Peningkatan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Metode Video Critic Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Peningkatan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Metode Video Critic Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Peningkatan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Metode Video Critic Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I)
Oleh
SITI AMINAH
NIM 108011000155
i
KATA PENGANTAR
ii
6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis beserta staf
jurusan yang selalu membantu penulis dalam proses administrasi.
7. Bapak Kepala Sekolah SMPI At-Taqwa Pamulang, yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini. Serta
Maziyah Afta, S.si guru SKI kelas VII membantu penulis dalam penelitian
skripsi ini.
8. Cici Sukarsih, selaku kakak kelas dan guru matematika SMPI At-Taqwa
Pamulang, yang telah banyak memberikan bimbingan dan membantu
penulis dalam penelitian skripsi ini.
9. Keluarga besar MHTI Chapter kampus Ciputat
10. Rubin At-Tasqif
11. Sahabat PAI kelas E
12. Semua orang yang berjasa dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Siti Aminah
iii
DAFTAR ISI
v
C. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam …………………………………24
D. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. … 26
E. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan.......................................... 27
F. Hipotesis Tindakan.................................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 29
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan................................................... 29
1. Metode Penelitian ................................................................................. 29
2. Desain Penelitian .................................................................................. 31
C. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan……………….…………...33
D. Subyek Penelitian/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian .................. 33
E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................................... 34
F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan ............................................... 34
G. Data dan Sumber Data .............................................................................. 37
H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 38
I. Instrumen- instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan ..................... 38
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi ................................................... 40
K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ............................... 41
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 43
1. Survei Pendahuluan ............................................................................. 43
2. Data Hasil Tindakan ............................................................................ 44
A. Siklus I .......................................................................................... 45
B. Siklus II ......................................................................................... 54
B. Analisis Data ............................................................................................. 58
1. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Lembar Observasi .... 58
2. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Hasil Angket ............ 68
3. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Hasil Wawancara ..... 90
C. Interpretasi Hasil Analisis ......................................................................... 90
D. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ...................................................... 93
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 95
B. Saran .......................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97
LAMPIRAN ........................................................................................................ 99
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional ................................... 39
Tabel 4.1 Rekapitulasi aspek sikap siswa ...................................................... 51
Tabel 4.2 Dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi
standar keberhasilan ………………………………..……….......69
Tabel 4.3 Dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi
standar keberhasilan ……………………………………..…........70
Tabel 4.4 Komitmen yaitu menyesuaikan diri dengan
sasaran kelompok atau lembaga .................................................. ...70
Tabel 4.5 Komitmen yaitu menyesuaikan diri dengan
sasaran kelompok atau lembaga ..................................................... 70
Tabel 4.6 Inisiatif yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan ............ 71
Tabel 4.7 Inisiatif yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan ............ 71
Tabel 4.8 Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan .............................................. 72
Tabel 4.9 Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan ……………………….........72
Tabel 4.10 Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan .................... …………….....73
Tabel 4.11 Memahami orang lain yaitu mengindera perasaan dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka ...............74
Tabel 4.12 Memahami orang lain yaitu mengindera perasaan dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka ............... 74
Tabel 4.13 Memahami orang lain yaitu mengindera perasaan dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka ............... 75
Tabel 4.14 Mengembangkan orang lain yaitu merasakan kebutuhan
perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
vii
kemampuan orang lain ............. .....................................................75
Tabel 4.15 Mengembangkan orang lain yaitu merasakan kebutuhan
perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
kemampuan orang lain .......................................... ........................76
Tabel 4.16 Memanfaatkan keragaman yaitu menumbuhkan peluang
melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang ...................76
Tabel 4.17 Memanfaatkan keragaman yaitu menumbuhkan peluang
melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang ...................77
Tabel 4.18 Orientasi pelayanan yaitu mengantisipasi, mengenali dan
berusaha memenuhi kebutuhan orang lain ………………….......77
Tabel 4.19 Orientasi pelayanan yaitu mengantisipasi, mengenali dan
berusaha memenuhi kebutuhan orang lain ………………...........78
Tabel 4.20 Kesadaran politis yaitu membaca arus-arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan perasaan ....... ......................78
Tabel 4.21 Kesadaran politis yaitu membaca arus-arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan perasaan .........................79
Tabel 4.22 Dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi
standar keberhasilan ………………………………..……….......79
Tabel 4.23 Dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi
standar keberhasilan ……………………………………............80
Tabel 4.24 Komitmen yaitu menyesuaikan diri dengan
sasaran kelompok atau lembaga .................................. ...................80
Tabel 4.25 Komitmen yaitu menyesuaikan diri dengan
sasaran kelompok atau lembaga ..................................................... 81
Tabel 4.26 Inisiatif yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan .............. 81
Tabel 4.27 Inisiatif yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan ............ 82
Tabel 4.28 Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan .............................................. 82
Tabel 4.29 Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan ……………………….........83
Tabel 4.30 Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan .... …………………….........83
viii
Tabel 4.31 Memahami orang lain yaitu mengindera perasaan dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka ...............84
Tabel 4.32 Memahami orang lain yaitu mengindera perasaan dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepengtingan mereka ............ 84
Tabel 4.33 Memahami orang lain yaitu mengindera perasaan dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepengtingan mereka ............ 85
Tabel 4.34 Mengembangkan orang lain yaitu merasakan kebutuhan
perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
kemampuan orang lain ................................................................. 86
Tabel 4.35 Mengembangkan orang lain yaitu merasakan kebutuhan
perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
kemampuan orang lain ................................................................ 86
Tabel 4.36 Memanfaatkan keragaman yaitu menumbuhkan peluang
melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang ..................... 87
Tabel 4.37 Memanfaatkan keragaman yaitu menumbuhkan peluang
melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang ..................... 87
Tabel 4.38 Orientasi pelayanan yaitu mengantisipasi, mengenali dan
berusaha memenuhi kebutuhan orang lain …………………......88
Tabel 4.39 Orientasi pelayanan yaitu mengantisipasi, mengenali dan
berusaha memenuhi kebutuhan orang lain ………………….......88
Tabel 4.40 Kesadaran politis yaitu membaca arus-arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan perasaan ............................ 89
Tabel 4.41 Kesadaran politis yaitu membaca arus-arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan perasaan ............................ 89
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua siswa ataupun guru
berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut.
Salah satu kelemahan utama pendidikan kita adalah tidak
membangun kesadaran kritis siswa dalam belajar. Guru lebih banyak
menjejalkan pengetahuan ke dalam otak siswa atau transfer of knowledge
tanpa mengetahui apakah pengetahuan yang diberikan diserap dengan baik
atau tidak. Guru dalam berbagai perbincangannya senantiasa
membicarakan kepandaian anak atau kecerdasan anak yang hanya
menekankan pada aspek intelektual dan prestasi akademik saja. Sementara
di sisi lain terjadi kemerosotan dan kekurangwaspadaan terhadap
perkembangan aspek sosial dan emosional anak. Masih banyaknya guru
yang melupakan peranan perasaan dalam proses pendidikan seperti
kesadaran diri, empati, motivasi, seni mendengarkan, dan sebagainya.
Temuan Priyo dalam disertasinya mengungkapkan, bahwa dalam
interaksi pembelajaran yang bersifat kognitifpun, terdapat banyak tindakan
di dalam kelas yang melibatkan emosi guru, di sisi lain banyak juga
tindakan siswa di dalam kelas yang mencerminkan keadaan emosinya.
Oleh karena itu, mestinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
dikemas dengan tidak hanya melibatkan kemampuan intelektual saja,
melainkan juga mengedepankan kemampuan dan perilaku yang
mencerminkan kondisi kecerdasan emosional, sehingga hubungan antara
guru dan siswa menjadi seimbang dan terciptalah hubungan pembelajaran
transaksional.2
Karena itu, kedua aspek kecerdasan ini hendaknya dikembangkan
dalam dunia pendidikan secara bersama-sama, sehingga lulusan sekolah
yang dihasilkan tidak hanya memahami dan mengerti tentang pengetahuan
kognitif dan akademik belaka, tetapi mereka juga memiliki kemampuan
dalam aspek kecerdasan emosional, sehingga mampu membangun daya
perhatian, perasaan empati maupun motivasi siswa dalam belajar.
Dalam lingkup pendidikan agama Islam, ada beberapa bidang studi
Islam yang dipelajari, salah satunya yaitu Sejarah Kebudayaan Islam
2
Nasirudin, “Tindakan Guru dalam Pembelajaran Pengembangan Kecerdasan
Emosional Siswa”, 2013, (http://Library.Um.Ac.Id).
3
(SKI). SKI menjadi salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum
sekolah, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
maupun Madrasah Aliyah (MA). Sejarah sebagai tulisan atau dokumentasi
merupakan sarana penting bagi manusia dalam mempelajari kemajuan dan
kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di masa lalu.
Dengan demikian, pelajaran dari peristiwa masa lalu yang sudah menjadi
unsur-unsur sejarah berguna dalam memaknai hidup yang tengah berjalan
demi kemajuan di masa depan.3
SKI merupakan bidang studi yang materinya berisikan peristiwa
sejarah masa lalu yang saat ini dianggap sebagai pelajaran yang kurang
menarik. Selain itu dalam realitanya, guru hanya menyampaikan informasi
yang bersumber dari buku teks saja dengan pendekatan yang monoton baik
metode ceramah atau merangkum pelajaran. Padahal metode tersebut
dapat mendatangkan kebosanan siswa bahkan siswa tidak lagi termotivasi
untuk mempelajarinya lebih mendalam. Faktor-faktor ini pula yang
mengakibatkan belum adanya emosi yang terbangun dalam diri siswa akan
pentingnya SKI. Oleh karena itu guru perlu mensiasati metode yang
variatif dalam proses pembelajaran SKI, sehingga diharapkan mampu
meningkatkan kecerdasan emosional siswa dalam memahami pentingnya
pelajaran. Dengan meningkatkan kecerdasan emosi diharapkan siswa
mampu memahami pentingnya SKI dan terdorong untuk lebih banyak
mempelajari sejarah itu sendiri bukan hanya sekedar menambah informasi
belaka melainkan memahaminya sebagai pelajaran yang penting sehingga
ketika mempelajarinya siswa tidak lagi merasa bosan.
Secara umum apa yang disebut kecerdasan adalah kemampuan
mental seseorang merespon dan menyelesaikan problem dari hal-hal yang
bersifat kuantitatif dan fenomenal, seperti matematika, fisika, sejarah, dan
sebagainya. IQ saja tidaklah cukup untuk menghadapi tantangan masa
3
Wijaya Kusumah dan Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Permata Puri Media, 2010), h. 117
4
4
Basuki, Kecerdasan Emosional: Esensi dan Urgensinya Dalam Pendidikan Islam, Jurnal
Cendekia Vol 5, (Ponorogo, 2007), h.19-20
5
Makmun Mubayidh, Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, (Jakarta:Pustaka Al-
Kautsar,2010), h.vii
6
Unang Subandi, Media Pendidikan Jurnal Pendidikan Keagamaan Pengelolaan Pondok
Pesantren, Strategi Belajar Mengajar dan Prestasi Belajar, (UIN Sunan Gunung Djati: FITK,
2009), h. 94
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
masalah, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan
SKI masih kurang menekankan pada pemahaman siswa akan
pentingnya SKI.
2. Ketidaktepatan guru dalam pemilihan metode dan media pembelajaran
SKI berakibat pada kurang berkembangnya kecerdasan emosional
siswa.
BAB II
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada
tahun 1990 oleh dua orang ahli, yaitu Peter Salovey dan John Mayer
untuk menerangkan jenis-jenis kualitas emosi yang dianggap penting
untuk keberhasilan. Jenis-jenis kualitas emosi yang dimaksudkan antara
lain yaitu: (1) Empati (kepedulian), (2) Mengungkapkan dan memahami
perasaan, (3) Mengendalikan amarah, (4) Kemampuan Kemandirian,
(5) Kemampuan menyesuaikan diri, (6) Diskusi, (7) Kemampuan
memecahkan masalah antar pribadi, (8) Ketekunan, (9)
Kesetiakawanan, (11) Keramahan (11) Sikap hormat.1
Beberapa pendapat yang mengemukakan tentang kecerdasan
emosional diantaranya sebagai berikut:
1
Hamzah B.Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia
Utama, 2006), h. 68-69
2
Daniel Goleman, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 513
3
B.Uno, op. cit., h. 69
9
4
Ibid., h. 69.
5
Ibid.
6
Ari Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual ESQ,
(Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001), h. 9
7
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h.115
10
8
Daniel Goleman, Emotional Intelligence: Mengapa EI Lebih Penting dari pada IQ
(Pent: T. Hermaya), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 53
9
Goleman, op. cit., h. 512
11
10
Ibid., h. 42-43
12
11
Gusti Yuli Asih dan Margaretha Maria Shinta Pratiwi., Perilaku Prososial Ditinjau Dari
Empati Dan Kematangan Emosi, Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus Vol. I, 2010, h. 36
12
Goleman, op. cit., h. 43
14
13
Triantoro Safari dan Nofrans Eka Safutra, Manajemen Emosi Sebuah Panduan Cerdas
Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 16-
17
14
Makmun Mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak, (Jakarta: Al-Kautsar,
2006), h. 7-9
15
15
Basuki, “Kecerdasan Emosional: Esensi Dan Urgensinya Dalam Pendidikan Islam”,
Jurnal Cendekia Vol. 5, 2007, h. 25
16
a. Motivasi
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat
dapat membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan
yang lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara
efektif. Unsur-unsur motivasi, yaitu:
1) Dorongan prestasi, yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau
memenuhi standar keberhasilan.
16
Mubayidh,op. cit., h. 128
17
17
Suarcaya Putu dan A.A. Sri Barustyawati, Video untuk Pembelajaran ESP di Kelas,
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha, No. 3 Th. XXXXI Juli 2008, h. 4
18
18
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),
h. 74
19
Curtis, dan B; Floyd, James J; Winsor, Jerryl L, Kritik, 2014, (Http://id.wikipedia.org)
20
Melvin L.Silberman, Active Learning, (Bandung: Nusamedia,2006), Cet III Edisi
Revisi, h. 138
19
aktif. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta
dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga
melibatkan fisik.21 Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti,
menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka
menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran.
2. Karakteristik Video
Ada beberapa karakteristik video yang mempunyai banyak
kemiripan dengan media film, sebagaimana dijelaskan oleh Yudhi
Munadi, yaitu:
a) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
c) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
d) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
e) Mengembangkan imajinasi peserta didik.
f) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistik
g) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
h) Menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon
yang diharapkan siswa.
i) Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai
maupun yang kurang pandai.
j) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
k) Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk
dievaluasi.22
Ada beberapa kekurangan video dalam proses belajar mengajar,
yaitu:
a) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang
dipraktikkan.
21
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Insan Madani, 2008), h.
XIV
22
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008), h. 127
20
23
Sadiman, op. cit., h. 75
24
Azhar arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.50
25
Ibid., h. 72-74
21
26
Munadi, op. cit., h. 127-128
22
b) Relevansi
c) Saat-saat tak terlupakan
d) Penataan isi
e) Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka.
3) Guru memutar video
4) Guru melaksanakan diskusi yang disebut “pojok kritikus”
5) Guru melakukan jajak pendapat terhadap siswa (opsional), dengan
menggunakan semacam sistem penilaian secara keseluruhan,
semisal:
a) Bintang satu sampai lima
b) Atau jempol ke atas (bagus), jempol ke bawah (jelek).27
Pada metode Video Critic ini siswa harus membangun
pengetahuannnya dengan mendayagunakan otaknya untuk berpikir dari
apa yang ia lihat dari video maupun yang ia dengar dari penjelasan
guru. Pada proses penyusunan bahan pembelajaran guru bertugas
menampilkan materi yang menarik perhatian siswa dan mudah untuk
dipahami. Pada proses mengukur pemahaman siswa guru terhadap
materi pelajaran, guru mendesain informasi menjadi lebih bermakna
dan lebih relevan bagi kebutuhan siswa. Caranya dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan hal penting dari materi
yang ia pelajari, dan dengan mengajak mereka agar menyadari dan
secara sadar menggunakan kemampuan optimal mereka dalam
memahami pentingnya suatu materi untuk dipelajari. Sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
c. Langkah-Langkah Guru dalam Penggunaan Video
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam
penggunaan video sebagai media pengajaran adalah sebagai berikut: 28
1) Langkah persiapan guru, pertama-tama guru harus mempersiapkan
unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian memilih video yang tepat
untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Mengetahui
27
Silberman, op. cit., h. 138
28
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
h. 97-98
23
29
Ibid., h. 98
24
30
Departemen Pendidikan Agama RI No.2 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi
lulusan PAI dan Bahasa Arab di Madrasah.
25
31
Ibid
26
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori yang telah diuraikan maka peneliti mengajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut : “Dengan penerapan metode Video
Critic dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa”.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta:Indeks, 2010), h.9
30
2
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h.78-79
31
Kegiatan Pendahuluan
a. Membuat instrumen penelitian.
b. Mengurus surat izin penelitian.
c. Observasi ke SMP Islam At-Taqwa.
d. Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran
SKI.
e. Menyebarkan angket pra penelitian kepada siswa.
f. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian.
g. Mensosialisasikan pembelajaran SKI dengan metode Video
Critic
Siklus 1
Tahap Perencanaan
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode Video Critic
b. Menyiapkan ringkasan materi siklus 1 dalam bentuk powerpoint
disertai video yang akan ditampilkan
c. Menyusun pedoman observasi proses pembelajaran siswa
d. Menyusun pedoman angket
Tahap Pelaksanaan
32
Siklus II
Tahap Perencanaan
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode Video Critic
b. Menyiapkan ringkasan materi siklus II dalam bentuk powerpoint
disertai video yang akan ditampilkan.
c. Menyiapkan pedoman angket
d. Menyiapkan pedoman observasi proses pembelajaran siswa
e. Menyiapkan pedoman wawancara
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran SKI dengan menggunakan metode Video
Critic. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian angket di akhir
pertemuan siklus II.
Tahap Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa berdasarkan
33
lembar observasi dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi
selama tindakan berlangsung. Data-data hasil observasi dikumpulkan
dan dianalisis secara menyeluruh.
Tahap Refleksi
Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran
siklus II untuk menemukan keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
tindakan tersebut. Apabila telah memenuhi indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan maka penelitian tindakan kelas dinyatakan
berhasil dan tidak perlu memasuki siklus berikutnya.
Bagan 1
Desain Penelitian Tindakan Kelas
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru kelas dan peneliti.
1. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.3
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelititan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Edisi Revisi, Cet. 14, h. 194
39
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional
No. Aspek Indikator Pernyataan Jumlah
Kecerdasan Positif Negatif
Emosional
1 Motivasi Dorongan prestasi 1 2 2
Komitmen 3 4 2
menyesuaikan diri
dengan kelompok
Inisiatif 5 6 2
memanfaatkan
kesempatan
Optimisme 7,9 8 3
2 Empati Memahami orang 10,11 12 3
lain
Mengembangkan 13 14 2
orang lain
Memanfaatkan 15 16 2
keragaman
Orientasi 17 18 2
40
pelayanan
Kesadaran politis 19,20 2
JUMLAH 11 9 20
2. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan-pencatatan secara sistematis mengenai tingkah
laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung. 4
Lembar observasi pada peneliti digunakan untuk mengetahui
kecerdasan emosional siswa pada proses pembelajaran dengan
menggunakan metode video critic. Lembar observasi tersebut berisi
beberapa pernyataan seputar aktivitas siswa yang dapat diamati secara
langsung. Lembar observasi dipegang oleh observer dan digunakan
pada saat proses pembelajaran dimulai.
3. Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.5
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru pada
akhir penelitian. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan
guru terhadap penggunaan metode Video Critic dalam pembelajaran
SKI.
4
Ngalim Purwanto, Prinsip-Psinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), h.149
5
Iskandar Indranata, Pendekatan Kualitatif Untuk Pengendalian Kualitas, (Jakarta:
Universitas Indonesia (UI Press), 2008), h. 119
41
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.6
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.
6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), h.67
7
Indranata, op. cit., h. 138
8
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), Cet. 21, h. 43
42
dengan
f = frekuensi jawaban
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/ siswa yang hadir)
P = Angka persentase
Tahap menganalisis data dimulai dengan membaca keseluruhan
data yang ada dari berbagai sumber, kemudian membaca data, rekapitulasi
data, dan menyimpulkannya. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat
dan aktivitas–aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna.
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Survei Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilaksanakan sebelum melaksanakan
pembelajaran dengan metode Video Critic. Penelitian ini mengamati
segala aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil
observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 01 Mei 2013
diketahui jumlah siswa kelas VII SMPI At-Taqwa kelas 1 terdiri dari
satu kelas dengan jumlah 16 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 4
perempuan. Secara umum beberapa permasalahan yang peneliti
temukan pada pembelajaran SKI di kelas tersebut, diantaranya sebagai
berikut:
a. Metode pembelajaran yang digunakan masih monoton. Guru
bidang studi hanya menggunakan metode tanya jawab. Siswa
terlihat kurang mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru,
kebanyakan siswa malah mengobrol dengan teman sebangku atau
teman belakang tempat duduknya bahkan ada 3 orang yang
berlarian, hanya beberapa siswa saja yang menjawab pertanyaan
guru. Siswa masih banyak yang tidak fokus mendengarkan dan
memperhatikan guru, kondisi kelas terlihat ramai dan tidak
kondusif, sehingga pembelajaran SKI menjadi kurang efektif.
b. Selama proses tanya jawab, sebagian besar siswa kurang merespon
pertanyaan guru. Pertanyaan yang diajukan berkisar pada
pengetahuan yang ada di buku, dan kurang menekankan pada
aspek pemahaman siswa akan pentingnya pelajaran sehingga
kurang melibatkan emosi siswa ketika mempelajari SKI.
c. Dari 16 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 4 perempuan hanya
7 orang laki-laki yang aktif menjawab pertanyaan guru sedangkan
siswi perempuan hanya 2 orang yang memperhatikan, selebihnya
44
Gambar 4.1
Aktivitas siswa menyimak video pembelajaran
48
terhadap kemajuan sains dan teknologi saat ini. Selain itu pada
sesi tanya jawab siswa yang pendiam ikut aktif bertanya.
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus I dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosional siswa dalam
pembelajaran SKI dengan metode Video Critic masih perlu
ditingkatkan sehingga diharapkan motivasi dan empati siswa
terhadap pembelajaran SKI dapat tercapai dengan optimal.
Gambar 4.2
Aktivitas siswa mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran
3) Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I, yaitu hasil
observasi siswa serta hal-hal yang ditemukan pada proses
pembelajaran SKI mengggunakan metode Video Critic disertai
angket siswa pada akhir siklus adalah sebagai berikut:
Pada siklus I, pembelajaran SKI dilakukan dengan penerapan
metode Video Critic. Selama proses pembelajaran siswa
memberikan respon yang cukup baik pada penerapan metode Video
Critic. Pada setiap awal kegiatan, guru memutar video dilanjut
dengan tanya jawab dengan siswa. Pada setiap pertemuan terlihat
peningkatan kecerdasan emosional siswa terhadap pelajaran SKI.
Siswa antusias menyimak video yang dilanjut dengan diskusi.
52
angket, sehingga jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang
dimaksud siswa.
Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini
menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian belum tercapai
optimal, sehingga penelitian dilanjutkan pada tahap siklus II dengan
hasil refleksi ini digunakan sebagai perbaikan.
B. Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi lembar karakter siswa dan
mempersiapkan video pembelajaran, membuat instrumen-instrumen
penelitian, yang terdiri dari lembar observasi siswa pada kegiatan
belajar mengajar, menyiapkan lembar angket pada akhir siklus II.
Lembar angket dibuat untuk mengetahui peningkatan respon
siswa terhadap mata pelajaran SKI setelah menggunakan metode
Video Critic.
2. Tahap Pelaksanaan dan Observasi
a) Pertemuan pertama. Rabu, 22 Mei 2013
Pada pertemuan ini membahas tentang tokoh ilmuwan muslim
dan peranannya dalam kemajuan kebudayaan Islam pada masa
Bani Umayyah lanjutan materi sebelumnya. Suasana hujan dan
banyak petir, kami tetap memulai belajar. Peneliti mengingatkan
siswa untuk mencatat hasil pengamatannya terhadap video
pembelajaran. Ketika video sedang ditayangkan tiba-tiba mati
listrik. Sehingga untuk mempertahankan fokus siswa ditengah
kondisi hujan deras dan petir maka peneliti melanjutkannya dengan
tanya jawab untuk melihat respon siswa. Setelah itu mereka
mengumpulkan hasil catatannya.
Pada pertemuan ini peneliti menekankan tugas mencatat
karena suasana pembelajaran kurang kondusif dikarenakan cuaca
yang kurang mendukung. Hal ini terlihat dari respon siswa yang
55
C. Analisis Data
1. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Lembar Observasi
Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Observer dan peneliti melakukan pengamatan langsung
terhadap sikap siswa dalam proses pembelajaran yang dianalisis
melalui pengisian lembar observasi yang meliputi lembar penilaian
karakter siswa pada lembar RPP. Hasil pengisian lembar observasi
selama kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode Video
Critic adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.1
Rekapitulasi Aspek Sikap Siswa
Aspek yang diamati Rata-Rata Presentase
(Sikap Siswa) Sikap Siswa
Siklus 1 Siklus II
Siswa berusaha belajar dengan baik. 66,7 87,5
Siswa menyelesaikan tugas dengan 58,3 87,5
sungguh-sungguh.
Mencatat hal-hal penting dalam 66,7 87,5
pembelajaran.
Siswa bertanya materi yang belum 75 62,5
59
dipahami.
Mendengarkan penjelasan teman dan guru 66, 7 75
dengan baik dan memperhatikannya.
Memberi respon positif terhadap 41,7 62,5
kemampuan teman.
Tidak pilih-pilih dalam berteman ketika 83,3 75
proses belajar berlangsung.
Peduli kepada teman yang belum paham 58,3 50
materi dan berusaha membantu
menjelaskannya.
Menyesuaikan diri dengan berbagai teman. 83,3 62,5
Rasa ingin tahu 54,58 88,25
Kerja keras 60 81,25
Teliti 62,58 87,66
Jumlah 777.16 907.16
Rata-rata (%) 64,76 75,59
k. Kerja keras
Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase
siswa pada aspek kerja keras 60%. Siswa mengerjakan tugas guru,
bekerjasama mengerjakan tugas kelompok dan terlihat berusaha
memahami video yang mereka simak. Hanya saja masih ada empat
orang siswa yang tidak maksimal mengikuti pembelajaran, dan
satu orang yang masih terlihat rendah semangatnya untuk
memahami pelajaran. hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan siswa
sebelumnya yang hanya melakukan tanya jawab dengan guru tanpa
transfer pemahaman maupun pemberian tugas. Oleh karena itu,
peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih
banyak memberikan nasehat tentang pentingnya memahami
pelajaran dan berusaha maksimal dalam mengikuti pembelajaran.
l. Teliti
Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase
ketelitian siswa mengikuti pembelajaran sebanyak 62,58. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagain besar siswa memperhatikan setiap
proses pembelajaran. Siswa menyimak video serta berusaha
memahami apa yang sedang dibahas. Serta berusaha menghafal
point penting yang terdapat pada video maupun penjelasan guru.
Meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak teliti ketika
menyimak video sehingga tidak menguasai apa yang mereka lihat,
ini juga dipengaruhi oleh tampilan video yang kurang menarik
perhatian siswa. Oleh karena itu, pada siklus II peneliti akan
berusaha memberikan efek musik yang dapat meningkatkan fokus
mereka sehingga proses menyimak berjalan dengan baik.
Adapun pada siklus II, persentase sikap siswa yaitu sebagai
berikut:
a. Siswa berusaha belajar dengan baik
Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase
siswa pada aspek siswa berusaha belajar dengan baik pada siklus II
mengalami peningkatan dari 66,7% menjadi 87,5%. Hal ini
65
l. Teliti
Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase
ketelitian siswa mengikuti pembelajaran sebanyak 87,66. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagain besar siswa memperhatikan setiap
proses pembelajaran. Siswa menyimak video serta berusaha
memahami apa yang sedang dibahas. Serta berusaha menghafal
dan mencatat point penting yang terdapat pada video maupun
penjelasan guru.
Adapun rata-rata persentase siswa melalui hasil lembar
observasi meliputi lembar karakter siswa pada siklus I yaitu
64,76%, dan siklus II yaitu 75,59%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa sudah mengikuti proses pembelajaran dengan baik
yang ditandai dengan adanya peningkatan persentase sikap siswa
pada setiap pertemuan.
2. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Hasil Angket
Angket diberikan kepada siswa sebanyak tiga kali yaitu pra
penelitian dan setiap siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II.
Tujuannya adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran SKI sebelum menggunakan metode Video Critic dan
setelah tindakan pada siklus I dan siklus II.
Pada awal pembagian angket siswa belum terbiasa untuk mengisi
angket sehingga jawaban yang dihasilkan masih ada yang bukan
berasal dari pemikiran sendiri. Hasil rata-rata respon siswa pada siklus
I yaitu 64,84%. Pada siklus ini siswa masih belum terbiasa mengisi
angket sehingga guru menjelaskan detail pertanyaan yang dimaksud
pada angket. Adapun hasil angket pada siklus II yaitu 73,33%. Pada
siklus II ini pada umumnya siswa sudah mengetahui kegunaan angket
dan mengisinya dari hasil pemikiran sendiri.
Dari hasil angket dapat terlihat bahwa respon siswa terhadap
pembelajaran SKI cukup baik. Mayoritas siswa menyukai
pembelajaran SKI menggunakan video dan dapat meningkatkan
motivasi dan empati siswa terhadap sejarah Islam. Sejarah Islam
69
2) Saya tidak peduli mata pelajaran SKI meski nilai saya rendah
Tabel 4.3
Dorongan untuk Menjadi Lebih Baik atau Memenuhi Standar
Keberhasilan
70
Tabel 4.11
Memahami Orang Lain, yaitu Mengindera Perasaan dan
Perspektif Orang Lain dan Menunjukkan Minat Aktif
terhadap Kepentingan Mereka.
No Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 5 31,25%
2 Setuju 6 37,5%
3 Tidak Setuju 3 18,75%
4 Sangat Tidak Setuju 2 12,5%
Jumlah 16 100%
12) Jika ada teman yang berbicara dalam diskusi, saya tidak mau
mendengar karena belum tentu ia lebih pintar dari saya.
Tabel 4.13
Memahami Orang Lain, yaitu Mengindera Perasaan dan
Perspektif Orang Lain dan Menunjukkan Minat Aktif terhadap
Kepentingan Mereka.
No Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0,00%
2 Setuju 3 18,75%
3 Tidak Setuju 8 50%
4 Sangat Tidak Setuju 5 31,25%
Jumlah 16 100%
2 Setuju 6 37,5%
3 Tidak Setuju 5 31,25%
4 Sangat Tidak Setuju 1 6,25%
Jumlah 16 100%
2 Setuju 8 50%
3 Tidak Setuju 2 12,5%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%
Jumlah 16 100%
13) Saya suka memberi semangat pada teman yang malas belajar SKI.
Tabel 4.34
Mengembangkan Orang Lain, yaitu Merasakan Kebutuhan
Perkembangan Orang Lain dan Berusaha Menumbuhkan
Kemampuan Orang Lain.
No Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 4 25%
2 Setuju 7 43,75%
3 Tidak Setuju 4 25%
4 Sangat Tidak Setuju 1 6,25%
Jumlah 16 100%
1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 127
2
Melvin L. Silberman, Active Learning, (Bandung: Nusamedia, 2006), Cet III, h. 138
95
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan setelah
dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa dilakukan
dengan menggunakan metode yang tepat dan variatif. Salah
satunya yaitu metode Video Critic yaitu dengan menciptakan
pembelajaran yang melibatkan emosi siswa melalui proses
mengkritisi tayangan video. Penggunaan Video diberikan pada
kegiatan awal pembelajaran untuk memunculkan emosi siswa
berupa keingintahuan dan ketertarikan siswa ketika mempelajari
SKI yang dilanjutkan dengan mengkritisi video, dari proses
mengkritisi ini membuat siswa memahami pentingnya materi yang
dipelajari dalam bentuk tanya jawab. Adanya penggunaan video
disertai proses mengkritisi video membuat emosi siswa selalu
terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Metode Video Critic efektif diterapkan pada pembelajaran SKI.
Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi proses pembelajaran, yang
menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran dengan baik, yang ditandai dengan
bertambahnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang
dipelajari, siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh,
siswa mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran. Persentase
siswa pada siklus I yaitu 64,76%, dan setelah dilakukan perbaikan
pada siklus II rata-rata persentase siswa yaitu 75,59%. Selain itu,
Peningkatan ini juga dapat terlihat dari hasil angket siswa, rata-rata
skor total seluruh aspek kecerdasan emosional yang dijaring lewat
pernyataan-pernyataan dalam angket menunjukkan terjadinya
96
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
- Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Cet. 21. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,. 2010
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia
Utama, 2006.
Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:Insan Madani, 2008.
Jurnal Ilmiah
Peraturan Pemerintah
Departemen Pendidikan Agama RI No.2 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi
lulusan PAI dan Bahasa Arab di Madrasah.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Internet
Nasirudin, “Tindakan Guru dalam Pembelajaran Pengembangan Kecerdasan
Emosional Siswa”, Http://Library.Um.Ac.Id, 14 Januari 2013
A. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.
B. KOMPETENSI DASAR
5.1 Menceritakan sejarah berdirinya Bani Umayyah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan latar belakang terbentuknya Bani Umayyah.
Siswa dapat mendeskripsikan proses terbentuknya Bani Umayyah.
Siswa dapat menyebutkan tokoh tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya
Bani Umayyah.
Siswa dapat mengidentifikasi faktor pendukung berdirinya Bani Umayyah.
Siswa mengetahui manfaat dan pentingnya belajar sejarah Bani Umayyah.
Siswa memiliki nilai karakter ingin tahu, kerja keras, peduli, teliti, dan menghargai
keberagaman.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Latar belakang terbentuknya Bani Umayyah dan Proses berdirinya Bani Umayyah.
E. METODE PEMBELAJARAN
Video Critic: Metode ini dimaksudkan untuk membangun kecakapan analitis,
kepekaan sosial, kerja sama antar individu dan kelompok, serta tanggung jawab
individu dalam kelompok.
Tanya Jawab: digunakan untuk memastikan pemahaman siswa.
Lampiran no. 2
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN 10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa. (nilai ketaqwaan)
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas
(nilai disiplin)
Menanyakan kabar siswa. (nilai peduli dan empati)
Siswa menyiapkan buku SKI, dan membuka bab yang akan
dipelajari. (nilai disiplin)
Guru melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan. (rasa ingin
tahu)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
(nilai santun)
2. KEGIATAN INTI 60 menit
Eksplorasi
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang sejarah
berdirinya Bani Umayyah. (nilai percaya diri)
Siswa membaca literatur sejarah pembentukan Bani Umayyah.
(nilai ingin tahu, kerja keras)
Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi.
(nilai kerjasama)
Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok
diskusi untuk mengamati beberapa faktor penting dalam video
yang akan ditonton.(nilai teliti)
Guru memutarkan video tentang sejarah berdirinya Bani
Umayyah. (nilai mandiri).
Guru melakukan jajak pendapat dengan kelompok diskusi,
kemudian masing-masing kelompok mengemukakan
Lampiran no. 2
H. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
Mendeskripsikan latar Tes Tulis Uraian Jelaskan beberapa peristiwa yang
belakang sejarah melatar belakangi berdirinya Bani
terbentuknya Bani Umayyah?
Umayyah
Mendeskripsikan proses Tes Tulis Uraian Jelaskan langkah-langkah yang
terbentuknya Bani ditempuh Muawiyah untuk
Umayyah mendapatkan kekuasaan?
Menyebutkan tokoh-tokoh Tes Tulis Uraian Sebutkan tokoh tokoh yang
yang berperan dalam berperan dalam sejarah berdirinya
sejarah berdirinya Bani Bani Umayyah?
Umayyah.
Mengidentifikasi faktor Tes Tulis Uraian Jelaskan faktor pendukung sejarah
pendukung sejarah berdirinya Bani Umayyah?
berdirinya Bani Umayyah.
Mengetahui manfaat Tes Tulis Uraian Sebutkan manfaat yang didapat
mempelajari sejarah Bani dari mempelajari sejarah Bani
Umayyah. Umayyah?
Membedakan sistem Tes Tulis Uraian Jelaskan perbedaan sistem
pemilihan khalifah masa pemilihan khalifah pada masa
khulafa rasyidin dengan Khulafa Rasyidin dengan Bani
Bani Umayyah Umayyah?
Lampiran no. 2
J. Penilaian Karakter
NILAI KARAKTER
NAMA SISWA
Ingin Tahu Kerja Keras Teliti
BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
Alferry R. Eriawan √ √ √
Adelia Rahmadiani √ √ √
Alfiah Ismiana √ √ √
Ananda Putri N √ √ √
Dafril Saidsyah A √ √
Fulqi Khairul K √ √ √
Lheynel N.Djilizian √ √ √
M. Alif Pratama √ √ √
M. Munir Maulana √ √ √
M. Noval Fahrizi √ √ √
M. Ridwansyah √ √ √
Reza Putrawan √ √ √
Syifa A.Clavinova √ √ √
Titan Prayoga √ √ √
Farhan √ √ √
Abdurrahman
Keterangan :
Lampiran no. 2
NIP NIM
Lampiran no. 2
A. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.
B. KOMPETENSI DASAR
5.2 Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani Umayyah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah.
Siswa dapat Mengidentifikasi berbagai prestasi pada masa Bani Umayyah.
Siswa memiliki nilai karakter ingin tahu, kerja keras, peduli, teliti, dan
menghargai keberagaman.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani Umayyah.
E. METODE PEMBELAJARAN
Video Critic: Metode ini dimaksudkan untuk membangun kecakapan analitis,
kepekaan sosial, kerja sama antar individu dan kelompok, serta tanggung jawab
individu dalam kelompok.
Tanya Jawab: digunakan untuk memastikan pemahaman siswa.
Lampiran no. 2
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN 10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa. (nilai ketaqwaan)
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas
(nilai disiplin)
Menanyakan kabar siswa. (nilai peduli dan empati)
Siswa menyiapkan buku SKI, dan membuka bab yang akan
dipelajari. (nilai disiplin)
Guru melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan. (rasa ingin
tahu)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
(nilai santun)
2. KEGIATAN INTI 60 menit
Eksplorasi
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang sejarah
berdirinya Bani Umayyah. (nilai percaya diri)
Siswa membaca literatur sejarah perkembangan kebudayaan
Islam pada masa Bani Umayyah.(nilai ingin tahu, kerja
keras)
Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi.
(nilai kerjasama)
Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok
diskusi untuk mengamati beberapa faktor penting dalam video
yang akan ditonton.(nilai teliti)
Guru memutarkan video tentang perkembangan Kebudayaan
Islam pada masa Bani Umayyah (nilai mandiri).
Guru melakukan jajak pendapat dengan kelompok diskusi,
Lampiran no. 2
G. MEDIA / SUMBER
Buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII Penerbit Mediatama, artikel sejarah.
Internet, Video Pembelajaran.
LCD, Laptop, Speaker, Spidol , Kabel.
Lampiran no. 2
H. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
Mendeskripsikan Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan perkembangan Islam pada
Perkembangan Islam masa Bani Umayyah?
pada masa Bani
Umayyah
Menyebutkan berbagai Tes Tulis Tes Uraian Sebutkan prestasi yang dicapai Bani
prestasi yang dicapai Umayyah dalam bidang sosial?
Bani Umayyah dalam
bidang sosial
Menyebutkan berbagai Tes Tulis Tes Uraian Sebutkan prestasi yang dicapai Bani
prestasi yang dicapai Umayyah dalam bidang budaya?
Bani Umayyah dalam
bidang budaya
Lampiran no. 2
J. Penilaian Karakter
NILAI KARAKTER
Alferry R. Eriawan √ √ √
Adelia Rahmadiani
Alfiah Ismiana √ √ √
Ananda Putri N
Dafril Saidsyah A √ √ √
Fulqi Khairul K √ √ √
Lheynel N.Djilizian √ √ √
M. Alif Pratama
M. Munir Maulana √ √ √
M. Noval Fahrizi √ √ √
M. Ridwansyah √ √ √
Reza Putrawan √ √ √
Syifa A.Clavinova √ √ √
Titan Prayoga
Farhan √ √ √
Abdurrahman
Keterangan :
NIP NIM
Lampiran no. 2
B. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.
G. KOMPETENSI DASAR
5.2 Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani Umayyah
H. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah.
Siswa dapat Mengidentifikasi berbagai prestasi pada masa Bani Umayyah dalam
bidang politik.
Siswa dapat Mengidentifikasi berbagai prestasi pada masa Bani Umayyah dalam
bidang militer.
Siswa memiliki nilai karakter ingin tahu, kerja keras, peduli, teliti, dan
menghargai keberagaman.
I. MATERI PEMBELAJARAN
Perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani Umayyah.
J. METODE PEMBELAJARAN
Video Critic: Metode ini dimaksudkan untuk membangun kecakapan analitis,
kepekaan sosial, kerja sama antar individu dan kelompok, serta tanggung jawab
individu dalam kelompok.
Tanya Jawab: digunakan untuk memastikan pemahaman siswa.
Lampiran no. 2
K. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN 10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa. (nilai ketaqwaan)
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas
(nilai disiplin)
Menanyakan kabar siswa. (nilai peduli dan empati)
Siswa menyiapkan buku SKI, dan membuka bab yang akan
dipelajari. (nilai disiplin)
Guru melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan. (rasa ingin
tahu)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
(nilai santun)
2. KEGIATAN INTI 60 menit
Eksplorasi
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang sejarah
berdirinya Bani Umayyah. (nilai percaya diri)
Siswa membaca literatur sejarah perkembangan kebudayaan
Islam pada masa Bani Umayyah.(nilai ingin tahu, kerja
keras)
Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi.
(nilai kerjasama)
Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok
diskusi untuk mengamati beberapa faktor penting dalam video
yang akan ditonton.(nilai teliti)
Guru memutarkan video tentang perkembangan Kebudayaan
Islam pada masa Bani Umayyah (nilai mandiri).
Guru melakukan jajak pendapat dengan kelompok diskusi,
Lampiran no. 2
G. MEDIA / SUMBER
Buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII Penerbit Mediatama, artikel sejarah.
Internet, Video Pembelajaran.
LCD, Laptop, Speaker, Spidol , Kabel.
Lampiran no. 2
H. PENILAIAN
Indikator Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Pencapaian Penilaian Instrumen
Menyebutkan berbagai Tes Lisan Tes Lisan Sebutkan prestasi yang dicapai Bani
prestasi yang dicapai Umayyah dalam bidang politik?
Bani Umayyah dalam
bidang politik
Menyebutkan berbagai Tes Lisan Tes Lisan Sebutkan prestasi yang dicapai Bani
prestasi yang dicapai Umayyah dalam bidang militer?
Bani Umayyah dalam
bidang militer
Lampiran no. 2
J. Penilaian Karakter
NILAI KARAKTER
Alferry R. Eriawan √ √ √
Adelia Rahmadiani √ √ √
Alfiah Ismiana √ √ √
Ananda Putri N √ √ √
Dafril Saidsyah A √ √ √
Fulqi Khairul K √ √ √
Lheynel N.Djilizian √ √ √
M. Alif Pratama √ √ √
M. Munir Maulana √ √ √
M. Noval Fahrizi √ √ √
M. Ridwansyah √ √ √
Reza Putrawan √ √ √
Syifa A.Clavinova √ √ √
Titan Prayoga √ √ √
Farhan √ √ √
Abdurrahman
Keterangan :
NIP NIM
Lampiran no. 2
A. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah
B. KOMPETENSI DASAR
5.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan peranannya dalam kemajuan
kebudayaan Islam pada masa bani Umayyah
5.4 Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani
Umayah untuk masa kini dan yang akan datang
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dalam berbagai bidang ilmu pada
masa Bani Umayyah.
Siswa dapat menjelaskan peranan tokoh ilmuwan muslim dalam kemajuan
kebudayaan Islam pada masa Bani Umayyah.
Siswa mengetahui peran pemerintah Bani Umayah dalam bidang ilmu
Siswa dapat mengambil pelajaran dari sejarah Bani Umayyah dalam bidang ilmu.
Siswa memiliki nilai karakter religious, cinta ilmu, kerja keras.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Tokoh ilmuwan Muslim dan peranannya dalam kemajuan kebudayaan Islam pada
masa Bani Umayyah.
E. METODE PEMBELAJARAN
Video Critic: Metode ini dimaksudkan untuk membangun kecakapan analitis dan
kepekaan sosial
Tanya Jawab: digunakan untuk memastikan pemahaman siswa.
Lampiran no. 2
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN 10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa. (nilai ketaqwaan)
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas
(nilai disiplin)
Menanyakan kabar siswa. (nilai peduli dan empati)
Siswa menyiapkan buku SKI, dan membuka bab yang akan
dipelajari. (nilai disiplin)
Guru melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan. (rasa ingin tahu)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
(nilai santun)
2. KEGIATAN INTI 60 menit
Eksplorasi
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang sejarah
berdirinya Bani Umayyah. (nilai percaya diri)
Siswa membaca literatur sejarah Tokoh ilmuwan Muslim dan
peranannya dalam kemajuan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah.(nilai ingin tahu, kerja keras)
Elaborasi
Guru memberikan kertas kosong untuk bahan mencatat hasil
pengamatan terhadap video yang akan ditonton.(nilai santun)
Guru menginstruksikan kepada setiap siswa untuk mengamati
serta mencatat beberapa faktor penting dalam video yang akan
ditonton.(nilai teliti)
Guru memutarkan video tentang Tokoh ilmuwan Muslim dan
peranannya dalam kemajuan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah. (nilai mandiri).
Lampiran no. 2
G. MEDIA / SUMBER
Buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII Penerbit Mediatama, artikel sejarah.
Internet, Video Pembelajaran.
LCD, Laptop, Speaker, Spidol , Kabel.
Lampiran no. 2
H. PENILAIAN
Indikator Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Pencapaian Penilaian Instrumen
Menyebutkan tokoh Tes Tulis Tes Uraian Sebutkan tokoh ilmuwan muslim pada
ilmuwan muslim masa Bani Umayyah dalam bidang
dalam bidang ilmu ilmu agama Islam!
pada masa Bani Sebutkan tokoh ilmuwan muslim pada
Umayah masa Bani Umayyah dalam bidang
sejarah!
Sebutkan tokoh ilmuwan muslim pada
masa Bani Umayyah dalam bidang
kedokteran!
Menjelaskan Tes Tulis Tes Uraian Sebutkan keahlian para tokoh ilmuwan
peranan tokoh muslim dan karyanya pada masa Bani
ilmuwan muslim Umayyah!
dalam kemajuan
kebudayaan/perada
ban islam pada
masa Bani Umayah
Menyebutkan peran Tes Tulis Tes Uraian Sebutkan peran pemerintah Bani
pemerintah Bani Umayah dalam bidang ilmu umum?
Umayah dalam
bidang ilmu.
J. Penilaian Karakter
NILAI KARAKTER
Alferry Eriawan √ √ √
Adelia Rahmadiani √ √ √
Alfiah Ismiana √ √ √
Ananda Putri √ √ √
Nurrahma
Dafril Saidsyah √ √ √
Lheynel Naufal √ √ √
Djilizian
M. Alif Pratama √ √ √
M. Munir Maulana √ √ √
M. Noval Fahrizi √ √ √
M. Ridwansyah √ √ √
Reza Putrawan √ √ √
Titan Prayoga √ √ √
Farhan Abdurrahman √ √ √
Lampiran no. 2
Keterangan :
NIP NIM
Lampiran no. 2
A. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.
B. KOMPETENSI DASAR
5.5. Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Menjelaskan kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz ketika menjadi
seorang khalifah
Siswa dapat Menjelaskan keberhasilan Islam masa Umar bin Abdul Aziz.
Siswa memahami pentingnya kesederhanaan dan kesalehan dalam kehidupan
sehari-hari.
Siswa memiliki nilai karakter religious, jujur, kerja keras, tanggung jawab,
empati.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kisah kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz.
E. METODE PEMBELAJARAN
Video Critic: Metode ini dimaksudkan untuk membangun kecakapan analitis,
kepekaan social.
Tanya Jawab: digunakan untuk memastikan pemahaman siswa.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN 10 menit
Lampiran no. 2
G. MEDIA / SUMBER
Buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII Penerbit Mediatama, artikel sejarah.
Internet, Video Pembelajaran.
LCD, Laptop, Speaker, Spidol , Kabel.
Lampiran no. 2
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
Menjelaskan kesederha Tes Lisan Uraian Jelaskan kesederhanaan Umar bin
naan Umar bin Abdul Abdul Aziz ketika menjadi
Aziz ketika menjadi seorang khalifah?
seorang khalifah
J. Penilaian Karakter
NILAI KARAKTER
Alferry Eriawan √ √ √
Adelia Rahmadiani √ √ √
Alfiah Ismiana √ √ √
Ananda Putri √ √ √
Nurrahma
Dafril Saidsyah √ √ √
Lheynel Naufal √ √ √
Djilizian
M. Alif Pratama √ √ √
M. Munir Maulana √ √ √
M. Noval Fahrizi √ √ √
M. Ridwansyah √ √ √
Reza Putrawan √ √ √
Titan Prayoga √ √ √
Farhan Abdurrahman √ √ √
Keterangan :
Keterangan :
NIP NIM
Lampiran no. 3
ANGKET SISWA
Hari/Tanggal :
Petunjuk
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti.
Berilah tanda (√) pada kolom di samping pernyataan yang sesuai dengan pendapatmu!
Keterangan Respon:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju.
pengamatan! Komentar/Saran
A. Motivasi ------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------ Komentar/Saran
7. Tidak pilih-pilih dalam berteman ketika diskusi Keterangan:
berlangsung.
1= Kurang (1 – 4 orang siswa )
1 2 3 4
2= Sedang (4 – 8 orang siswa)
Komentar/Saran
3= Baik (9 – 12 orang siswa)
------------------------------------------------------------------
4= Sangat Baik (13 – 15 orang siswa)
8. Peduli kepada teman yang belum paham materi dan
berusaha membantu menjelaskannya
1 2 3 4
Komentar/Saran
------------------------------------------------------------------ Tangerang Selatan, 03 Mei 2013
------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------
16. Tidak pilih-pilih dalam berteman ketika proses belajar
12. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.
berlangsung.
1 2 3 4
1 2 3 4
Komentar/saran
Komentar/Saran
------------------------------------------------------------------ Keterangan:
17. Peduli kepada teman yang belum paham materi dan
1= Kurang (1 – 4 orang siswa )
berusaha membantu menjelaskannya
2= Sedang (4 – 8 orang siswa)
1 2 3 4
3= Baik (9 – 12 orang siswa)
Komentar/Saran
4= Sangat Baik (13 – 15 orang siswa)
------------------------------------------------------------------
18. Menyesuaikan diri dengan berbagai teman.
1 2 3 4
Komentar/Saran
------------------------------------------------------------------
Observer
( )
Lampiran no.9
Pertanyaan!
1 2 3 4 5 6 7
4=7 46,67 4=5 33,33 4=6 40 4=2 13,33 4=0 0 4=0 0 4=3 20
3=5 33,33 3=10 66,67 3=9 60 3=5 33,33 3=10 66,67 3=4 26,67 3=11 73,33
2=3 20 2=0 0 2=0 0 2=8 53,33 2=3 20 2=4 26,67 2=1 18,75
1=0 0 1=0 0 1=0 0 1=0 0 1=2 13,33 1=7 46,66 1=0 6,67
15 100 15 100 15 100 15 100 15 100 15 100 15 100
8 9 10 11 12 13 14
4=0 0 4=4 26,67 4=1 6,67 4=8 53,33 4=3 20 4=2 13,33 4=4 26,67
3=5 33,33 3=10 66,67 3=9 60 3=7 46,67 3=8 53,33 3=8 53,33 3=4 26,67
2=7 46,67 2=1 6,66 2=3 20 2=0 0 2=3 20 2=4 26,67 2=6 40
1=3 20 1=0 0 1=2 13,33 1=0 0 1=1 6,67 1=1 6,67 1=1 6,66
15 100 15 100 15 100 15 100 15 100 15 100 15 100
15 16 17 18 19 20
4=9 60 4=7 46,67 4=5 33,33 4=8 53,33 4=4 26,66 4=7 46,67
3=5 33,33 3=7 46,67 3=9 60 3=6 40 3=10 66,67 3=7 46,67
2=1 6,67 2=1 6,66 2=1 6,67 2=0 0 2=1 6,67 2=0 0
1=0 0 1=0 0 1=0 0 1=0 0 1=0 0 1=1 6,66
15 100 15 100 15 100 15 100 15 100 15 100
Lampiran no.5
BUTIR SOAL/PERTANYAAN
NO Responden JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 A 4 4 3 1 2 4 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 66
2 B 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 65
3 C 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56
4 D 2 4 2 2 2 1 2 2 4 1 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 56
5 E 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 61
6 F 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 0 3 4 4 3 58
7 G 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 61
8 H 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 4 1 58
9 I 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 4 4 65
10 J 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 64
11 K 4 3 3 3 1 4 3 2 2 4 3 4 2 3 4 3 2 4 3 4 61
12 L 4 2 4 3 1 3 3 2 3 1 2 2 2 3 4 2 4 2 4 1 52
13 M 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 2 1 1 3 2 2 1 2 3 54
14 N 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 4 4 3 3 53
15 O 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 68
16 P 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 51
JUMLAH : 54 52 49 40 43 45 48 36 54 46 44 50 43 44 58 40 50 50 52 51 949
Perhitungan Persentase Angket Siklus I
1 2 3 4 5 6 7
4=10 46,67 4=5 31,25 4=5 31,25 4=1 6,25 4=3 18,75 4=3 18,75 4=3 18,75
3=2 33,33 3=10 62,5 3=7 43,75 3=7 43,75 3=7 43,75 3=8 50 3=10 62,5
2=4 20 2=1 6,25 2=4 25 2=7 43,75 2=4 25 2=4 25 2=3 18,75
1=0 0 1=0 0 1=0 0 1=1 6,25 1=2 12,5 1=1 6,25 1=0 0
16 100 16 100 16 100 16 100 6 100 16 100 16 100
8 9 10 11 12 13 14
4=1 6,25 4=8 50 4=5 31,25 4=3 18,75 4=5 31,25 4=2 12,5 4=2 12,5
3=11 68,75 3=6 37,5 3=6 37,5 3=6 37,5 3=8 50 3=8 50 3=9 56,25
2=3 18,75 2=2 12,5 2=3 18,75 2=7 43,75 2=3 18,75 2=5 31,25 2=4 25
1=1 6,25 1=0 0 1=2 12,5 1=0 0 1=0 0 1=1 6,25 1=1 6,25
16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100
15 16 17 18 19 20
4=12 75 4=2 13,33 4=5 31,25 4=5 31,25 4=7 43,75 4=7 43,75
3=3 18,75 3=6 40 3=8 50 3=9 56,25 3=6 37,5 3=7 43,75
2=0 0 2=7 46,67 2=3 18,75 2=1 6,25 2=3 18,75 2=0 0
1=1 6,25 1=0 0 1=0 0 1=1 6,25 1=0 0 1=2 12,5
16 100 15 100 16 100 16 100 16 100 16 100
Lampiran no.6
BUTIR SOAL/PERTANYAAN
NO Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 JUMLAH
1 A 3 4 4 2 2 1 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 66
2 B 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 71
3 C 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 58
4 D 3 3 2 3 3 1 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 62
5 E 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 61
6 F 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 2 64
7 G 3 4 1 3 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 57
8 H 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 1 3 2 4 4 4 4 4 4 66
9 I 2 3 1 4 2 1 2 1 2 2 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 54
10 J 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 1 2 4 3 2 4 1 2 3 60
11 K 3 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 62
12 L 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 2 2 3 4 3 1 2 2 59
13 M 4 4 4 3 4 2 4 3 3 1 3 3 4 1 4 3 3 2 4 4 63
14 N 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 55
15 O 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 4 4 4 65
16 P 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 52
JUMLAH 53 56 49 42 45 39 52 45 56 37 50 47 46 44 55 50 52 49 52 56 975
Perhitungan Persentase Angket Siklus II
1 2 3 4 5 6 7
4=7 43,75 4=8 50 4=8 50 4=1 6,25 4=4 25 4=4 18,75 4=6 37,5
3=7 43,75 3=8 50 3=3 18,75 3=10 62,5 3=6 37,5 3=2 43,75 3=8 50
2=2 12,5 2=0 0 2=3 18,75 2=3 18,75 2=5 31,25 2=7 12,5 2=2 12,5
1=0 0 1=0 0 1=2 12,5 1=2 12,5 1=1 6,25 1=3 25 1=0 0
16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100
8 9 10 11 12 13 14
4=3 18,75 4=9 56,25 4=0 0 4=5 31,25 4=4 25 4=4 25 4=4 25
3=8 50 3=6 37,5 3=8 50 3=8 50 3=9 56,25 3=7 43,75 3=6 37,5
2=4 25 2=1 6,25 2=5 31,25 2=3 18,75 2=1 6,25 2=4 25 2=4 25
1=1 6,25 1=0 0 1=3 18,75 1=0 0 1=2 12,5 1=1 6,25 1=2 12,5
16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100
15 16 17 18 19 20
4=10 62,5 4=6 37,5 4=6 31,25 4=7 43,75 4=7 43,75 4=10 62,5
3=4 25 3=6 37,5 3=9 50 3=5 31,25 3=6 37,5 3=4 25
2=1 6,25 2=4 25 2=0 18,75 2=2 12,5 2=3 18,75 2=2 12,5
1=1 6,25 1=0 0 1=1 0 1=2 12,5 1=0 0 1=2 12,5
16 100 16 100 16 100 16 100 16 100 16 100