Perp Ajak An

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

nama : Muhammad geri wijaya

npm : 3201221012
semester : 4
prodi : pendidikan akuntansi

menghitung pph pasal 21 perorangan

1. pph pasal 21 terdapat bonus

Seorang karyawan bernama Adi Septiawan (kawin) dan memiliki 4 orang anak, bekerja pada PT XYZ
dengan memperoleh gaji sebesar Rp14.000.000 per bulan. Perusahaan tempat Adi bekerja mengikuti
program jamsostek.

Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan premi Jaminan Kematian (JKM) dan Iuran Jaminan Hari Tua
(JHT) dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,5%, 0,3%, dan 3,7% dari gaji.

Selain itu, Adi juga membayar iuran pensiun Rp150.000 dan iuran jaminan hari tua sebesar 2% dari gaji
untuk setiap bulan. Pada tahun berjalan, Adi juga menerima bonus sebesar Rp8.000.000. Pertanyaannya,
berapa besar PPh Pasal 21 atas bonus tersebut?

a. PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan setahun)

a) Gaji setahun 168.000.000


(b) Bonus 8.000.000
(c) Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2.520.000
(d) Premi Jaminan Kematian 504.000
(e) Penghasilan Bruto setahun (a+b+c+d) 179.024.000
(f) Pengurangan

1. Biaya Jabatan 6.000.000


2. Iuran pensiun setahun 1.800.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua 3.360.000
(g) Penghasilan neto setahun (e-f) 167.864.000
(h) PTKP (K/3) 72.000.000
(i) Penghasilan Kena Pajak (g-h) 95.864.000
(j) PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp 50.000.000 2.500.000
15% x Rp 45.864.000 6.879.600
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus 9.379.600
2. PPh Pasal 21 atas Gaji Setahun

(a) Gaji setahun 168.000.000


(b) Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2.520.000
(c) Premi Jaminan Kematian 504.000
(d) Penghasilan Bruto setahun (a+b+c) 171.024.000

(e) Pengurangan
1. Biaya Jabatan (5%) 6.000.000
2. Iuran pensiun setahun 1.800.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua Setahun 3.360.000
(g) Penghasilan neto setahun (e-f) 159.864.000
(h) PTKP (K/3) 72.000.000
(i) Penghasilan Kena Pajak (g-h) 87.864.000
(j) PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp 50.000.000 2.500.000
15% x Rp 37.864.000 5.679.600
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus 8.179.600
PPh Pasal 21 atas Bonus

PPh Pasal 21 atas Bonus adalah :

Rp 9.379.600 – Rp 8.179.600 = Rp 1.200.000

Jadi, besarnya PPh 21 atas bonus yang harus dibayarkan sebesar Rp 1.200.000

Catatan: *tambahan untuk setiap anak sebesar Rp 4,5 juta dengan maksimal paling banyak 3 orang untuk
setiap keluarga.

2. pph 21 perorangan terdapat natura

Seorang karyawan PT Langit Cerah mendapatkan gaji Rp20.000.000 per bulan. Selain itu, ia juga
mendapatkan fasilitas tempat tinggal senilai Rp5.000.000 per bulan dan kendaraan bermotor senilai
Rp3.000.000 per bulan. Ia juga mendapatkan bingkisan Idul Fitri berupa bahan makanan senilai
Rp500.000.

Penghasilan kena pajak setahun karyawan tersebut adalah:


= (Rp20.000.000 + Rp5.000.000 + Rp3.000.000) x 12 bulan
= Rp336.000.000

Tarif PPh Pasal 21 yang berlaku bagi karyawan tersebut adalah

5% untuk penghasilan sampai dengan Rp50.000.000


15% untuk penghasilan di atas Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000
25% untuk penghasilan di atas Rp250.000.000

Pajak natura yang harus dibayar oleh karyawan tersebut adalah:

= (Rp5.000.000 + Rp3.000.000) x 12 bulan x 25%


= Rp24.000.000
Bingkisan Idul Fitri tidak menjadi objek pajak karena termasuk dalam pengecualian.
3. pph 21 (iuran dibayarkan perusahaam)

Pak Agung seorang karyawan swasta yang mulai bekerja di PT Cahaya Terang pada bulan Januari 2023
dengan status menikah dan mempunyai dua orang anak.

Gaji pokok Pak Agung sebesar Rp10.000.000 per bulan dengan tambahan tunjangan perusahaan sebagai
berikut:

1. Tunjangan Lembur = Rp1.000.000

2. Tunjangan Komunikasi = Rp300.000

3. Tunjangan Transportasi = Rp500.000

Selain itu, perusahaan juga mengikuti program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang
menimbulkan iuran yang harus dibayarkan sebagai berikut:

Jaminan Kesehatan dan BPJS Kesehatan yang ditanggung Perusahaan 4% dan oleh Karyawan 1%
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) oleh Perusahaan 0,24%
Jaminan Kematian (JKM) ditanggung Perusahaan 0,3%
Jaminan Hari Tua (JHT) oleh Perusahaan 3,7% dan ditanggung Karyawan 2%
Jaminan Pensiun ditanggung Perusahaan 2% dan oleh Karyawan 1%
Maka perhitungan PPh Pribadi sesuai tarif PPh 21 terbaru dalam RUU HPP adalah sebagai berikut:

Januari 2023

Gaji Pokok = Rp 10.000.000

Tunjangan Lembur = Rp 1.000.000

Tunjangan Komunikasi = Rp 300.000

Tunjangan Transportasi = Rp 500.000

_________________________________+

Total Penghasilan = Rp 11.800.000

Jaminan yang dibayar oleh pemberi kerja:

Jaminan Kesehatan (4%) = Rp 472.000

JKK (0,24%) = Rp 28.320

JKM (0,3%) = Rp 35.400

JHT (3,7%) = Rp 436.600

Jaminan Pensiun (2%) = Rp 236.000

_________________________________+
Total Penghasilan Bruto Per Bulan = Rp 13.008.320

Pengurang:

Biaya Jabatan (5% x Penghasilan Bruto) Maksimal Rp500.000 = Rp 500.000

Jaminan Kesehatan (1%) = Rp 118.000

JHT (2%) = Rp 236.000

Jaminan Pensiun (1%) = Rp 118.000

_________________________________-

Penghasilan Neto Per Bulan = Rp 12.036.320

Penghasilan Neto Per Tahun:

Rp12.036.320 x 12 bulan = Rp 144.435.840

PTKP (K/2) = Rp 67.000.000

_________________________________-

Penghasilan Kena Pajak = Rp77.435.840

PPh Terutang:

5% x Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000

15% x Rp 17.435.840 = Rp 2.615.376

_________________________________+

PPh Terutang setahun = Rp 5.615.376

PPh Terutang Januari 2023 = Rp 5.615.376/ 12 bulan =

Rp 467.948

Jadi, PPh 21 yang harus dipotong oleh PT Cahaya Terang pada bulan Januari 2023 atas gaji Pak Agung
adalah sebesar Rp 467.948
4. menghitung pph 22 perusahaan
1.

Anda mungkin juga menyukai