Dheby Anggrainy Anakhya - Tugas 1 Beton II
Dheby Anggrainy Anakhya - Tugas 1 Beton II
Dheby Anggrainy Anakhya - Tugas 1 Beton II
NIM. : 223020
Matkul : Beton II
Dosen : Dr. Yudha Pracastino Heston, ST, MT.
I. Definisi Beton
Material komposit yang terdiri dari medium pengikat (pada umumnya campuran
semen hidrolis dan air), agregat halus (pada umumnya pasir) dan agregat kasar (pada
umumnya kerikil) dengan atau tanpa bahan tambahan/campuran/additives Air Entrained
Concrete: Beton yang didalamnya terdapat gelembung-gelembung udara kecil yang
sengaja dibuat terperangkap oleh bahan tambahan khusus sehingga akan merubah sifat-
sifat beton. Pada beton segar, entrained air akan meningkatkan workability campuran
sehingga mengurangi jumlah air dan pasir yang dibutuhkan.
VI. Pencampuran/Mixing
Site-Mix
- Standar pencampuran ini hanya untuk beton normal (dengan berat
jenis 2200 kg/m3-2500 kg/m3) dan tidak menggunakan bahan
tambahan. Pencampuran dengan bahan tambahan diatur oleh
petunjuk penggunaan bahan tambahan yang digunakan.
- Alat pencampur yang digunakan harus mempunyai alat pemutar
dengan mesin, baik mollen, winget, pan mixer atau batching plant,
yang dibagi dalam dua golongan.
Ready-Mix
Penggunaan Beton pra-campur/ready-mix terutama digunakan untuk
pengecoran jumlah besar yang biasanya melayani proyek-proyek pada
skala besar atau melayani proyek-proyek di perkotaan. Penggunaan beton
pra-campur mengeliminasi waktu mixing oleh kontraktor, karena beton
tiba di lapangan dalam keadaan siap-tuang, yang perlu mendapat fokus
perhatian pada beton ini adalah kualitas beton dan penanganan di
lapangan.
VIII. Perawatan
Merawat kelembapan yang cukup didalam beton untuk jangka waktu tertentu
selama umur awalnya agar kekuatannya dapat dicapai secara perlahan-lahan
namun efektif. Dengan curing, kekuatan beton pada 28 hari dapat mencapai 4000
psi sedangkan beton yang tidak mengalami curing hanya mencapai kekuatan tidak
lebih dari 2000 psi. Keuntungan :
Kekuatan yang dihasilkan lebih besar dari beton yang tidak dirawat
Sifat porousnya akan lebih kecil daripada beton yang tidak dirawat,
sehingga lebih tahan terhadap penetrasi air dan garam.
Lebih awet terhadap retak dan pengelupasan.