Teori Investasi, Depresiasi, Inflasi
Teori Investasi, Depresiasi, Inflasi
Teori Investasi, Depresiasi, Inflasi
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Teori Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun
aset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang umum di
lakukan.
Menurut Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien selam periode waktu tertentu.
Sedangkan menurut Menurut Sukirno kegiatan investasi yang dilakukan oleh
masyarakat secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf
kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan
investasi, yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran
agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,
pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai
akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh
perkembangan teknologi.
3. Jenis-jenis Investasi
Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset finansial
dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua,
yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
a. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan
yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan.
Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli aktiva yang tidak
diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank komersial. Aktiva ini dapat
berupa tabungan dan sertifikat deposito.
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat berharga
dari perusahaan investasi, seperti reksadana.
4. Investasi Syariah
Investasi syariah adalah sebuah investasi berbasis syariah yang menggunakan
instrumen Islam dalam pelaksanaannya. Ada beberapa jenis investasi berdasarkan
jangka waktu, risiko dan prosesnya. Hal-hal tersebut perlu di ketahui guna
memastikan ketepatan antara alasan dan cara melakukan investasi.
a. Menurut jangka waktunya
1) Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang dilakukan tidak lebih dari 12
bulan.
2) Investasi jangka menengah, yaitu investasi yang memiliki rentang waktu
antara 1 hingga 5 tahun.
3) Investasi jangka panjang.
b. Menurut risiko
Setiap pilihan investasi akan berkaitan dengan dua hal, risiko dan return.
Keduanya merupakan hubungan sebab dan akibat dan hubungan yang saling
kontradiktif. Dalam teori investasi di kenal istilah “high risk high return, low
risk low return”. Dalam bahasa Arab, risiko dapat diartikan sebagai gharar. Yang
kadang juga merujuk pada ketidakpastian (uncertainty). Kalau kemudian risiko
ini secara sederhana disamakan dengan ketidakpastian, dan ketidakpastian ini
dianggap gharar dan di larang, maka akan menjadi rumit. Karenanya menjadi
penting untuk melakukan upaya pembedaan dan penajaman pengertian gharar
atau risiko.
Seperti yang dilakukan oleh Al-Suwailem yang membedakan risiko menjadi
dua tipe. Yakni yang pertama adalah risiko pasif, seperti game of chance, yang
hanya mengandalkan keberuntungan. Kedua, risko responsif yang
memungkinkan adanya distribusi probabilitas hasil keluaran dengan hubungan
kausalitas yang logis. Ketidakpastian secara intrinsik terkandung dalam setiap
aktivitas ekonomi. Tetapi, ketidakpastian kejadian tetap mengikuti suatua
kausalitas atau sebab akibat yang logis yang bisa mempengaruhi
probabilitasnya. Ini berarti, mencari keuntungan hanya dengan kebertuntungan
saja, seperti membeli lotre, menimbulkan delusi atau pengharapan yang salah,
dan sudah pasti merupakan transaksi gharar. Dari penjelasan-penjelasan
tersebut, dengan tetap mengacu pada hadits yang telah diberikan, dapat ditarik
benang merah bahwa sebuah transaksi yang gharar dapat timbul karena dua
sebab utama. Pertama, adalah kurangnya informasi atau pengetahuan pada pihak
yang melakukan kontrak. Jahala ini menyebabkan tidak dimilikinya kontrol
pada pihak yang melakukan transaksi. Kedua, karena tidak adanya obyek.
Kemudian menurut Pontjowinoto, risiko yang mungkin timbul harus dikelola
sehingga tidak menimbulkan risiko yang lebih besar atau melebihi kemampuan
menanggung risiko. Dan dalam islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil
harus bersedia menanggung risiko.
c. Menurut Prosesnya
1) Investasi langsung, yaitu investasi yang dilakukan tanpa bantuan prantara.
Dalam hal ini investor langsung dapat membeli fortofolio investasi
tersebut.
2) Investasi tidak langsung, yaitu investasi yang dilakukan dengan
menggunakan prantara atau investasi yang dilakukan melalui perusahaan
investasi.
5. Proses Investasi
terhadap sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana
suah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi. Misalnya rate of return
B. Teori Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang yang
bersifat umum dan terus menerus. Dari definisi ini ada tiga syarat untuk dapat
dikatakan telah terjadi inflasi. Pertama, adanya kenaikan harga. Kedua, kenaikan
tersebut terjadi terhadap harga-harga barang secara umum. Ketiga, kenaikan tersebut
berlangsung cukup lama. Dengan demikian kenaikan harga yang terjadi pada hanya
satu jenis barang, atau kenaikan yang terjadi hanya sementara waktu tidak dapat
disebut dengan inflasi.
Pandangan kaum moneteris menganggap inflasi sebagai akibat dari jumlah
uang yang beredar yang terlalu banyak, sehingga daya beli uang tersebut (purchasing
power of money) menurun. Sebagai akibatnya harga barang-barang menjadi naik.
Sedangkan menurut kaum strukturalis, inflasi merupakan gejala ekonomi yang
disebabkan oleh masalah struktural seperti masalah gagal panen yang menyebabkan
kekurangan persediaan barang, sehingga tidak dapat memenuhi jumlah permintaan
secara keseluruhan. Sebagai akibat harga barang tersebut mengalami kenaikan.
3. Penyebab Inflasi
Inflasi dapat digolongkan karena penyebab-penyebabnya yaitu sebagai berikut:
a. Natural Inflation dan Human Error Inflation. Natural Inflation adalah inlasi yang
terjadi karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan
dalam mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang terjadi karena
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri.
b. Actual / Anticipated / Expected Inflation dan Unanticipated / Unexpected
Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil sama dengan
tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi. Sedangkan pada
Unexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak
merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.
c. Demand Pull dan Cost Push Inflation. Demand Pull diakibatkan oleh perubahan-
perubahan yang terjadi pada sisi Permintaan Agregatif (AD) dari barang dan jasa
pada suatu perekonomian. Cost Push Inflation adalah inflasi yang terjadi karena
adanya perubahan-perubahan pada sisi Penawaran Agregartif (AS) dari barang
dan jasa pada suatu perekonomian.
d. Spiralling Inflation. Inflasi jenis ini adalah inflasi yang diakibatkan inflasi yang
terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang sebelumnya itu terjadi sebagai akibat
dari inflasi yang terjadi sebelumnya lagi begitu seterusnya.
e. Imported Inflation dan Domestic Inflation. Imported Inflation adalah inflasi di
negara lain yang ikut dialami oleh suatu negara karena harus menjadi price taker
dalam pasar internasional. Domestic Inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya
terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu mempengaruhi negara-
negara lainnya.
4. Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian diantaranya sebagai berikut:
a. Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya beli mata uang
tersebut menjadi semakin rendah. Penurunan daya beli mata uang selanjutnya
akan berdampak pada individu, dunia usaha dan APBN. Dengan kata lain, laju
inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian secara
keseluruhan.
b. Inflasi mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, hal
inilah yang disebut dengan efek redistribusi dari inflasi. Inflasi akan
mempengaruhi keseahteraan ekonomi anggota masyarakat, sebab redistribusi
pendapatan yang terjadi akibat inflasi akan mengakibatkan pendapatan riil satu
orang meningkat, tetapi pendapatan riil yang lain akan jatuh. Umumnya bagi
mereka yang berpendapatan tetap seperti pegawai negeriakan mengalami
dampak negatif inflasi, hal tersebut dikarenakan inflasi yang tinggi pendapatan
riil mereka akan turun.
c. Inflasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam output dan kesempatan kerja.
Hal tersebut terjadi dikarenakan inflasi memotivasi perusahaan untuk
memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini.
d. Inflasi menyebabkan sebuah lingkungan yang tidak stabil bagi kondisi ekonomi.
Jika konsumen memperkirakan tingkat inflasi di masa mendatang akan naik,
maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian barang-barang dan
jasa secara besar-besaran pada saat sekarang dari pada mereka menunggu
tingkat harga sudah meningkat lagi.
e. Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil dan menyebabkan terjadinya
ketidak seimbangandi pasar modal. Hal tersebut menyebabkan penawaran dana
untuk investasi menurun, dan sebagai akibatnya, investor sektor swasta
berkurang sampai ke bawah tingkat keseimbangannya.
C. Teori PENYUSUTAN
Penyusutan (Depresiasi) adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset
tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
Penyusutan merupakan penyesuaian nilai yang terus menerus sehubungan
dengan penurunan kapasitas suatu aset, baik penurunan kualitas, kuantitas,
maupun nilai.
Penurunan kapasitas terjadi karena aset digunakan dalam operasional suatu entitas.
Penyusutan dilakukan dengan mengalokasikan biaya perolehan suatu aset
menjadi beban penyusutan secara periodik sepanjang masa manfaat aset.
Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan merupakan dua jenis aset tetap yang
tidak disusutkan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari
setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/
kehancuran, usang, atau
mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Metode Penyusutan
Dasar penyusutan aktiva tetap adalah harga perolehan dan nilai buku. Jika
setelah masa pakai dianggap masih memiliki nilai (nilai sisa), maka dasar penyusutan
adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa. Nilai sisa adalah taksiran harga pasar aset
tetap pada akhir masa manfaat. Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar
Penyusutan.
Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan yaitu;
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada penulisan makalah ini kita bisa ambil kesimpulan dari isi diatas yang mana
ketika kita membutuhkan suatu penyelesaian masalah atau sedang ada dalam kondisi
memutuskan keputusan, kita bisa lebih mengerti apa yang harus dilakukan, dan juga
dalam lingkup ekonomi teknik, kita pasti harus mengetahui ilmu ekonomi ini yang
sangatlah berguna bagi anak teknik khususnya.
Saran
Bagi setiap orang pasti mengetahui apa itu untung rugi tanpa dia belajar lebih
dalam hakikat ilmu ekonomi yang lebih luas lagi, alangkah baiknya untuk kita ketahui
ilmu ini karena pastilah sangat berguna bagi kita yang sangat memahami arti
sebenernya ekonomi apalagi menggunakan sudut pandang dari background kita masing-
masing. Dengan adanya pondasi ekonoi teknik ini, diharapkan anak teknik bisa lebih
membuka diri dalam perekonomian luar dalam hal atau bidang keteknisian yang
digeluti.