Makalah Beton

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang :
1. Alasan memilih tema beton : sebagai pengenalan kepada
mahasiswa tentang dasar teknologi beton. Sehingga, mahasiswa
khususnya jurusan teknik sipil mempunyai bekal dalam melanjutkan
pembelajaran mata kuliah desain beton. Dengan makalah ini
diharapkan dapat membuka wawasan kita tentang dasar teknologi
beton yang meliputi definisi dari beton, sifat-sifat beton, komposisi
dari beton, keunggulan dan kelemahan beton, dan problematika pada
beton.
2. Alasan memilih tema teknologi beton : Di era reformasi ini, dalam
persaingan global yang tuntutan ekonomisnya semakin keras,
pengetahuan teknologi beton akan sangat menolong untuk mengolah
kualitas material, rancang campur, cara pengerjaan dan cara
pengerjaan dan cara pemeliharaan yang benar sehingga secara optimal
dapat dicapai mutu beton yang disyaratkan.
3. Alasan memilih tema konstruksi bangunan : Keterkaitan antara
teknologi beton dengan konstruksi bangunan adalah menyangkut
keamanan bagi penghuni bangunan tersebut. Banyak rumah atau
gedung yang ambruk akibat konstruksi betonnya tidak benar.
Akibatnya, penghuni bangunan tersebut menjadi korban. Untuk itu,
pengetahuan tentang teknologi beton dan konstruksi bangunan ini
harus diketahui oleh semua kalangan, baik yang berkecimpung pada
pekerjaan bangunan maupun tidak.
B. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana pengenalan dasar teknologi beton?
2. Apa pengaruh teknologi beton terhadap konstruksi bangunan ?
C. Batasan Masalah : Bagaimana cara mengenalkan teknologi beton.
D. Tujuan :
1. Untuk mengenalkan teknologi beton mulai dari definisi, komposisi,
keunggulan dan kelemahan beton, sifat-sifat beton, dan problematika
beton
2. Untuk mengetahui pengaruh teknologi beton untuk konstruksi
bangunan
E. Manfaat :
1. Penulis
Dapat berbagi ilmu yang didapat oleh penulis kepada mahasiswa dan
masyarakat. Selain itu, penulis juga kembali belajar tentang ilmu dasar
teknologi beton, serta pengaruhnya terhadap konstruksi bangunan.
2. Pembaca
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat menarik perhatian dan
minat mahasiswa khususnya jurusan teknik sipil dalam mempelajari
dasar teknologi beton serta pengaruhnya terhadap konstruksi bangunan
dan mendorong mereka untuk memperdalam bidang ini di tahun-tahun
berikutnya. Karya tulis ilmiah ini juga tidak menutup kemungkinan
sebagai pembelajaran untuk masyarakat.
F. Definisi Operasional :
1. Beton : Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir,
kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi
satu dengan satu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk
suatu massa mirip batuan.
2. Konstruksi Bangunan : Konstruksi bangunan ialah konstruksi teknik
yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau
perairan.
BAB II
DASAR TEORI

A. Tinjauan tentang Dasar Teknologi Beton


1. Definisi Beton
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu
pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan satu
pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip
batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk
menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan
pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan. (McCormac,
2004)
2. Presentase Komposisi dari Beton
Pada beton yang baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus
dengan mortar. Demikian pula halnya dengan ruang antar agregat, harus
terisi oleh mortar. Jadi kualitas pasta atau mortar menentukan kualitas
beton. Semen adalah unsur kunci dalam beton, meskipun jumlahnya hanya
7-15% dari campuran. Beton dengan jumlah semen yang sedikit (sampai
7%) disebut kurus (lean concrete), sedngkan beton dengan jumlah semen
yang banyak (sampai 15%) disebut beton gemuk (rich concrete). Sifat
masing-masing bahan juga berbeda dalam hal perilaku beton segar
maupun pada saat sudah mengeras, selain faktor biaya yang perlu
diperhatikan. Di lain pihak, secara volumetric beton diisi oleh agregat
sebanyak 61-76%. Jadi agregat juga mempunya peran yang sama
pentingnya sebagai material pengisi beton. (Nugraha, dan Anton, 2007)
3. Keunggulan dan Kelemahan Beton
1) Struktur beton mempunyai keunggulan dibandingkan materi
strukutur yang lain yaitu:
a. Ketersediaan (availability) material dasar. Agregat dan air pada
umumnya bisa didapat dari local setempat. Semen pada umumnya
juga dibuat di daerah setempat, bila tersedia.
b. Kemudahan untuk digunakan (versatility).
c. Kemampuan beradaptasi (adaptability). Beton bersifat monolit
sehingga tidak memerlukan sambungan seperti baja. Beton dapat
dicetak dengan bentuk dan ukuran berapapun.
d. Kebutuhan pemeliharaan yang minimal.
2) Di samping segala keunggulan di atas, beton sebagai struktur juga
mempunyai beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.
a. Berat sendiri beton yang besar, sekitar 2400kg/m3.
b. Kekuatan tariknya rendah, meskipun kekuatan tekannya besar.
c. Beton cenderung untuk retak, karena semennya hidraulis. Baja
tulangan bisa berkarat, meskipun tidak terekspose separah struktur
baja.
d. Kulitasnya sangat tergantung cara pelaksaan di lapangan.
e. Struktur beton sulit untuk dipindahkan. Pemakaian kembali atau
daur ulang sulit dan tidak ekonomis. (Nugraha, dan, Anton 2007)
4. Sifat-Sifat Beton
a. Kuat Tekan
Nilai-nilai kuat tekan beton yang dipengaruhi oleh hasil pengujian
sangat dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk dari elemen uji cara
dan cara pembebannya.
b. Modulus Elastisitas Statis
Beton tidak memiliki modulus elastisitas yang pati. Nilainya
bervariasi dari kekuatan beton, umur beton, jenis pembebanan, dan
karakteristik dan perbandingan semen dan agregat
c. Modus Elastisitas Dinamis
Modulus elastisitas dinamis yang berkorespons dengan regangan-
regangan sesaat yang sangat kecil, biasanya diperoleh dari uji
sonik.
d. Perbandingan Poisson
Ketika sebuah silinder beton menerima beban tekan, silinder
tersebut tidak hanya berkurang tingginya tetapi juga mengalami
ekspansi (pemuaian) dalam arah lateral.
e. Susut
Besarnya susut yang dialami beton sangat tergantung pada
lingkungn di mana beton tersebut berada.
f. Rangkak
Semakin lama waktu perawatan beton sebelum beban diterapkan,
semakin kecil rangkak yang akan terjadi. Perawatan dengan
penguapan, yang akan mempercepat penguatan, juga akan
mengurangi rangkak.
g. Kuat Tarik
Kuat tarik beton bervariasi antara 8% sampai 15% dari kuat
tekannya. Alas an utama dari kuat tarik yang kecil ini adalah
kenyataan bahwa beton dipenuhi oleh retak-retak halus.
h. Kuat Geser
Melakukan pengujian untuk memperoleh keruntuhan geser yang
betul-betul murni tanpa dipengaruhi oleh tegangan-tegangan lain
sangatlah sulit. (McCormac, 2004)
5. Problematika Beton
Bila dilihat secara sepintas, beton tampaknya sederhana. Namun
kalau diamati dengn lebih seksama, beton sebagai material komposit
mempunyai banyak permasalahan. Bayangkan kita ingin mengaduk
sesuatu campuran yang beragam seperti dawet atau cendo, padahal
menginginkan semua bahan tercampur merata dengan baik. Campuran
beton tersebut tidak bisa langsung menjadi benda kaku (set), tapi proses
reaksi hidrasi air dengan semen memakan waktu. Masing-masing unsur
beratnya tidak sama sehingga yang berat seperti agregat cenderung
bergerak ke bawah sedangkan yang ringan seperti air cenderung naik ke
atas. Sifat beton keras juga unik sebab di suatu pihak bersifat elastis tetapi
di pihak lain non-elastis. Karena pengikatnya semen hidaulis, reaksi semen
dengan air sering mengakibatkan susut selama pengeringan, sehingga
beton penuh dengan cacat seperti retak-retak rambut, bahkan sebelum
menerima beban. Proses perawatan atau curing setelah beton dipadatkan
perlu diperhatikan juga agar beton dapat mencapai kekuatan maksimalnya.
(Nugraha, dan Anton, 2007)

B. Tinjauan tentang Konstruksi Bangunan Bertingkat


1. Analisis Konstruksi
Bangunan merupakan suatu tempat yang di dalamnya dijadikan
tempat berkumpul sekelompok orang untuk melakukan kegiatan serta
berlindung dari hujan, angin dan, terik matahari. Oleh karena itu,
sebelum dibangun perlu dihitung untuk mengetahui kekuatan
bangunan tersebut sehingga tidak perlu diragukan kekuatan dan
kekokohannya terhadap beban (gaya) yang bekerja. (Adiyono, 2006)
2. Tulangan pada Konstruksi Beton
Kenapa harus diberi tulangan? Bahan beton dan baja atau besi satu
sama lain saling mengikat sehingga merupakan satu kekuatan untuk
menahan beban-beban yang bekerja pada beton bertulang tersebut,
terutama untuk menahan gaya tarik atau menahan kelenturan. Bila
beton tidak diberi tulangan atau hanya beton saja maka beton tersebut
tidak akan menahan beban tarik. Ini disebabkan oleh sifat beton yang
kuat terhadap gaya tekan, tetapi lemah terhadap gaya tarik atau
kelenturan. (Adiyono, 2006)
3. Konstruksi Beton Sebagai Kerangka Bangunan
Setiap bangunan bertingkat maupun tidak bertingkat yang terbuat
dari beton bertulang akan dapat berdiri kokoh bila dipikul oleh suatu
sistem konstruksi yang kuat. Konstruksi beton tersebut terdiri dari
susunan portal-portal. Portal nerupakan rangka dari bangunan yang
digunakan untuk memikul semua beban yang bekerja pada bangunan
tersebut. Untuk mendapatkan konstruksi beton bertulang yang baik,
telah dibuat peraturan yang berisi petunjuk mengenai bahan,
perhitungan, pelaksanaan, dan sebagainya, yaitu Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (PBI) 1971. Bebabn-beban yang bekerja pada
bangunan terdiri dari beban mati, beban hidup, dan beban horisontal.
(Adiyono, 2006)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian yang dipakai dalam karya tulis ilmiah ini adalah penelitian
pustaka.
B. Variabel penelitian dalam karya tulis ilmiah ini terdapat 2 macam yaitu,
variabel bebas adalah teknologi beton dan variabel terikat adalah
konstruksi bangunan.
C. Teknik penelitian yang dipakai adalah studi pustaka
D. Instrumen yang dipakai dalam karya tulis ilmiah ini adalah data analisis
DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi Beton Dari Material, Pembuatan, ke
Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Andi
McCormac, Jack C. 2004. Desain Beton Bertulang. Jakarta: Erlangga
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa serta kehendak-Nya memberikan hidayah


dan karunia-Nya kepada kami, sehingga makalah ini selesai kami susun.

Penyusun menyadari bahwa isi makalah ini, masih jauh dari sempurna. Terlepas
dari hal itu, kami berharap makalah Pengenalan Dasar Teknologi Beton ini dapat
memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi khazanah sains – teknologi khusus
bidang teknik sipil, pemahaman dan penalaran konsep ilmu pengetahuan di
bidang teknik sipil, serta terapannya dalam kehidupan

Saran dan kritik dari pembaca serta pemerhati sains – teknologi khususnya bidang
keilmuan teknik sipil untuk perbaikan penyusunan dan penulisan serta
kelengkapan makalah ini, akan saya terima dengn kerendahan hati.

Terima kasih.

Yogyakarta 2014
Hormat Saya,

Aldian Taufiqul Hakim


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… iii

BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………. 1
A. Latar Belakang………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 1
C. Tujuan………………………………………………………… 1
D. Manfaat……………………………………………………….. 1

BAB 2. PEMBAHASAN……………………………………………… 2
A. Definisi dari Beton……………………………………………. 2
B. Presentase Komposisi dari Beton…………………………….. 2
C. Keunggulan dan Kelemahan Beton…………………………... 2
D. Sifat-Sifat Beton………………………………………………. 3
E. Problematika Beton…………………………………………… 4

BAB 3. PENUTUP…………………………………………………….. 5
A. Kesimpulan……………………………………………………. 5
B. Saran…………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 7

Anda mungkin juga menyukai