Spek RKS LANDSCAPE

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE

ALUN ALUN JEMBER Th 2024

SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI

Landscape Alun – Alun

JENIS SETARA MERK


NO MATERIAL UKURAN TYPE/JENIS
PEKERJAAN PRODUK

Site Mix dan


Ready Mix K
Besi P12, Besi P 8, Besi P Besi KS, Master
100, K 125 , Sesuai Gambar
10 , Besi P 3, Besi P 2 Steel, HIJ.
Mutu K 175 & K
Pekerjaan beton 225
1 Struktur & Beton Ex. Lokal yang
Plastik Cor 100 m rol
Non Struktur disetujui Pengawas.
KS, SNI Ex. Lokal
Wiremesh M6, 2,5 m, 5m yang disetujui
Pengawas.
Floord hardener 25kg Abu abu Sika chapdur, Am, Mu
Pasang Bata Batu Bata Tanah Liat, tidak Ex. Lokal yang
200 x 100 x 50 mm
Merah keropos/ rapuh disetujui Pengawas.
Ex. Lumajang
Pekerjaan (Gunung Semeru)/ Ex.
2 Pasir Kasar Berbutir Tajam Hitam
Pasangan Lokal yang disetujui
Pengawas.
Gresik, Tiga Roda,
Semen Tipe I PCC
Holcim.
3 Pekerjaan Lantai Ukuran dan detail
Unpholished
sesuai gambar
-GSM01 Megalito Bianco-
Granit Outdoor Tebal 9,7 mm -9,8 mm Niro Granite /
P5 Warna krem putih
Series Project Ukuran 60x60 cm Valentino Gress
-Neptune Grey
(Area Pedestrian dan
Warna grey
Jogging Track)
Ukuran Sesuai Gambar
Unpholished
Tebal 9,7 mm - 9,8
-GSM03 Megalito Nero P-5
Granit Outdoor mm Niro Granite /
Warna Hitam
Series Project Ukuran 60x60 Valentino Gress
- Neptune black
(Area Pedestrian dan
Warna Hitam
Jogging Track)
Ukuran Sesuai Gambar Unpholished
Tebal 9,7 mm - 9,8 -GSM02 Megalito Nero P-5
Granit Outdoor mm Warna Coklat Niro Granite /
Series Project Ukuran 60x60 - NeptuneBrown Valentino Gress
(Area Tepi Pedestrian Warna Coklat
dan Jogging Track)
Ukuran Sesuai Gambar Unpholished
Tebal 9,7 mm - 9,8 -D0076 Terra Coarse Ciaro
Granit Outdoor mm P4 Niro Granite /
Series Project Ukuran 60x60 Warna Grey Valentino Gress
(Area Panggung Video -Sedona L. Grey
Tron) Warna Grey
Ukuran Sesuai Gambar Unpholished
Tebal 9,7 mm - 9,8 -D0078 Terra Coarse Rucio
Granit Outdoor mm P4 Niro Granite /
Series Project Ukuran 60x60 Warna Dark Grey Valentino Gress
(Area Panggung Video -Sedona Dark Grey
Tron) Warna Dark Grey
Ukuran Sesuai Gambar Unpholished
Tebal 9,7 mm - 9,8 -D0079 Terra Coarse Notte
Granit Outdoor mm P4 Niro Granite /
Series Project Ukuran 60x60 Warna Black Valentino Gress
(Area Panggung Video -Sedona Black
Tron) Warna Black
Granit Outdoor Ukuran Sesuai Gambar Unpholished Roman/ Niro Granite /
Tebal 9,7 mm - 9,8 -TGT605752CR Valentino Gress

1
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

JENIS SETARA MERK


NO MATERIAL UKURAN TYPE/JENIS
PEKERJAAN PRODUK

Dwilington Savanna
Slip Resistence R12
mm
-GSM02 Megalito Nero P-5
Ukuran 60x60
Warna Coklat
(Area Kepak Sayap)
- NeptuneBrown
Warna Coklat
30 x 30 x 1,60 cm
Tile indicator ± 0,50
Granit Guiding Bright Yellow
cm Roman, Valetino
Dot Series TGSI Dot
Surface Indikator 2,5
cm
30 x 30 x 1,60 cm
Tile indicator ± 0,50
Granit Guiding Bright Yellow
cm Roman, Valetino
Strip Series TGSI Line
Surface Indikator 2,5
cm
Ex. Lokal yang
Batu sikat 1 -2 cm, halus Abu Abu
disetujui Pengawas.
Ex. Lokal yang
Batu sikat 1 -2 cm, halus Putih krem cerah
disetujui Pengawas.
Ex. Lokal yang
Batu sikat 1 -2 cm, halus Coklat
disetujui Pengawas.
Ex. Lokal yang
Batu sikat 1 -2 cm, halus Putih
disetujui Pengawas.
Ex. Lokal yang
Batu sikat 1 -2 cm, halus Hitam
disetujui Pengawas.
Duma, Wood
Decking Lantai WPC
Indonesia
Cat Tembok Ex. Mowilex, Dulux,
Sesuai Gambar Weatsershield, Weatherbond
Exterior Propan, Jotun
Cat Tembok Ex. Mowilex, Dulux,
Sesuai Gambar Spotless
Interior Propan, Jotun
Berat Jenis cat ± 1.20 gram/
ml
Kepadatan Material Cat ±
Ex. Propan
43%
Cat Lapangan Sesuai Gambar Tennokote, Nippon
Daya Rekat Cat > 1.5 N/
Sportskote
mm²
4 Pengecatan Tanah Abrasi < 100 mg/ m²
Dengan standarisasi ITF 5
Propan, AM, Protex
Cat Coating Sesuai Gambar Coating
One
Aqua Proof, Sika,
Cat Water Proof Sesuai Gambar Waterproof
Nippon Paint
Cat besi Sesuai Gambar Menie besi A, B dan cat Propan, Nippon,Dulux
Cat Besi Propan, Nippon,Dulux
Sesuai Gambar Khusus Galvanis
Galvanis
Cat Duco Sesuai Gambar Duco Nippe, Top Color
Cat Anti gores Sesuai Gambar Anti gores Propan, Nippon,Dulux
Plat Eser Tb. 1,6mm Plat hitam KS, SNI
Base Plate Tb. 5mm Plat hitam KS, SNI
Astari Glass, Marga
Utilitas Tothem Acrilic Tb. 3mm Putih Susu
5 cipta
1m
Lampu TL 20 watt Worm Phillip, Inlite, Osram
Ex. yang disetujui
Baut Angkur M 10
Pengawas
6 Utilitas Tothem Plat neser Tb. 2mm Plat hitam KS, SNI
2m Base Plate Tb. 5mm Plat hitam KS, SNI
Astari Glass, Marga
Acrilic Tb. 3mm Putih Susu
cipta
Lampu TL 40 watt Worm Phillip, Inlite, Osram
Baut Angkur M 10 Ex. yang disetujui

2
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

JENIS SETARA MERK


NO MATERIAL UKURAN TYPE/JENIS
PEKERJAAN PRODUK

Pengawas
Pipa Besi 10” SCH 40 KS, Spindo
Besi Pipa Hollow
2.4.1,2 mm PKG Spindo, KS
Galvanis
Utilitas Pargola Besi Pipa Hollow
7 5.10.1,2 mm PKG Spindo, KS
payung Galvanis
Base Plate 12 mm Plat hitam KS, SNI
Ex. yang disetujui
Angkur M 16 P 50
Pengawas
Ex. yang disetujui
Angkur M 19 T 40
Pengawas
Ex. yang disetujui
Angkur M 12
Pengawas
Pipa Besi 3” SCH 20 Spindo, KS
Plengkung Pipa Besi 3” GI Spindo, KS
8
Argopuro Base Plate 8mm Plat hitam KS, SNI
Base Plate 10 mm Plat hitam KS, SNI
Pipa Besi 4” SCH 20 Spindo, KS
Pipa Besi 30.30.1,2 PKG Spindo, KS
Seven, Alucopan,
ACP PVDF 4 mm Abu abu
Maco
Base Plate 10 mm Plat hitam KS, SNI
Ex. yang disetujui
Angkur M 16
Pengawas
9. Lampu UFO Ex. yang disetujui
Lampu ufo 50 w Putih
Pengawas
Besi Iron cast Ex. yang disetujui
Menyesuaikan Gambar Menyesuaikan Gambar
Tiang Pengawas
Instalasi Air
Trilliun, Supralon,
10 Bersih dan Air Pipa 3/4”, 1”,2”, 3” PVC
Maspion
kotor
Kran air ¾” Stainless Onda, sankyo
Trilliun, Supralon,
Ball Valve 2” Handle Logam
Maspion
Ex. yang disetujui
Buis Beton Lebar diameter 1m Menyesuaikan Gambar
Pengawas
10. Kolam Air mancur Fountain Pump,
Pompa air
2,2 kw Sumersible Frankln Ex. yang
mancur
disetujui Pengawas
Pompa Sewage
1 Hp Pompa Celup Onitsuka, E bara
Pump
Pompa Jet Pump 1 Hp Green force, E bara
Trilliun, Supralon,
Pipa Knee 1” PVC
Maspion
Trilliun, Supralon,
Pipa 1” PVC
Maspion
Trilliun, Supralon,
Pipa Tee 1” PVC
Maspion
Ex. yang disetujui
Water mur 1” Sesuai Gambar
Pengawas
Ex. yang disetujui
Reducer Sesuai Gambar Sesuai Gambar
Pengawas
Ex. yang disetujui
Flange 2” GI
Pengawas
Trilliun, Supralon,
Flange 2” PVC
Maspion
Ex. yang disetujui
Pipa 2” GI
Pengawas
Ex. yang disetujui
Nozzle 1” Jet Fountain
Pengawas
Stop Kran 1” & 2” Stainless Onda, sankyo

3
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

JENIS SETARA MERK


NO MATERIAL UKURAN TYPE/JENIS
PEKERJAAN PRODUK

Ex. yang disetujui


Pipa 1” & 2” Stainless SUS 304
Pengawas
Base Plate 3mm Stainless KS, SNI
Ex. yang disetujui
Baut M 12 Stainless
Pengawas
Main Distributor Ex. yang disetujui
Menyesuaikan Gambar Menyesuaikan Gambar
Panel MDP Pengawas
Sub Distributor Ex. yang disetujui
Menyesuaikan Gambar Menyesuaikan Gambar
Panel MDP Pengawas
Kabel 4 x 6 mm NYY Supreme, Vederal
Kabel 4 x 4 mm NYY Supreme, Vederal
Kabel 4 x 2.5 mm NYY Supreme, Vederal
Kabel 2 x 2.5 mm NYY Supreme, Vederal
Trilliun, Supralon,
Pipa Cover 2” , 1” PVC AW
Maspion
Pipa conduit HI 5/8” Boss, Clipsal
Durados Menyesuaikan Gambar Menyesuaikan Gambar Masco
Lampu sorot
20, 50 w Worm Phillips, Inlite, osram
taman LED
Lampu Sorot
RGB (fountain 12 w Warna warni Varilux, Aro
Lamp)
Lampu Sorot
RGB (Under 12 w Warna warni Varilux, Aro
water)
Lampu downlight
Mekanikal 12 w , 9 w, 20 w Worm Phillips, Inlite, osram
LED
11 Elektrikal Area
Lampu Sorot
Alun Alun
Volly Basket dan 100 w Putih Phillips, Inlite, osram
Videotron
Lampu sorot
10 w Worm Phillips, Inlite, osram
taman LED
Lampu Sorot
500 w Kuning Phillips, Inlite, osram
LED Tembak
Lampu Neon 40 w Putih Phillips, Inlite, osram
Lampu Gantung 10 w Kuning Phillips, Inlite, osram
Lampu Tl 20 w Worm Phillips, Inlite, osram
Lampu Tl 40 w Worm Phillips, Inlite, osram
Ex. yang disetujui
Panel Box 80x60x20 cm Indoor
Pengawas
Ex. yang disetujui
Panel Box 60x40x20 cm Indoor
Pengawas
Ex. yang disetujui
Panel Box 30x40x20 cm Outdoor
Pengawas
Socomec, GAE Ex.
COS 125 A Manual yang disetujui
Pengawas
Trilliun, Supralon,
Pipa 3” AW
Maspion
Saluran Air
Ex. yang disetujui
12 drainase dalam U ditch 600.700.120mm K 350, Gandar 10 Ton
Pengawas
alun alun
13 Plumbing MCK Pipa ¾”, 2”, 21/2,3” & Ex. Wavin, Maspion,
Pipa Air Bersih Pipa PVC AW
4” Rucika
Ex. yang disetujui
Floor Drain Sesuai Gambar Stainless
Pengawas
Ex. Toto, American
Closet Duduk Sesuai Gambar
Standart, Waser
Ex. Toto, American
Closet Jongkok Sesuai Gambar
Standart, Waser
Urinoir Sesuai Gambar Ex. Toto, American

4
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

JENIS SETARA MERK


NO MATERIAL UKURAN TYPE/JENIS
PEKERJAAN PRODUK

Standart, Waser
Ex. Toto, American
Wastafel Sesuai Gambar
Standart, Waser
Kran air dan kran
Stainless Onda, Toto
wastafel
Hand Railling 2 inchi Tebal 1,2mm Stainless steel Haichi, Blue Star
Ex. yang disetujui
RAM Dia 2” Stainless steel
Pengawas
Ex. yang disetujui
Floor Drain Dia 3” Iron case
Pengawas
Tandon Air 960 L Stainless steel Penguin, Maspion
Ceranosa, valentino,
Keramik Lantai 40 x40 cm Unpolished
sun power
Ceranosa, valentino,
Keramik Lantai 25 x 25 cm Unpolished
Pekerjaan Lantai sun power
14
MCK Platinum, Roman,
Keramik Dinding 25 x 40 cm Polished
Milan
Ex. yang disetujui
Batu alam 20 x 40 cm andesit
Pengawas
Elephant, jaya board,
Gypsum board 9mm
15 Atap MCK indoboard
Atap Onduvilla 40 x 106 cm tebal 3mm onduline
MCB 6A Broco, Schneider
LED 7 watt messon Phillips, Osram
Mekanikal Panasonic, Schneider,
16 Saklar
Elektrikal MCK Phillips
Panasonic, Schneider,
Stop Kontak
Phillips
16 Pohon dan Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Kepel T 3m
Tanaman Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Pule T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Tabebuya T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Pohon Ketepeng Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
T 3m
Kencana Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Pohon Perdu Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
T 3m
Pucuk Merah Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Arum dalu T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Kenanga T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Pohon Palem Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
T 3m
Sadeng Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Pohon Dadap Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
T 3m
Merah Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Pohon Palem Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
T 3m
Phoenix Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon bungur T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Kesambi T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Keben T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Gayam T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Bonsai T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui
Pohon Kemuning T 3m
Yang sudah tumbuh daun Pengawas
Pohon Palem T 3m Dia Minim 15cm Ex. yang disetujui

5
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

JENIS SETARA MERK


NO MATERIAL UKURAN TYPE/JENIS
PEKERJAAN PRODUK

Merah Yang sudah tumbuh daun Pengawas


Rumput Gajah Minim Panjang daun 3 Ex. yang disetujui
Sudah tumbuh
Mini cm Pengawas
Rumput Golf

6
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Uraian spesifikasi teknis disusun berdasarkan spesifikasi teknis yang setujui oleh Pengguna Anggaran
(PA) sesuai jenis pekerjaan yang akan ditenderkan, dengan ketentuan :

1. MENYEBUTKAN MERK DAN TIPE


2. SEMAKSIMAL MUNGKIN DIUPAYAKAN MENGGUNAKAN STRANDAR NASIONAL (SNI)
3. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN HARUS SESUAI DENGAN METODE PELAKSANAAN
4. MENCANTUMKAN MACAM JENIS KAPASITAS DAN JUMLAH PERALATAN UTAMA MINIMAL YANG
DIPERLUKAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
5. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI :
a. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun
(B3), seperti cat, thinner, gas acetylene,BBM, BBG, bahan peledak dll, harus diberipenjelasan
bahayanya, cara pengangkutan, penyimpanan, penggunaan, pengendalian risiko dan cara pembuangan
limbahnya sesuai dengan prosedur dan/atau peraturan perundangan yang berlaku;
b. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan
(Material Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber -
sumber yang berkompeten dan/ atau berwenang;
6. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN

Peralatan utama yang menjadi persyaratan khusus dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Landscape
Alun Alun Jember merupakan bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan kontrak kerja pekerjaan ini, ketersediaan
peralatan dan bahan yang sesuai dengan standart teknis ini menjadi perhatian utama pihak konsultan perencana,
konsultan pengawas, Tim teknis serta jajaran direksi pemberi pekerjaan. Pihak konsultan pengawas, Tim teknis
serta jajaran direksi pemberi pekerjaan dapat memberhentikan kegiatan sementara hingga melakukan penghentian
pekerjaan secara tetap (cut off) bilamana dalam pelaksaanaan pekerjaan syarat syarat yang diatur dalam
penyediaan peralatan dan bahan yang disyaratkan tidak dapat dipenuhi oleh pihak pelaksana kegiatan. Adapun
peralatan dan standart bahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut;

a. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi sistem perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah paparan (expose) bahaya secara langsung
terhadap tubuh pekerja;
b. Informasi tentang jenis cara penggunaan/pemeliharaan/pengamanannya alat dan perkakas dapat
diperoleh dari manual produk dari pabrik pembuatnya, ataupun dari pedoman/peraturan
pihak yang kompeten;
c. Alat Ukur theodolit, 2 set dengan crew

d. Perangkat K-3 meliputi;


Helm Savety
Kelas helm : Kelas G
Standar Sertifikasi : SNI, CE, ANSI
Bahan/material : HDPE
Warna dipakai : Kuning untuk pekerja, Putih untuk Pengawas, Site Manager, PM.

Rompi Savety Pekerja


Standar Sertifikasi : SNI
Bahan/material : Polyester berjaring
Warna dipakai : Orange untuk pekerja, Hijau Stabilo untuk Pengawas, SM, PM

7
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Sepatu bot/sepatu savety pekerja


Standar : SNI
Bahan/material : Karet, Kulit, Kain Kanvas
Warna dipakai : Sepatu Boot Karet untuk Pekerja di Saluran air,
Sepatu Bahan Kanvas/Kain untuk pekerja biasa
Sepatu Savety dengan pengaman ujung kaki, bahan kulit untuk pekerja
yang berurusan dengan material berat (Crane dan Box culvert)

Sarung Tangan pekerja


Bahan/Material : Bahan Katun dan Karet
Standar : Sarung tangan yang di gunakan harus memiliki bitnik rajut kasar working
glove, agar melindungi tangan dari cengkraman dan gesekan

Rambu Malam dengan lampu LED minimal 25 bh


Bahan/material : Papan Triplek di cat Kuning Lingkaran Hitam dengan Tanda Pengarah,
Tanda Hati hati. Pada bagian tengah tanda ditanam lampu LED yang
dinyalakan mulai Jm 18.00 WIB – 05.00 WIB

Lampu penerangan untuk pekerjaan malam (sesuai kebutuhan)


Standart : SNI, IP-65
Kapasitas : > 30 Watt

Pagar proyek Spandek degan Tinggi 2m Mengelilingi Alun Alun (di Tutup Banner di hiasi lampu
LED)

8
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Rambu peringatan Siang (minimal 16 buah)


Bahan/material : Rangka Kayu 5/7 dicat putih Banner dengan logo rambu
dan tulisan hati hati.
Cone pengaman ( Minimal30 buah)
Bahan/material : HDPE
Standart : SNI
Warna : Orange

Senter strombo ( minimal 15 buah)


Standart : SNI
Warna Lampu : Merah

Obat Obatan
Betadhine/yodium isi 60 ml minimal 8 botol
Revanol isi 100 ml minimal 6 botol
Alkohol pencuci luka ukuran isi 300 ml minimal 5 botol
Plester Luka 6 roll
Perban 6 roll
Kapas medis 6 pak
Kotak P3K 2 buah
Minyak Kayu Putih 8 botol

Chainsaw 6 unit dengan spek;


Standart : SNI
Spek Bar : 22 Inch
Bahan Bakar/Mesin: Pertalite/2 Stroke

Tali Tambang
Spek Bar : Dia 20 mm
Panjang : Min 20m

9
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Bahan : Rami

Jack Hammer 12 PK 5 unit


Spesifikasi : Min. Power 1700 Watt Impact Rate min. 1900 BPM Daya tekan 60 Joule

Drill Beton electrik5 unit


Spesifikasi : Min. Voltase 220 Watt Impact Rate min. 3000 BPM Daya tekan 10 Joule

Genset Pembangkit minimal 4 unit


Spesifikasi : Min. Output 5500 Watt,BBM Pertalite

Excavator pengeruk 1 Unit


Spesifikasi : Min. PC 75 – 100

Excavator Drill 1 Unit


Spesifikasi : Min. PC 75 – 100

Dump Truck kapasitas minimal 6 unit


Spesifikasi : Kapasitas Bak Min. 6 m³

10
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Pick up minimal 4 unit

Molen Pengaduk Mekanis 6 Unit


Spesifikasi : Kapasitas 450 ltr, Kapasitas Mesin 7 Pk

Gerinda potong electrik minimal 10 unit


Spesifikasi : Kapasitas Daya 400W/200V, Dia Pisau 100mm, Pisau Khusus
Pemotong granit Pisau Pemotong Besi

Tandon Air Min 6 Unit


Spesifikasi : Tandon 1000 ltr

Gerobak Dorong minimal 10 unit

Stemper kodok minimal ( 5 Unit)

11
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Stemper kuda minimal ( 2 Unit)

Skafolding

e. Mengenai persyaratan daftar peralatan minimal, penyedia harus mengeluarkan surat pernyataan
tentang kelayakan fungsi peralatan.

NO JENIS PERALATAN KAPASITAS JUMLAH STATUS

1 Truck/Dumptruck 6m3 3 unit Milik Sendiri/Sewa

2 Molen/Concrete Mixer 450lt, 3 unit Milik Sendiri/Sewa


kapasitas
mesin 7pk

3 Theodolith 2 unit Milik Sendiri/Sewa

4 Stamper Kodok 3 unit Milik Sendiri/Sewa

5 Jack Hammer power Min. 3 unit Milik Sendiri/Sewa


1700 Watt

6 Excavator (Drill dan Bucket) PC 75 - 100 2 unit Milik Sendiri/Sewa

7. SPESIFIKASI PROSES KEGIATAN


a. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan terhadap
pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu-rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan
alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
b. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko
tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan
(Job Safety Analysis) dan tindakan pengendaliannya;
c. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari
penanggung-jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi;

12
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

d. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator yang
telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya,
termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan konstruksi yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.

8. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/METODE PELAKSANA/METODE KERJA


a. Analisis Keselamatan Pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) harus dilakukan terhadap setiap
metode konstruksi/ metode pelaksanaan pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah
terjadinya kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja;
b. Metode kerja harus disusun secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
peralatan, perkakas, material dan konstruksi sementara, yang sesuai dengan kondisi lokasi/tanah/cuaca,
dan dapat dikerjakan oleh pekerja dan operator yang terlatih;
c. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan metode
kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi
sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan operator bekerja
dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan
kecelakaan kerja;
d. Setiap metode kerja/konstruksi yang diusulkan penyedia, harus dianalisis keselamatan
pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA), diuji efektivitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya.
Jika semua faktor kondisi lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja dan
kompetensi pekerja/operator telah ditinjau dan dianalisis, serta dipastikan dapat menjamin
keselamatan, kesehatan dan keamanan konstruksi dan pekerja/operator, maka metode kerja dapat
disetujui, setelah dilengkapi dengan gambar dan prosedur kerja yang sistematis dan/atau
mudah dipahami oleh pekerja/operator;
e. Setiap tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai potensi bahaya tinggi harus
dilengkapi dengan metode kerja yang didalamnya sudah mencakup analisis keselamatan
pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA). Misalnya untuk pekerjaan di ketinggian, mutlak
harus digunakan perancah, lantai kerja (platform), papan tepi, tangga kerja, pagar pelindung
tepi, serta alat pelindung diri (APD) yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah berpasir yang
mudah longsor dengan kedalaman 1,5 meter atau lebih, mutlak harus menggunakan turap dan
tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun;
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan berdasarkan data teknis
yang dapat dipertanggung- jawabkan, baik dari standar yang berlaku, atau melalui penyelidikan
teknis dan analisis laboratorium maupun pendapat ahli terkait yang independen.

9. SPESIFIKASI JABATAN KONSTRUKSI


a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan dan gambar- gambar
konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur teknis serta metode pelaksanaan/
konstruksi/kerja harus dilakukan oleh tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang di
syaratkan, baik pekerjaan arsitektur, struktur/sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan penataan
lingkungan maupun interior dan jenis pekerjaan lain yang terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko) yang terkait
dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa semua potensi
bahaya dan risiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan metode
kerja/konstruksi tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima
sesuai dengan standar teknik dan standar Keselamatan Konstruksi yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran dsb, harus dilakukan
oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten berdasarkan gambar gambar,
spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta rujukan yang benar dan sah atau telah
disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;
d. Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil dibidang K3 Konstruksi di atas harus melakukan analisis
keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum memulai pekerjaannya, untuk
memastikan bahwa potensi bahaya dan risiko telah diidentifikasi dan diberikan tindakan
pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan/atau penyakit di tempat kerja;
e. Selain personil manajerial yang harus disediakan menurut Permen PUPR No. 14/2020, dan untuk
menjamin kegiatan konstruksi dan hasil pekerjaan sesuai dengan standar teknis, mutu, biaya,
dan jadual, maka diperlukan beberapa personil pendukung lainnya, sebagai berikut :

NO PERSONIL JML PENDIDIKA PENGALAMAN SERTIFKAT

13
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

PENDUKUNG (org) N KERJA KOMPETENSI SKK

1 Manajer 1 S1 Teknik 3 Tahun SKK Jenjang 7 Sipil /


Pelaksanaan/Proye Sipil SKA Sipil
k

2 Manajer Teknik 1 S1 Teknik 1 Tahun SKK Jenjang 7 Sipil /


Sipil SKA Sipil

3 Manajer Keuangan 1 D3/S1 1 Tahun -

4 Ahli K3 Konstruksi 1 D3/S1 Teknik 0 Tahun SKK Jenjang 7 Sipil /


Sipil SKA K3

- Tenaga Ahli dan pelaksana lapangan harus mendapat kuasa penuh dari kontraktor untuk bertindak
atas namanya dan senantiasa harus selalu berada di tempat pekerjaan.
- Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa kontraktor lepas dari tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
- Kontrator wajib bemberi tahu secara tertulis kepada Pengawas, Tim Pengelola Teknis dan PPK,
nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan
- Bila kemudian hari, menurut pendapat Pengawas, Tim Pengelola Teknis atau PPK,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahukan kepada kontraktor secara tertulis untuk mengganti pelaksana, dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah
menunjukkan pelaksana baru atau kontraktor sendiri (penanggung jawab / direktur perusahaan)
yang akan memimpin pelaksanaan.

10. LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN


Kontraktor membuat laporan harian, mingguan dan bulanan tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan, Laporan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan tersebut minimal menyampaikan mengenai semua keterangan yang berhubungan
dengan kejadian selama satu bulan pelaksanan pekerjaan yang mencakup mengenai :
a. LAPORAN HARIAN
Laporan Harian merupakan laporan berisi tentang pemakaian jumlah tenaga kerja per hari, pemakaian
bahan material, dan pemakaian/penggunaan alat kerja per hari. Laporan harian secara lengkap mulai dari
minggu pertama sampai dengan minggu terakhir, keadaan cuaca.
b. LAPORAN MINGGUAN
Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan. Laporan mingguan secara lengkap
mulai dari minggu pertama sampai dengan minggu terakhir.

c. LAPORAN BULANAN
Bulanan terdiri dari :
1. Laporan kemajuan pekerjaan bulan tersebut secara rinci, beserta rincian perhitungan kuantitas
pekerjaan;
2. Permasalahan dan pemecahan yang timbul selama pekerjaan berlangsung dalam satu bulan;
3. Program yang akan dilaksanakan pada bulan berikutnya dengan jelas meliputi :
a. Jumlah staf pegawai dan pekerja yang dipekerjakan selama satu minggu.
b. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu, dibandingkan dengan rencana-
rencana.
c. Bahan/material dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk lokasi proyek.
d. Keadaan cuaca.
e. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
f. Kejadian-kejadian khusus
Laporan bulanan secara lengkap mulai dari bulan pertama sampai dengan bulan terakhir.
Laporan bulanan secara rincian perhitungan kuantitas pekerjaan dan kelengkapannya (diserahkan
dalam media kertas hvs ukuran F4), serta gambar shop drawing (diserahkan dalam media kertas
hvs ukuran A3) juga harus dilampirkan pada saat penarikan termin sebanyak 1 (satu) rangkap
dokumen dan dimasukan kedalam sebuah map folder dan softcopy.

Berikut Matriks Pelaporan

14
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

15
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

BAB 1
PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menyangkut segi lingkup Pekerjaan Pembangunan
Landscape Alun Alun Jember 2024.

2. JENIS MUTU DAN BAHAN


a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan Peraturan Presiden no.16 Tahun 2018 beserta aturan turunan dan
perubahannya.
b. Bahan-bahan bangunan/ tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pengawas atau Pejabat Pembuat
Komitmen/ Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu
jenis.
d. Bila Kontraktor telah menanda tangani/ melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau
bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-bahan tersebut harus ditolak
dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang,
maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang yang sesuai
dengan kriteria teknis sesuai dokumen perencanaan oleh Konsultan Perencana.

3. URAIAN PEKERJAAAN
a. PENYEDIAAN
Kontraktor harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang
dipergunakan seperti andang-andang, schafolding, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat
penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua alat-alat tersebut pada
waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.
b. KUANTITAS DAN KUALITAS PEKERJAAN
Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti
apa yang tertera dalam gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat- syarat. Tetapi
kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat dalam kontrak itu
bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan dari apa yang
tercantum dalam syarat-syarat ini.
Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian dari gambar
dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tetapi hendaknya
diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas.

4. GAMBAR – GAMBAR PEKERJAAN


a. GAMBAR GAMBAR RENCANA PEKERJAAN YANG TERDIRI DARI GAMBAR BESTEK
Gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh
perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain. Kontraktor tidak
boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan Kontraktor ini atau dipergunakan untuk maksud- maksud lain.
b. GAMBAR – GAMBAR TAMBAHAN
Bila Pejabat Pembuat Komitmen/ Direksi menganggap perlu, maka Konsultan Perencana harus
membuat gambar detail (gambar penjelasan) yang disyahkan oleh Direksi, gambar- gambar
tersebut menjadi milik Direksi.
c. AS BUILT DRAWING (GAMBAR YANG SESUAI SEBAGAIMANA YANG
DILAKSANAKAN)
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpangan atas
perintah pemberi Tugas atau tidak, kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikan perbedaan antara
gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar- gambar tersebut harus
diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor.

16
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

d. GAMBAR – GAMBAR DITEMPAT PEKERJAAN


Rekanan harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap termasuk
rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule dalam keadaan baik
(dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan
pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

5. TEMPAT TINGGAL (domisili)


a. Adapun kebangsaan Kontraktor, Sub Kontraktor, leveransir atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal/ menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau bagian
pekerjaan berada, Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang melindungi
kontrak ini.
b. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan
pekerjaan Kontraktor berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor
telpon rumah kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

6. PENJELASAN RKS dan GAMBAR


a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar
detail yang dipakai/ diikuti.
b. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan angka
dalam gambar yang diikuti.
c. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan bahan/barang dipakai dalam RKS tidak
sesuai dengan gambar maka RKS yang diikuti.
d. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal- hal tersebut diatas. Setelah
rekanan menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut akan dibahas
dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.

7. PERSIAPAN DILAPANGAN
Direksi Keet.
Bangunan Sementara
Sebelum Kontraktor memulai pelaksanaan pekerjaan diharuskan menyediakan/ menyiapkan
ruang/ bangunan sementara ukuran 3,00 x 7,00 m untuk ruang rapat dan 3,00 x 4,00 m untuk
ruang Direksi. Bangunan Sementara ini harus dilengkapi Toilet/WC dan kamar mandi yang
khusus dimanfaatkan oleh Direksi/ Tim Teknis/ Pengawas. Selain disediakan bak air dan kloset,
maka harus pula dilengkapi dengan Septictank & Resapan. Bangunan sementara ini sudah
termasuk dalam biaya yang ditawarkan dalam overhead dan keuntungan.

Kelengkapan Direksi keet


Sebagai kelengkapan Direksi Keet guna penyelesaian Administrasi dilapangan, maka sebelum
pelaksanaan pekerjaan ini dimulai Kontraktor harus melengkapi peralatan berikut antara lain :
 soft board menempel didinding 2x1,20x2,40
 (satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,20x4,80 m2
 (dua belas) buah kursi duduk ruang rapat
 (satu) white board (1,20 x 2,40) dan peralatannya
 (satu) rak/almari buku (sederhana)
 (satu) meja kerja/tulis dan kursi
 (satu) tabung Pemadam Api
 (duabelas) buah safety project helmet
 Sarana dan prasarana listrik, telephon dan komunikasi.
Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh
Direksi Lapangan/ Pengawas adalah :
 (satu) buah kamera (Movie Camera Digital)
 (satu) buah alat ukur Schuitmaat
 (satu) buah alat ukur optik (theodolith/ waterpass)

Kantor dan Gudang Kontraktor.


Dalam pelaksanaan pekerjaan Kontraktor dapat membuat Kantor Lapangan, barak pekerja dan
gudang tempat penyimpanan bahan (Bouqeet), yang sebelumnya telah mendapat persetujuan

17
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Direksi/ Pengawas berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya. Semua Boukeet


perlengkapan Kontraktor dan sebagainya, pada waktu pekerjaan berakhir (serah terima kedua)
harus dibongkar.

Sarana kerja
a. Kontraktor wajib mengidentifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang dilakukan diluar
lapangan sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja
sehingga memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/ material dilapangan harus aman dari segala
kerusakan, hilang dan hal-hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang berjalan.

Pengaturan Jam Kerja dan Pengerahan Tenaga Kerja.


a. Kontraktor harus dapat mengatur tentang pengerahan tenaga kerja, pengaturan jam kerja dan
penempatan bahan harus dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan/ Pengawas dan harus sesuai
dengan peraturan perburuhan yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan akomodasi dan fasilitas lain yang
dianggap perlu seperti : air minum, toilet yang memenuhi syarat kesehatan dan fasilitas
kesehatan lain seperti perlengkapan P3K serta pencegahan penyakit menular
c. Kontraktor harus membatasi area operasi sekitar proyek dan harus mencegah agar pekerja tidak
melanggar wilayah pekerjaan lain yang berdekatan dan Kontraktor harus melarang siapapun
yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.

Perlindungan Terhadap Bangunan/Sarana Yang Ada


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan/ konstruksi/ peralatan disekitarnya adalah
tanggung jawab Kontraktor memperbaiki jika jelas diakibatkan oleh pekerjaan ini.
b. Kontraktor wajib mengidentifikasi keadaan bangunan atau prasarana lain disekitar lokasi
sebelum memulai pekerjaan.
c. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus selalu menjaga kondisi jalan/ peralatan
existing disekitar lokasi proyek dan menjadi tanggung jawabnya atas kerusakan yang terjadi akibat
pelaksanaan pekerjaan ini.
d. Kontraktor wajib mengamankan dan melaporkan/ menyerahkan kepada pihak berwenang jika
menemukan benda-benda bersejarah

Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja


a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Listrik untuk bekerja harus‚ disediakan Kontraktor, baik sambungan PLN atau genset hanya
diperkenankan untuk sementara atas persetujuan Direksi/ Pengawas. Listrik juga disediakan untuk
suplai Kantor Direksi Lapangan.
c. Segala biaya atas pemakaian listrik dan air tersebut adalah beban Kontraktor.

8. JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat Kontraktor akan mulai pelaksanaan dilapangan atau setelah Kontraktor menerima
SPMK dari Pejabat Pembuat Komitmen harus segera mengadakan persiapan antara lain
pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart secara tertulis, berisi tahap-tahap
pelaksanaan pekerjaan, waktu yang dicantumkan atau direncanakan dan disesuaikan dengan
jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak. Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi
tempat pekerjaan untuk, diikuti dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dengan diberikan tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/ terlihat hambatan, semua pihak
harus segera mengadakan langkah-langkah antisipasi untuk penanggulangan hambatan yang
akan terjadi.

9. KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN


a. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan
Kontraktor harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan kecakapan dan
perhatian sepenuhnya. Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuk semua alat-alat
konstruksi, cara-cara teknik urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian
pekerjaan yang berada didalam kontrak.
b. Pegawai Kontraktor yang melaksanakan

18
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

1. Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksanaan pekerjaan


Kontraktor harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksanaan ahli (Project
Manager), cakap sesuai bidang keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh
tanggung jawab dan selalu berada ditempat pekerjaan.
2. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan Project Manager
harus mempelajari dan mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara
Aanwijzing sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan konstruksi maupun kualitas
bahan-bahan yang harus dilaksanakan.
3. Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat
dilaksanakan apabila ada izin tertulis dari Pengawas / Direksi Lapangan/ Pejabat
Pembuat Komitmen berdasarkan rapat Direksi. Menyimpang dari hal tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor, untuk melaksanakan sesuai gambar dan
bestek.
4. Pengawas / Direksi Lapangan berhak menolak penunjukan seorang pelaksana
(Uitvoerder/ Project Manager) dari Kontraktor berdasarkan pendidikan,
pengalaman tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini Kontraktor harus segera
menempatkan pengganti lain dengan persetujuan Pengawas / Direksi Lapangan.

10. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN


a. Keamanan kesejahteraan
Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor diwajibkan mengadakan segala hal yang diperlukan
untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi, air minum, dan
fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tata tertib,
ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.
b. Terhadap wilayah orang lain
Kontraktor diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar tampak dan harus mencegah para
pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan
c. Terhadap milik umum
Kontraktor harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari
bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung. Kontraktor juga bertanggung jawab
atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air,
listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh kegiatan Kontraktor, maka biaya pemasangan
kembali dan segala perbaikan kerusakan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Keamanan terhadap pekerjaan
Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Direksi. Kontraktor harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang
dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan
melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau menimba seperti apa yang dikehendaki atau
diinstruksikan.

11. JAMINAN KESELAMATAN BURUH


a. Air minum dan air untuk pekerjaan
Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum ditempat pekerjaan untuk para
pekerjanya.
Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna
memperhitungkan pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar, bila air yang
digunakan meragukan, maka Pemborong harus mengadakan penelitian air tersebut di
Laboratorium dengan biaya atas tanggungan Pemborong.
b. Kecelakaan
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada waktu
pelaksanaan, Kontraktor harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk
keselamatan sikorban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan harus segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Direksi. Di lokasi
pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan beserta isinya untuk pertolongan pertama yang
selalu tersedia dalam setiap saat dan berada ditempat Direksi Keet/ Bouwkeet.
c. Alat-alat Pelaksanaan/Pengukuran
Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan/menyiapkan alat-alat baik
untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk

19
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

memenuhi kwalitas hasil pekerjaan antara lain : pompa air, beton mollen, alat ukur,
theodolt/waterpas dan sebagainya
d. Syarat-Syarat Cara Pemeriksaan Bahan Bangunan
Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjanya dan tak akan mempekerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya. Kontraktor menjamin bahwa semua bahan
bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa
semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan
standart ini dapat dianggap defiktif dan sesegera mungkin harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
Dalam pengajuan penawaran Kontraktor harus memperhitungkan biaya- biaya pengujian/
pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan. Diluar jumlah tersebut Kontraktor tetap
bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang
dikehendaki
e. Pekerjaan tidak baik
Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja
yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau
barang- barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan. Seluruh ongkos untuk pelaksanaan instruksi dan sebagainya sepenuhnya
menjadi beban Kontraktor
Pemberi Tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
pekerjaan, bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan)
mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan
f. Pekerjaan Tambah dan Kurang (Meer En Minderwerk)
Kontraktor berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan dan
menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh Pengawas / Direksi Lapangan
melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis
untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Kontraktor selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu demi
kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupun satu dan lain hal tidak
dicantumkan dalam gambar dan bestek.
Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara tertulis
dari Pengawas / Direksi Lapangan. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan
pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum
dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis adalah tidak
sah dan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
g. Iklan, Papan Nama Proyek dan Foto
Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas lapangan
pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa ijin Direksi.
Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan
pekerjaan.
Pemborong harus memasang papan nama proyek dilokasi dengan ukuran 100 x 150 cm warna
dasar putih tulisan hitam.
Kontraktor berkewajiban untuk menyediakan foto pelaksanaan pekerjaan, meliputi foto saat
memulai pekerjaan (0 %), foto fisik 50 % atau pekerjaan sedang berlangsung dan selesainya
pekerjaan (100 %) atas biaya kontraktor.
h. Pengukuran/Uitzet
Setelah pembersihan lokasi, dilakukan pengukuran/ uitzet untuk menentukan peil/ posisi
bangunan terhadap keadaan tanah setempat sesuai yang dimaksudkan dalam gambar
perencanaan. Pengukuran/ uitzet ini harus menggunakan alat ukur yang memadai
bersama-sama dengan Konsultan Pengawas.
Pemasangan bouwplank dilaksanakan dari kayu meranti ukuran 2/20 cm dan 5/7 cm,
dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

20
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

BAB 2

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3

1. PENDAHULUAN
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las,
bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain. Dengan adanya hal tersebut maka
dipergunakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Proyek Site serta
area pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Occupational Health and Safety
Manajement System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat
kerja sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan
kepada karyawan dan keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dalam
rangka pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan suatu Rencana Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Proyek.

2. KEBIJAKAN K3
Sudah menjadi kebijaksanaan agar setiap karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah
positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar,
kebijakan ini adalah :
a. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang merupakan
persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan asset perusahaan
dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset perusahaan.
c. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakatdan pihak-pihak yang berkepentingan.
d. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin
e. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat dicegah.
f. Memberikan pengertian bahwa target utama kerja konstruksi adalah “zero accident”
g. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan bahan dilokasi proyek.
h. Menjamin bahwa semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya secara
produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi
pemakaian peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan yang tepat.
i. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta menjamin akan
digunakan secara tepat.
j. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah diikuti.
k. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segala aktivitas dan meminimumkan kerusakan
yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut. Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan
tanggung jawabnya masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan
lingkunangan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan diatas.

3. PENGGUNAAN PERALATAN
Identifikasi Bahaya dan pengendalian Resiko Bahaya:

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENCALIAN RESIKO


1. Pekerjaan persiapan

- Memakai Peralatan APD


Pembersihan lokasi - Terganggunya Ketertiban Umum lalu Lengkap
Lintas/Areal pekerjaan - Memberikan Instruksi Kerja /
Pengukuran dan pasang - Terinjak Paku, beling Peringatan
bowplank - Tersangkut material tajam dan keras - Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3

2. Pekerjaan Pasangan
Psanagan Dinding / batu - Resiko terpapar debu bahan - Memakai Peralatan APD
Pasangan kusen - Material Lengkap
- Kejatuhan batu bata - Memberikan Instruksi Kerja /
- Jatuh dari Andang/Schafolding Peringatan
- Resiko terkena Gergaji - Memasang Rambu Rambu
- Terkena paku/baut Melakukan Pelatihan K3

21
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENCALIAN RESIKO


- Kejatuhan kusen pd waktu
pasang / stel kusen
3. Pekerjaan Beton Bertulang
- Luka terkena gunting besi
- Mata terkena serpihan besi yang
dipotong dg Binder
- Memakai Peralatan APD
Perakitan besi beton - Luka tertusuk kawat
Lengkap
- Terluka akibat paku/palu
- Memberikan Instruksi Kerja /
Pemasangan bekisting - Terjatuh dari ketinggian
Peringatan
- Memasang Rambu Rambu
Pengecoran beton - Mata terkena debu semen dan pasir
Melakukan Pelatihan K3
- Luka terkena alat kerja
(Cangkul, sekop dan Beton
Mixer/Molen)
4 Pekerjaan Plesteran
- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Memberikan Instruksi Kerja /
Pekerjaan plesteran dan acian - Mata terkena debu semen dan pasir
Peringatan
- Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3
5 Pekerjaan rangka atap
- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Lepas/Terjatuh rangka atap yg - Memberikan Instruksi Kerja /
Pek. Rangka Atap dan terpasang dari atas Peringatan
Penutup Atap - Resiko jatuhnya pekerja dari - Memasang Rambu Rambu
ketiggian Melakukan Pelatihan K3

- Memakai Peralatan APD


- Resiko terpapar bahan material Lengkap
Eternit / Gypsum /Kalsiboard - Memberikan Instruksi Kerja /
6 Pekerjaan langit langit
- -Resiko jatuhnya pekerja dari Peringatan
ketinggian - Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3
Pekerjaan daunan atau
7
pengunci
- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Resiko pekerja terjepit tangan
- Memberikan Instruksi Kerja
Pasang Daun Pintu , Kusen - Resiko pekerja terkena serpihan kaca
/Peringatan
- Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3
8 Pekerjaan keramik
- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Resiko terpapar bahan material keramik
- Memberikan Instruksi Kerja
Pasang keramik / granit
/Peringatan
- Terluka tangan/jari akibat alat potong
Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3
9 Pekerjaan Instalasi Listrik
- Memakai Peralatan APD
- Resiko terpapar bahan material Lengkap
- Terkena bahan / material mekanikal - Memberikan Instruksi Kerja
Pasang instalasi Listrik
elektrikal /Peringatan
- Terkena sengatan aliran listrik Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3
10 Pekerjaan cat
- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Resiko Terpapar bahan material
- Memberikan Instruksi Kerja
pengecatan - Resiko Jatuhnya pekerja dari
/Peringatan
ketinggian
Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3

22
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENCALIAN RESIKO


- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Resiko Terpapar bahan material
- Memberikan Instruksi Kerja
11 Pekerjaan sanitair - Resiko Jatuhnya pekerja dari
/Peringatan
ketinggian
- Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3
- Memakai Peralatan APD
Lengkap
- Memberikan Instruksi Kerja
12 Pekerjaan instalasi - Terkena sengatan aliran listrik
/Peringatan
- Memasang Rambu Rambu
Melakukan Pelatihan K3

4. PERSYARATAN
Daftar peraturan perundang – undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang wajib dimiliki dan
dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU No. 23 1992 tentang kesehatan
c. UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
d. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
e. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI. Nomor : kep – 51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang batas Faktor Fisika
ditempat kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor kep- 187/Men 1999 Tentang pengendalian bahan kimia berbahaya
ditempat kerja
g. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan.
h. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.
i. Peraturan Menteri tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja.
j. Keputusan presiden No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja
k. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/menkes/SK/IX/2001/tentang pedoman teknis analisis dampak
lingkungan
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes SK/IX/2001tentang pedoman penanganan dampak radiasi
m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 315 Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan
kerja sektor kesehatan
n. Permen PU No.10 tahun 2021 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan Kerja (SMK3)konstruksi bidang
PU

5. SASARAN K3
a. Menghindari adanya kecelakaan kerja
b. Menghindari adanya penyakit akibat kerja
c. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
d. Menghindari terjadinya efek negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas kerja
e. Semua karyawan dan pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya
masing-masing.

6. PROGRAM K3
1. Promosi program k3 Promosi program k3 terdiri dari:
a. Pemasangan bendera k3, bendera RI, bendera Perusahaan, bentuk dan cara pemasangan (Lihat
lampiran)
b. Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan selamat.
c. Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi dilokasi pekerjaan
dipasang dikantor proyek atau lokasi pekerjaan dilapangan
2. Sarana peralatan untuk K3
a. Topi helm
b. Sepatu lapangan
c. Sabuk pengaman (untuk pekerja ditempat yang tinggi)
d. Sarung tangan (untuk pekerja tertentu)
e. Masker pengaman untuk gas beracun ( untuk pekerjaan tertentu)
f. Kacamata las/google
g. Obat-obatan untuk P3K
h. Kantor proyek
i. Gudang bahan bakar

23
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

j. Ruang genset
k. Bengkel
l. Gudang bahan peledak
m. Mess karyawan
n. Barak tenaga kerja
o. Gudang material
p. Tiap lantai bangunan Proyek ( Pada saat Pekerjaan Bekisting dan finishing)

3. Rambu-rambu peringatan
a. Peringatan bahaya dari atas
b. Peringatan bahaya benturan kepala
c. Peringatan bahaya longsoran
d. Peringatan bahaya api/kebakaran
e. Peringatan tersengat listrik
f. Petunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih tinggi dari 2 (dua) lanta)
g. Petunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
h. Petunjuk batas ketinggian penumpukan material
i. Larangan memasuki area tertentu
j. Larangan membawa bahan-bahan yang berbahaya
k. Petunjuk untuk melapor (Keluar Masuk Proyek)
l. Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
m. Peringatan ada alat/masin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu)
n. Peringatan/larangan masuk lokasi genset/power listrik (untuk orang tertentu)

24
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

BAB 3
LINGKUP PEKERJAAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam Spesifikasi Teknis ini menjadi tanggung jawab Kontraktor dalam Pekerjaan
Pembangunan Landscape Alun Alun Jember yang meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah Dan urugan
c. Pekerjaan Beton Bertulang
d. Pekerjaan Plesteran dan benangan
e. Pekerjaan Atap dan penutup Atap
f. Pekerjaan Lantai
g. Pekerjaan Lantai Outdoor
h. Pekerjaan Sanitasi dan Plumbing
i. Pekerjaan Kolam
j. Pekerjaan Pengecataan Indoor dan Outdoor
k. Pekerjaan Pengecatan Besi
l. Pekerjaan Sanitair
m. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal.

2. REFERENSI
Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam
persyaratan Standard Nasional Indonesia (SNI) atau Peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis pekerjaan
bersangkutan antara lain :
a. SNI 03-1734-1989 Peraturan Beton Bertulang Indonesia
b. SNI 03-1729-2002 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
c. SNI 03-1729-2002 Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan Di Indonesia
d. SNI 03-0675-1989 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
e. SNI 15-2049-2004 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
f. SNI 15-2094-2000 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
g. SNI 03 -6481-2000 PERATURAN PLUMBING INDONESIA
h. SNI 04-0225-2000 PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK
i. STANDARD NASIONAL INDONESIA (SNI)
j. ASTM, JIS das lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian-bagian pekerjaan
ini.Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standard tersebut, maupun Standard Nasional lainnya,
maka berlaku standard-standard Internasional untuk pekerjaan tersebut atau setidaknya berlaku
standard Persyaratan Teknis dari negara asal bahan/ peralatan bersangkutan dari produk yang
ditentukan pabrik pembuatnya.Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur
dalam Persyaratan Teknis Umum/Khusus maupun salah satu dari ketentuan tersebut, maka Kontraktor harus
mengajukan salah satu dari persyaratan berikut untuk disepakati oleh Direksi/ Pengawas dipakai
sebagai patokan persyaratan ini :
a. Standard/ norma/ kode/ pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan bersangkutan yang
diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Assosiasi Profesi/Assosiasi Produsen/Lembaga Pengujian atau
Badan lain yang berwenang/ berkepentingan atau Badan yang bersifat internasional dari negara lain,
sejauh bahwa hal tersebut mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari Lembaga Pengujian yang diakui secara
Nasional/ Internasional.

3. PEKERJAAN PERSIAPAN
Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh Direksi Lapangan/
Pengawas adalah :
a. (satu) buah kamera (Movie Camera Digital)
b. (satu) buah alat ukur Schuitmaat
c. (satu) buah alat ukur optik (theodolith/ waterpass)
Kantor dan Gudang Kontraktor.
a. Kontraktor wajib mengidentifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang dilakukan diluar lapangan
sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga
memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/ material dilapangan harus aman dari segala kerusakan, hilang
dan hal-hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang berjalan.
Pengaturan Jam Kerja Dan Pengerahan Tenaga Kerja

25
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

a. Kontraktor harus dapat mengatur tentang pengerahan tenaga kerja, pengaturan jam kerja dan penempatan
bahan harus dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan/ Pengawas dan harus sesuai dengan peraturan
perburuhan yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan akomodasi dan fasilitas lain yang dianggap
perlu seperti : air minum, toilet yang memenuhi syarat kesehatan dan fasilitas kesehatan lain seperti
perlengkapan P3K serta pencegahan penyakit menular
c. Kontraktor harus membatasi area operasi sekitar proyek dan harus mencegah agar pekerja tidak melanggar
wilayah pekerjaan lain yang berdekatan dan Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.
Perlindungan Terhadap Bangunan/Sarana Yang Ada
a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan/ konstruksi/ peralatan disekitarnya adalah tanggung jawab
Kontraktor memperbaiki jika jelas diakibatkan oleh pekerjaan ini.
b. Kontraktor wajib mengidentifikasi keadaan bangunan atau prasarana lain disekitar lokasi sebelum
memulai pekerjaan.
c. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus selalu menjaga kondisi jalan/ peralatan existing
disekitar lokasi proyek dan menjadi tanggung jawabnya atas kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan
pekerjaan ini.
d. Kontraktor wajib mengamankan dan melaporkan/ menyerahkan kepada pihak berwenang jika menemukan
benda-benda bersejarah

Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja


a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak proyek atau
disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
lainnya yang merusak.Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Listrik untuk bekerja harus‚ disediakan Kontraktor, baik sambungan PLN atau genset hanya diperkenankan
untuk sementara atas persetujuan Direksi/ Pengawas. Listrik juga disediakan untuk suplai Kantor
Direksi Lapangan.
c. Segala biaya atas pemakaian listrik dan air tersebut adalah beban Kontraktor.

4. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


a. Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat bantu untuk melaksanakan dan
mengamankan pekerjaan dengan baik sesuai spesifikasi.
2. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pile cap, pondasi, sloof dan struktur lain yang ada didalam/
diatas tanah, seperti tercantum didalam gambar/ sesuai kebutuhan agar Kontraktor dapat
dilaksanakan pekerjaannya dengan lancar, benar dan aman.
3. Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon.
Akar tanaman bekas pohon yang terdapat didalam tanah dapat membusuk dan menjadi material
organik yang dapat mempengaruhi kekuatan tanah pada seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi
sebagai pendukung bangunan khususnya lantai terbawah, maka akar/sisa akar pohon harus digali dan
dibuang hingga bersih. Lubang galian harus diisi dengan material urugan yang sesuai.
b. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Level galian
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai elevasi yang tercantum dalam gambar. Kontraktor harus
mengetahui dengan pasti hubungan antara peil bangunan atas level tanah asli, jika belum jelas harus
dibahas dengan Pengawas sebelum dilaksanakan. Kesalahan yang terjadi menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2. Jaringan utilitas
Jika ternyata terdapat pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain, Kontraktor harus
memberitahu hal ini kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapatkan solusi. Kontraktor
bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat kelalaian dalam pengamanan jaringan utilitas. Jaringan
aktif yang ditemukan dibawah tanah dalam lokasi pekerjaan harus dipindah ketempat yang disetujui
Direksi/ Pengawas atas biaya Kontraktor.
3. Galian yang tidak sesuai
Jika galian dilakukan melebihi level yang ditentukan, kontraktor harus mengisi/ urug kembali galian
dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan sesuai syarat pemadatan atau galian diisi
material adukan beton.

26
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

4.
Urugan kembali
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai yang disyaratkan pada bab pekerjaan urugan
dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
5. Pemadatan dasar galian
Dasar galian harus rata/ waterpass dan bebas dari akar tanaman atau bahan organis lain. Selanjutnya
dasar galian harus dipadatkan sesuai syarat berlaku.
6. Air pada galian
Kontraktor harus mengantisipasi air didasar galian dan wajib menyediakan pompa air/ lumpur dengan
kapasitas yang memadai untuk menghindari genangan air/lumpur pada dasar galian.
Kontraktor harus merencanakan kemana air tanah dialirkan, sehingga tidak terjadi genangan/
banjir pada lokasi sekitar proyek.Didalam lokasi galian harus dibuat drainase yang baik agar aliran air
dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung.
7. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian
Jika galian yang dilakukan ternyata cukup dalam, maka kontraktor harus membuat pengaman galian
sedemikan sehingga tidak terjadi longsor pada tepi galian. Galian terbuka hanya diijinkan jika didapat
kemiringan ˃ 1:2 (vertikal : horisontal). Sisi galian yang harus dilindungi beton, galian harus
dilindungi dengan material kedap air seperti lembaran terpal/ kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu
terlindung dari hujan.
8. Perlindungan Benda yang Dijumpai
Kontraktor harus menyelamatkan benda-benda yang yang dilindungi selama pelaksanan. Kecuali
disetujui untuk dipindah, benda-benda tersebut harus tetap ditempatnya. Kerusakan akibat kelalaian
harus diperbaiki/diganti oleh kontraktor
9. Urutan Galian Pada Level Berbeda
Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai pada bagian yang
lebih dalam dahulu dan seterusnya.
URUGAN PASIR PADAT
a. Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan
untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai kerja dan
digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti pile cup, balok pondasi
dan pekerjaan beton lain yang berhubungan langsung dengan tanah.
3. Pembersihan Akar Tanaman dan Sisa Galian.
Jika dibawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar galian tersebut
harus dibersihkan dari hal tersebut diatas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan material
urugan yang memenuhi syarat.

b. Persyaratan Bahan
1.Bahan Urugan Pasir Padat
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur,
tanah lempung dan organis.Bahan ini harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas.
2. Air Kerja.
Air yang digunakan harus bersih, tidak berminyak, asam alkali dan bahan organis lain, serta dapat
diminum.Sebelum digunakan air harus diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah.Jika
hasil uji ternyata tidak memenuhi syarat, kontraktor wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Tebal Pasir Urug.
Jika tidak tercantum dalam gambar, maka dibawah lantai kerja, pondasi dan lantai keramik harus
diberi pasir urug T= 10 cm. Pemadatan harus dilakukan hingga dapat menerima beban kerja.
2. Cara Pemadatan
Pemadatan dengan disiram air baru dipadatkan dengan alat yang disetujui Direksi/ Pengawas.
Pemadatan hingga ˃ 98 % padat optimum laboratorium. Pemadatan dilakukan pada galian yang
memadai agar didapat hasil yang baik.Kondisi galian harus dipertahankan sampai pemadatan
selesai.Pemadatan harus diulang jika keadaan tersebut tidak terpenuhi.
3. Air Pada Lokasi Pemadatan
Jika air tanah menggenang area pemadatan, kontraktor wajib memompa hingga dasar galian kering
sebelum pasir urug dipasang.Kontraktor harus membuat rencana yang benar, agar air dapat dialirkan ke
area lebih rendah dari dasar galian, misal dengan membuat sump pit pada tempat tertentu
4. Tanah di Sekitar Pasir Urug

27
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Kontraktor harus menjaga tanah disekitar lokasi tidak tercampur pasir urug. Jika tercampur,
kontraktor wajib mengganti dengan pasir urug lain yang bersih.
5. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, jika pekerjaan urugan tersebut sudah mendapat persetujuan
dari Direksi/ Pengawas.

5. PEKERJAAN PASANGAN
a. Lingkup Pekerjaan
- Pasangan Pondasi Batu Kali 1 : 6 Psr
- Pasangan bata merah trassram 1 : 6
- Pasangan bata merah 1Pc : 8 Ps
b. Persyaratan Bahan
- Semen Portland / PC.
Semen untuk pekerjaan pasangan batu belah, batu bata, dan pekerjaan beton menggunakan kualitas
dan dari produk yang sama, yaitu semen PC Gresik/tiga roda atau sekualitas dengan zak @ 50 kg
(semen tipe I).
- Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras. Kadar lumpur yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5%. Pasir harus memenuhi persyaratan PUBB
1970 atau NI-3.

- Batu bata ( batu merah ).


Batu merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang-bidang sisinya harus
datar / rata, tidak menunjukkan retak-retak, pembakarannya harus merata dan matang. batu
merah tersebut ukurannya harus sama, keluaran dari satu tempat pembakaran dan memenuhi
persyaratan NI - 10 dan PUBB 1970.
Pekerjaan pasangan dinding batu merah harus menggunakan bata kwalitas baik dengan
persetujuan Direksi/ Konsultan pengawas, dilaksanakan sesuai gambar rencana dengan spesi 1
PC : 6 Ps dan diplester dengan campuran 1 PC : 8 Psr.
Sebelum dipasang semua bata harus direndam/disiram air hingga jenuh.
Pasangan harus terjamin terpasang dengan tegak lurus, dengan batas ketinggian untuk tiap kali
pemasangan maksimal 1.00 m.
c. Batu belah
Pekerjaan pasangan batu belah yang kuat dan tidak keropos dengan persetujuan Direksi/konsultan
pengawas dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dengan perekat 1 : 6.
d. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan pasangan maka Kontraktor harus mengadakan pengukuran sesuai
gambar-gambar kontruksi dan harus dimintakan persetujuan Direksi / Pengawas Lapangan,
selanjutnya hasil pengukuran diberi notasi yang tidak mudah hilang dan penempatannya mudah
dibaca.
- Dimensi pondasi, dinding dan batu batuan expose (batu piring dan batu andesit) disesuaikan
dengan ukuran yang ada dalam gambar.
- Dalam pelaksanaan pasangan pondasi, galian harus bebas dari air genangan.
- Batu bata yang akan dipasang harus direndam kedalam air hingga jenuh dan sebelum
dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran. Cara pemasangannya tidak boleh bareh
(sambungan batu bata dalam satu garis lurus dengan sambungan diatasnya), dan batu bata yang
pecah tidak boleh melebihi 10 %. Pemasangan dalam 1 hari tidak melebihi dari 1 meter tingginya.
- Untuk pasangan setengah batu yang luasnya lebih dari 12 m2 harus diberi kerangka penguat dari
beton bertulang dengan pembesian tulang utama sekurang-kurangnya 4Ø10 mm (sesuai dengan
gambar rencana) dan beugel Ø 8 - 15 cm. Pemasangan batu bata tidak boleh diterobos
perancah.
- Kontraktor diwajibkan memberikan laporan kepada Direksi / Pengawas Lapangan, bila ada
perbedaan gambar-gambar antara gambar konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada hal-hal
yang kurang jelas.

6. PEKERJAAN BETON BERTULANG


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan serta pengakutan
untukmenyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, serta pekerjaan
yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi beton dan admixtures. Juga termasuk di dalam
lingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik bekerja maupun fasilitas lain disekitar sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar dan aman.

28
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

b. Peraturan-Peraturan
Kecuali ditentukan lain didalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan
peraturan berikut :
- Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2002)
- Pedoman Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988)
- Peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk Gedung 1983
- Pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang biasa dan struktur tembok bertulang untuk
gedung 1983
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)/NI-3
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-8
- Spesifikasi beton struktural (SNI 03-6880-2002)
- Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI 03-2834-2000)
- Metode pengujian kuat tekan beton (SNI 03-1974-1990)
- Metode pengujian slump beton (SNI 03-1972-1990)
- ASTM C-33 Standard Specification for concrete Agregates
- Baja Tulangan Beton (SNI 07-2052-2002)’
- Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SNI 07-0663-1995)’
- American Society for testing and Material setempat (ASTM)
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
c. Keahlian dan Pertukangan
Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas sesuai ketentuan yang disyaratkan, antara lain, mutu
dan kegunaan dalam pelaksanaan.Semua pekerjaan beton harus dilakukan oleh tenaga ahli
berpengalaman, termasuk tenaga ahli untuk acuan/ bekisting, sehingga dapat mengantisipasi segala
kemungkinan yang terjadi.Penggunaan tukang yang berpengalaman, sehinga paham dengan pekerjaan
yang dilaksanakan terutama pada saat dan setelah pengecoran berlangsung.Semua tenaga ahli dan
tukang harus mengawasi pekerjaan sampai masa perawatan beton selesai. Untuk itu paling lambat 10
hari sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengusulkan metode kerja yang disetujui Pengawas.
jika dipandang perlu, Direksi/ Pengawas berhak menunjuk tenaga ahli diluar yang ditunjuk
kontraktor untuk mengevaluasi usulan tersebut. Semua biaya menjadi beban Kontraktor.

d. Persyaratan Bahan
- Semen
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang telah
ditentukan dalam SNI 15-2049-2004 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam
standart tersebut. Semua yang akan diapaki harus dari satu merk yang sama dan dalam keadaan
baru. Semen yang dikirim semen harus terlindung dari hujan dan air. Semen harus terbungkus
dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat.Semen harus
disimpan di gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat
yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen tersebut tidak boleh
ditumpuk lebih dari 10 zak. Sistim penyimpanan semen harus diatur sedemikian rupa, sehingga
semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama.Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat
salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diizinkan untuk dipakai. Bahan yang ditolak
harus segera dikeluarkan dari lapangan selambat- lambatnya 2x24 jam atas biaya Kontraktor.
- Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar/ batu pecah
dan agregat halus/ pasir beton. Kedua jenis agregat ini disyaratkan :
1. Agregat Kasar, Ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar (batu pecah
mesin) harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau
1/3 dari tebal pelat, atau ¾ jarak bersihminimum antar batang tulangan , berkas batang
tulangan atau tendon pratekan atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara
keseluruhan harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadinya
sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan sebagai berikut :

Sisa diatas (% berat)

Ayakan 31.50 mm 0

Ayakan 4.00 mm 90-98

Selisih antar 2 ayakan berikutnya 01-10

29
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organik, lumpur dan kotoran lain. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4 % berat.
Sagregat halus harus terdiri dari butir-butir beraneka ragam besarnya dan jika diayak
harus memenuhi syarat sbb :

Sisa diatas (% berat)

Ayakan 4.00 mm > 02

Ayakan 1.00 mm > 10

Ayakan 0,25 mm 80-95

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai persyaratan spesifikasi ini.Jika agregat


berubah karena sesuatu hal, maka kontraktor wajib memberitahu Direksi/
Pengawas.Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, permukaan keras dan
dicegah agar tidak terjadi percampuran dengan tanah.
- Air untuk campuran beton
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak berminyak, asam alkali, garam, zat
organis atau bahan lain yang dapat merusak beton dan besi beton. Air tawar yang dapat diminum
umumnya dapat digunakan.Air harus diperiksa di laboratorium yang disetujui oleh Direksi.Jika air
tidak memenuhi syarat digunakan, maka Kontraktor harus mencari air yang memadai untuk itu.
- Besi beton
Besi beton berdiameter lebih besar 12 mm harus selalu menggunakan besi beton ulir
(deformad bars/ U42) untuk tulangan utama, sedang besi beton berdiameter sama atau lebih kecil
12 mm menggunakan besi beton polos, U28 atau dapat disesuaikan dengan notasi dalam gambar,
Agar dipeoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi beton harus :
1. Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak ,karat dan tidak cacat
2. Mutu sesuai dengan yang ditentukan
3. Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi
Pemakaian besi beton yang tidak sesuai dengan ketentuan, harus mendapat persetujuan dari
Pengawas. Besi beton harus berasal dari satu pabrik (manufactures). Tidak dibenarkan
menggunakan merk yang berlainan untuk pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi mill
certificate/ sertifikat pabrik yang memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan
besi beton tersebut.
- Admixtures Material (Material Tambahan)
Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk memperbaiki sifat
campuran beton.Jenis ,jumlah bahan tambahan dan cara penggunaan harus dapat dibuktikan
melalui hasil uji dengan menggunakan jenis semen dan agregat yang akan dipakai pada pekerjaan
ini. Bahan campuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air, memperlambat/
mempercepat pengikatan dan/ atau pengerasan beton harus memenuhi “Specifikation for Chemical
Admixtures for Concrete” (ASTM C494) atau memenuhi standar Umum Bahan Bangunan
Indonesia.
- Kualitas beton
1. Asddas
2. Kualitas beton yang digunakan tercantum dalam gambar dan harus dibuktikan
dengan pengujian seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknis ini.
3. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat dicapai, Kontraktor harus
melakukan percobaan sesuai peraturan yang berlaku dengan trial mix di
laboratorium yang disetujui Direksi/ Pengawas.
4. Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar beton yang
dihasilkan memberikan kelecakan (workability) dan konsistensi yang baik,
sehingga beton mudah dituangkan kedalam acuan dan kesekitar besi beton, tanpa
menimbulkan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara kelebihan.
Campuran beton harus dirancang sesuai dengan mutu beton yang ingin dicapai, dengan
batasan :

MUTU BETON K225 K250 K275 K300 K350 K400

Kuat tekan minimum 7 158 175 192 210 245 280


hari (kg/cm2)

30
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Jumlah semen minimum 300 300 300 325 350 375


(kg/m3)
Jumlah semen 550 550 550 550 550 550
maksimum(kg/m3)
W/C faktor, maksimum 0.55 0.55 0.55 0.55 0.5 0.5

- Pengujian Bahan
1. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan pengujian termasuk membuat
benda uji sejumlah yang disyaratkan. Kontraktor harus menyerahkan hasilnya setelah di uji
untuk disetujui Direksi/ Pengawas.
2. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, kontraktor harus melaksanakan
pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya mengevaluasi hasil uji
tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
3. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan
pengarahan Direksi/Pengawas.
4. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor harus
mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari pabrik, dimana pengujian dilakukan secara
berkala, dengan cara pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.
5. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium
penguji untuk melaksanakan pengujian material yang akan digunakan pada proyek ini.
Laboratorium ini bertanggung jawab untuk melakukan semua pengujian dengan spesifikasi
ini.
6. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapangan seperti
tersebut berikut ini, berikut tenaga ahli yang menguasai bidangnya.
7. Alat penguji agregat kasar dan agregat halus
a. Alat pengukur kadar air (moisture countent) dari agregat
b. Alat pengukur kelecakan beton (slump)
c. Alat cetakan benda uji, termasuk bak penyimpan untuk merawat benda uji
pada temperatur normal dan terhindar dari panas matahari
8. Jika digunakan readymix, maka peralatan yang disebut butir diatas harus disiapkan pada
pabrik beton readymix

- Pengujian beton
1. Benda uji beton
Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukkan tanggal pengecoran, lokasi pengecoran
dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil dari mixer, atau dalam hal
menggunakan beton readymix, maka benda uji harus diambil sebelum beton dituang ke
lokasi pengecoran sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi/ Pengawas.
2. Jumlah Benda Uji Beton
a. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3 beton
hingga dengan cepat dapat diperoleh 30 benda uji pertama. Benda uji harus
berbentuk kubus berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Benda uji bentuk lain dapat
digunakan jika disetujui oleh Pengawas. Selanjutnya pengambilan benda uji
sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton.Benda uji ditentukan secara
acak oleh Direksi/ Pengawas dan harus dirawat sesuai persyaratan.
b. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang dituang
pada satu hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap satu kali pengambilan
contoh beton harus dibuat dua buah spesimen kubus.Satu data hasil uji kuat tekan
adalah hasil rata-rata uji tekan dua spesimen yang diuji pada umur beton yang
ditentukan, yaitu 7 hari dan 28 hari.
c. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Direksi dapat meminta jumlah
benda uji yang lebih besar dari ketentuan diatas, dengan beban biaya ditanggung
oleh Kontraktor.
d. Jumlah minimum benda uji yang harus siapkan setiap mutu beton :

Jumlah Minimum Benda Waktu Perawatan (hari)

31
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Jenis Struktur Uji 3 7 28

Beton Bertulang 4 - 2 2

Beton Pratekan 6 2 2 2

- Syarat pelaksanaan
1. Slump
Selama pelaksanaan harus ada uji slump. Jika tidak ditentukan secara khusus, nilai slump
antara 5-12 cm untuk beton pada umumnya, sedang untuk tiang bor slump beton antara 8-
12 cm. Cara uji slump sebagai berikut, beton diambil sebelum dituang kedalam cetakan
(begisting). Alat slump dibasahi, ditempatkan diatas permukaan yang rata. Alat diisi
sampai ± ⅓ nya, kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi beton Ø 16
mm, panjang 30 cm dengan ujung yang bulat. Pengisian dilakukan dengan cara serupa
untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan tiap tusukan harus
masuk sampai dengan satu lapis dibawahnya.Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan
diangkat perlahan dan diukur penurunnannya.
2. Persetujuan Direksi/Pengawas
Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan.Kontraktor harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas.Laporan harus diserahkan Direksi/ pengawas
paling lambat 3 hari sebelum dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara
mendalam antar pihak yang berkepentingan. Semua tahap pelaksanaan harus dicatat dengan
jelas sehingga mudah ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.
3. Persiapan pemeriksaan
Kontraktor tidak diizinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa izin tertulis dari
Direksi/ Pengawas.Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi/ Pengawas tentang
kesiapan untuk melakukan pengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan beberapa hari
sebelum pengecoran, sesuai dengan kesepakatan dilapangan, untuk memungkinkan Direksi/
Pengawas melakukan pemeriksaan sebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus
menyediakan fasilitas yang memadai seperti tangga ataupun fasilitas lain yang
dibutuhkan agar Direksi/ Pengawas dapat memeriksa pekerjaan secara aman dan mudah.
Tanpa fasilitas tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran.
Semua koreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam
waktu 1 x 24 jam dan selanjutnya Kontraktor harus mengajukan ijin lagi untuk dapat
melaksanakan pengecoran. Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi
yang timbul, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, Persetujuan untuk
melaksanakan pengecoran tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabb
sepenuhnya atas ketidak sempurnaan ataupun kesalahan yang timbul. Sebelum pengecoran
dilakukan harus dipastikan bahwa semua peralatan yang akan tertanam didalam beton sudah
terletak pada tempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan ndari lokasi pengecoran.
Demikian pula untuk siar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.
- Perawatan beton
1. Tujuan perawatan
Perawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan air saat
terjadi pengikatan awal dan mencegah penguapan air dari beton umur awal dan
mencegah perbedaan temperatur dalam beton yang dapat terjadi retak dan penurunan
kualitas. Perawatan beton harus dilakukan begitu pemadatan selesai.Untuk itu harus dilakukan
perawatan sedemikian agar tidak terjadi penguapan yang cepat terutama pada beton yang baru
dipadatkan.
2. Lama perawatan
Permukaan beton harus dirawat dengan baik dan terus menerus dibasahi air bersih selama 7
hari setelah pengecoran. Untuk elemen vertikal (kolom,dinding) beton harus diselimuti karung
dan dibasahi terus menerus selama 7 hari .

3. Perlindungan beton tebal


Permukaan beton harus dirawat dengan baik dan terus menerus dibasahi air bersih selama 7
hari setelah pengecoran. Untuk elemen vertikal (kolom,dinding) beton harus diselimuti karung
dan dibasahi terus menerus selama 7 hari .

32
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

4. Acuan metal
Setiap acuan dari metal, beton atau material lain sejenis, harus didinginkan dengan air
sebelum pengecoran.Acuan harus dihindari dari terik matahari, karena sifatnya yang
mudah menyerap dan mengantar panas. Perlakuan yang kuarang baik akan menyebabkan
retak yang parah pada permukaan beton
5. Curing compound
Cara lain yang banyak diaplikasikan saat ini adalah menggunakan curing compound. Jenis dan
tipe curing compound harus disetujui Direksi/ pengawas.Harus diperhatikan agar tidak
terjadi penurunan temperatur yang cepat pada permukaan beton sehingga dapat menyebabkan
retak pada permukaan beton.
- Cara menghindari keretaan beton
1. Alat monitoring
Untuk pekerjaan beton tebal lebih dari 600 mm, Kontraktor harus menyediakan peralatan
yang dibutuhkan untuk mengukur dan memonitor segala kejadian yang terjadi selama
pengecoran berlangsung. Monitoring dilakukan min 7 hari sejak pengecoran selesai.
Kontraktor wajib menyediakan alat ukur temperatur dan diletakkan pada dasar beton,
didalam dan dipermukaan beton dengan jarak vertikal antar alat maksimal 50 cm. Sedang
jarak horisontal antar titik satu dengan lainnya max 10 meter. Lokasi alat pengukur dan
metode pengukur suhu harus diusulkan untuk mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
2. Perbedaan temperature
Umumnya permukaan beton harus didinginkan secara mendadak dan yang terpenting tidak
terjadi perbedaan suhu yang besar (> 20 o C) antara permukaan dan inti beton serta terhindar
dari terik matahari langsung dan tiupan angin.
3. Material bantu
Disamping peralatan juga dibutuhkan material bantu yang mungkin dapat dicampur kedalam
beton maupun yang akan digunakan pada saat perawatan beton untuk mencegah terjadinya
penguapan yang terlalu cepat.
4. Lebar retak
Setiap struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan dan lebar retak yang dizinkan
maksimal sebesar 0,004 kali tebal selimut beton
5. Antisipasi perbedaan temperature
Kontraktor harus menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk mengatasi jika perbedaan
temperatur menjadi ≥ 20o C, misal dengan mempertebal isolasi atau membuat isolasi menjadi
benar-benar kedap terhadap angin dan udara.Hal ini harus segera dilakukan agar perbedaan
suhu tidak menjadi besar. Untuk itu harus disiapkan material isolasi lebih dari
kebutuhan sebelum di cor.

6. Hal - hal lain


Hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selama dan sesudah pengecoran :
1. Usahakan semua material dasar yang digunakan tetap dalam kondisi terlindung dari
terik matahari, sehingga temperatur tidak tinggi pada saat pencampuaran dimulai.
2. Air yang digunakan harus didinginkan, misalnya dengan mengganti sebagian air dengan
es, sehingga temperatur tidak menjadi lebih tinggi.
3. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi yang rendah.
4. Jika mungkin, tambahkan nitrogen cair kedalam campuarn beton.
5. Waktu antara pengadukan dan pengecoran harus dibatasi maksimal 2 jam
6. Lakukan pengecoran bertahap sedemikan, misal dengan membuat siar
pelaksanaan horizontal pada beton yang tebal, sehingga tebal satu lapis pengecoran
penjadi ± 1 m’ dan perbedaan temperatur dapat dikontrol.
7. Jika mungkin diusulkan pengecoran dilakukan pada malam hari dimana
temperatur lapangan sudah lebih rendah dari dibandingkan dari siang hari.
8. Harus disiapkan isolasi panas diseluruh permukaan beton untuk mencegah tiupan angin
dan menjaga suhu tidak terlalu beda pada penampang beton.
9. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai dan harus diteruskan sampai
sistim isolasi terpasang seluruhnya
10. Sediakan pelindung dari terik matahari/ angin. Pelindung disekeliling daerah
pengecoran dapat dibuat dari plastic/ sejenis, demikian juga pada sisi atas.
- Retakan luar yang disyaratkan
Jika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan diluar batas yang diizinkan, Kontraktor
harus melaporkan hal tersebut yang berisi antara lain metode kerja dan peralatan yang
digunakan berikut komposisi campuran yang digunakan kepada Pengawas untuk dievaluasi

33
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

lebih lanjut. Kontraktor tidak diizinkan memperbaiki retak tersebut sebelum memperoleh
persetujuan Direksi/ Pengawas.
- Adukan Beton Yang Dibuat Ditempat (Site Mixing)
Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka untuk beton yang dibuat dilapangan harus
memenuhi syarat-syarat :
1. Semen diukur menurut berat
2. Agregat kasar diukur menurut berat
3. Pasir diukur menurut berat
4. Adukan dibuat menggunakan alat pengaduk mesin (concrete batching plant)
5. Junlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin beton
6. Lama pengadukan tak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan dalam mesin pengaduk
7. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dahulu,sebelum adukan beton yang baru dimulai
- Besi beton
1. Merk besi beton
Besi beton berdiameter lebih besar 10 mm harus selalu menggunakan besi beton ulir
(deformad bars/ U40) untuk tulangan utama, sedang besi beton berdiameter sama atau lebih
kecil 10 mm menggunakan besi beton polos U24 atau dapat disesuaikan dengan notasi
dalam gambar, Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi beton harus memenuhi
syarat-syarat :
a. Baru, bebas dari kotoran , lapisan minyak ,karat dan tidak cacat
b. Mutu sesuai dengan yang ditentukan
c. Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi
d. Merk Kratau Steel atau Hanil
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas, harus mendapat
persetujuan dari Direksi/Pengawas. Besi beton harus berasal dari satu pabrik (manufactures).
Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk besi beton yang berlainan untuk pekerjaan ini.
Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate/ sertifikat pabrik yang memuat label dan
nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.
2. Penyimpanan
Besi beton disimpan ditempat yang bersih, kering, ditumpuk secara baik dan tidak
merusak kualitas serta terlindung dari kemungkinan berkarat.
3. Gambar Kerja dan Bending Schedule
Pembengkokan besi harus sesuai gambar dan detail standard. Pembengkokan harus
dilakukan dengan mesin (bar bender) sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak dan
sebagainya. Pembengkokan dilakukan pada kondisi dingin dan pemotongan dengan
mesin bar cutter. Pemotongan & pembengkokan sistim panas tidak diizinkan. Kontraktor
harus membuat gambar kerja pembengkokan (bending schedule) dan diajukan kepada
Pengawas untuk dsetujui.
4. Bebas Karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan evaluasi sesuai gambar dengan memperhitungkan
toleransi penurunannya.Sebelum besi dipasang, permukaan besi harus bebas karat, minyak
dan lain2 yang dapat mengurangi lekatan beton.
5. Selimut Beton
Besi beton harus dilindungi selimut beton sesuai gambar detail standard. Sebagai
catatan, pemasangan tulangan utama tarik/ tekan penampang beton harus dipasang sejauh
mungkin dari pusat penampang, sehingga pemakaian selimut yang melebihi ketentuan
tersebut harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
6. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait, panjang penjangkaran, penyaluran, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai gambar standar yang terdapat dalam gambar
rencana.Apabila ada keraguan, Kontraktor harus mengklarifikasi kepada Direksi/ Pengawas.
7. Kawat beton dan penunjang
Penyetelan besi harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada posisi yang kokoh. Agar tak
bergeser harus diikat dengan kawat ukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai
per 3 pertemuan. Pembesian harus ditunjang beton tahu/ penunjang besi (spacers), besi
penggantung seperti gambar standard/ tercantum dalam spesifikasi ini. Penunjang metal tak
boleh berhubungan dengan acuan. Ikatan kawat harus masuk dalam beton agar tidak menonjol.
8. Sengkang Sengkang
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai rencana, sengkang harus diikat pada
tulangan utama dan jarak harus sesuai dengan gambar.Akhiran/ kait sengkang harus dibuat
seperti yang disyaratkan didalam gambar standar agar sengkang dapat bekerja seperti yang

34
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

diinginkan.Demikian juga untuk besi pengikat yang digunakan untuk pengikat tulangan
utama.
9. Beton tahu
Beton tahu dipasang untuk menahan jarak besi dengan tepati dan mempunyai mutu yang
sama dengan beton rencana. Jarak beton tahu max 100 cm.
10. Penggantian besi
a. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai tertera pada gambar
b. Dalam hal dimana berdasar pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat kekeliruan/
kekurangan/ perlu penyempurnaan pembesian maka Kontraktor dapat menambah
ektra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar tanpa biaya
tambah.
c. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan Ø besi sesuai yang ditetapkan dalam
gambar maka dapat dilakukan penukaran Ø besi dengan diameter yang terdekat dengan
catatan :
 Harus ada persetujuan dari tertulis dari Direksi/Pengawas.
 Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak kurang
dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah
luas). Khusus balok portal, jumlah luasan besi pada tumpuan tidak lebih besar dari
pembesian asli.
 Penggantian tulangan tak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlap yang menyulitkan pengecoran.
 Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan
d. Toleransi

Diameter Besi (mm) Toleransi dia (mm) Toleransi Berat (%)

6 < < 10 + 0.4 +7

10 > < 16 + 0.4 +5

16 < < 28 + 0.5 +4

 > 28 + 0.6 +2

11. Pemasangan alat alat di dalam beton/sparing


a. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan secara tepat lokasi sparing
yang terdapat pada elemen struktur. Kontraktor wajib mempelajari gambar M/E dan
mendiskusikan dengan pihak terkait jika terdapat keraguan gambar tersebut. Kebutuhan
sparing yang terjadi akibat perubahan disain harus diinformasikan kepada Direksi/
Pengawas untuk mendapatkan solusi. Membobok, membuat lubang atau memotong
konstruksi beton yang sudah jadi harus dihindari, jika diperlukan harus mendapat ijin dari
Direksi/ Pengawas.
b. Ukuran lubang, pemasangan alat dalam beton dan lain2, harus sesuai gambar
struktur maupun gambar lain yang terkait atau menurut petunjuk Pengawas.
c. Perkuatan beton untuk lubang pekerjaan M/E harus sesuai ketentuan dalam gambar
standar. Jika tidak/ belum tertera dalam gambar, Kontraktor wajib
mengiformasikan kepada Pengawas untuk penyelesainnya.
12. Kedap air
a. Beton kedap air adalah beton yang dibuat agar tidak tembus air untuk jangka waktu
yang lama. Kontraktor wajib mengikuti segala ketentuan yang disyaratkan pabrik bahan
kedap air/ waterproofing, termasuk cara pembuatan beton tsb.
b. Pada siar pelaksanaan harus dipasang waterstop sesuai dengan spesifikasi
pabrik.Waterstop tersebut harus ditunjukkan dalam gambar kerja/ shop drawing,
sehingga pengecoran harus direncanakan dengan baik. Biaya waterstop sudah
termasuk didalam analisa Kontraktor.
c. Jika terjadi kebocoran selama masa garansi, kontraktor harus mengadakan perbaikan atas
biaya sendiri. Prosedur perbaikan diusulkan Kontraktor sehingga tidak merusak bagian
yang sudah selesai dan disetujui Direksi/ Pengawas
13. Acuan bekisting
a. Umum
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
struktur baik kekuatan, stabilitas maupun kekakuan serta layak digunakan. Acuan

35
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

merupakan bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur


beton agar sesuai bentuk dalam gambar.
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan didalam spesifikasi ini.
Kontraktor dapat mengusulkan alternatif lain dengan catatan bahwa harus disetujui
oleh Direksi/ Pengawas
3. Semua bagian acuan yang sudah dibongkar harus dikeluarkan dari lokasi
proyek. Tidak dibenarkan ada bagian acuan yang tertanam dalam beton.
4. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan dan bukaan harus dibuat
sedemikian agar dapat ditutup sempurna, sehingga bebas kebocoran. Semua
pengikat (ties) harus dilengkapi material water haffles, sehingga saat dicor akan
menyatu dengan beton
b. Lingkup pekerjaan
1. Tenaga kerja, bahan dan peralatan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti
release agent, pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan acuan beton sesuai gambar struktur/ disiplin lain yang berhubungan dan
terurai dalam RKS.
2. Detail detail khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk didalam
penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika menggunakan material acuan
yang khusus untuk menghasilkan detail khusus.
c. Persyaratan bahan
1. Acuan dan penyanggah
Bahan acuan yang digunakan dapat dari beton, baja, pasangan bata, kayu atau
material lain yang bisa dipertanggung jawabkan kualitasnya.Pemakaian acuan
siap pakai dari spandeck/ produk tertentu dapat digunakan selama disetujui
Pengawas.Pengaku harus dibuat agar tidak terjadi perubahan bentuk/ ukuran
dari elemen beton yang dibuat.Penyangga yang terbuat dari baja lebih disarankan
walau penggunaan material dari kayu dapat diterima.Bahan dan ukuran kayu
yang digunakan harus mendapat persetujuan Pengawas.Untuk beton yang
langsung berhubungan dengan tanah, lantai kerja dibuat mutu K 225 dengan
acuan samping dari pasangan batu kali, batu bata atau material lain yang disetujui
Pengawas.Untuk elemen kolom bulat disarankan memakai acuan baja.
2. Release agent
Release agent harus merupakan material yang memenuhi syarat berikut :
 Cream emulsion
 Neat oil dengan ditambahkan surfactant
 Release agent kimiawi yang tidak merusak beton
Release agent digunakan sesuai ketentuan pabrik. Kontrktor harus memastikan
bahwa release agent yang dipakai cocok dengan bahan acuan. Jika permukaan beton
merupakan finishing (umum disebut : beton exposed), Kontraktor harus memastikan
bahwa permukaan beton yang dihasilkan sesuai yang diingikan Pengawas.
Kontraktor harus memastikan bahwa release agent tersebut tidak bersentuhan
langsung dengan besi beton.
d. Syarat pelaksanaan
1. Struktur Acuan
Acuan berikut elemen pendukung harus dianalisa sedemikian, sehingga mampu
memikul beban semua arah yang mungkin terjadi (kuat), tidak ada deformasi
berlebihan (kaku) dan memenuhi syarat stabilitas.Deformasi dibatasi tidak lebih
dari 1/360 bentang.Peninjauan terhadap kemungkinan beban diluar beban beton
juga harus dipertimbangkan, seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan
dan lain2.Semua analisa dan perhitungan berikut elemen pendukung harus
diserahkan kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan sebelum pekerjaan
dilakukan.
2. Dimensi Acuan
Ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran bersih penampang, tidak
termasuk plester/ finishing.Tambahan elemen tertentu seperti bentuk/profil khusus
yang tercantum dalam gambar arsitektur harus dipertimbangkan sebagai beban
maupun analisa biaya.
3. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja berdasar analisa.Gambar harus disertai
ukuran dan ditail sambungan yang benar.Gambar diserahkan Pengawas untuk

36
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

disetujui. Tanpa ada persetujuan Direksi/ /Pengawas, Kontraktor tidak diizinkan


memulai pembuatan acuan.
4. Tanggung Jawab
Walau perhitungan sudah disetujui Pengawas (bentuk, kekuatan, stabilitas) tetapi
tanggung jawab tetap pada Kontraktor.Jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai
perkiraan/ kekeliruan yang menimbulkan biaya tambah, maka semua biaya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.Acuan harus sesuai gambar.Pelaksanaan
yang tidak sesuai harus segera dibongkar.
5. Stabilitas Acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar/ silang sehingga kemungkinan gerak selama
pelaksanaan dapat dihindari.Pengawas dapat meminta Kontraktor memperbaiki
yang kurang sempurna atas biaya sendiri.
6. Inspeksi pekerjaan
Semua acuan dan penunjang harus diatur sedemikian sehingga memungkinkan
dilakukan inspeksi dengan mudah oleh Direksi/ Pengawas.
e. Detail acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian hingga pada waktu pembongkaran tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Akurasi
Acuan harus menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan/ kelurusan, elevasi
dan posisi sesuai gambar.Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai spesifikasi.
g. Sistim pengaliran air
Acuan harus bersih dan dibasahi sebelum pengecoran.Harus disiapkan sistim aliran air
sedemikian sehingga saat dibasahi, air dapat mengalir ketempat yang diinginkan dan
acuan tidak tergenang.Acuan dipasang sedemikian hingga tak ada bocoran air semen
saat pengecoran, tidak berubah bentuk dan tak goyang.
h. Ikatan Acuan di Dalam Beton.
Harus dilapisi release agent acuan beton. Release agent harus tidak mempengaruhi
warna beton, maka pemilihan jenis penggunaan harus teliti. Cara pengecoran harus
diperhitungkan sehingga siar pelaksanaan tidak merusak tampilan beton.Merk/ jenis
relesae agent yang disetujui tidak boleh diganti merk/ jenis lain. Kontraktor harus
memberitahu merk, bahan utama, pabrik, cara pemakain, resiko dan keterangan perlu.
i. Acuan Beton Exposed
Harus dilapisi release agent acuan beton. Release agent harus tidak mempengaruhi
warna beton, maka pemilihan jenis penggunaan harus teliti. Cara pengecoran harus
diperhitungkan sehingga siar pelaksanaan tidak merusak tampilan beton.Merk/ jenis
relesae agent yang disetujui tidak boleh diganti merk/ jenis lain. Kontraktor harus
memberitahu merk, bahan utama, pabrik, cara pemakain, resiko dan keterangan perlu.
j. Bukaan Untuk Pembersihan
Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
k. Scaffolding
Prinsipnya penunjang acuan mengggunakan steiger besi (scaffolding).Harus kuat,
kaku dapat diatur agar mudah diperiksa Pengawas.
l. Persetujuan Direks/ Kosultan Pengawas.
Kontraktor harus mengajukan permohonan izin pengecoran dari Direksi/ Pengawas
minimal 3 (tiga)hari sebelum pengecoran.
m. Pembongkaran Acuan
 Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi
yang dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban
pelaksanaan.
 Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sebagai berikut :

Elemen Struktur Waktu Minimum

Sisi-sisi balok, kolom dan dinding 7 hari

Balok dan plat beton (tiang penyanggah 21 hari


tidak ilepas)
Tiang-tiang penyangga plat 21 hari

37
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Waktu pembongkaran sesuai kondisi normal dan harus dipertimbangkan secara khusus
jika pada lantai bekerja beban.Untuk mempercepat pembongkaran, Kontraktor dapat
mengusulkan metode, perhitungan yang digunakan dan usulan yang dapat disetujui
Direksi/ Pengawas.Biaya akibat usulan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
 Pembongkaran acuan harus diajukan kepada Direksi/ Pengawas untuk
disetujui

7. PEKERJAAN PLESTERAN DAN BENANGAN


a. Lingkup Pekerjaan
o Adukan 1 PC : 3 Ps digunakan untuk plesteran permukaan beton dan penebalan kolom.
o Adukan 1 PC : 6 Ps digunakan untuk plesteran dinding
b. Persyaratan bahan
o Semen Portland / PC.
Semen untuk pekerjaan pasangan batu belah, batu bata, dan pekerjaan beton
menggunakan kualitas dan dari produk yang sama, yaitu semen PC Gresik atau
sekualitas dengan zak @ 50 kg (semen tipe I).
o Pasir.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras. Kadar lumpur yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5%. Pasir harus
memenuhi persyaratan PUBB 1970 atau NI-3.
c. Persyaratan pelaksanaan
o Plesteran dilakukan setelah pasangan bata kering.
o Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan sebelum pemasangan
disiram dengan air dan dibuat kepala plesteran ( klabangan ) dengan tebal sama dengan
ketebalan plesteran yang direncanakan. Tebal paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2
cm, plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish /
diondrong / diselesaikan. Penyelesaian plesteran menggunakan pasta semen yang
sejenis.
o Selama proses pengeringan plesteran harus disiram dengan air agar tidak terjadi retak-
retak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat dan campuran yang
dipergunakan harus sesuai dengan bestek.
o Semua pekerjaan plesteran harus rata dan halus dan merupakan bidang yang tegak lurus
dan siku (90°) tidak terjadi retak-retak, jika terjadi retak pemborong harus segera
memperbaikinya.
o Pekerjaan plesteran tembok dilaksanakan pada seluruh pekerjaan tembok baik
yang tampak langsung maupun tidak langsung antara lain pasangan tembok diatas
langit-langit, dan lain-lainnya.

8. PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP ATAP


a. Lingkup pekerjaan
o Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan rangka baja dan penutup atap untuk
bagian bangunan tertentu seperti yang terlukis dan dijelaskan dalam gambar
rencana termasuk kelengkapan pendukung lainnya hingga fungsi masing-masing hasil
pekerjaan sempurna.
o Contoh Bahan Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh tiap
jenis/type bahan penutup atap yang dipakai, lengkap dengan brosur dan syarat
pelaksanaan dari pabrik.
o Shop Drawing Kontraktor harus menyediakan shop drawing yang memperlihatkan
dengan jelas, bagian- bagian atas yang belum tergambar dengan jelas pada gambar
rencana
b. Persyaratan bahan
o Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus dilengkapi dengan sertifikat
mutu yang harus disertakan bersama-sama pengiriman bahan tersebut. Sertifikat mutu
bahan ini dikeluarkan oleh pabrik yang telah menyesuaikan mutu bahan dengan
standard yang berlaku. Bila pembelian bahan dari leveransir, maka leveransir harus
menyiapkan sertifikat mutu tersebut yang diperoleh dari pabrik pembuat bahan-bahan
tersebut. (sertifikat SII yang menyangkut ketepatan dan mutu profil L, C, pelat)
o Di dalam segala hal, bahan-bahan baja harus dikerjakan sesuai dengan
potongan- potongan, tebal, ukuran, dan berat menurut detail-detail konstruksi pada
gambar kerja. Kecuali jika dinyatakan lain, semua elemen struktur baja harus
memenuhi persyaratan PPHI - 1983 untuk jenis baja BJ 37 ( JIS SS 41 ).

38
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

o Angkur dan baut, jika tidak dinyatakan lain, harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam petunjuk gambar kerja
o Semua bahan-bahan yang akan digunakan pada proyek ini sebelum digunakan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas.
c. Persyaratan pelaksanaan
o Pemeriksaan dan lain-lain. Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang
berbalitas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketetapan sedemikian rupa
sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan. Pengawas
mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki
dan tidak pekerjaan yang dibawa kelapangan sebelum diperiksa dan disetujui
Pengawas. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau
spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.
o Gambar pabrik (shop drawing). Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor
harus menyiapkan gambar-gambar kerja yang menunjukan detail-detail lengkap dari
semua komponen, panjang serta tebal ukuran las, jumlah seda tempat baut-baut
serta detail-detail lain. Gambar kerja harus sudah ditanda tangani oleh tenaga ahli
dari Kontraktor sebelum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, dan pekerjaan di pabrik
baru dimulai setelah gambar kerja disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.
Gambar kerja yang telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas
selanjutnya diperbanyak 5 (lima) kali atas biaya Kontraktor dan diserahkan
pada Konsultan Pengawas. Walaupun gambar kerja telah disetuji oleh Konsultan
Pengawas, namun tanggung jawab atas ketelitian dan kebenaran ukuran gambar kerja
tetap pada Kontraktor.
o Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap ukuran
yang tercantum pada gambar kerja yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Ketidaktepatan dalam hal pengukuran, pemotongan, dan lain-iain menjadi
tanggung jawab Kontraktor dan bila ada kekeliruan harus segera diperbaiki sesuai
gambar kerja.
o Toleransi kelurusan untuk semua komponen disyaratkan sebesar L/10. Toleransi
ketebalan dan lain-lain harus sesuai dengan AISC.
o Pekerjaan Las (kalau ada). Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga yang
benar-benar ahli dalam bidangnya.
o Sertifikat keahlian merupakan rujukan yang diperlukan dengan klasifikasi minimal kelas
B.
o Semua logam yang dipakai untuk sambungan harus bebas dari retak dan cacat-cacat lain
yang dapatmengurangi kekuatan sambungan serta kemulusan permukaan bagian
sambungan.
o Permukaan-permukaan yang dilas harus sama rata dan sesuai dengan detail-detail
gambar kerja. Apabila terdapat pekerjaan yang menghasilkan cacat pada unsur elemen
struktur akibat pekerjaan pengelasan, maka bagian ini harus diganti atau diperbaiki sesuai
tingkat cacat-cacatnya dan dilakukan pekerjaan pengelasan kembali yang memenuhi
syarat atas biaya Kontraktor.
d. Baut-baut dan mur-mur yang digunakan adalah sejenis tegangan tarik tinggi (high tension
bolt) yang dalam pekerjaannya harus mengikuti prosedur yang disyaratkan untuk
memenuhi hasil yang optimum sebagai unsur pengikat. Baut harus dilengkapi dengan 2 (dua)
buah ring dengan ukuran dan tebal yang sesuai dengan diameter baut yang digunakan.
Baut-baut yang sudah kencang harus masih mempunyai minimum 4 (empat) ulir di luar ring.
e. Jenis dan tebal las. Terdapat tiga jenis cara pengerjaan pengelasan :
o Shielded Metal-Arc Welding yang selanjutnya disingkat cara SMAW, digunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan las sudut atau fillet welds. Spesifikasi bahan elektroda
untuk ini mengikuti ASTM A2313 atau AWS AS.1 dan 45,5. Elektroda yang dipakai
adalah E 70 XX untuk 70 ksi tegangan tarik bagi semua pekerjaan structural
o Submerged-Arc Welding yang selanjutnya disingkat SAW, Cara ini digunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan pabrikasi baja sarang tawon. Spesifikasi dari elektroda untuk
jenis ini mengikuti ASTM A533 (AWS A5.17 dan A5.23), dengan jenis F7XEXXX.
o Gabunqan cara SMAW dan SAW untuk hal-hal yang dianggap Perlu dalam
pekerjaan Pengelasan. Ketentuan dari tebal las minimum, panjang minimum maupun
panjang maksimum, apabila tidak tidak ditentukan lain, harus mengikuti
persyaratan yang tercantum dalam AWS. Pengawas berhak menetapkan
pemeriksaan NDT (Non Destructive Test) terhadap pekerjaan las, apabila sangat
diragukan hasil inspeksi visual (visual inspection) untuk dapat menetapkan

39
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

kesempurnaan pekerjaan las tersebut. Dalam hal ini, semua pembiayaan pemeriksaan
NDT menjadi tanggung jawab Kontraktor.
f. Pemasangan di tempat pembangunan Kontraktor wajib menjaga tumpukan
elemen-elemen struktur yang telah berada di lapangan pekerjaan dengan menyiapkan
tempat penyimpanan yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang dapat mencegah
terjadinya penurunan kualitas bahan, seperti cacat karat dan cacat akibat kurang sempurnanya
penanganan angkutan bahan-bahan tersebut sebelum dilakukan pemasangan di tempat
konstruksi. Penimbunan yang memakan waktu lama harus dicegah. Apabila menurut
pertimbangan Konsultan Pengawas penimbunan bahan yang bersangkutan sudah terialu lama.
Kontraktor di haruskan untulk melaksanakan pekerjaan dengan segera atau diharuskan
memberikan perlindungan pada bahan-bahan tersebut dari kerusakankerusakan akibat
perubahan cuaca. Alat pelindung untuk bahan-bahan tersebut harus disediakan oleh
kontraktor apabila diminta oleh Konsultan Pengawas, alat pelindung tersebut harus tersedia
dilapangan. Dalam segala hal, pekerjaan pemotongan menyelesaikan pinggiran-pinggiran
bekas irisan, bekas pembakaran, dan pengisi harus benar-benar dapat menjamin sambungan
yang memenulhi persyaratan. Lubang-lubang baut pada plat harus di "bubut" dengan
cermat sesuai dengan spesifikasi gambar dengan toleransi yang ditetapkan dalam
peraturan. Apabila ada pekerjaan meluruskan, mendatarkan dan melengkungkan dari
unsur-unsur struktur, maka proses pekerjaan harus disesuaikan, dengan jenis struktural,
sehingga pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk
terjaminnya kualitas bahan yang dikerjakan.
g. Perlindungan pekerjaan-pekerjaan baja (pengecatan). Permukaan yang berkorosi (karat)
harus dibuang dengan menggunakan sikat baja (wire brush) sampai didapat permukaan
dengan warna metalik yang teratur dan bersih. Permukaan yang telah dibersihkan harus
ditunjukan pada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis. Segera
setelah pembersihan tersebut selesai, dan disetujui oleh Konsultan Pengawas,
permukaan harus dicat dasar dengan meni besi (red oxide) dari jenis Metal Primer
Chromate satu lapis setebal 3035 micron. Pekerjaan baja yang telah diberi cat dasar
harus diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas sebelum dikirim ke
tempat pekerjaan. Apabila terdapat cat dasar yang tidak baik maka harus dilakukan
pekerjaan ulang dengan membersihkan kembali sesuai dengan persyaratan. Cat dasar harus
dilindungi dengan lapisan cat pelindung dari Under Coat type 8 satu lapis dengan ketebalan
75 micron. Apabila terjadi kerusakan cat dasar pada waktu pengangkutan, usaha
perbaikan harus dilaksanakan secepat mungkin tanpa harus menunggu, untuk mencegah
terjadinya cacat karat pada baja. Cat akhir dari jenis Super Gloss dua lapis dengan ketebalan
tiap lapis 35 micron, di tempat pekerjaan setelah erection.
h. Sambungan Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan,
berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
 Hanya diperkenankan satu sambungan.
 Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpu /full
penetration butt weld harus disyaratkan jelas dalam shop drawing.

9. PEKERJAAN LANTAI
a. Lingkup pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alat- alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai yang berlangsung diatas
tanah urugan (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan bahan
 Semen Portland harus memenuhi SNI 15-2049-2004 .
 Pasir beton yang digunakan harus memenuhi SNI 03-1750-1990.
 Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P.18-303
dan NZS3121/1974.
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971
(NI2) PUBI 1982 dan (NI-8).
 Keramik Dinding produk ex roman, milan, platinum atau setara atau produk lain
yang setara atau sesuai gambar.
c. Syarat pelaksanaan

40
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

 Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan


contoh- contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Direksi/ Pengawas.
 Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi/ Pengawas.
 Pekerjaan sub lantai dilakukan langsung diatas tanah urugan, (sirtu/pasir),
maka sebelum pasangan sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug
dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimum.
 Pekerjaan sub lantai merupakan campuran beton bertulang antara PC, pasir beton
dan kerikil atau split dengan mutu beton sesuai rencana dengan tulangan
sebagaimana gambar rencana.
 Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpass, kecuali pada lantai ruangan
- ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu. Perlu diperhatikan
mengenai kemiringan lantai agar sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
 Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai Keramik sudah
selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Direksi (antara lain lantai screed,
kering dari lantai screed = min. 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru
pemasangan Keramik dilaksanakan. Kering sempurna dari lantai beton adalah
minimum berusia 28 hari.
 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak bernoda dan sebelum dipasang Keramik harus direndam terlebih dahulu
kedalam air.
 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata dan sebelum
pemasangan Keramik, dibagian bawah Keramik perlu diberi pasir atau plastik
lembaran dan bahan lain untuk menghindari terjadinya Keramik pecah.
 Jarak antara unit-unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar serapat mungkin atau maksimum 1 mm dan kedalaman maksimum 2
mm atau sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi. Siar-siar harus
membentuk garisgaris sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan
bahan, dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.
 Pemotongan unit-unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus
(mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
 Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-
hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
 Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
 Rencana pemasangan Keramik dengan memperhatikan :
o Tetapkan data level lantai yang tepat
o Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level
o Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan Keramik
o Untuk memastikan unit Keramik yang terpotong menyajikan
penampilan yang seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar
mungkin.
o Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan persetujuan.
o Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, Keramikakan dipasang
mulai dari center dari tiap-tiap bagian ruang dan pertemuan antara lantai
dengan plint adalah rata / lurus.

10. PEKERJAAN LANTAI OUTDOOR (COSTUM KHUSUS)


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan lantai outdoor granit tile khusus untuk pekerjaan ini di buat secara costum/khusus,
dan Project Series pada DED di jelaskan dengan nama “Granite Piano”, “Granite Border”

41
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

sesuai dengan rencana gambar kerja DED yang ada dan harus disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan dan Tim Teknis dalam hal tersebut ada yang harus di penuhi dalam pemilihan
Granite ada beberapa yang harus di lakukan oleh Penyedia yaitu :
 Penyedia Jasa harus mendapat surat dukungan ketersediaan material dan Supply dari
Supplier sebagai kelengkapan tender dan mendapat kepastian ketersediaan barang
 Pemesanan granit dilakukan maksimal 2 hari setelah SPMK turun atau di tanda
tangani Penyedia Jasa
 Sistem penyimpanan granit di Gudang adalah menggunakan Palet atau dapat di
susun menggunakan sistem Staple atau susun tidur setinggi maksimal 1,5 m
 Pemasangan granite harus menunggu sampai semua pekerjaan perpipaan air
bersih/air kotor, saluran drainase, pekerjaan listrik yang terpendam atau pekerjaan
lainnya yang terletak di belakang atau di bawah pasangan granite tile ini harus sudah
di selesaikan terlebih dahulu
 Pekerjaan pemasangan granite tile baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya
benar benar selesai.
Pekerjaan granite tactile khusus untuk disabilitas di pakai sebagai acuan utama pemasangan
pada lantai outdoor, sesuai dengan gambar DED yang ada dan harus di setujui oleh Pengawas
Pekerjaan dan Tim Teknis.
 Penyedia Jasa harus mendapat surat dukungan ketersediaan material dan Supply dari
Supplier sebagai kelengkapan tender dan mendapat kepastian ketersediaan barang.
 Sistem penyimpanan granite Tactile di Gudang adalah menggunakan Palet atau dapat
di susun menggunakan sistem Staple atau susun tidur setinggi maksimal 1 m.
 Pemesanan granite Tactile dilakukan maksimal 2 hari setelah SPMK turun atau di
tanda tangani Penyedia Jasa.
 Pemasangan granite Tactile harus menunggu sampai semua pekerjaan perpipaan air
bersih/air kotor, saluran drainase, pekerjaan listrik yang terpendam atau pekerjaan
lainnya yang terletak di belakang atau di bawah pasangan granit ini harus sudah di
selesaikan terlebih dahulu, pemasangan Tactile dilakukan terlebih dahulu sebelum
pemasangan Granite tile sekitarnya.
b. Denah dan lokasi Pemasangan granite Tactile dan Granite
Denah dan lokasi pemasangan sesuai dengan Gambar DED dan Spesifikasi Detail Gambar.
Ketentuan desain dasar adalah sebagai berikut :
 Granite Tactile Spot tidak diizinkan dipotong karena berfungsi sebagai braille block
untuk tanda henti atau tanda berhati-hati atau persimpangan atau warning tile.
 Granite Tactile line dapat dipotong sesuai dengan kebutuhan desain pada gambar
DED sesuai dengan kaidah jalur difabel yang di standarkan dan sesuai dengan
persetujuan pengawas pekerjaan.
 Granite tile Costum/Khusus tidak boleh di potong menggunakan tile cutter atau alat
pemotong granit manual
 Granite tile tidak Custom/Khusus boleh di potong menggunakan tile cutter atau alat
pemotong granite manual, sesuai dengan kebutuhan DED dan dengan persetujuan
pengawas pekerjaan.
c. Pemasangan
 Sebelum pemasangan granite tactile pada media kerja dalam hal ini lantai screed
harus dalam keadaan padat, rata dan bersih
 Tactile wajib digunakan sebagai pemasangan awal sebelum granite tile untuk
mendapat elevasi lantai yang di inginkan mengantisipasi perbedaan ketebalan
material pelapis lantai lainnya, seluruh permukaan screed wajib dilembabkan
sebelum pemasangan granite tactile
 Waktu siap grouting adalah 24 jam setelah granite tactile dan granite tile terpasang
 Gunakan grouting atau nat yang bagus dan tidak retak dengan jarak lantai outdoor
pedestrian dengan warna menyesuaikan granite tile dan granite tactile
 Pemotongan granite tactile atau granite tile (tidak Costum) wajib menggunakan alat
potong granite “tile cutter” atau circle saw harus dikerjakan dengan keahlian dan
dilakukan pada satu sisi. Pada pemasangan sudut sudut pertemuan, pengakhiran dan
bentuk – bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempurna mungkin.

11. PEKERJAAN SANITASI DAN PLUMBING


a. Lingkup pekerjaan
Pipa harus disimpan dengan baik untuk menjamin kerusakan yang mungkin terjadi.
 Penanganan

42
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

Pipa harus dihindarkan terhadap terjadinya goresan pada bagian dinding atau ujung
pipa
 Pengiriman
Tumpukan pipa harus diberi alas papan yang bertujuan untuk menghindari distorsi.
b. Pemasangan Pipa
 Pemasangan pipa harus dilakukan dengan cara yang baik penyambungan tidak boleh
dilakukan dengan cara di bakar/dipanaskan
 Pemberian lem pada pipa tidak boleh sedikit agar menghindari kebocoran maupun
lepas.
c. Lebar dan dalam galian
 Secara umum, lebar galian minimum harus dibuat sedemikian rupa sesuai dengan
persyaratan yang terdapat pada DED yaitu sedalam minimal 30 cm pelaksanaan agar
proses dapat terus berlangsung. Untuk penyambungan pipa bisa dilakukan diatas
tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian. Lebar galian minimum harus
mencakup untuk pemadatan bahan penyangga samping.
 Lebar maksimum galian harus dibatasi sedapat mungkin tergantung kondisi tanah.
Hal ini penting baik secara ekonomis maupun untuk penambahan bagian penyangga
samping.
d. Timbunan
 Timbunan dapat menggunakan bahan bekas galian setelah bagian pengisi sudah
diletakkan dan untuk kemudian dipadatkan sesuai dengan persyaratan pada bagian
atas yang dibutuhkan di atas pipa.
 Sisa dari galian atau pengisian tanggul dapat dilaksanakan dengan menggunakan
tanah galian. Penimbunan lubang galian tidak boleh menggunakan bahan-bahan
yang keras (seperti batu bata, batuan, dan sebagainya). Ukuran dari partikel
maksimum 75 mm. Pada saat pipa PVC/HDPE/RRJ dipasang ditempat-tempat yang
mempunyai tekanan luar yang sangat tinggi, maka bahan penimbun harus
mempunyai standar yang sama sebagai bahan pelindung dan bahan lapisan
 Pipa harus tertimbun secara lengkap dan tidak ada kemungkinan masuknya air pada
waktu hujan, dan sebagainya yang akan mengisi bagian-bagian yang kosong dan
menyebabkan pipa terapung kecuali ditimbun dengan ketinggian beberapa kali
diameter pipa.
e. Pengujian pipa
 Sebelum dilakukan pengujian, instalasi harus diperiksa untuk memastikan semua
kotoran dan bahan-bahan konstruksi dibersihkan untuk menghindari kontak dengan
pipa-pipa dan fitting-fitting
 Semua valve harus di tempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve pada
ujung pipa untuk mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisian berlangsung.
f. Pengujian tekanan jalur pipa
 Air harus perlahan dialirkan ke jalur pipa sampai semua udara dikeluarkan dari jalur
dan air mengalir dengan bebas pada ujung pipa. air harus dialirkan dalam jalur pipa
dari titik terendah untuk memudahkan pengeluaran udara.
 Uji tekanan pada situasi ini harus ditahan minimum 15 menit dan alat pencatat
tekanan diperiksa jika terjadi penurunan tekanan. Selanjutnya, sambungan harus
benar-benar diinspeksi secara visual untuk kemungkinan terjadinya kebocoran pada
sambungan.
 Sifat elastis dari PVC seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisa menyebabkan
pengembangan pada pipa dan volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan
bacaan tekanan yang tepat. Penambahan volume yang diizinkan adalah 1% dan dapat
diterapkan pada tekanan awal dan tekanan tersebut harus ditahan pada periode
maksimum selama 1 jam atau waktu yang diperlukan untuk mengadakan inspeksi di
seluruh sambungan.
 Apabila terjadi sedikit penurunan tekanan menjadi lebih kecil, maka kemungkinan
akibat pemuaian pipa, walaupun demikian hal ini tidak mengindikasikan kebocoran
pada jalur pipa.
g. Pengurasan Pipa
 Penyedia Jasa harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang. Air yang
dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih (potable) yang disetujui
Pengawas Pekerjaan. Pengurasan dilaksanakan mulai dari hulu pipa yang sudah
dipasang dan dibuang ke saluran drainase, sehingga secara berangsur-angsur semua
kotoran-kotoran yang ada di dalam pipa menjadi bersih.

43
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

12. PEKERJAAN KOLAM


a. Lingkup Pekerjaan
 Pekejaan kolam sangat rentan dengan kebocoran maka dari itu pekerjaan harus
dilakukan seara rapi dan menikuti gambar kerja yang tersedia apabila terdapat
perubahan atau sesuatu hal yang tidak tertera pada gambar maka ikuti spektek apa
bila masih tidak jelas maka keputusan dapat di lakukan dengan pengawas pekerjaan
 Pekerjaan di awali dengan galian pondasi yang tertera pada DED , yang akan
berisikan anstampeng, kemudian pasir urug, pasangan pondasi, pipa air kotor
 Kemudian terdapat sloof dan kolo, dengan kode yang ada pada DED
 Pada bagian lantai kolam pembesian single menggunakan besi P10 jarak 15 cm dan
menggunakan rabat beton dengan mutu k 225
 Kemudian di finishing dengan plester, waterproof dan cat kolam hitam.
 Pada dinding dilapisi dengan granit polished hitam 60 x 60 cm
b. Pemasangan pompa mesin
 Pompa mesin terletak pada dalam kolam
 Disalurkan dengan pipa Stainless yang terhubung dengan Nozle sebagai keluaran air
mancur
 Percobaan mesin dilakukan pada saat area clear dan pada kondisi pipa bersih dari
kotoran, pada mesin pompa dilakukan percobaan selama 24 jam tanpa henti.

13. PEKERJAAN PENGECATAN


a. Lingkup pekerjaan
 Perjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alatalat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pengecatan dinding interior, dinding exterior, plafond dan lisplang dilakukan pada
bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar.
b. Persyaratan bahan
 Semua bahan cat yang digunakan adalah Cat produk Dulux, Mowilex, Propan,
Jotun atau setara, dengan proses sebagai berikut :
o Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer, interval 2 jam.
o Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.
o Cat akhir dinding dan plafond
o Exterior : 2 lapis Weathershiel/Weatherbond setebal untuk 2 x 30
micron, interval 2 jam, sehingga dicapai permukaan yang merata dan
sama tebal.
o Cat akhir dinding dan plafond
o Interior : 3 lapis Emulsion 3 x 30 untuk micron, dengan interval 2
jam, sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal. Agar
mendapatkan hasil solid, pengecatan dilakukan dengan sistem spray.
o Cat Akhir Lapangan
o Exterior Lapangan : 3 lapis Emulsion 3 x 30 untuk micron, dengan
interval 2 jam, sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama
tebal. Agar mendapatkan hasil solid
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan
NI-4.
 Tipe dan warnanya akan ditentukan kemudian dengan pengawas
c. Persyaratan pekerjaan
 Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
 Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
 Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak,
minyakdan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu
pengecatan.
 Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu dengan menggunakan “Skin Cost” Mill
Putih yang merupakan campuaran 7 bagian mill putih dan 2 bagian semen atau

44
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

menggunakan bahan plamur dari produk yang sama (Dulux, Mowilex, Propan,
Jotun) sebelum dilapis dengan cat dasar, dengan cat yang akan digunakan.
 Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas serta
jika seluruh pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai dengan sempurna.
 Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan / mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil
produk kepada Direksi. Selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang
akan digunakan. Direksi akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak
lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
 Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
 Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard untuk
pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan.
 Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-percobaan bahan
dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan
Perencana dan Direksi/ manajemen Konstruksi. Pengerjaan harus sesuai dengan
ketentuanketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan
akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
 Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan,
perawatan dan keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
 Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan, Kontraktor
harus memperbaiki / mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya
tambahan biaya.
 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya
mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

14. PEKERJAAN PENGECATAN BESI


a. Lingkup pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alatalat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pengecatan ini dilakukan meliputi pengecatan permukaan besi/baja
yang nampak serta pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b. Syarat bahan
 Semua bahan cat yang digunakan adalah Cat produk Nippon paint atau produk
lain yang setara, dengan proses sebagai berikut :
 Primer : 1 lapis Quick Drying Metal Primer Chromate setebal 50
micron, interval 8 jam.
 Undercoat : 1 lapis Nippon setebal 35 mikron, interval 6 jam.
 Cat akhir : 2 lapis Nippon setebal 2 x 30 mikron, interval 16 jam
 Untuk mendapatkan hasil solid, pengecatan dilakukan dengan sistem spray.
Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama
tebalnya
 Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 53, BS No. 3900:1970/1971, AS.K-41 dan NI-4, atau SNI serta
mengikuti ketentuan- ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
 Warna dan tipenya akan ditentukan kemudian dengan DED dan persetujuan
Pengawas.
c. Syarat pekerjaan
 Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
 Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan amplas
besi.Setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai pekerjaan
pengecatan dengan persetujuan Direksi/ Pengawas.

45
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

 Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
 Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu
pengecatan
 Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi serta jika
seluruh pekerjaan pengelasan dan penyambungan telah selesai dengan sempurna.
 Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari 3 (tiga) macam hasil produk kepada
Direksi selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih
dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
 Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
 Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
 Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / manajemen Konstruksi sebelum
pekerjaan dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat
dari pekerjaan- pekerjaan lain.
 Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
 Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan,
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.
 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain memperoleh permukaan yang halus,
rata dan bersih juga harus bebas dari karat.
 Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.
 Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai jenis yang disyaratkan diatas atau
sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
 Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar
dilapiskan sampai rata dan sama tebal. Selanjutnya undercoat dilakukan dengan
persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan
 Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta telah
mendapat persetujuan Direksi.
 Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baik atau dengan
spray.
 Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.

15. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


a. Lingkup pekerjaan
 Sesuai persyaratan pada umumnya, yang dimaksud pada pasal ini adalah Pihak
Penyedia Jasa Konstruksi yang melaksanakan pekerjaan listrik harus
mempunyai surat pengesahan instalatur (SPI) dengan klas minimal C dan
SIKA.Penyedia Jasa Konstruksi/instalatur yang melaksanakan instalasi
listrik harus ahli serta berpengalaman dibidangnya. Semua instalasi listrik
yang terpasang harus mengacu pada Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL2000).
 Penyedia Jasa Konstruksi harus menawar seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi atau yang tertera dalam gambar dimana bahan–
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pasal ini. Dan merupakan kewajiban Penyedia Jasa Konstruksi
untuk mengganti dan merubah yang tidak sesuai dengan bestek tanpa adanya
tambahan biaya.
 Sebagaimana tercantum pada gambar-gambar rencana, Pihak Penyedia Jasa
Konstruksi wajib melakukan pengadaan, pemasangan, pengujian serta menyerahkan

46
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

pekerjaan dalam keadaan baik dan siap digunakan semua dan dalam
keadaan menyala. Instalasi listrik yang dilaksanakan meliputi :
o Instalasi listrik (penerangan + stop kontak)
o Pemasangan panel-panel box + kabel
o Pemasangan lampu-lampu
o Pemasangan mesin
o Pengujian listrik
b. Syarat bahan
Tertera pada kolom spektek dan gambar DED dan RAB.
c. Syarat pekerjaan
 Untuk proteksi, sistem listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat
di panel penerangan, proteksi terhadap overload dan hubungan singkat untuk
panel utama dan panel-panel daya, kecuali ditunjukkan lain oleh gambar.
 Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah
(grounded) dan semua panel harus dibumikan dengan elektrode terpisah.
 Untuk sistem pembumian, kabel pembumian harus berhubungan secara tertutup
(loop).
 Setiap pencabangan atau pengambilan saluran keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan lebih dari satu memakai terminal strip
didalam Junction Box. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa
atau ditentukan lain oleh direksi dengan alasan tertentu.
 Ujung pipa kabel yang masuk ke dalam panel dan junction box harus dilengkapi
dengan socket/lock nut sehingga kabel tidak mudah tercabut dari panel.
 Instalasi skakelar dan stop kontak /out let.
 Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali
dimana diperlukan penggantungan rantai atau pemasangan/perencanaan fixture
menunjuk lain.
 Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan perbaikan faktor
daya harus dilengkapi dengan capasitor. Lampu Fluorecent harus dari jenis
daylight. Untuk lampu pijar memakai lampu holder dan base type Edison Screw.
Semua komponen lampu merk Phillips atau sekualitas.
 Penambahan daya lakukan kerja sama Bersama PLN

d. Uji coba
 Bila akan diserahkan diperlukan pengetesan lokasi yang tidak ada daya listriknya,
diadakan dengan dinyalakan semua lampu memakai generator, yang masa waktunya
minimal 1 jam. Penyiapan generator oleh kontraktor yang bersangkutan.
 Menyerahkan jaminan instalasi listrik dari instalateur yang telah mempunyai
sertifikat dari PLN dengan dilampiri sketsa yang diketahui oleh PLN setempat.
Gambar instalatir harus disahkan / diketahui oleh pihak direksi.
 Hasil pengetesan dibuatkan berita acara yang ditanda tangani oleh pihak-
pihak yang berkompeten dan merupakan lampiran berita acara penyerahan
pekerjaan.
 Selama masa pemeliharaan dan masa pengetesan sampai dengan masuk kedalam
lokasi, maka pihak Kontraktor masih bertanggung jawab terhadap kelancaran
ataupun keberhasilan dari pada pekerjaan yang dimaksud.

16. PEKRJAAN SANITAIR


a. Lingkup pekerjaan
 Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya,
sehubungan dengan pemasangan perlengkapan toilet, sesuai dengan yang tertera
pada gambar-gambar.
b. Syarat bahan
 Tertera pada tabel spesifikasi
 Pengujian Bahan Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan-bahan
yang akan digunakan sudah melalui test yang diadakan di pabrik dengan disertai
Sertifikat Pengujian.
 Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan brosur dan contoh
bahan/peralatan toilet yang akan digunakan.

47
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

 Penyimpanan Perlengkapan toilet harus disimpan di tempat penyimpanan yang


telah disediakan dan harus bebas dari genangan-genangan air dan diusahakan
agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan.
c. Syarat pekerjaan
 Pelaksana harus meminta ijin kepada Pengawas tentang cara, waktu dan letak
perlengkapan toilet.
 Pemasangan harus kuat, rapi, bersih dan dikerjakan oleh tukang-tukang khusus dan
terbaik.
 Jaminan Pekerjaan/Bahan Pelaksana harus memberikan jaminan secara tertulis,
bahwa semua pekerjaan harus baik dan berfungsi secara sempurna dan dengan
mengadakan test aliran air dan mendapat persetujuan dari Pengawas.
 Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar gambar yang ada
dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detil detil sesuai gambar
 Bila ada perbedaan/ kelainan harus melaporkan pada Konsultan
Pengawas/Perencana,dan tidak dibenarkan memulainya jika terdapat
kelainan/perbedaan di tempat itu.
 Selama pelaksanaan harus selalu dilakukan pemeriksaan dan pengujian
untuk kesempurnaan hasil.
 Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti jika terdapat kerusakan
selama masa pelaksanan dan masa garansi atas biaya kontraktor, selama rusak
bukan disebabkan pemilik.
d. Pekerjaan wastafel/Closet
 Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala peralatannya sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing masing tipe yang dipilih.
 Peralatan dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang diseleksi baik, tidak
adabagian yang gompal, retak atau cacat lainnya dan telah disetujui oleh
konsultan Konsultan Pengawas.
 Ketinggian konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta
petunjuk- petunjuk dari produsennya dalam katalog/brosur. Pemasangan harus
baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
e. Pekerjaan kran
 Semua kran yang dipakai, menggunakan finishing verchroom finish, Lihat tabel
bahan di atas. Kran taman /halaman harus memiliki ulir. Pipa bak cuci harus
dimungkinkan disambung diperpanjang dengan pipa flexible.
 Stop kran yang dapat digunakan merk SAN EI, TOTO jenis ball valve
 Stop kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya
harus sesuai dengan gambar
f. Pekerjaan Floor Drain dan Clean Out
 Floordrain dan Clean-out yang digunakan adalah metal verchroom, lubang
diameter 2” dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain
dan dopvercrhroom dengan draad untuk clean-out.
 Floor drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar
 Floordrain dan CO yang dipasang harus sudah diseleksi baik dan disetujui
Konsultan Pengawas
 Pada tempat yang akan dipasang floordrain, penutup lantai harus dilubangi dengan
rapi.
 Hubungan pipa dengan beton lantai menggunakan perekat beton kedap air Embeco
ex MTC. Setelah Floor drain dan clean-out terpasang, pasangan harus rapi
waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

48
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

BAB 4

PENUTUP

1. PENYERAHAN PEKERJAAN DAN PERBEDAAN PERNYATAAN DOKUMEN


a. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus diperbaiki, semua area pekerjaan yang berkaitan dengan Lantai harus bersih dipel, area
tanaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna maupun sisa-sisa bahan bangunan
beserta alat bantu kerja harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
b. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan
gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
c. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga sebelum penyerahan ke II dilaksanakan, pekerjaan benar- benar telah sempurna.
d. Semua yang belum tercantum peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan
(Aanwijzing).
e. Kontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil seluruh pekerjaannya, oleh karena itu
apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan atau ketidak sesuaian dalam pekerjaan pelaksanaan, kontraktor
wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi/ Direksi Pengawas/ Konsultan MK.
f. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus diajukan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi. Semua material dari hasil alam akan
diperiksa oleh Direksi pada saat didatangkan di lapangan. Material-material yang tidak disetujui harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat 2 kali 24 jam. Bila Kontraktor tidak mengindahkan Direksi
berhak menyelenggarakannya atas biaya Kontraktor.
g. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak disebutkan didalam RKS dan Gambar
maupun Berita acara Aanwijzing, tetap harus diselenggarakan oleh dan atas biaya Kontraktor.
h. Apabila ada perubahan pernyataan yang terdapat dalam RKS ini, akan dituang dalam Lembaran Berita Acara
Aanwijzing, maka pernyataan yang ada sebelumnya dalam RKS dianggap tidak berlaku dan mengacu pada
Lembaran Berita Acara Aanwijzing, dan apabila terdapat perbedaan- perbedaan :
 Antara gambar-gambar dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Pekerjaan, maka RKS.
lah yang mengikat
 Antara gambar, RKS dan Berita Acara Aanwijzing (BAA), maka BAA lah yang mengikat.
 Antara gambar, RKS, BAA dan Berita Acara Site Meeting (BASM), maka BASM lah yang
diikuti.
 Antara gambar yang di skala dengan ukuran yang tertulis, maka ukuran yang tertulislah yang diikuti.
 Antara kode gambar dengan keterangan yang tertulis, maka keterangan yang tertulislah yang
diikuti.
 Antara gambar rencana berskala kecil dengan gambar berskala besar (Detail), maka gambar
Detaillah yang diikuti.
 Bila pada gambar tercantum tetapi pada RKS, BAA maupun BASM tidak tertulis, maka
gambarlah yang diikuti.
 Bila pada RKS tertulis tetapi pada gambar tidak tercantum dan pada BAA maupun BASM tidak
diterangkan, maka RKS lah yang diikuti.
 Bila dijelaskan pada BAA tetapi pada gambar, RKS maupun BASM tidak tercantum, maka
BAA lah yang diikuti.
 Bila ditulis dalam BASM tetapi pada gambar, RKS maupun BAA tidak ditulis, maka BASM lah
yang diikuti.

2. DOKUMEN PELAKSANAAN
a. Dokumen Kontrak Pelaksanaan yang dianggap mengikat dalam hubungan kerja ini adalah :
 Dokumen Pelelangan yang terdiri dari : Rencana Kerja dan Syarat -syarat pekerjaan (RKS)beserta
gambar-gambar Perencanaan.
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan semua Berita Acara Pelelangan.
b. Termasuk dalam ketentuan diatas, berlaku pula ketentuan berikut :
 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab kepada pemberi tugas.
 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak diperbolehkan mengalihkan seluruh hak dan
kewajibannya atas pekerjaan yang menjadi tugasnya kepada Pihak/Kontraktor lain.
 Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus tunduk pada peraturan dan undang-
undangan yang berlaku.

49
SPESIFIKASI TEKNIS & RENCANA KERJA SYARAT PEKERJAAN LANDSCAPE
ALUN ALUN JEMBER Th 2024

c. Pada prinsipnya seluruh pekerjaan telah tersebut dalam gambar dan RKS, bila ternyata masih ada pekerjaan
yang harus dilaksanakan namun tidak tersebut dalam gambar dan RKS atau kedua-duanya maka pekerjaan
tersebut tetap harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor.
d. Segala hal yang menyangkut merk serta produk tertentu bisa subsitusi merk lain asal sekualitas /
sejenis dan mendapat persetujuan Pengawas.
e. Pada prinsipnya Kontraktor tidak hanya melaksanakan hal yang tersurat dalam RKS ini, namun harus ada
upaya untuk melaksanakan pekerjaan ini sebaik mungkin.

3. UMUR EKONOMIS
Umur ekonomis yg harus diperhatikan dalam pelakasanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
a. Struktur Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 10 tahun
b. Plesteran Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 2 tahun
c. Pintu Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 2 tahun
d. Cat Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 3 tahun
e. Granit Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 5 tahun
f. Plumbing, Sanitair, Talang Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 10 tahun
g. ME Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 5 tahun
h. Pompa dan mesin Harus Mampu Bertahan / Kuat Minimal Selama 5 tahun

50

Anda mungkin juga menyukai