Qonita Kamaliah-Fdk PDF
Qonita Kamaliah-Fdk PDF
Qonita Kamaliah-Fdk PDF
SKRIPSI
Oleh :
QONITA KAMALIAH
NIM: 1111053000002
i
KATA PENGANTAR
Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai kelengkapan tugas dan
Islam pada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
biasa. Tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak tidaklah
mungkin skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Drs. Jumroni sebagai Wakil
Dekan bidang administrasi umum dan Drs. Wahidin Saputra, MA. sebagai
Komunikasi.
ii
3. Prof. Dr. H. Murodi, MA. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga penulis tujukan kepada segenap
7. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Muhammad Romli, B.A dan Ibunda Hj.
moril maupun materiil, serta untuk Kakakku tercinta Fahmi Hazami, S.Sy.,
Kakak iparku Mira Silvia, S.Pd.I., dan Adikku Farhan Hariri yang selalu
8. Afrizal yang selalu memberikan dukungan baik moril, tenaga, dan pikirannya
kepada penulis.
M. Amsori, Dian Annisa, Ibu Mutmainah dan Ibu Fitri Rahayu Wulandari
iii
yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan serta arahan
kepada penulis dan telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat
Has, S.Sy., St. Nisrina, S.Pd., Ratu Solihat , Janah Jamillah, khususnya kepada
Nurul Milah, S.Pd., yang selalu ada baik suka maupun duka dan selalu
Wahyu Amaludin, Ardi Kurniawan, Asrul Sani Nasution, dan Agus Nasor
Akhirnya penulis hanya bisa berdoa dan berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca dan semoga amal baik mereka diterima
Penulis
Qonita Kamaliah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
v
b. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat ..... 25
2. Infak .................................................................... 27
3. Sedekah ................................................................ 28
INDONESIA
Indonesia ................................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................. 56
B. Saran ........................................................................... 57
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
apabila tidak memiliki dana zakat yang memadai untuk menjalankan setiap
programnya. Dalam kata lain, harus dikelola juga manajemen yang baik,
Bagi sebuah lembaga pengelola zakat yang tidak memiliki dana awal
yang cukup, maka pengumpulan dana untuk membiayai program dan kegiatan
dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu,
1
Hamka, Standar Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian Agama
RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 31.
2
Setiyo Iswoyo, Seri Panduan Menggalang Dana, In Kina Fundraising, (Depok:
Piramedia, 2006), h. 45.
1
2
yang membagikan zakat harta secara langsung, baik yang dikirim melalui
dan menghabiskan biaya perawatan yang lebih besar dari pada jumlah zakat
yang diterima. Oleh sebab itu, lembaga pengelola zakat dituntut untuk dapat
Zakat tidak hanya sekedar sebagai kewajiban, tetapi zakat harus dikelola
dengan baik dan didistribusikan secara merata hingga sampai ke tangan yang
3
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),h.4
4
Didin Hafiduddin, Islam Aplikatif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 247
5
Hamka, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Kementrian Agama RI Dirjen Bimbingan
Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 50
3
penting. Pada zaman Rasuullah Saw. dikenal sebuah lembaga yang disebut
Baitul Mal. Lembaga ini memiliki tugas mengelola keuangan negara mulai
zakat, infak, kharaj (pajak bumi), jizyah (pajak yang dikenakan bagi non-
2011 tentang Pengelolaan Zakat. Lembaga pengelola zakat dalam hal ini yaitu
tidak hanya mengelola zakat, tetapi juga mengelola infak, sedekah dan dana
sosial keagamaan lainnya. Salah satu contohnya adalah LAZIS PT. Garuda
Indonesia untuk mengelola dana zakat khususnya zakat profesi, infak dan
6
Djuanda, Gustian dkk, Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3
7
Mursyid, Mekanisme Pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah (Menurut Hukum Syara’
dan Undang-undang), (Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2006), h. 31
4
1. Pembatasan Masalah
Agar dalam pembahasan ini tidak terlalu luas dan keluar dari tema
persoalan, maka dalam hal ini penulis membatasi pada bahasan metode
2. Perumusan Masalah
Indonesia ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Indonesia.
D. Tinjauan Pustaka
lanjut dan menyusunnya menjadi sebuah karya ilmiah, maka langkah awal
skripsi-skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis
infak dan sedekah. Selain itu pada judul skripsi ini membahas tentang
skripsi ini bahwa strategi fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam
8
Dewi Mayang Sari, Kajian Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta Terhadap
Peningkatan Pengelolaan Dana ZIS, (Jakarta: FSH UIN Jakarta, 2010), Skripsi Tidak diterbitkan.
7
Infak dan Shodaqoh Pada Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi.
Zakat Infak Dan Sedekah. Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan
9
Niamullah, Metode Fundraising Dana Zakat, Infak dan Shodaqoh Pada Badan Amil
Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi, (Jakarta: FIDKOM UIN Jakarta, 2013), skripsi tidak
diterbitkan.
10
Arif Hamdan, Strategi Fundraising Yang Dilakukan BAZIS DKI Jakarta Untuk
Mencapai Target Penerimaan Dana Zakat Infak Dan Sedekah, (Jakarta: FSH UIN Jakarta, 2010),
skripsi tidak diterbitkan.
8
kelurahan.
Kesimpulan dari skripsi ini adalah proses penghimpunan dana zis dan
one stop servicenya, para amil dari lembaga ini juga melakukan
pengumpulan dan pendistribusian dana zakat, infak dan sedekah sesuai untuk
11
Wahyuddin, Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan Zakat, Infaq, Sedekah
(ZIS) Dan Wakaf Uang Melalui Teknologi Informasi Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Portalinfaq, (Jakarta: FIDKOM UIN Jakarta), skripti tidak diterbitkan.
9
E. Metodologi Penelitian
1. Metode penelitian
terjadi di lapangan.
2. Objek penelitian
Garuda Indonesia.
3. Sumber Data
dengan Bapak M. Amsori, Ibu Dian Annisa Dan Ibu Fitri Rahayu.
b. Sumber data sekunder; yaitu data yang diperoleh dari literatur buku-
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 1998), Cet. Ke-2, h. 10.
10
sebagai berikut :
a. Observasi
Indonesia.
b. Wawancara
tanya jawab dan tatap muka antara peneliti dan pihak-pihak terkait,
c. Dokumentasi
6. Teknik Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, Pembatasan
BAB III Dalam Bab ini membahas Sejarah Singkat LAZIS PT. Garuda
Indonesia Indonesia.
PENDAHULUAN
apabila tidak memiliki dana zakat yang memadai untuk menjalankan setiap
programnya. Dalam kata lain, harus dikelola juga manajemen yang baik,
Bagi sebuah lembaga pengelola zakat yang tidak memiliki dana awal
yang cukup, maka pengumpulan dana untuk membiayai program dan kegiatan
dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu,
1
Hamka, Standar Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian Agama
RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 31.
2
Setiyo Iswoyo, Seri Panduan Menggalang Dana, In Kina Fundraising, (Depok:
Piramedia, 2006), h. 45.
1
2
yang membagikan zakat harta secara langsung, baik yang dikirim melalui
dan menghabiskan biaya perawatan yang lebih besar dari pada jumlah zakat
yang diterima. Oleh sebab itu, lembaga pengelola zakat dituntut untuk dapat
Zakat tidak hanya sekedar sebagai kewajiban, tetapi zakat harus dikelola
dengan baik dan didistribusikan secara merata hingga sampai ke tangan yang
3
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),h.4
4
Didin Hafiduddin, Islam Aplikatif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 247
5
Hamka, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Kementrian Agama RI Dirjen Bimbingan
Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 50
3
penting. Pada zaman Rasuullah Saw. dikenal sebuah lembaga yang disebut
Baitul Mal. Lembaga ini memiliki tugas mengelola keuangan negara mulai
zakat, infak, kharaj (pajak bumi), jizyah (pajak yang dikenakan bagi non-
2011 tentang Pengelolaan Zakat. Lembaga pengelola zakat dalam hal ini yaitu
tidak hanya mengelola zakat, tetapi juga mengelola infak, sedekah dan dana
sosial keagamaan lainnya. Salah satu contohnya adalah LAZIS PT. Garuda
Indonesia untuk mengelola dana zakat khususnya zakat profesi, infak dan
6
Djuanda, Gustian dkk, Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3
7
Mursyid, Mekanisme Pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah (Menurut Hukum Syara’
dan Undang-undang), (Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2006), h. 31
4
1. Pembatasan Masalah
Agar dalam pembahasan ini tidak terlalu luas dan keluar dari tema
persoalan, maka dalam hal ini penulis membatasi pada bahasan metode
2. Perumusan Masalah
Indonesia ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Indonesia.
D. Tinjauan Pustaka
lanjut dan menyusunnya menjadi sebuah karya ilmiah, maka langkah awal
skripsi-skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis
infak dan sedekah. Selain itu pada judul skripsi ini membahas tentang
skripsi ini bahwa strategi fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam
8
Dewi Mayang Sari, Kajian Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta Terhadap
Peningkatan Pengelolaan Dana ZIS, (Jakarta: FSH UIN Jakarta, 2010), Skripsi Tidak diterbitkan.
7
Infak dan Shodaqoh Pada Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi.
Zakat Infak Dan Sedekah. Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan
9
Niamullah, Metode Fundraising Dana Zakat, Infak dan Shodaqoh Pada Badan Amil
Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi, (Jakarta: FIDKOM UIN Jakarta, 2013), skripsi tidak
diterbitkan.
10
Arif Hamdan, Strategi Fundraising Yang Dilakukan BAZIS DKI Jakarta Untuk
Mencapai Target Penerimaan Dana Zakat Infak Dan Sedekah, (Jakarta: FSH UIN Jakarta, 2010),
skripsi tidak diterbitkan.
8
kelurahan.
Kesimpulan dari skripsi ini adalah proses penghimpunan dana zis dan
one stop servicenya, para amil dari lembaga ini juga melakukan
pengumpulan dan pendistribusian dana zakat, infak dan sedekah sesuai untuk
11
Wahyuddin, Manajemen Penghimpunan Dan Pendayagunaan Zakat, Infaq, Sedekah
(ZIS) Dan Wakaf Uang Melalui Teknologi Informasi Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Portalinfaq, (Jakarta: FIDKOM UIN Jakarta), skripti tidak diterbitkan.
9
E. Metodologi Penelitian
1. Metode penelitian
terjadi di lapangan.
2. Objek penelitian
Garuda Indonesia.
3. Sumber Data
dengan Bapak M. Amsori, Ibu Dian Annisa Dan Ibu Fitri Rahayu.
b. Sumber data sekunder; yaitu data yang diperoleh dari literatur buku-
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 1998), Cet. Ke-2, h. 10.
10
sebagai berikut :
a. Observasi
Indonesia.
b. Wawancara
tanya jawab dan tatap muka antara peneliti dan pihak-pihak terkait,
c. Dokumentasi
6. Teknik Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, Pembatasan
BAB III Dalam Bab ini membahas Sejarah Singkat LAZIS PT. Garuda
Indonesia Indonesia.
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara
2. Pengertian Fundraising
Bila orang telah menerima ide itu, maka mereka mau menyumbang
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode. Diakses pada tanggal 09 Juli 2015, Jam 13.06
2
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 4
13
14
atau cara-cara yang dilakukan oleh sebuah lembaga zakat dalam rangka
menggalang dana zakat, infak dan sedekah dari masyarakat. Metode harus
masyarakat (muzakki).
3. Metode Fundraising
adalah suatu bentuk kegiatan yang khas yang dilakukan oleh sebuah
ini pada dasarnya dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu langsung (direct
3
Iqbal Setyarso, Manajemen Zakat Berbasis Korporat, Kiprah Lembaga Pengelola Zakat
Pulau Sumatra, (Jakarta: Khairul Bayan, 2008), h. 17
4
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 8
15
5
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat, (Ciputat: IMZ,
2006), h. 56
16
jenuh. 6
4. Tujuan Fundraising
a. Menghimpun dana
dasar. Termasuk dalam pengertian dana adalah barang atau jasa yang
memiliki nilai material, tujuan inilah yang paling pertama dan utama.
Karena apabila sumber daya sudah tidak ada, maka lembaga akan
b. Menghimpun muzakki
6
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat, (Ciputat: IMZ,
2006), h. 57
7
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 5
17
donatur.9
e. Memuaskan muzakki
panjang, karena jika muzakki puas, maka mereka akan mengulang lagi
8
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 6
9
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 6
10
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 7
18
untuk itu, bagi sebuah lembaga pengelola zakat sangat penting untuk
diberikan tidak baik atau tidak memuaskan, makan muzakki pun tidak
B. Teori Pendistribusian
1. Pengertian Distribusi
Kata distribusi berasal dari bahasa Inggris yaitu distribute yang berarti
beberapa tempat.12
11
Ahmad Juwaini, Panduan Direct Mail Untuk Fundraising, (Depok: Piramedia, 2005),
Cet 1, h. 7
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), h. 612.
19
Salah satu fungsi zakat adalah fungsi sosial sebagai sarana saling
Agar dana zakat yang disalurkan itu dapat berdaya guna dan berhasil
dan produktif.14
a. Konsumtif Tradisional
uang kepada fakir miskin setiap idul fitri atau pembagian zakat maal
permasalahan umat.15
b. Konsumtif Kreatif
13
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003),
h.169
14
Hamka, Standar Operasional Prosedur (SOP) Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian
Agama RI Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 66
15
Hamka, Standar Operasional Prosedur (SOP) Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian
Agama RI Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 67
20
antara lain berupa alat-alat sekolah dan beasiswa untuk para pelajar,
c. Produktif Tradisional
suatu usaha atau memberikan suatu lapangan kerja baru bagi fakir
miskin.17
d. Produktif Kreatif
1. Zakat
Zakat berasal dari kata zaka, yang artinya tumbuh dengan subuh.
16
Hamka, Standar Operasional Prosedur (SOP) Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian
Agama RI Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 67.
17
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998),h. 63
18
Hamka, Standar Operasional Prosedur(SOP) Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian
Agama RI Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 68.
21
suci dari dosa. Zakat adalah bagian dari harta yang wajib diberikan oleh
dan kadar-nya.19
19
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 38
22
umur 2 tahun.
3. Kerbau dan kuda 30 ekor 1 tahun 2,50% Zakat kerbau
40 ekor 1 tahun 2,50% dan kuda
60 ekor 1 tahun 2,50% sama dengan
70 ekor 1 tahun 2,50% sapi.
IV Tumbuh-tumbuhan :
1. Padi 1.350 kg gabah Tiap 5 % atau *Jika airnya
atau 750 kg panen 10 %* susah 5 %,
beras jika airnya
mudah 10 %
2. Biji-bijian, seperti Senilai 1.350 Tiap 5 % atau
jagung, kedelai kg gabah atau panen 10 %*
750 kg beras 5 % atau
3. Umbi-umbian, Senilai 1.350 Tiap 10 %*
seperti ubi, kg gabah atau panen
kentang,ubi kayu, 750 kg beras
ubi jalar, jahe
4. Buah-buahan, seperti Senilai 1.350 Tiap 5 % atau
kelapa, pisang, kg gabah atau panen 10 %*
durian, rambutan, 750 kg beras
duku, salak, apel,
jeruk, pepaya, nanas,
kelapa sawit,
mangga, alpukat,
lada, pinang, pala
5. Tanaman hias, sepeti Senilai 1.350 Tiap 5 % atau
anggrek, segala jenis kg gabah atau panen 10 %*
bunga termasuk 750 kg beras
cengkeh
6. Rumput-rumputan, Senilai 1.350 Tiap 5 % atau
seperti serei (minyai kg gabah atau panen 10 %*
serei), bambu, tebu 750 kg beras
7. Daun-daunan, seperti Senilai 1.350 Tiap 5 % atau 10
teh, tembakau, kg gabah atau panen %*
vanilli 750 kg beras
8. Kacang-kacangan, Senilai 1.350 Tiap 5 % atau *Jika airnya
seperti kacang hijau, kg gabah atau panen 10 %* susah 5 %,
kedelai, kadang 750 kg beras jika airnya
tanah mudah 10 %
9. Sayur-sayuran, Senilai 1.350 Tiap 5 % atau
seperti bawang, kg gabah atau panen 10 %*
mentimun, kol, bit, 750 kg beras
wortel, petai, bayam,
sawi, cabai.
Zakat Fitrah :
Beras, sagu, jagung, Mempunyai Tiap akhir 2,5 % kg Dikeluarkan
singkong/gaplek kelebihan Ramadhan atau 3,5 pada bulan
makanan untuk liter Ramadhan.
keluarga pada Biasa
hari raya Idul dibayarkan
24
Islam.
a. Macam-macam zakat
kategori, yaitu21 :
c) Hasil peternakan
d) Hasil bumi
20
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 42
21
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 44
25
2) Zakat fitrah
zakat pribadi yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada hari
mulai dari awal ramadhan sampai yang paling utama pada malam
idul fitri dan paling lambat pagi hari idul fitri. Sedangkan hukum
wajib atas setiap orang muslim kecil atau dewasa, laki-laki atau
22
Abdullah Bin Abdurahman Bin Jibria, Panduan Praktis Rukun Islam, (Jakarta: Darul
Haq, 2001), h. 159.
23
Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60
26
zakat yaitu : fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan
semula, oleh karena itu diisi dengan pengertian baru yaitu pembebasan
24
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 48
27
2. Infak
atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan
karena Allah SWT.27 Jika zakat harus diberikan kepada 8 ashnaf, maka
infak boleh diberika kepada siapa pun, seperti kepada teman atau kelurga.
Infak pun tidak memiliki nishab seperti halnya zakat, karena infak
25
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 68
26
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 23
27
Cholid Fadlullah, Mengenai Hukum /ZIS dan Pengamalannya di DKI Jakarta,
(Jakarta: BAZIS DKI Jakarta, 1993), h. 6
28
3. Sedekah
tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain.28
Allah SWT, dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 114, sebagai berikut :
.
28
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press,
1998), h. 23
29
Abdurrachman Qodir, Zakat Dalam Dimensi Mahdah Dan Sosial, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2001), h. 70
29
senyum kepada orang lain dengan ikhlas juga termasuk dalam kategori
kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah.” (HR. Tirmidzi dan Abu
Dzar).
BAB III
GAMBARAN UMUM LAZIS PT. GARUDA INDONESIA
LAZIS PT. Garuda Indonesia atau yang sering disebut LAZIS -GA
Teknik pada tahun 1994. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2001
2004 tentang Penetapan Susunan Pengurus UPZ PT. Garuda Indone sia
1
Data LAZIS PT. Garuda Indonesia Kantor Pusat, tahun 2005.
30
31
2
Data LAZIS PT. Garuda Indonesia Kantor Pusat, tahun 2005
3
M. Amsori (Staff Pemberdayaan LAZIS-GA), Wawancara Pribadi, (Jakarta:15 Mei
2015), Jam 13.00 wib.
32
Badan Pembina
BAZNAS
--------------------
Badan Pelaksana
LAZIS-GA
PERWAKILAN
4
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 7
33
5
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h.8
34
Qur’an dan Sunnah serta UU No. 38 serta aspek hukum lainnya yang
LAZIS-GA Perwakilan.
ketentuan/aturan lembaga.7
wewenang al. :
tahun berjalan.
6
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h.8
7
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h.8
35
Badan Pengurus.
wewenang al. :
8
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 8
36
bidang.
kemudian) 1*
kemudian) 2*
9
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 9
37
pemberdayaan.
h. Membuat laporan arus kas masuk dan keluar yang accountable dan
melalui LAZIS-GA.
10
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 9
38
sekali.
pegawai muslim.
tahunan.
bidang lainnya. 12
11
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 9
12
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 10
39
diverifikasi/disurvei
lainnya.
13
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h. 10
40
tahunan.
notelan rapat.
eksternal.
14
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h.10
41
guna.
15
Emirsyah Satar dan Dody Muhadi, Pedoman Pengelolaan ZIS, (Jakarta: LAZIS-
GA, 2005), h.12- 13
BAB IV
Indonesia
penerimaan dana ZIS yaitu melalui sistem langsung dan tidak langsung.
zakat/ infak dan sedekahnya kepada amil LAZIS Garuda. Muzakki yang
langsung yaitu melalui pemotongan gaji karyawan garuda yang biasa disebut
zis, tetapi sumber dana zis yang sebagian besar yang diterima adalah dari
1
M. Amsori (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 15 Mei 2015), Jam
13.00 wib.
42
43
muzakki yang diperoleh hanya lingkungan internal Bandara Soetta saja tetapi
bukan lingkungan eksternal Bandara Soetta. Dari data dan sumber yang
yang dimaksud yaitu amil mengirim pesan kepada muzakki garuda yang
berisikan tentang ajakan untuk membayar zakat fitrah. Sms Blass juga
seperti donur darah dan bazar ramadhan. Dari setiap sms yang dikirim
2
M. Amsori (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 15 Mei 2015), Jam
13.00 wib.
3
Dian Anissa (Staff Unit Usaha), Wawancara Pribadi, (Tangerang: 22 Mei 2015), jam
12.30 wib.
44
Dalam hal ini amil dituntut untuk memahami tentang tatacara dan
4
Dian Anissa (Staff Unit Usaha), Wawancara Pribadi, (Tangerang: 22 Mei 2015), jam
12.30 wib.
5
Dian Anissa (Staff Unit Usaha), Wawancara Pribadi, (Tangerang: 22 Mei 2015), Jam
12.30 wib.
45
tidak hanya karyawan garuda saja tetapi juga karyawan Angkasa Pura,
supir, office boy dan lain-lain yang masih lingkungan Bandara Soekarno
Hatta.
saat selesai shalat dzuhur dan ketika khutbah jum’at di masjid At-
6
Dian Anissa (Staff Unit Usaha), Wawancara Pribadi, (Tangerang: 22 Mei 2015), jam
12.30 wib.
46
Indonesia . Tujuan dari kultum atau khutbah yang diberikan yaitu untuk
(lembaga lain).7
yaitu :
7
M. Amsori (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 15 Mei 2015), Jam
13.00 wib.
8
Dian Anissa (Staff Unit Usaha), Wawancara Pribadi, (Tangerang: 22 Mei 2015), jam
12.30 wib.
47
Dari kedua akun ini terlihat, bahwa sudah lama tidak dikelola lagi.
tahun 2004 oleh BAZNAS. Foto profil facebook pun tidak terlihat,
yang terlihat hanya seperti akun kosong. Hal ini terjadi, karena
Griya Yatim dan Dhuafa (GYD) yang meletakan brosur dimeja kerja
a. Zakat Profesi
2012 930,399,243.32
2013 903,461,778.00
2014 923,172,373.33
2015 305,788,995.00
(Jan-Apr)
Sumber: Data keuangan LAZIS PT. Garuda Indonesia thn
2014-215 periode Jan-Apr
9
Data keuangan LAZIS PT.Garuda Indonesia Kantor Pusat, thn 2014 - 2015 periode Jan-
Apr.
49
2012 8,762,621.51
2013 5,065,528.06
2014 5,061,261.50
2015 2,340,104.53
(Jan-Apr)
Sumber: Data keuangan LAZIS PT. Garuda Indonesia thn
2014-215 periode Jan-Apr
nya kepada golongan fakir, miskin, riqab, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil,
zakat kepada mustahik yang ada dipinjamkan oleh amil untuk kepentingan
10
Hamka, Standar Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat, Kementrian Agama
RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 83
11
M. Amsori (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 15 Mei 2015), Jam
13.00 wib.
12
Hamka, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, Kementrian Agama RI Dirjen Bimbingan
Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 81
13
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. hudri, Zakat & Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h.
35
51
Seperti kegiatan jambore anak yatim dan dhuafa di Cibubur Jakarta Timur
penggunaan dana zakat, infak dan sedekah.16 Dengan adanya BMT ini
membutuhkan agar bisa lebih hidup mandiri dan memiliki pekerjaan tetap.
14
Data Lazis Garuda Pemberdayaan tahun 2006
15
Fitri Rahayu Wulandari (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 22 Mei
2015), Jam 13.30 wib.
16
M. Amsori (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 15 Mei 2015), Jam
13.00 wib.
52
a. Konsumtif Tradisional
17
M. Amsori (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 15 Mei 2015), Jam
13.00 wib.
53
b. Konsumtif Kreatif
18
Fitri Rahayu Wulandari (Staff Pemberdayaan), Wawancara Pribadi, (Jakarta: 22 Mei
2015), Jam 13.30 wib.
54
c. Produktif Tradisional
seperti desa ternak kambing dan sapi. Pemberian zakat dalam bentuk
fakir miskin.
kepada umat.20
d. Produktif Kreatif
Chicken (LFC). Lazizz fried chicken ini mirip dengan KFC yang ada
21
Data BMT LAZIS PT. Garuda Indonesia Kantor Pusat, th 2013
22
Hamka, Standarisasi Amil Zakat Di Indonesia, Kementrian Agama RI Dirjen
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat 2012, h. 84
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
media sosial facebook dan twitter, yang terakhir menggunakan brosur dan
banner.
lembaga kemanusian lain. Seperti kegiatan jambore anak yatim dan dhuafa
56
57
di Cibubur Jakarta Timur yang bekerja sama dengan BAZNAS pada tahun
2006.
B. Saran
yaitu :
LAZIS Garuda.
sedekah.
dhuafa.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad Daud, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI
Press, 1998
Bariadi, Lili, Muhammad Zen, M. hudri, Zakat & Wirausaha, Jakarta: CED, 2005
Bin Jibria, Abdullah bin Abdurahman, Panduan Praktis Rukun Islam, Jakarta:
Darul Haq, 2001
58
59
Hasan, Ali, Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di
Indonesia, Jakarta: Kencana, 2008
Niamullah, Metode Fundraising Dana Zakat, Infak dan Shodaqoh Pada Badan
Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi, Jakarta: FMD UIN Jakarta, 2013
Qodir, Abdurrachman, Zakat Dalam Dimensi Mahdah Dan Sosial, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2001
Sari, Dewi Mayang, Kajian Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana ZIS, Jakarta: FSH UIN Jakarta,
2010
1. Apa saja isi konten dari facebook dan twitter dalam hal
melakukan fundraising ?
Isi konten fb dan twitter yaitu mengenalkan dulu lazis garuda, kemudian
selama ini dari tahun sekian sampai sekian, terakhir baru mengajak dan
Jadi kita memiliki data muzakki, kita kan punya nomor-nomor sendiri
Dilakukan disekitar kantor lazis garuda yaitu GCC (garuda city center) dan
diluar kantor lazis garuda yaitu GITC (garuda indonesia training center)
4. Bagaimana cara kerja konsultasi zakat ?
Misalkan suka ada yang nanya “kita bayar zakat itu sebaiknya nominal
atau pake persentase”. Kalau nominal misalkan saya mau potong 500rb
saja, padahal gaji dia itu sekian puluh juta tetapi dia hanya mau
Foto peneliti dengan dian annisa (staff unit usaha) pada saat selesai
wawancara, di LAZIS PT. Garuda Indonesia Tangerang, pada tanggal 22
Mei 2015, jam 12.30 wib
Foto peneliti dengan ibu fitri (staff pemberdayaan) pada saat selesai wawancara,
di LAZIS PT. Garuda Indonesia Tangerang, pada tanggal 12 Juni 2015, jam
13.30 wib
Capture email dengan ibu mutmainah (sekertaris LAZIS Ga), pada tanggal 15 Juni 2015
melalui handphone.
Mohon setelah form ini diisi
Harap di email kembali ke :
[email protected]
Terima Kasih Atas Kepercayaannya
Alamat Rumah :
…………………….................................……………………………………
.…………….............................……………………………………………….
Alamat e-mail :
………….................................………………………………………………
Dengan ini memberi kuasa kepada LAZIS PT. Garuda Indonesia untuk melakukan
pemotongan gaji saya setiap bulan dan ditransfer ke rekening LAZIS-GA, mulai bulan
……..................……………… tahun …………................
Adapun tujuan dan besarnya pemotongan per bulan adalah sebagai berikut :
2. Infaq / Shadaqah
Dengan nilai Rp. …………..…….. / terbilang
….………………...……………………………………….
FORM LAZIS-GA/SKPG/Rev8/VIII/12
Selanjutnya penyaluran dan pengelolaan sepenuhnya saya serahkan kepada lembaga yang
ditunjuk oleh PT. Garuda Indonesia.
” Ya Allah jadikanlah harta zakat ini suatu keuntungan dan jangan jadikan suatu
kerugian ”
Jakarta,………………………………………
Pemberi kuasa,
(……………..………… /……………)
Catatan :
1. Mohon isi formulir ini selengkap mungkin, agar kami dapat menghubungi melalui beberapa
alternatif, apabila ada informasi yang perlu disampaikan.
2. Bagi Bapak/Ibu yang telah menyalurkan ZIS-nya secara rutin kepada mustahik di luar LAZIS-GA,
maka dapat menghubungi sekretariat untuk mengisi data mustahik, yang nantinya akan disantuni
melalui LAZIS-GA.
3. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretariat LAZIS – GA.
Telp (021) 7064 6164, (021) 60 2020 22
Web : www.lazisgarudaindonesia.or.id
E-mail : [email protected] / [email protected]
FORM LAZIS-GA/SKPG/Rev8/VIII/12
LAPORAN KEUANGAN
LAZIS PT. GARUDA INDONESIA
TAHUN 2012 – 2015 (Jan – Apr)
SALDO AWAL
129.712.969.00 339.230.792.96 96.242.732.39 283.078.858.67
(Per 1 Januari)
PENERIMAAN
Penerimaan Zakat 930.399.243.32 903.461.778.00 923.172.373.33 305.788.995.00
Penerimaan Infak/Sedekah dan 8.762.621.51 5.065.528.06 5.061.261.50 2.340.104.53
Bagi Hasil
PENYALURAN
Penyaluran zakat, infak, dan 726.890.558.93 1.150.000.000.00 740.000.000.00 295.000.000.00
sedekah
PENGGUNAAN
Biaya Administrasi + Pajak 2.753.481.94 1.515.366.63 1.397.508.55 642.020.70