Makalah MEMAHAMI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA
Makalah MEMAHAMI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA
Makalah MEMAHAMI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA
Disusun oleh :
Yasmin Fadhillah (23120110022)
Eka Permadanik (23120110009)
2
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Implementasi...............................................................................4
2.2 Nilai.............................................................................................4
2.3 Pengertian Nilai-nilai Agama......................................................5
2.4 Implementasi Nilai-nilai Agama.................................................6
2.5 Contoh Nilai-nilai Agama...........................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai agama moral merupakan hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan oleh kedua orang tua dan pendidik. Anak merupakan cikal bakal
generasi penerus dari sebuah bangsa dan sekaligus merupakan sebuah amanat dari
Allah SWT yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Dalam siklus kehidupan
manusia, masa kanak-kanak merupakan periode yang paling penting, namun
sekaligus juga merupakan periode yang memerlukan perhatian dan kesungguhan
dari pihak-pihak yang bertanggung jawab mengenai kehidupan anak.
Nilai agama moral anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman
yang dilaluinya terutama pada masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) dari
usia 0-12 tahun. Masa kanak-kanak merupakan sebuah periode pembentukan
watak, kepribadian dan karakter dari seorang manusia agar mereka memiliki
kekuatan dan kemampuan serta mampu berdiri tegak dalam meniti kehidupan.
Oleh sebab itu kedua orang tua dan pendidik di tuntut untuk memenuhi kebutuhan
anak agar mereka terpelihara serta dapat menerapkan semua petunjuk dan
pedoman yang di berikan kepada mereka untuk bekal kehidupan kelak
dikemudian hari.
Peningkatan anak dalam posisi belum mengetahui nilai agama moral semakin
hari bergeser kearah yang lebih baik karena pengetahuan atau kesadarannya
makin meningkat sampai pada pencapaian perilaku yang lebih baik. Nilai agama
1
moral merupakan wujud dari rana efektif, yang berada dalam diri anak secara
utuh, nilai merupakan suatu sistem yang sangat erat kaitannya dengan nilai sosial
budaya, agama, dan nilai moral yang sangat penting untuk ditingkatkan pada
setiap anak.
Anak disebut memiliki nilai agama moral apabila berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya. Dewasa ini anak
sangat memerlukan bimbingan, arahan, dan pemahaman arti pentingnya nilai
agama moral. Dengan diberikan pendidikan nilai agama moral bagi anak usia dini
diharapkan dapat merubah perilakunya, sehingga anak ketika memasuki usia
dewasa lebih bertanggung jawab dan menghargai sesamanya. Upaya dalam
meningkatkan nilai agama moral pada anak harus ada kerja sama antara pendidik
dan orang tua, karena waktu bersama pendidik hanya beberapa saat saja, kurang
lebih 2,5 jam, kebanyakan waktu anak bersama orang tua.
Pada umumnya anak usia 4-5 tahun baru mengenal perilaku sesuai kode etik
yang benar ,dapat menghargai orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun orang
dewasa, minimal dapat memberi salam kepada sesama muslim, tetapi kenyataan
dilapangan tidak demikian, anak belum mampu mengucap salam, kurang
menghargai orang lain, tidak sopan baik bercerita maupun berjalan diantara orang
dewasa. Jadi yang menjadi harapan minimal anak pada usia prasekolah sudah
mampu berprilaku sesuai dengan nilai agama dan moral diantara nya saling
mmenghormati satu sama lain, mengucap salam atau kata-kata yang baik, dan
dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk sesuai yang dianjurkan pada
agama yang dianutnya.
Permasalahan ini perlu mendapat perhatian dari orang lain baik dari pendidik,
orang tua maupun orang dewasa lainnya karena masih ada anak yang belum
mengenal nilai agama dan moral. Apabila hal ini diabaikan maka generasi-
generasi penerus bangsa akan rusak dan akhirnya akan meruntuhkan sebuah
bangsa karena kejayaan sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerus bangsa
dalam hal ini anak-anak usia dini dan apabila permasalahan ini dapat dipecahkan
maka akan banyak manfaat yang diperoleh yaitu anak-anak dapat dihargai,
2
dihormati dimasa yang akan datang. Anak dapat berhasil dengan baik dan bahkan
dimasa yang akan datang dapat memberikan sumbangsih kepada orang tua, orang
lain dan bangsa, bahkan dapat membangun negara yang baik.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang pengertian implementasi
b. Untuk mengetahui tentang pengertian nilai
c. Untuk imengetahui tentang nilai-nilai agama
d. Untuk mengetahui implementasi nilai-nilai agama
e. Untuk mengetahui apa saja contoh nilai-nilai agama
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Implementasi
Implementasi diartikan secara sederhana sebagai pelaksanaan atau
dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Jadi,
lapangan.
2.2 Nilai
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu
objek. Jadi, bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Nilai juga merupakan
kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal yang tentang
baik buruk, benar salah, patut tidak patut, hina mulia, maupun penting tidak
4
penting. Jadi nilai bisa saja diartikan sebagai harga namun tentu saja masih
dengan maksud agar manusia dapat berhubungan dengan Tuhan yang maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
atau kelompok identik atau tidak identik dengan nilai-nilai etika atau moral.10
Nilai dan etika dan moral merupakan sebuah cita- cita dari apa yang dinilai baik
atau benar oleh masyarakat luas. Seseorang yang taat pada nilai etika ia akan
menentang keras dengan adanya perbuatan yang tercela yang tidak sesuai dengan
5
Kesimpulannya penanaman nilai-nilai keagamaan adalah suatu proses edukatif
berupa kegiatan atau usaha yang dilakukan dengan sadar, terencana dan dapat
dipertanggung jawabkan untuk memelihara, melatih, membimbing, mengarahkan,
dan meningkatkan pengetahuan keagamaan, kecakapan sosial dan praktik serta
sikap keagamaan anak, seperti akidah (keimanan), akhlak, dan ibadah yang
selanjutnya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
6
tatkala menghadapi perubahan kehidupan yang semakin cepat seperti yang terjadi
sekarang ini. Akibatnya, hingga persoalan mencari relevansi Islam dengan kegiatan
proyek saja dianggap sulit. Bahkan yang lebih fatal lagi, sikap itu memunculkan
anggapan bahwa, Islam tidak ada kaitannya dengan kehidupan modern. Padahal
Islam disebut bersifat universal, dan oleh karena itu, selalu memiliki relevansi
dengan zaman apapun.
Lewat diskusi sederhana dan bersifat informal itu akhirnya ditemukan
pandangan bahwa, Islam mengajarkan tentang niat. Dalam kegiatan atau memilih
apa saja, Islam memberikan tuntunan tidak terkecuali mengerjakan proyek, harus
dikerjakan dan memilih yang terbaik. Semua pekerjaan harus diselesaikan dengan
sabar, ikhlas, istiqomah, penuh amanah, harus tawakkal dan atau menyerahkan
segala sesuatu tentang apa yang telah dilakukan kepada Dzat Yang Maha Kuasa.
Nilai-nilai tersebut, sudah barang tentu, akan sangat relevan dengan
berbagai kegiatan atau proyek apapun. Kegiatan proyek yang dikenal sebagai
bersifat modern, seharusnya dijalankan dengan niat yang bersih, yakni dijadikan
bagian dari pengabdiannya kepada Tuhan. Islam mengajarkan bahwa segala
sesuatu tergantung pada niatnya. Bisa saja suatu pekerjaan tampak baik, tetapi
manakala niat mengerjaannya buruk, maka akan memperoleh hasil yang buruk
pula. Sebaliknya, siapapun tidak boleh melakukan pekerjaan buruk diniati untuk
memperoleh kebaikan.
Akhirnya, melihat dari aspek niat itu saja, yang harus dilakukan dengan
tepat, maka sebenarnya semua kegiatan akan selalu ada relevansinya dengan Islam.
Artinya, Islam harus dihadirkan di dalam semua jenis kegiatan sehari-hari. Islam
tidak hanya menjawab persoalan ritual dan atau melihat sesuatu dari aspek fiqhnya,
melainkan akan menjawab perbagai persoalan luas secara tidak terbatas yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari oleh siapapun, di manapun, dan kapanpun.
Maka, sebuah proyek disebut telah dikerjakan secara Islami manakala diawali
dengan niat yang tepat, dikerjakan dengan jujur, sabar, ikhlas, istiqomah, memilih
pendekatan atau cara terbaik, hingga akhirnya pekerjaan itu disebut sebagai sebuah
amal shaleh.
7
2.5 Contoh Nilai-nilai Agama
Kehidupan manusia yang beradab juga dapat ditentukan oleh keberadaan
nilai religius serta penerapan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
contoh nilai religius yang ada di dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
a. Menjalankan ibadah sholat
Di mana kegiatan ini sudah menjadi suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh umat islam. Sebab, sholat juga memiliki peranan yang
begitu penting dalam kehidupan umat Islam.
b. Mengaji
Kegiatan ini juga menjadi salah satu kewajiban bagi umat islam agar bisa
lebih memahami apa saja isi yang ada di dalam Al-Quran serta dapat
mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga akan menjadikan
umat Islam menjadi lebih baik lagi.
c. Pergi ke Gereja
Bagi umat Kristen maupun Katolik pergi ke gereja adalah suatu kegiatan
yang wajib untuk dilakukan. Gereja adalah tempat suci yang biasa digunakan
untuk keperluan berdoa bagi umat Kristen maupun Katolik.
d. Pergi ke Pura
Bagi umat Hindu menjalankan ibadah di pura adalah suatu kewajiban yang
perlu dilakukan agar prosesi beribadah dan berdoa bisa berjalan lebih baik
e. Pergi ke Vihara
Bagi umat Budha beribadah di vihara memang sangat penting agar bisa
melakukan proses berdoa dengan cukup hikmat serta lebih baik.
f. Saling menghormati antar sesama umat beragama
Saling menghormati antarsesama umat untuk menjalankan ibadah sesuai
dengan kepercayaannya masing-masing adalah suatu hal yang begitu penting
untuk bisa dijaga agar masing-masing pemeluk agama bisa berdoa dengan
baik serta menjalankan perintah agamanya masing-masing
8
g. Sikap jujur
Kejujuran juga begitu penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini perlu dilakukan agar kehidupan manusia bisa berjalan dengan
lebih baik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tingkat pemahaman dan kecerdasan intelektual siswa terhadap nilai
karakter religius dan tanggungjawab menjadi faktor utama dalam merealisasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi pula nilai karakter yang dimilki.
Sebagai contoh faktor yang mempengaruhi ialah adanya rasa malas dan kurang
giat oleh sebagian siswa dalam mengikuti kegiatan sholat berjama’ah, berdoa
dalam memulai kegiatan belajar disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman
tentang nilai karakter secara individual sehingga menghambat adanya himmah
untuk melakasankan tugas-tugas.
Faktor selanjutnya adalah lingkungan sosial seperti guru, orang tua dan
masyarakat. Tri pusat pendidikan tersebut harus bekerja secara maksimal baik dari
segi struktural maupun fungsional. Guru memberikan ilmu pengetahuan,
pengawasan, bimbingan dan pengarahan. Sedangkan orang tua bersinergi dengan
apa yang telah dilakukan guru di sekolah, keharmonisan hubungan antara guru
dengan orang tua dalam menjalankan program belajar mengajar akan memuluskan
jalan menuju target yang diinginkan bersama yakni siswa dan anak yang memiliki
karakter religius dan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan orang lain
3.2 Saran
Setiap hasil yang telah diperoleh dari implementasi nilai karakter religius
dan tanggungjawab berupa langkah-langkah nyata merupakan sebab akibat/hukum
kausalitas (sunnatullah) yang tidak perlu terlalu dibanggakan tapi sepatutnya
disyukuri sebagai anugerah Allah SWT untuk dikembangkan.
Setiap usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh hasil yang
diharapkan tidak mungkin sampai pada angka sempurna sehingga dibutuhkan
intropeksi diri dari semua lini khsusnya dalam implementasi nilai karakter religius
dan tanggungjawab. Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, Tuhanlah yang
menetukan apa yang baik bagi hamba-Nya. Jangan terlena dengan yang didapat
dan jangan putus asa dengan yang terlewat.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.iainkendari.ac.id/671/3/BAB%20II.pdf
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/oasis/article/view/3924
https://www.gramedia.com/literasi/nilai-religius/
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/download/3648/pdf/
11