Investasi Pasar Modal
Investasi Pasar Modal
Investasi Pasar Modal
Dosen Pengampu:
Yuli Yusnita SE, M.Ak
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Al Fajri Balbo 21020085
Ella Anggraini 21020083
ADMINISTRASI BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
2024
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat, hidayah, dan berkahnya sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah tentang “ Portofolio,investasi,financial market dan pasar
modal di indonesia“. Makalah ini merupakan tugas dari mata Kuliah Manajemen investasi yang
membahas secara garis besar tentang Investasi dan Pasar modal
Ucapan trima kasih tak lupa penulis haturkan kepada Dosen Mata Kuliah Manajemen Resiko
yaitu Ibu Yuli Yusnita S, M.Ak yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam pembuatan
makalah ini, sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa pula ucapan terima kasih
kepada Orang tua, Sahabat dan Sumber – sumber referansi serta bahan kajian, sehingga dapat
melengkapi terselesainya laporan ini. Semoga makalah ini dapat menjadi referansi bagi pembaca baik
itu Mahasiswa, Pelajar dan siapapun yang dapat mengambil manfaat dari keberadaannya, dan terbuka
kesempatan bagi penulis untuk menerima kritik serta saran untuk menjadi batu loncatan agar lebih
baik kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko.
Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya.
Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal menghadapi risiko dalam investasi yang
dilakukannya. Karena pemodal menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi
tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila pemodal
mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia
menanggung risiko yang tinggi pula.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada
saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Dalam proses investasi,
menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas
apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan
dilakukan.
Pasar modal akan memberikan kesempatan pemindahan dana dari mereka yang kelebihan dana ke
merekan yang membutuhkannya. Dengan adanya pasar modal yang menguntungkan, individu akan
mendapatkan kepuasan yang lebih baik. Pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana
yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Perusahaan yang
membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal.
Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki
dana (investor), dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana. Sedangkan, untuk kasus besar
pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan misi yang di emban pasar modal Indonesia bersifat lebih
luas, sesuai dengan idealisme bangsa Indonesia yang berusaha untuk menjalankan perekonomian
yang berasaskan kekeluargaan. Dari latar belakang tersebut, penulis akan menjelaskan tentang
investasi dan pasar modal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investasi dan Portofolio
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan
dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai
imbalan atas waktu risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan
sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial
(deposito, saham ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan.
Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang
mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih
kompleks seperti warrants, option dan futures maupun ekuitas internasional.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada
umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail
investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari
individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional
biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan
lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor’s
wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya moneter
bukannya kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan
pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini (present value) pendapatan di masa
datang.
Berbeda lagi dengan yang ada di dalam bidang seni, dimana portofolio dapat diartikan
sebagai kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman yang sengaja diadakan untuk tujuan
pameran. Kemudian dalam hal investasi dan juga saham, portofolio merupakan sekumpulan
investasi. Sementara itu, di dalam bidang keuangan, portofolio merupakan kombinasi atau
gabungan dari berbagai macam aktiva yakni investasi surat berharga finansial seperti
properti, deposito, real estate, dan lain sebagainya.
2. Tujuan Investasi
Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang.
Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan
penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,
pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung.
Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika diinvestasikan akan memberikan
harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh
dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut. Ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:
a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang
b) Mengurangi tekanan inflasi
c) Dorongan untuk menghemat pajak
3. Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk
memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui
beberapa konsep dasar investasi yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap
pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal mendasar dalam proses
keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan
risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu
investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Di samping memperhatikan
return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus
ditanggung.
a) Dasar Keputusan Investasi
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan,
tingkat risiko, serta hubungan antara return dan risiko.
1. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi
disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity
cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam
konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return
yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
2. Risiko
Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-
tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus
selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari
investasi tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena
equity premium adalah adanya fakta bahwa risiko saham lebih tinggi dari
risiko obligasi. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang
berbeda dengan return yang diharapkan.
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan
5. Financial Marke
Manajer Investasi
Investor Individu
dengan Dana
Terbatas