
c. Merumuskan program tahunan yang akan dicapai melalui
pelaksanaan MBS;
d. Mengidentifikasi fungsi-fungsi yang dilibatkan untuk
mencapai MBS;
e. Menentukan tingkat kesiapan setiap fungsi melalui analisis
SWOT

f. Memiliki langkah-langkah pemecahan masalah atau


tantangan;
g. Membuat rencana jangka pendek, menegah, dan jangka
panjang;
h. Melaksanakan program untuk merealisasikan rencana
jangka pendek MBS;
i. Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil proses MBS.

Strategi seperti tersebut di atas dapat ditunjang dengan iklim sekolah


yang kondusif, sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran yang
tertib, aman, dan menyenangkan. Strategi peningkatan mutu pendidikan di
sekolah dalam implementasinya tidak lepas dari manajemen peningkatan
mutu sekolah.
3. SD KENCANA yang dipimpin oleh Ibu Margareth adalah sekolah yang berada dipinggiran kota
Wates. Jumlah peserta didik sekolah ini hampir 350 siswa dengan 55 guru dan 12
tenagakependidikan. Guna meningkatkan mutu sekolah,
kepalasekolahmelakukanpembenahanorganisasisekolah, danPenyusunanRencanaSekolah.
Rencanatersebutmengandungvisidanmisisekolah, tujuansekolah, danprioritas-prioritas yang
akandicapai, sertastrategipencapainya. Kepala sekolah bersama semua guru, orang tua dan
stackholdetelahsepakatvisi sekolahadalah“SD Kencana, Sekolah Unggul dan Berkarakter”.
Selanjutnya, akanmerumuskan misi sekolah agar sejalan dengan visi sekolah.
Berdasarkanvisisekolah SD Kencana di atas, Anda diminta mendidentifikasi aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam perumusan misi sekolah tersebut!
Jawab :

Hal yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan misi:

1. Perjelas apa yang ingin dicapai organisasi Anda dan apa kegiatan utama organisasi yang
bersangkutan.
2. Jelaslkan tentang apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapainya.
3. Mengharuskan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam pengembangan bidang
minat utama organisasi.

Berikut ini Ada perbedaan antara misi dan visi

1. Visi adalah gambaran spiritual.


2. Visi juga ada di masa depan.

Karena dua aspek ini, visi cenderung abstrak, arah umum, dan abstrak. Misinya adalah
untuk mewujudkan visi itu. Jika visi adalah mimpi, maka misi adalah bentuk atau wujud
dari mimpi tersebut. Misalnya, impian sebuah organisasi adalah memiliki pusat
pembelajaran yang membantu membangun sebuah negara dan membawa kemakmuran
bagi banyak orang. Tugas organisasi tersebut dapat berupa mendirikan lembaga
pelatihan kewirausahaan. Misi organisasi mungkin juga untuk menciptakan universitas
yang secara khusus mendidik orang untuk menjadi manajer profesional yang baik. Misi
juga merupakan rumusan dari apa yang sebenarnya dilakukan organisasi untuk
mewujudkan impiannya.

Bagi organisasi dan bisnis, visi dan misi sangat penting karena visi dan misi dapat
menentukan arah masa depan perusahaan. Visi dan misi mendorong pemilik untuk
fokus pada kehidupan mereka. Visi dan misi yang tajam bahkan bisa ditawarkan menjadi
visi dan misi bersama (shared vision). Dengan visi yang sama, semakin banyak orang
akan terlibat untuk mengerahkan energi mereka untuk mewujudkannya. Imajinasi tidak
memiliki kekuatan untuk menggerakkan orang dengan cara ini, karena imajinasi dimulai
dengan kenyataan hidup secara pribadi, bukan dengan kenyataan umum. Oleh karena
itu, setiap organisasi atau perusahaan memiliki visi dan misi yang jelas.

4. SMPBudi Luhur yang dipimpin oleh Bpk Johan adalah sekolah yang berada dipusat kota
Sukamara. Jumlah peserta didik sekolah ini hampir 400 siswa dengan 80 guru dan 20 tenaga
administrasi. Sarana dan prasarana yang dimilki sekolah ini sudah baik. Akreditasi sekolah ini
adalah B. Guna meningkatkan mutu sekolah sengan cara menaikan nilai akreditasi sekolah,
maka kepala sekolah sudah membuat beberapa program kerja tahunan sekolah. Program
dibuat dengan cara memberikan tugas kepada beberapa guru senior. Setelah program selesai
selanjutnya kepala sekolah menunjuk beberapa guru yang sudah S2 dan senior untuk
melaksanakan program tersebut. Setelah berjalannyawaktu, program
telahselesaidilaksanakan, kepala sekolah menyampaikan laporannya kepada pengurus komite
sebagai pertanggungjawaban.
Jawab :

Jawab :
Berkaitan dengan kinerja pendidik di dalam melaksanakan tugas pokok sehari-hari, rincian
kegiatan Pendidik Kelas menurut Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No 16/2009 adalah sebagai berikut: a. menyusun kurikulum
pembelajaran pada satuan pendidikan; b. menyusun silabus pembelajaran; c. menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran; d. melaksanakan kegiatan pembelajaran; e. menyusun alat
ukur/soal sesuai mata pelajaran; f. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya; 42 g. menganalisis hasil penilaian pembelajaran; h. melaksanakan
pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi; i.
melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya; j. menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan
nasional; k. membimbing pendidik pemula dalam program induksi; l. membimbing siswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran; m. melaksanakan pengembangan diri; n.
melaksanakan publikasi ilmiah; dan o. membuat karya inovatif. Kinerja pendidik dinilai dari
seberapa besar kegiatan pendidik dalam melaksanakan unsur utama dan unsur penunjang.
Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personal dalam mencapai
sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya,
sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi (Mulyadi dan
Setyawan 1999). Kemampuan pendidik dalam unsur utama dan unsur penunjang sebagai
berikut: a. Kemampuan Menyusun dan Merencanakan Program Pembelajaran Kemampuan
menyusun dan merancanakan program pembelajaran terdiri dari kegiatan membuat program
tahunan, program semester, membuat rencana pembelajaran yang berisi pengorganisasian
materi pembelajaran, metode pembelajaran, waktu pelaksanaan, media pembelajaran,
evaluasi belajar, analisis hasil evaluasi dan tindak lanjut. Bahan-bahan pembelajaran 43
disusun dalam bentuk silabus. Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas
mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Materi pembelajaran tersedia dalam kurikulum yang dipergunakan sebagai pedoman pendidik
yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Materi pembelajaran
disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Hasil Belajar,
Alokasi waktu, Media Pembelajaran, Evaluasi. Penyusunan materi pembelajaran disesuaikan
dari yang paling mudah sampai yang paling sulit, dari yang sederhana sampai yang rumit,
berdasarkan pengetahuan yang sebelumnya diperoleh peserta didik. b. Kemampuan
Menyajikan Program Pembelajaran Penyajian Program Pembelajaran dituangkan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Unsur-unsur RPP
adalah Identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator
pencapaian kompetensi, Tujuan pembelajaran, Materi ajar, Metode pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian hasil belajar, dan sumber belajar (Permendiknas RI No.41:2007).
Penyusunan RPP berda44 sarkan prinsip-prinsip tertentu. Disebutkan lebih lanjut, prinsip-
prinsip yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam menyusun RPP adalah sebagai berikut:
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2. Mendorong partisipasi
aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis proses pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 5.
Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaan, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 6. Menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP diharapkan proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
pembelajaran. 45 Perumusan tujuan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal: a)
Perumusan tujuan pembelajaran khusus harus bersifat operasional; b) Dapat mengukur apa
yang harus diukur; c) Perumusannya mengandung unsur A (audience) adalah siswa peserta
didik, B (behavior) adalah perubahan tingkah laku setelah peserta didik mengikuti proses
pembelajaran, C (Condition) adalah situasi yang dimungkinkan, dan D (Degree) adalah
tingkatan kemampuan intelektual. Akan tetapi dalam praktiknya masih banyak para pendidik
dalam merumuskan tujuan belum memperhatikan teknik tersebut Salah satu unsur perumusan
tujuan terkadang dilalaikan oleh akibatnya, terjadi hasil pembelajaran yang dicapai sering
tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
oleh pendidik meliputi Kegiatan Pendahuluan dan Kegiatan Inti. Pelaksanaan kegiatan inti
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menan-tang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti
menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran. Pelaksanaannya meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
(Permendiknas No.41/2007). Kegiatan eksplorasi adalah kegiatan yang melibatkan peserta
didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
dengan 46 menerapkan prinsip alam takambang jadi pendidik dan belajar dari aneka sumber;
mempergunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar
lain. Pendidik memfasilitasi peserta didik agar terjadi interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan pendidik, lingkungan dan sumber belajar sehingga aktivitas peserta
didik nampak dalam melaksanakan berbagai percobaan di dalam maupun di luar
laboratorium. Kegiatan elaboratif dilaksanakan dengan tujuan untuk membiasakan peserta
didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik untuk memunculkan gagasan-gagasan baru; memberi kesempatan
untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut,
berkompetisi secara sehat. Kegiatan konfirmasi adalah kegiatan yang dilaksanakan pendidik
untuk memberikan umpan balik dan penguatan kepada peserta didik mengadakan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar bermakna yang telah dilakukan dalam upaya
mencapai kompetensi dasar. Agar pencapaian tujuan pembelajaran dapat maksimal,
diperlukan proses pembelajaran yang kreatif, menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Karo-karo (1975) menyebutkan pemilihan metode mengajar
didasarkan pada,”(1) Relevansi dengan tujuan, (2) Relevansi dengan bahan, (3) Relevansi
dengan kemampuan pendidik, (4) Relevansi dengan situasi pengajaran, (5) Pelajar, (6)
Fasilitas, (7) Partisipasi, (8) Kabaikan dan Kelemahan, dan (9) Filsafat”. Kesesuaian dan
ketepatan pemilihan metode 47 pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran dan memu-dahkan peaksanaan penilaian hasil pembelajaran. c.
Kemampuan Menyusun Program Penilaian

Anda mungkin juga menyukai