Fitri Ainun Fadilah

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

p-ISSN: 2599-1914 Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023

e-ISSN: 2599-1132 DOI : 10.31604/ptk.v6i4.599-610

PERAN ORANGTUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL


ANAK DI ERA MILENIAL 4.0

Fitri Ainun Fadilah, Astuti Darmiyanti, Jaenal Abidin


Manajemen Pendidikan Islam, FAI, Universitas Singaperbangsa Karawang
[email protected]

Abstrak

Penelitian ini berfokus pada peran orangtua dalam membangun kecerdasan spiritual anak di era milenial
4.0. pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian berdasarkan tempatnya, hal ini
merupakan jenis penelitian kepustakaan atau studi pustaka yang memeriksa literatur, khususnya
penelitian sebelumnya, jurnal, dan sumber lain yang tersedia di perpustakaan. Keluarga adalah wadah dan
tempat pertama anak-anak belajar kecerdasan spiritual anak. Dalam kehidupan, kecerdasan spiritual
sangat penting untuk menjalani hidup yang kekal dan damai. Pendidikan spiritual anak adalah mandat
Allah kepada setiap orangtua untuk mendidik dan menjadi teladan bagi pertumbuhan spiritual anak-
anaknya, karena orangtua mempunyai kewajiban dalam mendidik, mengasuh, membimbing anak-anaknya
dalam mencapai langkah tertentu yang membawa anak-anak untuk siap dalam kegiatan bermasyarakat.
orangtua harus melakukan hal-hal berikut untuk membangun kecerdasan spiritual pada anak diantaranya:
melibatkan anak-anak dalam kegiatan keagamaan, membaca puisi atau lagu yang inspiratif dan spiritual,
mengajak anak-anak untuk menikmati keindahan alam, ikut serta dalam kegiatan sosial dan menjadi
cermin positif bagi mereka. Kecerdasan spiritual menjadi peranan penting sebagai landasan pendidikan
selanjutnya, khususnya dalam menyelesaikan masalah pendidikan pada era 4.0. Karena pada hakikatnya
kecerdasan spiritual fitrah manusia memberikan kecerdasan jiwa manusia, yang terkait dengan agama dan
aspek tauhid, yang dapat membantu seseorang membangun jati dirinya sebagai manusia sejati.

Kata kunci: : Peran Orangtua, Kecerdasan Spiritual, Era Milenial 4.0.

Abstract

This research focused on the role of parents in building the child's spiritual intelligence in the millennials
4.0. In this study, researchers use research methods based on space, this is a type of literature or library
study that examines literature, especially previous studies, journals, and other resources available in the
library. The family is the container and the first place children learn the spiritual intelligence of the child.
In life, spiritual intelligence is essential to eternal life and peace. The spiritual education of the child is
god's mandate to each parent to educate and be an example to the spiritual growth of his children, as
parents have an obligation to educate, nurture, guide his children in accomplishing certain steps that bring
children to be prepared for community activities. Parents must do the following to build spiritual
intelligence on their children: engaging children in religious activities, reading inspiring poetry or songs,
inviting children to enjoy the beauty of nature, participating in social activities and becoming a positive
mirror for them. Spiritual intelligence became an important role asa further basis for education, especially
in solving the educational problems of the 4.0 era. Because in essence, the spiritual intelligence of human
beings provides human soul intelligence, which is associated with the religion and the aspect of tauhid,
which can help a person to establish his identity asa real person.

Keywords: Role of Parents, Spiritual Intelligence, Millennial Era 4.0.

PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)│599


Fitri Ainun Fadilah, dkk. Peran Orangtua Dalam Membina Kecerdasan…

PENDAHULUAN kan makna ibadah pada setiap tindakan


dan pemikiran yang bersifat fitrah,
Orang tua akan bertanggung menuju manusia seutuhnya (hanif),
jawab atas kepercayaan di akhirat memiliki cara berpikir tauhid
karena anak adalah anugerah dan (integralistik), dan berprinsip hanya
amanah yang diberikan Allah kepada karena Allah dikenal sebagai
hamba-Nya. Namun, orang tua sering kecerdasan spiritual. Oleh karena itu,
kali tidak melakukan apa yang dapat anak-anak yang cerdas secara spiritual
mereka lakukan untuk menjaga dan adalah mereka yang mampu
mendidik anak mereka dengan baik. menerapkan prinsip-prinsip Ilahi dalam
Mereka tidak menyadari fakta bahwa aktivitas sehari-hari mereka dan
tidak ada orang lain yang dapat berusaha untuk mempertahankan
mendidik dan mendampingi anak-anak, keselarasan dan harmoni dalam
terutama anak-anak kecil. Untuk kehidupan mereka. Ini adalah
memastikan bahwa anak-anak mereka konsekuensi dari pengalamannya
menerima pendidikan yang cukup. sebagai makhluk yang bergantung pada
Orang tua harus terus belajar tentang kekuatan di luar jangkauan dirinya,
metode terbaik untuk memberikan yaitu Allah SWT.
pendidikan kepada anak-anak mereka. Dalam Islam, spiritual
Saat ini, orang tua harus belajar didefinisikan sebagai kecerdasan
mengikuti perubahan yang begitu cepat ruhaniah, yang merupakan tahap
karena kemajuan teknologi. Orang tua pencerdasan ruh, yang dapat terjadi
harus tahu cara menggunakan teknologi sebelum kehamilan, selama kehamilan,
komunikasi berbasis digital untuk dan selama perkembangan bayi hingga
membantu anak mereka belajar dan dewasa. Spiritualitas ini muncul pada
menghadapi era milenial 4.0. setiap orang yang menganut agama
Pendidikan berkualitas tinggi sangat yang percaya bahwa Allah adalah
penting untuk mengembangkan sebuah pencipta. Karena Allah membuat hati
bangsa yang berkualitas. Semua manusia cenderung kepada-Nya. Orang-
anggota keluarga memiliki peran, tugas, orang yang memiliki iman yang kuat
dan tanggung jawab, dan kewajiban akan memiliki hubungan yang kuat
penting sebagai orang tua. Peran-peran dengan-Nya, yang berdampak pada
ini mencakup pembentukan karakter bagaimana mereka berinteraksi dengan
dan moral, pelatihan keterampilan, dan orang lain. Firman Allah dalam surat
kebutuhan rumah tangga, dan Fusshilat ayat 33:
sebagainya. Orang tua harus menjadi
contoh yang dapat diikuti oleh anak- ‫َو َم ْن َاْح َس ُن َقْو اًل ِّمَّم ْن َدَعٓا ِاَلى ِهّٰللا َو َع ِمَل َص اِلًحا‬
anak mereka.
‫َّو َقاَل ِاَّنِنْي ِم َن اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
Sejak anak dilahirkan di dunia,
pendidikan anak sangat penting. Artinya: “Siapa yang memiliki
Pendidikan sejak dini akan berdampak pernyataan yang lebih baik daripada
positif pada perkembangan otak anak, orang yang menyeru kepada Allah,
kesehatan anak, kesiapan anak untuk melakukan perbuatan baik, dan
bersekolah, dan kehidupan sosial dan berkata, "Sesungguhnya aku
ekonomi anak di masa mendatang, jika termasuk orang-orang yang
dibandingkan dengan anak-anak yang menyerah diri?,” (Q.S. Fuṣṣhilat
kurang terdidik pada usia dini. [41]: 33).
kemampuan untuk menempat- Kecerdasan spiritual akan

600
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023 Hal 599-610

menyebabkan ketidaknyamanan bathin elektronik, foto, dan gambar yang bisa


dan kebahagiaan pada akhirnya. membantu penelitian.
Kecerdasan ruh lebih besar daripada Studi pustaka ini dilakukan
kecerdasan hati dan otak, atau melalui berbagai cara. Yang pertama
kecerdasan ruh mencakup keduanya. adalah teknik catat, yang melibatkan
Munculnya revolusi industri penggunaan bahan pustaka, literatur,
keempat menandai masuknya dunia ke atau buku lainnya, lalu menulis atau
era milenial 4.0. Gadget masuk ke mengambil kesimpulan dari para ahli
dalam kategori teknologi yang paling yang dibahas dalam buku tersebut untuk
disukai masyarakat. Ini merupakan memperkuat teori penelitian.
perangkat elektronik multifungsi. Ada
berbagai jenis perangkat, seperti laptop, HASIL DAN PEMBAHASAN
tablet, HP, dan sebagainya. Gadget
disukai oleh orang dewasa dan anak- A. Pengertian Orangtua
anak. Mereka tertarik dengan perangkat Orang tua adalah guru pertama
karena karakteristiknya yang sangat anak-anak mereka, dan keluarga adalah
menarik, yang memungkinkan tempat lahirnya generasi berkarakter,
perangkat memiliki fitur yang bisa karena merekalah yang memulai
bersuara, berwarna, dan bergerak. Yang pendidikan anak-anak nya. Jadi,
tidak ditemukan di jenis media lainnya, pendidikan pertama anak dimulai
seperti buku, majalah, dan mainan didalam keluarga.
konvensional. Ada yang berpendapat bahwa
Era milenial 4.0 memiliki orang tua sangat penting bagi kehidupan
konsekuensi rumit. Semua aspek anak karena mereka adalah orang
kehidupan manusia terpengaruh, pertama yang mereka kenal dan
termasuk pendidikan. Era ini ditandai berinteraksi dengan, figur yang
dengan pengaruh besar yang dimiliki mengukur kualitas hidup seorang anak,
teknologi cyber dalam kehidupan dan figur yang paling mirip dengan
manusia. Istilah "pendidikan 4.0" anak secara fisik dan mental..
muncul di bidang pendidikan, jadi tidak Anak memerlukan guru moral
mengherankan. pertama mereka, orang tua. Anak-anak
Mendidik anak di era 4.0 harus tidak akan memiliki guru yang layak
memperhatikan praktik agama Islam. Di tanpa mereka. Sebab itu, untuk
mana pendidikan Islam mengajarkan memastikan bahwa anak-anak tidak
anak-anak tidak hanya menumbuhkan kehilangan kemampuan mereka untuk
kecerdasan, tetapi juga menanamkan berkembang secara alami, anak
akhlak yang mulia yang sesuai dengan memerlukan bimbingan serta
peran penting Nabi Muhammad SAW. pengawasan yang konsisten dari orang
tua. Orang tua pun perlu memiliki
METODE kapasitas untuk memahami anak dalam
semua aspek pertumbuhannya, baik
Studi pustaka, atau studi jasmani maupun rohani amupun sosial.
dokumen, adalah langkah awal dalam “Anak bukan tamu biasa
metode pengumpulan data dalam dirumah kita, mereka telah dipinjamkan
penelitian ini. Studi pustaka adalah untuk sementara waktu kepada kita
teknik pengumpulan data yang berfokus dengan tujuan mencintai mereka dan
pada mencari data dan informasi menanamkan nillai-nilai dasar untuk
melalui dokumen tertulis, dokumen kehidupan masa depan yang akan

601
Fitri Ainun Fadilah, dkk. Peran Orangtua Dalam Membina Kecerdasan…

mereka bangun” kata Dr. James C pondasi untuk pengembangan


Dobson, seorang psikolog. berikutnya. Pada dasarnya, pendidikan
Salah satu keuntungan dari adalah upaya untuk menjadikan anak-
keterlibatan keluarga yang terlibat anak menjadi manusia yang sejati.
dalam pendidikan anak yaitu seperti: Keluarga memainkan peran yang
1) Meningkatkan jumlah waktu yang signifikan dalam pertumbuhan pribadi
telah dihabiskan anak waktu seorang anak. Anak pertama kali
sekolah tumbuh dan berkembang di keluarga
2) Menurunkan perilaku yang mereka; jika suasana keluarga positif
mengganggu anak dan menyenangkan, anak juga akan
3) Anak memiliki sikap dan perilaku tumbuh dengan baik. Namun jika tidak,
yang lebih optimis perkembangan anak pasti akan
4) Memperbaiki teknik pembelajaran terhambat. Orang tua yang memberikan
anak perhatian serta pendidikan mengenai
5) Mengembangkan prestasi prinsip-prinsip kehidupan sosial dan
akademis beragama membantu anak-anak tumbuh
6) Mengembangkan motivasi anak menjadi individu yang baik dan anggota
untuk pergi ke sekolah masyarakat.
7) Mengembangkan hubungan antar Anak-anak yang tumbuh di
anak dan orangtua bawah asuhan ibu dan ayah adalah cara
8) Mengembangkan keyakinan terbaik untuk membina spiritual
orangtua pada anak mereka mereka. Namun, ketidaktahuan orang
9) Orangtua merasa berhasil juga tua juga dapat berdampak negatif pada
10) Mengembangkan keyakinan keturunan mereka. Selain ibu, ayah
orangtua harus berperan lebih besar dalam
11) Memperbaiki upaya orangtua mendidik anaknya. Ayah mengajarkan
memotivasi anak mereka untuk tentang manajemen dan kepemimpinan,
berpendidikan sebagai penghubung antara keluarga
12) Meningkatkan kepuasan orangtua dan masyarakat, dan mendidik anaknya
terhadap sekolah melalui komunikasi dengan sesamanya,
13) Mendukung kondisi sekolah memberi mereka rasa aman dan
dengan kualitas yang lebih baik perlindungan.
14) Membantu memotivasi pendidik Anak akan mengikuti tindakan
15) Dan membantu kemajuan sekolah dan sikap orang tua karena mereka
secara menyeluruh adalah orang terdekatnya. Pengalaman
yang dialami seorang anak saat ia masih
B. Peran Orangtua Sebagai Pembina kecil akan melekat padanya dan
dalam Kecerdasan Spiritual Anak membekas padanya hingga anak
Manusia tidak terlepas dari dewasa, mewarnai karakternya. Oleh
pendidikan mereka, baik dalam karena itu, peran orangtua sangat
keluarga, di sekolah, atau di penting karena mereka bertanggung
masyarakat. Anak-anak menerima jawab atas kesuksesan atau kegagalan
pendidikan pertama mereka dari orang anggota keluarga. Untuk mengurangi
tua mereka sebelum belajar tentang efek negatif pada anak, orang tua harus
dunia luar. Pendidikan yang diberikan mengawasi mereka, secara langsung
orangtua kepada anak mereka dianggap maupun tidak.
sebagai pendidikan pertama karena Samihah Mahmud Gharib
berperan begitu besar sebagai peletak (2006) mengatakan bahwa orang tua

602
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023 Hal 599-610

harus melakukan hal-hal berikut untuk mengajarkan anak-anak


meningkatkan kecerdasan spiritual anak pedoman (al-Qur'an) dan memahaminya
mereka: untuk membantu mereka mencapai
1) Membantu anak menentukan tujuan hidup mereka. Misalnya,
tujuan hidup mereka berdasarkan mengajarkan mereka sesungguhnya "al-
sumber utama pengetahuan Qur'an kalamullah, merupakan mukjizat
spiritual, yaitu Allah SWT. yang diturunkan ke hati Nabi
2) Membimbing anak mereka Muhammad SAW, diberikan kepada
dengan mengikuti jejak dan manusia secara mutawatir, dan
contoh Rasulullah saw sebagai membacanya merupakan ibadah."
metode untuk mencapai tujuan Orang tua memberitahu kepada
hidup mereka. anaknya bahwa agama islam adalah
3) Membimbing anak ke arah yang agama yang terbaik, agama yang
baik (agama Islam) sebagai jalan diajarkan oleh Rasulullah saw yang
untuk menggapai tujuannya dalam berasal dari Allah SWT. Islam adalah
hidup. agama yang sempurna, memberikan
4) Membimbing dan memahami al- standar hidup yang abadi, terdiri dari
Qur’an sebagai sarana untuk ajaran Allah, hukum, dan akhlak, serta
mencapai tujuan hidupnya. perintah dan larangan-Nya.
5) Membimbing anak berusaha Berikut adalah beberapa contoh
untuk mewujudkan dan yang dapat membantu penumbuhan
melaksanakan tujuannya dalam budi pekerti pada anak :
hidup. 1) Berpamitan saat pergi
Orang tua harus mengajarkan 2) Membiasakan anak untuk mandiri
anak bahwa Allah SWT ada. Apabila dan bertanggungjawab
anak memiliki pemahaman yang baik 3) Membiasakan untuk mengikuti
bahwa dia akan mengetahui perintah agama
bahwasanya Allah SWT adalah sumber 4) Membiasakan menjalankan
pengetahuan spiritual yang sebenarnya perintah agama
yang telah menciptakan dirinya melalui 5) Mengajarkan anak-anak untuk
dalil-dalil yang Allah berikan. bersikap sopan dan santun
Akibatnya, anak-anak ini akan membuat 6) Jika berbuat salah segera untuk
tujuan hidupnya dengan mempercayai, meminta maaf
membenarkan, dan mengabdi kepada 7) Membantu teman atau orang lain
Allah SWT. saat membutuhkan bantuan
Memberikan pendidikan dengan 8) Berkontribusi pada pekerjaan
mencontohkan dan meneladani ayah dan bunda baik didalam
Rasulullah SAW dalam menjalankan maupun diluar rumah
tujuan hidupnya. Dengan kata lain, Dengan mempertimbangkan
anak-anak dikenalkan oleh orang tua berbagai penjelasan di atas, dapat
mereka dengan sosok Rasulullah SAW, disimpulkan bahwa orang tua
termasuk peran, sifat, dan sifatnya. bertanggung jawab untuk mendidik,
Karena dia memiliki sifat-sifat yang mengasuh, membantu, dan
mulia yang diutus oleh Allah SWT mengembangkan kecerdasan spiritual
dengan membawa risalah kepada anak mereka untuk membawa ke
manusia, Rasulullah adalah contoh dan sumber kecerdasan spiritual sebenarnya
teladan dalam aplikasi risalah islam (Allah SWT) melalui al-Qur'an dan
dalam kehidupan sehari-hari. Hadits, yang mengandung ajaran Islam.

603
Fitri Ainun Fadilah, dkk. Peran Orangtua Dalam Membina Kecerdasan…

Seorang penulis novel Garrison dan harapan, serta pemahaman tentang


Keilor berkata “Jika kita melakukan arti hidup, dan hubungan dengan
sesuatu untuk anak-anak, tidak ada yang sesama.
sia-sia. Meskipun mereka sepertinya "Spiritual" berarti suatu dimensi
tidak memperhatikan kita, mengalihkan yang tampaknya sangat luas dan tak
pandangan dan jarang meminta maaf, terlihat karena Tuhan adalah benda
namun upay kita untuk membantu dalam semesta yang transenden dan
mereka tidak pernah sia-sia”. metafisis. Hal ini mencakup aspek
misterius dan diatas akal. Dalam Islam,
C. Membina Kecerdasan Spiritual spiritual didefinisikan sebagai
Anak di Era Milenial 4.0 kecerdasan ruhaniah, yang pada
Kecerdasan spiritual terdiri dari prinsipnya merupakan fase pencerdasan
dua kata yaitu kecerdasan dan spiritual. ruh yang terjadi sebelum kehamilan,
Istilah "intelligensi" dalam bahasa selama kehamilan, dan sepanjang
Inggris digunakan untuk perkembangan bayi hingga dewasa.
menggambarkan tingkat kecerdasan Faktor-faktor yang menunjukan
seseorang. Di dalam kamus bahasa kebutuhan spiritual, seperti:
Indonesia, kata "cerdas" berasal dari 1) Keyakinan
kata "kecerdasan", yang berarti 2) Toleransi
kesempurnaan akal budi untuk berpikir, 3) Kasih sayang dan ikatan
mengerti, dan berpikir dengan tajam. 4) Kepercayaan, produktivitas dan
Ada kemungkinan bahwa pemahaman impian
tentang kecerdasan didasarkan pada 5) Tujuan, anugerah serta harapan
keyakinan tauhid, integralisme, dan Karakteristik kebutuhan spiritual
kesetiaan kepada Allah. Kecerdasan ini ini menentukan ciri-ciri perubahan
adalah sesuatu yang memvisualkan fungsi spiritual yang akan membentuk
tingkah laku manusia secara mendalam, tindakan seseorang, apakah itu adaptif
termasuk hal-hal yang terkait dengan atau maladaptif.
mencoba menyelesaikan masalah atau Oleh karena itu, kecerdasan
situasi hidup yang sulit. spiritual adalah tahap lengkap dari
Sebagaimana dikatakan oleh Alli perkembangan akal budi yang
Bin Abi Thalib, kecerdasan adalah memungkinkan pemikiran tentang
rahmat dan karunia Allah yang sesuatu di luar dunia materi yang
diberikan kepada manusia. Jika memiliki sifat ketuhanan. Ini
digunakan sebagai visualisasi menghasilkan energi internal yang
keberadaan manusia yang telah mendorong lahirnya tindakan moral
diciptakan oleh Allah SWT untuk serta ibadah.
manusia, itu akan mencapai puncak Orang yang mampu menerapkan
aktualisasinya. prinsip-prinsip Ilahiyah dalam aktivitas
Kata "spirit" berasal dari kata sehari-harinya dan berusaha untuk
latin yakni "spritus", yang berarti "nafas menjaga keselarasan dan harmoni dalam
atau udara", dan "spiritual", yang berarti kehidupannya merupakan orang yang
roh, keagamaan, sukma, semangat, jiwa, cerdas secara spiritual. Ini adalah
mental, rohani, dan batin. berdasarkan pengetahuannya dengan
Budaya, kemajuan, pengalaman tuntutan fitrahnya menjadi seseorang
hidup, kepercayaan, dan nilai hidup yang bergantung pada kekuatan yang
memengaruhi spiritual. Spiritualitas berada diluar kemampuan dirinya, yaitu
dapat memberikan cinta, kepercayaan, Allah SWT.

604
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023 Hal 599-610

Untuk alasan apa pembiasaan pengasuhan yang tidak mengikuti


untuk mengikuti perintah agama sangat perkembangan zaman, serta teori yang
penting? Yaitu Karena: tepat tentang pengasuhan dan
1) Semua aktivitas didunia ini pendidikan harus diubah. Oleh karena
bersifat temporer sebagai itu, orang tua harus melanjutkan
persiapan untuk kehidupan di pendidikan mereka. Baik harus
akhirat yang abadi dilakukan dengan cara yang benar.
2) Nilai-nilai agam adalah Hurlock menyatakan bahwa pola
penghalang yang tahan terhadap asuh adalah metode yang paling efektif
berbagai efek buruk untuk mengantisipasi anak-anak di era
3) Nilai-nilai agama merupakan nilai digital dan internet saat ini. Selain itu,
utama yang universal dan penting metode pengasuh ini melibatkan orang
untuk meningkatkan budi pekerti tua yang memberi inspirasi kepada
4) Pepatah mengatakan, ilmu tanpa anak-anak mereka. Selain itu, orang tua
agama akan lumpuh dan agama yang hidup di era modern tidak hanya
tanpa ilmu akan buta menguasai teknologi modern, tetapi
Suatu masa di mana sebagian juga memahami perkembangan anak
besar orang menggunakan sistem mereka.
digital dalam kehidupan sehari- Dalam menghadapi tantangan
harinya ini merupakan era digital. yang muncul di era teknologi saat ini,
Sekarang menjadi bagian dari anak-anak sangat memerlukan
kehidupan masyarakat, terutama bimbingan dari orang tua mereka.
generasi muda dan akan mengubah Melalui pengajaran, keteladanan, dan
banyak hal, seperti cara belajar dan pembiasaan, Mempraktikkan ajaran
menyebarkan informasi. agama dan menumbuhkan budi pekerti
Teknologi memiliki riwayat dalam kehidupan sehari-hari adalah
perjalanan yang menghasilkan pengaruh peran orangtua yang paling penting. Di
“trendsetter” berarti “One that sets a sekolah, kebutuhan pendidikan anak
trend”. Komunikasi “trendsetter” berarti kita tidak dapat dipenuhi. Jika ayah dan
media bergerak dari waktu ke waktu. bunda terlibat dalam mengajar anak
Perkembangan teknologi kian semakin mereka baik di rumah maupun di
pesat membuatnya tidak lagi dapat sekolah, ini akan sangat membantu
diprediksi. Teknologi saat ini hanya pertumbuhan mereka. Ketika orang tua
memerlukan hitungan perdetik untuk dan sekolah bekerja sama dengan baik,
menyampaikan pesan, terlepas dari anak akan sukses dalam mencapai
apakah itu penyampai atau media, yang tujuannya.
sebelumnya membutuhkan waktu lama. “Anak-anakmu lebih butuh
Banyak pemikir sosial memperkirakan kehadiranmu dari pada hadiahmu”, kata
kemajuan teknologi dari perspektif ini. seorang politis, Jesse Jackson yakni.
Untuk keberhasilan masa depan Era 4.0 berbeda dari masa
anak, pendidikan yang diberikan orang kanak-kanak, orang tua, ketika ilmu
tua di rumah sangat penting, terutama di pengetahuan dan teknologi belum
era 4.0, karena cara orang tua mendidik berkembang dengan cepat. Orang tua
anak mereka secara signifikan berubah. saat ini jangan lengah untuk
Oleh karena itu, orang tua harus terbuka memberikan kepedulian kepada
dan berkomitmen untuk belajar lebih anaknya, hal ini harus dimulai sedari
banyak agar mereka dapat mengikuti kecil. Orang tua harus mengetahui dan
perkembangan zaman. Metode

605
Fitri Ainun Fadilah, dkk. Peran Orangtua Dalam Membina Kecerdasan…

memahami hal-hal berikut tentang adalah mengajarkan Islam secara


membimbing anak pada era 4.0: keseluruhan (kaffah) yakni dengan:
1) Berkomunikasi dengan baik 1) Memperkenalkan anak kepada
kepada anak mereka Allah (ma'rifatullah), yang berarti
2) Memahami trend yang digemari memperkenalkan anak dengan
anak untuk menyaringnya nama-nama dan sifat-sifat Allah
3) Sisihkan waktu untuk bermain serta ciptaan-Nya.
dan belajar dengan anaknya 2) Memperkenalkan anak kepada
4) Bersikap ramah kepada anak-anak Rasul, atau ma’rifatur rasul,
5) Mencari tahu apa yang dilakukan dengan menampilkan
anak identitasnya, peran dan fungsi
6) Memberikan pendidikan agama Rasul, serta metode untuk
yang kuat kepada anak menerapkan islam melewati
7) Berdoa untuk anak yang terbaik petunjuknya, mengetahui, dan
Era 4.0 menuntut orang tua memahami. Karena, Rasulullah
untuk lebih memerhatikan anak- SAW adalah contoh dan idola
anaknya, terutama sikap beragama yang tepat, dan orang yang
mereka. Jangan sampai kecanduan mengajarkan. Di antara para rasul
perangkat elektronik menyebabkan anak Allah SWT, beliau adalah yang
lupa akan kewajiban agamanya. Era paling sempurna dan paling
milenial 4.0 membawa tantangan dan penting.
peluang bagi generasi milenial. Anggota 3) Mengajarkan anak-anak Islam
keluarga, terutama orang tua, adalah (ma'rifatul Islam), yang berarti
yang paling sulit. Pengaruh globalisasi, memberi tahu mereka bahwa
yang ditunjukkan oleh perkembangan Islam adalah agama yang benar
teknologi yang pesat, membuat dan rahmatan lil 'alamin. Dengan
masyarakat lebih mudah mendapatkan mempelajari Islam, seseorang
informasi dari seluruh dunia, akan menemukan jalan menuju
merupakan tanda dari revolusi industri kecerdasan rohanil yang nyata.
4.0. 4) Mengajarkan anak tentang
Menurut Undang-Undang No.20 (ma’rifatul insan), yang berarti
Tahun 2003 “Pembelajaran memperkenalkan identitas
didefinisikan sebagai proses interaksi mereka, identitas pencipta
siswa dengan guru dan sumber belajar mereka, dan tujuan mereka
dalam lingkungan belajar”. Prinsip- diciptakan. Setiap individu, ”siapa
prinsip pendidikan yang harus pun dan apa pun kedudukannya,
diterapkan pada anak-anak usia dini manusia harus memahami hakikat
untuk mencapai tujuan pembelajaran diri dan kehidupannya. Hal ini
yang paling baik yaitu sebagai berikut: Sangat penting bagi manusia
Belajar harus menantang anak untuk untuk berperilaku dan bertindak
memahami, menggunakan alam sebagai adil terhadap Penciptanya, sesama
media pembelajaran, belajar melalui manusia, sesama makhluk hidup,
sensasi, belajar membekali keterampilan dan diri mereka sendiri.”.
hidup, dan belajar sambil melakukan. 5) Mengenalkan anak-anak kepada
Salah satu tindakan yang perlu al-Qur’an (ma’rifatul qur’an)
diambil oleh orang tua untuk yaitu memberi tahu mereka bahwa
meningkatkan kecerdasan spiritual anak Al-Qur’an adalah sumber
petunjuk untuk hidup yang mulia.

606
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023 Hal 599-610

Seseorang dapat meningkatkan psiomotorik dan kesadaran


kecerdasan spiritualnya dengan spiritual yang reflektif dalam
mempelajari al-Quran dan kehidupan sehari-hari, pendidikan
menemukan pedoman hidup. sejati adalah pendidikan hati.
Peningkatan kualitas sumber 2) Kesuksesan dapat dicapau melalui
daya manusia (SDM) di jalur sekolah kecerdasan spiritual
dasar, menengah, dan perguruan tinggi 3) Kecerdasan spiritual dapat
sangat penting untuk mengikuti membuat orang memiliki
perkembangan Revolusi Industri 4.0 hubungan yang lebih kuat dengan
agar mampu bersaing secara global. Allah SWT. Ini dapat
Sistem digital communication di era mempengaruhi bagaimana anak-
revolusi industri 4.0 mengubah cara anak berhubungan dengan orang
pendidikan diajarkan. Dengan lain, karena dibantu oleh Allah
perubahan ini, orang tua, yang berfungsi hati manusia diciptakan untuk
sebagai guru spiritual pertama anak- berhubungan dengan-Nya.
anaknya, harus berusaha untuk 4) Kecerdasan spiritual membantu
mengikuti evolusi anak-anak mereka. anak menemukan kebahagiaan
Karena peran teknologi abadi dalam hidup. Semua orang
sebanding dengan manusia dalam ingin hidup bahagia, hampir
menciptakan metode pembelajaran baru setiap orang. Oleh karena itu, ada
yang inovatif dan kreatif, termasuk tiga kunci yang harus diperhatikan
pendidikan spiritual dan karakter anak, untuk mendapatkan kebahagiaan
proses pendidikan spiritual anak di era hidup yang sebenarnya:
revolusi industri harus disesuaikan a) Love (cinta).
dengan kebutuhan revolusi industri 4.0. Cinta adalah perasaan yang lebih
menekankan emosi dan menjadi
D. Fungsi Kecerdasan Spiritual sangat bergantung pada energi
Karena Allah membuat hati cinta.
manusia cenderung kepada-Nya, orang b) Doa.
yang memiliki iman kuat akan memiliki Doa adalah cara untuk
hubungan yang kuat dengan-Nya, yang berkomunikasi secara spiritual
berpengaruh pada kemampuan mereka dengan Allah. Oleh sebab itu,
dalam berinteraksi dengan orang lain. keuntungan terbesar dari doa
Kondisi spiritual seorang anak adalah memperkuat hubungan
memengaruhi seberapa mudah dia cinta antara manusia dan Allah.
menjalani kehidupan ini. Ia hidup Doa adalah cara hamba Allah
cerdas jika spiritualnya baik. Oleh dalam mempertahankan cintanya
karena itu, langkah terbaik yang dapat kepada Allah. Doa adalah sarana
diambil seseorang ialah meningkatkan untuk menunjukan bahwa
hubungannya dengan Allah dengan seseorang dapat selalu berada
meningkatkan takwa, meningkatkan bersama Alla, di mana pun
tawakal, dan meningkatkan kesetiaan mereka berada.
kepada-Nya. c) Kebajikan
Kecerdasan spiritual memiliki Mereka yang melakukan
beberapa fungsi sebagai berikut: kebajikan dan budi pekerti luhur
1) Mendidik hati untuk menjadi jujur dapat menemukan kebahagiaan
Karena pendidikan hati dan kebenaran dalam hidup
meningkatkan kualitas mereka. Mereka akan lebih

607
Fitri Ainun Fadilah, dkk. Peran Orangtua Dalam Membina Kecerdasan…

bahagia jika hidpu dengan cinta digital. Terlepas dari penggunaan


dan kasih sayang. barang elektronik dalam aktivitas
5) Kecerdasan spiritual mengarahkan keseharian, baik di tempat tinggal atau
hidup untuk selalu berhubungan di kantor, semua aktifitas bisa dilakukan
dengan apa artinya hidup untuk tanpa gangguan. Penggunaan barang
membuat hidup lebih bermakna. elektronik dapat mempermudah
6) Menggunakan kecerdasan pekerjaan, mendapatkan hiburan, dan
spiritual dalam proses mendapatkan informasi dari sumber
pengambilan keputusan akan luar.
lebih cenderung membuat Orang-orang hidup di era digital,
ketetapan terbaik, ketetapan yang di mana mereka ada dampak positif dan
diilhami oleh kecerdasan spiritual. negatif, karena tidak dibatasi oleh
7) Kecerdasan Spiritual merupakan kecanggihan saat ini. Namun, untuk
kecerdasan tertinggi manusia. mereka yang menggunakan teknologi
Ketika seseorang memiliki dengan cara yang positif, mereka
kecerdasan spiritual, mereka diajak dan mendapat manfaat darinya; terlebih
bahkan dibawa menjadi orang yang mereka menguasainya, bahkan tidak
hebat, yang benar-benar mutlak, oleh bisa menguasainya. Sebaliknya, bagi
karena itu mereka selalu memperolehi mereka yang berlebihan dalam
ketenangan ilahi di hadapan Tuhan. memanfaatkannya sehingga memiliki
Sebagaimana yang dikatakan Allah efek negatif padanya, tidak hanya
dalam surah As-Sajdah ayat 9: menguasai teknologi, namun dia juga
telah mengubahnya menjadi makhluk
‫ُثَّم َس ّٰو ىُه َو َنَفَخ ِفْيِه ِم ْن ُّر ْو ِحٖه َو َجَعَل َلُك ُم الَّس ْمَع‬ yang mengerikan.
Dampak negatif dari teknologi
‫َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـَد َۗة َقِلْياًل َّم ا َتْشُك ُرْو َن‬
digital pada anak seperti:
Artinya: Dia kemudian 1) Apabila terlalu lama duduk asik
menyempurnakan dan meniupkan menggunakan handphone,
ruh ciptaannya ke dalam tubuhnya, perkembangan anak-anak jadi
dan dia menjadikan kamu tidak maksimal
pendengar, penglihatan, dan 2) Perkembangan anak-anak akan
perasaan; namun, kamu tidak lebih sulit untuk berbicara sebab
bersyukur. (As-Sajdah ayat : 9). berlebihan dalam menonton atau
Ayat ini menjelaskan bermain game online tanpa
bahwasanya ruh diberikan kepada adanya percakapan verbal.
manusia sejak lahir. Tubuhnya 3) Anak akan menjadi lebih marah.
diperbarui setelah ruh menghormati 4) Anak akan kehilangan fokus saat
keadaan Allah dan berkomitmen untuk belajar.
berbakti kepada-Nya. Kemudian dia 5) Anak menjadi ketagihan akan
diberi pendengaran, penglihatan, dan gadget.
hati (perasaan). Menurut Fraenkel (1977) dan
Kohlburg (1978), anak-anak memiliki
E. Efek Perkembangan Teknologi tiga tingkat perkembangan anak: pra-
Era Digital Terhadap Anak-Anak konvensional, konvensional dan pasca-
Kultur kita dapat terkena konvensional. Anak-anak ditingkat pra-
dampak secara langsung atau tidak konvensional, antara usia 4 hingga 10
langsung untuk kemajuan teknologi saat tahun, terus mendengarkan apa yang
ini, yang membuat semua menjadi dikatakan orangtuanya. Sedangkan,

608
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023 Hal 599-610

anak-anak ditingkat konvensional antara menahan keberaniannya untuk


usia 10 hingga 13 tahun, memerlukan buang air besar, namun juga rasa
teladan dari orangtuanya. Orangtua lapar dan haus, serta menahan
harus memiliki waktu bermain dengan yang mengganggu sistem
anak-anak mereka saat anak ingin pencernaan mereka.
bermain bersama mereka, bukan yang 7) Perkembangan sosial. Anak akan
sebaliknya. Jika anak-anak telah tumbuh menjadi orang yang lebih
dibesarkan dalam lingkungan keluarga individualis, yang membuat
dan telah mencapai tingkat pasca- mereka sulit untuk berteman
konvensional, maka gejolak sosial di dengan orang lain. Selain itu, sulit
lingkungan masyarakat tidak akan untuk memahami tingkat
mempengaruhi mereka saat berada di perasaan.
lingkungan masyarakat. 8) Hubungan antara pertumbuhan
Anak-anak yang kecanduan otak dan pemakaian teknologi
gadget mungkin memiliki pola makan informasi. Anak harus dapat
yang tidak teratur, hanya makan yang mengembangkan keselarasan
mereka suka serta tidur yang tidak antara bermain dengan perangkat
cukup. Menurut Kementrian Pendidikan digital dalam realita
(Kemendikbud) efek negatif dari kehidupannya.
teknologi digital meliputi: 9) Memperlalaikan pertumbuhan
1) Kesehatan mata. Pengguna bahasa. Hasil penelitian
telepon pintar yang berlebihan menyatakan bahwa pemakaian
dapat mengganggu penglihatan teknologi informasi dapat
anak. menunda pertumbuhan bahasa
2) Masalah tidur. Begitu lama anak-anak terutama usia dibawah
berfokus pada layar elektronik dua tahun.
dan efek konten media digital
akan menyebabkan masalah tidur SIMPULAN
pada anak.
3) Ketidakmampuan untuk fokus. Hubungan anak dengan
Penggunaan media elektronik orangtuanya mempunyai pengaruh
dapat menyebabkan keterampilan, dalam perkembangan si anak.
yang mengalihkan ketertarikan Perkembangan anak-anak dibawah
anak, menyebabkan kepribadian ajaran ibu serta ayahnya adalah sebaik-
yang terlalu aktif dan kesusahan baik metode untuk membina
untuk fokus. spiritualnya. Namun dengan sedikit
4) Prestasi belajar yang buruk.. ilmu, orangtua dapat berdampak negatif
Penggunaan digital yang padaanak-anak mereka. Orangtua
berlebihan dapat menyebabkan memberi pendidikan untuk anak-
penurunan pada prestasi belajar anaknya memiliki peranan yang sangat
anak. menguntungkan untuk kelangsungan
5) Pertumbuhan fisik. Menggunakan hidup dimasa mendatang, karena
teknologi dapat membatasi jumlah pendidikan adalah upaya untuk menjadi
aktivitas fisik yang dibutuhkan manusia sejati.
anak untuk berkembang. Pendidikan yang diberikan orang
6) Ketidakseimbangan berat badan. tua di rumah sangat penting untuk
Hal ini diakibatkan oleh fakta keberhasilan anak-anak di masa
bahwa anak-anak tidak hanya mendatang. Terutama di era 4.0. Karena

609
Fitri Ainun Fadilah, dkk. Peran Orangtua Dalam Membina Kecerdasan…

di era ini secara signifikan merubah cara Rahayu, P. (2019). Pengaruh era digital
orang tua dalam mengasuh ana-anak. terhadap perkembangan bahasa
Karena itu, orangtua harus tetap terbuka anak. Al-Fathim.
dan bertekad untuk terus belajar supaya Rifai, A. (2018). Peran orangtua dalam
mereka dapat mengikuti perkembangan membina kecerdasan spiritual. Al
zaman dari masa ke masa. Mendidik Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan
spiritual anak di era revolusi industri Budaya Islam.
harus siap tanggap terhadap kebutuhan Ruli, E. (t.thn.). Tugas dan peran
yang muncul dari revolusi industri 4.0, orangtua dalam mendidik anak.
karena peran digital disejajarkan dengan Edukasi Nonformal, 144-145.
manusia dalam membuat sistem baru Sofiyah, S. (2019). Kecerdasan spiritual
untuk pendidikan secara kreatif serta anak; dimensi, urgensi dan
inovatif termasuk upaya mendidikan edukasi. EL-BANAT: Jurnal
spiritual dan karakter anak. Pemikiran dan Pendidikan Islam,
220-236.
DAFTAR PUSTAKA Sukiman, Utami, A. B., Suwaryani, N.,
Safitrie, P., Sutrisno, A.,
Agus, H. (2019). Peranan orangtua Mangunwobawa, A. A., et al.
dalam membina kecerdasan (2016). Menjadi orangtua hebat,
spiritual anak dalam keluarga. untuk keluarga dengan anak usia
RAUDHAH Jurnal Tarbiyah SMA/SMK. Jakarta: Kementrian
Islamiyah, 27-41. Pendidikan dan Kebudayaan.
Aslan. (2019). Peran pola asuh orangtua Tefbana, A. (2021). Peran orangtua
di Era Digital. Jurnal Studia mendidik spiritual anak di Era
Insania. Revolusi Industri 4.0 berdasarkan
Darmadi. (t.thn.). Kecerdasan spiritual ulangan 6:4-9 (Tinjauan teologis
anak usia dini dalam cakrawala dan pedagogis dalam pendidikan
pendidikan islam. Guepedia. agama kristen). Luxnos, 118-130.
Erzad, A. M. (2017). Peran orangtua Umroh, I. L. (2019). Peran orangtua
dalam mendidik anak sejak dini di dalam mendidik anak sejak dini
lingkungan keluarga. ThufuLA. secara islami di era milenial 4.0.
Muthmainnah. (2012). Peran orangtua TA'LIM: Jurnal Studi Pendidikan
dalam menumbuhkan pribadi Isla, 209-224.
anak yang Androgynius melalui
kegiatan bermain. Jurnal
pendidikan anak.
Nahriyah, S. (2018). Tumbuh kembang
anak di era digital. Risalah.
Ningrum, L. K. (2019). Peran orangtua
dalam meningkatkan motivasi
belajar anak dikelurahan
margprejo 25 polos kecamatan
metro selatan. IAIN Metro.
Novrinda, Kurniah, N., & Yulidesni.
(2017). Peran orangtua dalam
pendidikan anak usia dini ditinjau
dari latar belakang pendidikan.
Potensia, 40-45.

610
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023 Hal 599-610

611

Anda mungkin juga menyukai