PSG Bu Anisa - Essay & Soal - Kel 12

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MAKA KULIAH “PENILAIAN STATUS GIZI”

Kelompok 12

1. Mahardina Tsaroya Nadiya (G0B019026)


2. Yuni Maulidia (G0B019051)
3. Wiji Nur Rohmah (G0B019052)

TUGAS MEMBUAT SOAL TENTANG STATISTIK VITAL

1. Menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian


berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu
dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi, merupakan metode
penilaian status gizi secara secara tidak langsung yaitu
A. Survei Konsumsi Makanan
B. Statistik Vital
C. Faktor Ekologi
D. Biofisik
E. Biokimia

Jawaban : B

2. Statistik layanan kesehatan dapat diakses di tempat layanan kesehatan


yaitu, KECUALI
A. Posyandu
B. Pusat Kesehatan Masyarakat
C. Rumah Sakit
D. Bidan desa
E. Sekolah

Jawaban : E
ESSAY TENTANG HUBUNGAN ANTARA DATA VITAL STATISTIK
DENGAN FAKTOR EKOLOGI

Masalah kesehatan merupakan salah satu bagian yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, di era yang modern ini semakin banyak masalah kesehatan
yang sering terjadi atau yang sering muncul, berbagai macam penyebab masalah
kesehatan, antara lain mengenai masalah kesehatan tentang status gizi seseorang
atau masyarakat. Dalam mengahadapi masalah kesehatan yang satu ini kita perlu
menganalisis dengan teliti, di dalam status gizi seseorang ada terdapat yang
namanya obesitas dan gizi buruk, nah keduanya ini merupakan masalah kesehatan
yang terdapat pada status gizi seseorang atau masyarakat. Seseorang atau
sekelompok masyarakat dapat di katakan obesitas apabila dia mengelami
kelebihan gizi, dan sebaliknya jika seseorang mengalami kekurangan gizi maka
dapat di katakan sebagai gizi buruk.

Ada banyak hal yang mengakibatkan seseorang mengalami obesitas


ataupun gizi buruk. Untuk dapat mengetahui keadaan status gizi seseorang yaitu
dengan cara melakukan penilaian status gizi. Penilaian status gizi masyarakat
dapat di bagi menjadi dua yaitu penilaian status gizi secara langsung dan tidak
langsung. Penilaian status gizi secara langsung ini di bagi lagi menjadi 4 yaitu
antropometri, klinis, biokimia, biofisik. Sedangkan penilaian status gizi secara
tidak langsung di bagi menjadi 3 yaitu survei konsumsi makanan, statistik vital,
faktor ekologi. Salah satu cara untuk mengetahui gambaran keadaan gizi di suatu
wilayah adalah dengan cara menganalisis statis kesehatan. Dengan menggunakan
statistik kesehatan, dapat dipertimbangkan penggunannya sebagai bagian dari
indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

Beberapa statistik vital yang berhubungan dengan keadaan kesehatan dan


gizi antara lain adalah angka kesakitan, angka kematian, pelayanan kesehatan, dan
penyakit infeksi yang berhubungan dengan gizi. Di negara yang sedang
berkembang angka kematian bayi dan anak relatif lebih tinggi di bandingkan
dengan negara-negara maju. Penyebab utama kematian adalah penyakit infeksi
dan parasit, serta banyak di antaranya yang berhubungan dengan kekurangan gizi.
Faktor mulitidimensional yang mempengaruhi status gizi seorang anak adalah
faktor sosial - ekonomis sanpai pada faktor fisik – biologis. Salah satu faktor yang
sangat penting dan sangat berpengaruh secara timbal balik dengan keadaan
kekurangan gizi adalah penyakit infeksi dan parasit.Berbagai statistik layanan
kesehatan dapat dilihat dari tempat layanan kesehatan tersebut berada. Tempat
layanan kesehatan yang dapat dijangkau antara lain adalah Posyandu, Puskesmas,
dan Rumah Sakit. Statistik layanan kesehatan di tingkat desa dapat dilihat dari
Bidan Desa.

Statistik Vital adalah menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti


angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaannya
dipertimbangkan sebagai bagian dari indicator tidak langsung pengukuran status
gizi masyarakat. Faktor ekologi mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari
keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain. Pengukuran faktor
ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi status gizi :

1. Kondisi fisik yang dapat mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi
suatu daerah adalah cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok tanam,
dan kesehatan lingkungan.
2. Faktor lingkungan biologi misalnya adanya rekayasa genetika terhadap
tanaman dan produk pangan. Kondisi ini berpengaruh terhadap pangan dan
gizi. Selain itu adanya interaksi sinergis antara malnutrisi dengan penyakit
infeksi yaitu infeksi akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat
malnutrisi.
3. Lingkungan ekonomi. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan
dalam penyediaan pangan dan kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian
seseorang baik maka status gizinya akan baik. Golongan ekonomi yang
rendah lebih banyak menderita gizi kurang dibandingkan golongan
menengah ke atas.
4. Faktor lingkungan budaya. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih
banyak terdapat pantangan, takhayul, tabu dalam masyarakat yang
menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah. Di samping itu jarak
kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak
akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga.
5. Lingkungan sosial. Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi
ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi
yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya kondisi sosial di pedesaan dan
perkotaan yang memiliki pola konsumsi pangan dan gizi yang berbeda.
Selain status gizi juga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, ketegangan
dan tekanan sosial dalam masyarakat.

Jadi, antara data vital statistik dengan faktor ekologi berhubungan erat.
Jika dalam suatu golongan masyarakat mengalami banyak masalah dalam faktor
ekologi maka data vital statistik pada suatu layanan kesehatan akan menunjukkan
grafik yang tinggi. Sebagai contoh, dalam suatu desa akses untuk mencapai
sumber bahan pangan sangat sulit maka masyarakat lebih memilih bahan makanan
apa adanya yang mereka punya atau mudah mereka akses, padahal belum tentu
bahan pangan tersebut mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sementara
kondisi kesehatan dan tubuh seseorang berbeda-beda sehingga terdapat
kemungkinan banyak masyarakat yang mempunyai masalah status gizi. Sehingga,
pada data vital statistik layanan kesehatan akan menunjukkan angka yang tinggi
untuk masalah gizi atau penyakit pada masyarakat cakupan layanan kesehatan
tersebut.

Sumber :

https://mahasiswa.ung.ac.id/811413002/home/2015/5/18/penilaian-status-gizi-secara-
statistik-vital.html

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/05/konsep-status-gizi.html

Anda mungkin juga menyukai