Tiara Adani FDK
Tiara Adani FDK
Tiara Adani FDK
Skripsi
Disusun Oleh:
Tiara ‘Adani
NIM (11140530000052)
Tiara ‘Adani
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat iman, Islam dan ihsan. Semoga nikmat tersebut selalu
tersimpan dalam diri kita sebagai cerminan manusia yang
bertaqwa. Shalawat beserta salam semoga selalu Allah SWT
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya dan orang-orang yang selalu istiqomah berada di
jalan-Nya.
Alhamdulillah dengan rahmat dan ridho Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak
Manajemen Bimbingan Manasik dalam Meningkatan Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik Calon Jamaah Haji pada KBIH
Daarul Hikmah Pamulang.” Skripsi ini merupakan syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi
Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah
(MHU), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
orang tua penulis, Bapak Wahyudin dan Ibunda tercinta
Nurhayati yang telah mendidik dan membesarkan penulis serta
selalu memberikan semangat dan do‟a, sehingga menjadi
motivasi bagi penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan di
perguruan tinggi. Terima kasih banyak atas kasih sayang yang
ii
telah Bapak dan Ibu berikan, semoga Allah SWT. membalas
kebaikan dan kasih sayang Ibu dan Bapak Aamiin.
Selanjutnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis
banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.
Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih
kepada:
iii
6. Dra. Hj. Mastanah, M.Si sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak memberikan masukan kepada
penulis dan telah ikhlas meluangkan waktunya untuk
membimbing, memberikan arahan serta saran yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen
Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan
Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar
biasa.
8. Bapak KH. M. Saidih, S.Ag selaku Ketua dan Ibu Dra. Sri
Uswati selaku sekretaris KBIH Daarul Hikmah yang telah
meluangkan waktunya agar penulis mendapatkan
informasi.
9. Adikku Azmi Aditia, yang selalu menyemangati,
menghibur disaat penulis jenuh dalam menyelesaikan
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Wiwi, Desi, Teh Piti,
Eva, Eliza, Isti, terimakasih selalu menyemangati dan
memberikan motivasi kepada penulis.
11. Teman-teman Manajemen Dakwah khususnya
Konsentrasi Manajemen Dakwah dan Ilmu Komunikasi
angkatan 2014, terimakasih atas kebersamaannya.
12. Seluruh pihak yang terus mensupport serta membantu
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai
manusia biasa, mempunyai kekurangan atau kelemahan.
Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak
iv
yang harus diperbaiki dan diperbaharui. Oleh karenanya, kritik
dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk
kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Tiara „Adani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................... 6
D. Metodologi Penelitian ....................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ............................................... 12
F. Sistematika Penulisan ....................................... 14
vi
4. Unsur-unsur Bimbingan Manasik Haji ...... 32
C. Pengertian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. 34
D. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ...... 36
1. Pengertian Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) ................................................ 36
2. Tugas Pokok dan Fungsi KBIH .................. 37
vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................... 75
B. Saran .............................................................. 76
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menunaikan ibadah haji merupakan impian seluruh umat
Muslim di dunia, terutama di Indonesia yang mayoritas
penduduknya adalah umat Muslim. Maka Indonesia
mendapatkan jatah (kuota) lebih besar dibandingkan dengan
Negara-negara Muslim lainnya.1 Ibadah haji merupakan
salah satu ibadah yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang
mampu, yakni yang memenuhi syarat istita’ah, baik secara
finansial, fisik, maupun mental. Sebagaimana Allah SWT
berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 97:
ۗ
ِ َّاى َءا ِه ٗنا َو ِ َّّلِلِ َعلَى ٱلن
اس ُ ُۢ َفِي ِو َءا َٰي
َ ت َّهقَا ُم إِ ۡب َٰ َر ِىي َۖ َن َو َهي َد َخلَ ۥوُ َكٞ َت بَيِّ َٰن
َّ يٗل َو َهي َكفَ َر فَإ ِ َّى
ٱّلِلَ َغنِ ٌّي َع ِي ۚ ٗ ِٱستَطَا َع إِلَ ۡي ِو َسب ۡ ت َه ِي ِ ِحجُّ ۡٱلبَ ۡي
َ ۡٱل َٰ َعلَ ِو
يي
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya
(Baitullah) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
1
Hari Murti Hartono, Waiting List Nasional Upaya Memperkecil
Kemudharatan Masa Penantian Keberangkatan Haji. Dinamika dan
Perspektif Haji Indonesia, (Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, 2010) hal 250
1
2
2
Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan Ibadah
Haji Menurut Empat Mazhab, (Jakarta: Pustaka Cendekiamuda, 2016), hal 82
3
3
Melayu S. P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,
(Jakarta: Bumi Asara, 2004), hal 2
4
Ali Rokhmad, Langkah-langkah Pembenahan Haji (Jakarta: Ditjen
PHU Kementerian Agama RI, 2010), hal 6
4
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya,
(Bandung: CV Diponegoro, 2007), hal 31
5
2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam melakukan penulisan
dan agar lebih terarah. Adapun perumusan masalah
dalam penulisan sebagai berikut:
a. Bagaimana manajemen bimbingan manasik haji
pada KBIH Daarul Hikmah Pamulang?
b. Bagaimana dampak bimbingan manasik haji dalam
meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik
calon jamaah haji?
2. Manfaat
Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapa
berguna diperoleh berbagai manfaat yang diharapkan
berguna bagi berbagai pihak, diantaranya:
a. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas
ilmu pengetahuan dan wawasan serta dapat
7
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis meggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan
pendekatan yang menghasilkan data deskriptif yaitu
metode yang digunakan untuk menggambarkan secara
terperinci tentang fenomena-fenomena tertentu dan
kemudian menganalisanya, serta mengimpretasikan
melalui data yang terkumpul.6
6
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1999), hal 24
8
7
Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta
cv, 2014), hal 46
10
b. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan
data dengan cara melakukan pengamatan langsung
ke lokasi dan mencatat secara sistematis tentang
situasi serta fenomena yang terjadi. Adapun
observasi dilakukan di KBIH Daarul Hikmah
Pamulang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen seperti data-data,
arsip-arsip dan gambar-gambar ataupun bentuk
lainnya.8 Penulis memperoleh data-data tersebut
dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
Daarul Hikmah Pamulang.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis
data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan
data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat di
kelola, memanifestasikannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan menemukan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.9
8
Husaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi Penelitian
Sosial (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hal 57
9
Lexy J. Moleong, Metoodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosdakarya,, 2004), hal 248
11
10
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta:
Referensi, 2013), hal 223
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 249
12
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyususnan karya ilmiah ini, penulis
membaca beberapa skripsi untuk mendalami materi dan
menentukan poin perbedaan hasil karya penulis dengan
karya tulis lain. Dengan demikian untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan maka penulis mempertegas
perbedaan antara penelitian terdahulu dengan masalah
yang dibahas. Berikut penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Metode Bimbingan Jamaah Haji pada Yayasan Ar-
Risalah Ciracas Jakarta Timur, disusun oleh Aldi
Cahya Ramadhan jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (NIM
12
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta:
Referensi, 2013), hal 225
13
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2014), hal 253
13
14
Aldi Cahya Ramadhan, Metode Bimbingan Jamaah Haji pada
Yayasan Ar-Risalah Ciracas Jakarta Timur, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2014.
15
Siti Mika Nur Aini, Pengaruh Bimbingan Manasik Haji Terhadap
Kualitas Jamaah Haji KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2016.
14
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan, maka penulis
menggunakan sistematika penulisan yang terbagi menjadi
5 bab. Dari lima bab tersebut terdiri dari beberapa sub
bab. Diawali dengan pendahuluan, tinjauan teoritis, profil
atau gambaran umum, analisis, dan diakhiri dengan
16
Dzul Kifli, Manajemen Pelayanan Jamaah Haj dan Umrah PT.
Patuna Tour and Travel, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
15
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Secara etimologi manajemen berasal dari bahasa
inggris “management” yang berarti pengelolaan atau
ketata laksanaan. Malayu S.P. Hasibuan menjelaskan
bahwa manajemen dalam bahasa inggris “to manage”
yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui
proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
manajemen. Karena manajemen diartikan mengatur,
maka timbul beberapa pertanyaan, yaitu:
a. Apa yang diatur?
Yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen
yang terdiri dari man, money, methods, materials,
and market, disingkat dengan 6M dan semua
aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses
manajemen itu.
b. Mengapa harus diatur?
Agar 6M tersebut lebih berdaya guna, terintegrasi,
dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang
optimal.
c. Siapa yang mengatur?
Yang mengatur adalah pemimpin dengan wewenang
kepemimpinannya melalui instruksi atau persuasi,
17
18
17
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian, dan
Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal 2
19
18
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta:
Al Amin dan IKFA, 1996), hal 37
19
Malayu Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah,
(Jakarta: Bumi Aksara: 2004), hal 3
20
2. Fungsi-fungsi Manajemen
George R. Terry menyatakan empat fungsi
manajemen, yaitu Planning (perencanaan), Organizing
(menyusun), Actuating (menggerakkan untuk bekerja),
dan Controlling (pengawasan). Keempat unsur ini
dikenal dengan istilah P.O.A.C.20
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang terhadap sesuatu yang akan dikerjakan
dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan ialah
rencana tentang apa yang akan dicapai, yang
kemudian memberikan pedoman, garis-garis besar
apa yang akan dituju. Perencanaan adalah suatu
persiapan untuk tindakan-tindakan kemudian.
Dalam merencanakan sebuah kegiatan, ada
beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
1) Penetapan tujuan
20
Maringan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hal 38
21
2) Programing
3) Penjadwalan
4) Penganggaran21
b. Organizing (Pengorganisasian)
Setelah merumuskan rencana dan tujuan yang
jelas, fungsi manajemen selanjutnya adalah
pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan
keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung
jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan yang utuh dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.22
Dengan adanya pengorganisasian, maka akan
memudahkan suatu organisasi dalam melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan, dimana setiap
pelaksana menjalankan tugasnya masing-masing
sesuai dengan yang telah ditentukan.
c. Actuating (Penggerakkan)
Setelah perencanaan telah disusun dengan baik
dan pengorganisan ditentukan sesuai dengan tugas
21
Maringan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hal 39
22
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2005), cet ke-1 hal 60
22
d. Controlling (Pengawasan)
Mc. Farland mendefinisikan pengawasan dalam
buku Maringan Masry Simbolon bahwa,
pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan
ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan kerja
yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan
rencana, perintah, tujuan dan kebijakan yang telah
ditentukan atau belum sesuai.24
Pengawasan merupakan proses pengendalian
seluruh komponen organisasi yang bertujuan untuk
mengetahui penyimpangan atau kesalahan dalam
melaksanakan kegiatan organisasi sehingga
diharapkan tidak terulang kembali penyimpangan
dan kesalahan dimasa yang akan datang.
23
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2005), cet ke-1, hal 95
24
Maringan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hal 61
23
3. Unsur-unsur Manajemen
Unsur merupakan bagian terpenting yang harus
tersedia dalam suatu perusahaan atau organisasi dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Unsur-unsur alat manajemen (tools of
managenet) tersebut terbagi menjadi enam bagian,
yakni:
a. Man (Manusia), merupakan pelaku pelaksana
kegiatan, dalam sebuah perusahaan diartikan tenaga
kerja manusia, sumber daya manusia yang ada pada
sebuah organisasi. Faktor terpenting dalam unsur
manajemen adalah manusia, karena posisi sumber
daya manusia merupakan mutlak. Tidak aka nada
manajemen tanpa adanya manusia, sebeb manusia
yang merencanakan, melakukan, menggunakan dan
merasakan hasilnya.
b. Money (Uang), merupakan pembiayanaan yang
diperlukan dalam kegiatan-kegiatan organisasi
untuk mencapai tujuan. Aktivitas seperti membeli
bahan mentah, upah pekerja, perawatan mesin, dan
lain sebagainya. Dana tersebut dapat diperoleh
melalui pemerintah, pemilik saham, atau sukarela
bagi organisasi non profit.
c. Methode (Cara Kerja), merupakan cara, langkah-
langkah atau sistem kerja untuk mencapai tujuan.
Menentukan metode apa yang akan digunakan harus
24
25
Abdul Sani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987),
hal 28
25
26
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hal. 3
27
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hal. 14
26
28
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hal. 15
29
Harahap Sumuran, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra
Abadi Press, 2008), hal 362
27
30
Anggyta Ryandika Rusman, Panduan raktis Haji dan Umrah,
(Yogyakarta: Buku Pintar, 2015), hal 6
31
Abdul Rahman Al Zazin, Fiqih Empat Mazhab Bagian Ibadah
Puasa, Zakat, Haji Kurban, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1996), hal 11
28
32
Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemn Haji, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), cet ke-2, hal 17
33
Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), cet k-2, hal 19
29
34
Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra
Abadi Press, 2008), hal 128
30
35
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umrah Jakarta, Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007, hal 39
36
Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra
Abadi Press, 2008), hal 128
31
37
Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umrah, Metode Penyuluhan Haji bagi KUA. hal 32
38
Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2012), hal 21
39
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 2005), hal 758
32
40
Thohari Munawar, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Islam,
(Yogyakarta: UII Press, 1992), hal 42
33
41
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Jakarta:
Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, 2010), hal 9
42
Latuheru, Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
Masa Kini, (Jakarta: Depdikbud, 1998), hal 11
34
43
Muh Saerozi, Teknik Pembelajaran Kolaboratif Untuk
Memandirikan Calon Jamaah Haji Pada Kelompok Bimbingan Haji Masjid
Istiqomah Unggaran, (Inferensi, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaah, 2014),
hal 47
35
44
https://www.definisi-pengertian.com, Diakses pada tanggal 24
September tahun 2018
45
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya,
Usaha Nasional, 1986), hal 275
46
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1976), hal 94
36
47
Nadler, Keterampilan Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1986), hal 73
48
Hari Amirullah, Alat Evaluasi Keterampilan: Jurnal Nasional
Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan, (Jakarta: Depdiknas, 2003), hal
17
37
49
Yustisa, Panduan Lengkap Perundangan Ibadah Haji, (Yogyakarta:
Pustaka Setia, 2010), hal 131
50
Kementerian Agama RI, Efektivitas Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji dalam Memberikan Pelayanan dan Bimbingan terhadap Jamaah Haji,
(Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan
Kementerian Agama RI, 2014), hal 11.
38
51
Dokumen KBIH Daarul Hikmah Pamulang.
39
40
52
Dokumen KBIH Daarul Hikmah Pamulang.
41
54
Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen, (Bandung: Alfabeta:
2014), hal 82
43
Gambar 3.1
Struktur Organisasi KBIH Daarul Hikmah
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris Bendahara
55
Dokumen KBIH Daarul Hikmah Pamulang.
56
Dokumen KBIH Daarul Hikmah Pamulang
44
Gambar 3.2
Grafik Jamaah Haji KBIH Daarul Hikmah
5 Tahun Terakhir
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2014 2015 2016 2017 2018
57
Profil KBIH Daarul Hikmah
46
Tabel 3.1
Jamaah Haji KBIH Daarul Hikmah tahun 2018 dari
Segi Usia
Usia Jumlah Persentase
≤ 30 4 3%
31 – 40 9 7%
41 – 50 29 22 %
51 – 60 55 41 %
61 – 70 31 23 %
≥ 70 5 4%
Total Jumlah 133 100 %
Sumber: Dokumen KBIH Daarul Hikmah
Tabel 3.3
Jamaah Haji KBIH Daarul Hikmah Tahun 2018 dari
Segi Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase
SD 36 27 %
SMP 21 16 %
SMA 46 35 %
S1 23 17 %
S2 7 5%
Total jumalah 133 100 %
Sumber: Dokumen KBIH Daarul Hikmah
Tabel 3.4
Jamaah Haji KBIH Daarul Hikmah Tahun 2018 dari
Segi Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Presentase
PNS 22 16%
IRT 53 40%
Pelajar 1 1%
Pedagang 14 10%
TNI/POLRI 1 1%
Pegawai
1 1%
BUMN/BUMD
Pegawai Swasta 38 29%
Pensiunan 3 2%
Total Jumlah 133 100 %
Sumber: Dokumen KBIH Daarul Hikmah
58
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta:
Al Amin dan IKFA, 1996), hal 37
53
54
59
Hasil Wawancara dengan Sekretaris KBIH Daarul Hikmah Dra. Hj.
Sri Uswati pada tanggal 3 September 2018
55
b. Programing
Sebuah perencanaan memerlukan adanya
pemrograman untuk menetapkan kegiatan apa saja
yang akan dilakukan demi tercapainya suatu tujuan
yang diinginkan. Program bimbingan manasik haji
yaitu program pebimbingan, pembelajaran serta
pelatihan seputar pelaksanaan ibadah haji dengan
pemberian materi tentang tata cara pelaksanaan
ibadah haji, fiqih haji dan praktek ibadah haji.
c. Penjadwalan
Penjadwalan sangat penting dilakukan agar
kegiatan yang akan dilaksanakan dapat terarah.
Dalam penjadwalan memerlukan penentuan
berbagai hal yaitu seperti penentuan lokasi maupun
waktu yang akan digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan.
Adapun lokasi yang ditetapkan untuk digunakan
dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji oleh
KBIH Daarul Hikmah yaitu di Yayasan Daarul
Hikmah Pamulang. Pelaksanaannya dilakukan setiap
hari sabtu ba’da dzuhur sampai dengan selesai.
Pelaksanaan bimbingan manasik haji ini
dilaksanakan sebanyak 14 kali pertemuan dimana 12
kali pertemuan untuk penyampaian teori dan 2 kali
pertemuan untuk pelaksanaan praktek.60 Berikut
60
Hasil Wawancara dengan Sekretaris KBIH Daarul Hikmah Ibu Dra.
Hj. Sri Uswati pada tanggal 3 September 2018
56
Tabel 4.1
Jadwal Kegiatan Bimbingan Manasik Haji
KBIH Daarul Hikmah
Hari/ Narasumber/
No Waktu Materi
Tanggal Pembimbing
Sabtu, 16 13.00- Pembukaan Kemenag
1.
Des 2017 Selesai Tangsel
Sabtu, 16 13.00- Bimbingan Manasik K.H. M.
Des 2017 14.30 Haji I Saidih S.Ag
WIB
2.
15.30- Panduan Perjalanan H. Arief
16.30 Haji I Rahman
WIB Hakim
Sabtu, 23 13.00- Panduan Perjalanan Staff Haji
Des 2017 14.30 Haji II dan KH. Idris
WIB Elby MH.
3. MM
15.30- Hikmah Ibadah Haji Ust. H.
16.30 I Ahmad
WIB Sopyan
Sabtu, 06 13.00- Hikmah Ibadah Haji Ust. H.Very
4. Jan 2018 14.30 II Sounevile
WIB Ust. H.
57
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan sebuah penentuan,
pengelompokkan serta pengaturan seseorang dalam
sebuah kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian perlu
dilakukan dalam kegiatan bimbingan manasik haji agar
tugas yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Karena
dengan adanya pengorganisasian maka rencana kegiatan
bimbingan manasik haji akan berjalan dengan baik.
Pengorganisasian pada kegiatan bimbingan manasik
haji di KBIH Daarul Hikmah terdapat pembagian tugas
dan juga pemberian wewenang kepada para anggota
yang bertugas, yaitu sebagai berikut:
61
Hasil wawancara dengan Sekretaris KBIH Daarul Hikmah pada
tanggal 3 September 2018
61
3. Actualing (Penggerakkan)
Penggerakkan merupakan suatu aktivitas yang
diupayakan agar semua anggota dalam sebuah organisasi
ataupun lembaga dapat berusaha untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penggerakkan
ini dimaksudkan untuk menggerakkan manusia agar mau
melakukan pekerjaan dengan sendirinya dengan penuh
kesadaran secara bersama-sama demi tercapainya tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.
Pada tahap penggerakkan ini, ketua penyelenggara
KBIH sebagai pemimpin dan penanggung jawab
kegiatan bimbingan manasik haji tidak dapat bekerja
sendiri, karena pada tahap penggerakkan ini semuanya
63
4. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan sangat dibutuhkan dalam sebuah
kegiatan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan
tersebut telah dilakukan. KBIH Daarul Hikmah
melakukan pengawasan secara langsung oleh pimpinan
66
62
Hasil wawancara dengan Sekretaris KBIH Daarul Hikmah pada
tanggal 3 September 2018
67
2. Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian kegiatan bimbingan
manasik haji, berdasarkan temuan penulis, dengan
membagi dan mengelompokkan para anggota ke
dalam tugas-tugas yang akan dikerjakan dapat
melancarkan kegiatan bimbingan manasik haji. Hal ini
menurut penulis pengorganisasian yang dilakukan
sudah cukup baik, dimana dalam penetapan orang-
orang yang terlibat dalam struktur organisasi sudah
sesuai dengan hal yang telah direncanakan sejak awal.
3. Penggerakkan
Penggerakkan dalam kegiatan bimbingan manasik
haji ini menurut penulis sudah cukup baik, dapat
dilihat dengan adanya kesiapan para staff dari KBIH
Daarul Hikmah yang menangani pelaksanaan
bimbinngan manasik, fasilitas yang memadai serta
kehadiran calon jamaah haji yang maksimal, sehingga
pelaksanaan bimbingan manasik haji di KBIH berjalan
dengan baik, dimana para anggota pelaksana telah
menjalankan fungsinya masing-masing sesuai dengan
tanggung jawabnya.
4. Pengawasan
Pada pengawasan ini merupakan tanggungg jawab
dari pemimpin KBIH Daarul Hikmah. Pengawasan
dilakukan secara langsung pada seluruh rangkaian
kegiatan bimbingan kepada jamaah mulai pelaksanaan
manasik, pada saat pelaksanaan ibadah haji sampai
69
63
Hasil wawancara dengan Bapak Adhi Maulana Muludy, jamaah
KBIH Daarul Hikmah, pada tanggal 29 September 2018.
72
64
Hasil wawancara dengan Ibu Jasnimar Barahim Doalih, jamaah
KBIH Daarul Hikmah, pada tanggal 28 September 2018.
65
Hasil wawancara dengan Ibu Sugiyanti Warsorejo Kromoijoyo,
Jamaah KBIH Daarul Hikmah, pada tanggal 30 September 2018
66
Hasil wawancara dengan Ibu Ida Djubaedah Suhada, jamaah KBIH
Daarul Hikmah, pada tanggal 28 September 2018.
73
67
Hasil wawancara dengan Bapak Mohamad Sabur Abdurahim, jamaah
KBIH Daarul Hikmah, pada tanggal 29 September 2018.
68
Hasil wawancara dengan Mba Fiqih Endriyani Abdus Somad,
Jamaah KBIH Daarul Hikmah, pada tanggal 30 September 2018.
74
A. Kesimpulan
Setelah penulis menganalisis pelaksanaan bimbingan
manasik haji yang dilakukan KBIH Daarul Hikmah baik
dengan wawancara maupun observasi, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen bimbingan manasik haji di KBIH Daarul
Hikmah yaitu dengan menerapkan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan sudah
berjalan dengan baik. Dengan adanya perencanaan yang
baik seperti penetapan tujuan, programing, penjadwalan
dan penganggaran. Pengorganisasian yang terstruktur,
dengan pembagian tugas dan wewenang. Penggerakkan
yang berjalan sesuai dengan rencana dimana kegiatann
bimbingan manasik menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi dan praktek lapangan. Serta adanya
pengawasan yang dilakukan secara langsung dan juga
dilakukannya evaluasi. Dengan demikian, kegiatan
bimbingan manasik haji dapat berjalan dengan efektif.
2. Dampak bimbingan manasik haji dalam peningkatan
kemampuan calon jamaah haji yaitu, jamaah mempunyai
kemauan untuk mengikuti kegiatan bimbingan manasik
haji dengan antusias, merasa senang dan nyaman.
Sehingga jamaah yang awalnya tidak paham dengan
syarat sah, wajib, rukun, dengan mengikuti kegiatan
75
76
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk KBIH Daarul
Hikmah antara lain:
1. Sebaiknya KBIH Daarul Hikmah dapat membuat brosur,
spanduk ataupun media lainnya, agar lebih banyak yang
mengetahui keberadaan KBIH Daarul Hikmah sehingga
dapat meningkatkan minat masyarakat untuk bergabung
pada KBIH Daarul Hikmah.
2. Sebaiknya melatih pembimbing yang belum mengerti IT
agar dalam pelaksanaan dapat berjalan dengan baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
77
78