Satuan Acara Penyuluhan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bahaya Rokok dan Vape

Oleh :
Nama : 1. Lala (2211102411146)
2. Selpina (2211102411117)
3. Aulia Deviana (2211102411033)
4. Thifal Ngazizul Azmi (2211102441232)
5. Mirna Sari (2211102431232)
6. M. Nizar Zulmi Firdausy (2211102441165)
7. Alma Assofi (2211102431046 )
8. Deka Ba Dar Maulidin (2211102431378)
9. Valentino Ardana Dumat (2211102411098)

Kelas : B2/H1/L2 ( Semester 4)


Kelompok 1

Universitas Muhammadiyah Kalimantan timur


2024
(sap)
Pokok pembahasan : Bahaya Rokok dan Vape
Sub pokok pembahasan : Efek Negatif Rokok dan Vape Bagi Kesehatan &
Bagi Masa Depan/Cita-Cita Impian
Sasaran : Siswa/i kelas .....
Hari/tanggal : Senin, ..... Mei 2024
Tempat : SMK Istiqomah Muhammadiyah 4
Waktu : 50 menit
Penyuluhan : Kesehatan

A. Tujuan
 Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit tentang bahaya rokok dan
vape, diharapkan siswa/i SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 dapat
memahami tentang tentang bahaya rokok dan vape.
 Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit diharapkan siswa/i
Istiqomah Muhammadiyah 4 mampu :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan rokok dan vape
2. Mengetahui bahaya/ efek negatif rokok & vape
3. Mengetahui persyaratan kesehatan (secara garis besar) untuk
menggapai cita-cita impian
4. Menyebutkan efek negatif apa saja yang disebabkan oleh rokok dan
vape
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Bahaya Rokok dan Vape
- Pengertian rokok dan vape
- Bahaya rokok dan vape
- Hal positif ketika tidak merokok dan ngevape
C. Media
 Lcd/ proyektor/Mic

 Leaflet
 Power Point
D. Metode penyuluhan :
 Ceramah
 Tanya jawab
E. Setting tempat :

: Moderator

: Penyuluh

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

: Lcd/Proyektor

F. Pergorganisasi
 Moderator :
 Penyuluh 1 :
 Penyuluh 2 :
 Penyuluh 3 :
 Fasilitator 1 :
 Fasilitator 2 : Thifal Ngazizul Azmi
 Observer 1 : Alma Assofi
 Observer 2 : Deka Ba Dar Maulidin
 Observer 3 : Valentino Ardana Dumat
G. Pembagian tugas

 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari


awal sampai akhir, membuka acara dan menutup acara
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotivasi peserta untuk bertanya dan memberikan ice
breaking serta menjawab pertanyaan yang tidak bisa
dijawab oleh penyuluh
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir, menjalankan absensi peserta dan
mendokumentasikan kegiatan
H. Kegiatan penyuluhan
N Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
o
1 Pembuk 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
. aan (5 2. Mendengarkan dan
menit) 2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjawab pertanyaan
3. Menggali pengetahuan siswa/i 4. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 5. Menyetuji kontrak waktu

5. Membuat kontrak waktu


2 Kegiatan 1. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan dan
. inti  Bahaya rokok dan vape memperhatikan penjelasan
(40 - Pengertian rokok dan penyuluhan
menit) vape
- Bahaya rokok dan
vape
- Hal positif ketika tidak
merokok dan ngevape

Memberi kesempatan
untuk bertanya (2
orang siswa/i)
2. Menjawab pertanyaan peserta 2. Aktif bertanya

3. Mendengarkan
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan
. (5 disampaikan oleh penyuluh memperhatikan
menit) (3/lebih orang siswa/i)
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan dan diberikan
penyuluh menanyakan kembali
mengenai materi penyuluhan
3. Salam penutup 3. Menjawab salam
I. Evaluasi materi
 Bahaya Rokok dan Vape :
- Sebutkan perbedaan rokok dan vape
- Sebutkan bahaya ketika merokok dan ngevape?
- Sebutkan hal positif apa yang didapatkan ketika tidak merokok dan
ngevape?
J. Evaluasi audiens
- Audiens diharapkan bias hadir sekitar 85 %.
- Audiens dapat memperhatikan dengan baik tanpa ada hambatan.
- Audiens dapat memahami materi yang disampaikan
- Audiens dapat memberikan pertanyaan.
- Audiens mampu menjawab pertanyaan yang di berikan (jika tidak
ada yang bertanya sebagai validasi audiens dapat mengingat
kembali materi yang sudah dipaparkan ).
Lampiran Materi

Latar belakang
-
A. Pengertian Rokok

Jumlah remaja saat ini merupakan populasi terbesar didunia menurut WHO, pada tahun 2014
kelompok remaja diperkirakan berjumlah 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia. Pendataan
penduduk yang dilakukan WHO memperkirakan pada tahun 2030 angka kematian akibat rokok akan
mencapai 10 juta pertahunnya dengan 70% terjadi di Negara –negara berkembang produksi rokok.
Pemerintah dalam upaya penurunan jumlah perokok pada remaja menargetkan prevalensi merokok
remaja turun dari 9,1% menjadi 8,7 % pada tahun 2024 sesuai dengan RPJMN 2020-2024. Menurut
Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 Pasal 114 menyatakan bahwa setiap orang yang
memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan
kesehatan. Pasal 115 pemerintah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya, kawasan tanpa
rokok antara lain, yaitu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak
bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat lain yang ditetapkan.

Merokok adalah menghisap bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh (Prasetya Lukyta., 2016).
Perilaku merokok banyak dilakukan pada masa remaja. sia 10 –14 tahun meningkat lebih dari 100 %
dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun (Riskesdas, 2018). Menurut Setiyanto, R, (2013), faktor-faktor
yang mempengaruhi kebiasaan merokok adalah tekanan teman sebaya, berteman dengan perokok usia
muda, status sosial ekonomi rendah, mempunyai orang tua yang merokok, saudara kandung, lingkungan
sekolah (guru) yang merokok dan tidak percaya bahwa merokok mengganggu kesehatan. Merokok
mempunyai banyak efek negatif yang berbahaya kepada kesehatan manusia, dan kebiasaan merokok
tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, tetapi juga mengancam masyarakat di sekitarnya. Kandungan
rokok menyebabkan kerusakan dan berbagai macam penyakit di mulut seperti periodonitis (infeksi pada
gusi), penyakit kerongkongan seperti faringitis (infeksi faring) dan laringitis(infeksi laring atau pita suara),
penyakit di bronkus seperti bronkitis (infeksi bronkus), dan penyakit pada paru – paru seperti kanker
paru, penyakit paru obstruktif (Aula & Lisa, E., 2015).
Rokok dan produk tembakau yang dikonsumsi manusia umumnya merupakan daun tanaman (Nicotina
tabacum, nicotina rustica, dan spesies lainnya) yang dibakar, dihisap, dihirup atau dikunyah. Terdapat
2550, bahan kimia dalam daun tembakau olahan. Beberapa bahan kimia cepat menimbulkan gangguan
kesehatan, kerusakan paru, dan melemahnya stamina. Bila dibakar, asap rokok mengandung sekitar
4000 zat kimia,43 diantaranya beracun seperti nikotin (pestisida), CO (gas beracun),tar. Pada perokok
aktif, bahaya mengancam segenap organ tubuh dengan ganguan fungsi hingga kanker seperti pada
jantung dan pembuluh darah (penyakit jantung coroner dan pembuluh darah), saluran pernafasan
(PPOK, asma, dan kanker paru), saluran cerna (kanker mulut, kanker lidah, dan kanker nasofaring), dan
gangguan system reproduksi dan kehamilan (kecacatan janin, keguguran, infeksi panggul, dan kanker
serviks) serta organ lainnya. Perokok pasif teranncam mengalami gangguan fungsi hingga timbulnya
kanker pada organ-organ tubh perokok pasif dewasa dan anak. Prevalensi perokok yang tinggi dan terus
menerus meningkat di Indonesia akan meningkatkan resiko penyakit –penyakit tersebut yang
mengancam tidak hanya perokok aktif tetap juga perokok pasif. Hal ini akan menyebabkan beban
penyakit dengan kerugian luar biasa dalam pembangunan kesehatan masyarakat dan kualitas sumber
daya manusia dalam pembangunan nasional.pengaruh konsumsi tembakau atau asap rokok terhadap
kesehatan masyarakat. Biaya perawat RS ada penyakit terkait tembakau yang mencapai 1,85 triliun
untuk rawat inap dan 0,26 triliun untuk rawat jalan. Bila Biaya perawatan dan biaya pembeli rokok (rata-
rata 10 batang /perokok per hari menjadi Rp.138 triliun ) dijumlahkan, maka pengeluaran biaya total
menjadi Rp.245,41 triliun, lebih tinggi dari pendapatan cukai pemerintah yang hanya sebesar 55 triliun
di tahun yang sama. Tahun produktif yang hilang akibat kematian premature, kesakitan, dan disabilitas
sebesar 3.533.000 tahun, dengan kerugian ekonomi mencapai USD 12,24 miliar atau Rp.105,3 triliun di
2010. Beban yang tinggi disebabkan oleh tumor paru, bronkus, dan trachea, penyakit paru obstruktif
kronik dan tumor mulut dan tenggorokan, penyakit stroke dan bayi berat lahir rendah.
B. Pengertian Vape
Salah satu produk yang banyak ditemui dan dikonsumsi saat ini adalah Rokok Vape, yaitu sebuah inovasi
dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern yang terdiri dari dua elemen yaitu alat hisap dan
liquid (refill/cairan). Perizinan alat hisap vapor sendiri menggunakan HS Code (Harmonized System Code)
barang elektronik. Sedangkan liquid Vape mengandung zat adiktif dimana kadar Nikotin bervariasi dari
kadar rendah hingga kadar tinggi. Namun seringkali kadar Nikotin yang tertera pada label tidak sesuai
dan berbeda signifikan dari kadar yang diukur sebenarnya. Nikotin apabila digunakan secara berlebihan
dalam jangka waktu yang lama akan terakumulasi dalam tubuh sehingga tidak dapat ditoleransi oleh
tubuh dan dapat mengakibatkan gangguan yang serius. Sebagaimana diatur pada Pasal 113 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa “Zat adiktif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat,
cair, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya
dan/atau masyarakat sekelilingnya”. ingnya”.
Menurut Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Pemerintahan melalui kementrian perdagangan serius
untuk melarang penjualan dan impor rokok elektronik (e-cigarette). Alasan utama pelarangan rokok
elektronik ini adalah kesehatan. Selain itu yang berbahaya dari rokok elektrik adalah menimbulkan
ketegantungan alias kecanduan. Maka dari itu pihaknya atas rekomendasi Kementrian Kesehatan
(KEMENKES) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melarang total perdagangan rokok
elektrik di dalam Negeri. Agar konsumen terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh Rokok Vape. Hasil
pengujian laboratorium oleh Badan POM terhadap 7 (tujuh) merek liquid rokok elektronik yang dijual
melalui kedai rokok dan secara online, ditemukan 4 (empat) merek diantaranya menunjukkan hasil
kadar nikotin positif yang berbeda dengan yang tertera di label dengan simpangan deviasi sebesar 12,8%
- 19,8%. Badan POM telah membuat kajian dan mendorong pihak terkait agar kebijakan/regulasi
pelarangan rokok elektronik dapat segera ditetapkan dengan merujuk pada fakta-fakta di atas dan
melihat perkembangan penggunaan rokok elektronik yang semakin marak.

Rokok elektrik Vape merupakan jenis rokok penghantar nikotin eketrik,yang dirancang dengan iming-
iming bisa membantu pecandu rokok tembakau mulai berhentimerokokdenganberalih darirokok
tembakau ke rokok elektrik vape. Pada zaman modern seperti saat ini kebiasaaan merokok dengan
rokok elektrik vape dikalangan remaja cukup memprihatinkan karena faktor komunikasi di lingkungan
pertemanan yang yang cukup cepat membuat remaja kerap kali mengalami kesulitandalam penyesuaian
diri. Masaremajasangatmemerlukan kondisi kesehatan yang baik, namun pada saatsekarang ini
remajayangberusia13hingga18 tahunmengenalrokokdarihasil berkomunikasi antar teman sepergaulan
dan sudah berkembang pesat dari tahun ketahun dan dapatkita jumpai diberbagaitempatbaik jalanan,
café, ataupun tempat umum lainnya.Seharusnyapararemaja lebih berhati-hatidalam memilih pergaulan
jangan sampai terjerumus kedalam lingkungan pertemanan yang mampuh
merubahperilakuremajakarena pergaulanjugaberperanpenting dalam mempengaruhiseseorang
menjadiperokok,remaja yang tadinyatidakmerokokpundapat terkena dampaknya mulaidari asap rokok
hingga menjadi perokok sungguhan. Seperti contohnyakarenapergaulanyang buruk,lingkungan hingga
faktor psikologisakanmiskinnyamakna dan pengetahuan tentang kesehatan akan dampak dari merokok
bagiremaja tersebut yang berkaitan dengan proses pertumbuhan remaja dan
membuatpararemajaberbohong lalu bolos sekolah dan mengambil uang jajan yang didapat dari orang
tua untuk dibelikan rokok,apalagikarena kondisi remaja yang belum m em iliki penghasilan m em buat
para remaja semakin nekat dalam halnya berbohong agar bisa mendapatkan apa yang
menuntutremajamencarijatidiri atau identitas diri. Remaja seringkali mengalami kesulitan pada
penyesuaian diri menghadapi lingkungan pertemanan sebaya yang kian harikianmeningkatkarenausia
remajapadasaatinimerupakan masa perubahan perkembangan fisik,akal,kejiwaan dan social, juga
karena kurangnya pengalaman remaja mengatasi ataumenghadapimasalahmaka
dapatmemicupararemajauntuk mencoba dan mendorong rasa ingin tahu tentang rokok.
C. Bedanya Rokok dan Vape
a. Rokok
Rokok termasuk zat adiktif karena dapat menimbulkan adiksi (ketagihan) dan dependensi
(ketergantungan) oleh karena itu rokok (tembakau) termasuk kedalam golongan NAZA
(Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif), Mereka yang sudah ketagihan dan ketergantungan rokok
bila pemakaian dihentikan akan timbul sindrom putus rokok atau ketagihan dan ketergantungan .
Bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok Berikut adalah beberapa bahan kimia yang
terkandung dalam rokok:
1) Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks, zat ini juga dapat
membuat perokok menjadi kecanduan. Nikotin berasal dari daun tembakau.
2) Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di
antaranya bersifat karsinogenik.
3) Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4) Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan
tidak berwarna.
5) Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
6) Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil
alkohol.
7) Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna
yang paling sederhana.
8) Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan
unsur-unsur tertentu.
9) Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
10) Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat
ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
11) Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
12) Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil dan
motor

b. Vape
Rokok elektrik atau lebih dikenal sebagai vape adalah jenis penghantar nikotin elektronik.
Pada awalnya rokok elektrik dirancang sebagai salah satu upaya untuk membantu perokok
tembakau agar dapat berhenti merokok secara perlahan karena kandungan pada rokok elektrik
terdiri dari campuran air, propilen glikol, zat penambah rasa, aroma tembakau, dan senyawa-
senyawa lain yang tidak mengandung tar, tembakau atau zat-zat toksik lain yang tidak terdapat
dalam rokok tembakau (Nancy, 2019; Widyastuti, 2020).
Rokok Elektrik (Vape) terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Battery (bagian yang berisi baterai)
2) Atomizer (bagian yang akan memanaskan dan menguapkan larutan nikotin)
3) Catridge (berisi larutan nikotin)

Cairan dalam tabung ini mengandung bahan-bahan, seperti:

1) Nikotin,
2) Propilen glikol atau gliserin, serta
3) Penambah rasa, seperti rasa buah-buahan dan coklat.

Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada dalam tabung, kemudian
menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai zat kimia. Perokok
mengisap zat kimia yang terkandung di dalam vape langsung dari corongnya.

 Kandungan di dalam Rokok Elektrik (Vape)

Cairan rokok elektrik mengandung propilen glikol atau gliserin, nikotin, dan penambah
rasa. American Lung Association menyebutkan bahwa beberapa penelitian telah menemukan
zat-zat kimia beracun pada rokok elektrik atau vape

1) Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan
bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada
beberapa individu.
2) Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu
rokok elektrik. Ini adalah zat yang sangat adiktif dan dapat memengaruhi perkembangan
otak remaja secara negatif.
3) Karsinogen, yaitu bahan kimia yang diketahui sebagai penyebab kanker. Karsinogen yang
terdapat dalam vape di antaranya adalah acetaldehyde dan formaldehyde.
4) Acrolein, zat yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki.
5) Diacetyl, yaitu zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronchiolitis
obliterans.
6) Diethylene glycol, yaitu zat kimia beracun yang juga berkaitan dengan penyakit paru-paru.
7) Logam berat, seperti nikel dan timah.
8) Kadmium, yaitu logam beracun yang ditemukan dalam rokok tradisional. Ini juga dapat
menyebabkan berbagai penyakit pernapasan.
9) Benzene, yaitu senyawa organik yang mudah menguap. Ini biasanya ditemukan di knalpot
mobil.
10) Partikel sangat kecil yang bisa dihirup jauh ke dalam paru-paru perokok

D. Bahaya Rokok dan Vape


Nikotin adalah alasan utama mengapa manusia mengkonsumsi rokok tembakau dan
alternatifnya. Alkaloid ini dikenal untuk meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, tetapi
juga dapat menyebabkan peningkatan curah jantung. Efek nikotin sangat terkenal karena
konsumsinya telah dikaitkan dengan insiden penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer yang
lebih rendah. Karena rokok tembakau klasik dan rokok elektrik keduanya membakar tembakau,
hal ini akan membuat senyawa beracun serupa diproduksi. Kelas yang paling penting dari
senyawa beracun dalam asap yang berasal dari tembakau adalah nitrosamin dan hidrokarbon
aromatik polisiklik. Kedua kelompok senyawa ini dikenal bersifat karsinogen dan telah dikaitkan
dengan banyak komplikasi lain termasuk penyakit kardiovaskular. Kelompok lain dari senyawa
beracun yang ditemukan dalam asap rokok tembakau dan uap rokok elektrik adalah senyawa
organik yang mudah menguap dan senyawa anorganik seperti logam dan karbon monoksida
(CO) (Münzel, Hahad, Kuntic, Keaney Jr, et al., 2020).
Meskipun gas CO beracun bagi manusia, bahkan pada konsentrasi rendah, senyawa ini
juga merupakan molekul intrinsik yang dihasilkan oleh sel mamalia, dengan peran dalam
vasodilatasi, regulasi agregasi leukosit (efek antiaterosklerotik), dan pengurangan cedera
iskemia/reperfusi. Karbon monoksida juga dapat berperan dalam prasyarat iskemik, yang bisa
menjadi salah satu penjelasan untuk efek ketagihan perokok. Semua senyawa ini telah diketahui
efek toksik pada tubuh manusia termasuk pada peradangan, kanker, penyakit cardiovskular, dan
gangguan kemampuan kognitif. Hasil penelitian Munzel et al setidaknya telah mendukung hasil
penelitian dari (Kim et al., 2006; Kuntic et al., 2020) yang menemukan bahwa rokok elektrik
dapat dikaitkan dengan kardiovaskular dan otak sementara masih diberi label sebagai produk
yang aman sehubungan dengan adanya gangguan dari sistem kardiovaskular dan kemungkinan
terjadinya stroke karena gejalanya hamper sama.
Hal Positif tidak Merokok dan Ngevape
Seseorang yang jarang atau bahkan tidak
E. Sumber pustaka
Dadang, D. M. H., Dina, D. N. S., & Gina, G. N. M. (2023). PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN
PEROKOK KONVENSIONAL DAN PEROKOK CAMPURAN (KONVENSIONAL DAN ELEKTRIK). Jurnal
Medika Farmaka, 1(1), 28-39.

SRIYANTO, Agus; PANGESTU, Ayala Putra. Dampak Konsumsi Rokok Konvensional Dan Rokok
Elektrik Terhadap Kesehatan, Penerimaan Negara. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 2022, 6.2: 428-450.

Anda mungkin juga menyukai