Makalah Manusia Cinta Kasih Serta Pandangan Hidup
Makalah Manusia Cinta Kasih Serta Pandangan Hidup
Makalah Manusia Cinta Kasih Serta Pandangan Hidup
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana hubungan antara manusia dan cinta kasih?
2. Bagaimana hubungan antara manusia dan pandangan hidup?
3. Bagaimana hubungan antara manusia dan keadilan?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan cinta kasih
2. Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan pandangan hidup
3. Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan keadilan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, tidak memburu hewan secara semena-
mena dapat di katakan bahwa orang itu mempunyai rasa cinta kasih terhadap lingkungannya.
B. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh sutau masyarakat, yang dipilih secara
selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1980).
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan, dan
sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Dalam kehidupannya manusia tidak
dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu (Suyadi, M.P., 1985).
Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup
tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup itu
mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup ini mencerminkan cita-cita atau
aspirasinya (Manuel Kaisiepo, 1982). Apa yang dikatakan oleh seseorang adalah pandangan
hidup karena dipengaruhi oleh pola berpikir tertentu. Tetapi, terkadang sulit dikatakan suatu
itu pandangan hdiup, sebab dapat pula hanya suatu idelisasi belaka yang mengikuti kebiasaan
berpikir yang sedang berlangsung di dalam masyarakat.
3
Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan
hidup bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya
bersifat positif. Bahkan pandangan hidup dapat terjadi tidak dengan kesadaran atau
“kesadaran yang dinyatakan,” tetapi “kesadaran yang tak dinyatakan”, sebagai akibat
kepengapan kondisi.
5
Pujowiyatno dalam bukunya filsafat sana sini menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis
dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, dan lain-lain yang
tergolong perbuatan buruk. Baik buruknya sifat berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada
diri manusia seakan – akan ada peperangan, ada perlawanan antara yang baik dan yang
buruk, baik merupakan tingkah laku ataupun sifat lainnya. Karena itu, diperlukan ukuran
untuk menilainya. Namun, hal ini bukanlah soal mudah.
6
E. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain, baik reaksi berupa perbuatan yang
serupa, perbuatan yang seimbang, ataupun tingkah laku yang seimbang. Pembalasan terjadi
akibat adanya pergaulan. Ergaulan yang bersahabat mendapat balsan yang bersahabat.
Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat
pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia
harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. orang yang berbuat amoral
berarti telah melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar
atau diperkosa. Itulah sebabnya manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya
itu. mempertahankan hak dan kewajiban itulah yang tergolong pembalasan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Cinta kasih bersumber pada ungkapan
perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan
dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih
sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan
tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama
manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
B. Saran
Kami yakin bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan baik dalam
penyampaiannya maupun dalam penulisannya. Kami mengharap saran dan kritikan dari
teman-teman agar selanjutnya kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.
8
DATAR PUSTAKA
Sujarwa, ilmu sosial dan budaya dasar (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2010)
Mawardi, IAD-IBD-ISD (Bandung: pustaka setia, 2000)
Suyadi M.P Drs, ilmu budaya dasar, (UT Depdikbud, 1984-1985)
Widagdho djoko, Ilmu budaya dasar, (jakarta: Bumi Aksara,2003)
Mawardi & Hidayat,Nur , ilmu sosial dasar, (Bandung: pustaka setia,2000)
Wahyu Ramdani, ilmu budaya dasar, (Bandung: pustaka setia, 2008)