Sap Merokok
Sap Merokok
Sap Merokok
Nama Kelompok :
1. Diah Lutfi Ratnasari 20101440117020
2. Kukuh Mentari 20101440117045
3. M. Ivan Savero 20101440117057
4. Retta Tri Kurniawati 20101440117072
5. Rini Setyaningsih 20101440117074
6. Sugiyanto 20101440117083
7. Tolcha Ami Nurfitri 20101440117090
8. Zara Bunganingrum 20101440117100
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA MEROKOK
I. TUJUAN.
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan, mahasiswa dapat memahami mengenai
bahaya merokok.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan sasaran
dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian rokok
2. Menjelaskan 4 alasan orang merokok
3. Menjelaskan 22 bahan yang terkandung dalam rokok
4. Menjelaskan 6 bahaya perokok aktif dan pasif
5. Menjelaskan 4 penanganan merokok secara umum
6. Menjelaskan terapi komplementer dari merokok
II. SASARAN
Keluarga Tn. A
2
III. MATERI.
1. Menjelaskan tentang pengertian rokok
2. Menjelaskan 4 alasan orang merokok
3. Menjelaskan 22 bahan yang terkandung dalam rokok
4. Menjelaskan 6 bahaya perokok aktif dan pasif
5. Menjelaskan 4 penanganan merokok secara umum
6. Menjelaskan terapi komplementer dari merokok
IV. METODE.
Ceramah, diskusi, demonstrasi, tanya jawab
V. MEDIA.
Leaflet dan flipchart
1. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit 1. Pembukaan :
1) Mengucapkan salam. Menjawab salam.
2) Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3) Menjelaskan tujuan dari kegiatan penyuluhan. Memperhatikan.
2. Menyebutkan materi yang akan disampaikan. Memperhatikan.
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang pengertian rokok Memperhatikan
2. Menjelaskan alasan orang merokok Memperhatikan.
3. Menjelaskan bahan-bahan yang terkandung Memperhatikan.
dalam rokok
4. Menjelaskan bahaya perokok aktif dan pasif Memperhatikan
5. Menjelaskan penanganan merokok secara umum
6. Menjelaskan terapi komplementer dari merokok Memperhatikan
Memperhatikan.
3
3 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada klien tentang materi yang telah Menjawab pertanyaan.
disampaikan.
4 3 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas waktu yang Mendengarkan dan
diluangkan, perhatian serta peran aktif klien selama membalas ucapan
mengikuti kegiatan penyuluhan. terimakasih.
2. Salam penutup. Menjawab salam.
2. Setting Tempat
Media
flipchart
Pembicara
Keluarga Tn. A
Terapis
Pasien
VI. EVALUASI.
1. Evaluasi Struktur :
1) Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.
2) Kesiapan materi penyaji
3) Tempat penyuluhan di ruang kelas yang digunakan nyaman dan
mendukung
2. Evaluasi proses :
1) Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil :
1) Klien dapat menyebutkan pengertian merokok itu sendiri
4
2) Klien dapat menyebutkan alasan kenapa merokok
3) Klien dapat menyebutkan 5 dari 22 kandungan asap rokok
4) Klien dapat menyebutkan bahaya perokok aktif dan pasif
5) Klien dapat menyebutkan pencegahan dari merokok tersebut
6) Klien dapat melakukan terapi komplementer yang sudah diberikan
VII. Daftar Pustaka
1. Suroso.,Muhid Abdul. 9 April 2014. Psikologi Tabularasa volume 9 (86-
95).
2. Rokom. 2017. Cara berhenti merokok dan manfaatnya.
http://sehatnegriku.kemenkes.go.id/baca/tips/sehat/2017/02/20/12/19/750/
cara-berhenti-merokok-dan-manfaatnya/. Diakses pada 13 Maret 2019
pukul 15.00 wib
3. Alfat al. 2017. Bahaya merokok bagi kesehatan tubuh.
https://kumparan.com//alfat-al/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh/.
Diakses pada 13 Maret 2019 pukul 16.10 wib
5
MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
kering yang telah dicacah (wikipedia)
Merokok merupakan overt behavior dimana perokok menghisap
gulungan tembakau (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:752)).
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan
serius hingga membawa kematian, merokok merupakan sebuah kebiasaan
yang dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun dilain pihak
dapat meniimbulkan dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang
disekitarnya (Subanada, 2004). Merokok dapat merusak paru, bronkhi,
otak, pembuluh darah jantung dan organ-organ lain. Kebiasaan merokok
berhubungan dengan penyakit-penyakit yang beresiko tinggi. Selain itu
juga dapat merusak sperma dan menyebabkan impotensi, memicu
penggumpalan darah sehingga sirkulasi darah tidak lancar.pada wanita
hamil dapat memperbesar resiko keguguran, kematian pada janin, dan
menimbulkan kecacatan pada bayi.
6
Lingkungan menjadi penyebab dari merokok, remaja yang terpapar
akan lingkungan perokok maka mereka akan mulai mencoba-coba
untuk merokok dan kemudian menjadi perokok aktif.
d. Stress
Untuk membantu mengurangi stres, sebagian orang menggunakkan
rokok untuk meredakannya.
7
22. Shelac : Bahan pengkilap kayu
Sidestream smoke yakni asap yang terbit dari pangkal rokok menjelang
rokok habis ini yang paling berbahaya. Kandungan kimia beracun dari
asap jenis ini berlipat-lipat daripada mainstream smoke. Sidestream smoke
seringkali terexpose ke udara tanpa filter memuat kandungan senyawa
karbonmonoksida 5x lebih besar daripada asap rokok utama.
Karbonmonoksida sendiri adalah gas beracun yang cukup efektif dalam
melumpuhkan kemampuan darah dalam menyerap oksigen. Sidestream
smoke juga mengandung 3x lebih besar memicu kanker dan 50x lipat
kandungan amonia daripada mainstream smoke. (dikutip dari RSI Jakarta
Cempaka Putih, 2010).
8
3. Ganguan janin
Kebiasaan merokok juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan
reproduksi janin yang terdapat dalam kandungan termasuk
kemandulan, keguguran, kematian janin, bayi lahir dengan berat badan
rendah, sindrom kematian mendadak bayi.
4. Penyakit jantung
Merokok dapat menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan
pada pembuluh darah. Kondisi seperti ini merupkan penumpukan zat
lemak pada arteri, lemak dan plak memblok aliran darah serta dapat
membuat penyempitan pembuluh darah hal ini dapat menyebabkan
penyakit jantung.
5. Diabetes
Menurut cleveland clinic, kebiasaan merokok dapat meningkatkan
resiko terkena diabetes. Bahaya rokok juga dpat menyebabkan
komplikasi dari diabetes, seperti penyakit jantung, penyakit mata,
stroke, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah danmasalah kaki
6. Impotensi
Rokok adalah faktor resiko utama panyakit pembuluh darah perifer
yang akan memepersempit pemuluh darah pembawa darah ke seluruh
tubuh. Pembuluh darah pada alat reproduksi pria kemungkinan dapat
terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yang berukuran kecil
dan dapat mengakibatkan disfungsi impoten
Bahaya perokok pasif :
1) Seragan jantung
2) Stroke secara mendadak karena terpapar kandungan asap rokok
cenderung lebih lengket dan memicu penyumbatan pada pembuluh
darah
3) Penyakit jantung koroner
4) Nyeri dada
5) Keguguran
9
6) Bayi lahir mati
7) Bayi dengan berat badan dibawah normal
10
Data WHO 2011, diseluruh dunia kematian akibat merokok lebih dari 5
tahun, setiap 6 detik terjadi 1 kematian akibat rokok. Setiap 10 kematian 2
diantaranya akibat rokok. Secara umum, perokok 10 tahun lebih dini
meninggal dibandingkan yang bukan perokok. Banyak cara yang
digunakan untuk mengurangi rokok berbagai tips seperti :
1. Berhenti seketika
Hari ini anda merokok besok anda berhenti sama sekali
2. Kurangi secara bertahap
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur –
angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang sampai hari
ditetapkan.
3. Motivasi
Bulatkan tekad ntuk berhenti merokok
4. Berolahraga secara teratur
Disamping itu terdapat terapi komplemeter yaitu terapi SEFT (Spiritual
emotional freedom techique) untuk mengurangi perilaku merokok. SEFT
adalah sebuah metode terapi psikologi yang merupakan bentuk kembangan
dari metode terapi emosional freedom technique (EFT) dengan lebih
menekankan pada pengendalian pikiran dan emosi sehingga tidak mudah
terganggu serta dikakukan pengetukan ringan dengan menggunakan ujung
jari (papping) pada titik meridian untuk setiap titik yang bermasalah SEFT
lebih menekankan pada kelancaran sistem energi tubuh yang terganggu
“psychological reversal atau perlakuan psikologis (biasanya berupa pikiran
negatif spontan atau keyakinan bawah sadar negatif)
Terapi SEFT ini menurut zaenudin,2006 mirip dengan terapi akupuntur
dapat dilakukan sendiri oleh setiap orang. Efektifitan terapi SEFT
seseorang yang berperilaku kelompok diberikan kestabilan emosi dan
pikiran yng positif sehingga dapat mentukan perilaku yang positif kondisi
emosi dan pikiran yang positif dapat mengarahkan dalam melakukan
tindakan yang adptif dan tidak mengarahkan pada perilaku yang
11
melanggar tataran norma yang ada. Pengubahan kondisi emosi yang stabil
dan pikiran yang positif, memungkinkan seseorang untuk lebih aktif dan
produktif dalam menyikapi suatu hal, objek atau stimuluss yang diterima.
Hal inilah yang ingin dilakukan untuk memberikan penanganan pada
perilaku – perilaku yang mal adaptif seperti merokok. Seseorang yang
diberikan terapi SEFT akan merespon secara psikologis untuk
mengekspresikan ketidak sukaan terhadap rokok, sehingga perilaku rokok
juga akan menurun pada akhirnya respon kognitif menganai rokok akan
menilai cara positif terhadap objek rokok itu sendiri, baik mengenai
dampak fisiologis (kesehatan,ekonomi,sosial).
12