File 1663757822

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 130

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN, PERAN DAN KEDUDUKAN


PNSMENUJU SMART GOVERNANCE

“OPTIMALISASI PROSES STERILISASI ALAT MELALUI


PENERAPAN SOP DI PUSKESMAS LASOLO KEPULAUAN
KABUPATEN KONAWE UTARA”

Disusun Oleh :

Nama : Ali Fauzi, A.Md. Kep


NDH : 26
NIP : 19890620 202012 1 003
Jabatan : Pelaksana / Terampil – Perawat
Instansi : Pemerintah Kabupaten Konawe Utara

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana wata’ala


yang telah melimpahkan rahmatNya serta hidayahNya sehingga penulis bisa
menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Proses Sterilisasi Alat
Melalui Penerapan SOP DI Puskesmas Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara”.

Penyusunan laporan aktualisasi ini untuk memenuhi salah satu tugas aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXXI Gol.II Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara bekerja sama dengan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Aktualisasi dan Habituasi secara
substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap
perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Aktualisasi ini dapat
terselesaikan tentunya tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang sebesar- besarnya antara lain kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Ruksamin, ST, M.Si, IPM. ASEAN Eng selaku Bupati Konawe
Utara yang telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar
Prajabatan CPNS Angkatan XXXI Tahun 2022.
2. Bapak Dra.Hj. Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala BPSDM Sulawesi Tenggara
untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Angkatan XXXI Tahun 2022
3. Bapak Nur Sain, S.Sos, MM selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Konawe Utara
yang telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti Pelatihan Dasar Prajabatan
CPNS Angkatan Angkatan XXXI tahun 2022.
4. Seluruh Fasilitator Widiyaswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXI
Tahun 2022 yang telah memberikan materi dan ilmu serta pengetahuan selama
Pelatihan Dasar CPNS ini
5. Panitia pelaksana yang terlibat dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XXXI Tahun 2022 Lingkup BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara
6. Orang tua dan keluarga yang selalau senantiasa memberikan Doa dan motivasi hingga
sampai pada tahap ini. Dan selalu memberikan dukungan penuh selama
melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXI Tahun 2022
7. Rekan-rekan seangkatan yang saling membantu dan bekerjasama serta senantiasa
memberikan motivasi selama dalam melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II Angkatan XXXI Tahun 2022

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam laporan aktualisasi ini, sehingga


segala bentuk saran dan kritik sangat penulis harapkan demi terealisasinya program
aktualisasi yang akan diimplementasikan di Puskesmas Lasolo Kepulauan. Penulis
berharap laporan rancangan aktualisasi ini memberikan manfaat bagi penulis.

Kendari, 10 September 2022

ALI FAUZI,A.Md.Kep
NDH. 26
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................ 3
1.3. Manfaat ............................................................................................. 3
1.4. Ruang Lingkup................................................................................... 4
1.5. Waktu dan Tempat ............................................................................. 4

BAB II PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA

2.1. Deskripsi Organisasi ................................................................... 5

2.2. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ........................................................ 15

2.3 Ringkasan Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN…… 15


BAB III RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI ............................... 34
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu ................................................................. 34
3.2. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu ......... 38
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI…………………….. 40
4.1. Realisasi Kegiatan…………………………………………………. 40
4.2. Capaian Aktualisasi………………………………………………… 41
4.3. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK) 74
4.4. Capaian Penyelesaian Core Isu…………………………………….. 82
4.5. Manfaat Terselesaikannya Core Isu………………………………... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 84
B. Saran/Rekomendasi…………………………………………………. 84
C. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi…………………………... 85
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… ... 86
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Jumlah Penduduk ................................................................................... 5


Tabel 2.2 Tabel Luas Wilayah .......................................................................................... 5
Tabel 2.3 Tabel Jumlah Tenaga ........................................................................................ 13
Tabel 2.4 Tabel Jumlah dan Keadaan Ruangan ............................................................ 15
Tabel 2.6 Tabel Kata Kunci, Kalimat Afirmasi, dan Panduan Perilaku Akuntabel ......... 20
Tabel 3.1 Tabel Kondisi Saat Ini Dan Kondisi Yang Diharapkan ................................... 34
Tabel 3.2 Tabel Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL ......................................... 36
Tabel 3.3 Tabel Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu ................................................ 38
Tabel 4.1 Tabel Realisasi Kegiatan .................................................................................. 40
Tabel 4.2.2 Tabel Kegiatan 2............................................................................................... 47
Tabel 4.2.3 Tabel Kegiatan 3............................................................................................... 53
Tabel 4.2.4 Tabel Kegiatan 4............................................................................................... 60
Tabel 4.2.5 Tabel Kegiatan 5............................................................................................... 67
Tabel 4.3 Tabel Rekapitulasi rencana habituasi core value ASN (BerAHLAK) ............. 74
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 76
Tabel 4.5 Tabel Rincian Penggunaan biaya ..................................................................... 81
Tabel 4.6 Tabel Capaian Penyelesaian Core Isu ............................................................... 82
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah ................................................................................................. 7


Gambar 2.2 Struktur Organisasi ....................................................................................... 9
Gambar 3.1 Analisis Isu ................................................................................................... 38
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang ASN No. 5 Tahun 2014, dijelaskan bahwa
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Di dalam Undang-Undang tersebut disebutkan juga ASN memiliki 3
fungsi dan peran utama, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2018 menjelaskan tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses DIKLAT terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme,
serta kompetensi bidang. Peserta Pelatihan Dasar CPNS ini dituntut untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di institusi asal, sehingga nilai-
nilai tersebut dapat tertanam kuat dalam dirinya, bahkan menular hingga ke seluruh
ASN di institusi tersebut. Nilai-nilai dasar yang dimaksud yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta ASN juga harus mengetahui Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI yaitu Whole of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
Berdasarkan Permenkes RI No. 43 tahun 2019, Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

1
Sebagai salah satu ASN yang bekerja di Puskesmas, perawat harus mampu
melaksanakan tugas, fungsi dan perannya sesuai dengan bidang keahliannya.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus mampu memberika
pelayanan maksimal kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan Program Indonesia
Sehat yang merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu
meningkatnya derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknik Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan suatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas Lasolo Kepulauan
merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan Lasolo Kepulauan . Dalam
melakukan pelayanan kesehatan, terlibat beberapa petugas kesehatan salah satunya
perawat.
Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
dan Reformasi Birokrasi nomor 25 tahun 2014 perawat adalah pegawai negeri sipil yang
diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan pada fasilitas pelayanan
kesehatan
Seperti diketahui, menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 sterilisasi adalah
upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi.
Tujuan dilakukan sterilisasi alat kesehatan adalah demi keamanan dan kenyamanan
bagi pihak tenaga kesehatan maupun pasien pada penggunaan alat kesehatan selama
proses tindakan medis agar tidak terjadi infeksi atau penularan bakteri, virus, kuman
yang tertinggal dari penggunaan alat kesehatan sebelumnya.
Namun kondisi faktual yang penulis temukan dalam proses menjalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai perawat terampil di Puskesmas Wilayah Kecamatan Lasolo
Kepulauan, adalah terlihat perawat dan bidan di ruang tindakan jarang melakukan
kegaitan sterilisasi alat kesehatan dan kalaupun dilakukan, itu tidak sesuaiSOP
sterilisasi alat kesehatan. Hal ini berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan di ruang
tindakan menjadi kurang optimal.

2
Oleh karena itu, melalui program aktualisasi ini diharapkan tenaga perawat
puskesmas yang menjadi calon ASN dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi
tenaga perawat maupun bidan yang memberikan pelayanan di ruang tindakan, untuk
dapat mengoptimalkan proses sterilisasi alat medis sesuai dengan SOP yang akan
diterapkan di Puskemas Lasolo Kepulauan. Sehingga penulis mengangkat judul yaitu
“Optimalisasi Proses Sterilisasi Alat Melalui Penerapan SOP di Puskesmas Lasolo
Kepulauan Kabupaten Konawe Utara”

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Aktualisasi ini dirancang untuk dilaksanakan dengan tujuan memperkuat nilai
nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK(Berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) sehingga mampu
melaksanakan tugas dan peran sebagai perawat di Puskesmas Lasolo Kepulauan.

b. Tujuan Khusus
Terlaksananya proses sterilisasi alat kesehatan yang sesuai dengan SOP,
di ruang tindakan. Sehingga, dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Lasolo Kepulauan
1.3 Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN dan peran
kedudukan PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis agar mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK)
dan peran kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya secara berkesinambungan yang telah didapatkan selama
mengikuti Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga
diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai ASN yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

3
2. Manfaat untuk Organisasi
a. Terwujudnya visi misi Puskesmas Lasolo Kepulauan
b. Terselenggaranya pelayanan publik yang berkualitas di lingkungan kerja
di Puskesmas Lasolo Kepulauan
c. Sebagai stimulus dalam penyelenggaraan pelayanan publik ke depan.
3. Manfaat untuk Masyarakat
a. Terciptanya pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi masyarakat;
b. Masyarakat mendapatkan pelayanan Asuhan keperawatan yang optimal,dan
meminimalisir terjadinya penularan infeksi dari alat alat medis
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup dalam laporan aktualisasi ini antara lain peserta latihan
dasar diharapkan mampu untuk menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya di satuan kerja.
Kegiatan dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan melalui
sterilisasi alat di puskesmas lasolo kepulaun dimulai dengan melakukan
konsultasi kepada Kepala Puskesmas selaku mentor.Membuat SOP
Sterilisasi,mensosialisasikan proses sterilisasi,mempraktikan sterilisasi alat
sesuai SOP,dan melakukan observasi sterilisasi alat dengan melibatkan
perawat dan bidan diruang tindakan dalam evaluasi kegiatan..

1.5 Waktu dan Tempat

Kegiatan aktualisasi ini a k a n dilakukan di puskesmas lasolo kepulaun dimulai dari


tanggal 05 agustus ampai tanggal 07 september 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas
Lasolo Kepulauan.

4
BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1 Profil Instansi


2.1.1 Kedudukan Organisasi

a. Letak Geografis

Puskesmas Lasolo kepulauan merupakan Puskesmas non perawatan yang


merupakan pemekaran dari Pustu Lasolo pada tahun 2016. Puskesmas Lasolo
kepulauan terletak di Desa Boenaga Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten
Konawe Utara, jarak yang ditempuh dari desa ke puskesmas ± 1 km dengan waktu
tempuh menuju puskesmas selama 5 menit. Puskesmas Lasolo Kepulauan
berjarak kurang lebih 190 km dari Ibukota Kabupaten Konawe Utara dan dapat
ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh
kurang lebih 4 jam,dan berjarak kurang lebih 220 km dari Ibu kota provinsi dan
dapat di tempuh kurang lebih 8 jam menggunakan kendaraan roda dua ataupun
roda empat dan dapat menggunakan kendarat laut dengan waktu tempuh lebih
kurang 3 jam menggunakan kapal motor laut.

Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo kepulauan terletak diantara 2


Kecamatan diantaranya Kecamatan Lasolo, Kecamatan Langgikima.Dan berada
di 1 batas provinsi. Adapun batas-batas Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo
Kepulauan sebagai berikut :
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Dongkala Kabupaten
Morowali.
2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Molawe.
3) Sebelah timur berbatasan dengan Laut Banda.
4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Asera dan Kecamatan
Langgikima.
b. Demografis
Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati suatu
wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang kependudukan sangat
penting artinya di dalam menghitung sebaran jumlah penduduk, usia penduduk

5
pekerjaan, pendapatan dan pendidikan. Data ini bisa diperoleh dari laporan
penduduk, sensus penduduk dan survei penduduk. Jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Lasolo Kepulauanpada Tahun 2022 sebanyak 1.714 jiwa yang
tersebar di 4 desa.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas LasoloKepulauan


Berdasarkan Desa dan Kelurahan Tahun 2022

JUMLAH JIWA
NO NAMA DESA JUMLAH TOTAL KET.
LAKI-
PEREM
KK (JIWA)
LAKI
PUAN

1 Boenaga 148 257 284 541


2 Waturambaha 129 235 231 466
3 Boedingi 56 94 101 195

4 Labengki 133 264 248 512

JUMLAH 466 850 864 1714

c. Luas dan Peta Wilayah


Luas wilayah kecamatan lasolo kepulauan adalah 50,66 Km2 dan dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Luas Wilayah Kecamatan Lasolo kepulauan

NO NAMA DESA/ KEL LUAS WILAYAH(Km2)

1. BOENAGA 20,60 Km2

2. WATURAMBAHA 18,98 Km2

3. LABENGKI 9,48 Km2

4. BOEDINGI 1,60Km2

TOTAL 50,66 Km2

6
Gambar 2.1 Peta Wilayah

d. Sarana Sosial Dan Adat Istiadat

Sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Lasolo Kepulauan adalah


suku bajo, tolaki, jawa, bugis, muna dan lain-lain. dengan penganut agama Islam
sebesar 100%. Sarana ibadah berupa Mesjid 4 unit.. Bahasa pengantar sehari-hari
yang dipergunakan masyarakat Kecamatan Lasolo Kepulauan adalah Bahasa
Indonesia dan Bajo.
Wilayah kerja Puskesmas Lasolo Kepulauan merupakan daerah
pengembangan yang ditandai dengan pesatnya pertambahan pemukiman ataupun
perumahan. Perkembangan ini diikuti dengan pertambahan sarana prasarana
sosial kemasyarakatan.

Nama desa di wilayah kerja Puskesmas Lasolo Kepulauan sebagai berikut:


1) Desa Boenaga
2) Desa Boedingi
3) Desa Waturambaha
4) Desa Labengki
Dari keempat Desa dalam wilayah kerja Puskesmas Lasolo Kepulauan 3
desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dan 1 desa hanya dapat
ditempuh dengan menggunakan kapal motor laut yaitu desa Labengki

7
2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata untuk
mewujudkan Kecamatan Lasolo kepulauan Sehat dengan penyelenggaraan
kesehatan yang profesional, berkualitas dan ramah pasien menuju Konawe Utara
sehat Sejahtera dan Beradab.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan masyarakat

2) Meningkatkan mutu pelayanan UKP dan UKM serta dukungan adimistrasi


manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
3) Menciptakan kegiatan-kegiatan inovatif dalam menunjang pelayanan
Kesehatan
4) Meningkatkan kesejahtraan pemberi pelayanan

c. Nilai Organisasi

Beberapa nilai yang dikembangkan sebagai wujud pengabdiankepada


masyarakat dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarkat di
puskesmas lasolo kepulauan adalah sebagai berikut : “CERMAT”
Cepat : Pelayanan segera
Empati : Melayani dengan sepenuhhati
Ramah : Sopan dan santun
Maju : Dalam berpikir (Visioner)
Adil : Tidak membedakan
Teladan : Jadi contoh dan Panutan

8
Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

a. Tugas Pokok Puskesmas

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuanpembangunan


kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.

b Fungsi
Dalam pelaksanaan fungsi puskesmas sesuai dengan Permenkes 75 Tahun
2014. Dalam melaksanakan fungsi ini Puskesmas mempunyai kewenangan :
1) Membuat perencanaan sendiri hasil analisis masalah dan kebutuhan
yangdiperoleh.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialiasi kebijakan kesehatan. Melaksanakan

9
komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat
3) Menggerakkan masyarakat untuk Mengidentifi kasi dan menyelesaikan
masalah.
4) Melaksanakan pembinaan tekhnis terhadap jejaring pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
5) Melaksanakan kompetisi bersumber daya manajemen puskesmas.
6) Memantau pelaksanaan pembangunan agar bernuansa kesehatan.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan cakupan
pelayanan
8) Memberi rekomendasi tentang masalah kesehatan masyarakat termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
9) Memberikan pelayanan secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu
10) Memberi pelayanan kesehatan dengan mengutamakan preventif,
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
11) Memberi pelayanan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama intr dan
antarprofesi
12) Melaksanakan rekammedis
13) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, evaluasi terhadapa mutu dan akses
pelayanan kesehatan
14) Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan
15) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan tupoksi layanan
kesehatan tingkat pertama di wilayahkerja.
c. Penjabaran fungsi Puskesmas ke dalam program terbagi dua yaitu :
1) Upaya Kesehatan Esensial.
Adalah upaya kesehatan prioritas utama puskesmas yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
(SPM) Kabupaten/Kota.

2) Upaya Kesehatan pengembangan


Adalah upaya yang sifatnya inovatif yang disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan dan potensi sumber daya yang tersedia.

10
d. Uraian Tugas Perawat Terampil

Uraian tugas dan fungsi sebagai perawat terampil menurut


Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan
fungsional perawat sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangkamelakukan upaya promotif;
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik
pada pasienuntuk mencegah resiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5) Memberikan oksigenasi sederhana;
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/kritikal;
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas resikopenularan infeksi;
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medicalbedah;

9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada


area anak;Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana pada areamaternitas;
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
areakomunitas;
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
jiwa;
12) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
13) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahanpada tahap pre/ intra/ post operasi;
14) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatanpaliatif;
15) Memberikan dukungan / fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
11
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperwatan;
16) Melakukan perawatan luka
17) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

2.1.4 Program dan Kegiatan Utama Unit Kerja

a. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja

1) Ketenagaan

Mengetahui jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Lasolo Kepulauan


Tahun 2022 dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Puskesmas Lasolo Kepulauan Tahun 2022

URAIAN TENAGA NON PNS


NO PNS
KESEHATAN PERAWAT CLEANING
NS KONTR PHL
DESA SERVICE
AK

1 DOKTERUMUM 1 0 0 0 0 0

2 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0

3 PERAWATGIGI 1 0 0 0 0 0

4 PROFESINERS 1 0 2 0 0 0

5 PERAWATDIII 1 0 0 0 0 0

6 BIDAN S1 0 0 0 0 0 0

7 BIDAN DIII 3 0 1 1 0 0

8 BIDAN DIV 3 0 1 0 0 0

8 APOTEKER 1 0 1 0 0 0

9 FARMASI DIII 0 0 0 0 0 0

10 ANALIS 0 0 0 0 0 0

11 TENAGA GIZIDIII 2 0 0 0 0 0

12 TENAGAKESMAS 1 0 1 0 0 0

12
13 TENAGAKESLING 1 0 0 0 0 0
PEND. LAINNYA
14 (DIII 0 0 0 0 0 0
KOMUNIKASI)

15 SLTA 0 0 0 1 0 0

16 SD 0 0 0 0 0 3

JUMLAH 15 0 6 2 0 3

2) Sarana Puskesmas

Puskesmas Lasolo Kepulauan dalam melaksanakan kegiatannya


baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh:

a) Puskesmas Induk 1 Buah

b) Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit tediri dari:

c) Pustu Boenaga

d) Pustu Boedingi

e) Pustu Labengi

f) Kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 1unit

g) Kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 2unit

h) Posyandu aktif sebanyak 4unit

i) Posbindu sebanyak 4unit

j) Dukun terlatih sebanyak 3orang

k) Kader posyandu sebanyak 28orang

l) Perumahan Paramedis 2 gedung

Puskesmas Lasolo Kepulauan merupakan Puskesmas Non Perawatan dengan kapasitas tempat
tidur 1 buah, yang terdiri dariperawatan persalinan dengan kapasitas tempar tidur 1 buah.
3) Kondisi Fisik Gedung Puskesmas Lasolo Kepulauan
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 17 ruangan dengan

13
luas sangat bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan sebagai
Ruang Kartu, Ruang Kepala Puskesmas, Ruang Tata Usaha, Poliklinik KIA
dan KB, Ruang Apotik, Ruang Anak (Poli MTBS), Ruang pertemuan,
Poliklinik Umum, Ruang Programer/Kesling/ P2M/,Gudang Obat,
Laboratorium sederhana, ruang Gizi dan MTBS, UGD 24 jam, Ruang
bersalin, dan KamarMandi/WC.
Fungsi, ukuran dan keadaan ruangan Puskesmas dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 2.4 Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas Lasolo


Kepulauan Tahun 2022
No. Ruangan yang Ada Ukuran (m2) Kondisi

1 Kamar Kartu 3 M2 Baik


2 Ruangan Ka. Puskesmas 5 M2 Baik
3 Ruangan Tata Usaha 5 M2 Baik
4 Ruangan KIA/KB 6 M2 Baik
5 Ruangan Pertemuan 8 M2 Baik
6 Ruangan Poli Umum 5 M2 Baik
7 Klinik GIZI +MTBS 5 M2 Baik
8 Ruangan Proramer / 5 M2 Baik
Kesling/P2M
9 Gudang Obat 4 M2 Baik
10 Ruang Apotik 4 M2 Baik
11 Ruang Registrasi 3 M2 Baik
12 Ruang UGD 12 M2 Baik
13 Laboratorium Sederhana 8 M2 Baik
14 Ruang Gudang Barang 16 M2 Baik
15 Ruang Bersalin 6 M2 Baik

14
2.2 Profil Peserta

Nama : Ali Fauzi, A.Md.Kep


Nip : 19890620 202012 1 003
Pendidikan : D III Keperawatan
Jabatan : Pelaksana Terampil – Perawat
Unit Kerja : Pemerintah Kabupaten Konawe Utara

Pengalamam Kerja
1. Perawat Pelaksana Terampil dipuskemas Atari
Jaya,Kec.Lalembuu Kab.Konawe selatan 2011
2. Perawat Pelaksana Terampil di Kamar Operasi
RS.AD DR.Ismoyo Kendari 2012 – 2020
3. Saat ini penulis sebagai CPNS di Puskesmas Lasolo Kepulauan sebagai
perawat Pelaksana Terampil Sejak 2020 – Sekarang

2.3 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN


2.3.1 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar

a. Berorientasi Pelayanan

Definisi dari pelayanan 15ating sebagaimana tercantum dalam UU


Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga 15ating dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
15ating15ional15e yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan 15ating. Asas
penyelenggaraan pelayanan 15ating seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU
Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum; kepastian 15atin; kesamaan hak;
keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan

15
perlakuan/tidakdiskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan.

Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN


berfungsi sebagai pelaksana kebijakan 16ating, pelayan 16ating,serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN
bertugas untuk:
1) Melaksanakan kebijakan 16atingyang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
2) Memberikan pelayanan 16ating yang 16ating16ional dan berkualitas;
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan
dengan beberapakriteria, yakni:
1) ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai.
Kode etik juga terkadangdibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara
etis bolehdan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik
kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan 16ating jika terjadi konflik
kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan 16ating
dari pada kepentingan dirinya sendiri. Untuk mendetailkan kode etik tersebut,
dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of conducts) yang berisi contoh
perilaku spesifik yang wajib dan tidakboleh dilakukan oleh pegawai ASN
sebagai interpretasi dari kode etik tersebut. Contoh perilaku spesifik dapat
juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan pelayanan
kepadamasyarakat.
2) Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam
memberikan pelayananakan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan.
Hal ini juga sejalan dengan employee value proposition atau employer
branding ASN yakni “Bangga Melayani Bangsa”.
Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada

16
prinsip sebagai berikut: nilai dasar; kode etik 17ating17i perilaku; komitmen,
integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan 17ating; kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas; kualifikasi akademik; jaminan
perlindungan 17atin dalam melaksanakan tugas; dan profesionalitas jabatan.
Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban moral
tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi
atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai kewajiban
moral ASN yang ditunjukkan dalam sikap atau perilakuterhadap apa yang
dianggap/dinilai baik atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam
melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari. Adapun kode
perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan
ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari yang
merujuk pada kode etik.
Mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan
sebagaipedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku


Berorientasi Pelayananyang pertama ini diantaranya:
a) Mengabdi kepada 17ating dan rakyat Indonesia;
b) Menjalankan tugas secara 17ating17ional dan tidak berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
d) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilakuBerorientasi Pelayananyang kedua ini diantaranya:
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; dan
c) Memberikan layanan kepada 17ating secara jujur, tanggap,cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku

17
Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
a) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada 18ating;
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Pelayanan 18ating erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting
untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai berorientasi
pelayanan yang harus dilandasi perubahan pola 18atin ASN, didukung dengan
semangat penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan 18ating,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis
digital.
Pelayanan 18ating yang prima sudah tidak 18ati ditawar lagi ketika
lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan 18ating, karena dapat
menimbulkan kepuasan bagipihak-pihak yang dilayani. Kalimat Afirmasi: “Kami
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN,
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan
dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga Pembina, dan
lebih luasnya kepada 18ating.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Jadi secara sederhanadefinisi Akuntabel adalah bertanggung jawab
atas kepercayaan yang diberikan.
Amanah seorang menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :

a) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,bertanggung jawab,


cermat, disiplin danberintegritas tinggi

b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barangmilik 18ating secara


bertanggung jawab,efektif, dan efisien

c) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas


18
tinggi .Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas diantaranya:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat
memainkan peranan penting dan mengayomi Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dengan memberikan contoh, adanya komitmen
tinggi terhadap pekerjaannya, terhindar dari aspek yang menggagalkan
kinerja.
2) Transparansi
Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup – tutupi.
Organisasi yang transparan memiliki laporan yang jelas secara berkala
sehingga seluruh anggota organisasi danmasyarakat dapat mengetahui kinerja
organisasi tersebut.
3) Integritas
Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak,
dan kebijakanyang berlaku.

4) Tanggung jawab (Responsibilitas)


Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban
bagi individu dan lembagabahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yangtelah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab
ataskeputusan yang telah dibuat.

5) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus
dipromosikan oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta
organisasi yang akuntabel.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang
akuntabel tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.

7) Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan

19
demikian akan tercipta kerja sama organisasi yang baik.
8) Kejelasan
Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara
akuntabel, mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi
masing-masing serta memiliki gambaran yangjelas akan tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensiterhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

Tabel 2.6 Kata Kunci, Kalimat Afirmasi, dan Panduan Perilaku Akuntabel
Kata Kunci Kalimat Afirmasi Panduan Prilaku
• Intergritas Kami • Melaksanakan tugas
Bertanggung dengan jujur,
• Transparan
jawab atas bertanggung jawab,
• Konsis (Integrity,
kepercayaan yang cermat, disiplin, dan
Consistent)
diberikan berintegritas tinggi
• Dapat dipercaya
• Menggunakan
kekayaan dan barang
milik negara secara
tanggung jawab,
efektif, dan efisien
• Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan

20
c. Kompeten

Kompeten adalah Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.


Kompeten memilikikalimat AFIRMASI “Kami terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas”. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara
lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu : (a)
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,
(b) Membantu orang lain belajar dan (c) Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik.Perilaku kompeten ini sebagaimana dalam poin 5 Surat Edaran Menteri
PANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah
untuk mendukung pancapaian kinerja Individu dan tujuan organisasi/instansi.
Adapun Kode Etik nilai Kompeten :
1) Meningkatkan kompetensi diri :

a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


berubah adalah keniscayaan.
b) Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau
disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan
berbasis pada sumberpembelajaran utama dari internet.
c) Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis
online network.
d) Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau
instansi ASN bekerja atautempat lain.
e) Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang
mengatur dirisendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan
atau luar organisasi.
2) Membantu orang lain belajar

a) Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria


kantortermasuk morning tea/ coffee sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan

b) Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam


21
“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open
Forums).
c) Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repository di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).
d) Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and
Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons learned).
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

a) Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap


organisasi, baikinstansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
hidup dan berkembangmelalui berbagai perubahan lingkungan dan karya
manusia.
b) Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
denganapa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

d. Harmonis
Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan
dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat;
keselarasan; keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah
kerja sama antara berbagai 22ating dengan sedemikian rupa hingga 22ating-faktor
tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Unsur-unsur yang dapat di 22atin dari perumusan pengertian harmonisasi,
antara lain:

1) Adanya hal-hal ketegangan yang berlebihan

2) Menyelaraskan kedua rencana dengan menggunakan bagian masing-


masing agarmembentuk suatu system

3) Suatu proses atau suatu upaya untuk merealisasi keselarasan, kesesuaian,


22
kecocokan, dankeseimbangan

4) Kerjasama antara berbagai 23ating yang sedemikian rupa, hingga


23ating-faktor tersebutmenghasilkan kesatuan yang luhur.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika,
yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan 23ating
harus dapatmenghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja,
ASN diyakini dapat lebih produktif.
e. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau
suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiripada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal
dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan
lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk 23ati


mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak 23ating yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan
oleh organisasi untukssmengukur loyalitas pegawainya, antara lain :

1) Taat pada Peraturan


Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai
dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika
peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk
memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.
2) Bekerja dengan Integritas
Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa
besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang
sesungguhnya adalah “ melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa
orang lain tidak mengetahui apakahanda melakukannya atau tidak”.
3) Tanggung Jawab pada Organisasi

23
Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian
loyalitas, makasecara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan
tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai
inovasi demi kepentingan organisasi.
4) Kemauan untuk Bekerja Sama
Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok
memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan
untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seseorang
anggota secara individual.

5) Rasa Memiliki yang Tinggi


Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat
anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap
organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan
pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.
6) Hubungan Antar Pribadi
Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai
hubungan antar pribadiyang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap
pemimpinnya. Hubungan pribadi ini meliputi hubungan 24ating dalam
pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun
kehidupan pribadi.
Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami
masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang
pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi
permasalahan ini dengan bijaksana.
7) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat
mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun,
mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang
mereka berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang
baik.
8) Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
24
Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang 25ati
memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang 25ati menjadi teladan
akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target,
kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan
memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang di maknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci komitmen, dedikasi,
konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, serta dengan adanya panduan
perilaku:
1) Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang
sah;
2) Menjaga nama baik 25ating ASN, Pimpinan Instansi dan Negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
f. Adaptif
Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan
(diri) dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu
karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat 25ating25 mengapa nilai-
nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di
25ating 25ating, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi
yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias
terhadap perubahan, dan proaktif.
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk
hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan

25
organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan
dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk
membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Diharapkan setiap ASN nantinya
menanamkan nilai adaptif sehingga setiap ASN akan cepat menyesuaikan diri
terhadap perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas, serta selalu
bertindak proaktif pada setiap perubahan.
g. Kolaboratif

Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang,


kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab
untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-
program untuk mencapai tujuan bersama. Jikadikaitan dengan ASN, kolaboratif
sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Seorang ASN harus bersedia untuk
berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang
26ating26ional dalam menyelesaikan tugas-tugasnya harus mampu berkolaborasi
dengan berbagai elemen yang ada ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta
suatu kerjasama yang sinergis yang dapat memaksimalkan hasil dari tugas yang
dilaksanakannya. Menurut perez lopes et al, 2004. Organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut :
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi
2) Organisasi menganggap Individu (Staf) sebagai 26atin berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka
3) Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan
ketika terjadi kesalahan)
4) Pendapat yang Berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik
6) kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong secara keseluruhan

26
setiapdivisi memili kesadan terahadap kualitas layanan yang diberikan

Esteve et al, 2013. Mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar


oganisasi yaitu:

1) Kerjasama Informal

2) Perjanjian Bantuan Bersama

3) Memberikan pelatihan

4) Menerima Pelatihan

5) Perencanaan Bersama

6) Menyediakan Peralatihan

7) Menerima Peralatan

8) Memberikan bantuan Teknis

9) Menerima Bantuan Teknis

10) Memberikan Pengelolaan Hibah

11) Menerima Pengelolahan hibah


Ansen dan gash,2012. Mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dalam menjalinkolaborasi yaitu :
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi

2) Face tof Face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersunguh-
sunggguh
3) Komitemen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan sharing
ownership dalam proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama
4) Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkaitpermasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama
5) Menetapkan outcome antara
Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi
“Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas-
tugasnya.

27
Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah
1) Kesediaan bekerja sama.
2) Sinergi untuk hasil yang lebih baik.

Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan


beberapa nilai-nilai (kodeetik) yaitu :
1) Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bekerja sama
2.3.2 Kedudukan dan Peran ASN
a. SMART ASN

Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas,


nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa
asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
8 Profil SMART ASN:
1) Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai,
norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan,
rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu
mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan
atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam
satu kesatuan bangsa dan 28ating serta cita-cita bersama guna mencapai,
memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan
atau kekuasaan 28ating bangsa yangbersangkutan. Dalam implementasinya,
seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.
3) Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan
28
salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau
pekerjakaan dapat dilaksanakan secara 29ating29ional. Berpedoman pada
pengertian dimuka, menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang
merupakan bagian dari profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara
professional harus diperhatikan dan memperhatikan mengenai
profesionalisme.

4) Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ
birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku
tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu
menemukan danmenggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik
dalam skala nasional maupun internasional.
5) Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni
dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT
termasuk dapat denganbijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn
meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam
rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan
menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain
sebagainya.

6) Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan
tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang 29ating sehingga mereka
akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
7) Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan
29
berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini
maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap
waktunya.
8) Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang
lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional
maupun personal.
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang
berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi
digital, yaitu:

1) Etika bermedia digital


Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan,menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari meliputi:
a) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan
etika berinternet (netiquette)
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung
hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
c) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
d) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut
pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas
(kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi,
perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
2) Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
30
Bhinneka Tunggal Ika dalamkehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya
adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme,
dll.
c) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
d) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.
b. Aman bermedia digital
a) Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari- hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai
berikut: Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint)pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
b) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber
yangterverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
c) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital
danmenyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
d) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta 31ating31i keamanan seperti PIN 31ating31i
otentikasi.

3) Cakap bermedia digital


Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi
digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai
berikut:
a) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital
(Handphone/HP,Personal Computer/PC)

31
b) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencariinformasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita
benar
c) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media 32ating
untukberkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting
d) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.
b. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat 32atin, berperadaban
32ating, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai
ASN berkedudukan sebagai aparatur 32ating yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka PegawaiASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan 32ating; Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai
kepublikan, berorientasi pada kepentingan 32ating dan senantiasa
menempatkankepentingan 32ating, bangsa dan 32ating di atas kepentingan
lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter
kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap
langkah-langkahpelaksanaan kebijakan public
2) Pelayan 32ating; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus
bersikap 32ating32ional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi
pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat,

32
menciptakankesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas
menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan
memuaskan 33ating.
3) Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa
nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran
sebagai penjaga kedaulatan 33ating, menjadi perekat bangsa dan
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga
keutuhan NKRI

33
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu


3.1.1 Identifikasi dan Penetapan isu
Dari hasil identifikasi berdasarkan pengamatan langsung dan konsultasi dengan
mentor dan beberapa rekan kerja terdapat isu-isu yang layak diangkat dan dijadikan
Laporan aktualisasi. Beberapa isu di temukan oleh penulis yaitu :
Table 3.1
Identifikasi Isu Berdasarkan Kondisi Saat Ini Dan Kondisi Yang Diharapkan
Tugas dan Keterkaitan
Fungsi yang Kondisi Kondisi Yang Isu dengan Mata
No
Belum Saat Ini Diharapkan Teridentifikasi Pelatihan
Optimal Agenda III
1 Memfasilitasi Set alat Peningkatan Kurang Manajemen
suasana instrument kualitas optimalnya ASN :
lingkungan diletakan pelayanan di Proses Dalam
yang tenang diatas meja ruang tindakan sterilisai memfasilitasi
dan aman setelah melalui proses alat Medis lingkungan
serta bebas terpakai penerapan di yang aman dan
resiko untuk SOP sterilisasi Ruanagn bebas resiko
penularan melakukan alat. Sehingga tindakan penularan
infeksi tindakan,dan setelah Puskesmas infeksi, penulis
dibiarkan dilakukan Lasolo Melakukan
terbuka proses Kepulauan edukasi tentang
tanpa sterilisasi, alat kepatuhan
penutup, nampak dalam
Bak bersih,tersusun melakukan
instrument rapi didalam proses
Nampak bak instrumen sterilisasi alat
berdebu dan dan sesuai SOP

34
tidak terbungkus Terkait dengan
tertutup, dalam duk fungsi ASN
steril. Sebagi pelayan
publik
Smart ASN :
ASN
berintegritas
dan
profesionalisme
dalam
melakukan
pelayanan
kesehatan
2 Melaksanakan Kurangnya Peningkatan Kurang Manajemen
edukasi kesadaran Kesadaran optimalnya ASN :
tentang Perawat Perawat dalam Kesadaran Dalam
perilaku dalam melakukan 6 Perawat dalam melaksanakan
hidup bersih melakukan 6 langkah cuci melakukan 6 edukasi penulis
dan sehat langkah cuci tangan langkah cuci bersikap hormat,
dalam rangka tangan di tangan di sopan dan tanpa
melakukan ruang ruang tindakan tekanan
upaya tindakan puskesmas Smart ASN :
promotif Lasolo ASN harus
Kepulauan menjunjung
tinggi nilai
profesionalisme
dalam
melaksanakan
tugas secara
rutin

35
3 Memfasilitasi Kurangnya Peningkatan Kurang Manajemen
penggunaan Kepatuhan kepatuhan optimalnya ASN : Dalam
alat alat perawat perawat dalam Kepatuhan melaksanakan
pengaman / dalam penggunaan perawat dalam asuhan
pelindung penggunaan APD penggunaan APD keperawatan
diri pada APD di di ruang tindakan penulis
kelompok ruang Puskesmas bersikap
untuk tindakan Lasolo kepulauan hormat, sopan
mencegah dan tanpa
resiko cedera tekanan
pada individu

3.1.2 Identifikasi Isu melalui Matrix APKL


Tabel 3.2
Identifikasi Issu Melalui Matriks APKL
APKL
No Isu Utama A P K L Total Rangking
1 Kurang optimalnya Proses
Sterilisasi Alat Medis di Ruang
Tindakan Puskesmas Lasolo 5 5 4 5 19 1
Kepulauan

2 Kurang Optimalnya Kesadaran


Perawat dalam Melakukan 6 5 4 4 4 17 2
langkah cuci tangan di ruang
tindakan

36
3 Kurang optimalnya Kepatuhan
perawatdalam penggunaanAPD di
ruang tindakan Puskesmas
Lasolo kepulauan 5 3 4 4 16 3

Keterangan :
APKL :
1. A = Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi
2. P = Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. K = Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang
4. L = Layak yaitu isi tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Skala nilai :
1 = rendah pengaruhnya
2 = kecil pengaruhnya
3 = cukup pengaruhnya
4 = tinggi pengaruhnya
5 = sangat tinggi pengaruhnnya
Berdasarkan penentuan analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis isu
APKL maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu prioritas yang perlu
dicarikan pemecahan masalahnya yaitu : Kurang optimalnya Proses Sterilisasi Alat
Medis di Ruang Tindakan Puskesmas Lasolo Kepulauan
. Hal ini diperkuat dengan data laporan bulanan, tentang 10 besar penyakit di tiap
bulannya dimana masih banyaknya angka kecelakan kerja diwilayah kerja puskesmas
lasolo kepulauan sehingga diperlukan penanganan asuhan keperawatan penanganan luka
yang tepat dengan tersedianya alat set instrument yang steril. Hal ini juga sangat
berkaitan erat dengan peningkatan mutu pelayanan di ruangan tindakan
puskesmas untuk mencegah terjadinya resiko tinggi penularan infeksi dari alat
alat medis kepada pasien.Sehingga isu ini dianggap penting dan harus segera
dilakukan penanganan melalui rencana kegiatan yang penulis ingin rencanakan.
37
. Analisis dampak isu

Implementasi kwalitas
pelayanan yang bermutu Kualitas pelayanan diruang Resiko tinggi
bagi masyarakat menjad tindakan menjadi tidak penyebaran infeksi
tidak optimal maksimal

Kurang optimalnya Proses


Sterilisasi Alat Medis di
Ruang tindakan

Kurang Sosialisasi
Tentang Sterilisasi Alat Tidak adanya SOP Kurang memadai
Medis Sterilisasi sarana dan prasarana

Isu yang diangkat jika tidak dapat dipecahkan tentunya akan memberikan
dampak. Dampak yang mungkin akan terjadi yaitu:
1. Kualitas pelayanan di ruang tindakan menjadi tidak maksimal

2. Implementasi misi puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang


bermutubagi masyarakat menjadi tidak optimal
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi dari peralatan medis ke pasien

3.2 Gagasan Kreatif/terpilih dan kegiatan sebagai pemecahan isu

Adapun gagasan pemecahan isu kurang optimalnya proses Sterilisai Alat medis di
puskesmas lasolo kepulauan adalah dengan melakukankegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas

2. Menyusun Standar Operasional prosedur (SOP) Sterilisasi Alat

3. Melakukan Sosialisasi proses Sterilisasi Alat

4. Demonstrasi penerapan sterilisasi Alat

5. Melakukan evaluasi
38
3.3 Deskripsi /Penjelasan Kegiatan
A. Nama : Ali Fauzi , A.Md. Kep

B. Jabatan Pelaksana Terampil / Perawat

C. Unit Kerja : Puskesmas Lasolo Kepulauan

D. Isu yang diangkat : Kurang optimalnya proses Sterilisai Alat di ruang


tindakan Puskesmas Lasolo Kepulauan
E. Gagasan pemecahan isu : Penerapan SOP Sterilisasi Alat di Puskesmas Lasolo
Kepulauan
F. Judul : “OPTIMALISASI PROSES STERILISASI ALAT
MELALUI PENERAPAN SOP DI PUSKESMAS
LASOLO KEPULAUAN’
G. Tujuan pemecahan isu : Peningkatan pelayanan kesehatan di ruang tindakan
Puskesmas Lasolo Kepulauan, melalui Penerapan SOP
Sterilisasi Alat.

39
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Realisasi Kegiatan
Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Realisasi Keterangan
1. Melaksanakan Menyiapkan bahan konsultasi terlaksana Sesuai
Konsultasi rancangan
kepada Meminta jadwal pertemuan terlaksana Sesuai rancangan
pimpinan dengan pimpinan
/mentor Melaksanakan konsultasi terlaksana Sesuai rancangan
terkait dengan pimpinan /mentor
rencana Meminta persetujuan terlaksana Sesuai rancangan
aktualisasi pimpinan/mentor
2. Menyusun Mencari referensi SOP terlaksana Sesuai rancangan
Standar Sterilsasi
Operasional Menyusun draft SOP terlaksana Sesuai rancangan
Prosedur Melakukan konsultasi terlaksana Sesuai rancangan
(SOP) mengenai SOP yang telah
Sterilisasi disusun kepada KTU dan
mentor
Mengesahkan SK dan SOP terlaksana Sesuai rancangan
Sterilisasi dan Komitmen
bersama Petugas untuk
Melakukan Sterilisasi
3. Melakukan Membuat dan mencetak terlaksana Sesuai rancangan
sosialisasi bunner sebagai media
proses sosialisi
Sterilisasi Membuat undangan terlaksana Sesuai rancangan
Alat sosialisasi
Membuat daftar hadir peserta terlaksana Sesuai rancangan
sosialisasi
Melakukan sosialisasi diaula terlaksana Sesuai rancangan
puskesmas

40
4 Demonstrasi Menyiapkan alat dan bahan terlaksana Sesuai rancangan
. penerapan Mempraktikan proses terlaksana Sesuai rancangan
sterilisasi sterilisasi alat sesuai SOP
Menyepakati komitmen mutu terlaksana Sesuai rancangan
kepatuhan sterilisasi alat
Memasang poster sterilisasi terlaksana Sesuai rancangan
alat diruang ugd,bersalin dan
poli gigi
5 Evaluasi dan Membuat form ceklis terlaksana Sesuai rancangan
pelaporan kegiatan
Melakukan penilaian kegiatan terlaksana Sesuai rancangan
Melaporkan kepada pimpinan terlaksana Sesuai rancangan

4.2. Capaian Aktualisasi


4.2.1 Kegiatan 1. Melaksanakan Konsultasi kepada mentor terkait rencana aktualisasi
Tahap Kegiatan 1.1: Menyiapkan bahan konsultasi
Tanggal Pelaksanaan : Jumat 5 Agustus 2022
Output : Tersedianya bahan konsultasi

Dokumentasi ( proses dan output )

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya menyiapkan bahan


nilai Dasar konsultasi secara professional sehingga jelas
kegiatan apa saja yang akan saya konsultasikan
Akuntabel Saya menyiapkan bahan konsultasi

41
dengan cermat
Kompeten Saya menyiapkan bahan konsultasi
dengan kualitas terbaik sehingga sesuai dengan
sasaran kegiatan yang akan dilakukan
Harmonis Saya menyiapkan bahan konsultasi
dengan tujuan membantu atasan untuk lebih mudah
memahami rencana aktualisasi saya
Loyal Saya menyiapkan bahan konsultasi dengan
mengutamakan kepentingan bersama.
Adaptif Saya bersikap proaktif dalam menyiapkan
bahan konsultasi.
Kolaboratif Saya bersikap
terbuka dalam menyiapkan bahan konsultasi
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan melakukan konsultasi
misi, dan Tusi organisasi dengan atasan merupakan perwujudan dari Misi
organisasi yaitu meningkatkan mutu pelayanan UKP
dan UKM serta dukungan administrasi manajemen
puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
Penguatan nilai organisasi : Terlaksannya kegiatan melakukan konsultasi
dengan atasan merupakan penguat nilai dari Maju
dalam berfikir (Visioner)

Tahap Kegiatan 1.2: Meminta jadwal pertemuan dengan pimpinan


Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 05 Agustus 2022
Output : Tersedianya jadwal konsultasi

42
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Dalam meminta
nilai Dasar jadwal pertemuan pimpinan saya telah
Mengedepankan responsivitas serta bersikap ramah
dan sopan.
Akuntabel Saya disiplin tepat waktu dalam
perjanjian pertemuan dengan pimpinan
Kompeten Saya meminta jadwalpertemuan dengan
pimpinan untuk keberhasilan proses
konsultasi.
Harmonis Dalam meminta jadwal petemuan dengan
pimpinan saya telah menyelaraskan waktu saya
dengan waktu pimpinan
Loyal Saya memegang komitmen untuk mengikuti
jadwal yangtelah disetujui pimpinan
Adaptif Dalam meminta jadwal saya telah bertindak
proaktif.
Kolaboratif Saya telah membangun kerja sama yang
sinergis dengan pimpinan terkait penentuan jadwal
konsultasi.
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan meminta jadwal
misi, dan Tusi organisasi pertemuan dengan pimpinan merupakan
perwujudan dari Misi organisasi yaitu
meningkatkan mutu pelayanan UKP dan UKM
serta dukungan administrasi manajemen
puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan
Penguatan nilai organisasi : Terlaksannya kegiatan meminta jadwal pertemuan
dengan atasan merupakan penguat nilai dari Maju
dalam berfikir (Visioner)

43
Tahap Kegiatan 1.3: Melaksanakan konsultasi kepada pimpinan/Mentor
Tanggal Pelaksanaan : 06 Agustus 2022
Output : Dokumentasi foto, catatan konsul,arahan dan
Masukan dari pimpinan/Mentor

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Dalam berkonsultasi


nilai Dasar dengan pimpinan saya menerima masukan dan
saran guna perbaikan rencana kegiatan aktualisasi
saya.
Akuntabel Dalam berkonsultasi dengan pimpinan
saya menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
secara transparan.
Kompeten Saat konsultasi dengan pimpinan saya
44
terus belajar dengan saran dan masukan yang
diberikan
Harmonis Saya menghargai pendapat pimpinan
terkait kegiatan aktualisasi yang saya sampaikan
Loyal Dalam konsultasi kepada pimpinan saya
menyampaikan kontribusi yang akan saya berikan
bagi organisasi terkait kegiatan aktualisasi
Adaptif Saya bersikap proaktif saat berkonsultasi
dengan pimpinan
Kolaboratif Saya bersikap terbuka untuk masukan
dan saran yang akan mendukung keberhasilan
kegiatan aktualisasi.
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan Melaksanakan konsultasi
misi, dan Tusi organisasi kepada pimpinan/Mentor merupakan perwujudan
dari Misi organisasi yaitu meningkatkan mutu
pelayanan UKP dan UKM serta dukungan
administrasi manajemen puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan
Penguatan nilai organisasi : Terlaksannya kegiatan Melaksanakan konsultasi
kepada pimpinan/Mentor merupakan penguat nilai
dari Maju dalam berfikir (Visioner)

45
Tahap Kegiatan 1.4: Meminta persetujuan pimpinan/mentor
Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 06 Agustus 2022
Output : Adanya persetujuan yang dibuktikan dengan
adanya lembar persetujuan kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya meminta persetujuan


nilai Dasar dan dukungan pimpinan dengan ramah dan sopan
sehingga mentor bersedia menyetujui.
Akuntabel Saya bertanggung jawab atas persetujuan
dan dukungan yang diberikan pimpinan.
Kompeten Saya mengusahakan keberhasilan
kegiatan aktualisasi.
Harmonis Saya membangun lingkungan kerja yang
kondusif dengan meminta persetujuan dan dukungan
pimpinan.
Loyal Saya berkomitmen dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi sesuaidengan persetujuan dan
dukungan pimpinan.
Adaptif Saya bersikap antusias dalam menerima
dukungan dari pimpinan
Kolaboratif Saya telah bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.

46
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan meminta persetujuan
misi, dan Tusi organisasi pimpinan/mentor merupakan perwujudan dari Misi
organisasi yaitu meningkatkan mutu pelayanan
UKP dan UKM serta dukungan administrasi
manajemen puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan
Penguatan nilai organisasi : Terlaksannya kegiatan meminta persetujuan
dengan pimpinan/mentor merupakan penguat nilai
dari Maju dalam berfikir (Visioner)

4.2.2 Kegiatan 2. Menyusun standar Operasional Prosedur (SOP)


Tahap Kegiatan 2.1: mencari referensi SOP Sterilisasi
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 08 Agustus 2022
Output : Tersedianya format SOP

Keterkaitan dengan Nilai- : Akuntabel Saya bertanggung jawab menyiapkan


nilai Dasar referensi yang sesuai dengan prosedur tindakan
dengan cermat.
Kompeten Saya menyiapkan materi sesuai dengan
panduan sterilisasi alat yang benar untuk keberhasilan
penyususnan sop

47
Loyal Saya mencari referensi sop dan metode
sterilisasi di google dengan senang hati
Kolaboratif Saya bekerjasama dan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada untuk menunjang
penyusunan SOP
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya pembuatan SOP merupakan
misi, dan Tusi organisasi perwujudan dari VISI puskesmas lasolo kepulauan
yaitu memberikan pelayan yang berkuawalitas dan
merata untuk mewujudkan masyarakat yg sehat

Penguatan nilai organisasi : Mengumpulkan referensi SOP merupakan Penguat


nilai organisasi yaitu melayani sepenuh hati

Tahap Kegiatan 2.2: Menyusun draft SOP


Tanggal Pelaksanaan : Senin, 08 Agustus 2022
Output : SOP telah selesai disusun

48
Keterkaitan dengan Nilai-nilai : Berorientasi Pelayanan Saya menyusun SOP
Dasar dengan kalimat yang sopan dan mudah dipahami
Akuntabel Saya bertanggung jawab dengan SOP
yang sudah disusun
Kompeten saya menyusun SOP dengan kalimat
yang sederhana sehingga mudah dipahami
Harmonis Saat menyusun SOP saya
menyelaraskan berbagai sumber yang berbeda
Loyal Saya menyusun draft SOP dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk nasionalisme
Kolaboratif Dalam membuat SOP, saya terbuka
dan bekerja sama sehingga SOP dapat tersusun
dengan baik

Kontribusi terhadap visi, misi, dan : Dalam menyusun sop mewujukan dari VISI
Tusi organisasi puskesmas lasolo kepulauan yaitu memberikan
pelayan yang berkuawalitas dan merata untuk
mewujudkan masyarakat yg sehat

Penguatan nilai organisasi : Menyusun SOP merupakan Penguat nilai


organisasi empati yaitu melayani sepenuh hati

49
Tahap Kegiatan 2.3 : Melaksanakan konsultasi kepada KTU dan mentor terkait SOP yang telah
disusun
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 09 Agustus 2022
Output : Dokumentasi foto, catatan arahan dan masukan
dari KTU dan mentor

50
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Dalam berkonsultasi dengan
nilai Dasar mentor saya menerima masukan dan saran guna
perbaikan SOP yang sayabuat.
Akuntabel Dalam berkonsultasi dengan KTU dan
mentor saya bertanggung jawab menyiapkan SOP
yang akan dikonsultasikan.
Kompeten Saat konsultasi dengan KTU dan mentor
saya terus belajar dengan saran dan masukan yang
diberikan
Loyal Dalam konsultasi saya berkomitmen untuk
menyusun SOP yang terbaik
Adaptif Saya bersifat proaktif saat berkomunikasi
dengan ibu KTU dan mentor
Kolaborasi Saya bersikap terbuka untuk menerima
masukan dan saran dari KTU dan mentor

51
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya Penyusunan SOP merupakan
misi, dan Tusi organisasi perwujudan dari VISI puskesmas lasolo kepulauan
yaitu memberikan pelayan yang berkuawalitas dan
merata untuk mewujudkan masyarakat yg sehat
Penguatan nilai organisasi : Terlaksannya kegiatan Melaksanakan konsultasi
kepada Ktu dan Mentor merupakan penguat nilai
dari Maju dalam berfikir (Visioner)

Tahap Kegiatan 2.4: Mengesahkan SOP sterilisasi


Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 10 Agustus 2022
Output : Bukti pengesahann SOP dari pimpinan

Keterkaitan dengan Nilai- : Akuntabel Saya mencetak SOP secara cermat


nilai Dasar sehingga hasilnya baik.
Kompeten Saya mencetak SOP dengan kualitas
terbaik
Harmonis Saya menghargai arahan dan masukan dari
mentor dan menciptakan suasana yang
menyenangkan saat bertemu dengan mentor

52
Loyal Saya memahmi setiap arahan dari mentor dan
berkomitmen untuk memperagakan proses sterilisasi
alat dengan baik sesuai SOP
Adaptif Saya Bersikap Proaktif Saat Berkomunikasi
Dengan Mentor Pada Saat Mengesahkan Sop
Kolaboratif saya bersikap terbuka untuk menerima
masukan dari mentor
Kontribusi terhadap visi, : Tersusunya SOP merupakan perwujudan dari VISI
misi, dan Tusi organisasi puskesmas lasolo kepulauan yaitu memberikan
pelayan yang berkuawalitas dan merata untuk
mewujudkan masyarakat yg sehat
Penguatan nilai organisasi : Penyusunan dan pengesahan SOP merupakan
Penguat nilai organisasi empati yaitu melayani
sepenuh hati

4.2.3 Kegiatan 3 Melakukan Sosialisai


Tahap Kegiatan 3.1: membuat dan mencetak bunner sebagai media sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 08 Agustus 2022
Output : Hasil gambar/ bunner

53
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya menyusun gambar
nilai Dasar bunner sesuai dengan kebutuhan
Kompeten Saya mencari referensi gambar yang dapat
membantu orang lain belajar
Loyal Saya membuat dan mencetak banners betujuan
memberikan edukasi untuk mengutamakan
kepentingan keselamatan pasien sehinnga menjaga
nama baik instansi /puskesmas
Adaptif Saya mencari gambar-gambar dengan
referensi terbaru dan inovatif
Kolaboratif Saya memanfaatkan berbagai sumber
daya yang ada untuk mencari referensi gambar dan
mencetak bunner

Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan pembuatan banner


misi, dan Tusi organisasi merupakan perwujudan dari misi ke-1 yaitu:
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat

54
Tahap Kegiatan 3.2: membuat undangan sosialisasi dan menyebarkan
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 16 Agustus 2022
Output : Adanya undangan sosialisasi dan foto

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya membuat undangan


nilai Dasar dengan kalimat yang sopan
Akuntabel Saya bertanggung jawab dengan
undangan yang saya buat
Loyal Saya menyusun undangan dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk nasionalisme
Kolaboratif dalam menyebarkan undangan saya
berkoordinasi dengan kepala ruangan bersalin
ugd,dan poli gigi sehingga kegiatan sosialisasi dapat
terlaksana
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan
misi, dan Tusi organisasi mengundang petugas diruangan tindakan merupakan
perwujudan dari misi ke-1 yaitu: Meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan sosialisasi ini merupakan
penguatan nilai organisasi MAJU dalam berpikir

55
Tahap Kegiatan 3.3: Membuat daftar hadir peserta sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan : Kamis,18 Agustus 2022
Output : Daftar hadir

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan saya membuat daftar hadir


nilai Dasar yang sederhana dan mudah dimengerti oleh peserta
sosilaisasi sebagai bentuk pelayanan prima
Akuntabel saya bertanggung jawab atas tersedianya
daftar hadir
Loyal saya menyediakan undangan sebagai bentuk
dedikasi kepada pelayanan puskesmas
Adaptif saya membuat undangan secara proaktif
sehingga kehadiran peserta bisa maksimal
Kolaboratif Saya menjalin kerjasama dengan rekan
kerja sehingga daftar hadir dapat terisi dengn benar
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan pembuatan daftar hadir
misi, dan Tusi organisasi merupakan perwujudan dari misi ke-1 yaitu:
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat
Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan ini merupakan penguatan
nilai organisasi MAJU dalam berpikir

56
Tahap Kegiatan 3.4: melakukan sosialisasi tentang proses sterilisasi alat medis
Tanggal Pelaksanaan : Kams,18 Agustus 2022
Output : Tersedianya foto dokumentasi sosialisasi

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya berkomitmen


nilai Dasar memberikan pelayanan prima kepada pasien melalui
sosialisasi pentingnya proses sterilisasi peralatan
medis
Akuntabel saya bertanggung jawab atas kepercayaan
yang telah diberikan oleh pimpian dalam
melaksanakan tugas
Kompeten saya melakukan sosialisasi merupakan
salah satu bentuk pembelajaran dan mengembangkan
kapabilitas saya sehingga dapat memberikan
pelayanan prima kepada pasien
Harmonis saya melaksanakan sosialisasi pentingnya
.penerapan SOP Melalui proses sterilisai alat sebagai
bentuk kepedulian saya melihat banyaknya pasien
kasus luka yang datang ke puskesmas, sehingga

57
perlunya penanganan luka yang tepat dengan
menggunakan peralatan medis yang steril.
Loyal saya melaksanakan sosialisasi sebagai bentuk
dedikasi saya seta bentuk kontribusi sebagai bentuk
pencapain visi dan misi puskesmas
Kolaboratif saya membangun kerjasama yang
sinergis dengan teman sejawat diruang tindakan
sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima
terhadap masyarakat lasolo kepulauan
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan sosialisasi perwujudan dari
misi, dan Tusi organisasi misi ke-1 yaitu: Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat
Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan sosialisasi merupakan
penguatan nilai organisasi MAJU dalam berpikir

4.2.4 Kegiatan 4. Demonstrasi Penerpan Proses sterilisasi


Tahap Kegiatan 4.1 : Menyiapka alat dan bahan
Tanggal Pelaksanaan : Jumat,19 Agustus 2022
Output : Adanya alat dan bahan

Dokumentasi ( proses dan output )

58
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya menyiapkan peralatan
nilai Dasar dan bahan sesuai dengan kebutuhan dan bersikap
ramah dan cekatan.
Akuntabel Saya mencatat peralatan dan bahan yang
digunakan dengan cermat sehingga dapat
diperagakan dengan baik
Kompeten Saya menyiapkan alat dan bahan dengan
lengkap sehingga membantu orang lain belajar.
Harmonis saya menyiapkan duk steril dari berbagai
sumber referensi sehingga dapat bermanfaat untuk
menolong pasien dari resiko infeksi
Loyal Saya telah menyiapkan semua alat dan bahan
dengan senang hati dan mengunakan Bahasa
Indonesia saat mempraktekan sterilisasi alat
Adaptif Saya terus berinovasi dengan menyiapkan
alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
Kolaboratif dalam menyiapkan alat dan bahan saya

59
bekerjasama dengan petugas ruangan lain
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan menyiapkan alat dan bahan
misi, dan Tusi organisasi merupakan perwujudan dari misi ke-1 yaitu:
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat
Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan menyiapkan alat dan
bahan merupakan penguatan nilai organisasi
MAJU dalam berpikir

Tahap Kegiatan 4.2 : mempraktikan proses sterilisasi alat


Tanggal Pelaksanaan : Jumat,19 Agustus 2022
Output : Dokumentasi foto, dan vidio

Dokumentasi ( proses dan output )

60
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan saya memperagakan
nilai Dasar proses sterilisasi alat sesuai panduan SOP dengan
sikap yang sopan dan santun
Akuntabel Saya bertanggung jawab dan konsisten
dengan proses tindakan sterilisai alat yang saya
lakukan
Kompeten Saya memperagakan proses sterilisasi alat
dengan kualitas terbaik sesuai dengan kemampuan
dan pengalaman
Loyal Saya mempraktekan tahapan sterilisasi alat
menggunakan BahasaIndonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk nasionalisme
Kolaboratif Dalam mempraktikan proses sterilisasi

61
saya bekerjasama dan bersikap terbuka menerima
masukan dari pimpinan dan teman sejawat guna
memberikan pelayanan yang lebih baik kedepanya.
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatanini mewujudkan dari misi ke-
misi, dan Tusi organisasi 1 yaitu: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat

Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan ini merupakan penguatan


nilai organisasi MAJU dalam berpikir

Tahap Kegiatan 4.3: menyepakati komitmen mutu kebiasaan sterilisasi alat


Tanggal Pelaksanaan : Jumat,19 Agustus 2022
Output : Dokumentasi foto, penandatanganan surat
pernyataan komitmen

62
:
Keterkaitan dengan Nilai- Berorientasi Pelayanan saya menyiapkan lembar
nilai Dasar komitmen mutu sehingga teman sejawat memiliki
komitmen penuh untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan pasien dengan baik
Akuntabel Dalam menyepakati komitmen mutu
untuk membiasakan sterilisai alat, saya melaksanakan
dengan jujur dan tanggung jawab
Kompeten Saat konsultasi dengan mentor mengenai
kesepakatan komitmen mutu, saya terus belajar
dengan saran dan masukan yang diberikan
Loyal Dalam menyepakati komitmen mutu, saya
telah menerapkan pelayanan yang optimal sehingga
menjaga nama baik instansi dan pimpinan dalam
memberikan pelayanan yang baik kepada pasien
Adaptif Saya bersikap proaktif saat menyepakati
komitmen mutu
Kolaboratif Saya bersikap terbuka dan bekerjasama
dengan semua petugas di ruangan tindakan untuk
menandatangani lembar komitmen

63
Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan kesepakatan komitmen mutu
misi, dan Tusi organisasi merupakan perwujudan dari misi ke-1 yaitu:
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat
Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan ini merupakan penguatan
nilai organisasi MAJU dalam berpikir

Tahap Kegiatan 4.4: memasang poster sterilisai alat di ruang tindakan


Tanggal Pelaksanaan : Jumat,19 Agustus 2022
Output : foto

64
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya memasang poster di
nilai Dasar ruang pencucian sterilisasi alat dimasing masing
ruangan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dan
perbaikan pelayanan
Akuntabel Saya membut poster sterilisai secara
cermat sehingga hasilnya baik dan mudah untuk
dipahami
Kompeten Saya membuat dan memasang poster

65
dengan kualitas terbaik sehingga memudahkan
petugas memahami proses sterilisasi alat yan benar
Harmonis Saya membuat dan memasang poster
sebagai bentuk sumber informasi sehingga dapat
membangun lingkungan kerja yang kondusif dan
terhindar dari resiko penularan infeksi
Loyal Saya berkomitmen untuk membuat dan
memasang poster dengan mengutamakan
kepentingan pasien dan pelayanan terbaik di
puskesmas
Adaptif Saya mencetak poster menggunakan
teknologi informasi yang inovatif.
Kolaboratif Dalam memasang poster saya
berkoordinasi, bekerja sama dengan penanggung
jawab ruangan bersalin,UGD dan poli gigi

Kontribusi terhadap visi, : Terlaksananya kegiatan pemasangan poster


misi, dan Tusi organisasi merupakan perwujudan dari misi ke-1 yaitu:
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat

Penguatan nilai organisasi : Terlaksananya kegiatan pembuatan da pemasangan


poster merupakan penguatan nilai organisasi
MAJU dalam berpikir

66
4.2.5 Kegiatan 5. Evaluasi dan pelaporan
Tahap Kegiatan 5.1: membuat form ceklis kegiatan dan melakukan observasi
Tanggal Pelaksanaan : 20 Agustus – 3 September 2022
Output : Tersedianya lembar ceklis kegiatan,foto

67
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya menganalisis hasil
nilai Dasar kegiatan untuk perbaikan pelayanan
Akuntabel Saya menganalisis hasil lembar ceklis
observasi sterilisai alat secara transparan dan jujur
Kompeten Saya menganalisis hasil kegiatan dengan
menampilkan kinerja terbaik dalam melaksanakan
tugas dari pimpinan
Harmonis Saya menghargai hasil observasi dan
evaluasi dari para petugas di ruang tindakan
Adaptif Dalam mengevaluasi hasilkegiatan saya akan
bersikap antusias dan proaktif
Kolaboratif Saya bersikap terbuka terkait adanya
saran dan masukan
Kontribusi terhadap visi, : Terwujudnya kegiatan ini untuk mewujudkan misi
misi, dan Tusi organisasi puskesmas yang ketiga yaitu menciptakan kegiatan-
kegiatan inovasi dalam menunjang pelayanan
kesehatan
Penguatan nilai organisasi : Terjadinya kegiatan ini menjadi menguat nilai adil
yaitu tidak membedakan
68
Tahap Kegiatan 5.2: Mendeskripsikan hasil evaluasi
Tanggal Pelaksanaan : Jumat,02 September 2022
Output : Tersusunya hasil evaluasi

69
Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan laporan Hasil evaluasi
nilai Dasar kegiatan akansangat efektif dalam mengukur kegiatan
untuk perbaikan berkelanjutan
Akuntabel saya akan menyusun laporan hasil
evaluasi secara sistematis, jelas dan jujur (Integritas)
Kompeten Saya menyusun laporan hasil kegiatan
dengan kinerja terbaik.
Harmonis Saya menyelaraskan beberapa data
menjadi satu kesatuan laporan yang utuh.
Loyal Saya menggunaan bahasa yang baik danbenar
sesuai dengan keadaan/hasil sebenarnya sebagai
wujud nasionalisme
Adaptif Saya menyesuaikan format laporan
aktualisasi dengan panduan sistematika penulisan
yang terbaru
Kolaboratif Saya bersikap terbuka untuk bekerja
sama dalam Menghasilkan hasil evaluasi yang
bernilai tambah.
Kontribusi terhadap visi, : Terwujudnya kegiatan ini untuk mewujudkan misi
misi, dan Tusi organisasi puskesmas yang ketiga yaitu menciptakan kegiatan-
kegiatan inovasi dalam menunjang pelayanan
kesehatan
Penguatan nilai organisasi : Terjadinya kegiatan ini menjadi menguat nilai adil
yaitu tidak membedakan

70
Tahap Kegiatan : Melaporkan kepada pimpinan
Tanggal Pelaksanaan : Sabtu 03 September 2022
Output : Pimpinan telah mengetahui hasil kegiatan
aktualisasi, dokumentasi foto

Keterkaitan dengan Nilai- : Berorientasi Pelayanan Saya menyampaikan hasil


nilai Dasar aktualisasi dengan dengan ramah dan sopan
Akuntabel Saya melaporkan hasil kegiatan dengan
jujur dan transparan sesuai dengan hasil yang
sesungguhnya
Kompeten Saya melaporkan hasilaktualisasi dengan
menampilkan kinerja terbaik.
Harmonis Saya melaporkan hasil kegiatan aktualisasi
untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif

71
Loyal Saya berdedikasi untuk melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi kepada pimpinan
Adaptif Saya bersikap proaktif dalam melaporkan
hasil kegiatanaktualisasi.
Kolaboratif Saya terbuka untuk menerima masukan
terkait laporan hasil evaluasi kegiatan dan memberikan
kesempatan kepada para petugas di ruang tindakan
untuk berkontribusi dalam perbaikan pelayanan
kedepanya
Kontribusi terhadap visi, : Tersusunya laporan evaluasi observasi dari kegiatan
misi, dan Tusi organisasi aktualisasi mewujudkan VISI puskesmas lasolo
kepulauan yaitu memberikan pelayan yang berkuawalitas
dan merata untuk mewujudkan masyarakat yg sehat
Penguatan nilai organisasi : Dalam kegiatan ini mewujudkan nilai empati yaitu
melayani dengan sepenuh hati, Ramah bersikap
sopan santun saat bekomunikasi dengan pimpinan
dan Adil, tidak membeda bedakan hasil observasi
petugas diruang tindakan yang berbeda.

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Mengisi lembar observasi atas hasil pengamatan kepada perawat dan bidan di
ruang tindakan Puskesmas Lasolo Kepulauan dalam melakukan sterilisasi alat
sesaat setelah pasien diberikan tindakan

B. TEKNIK ANALISIS DATA


1. Untuk mengetahui pencapaian tindakan sterilisasi yang dilakukan oleh perawat
dan bidan di ruang tindakan Puskesmas Lasolo Kepulauan di lakukan dengan
teknik :
Lembar observasi yang terisi setiap hari (ada pasien) di kumpulkan dan ditabulasi
dijumlahkan jawaban ya dibagi dengan total indikator kali banyak pasien lalu
hasilnya dikali 100% atau dengan rumus:
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑦𝑦𝑦𝑦
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑥𝑥100%
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝

Dengan kriteria:

72
Persentase scoring < 60% , kurang baik
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 < 85%, cukup baik
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 ≥ 85%,, sangat baik

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINDAKAN
HASIL
PETUGAS YANG STERILISASI ALAT
PASIEN OBSERVASI/
MELAKUKAN TINDAKAN SESUAI SOP
INDIKATOR YA
YA TIDAK
I Raden Trisno,S.Kep.Ns 12 🗸🗸
2 Rani, S.Kep.Ns 12 🗸🗸
3 Yeni, S.Kep.Ns 12 🗸🗸
4 Niluh Efi Sufianti,A.Md.Keb 12 🗸🗸
5 Aulya agus AmKG 12 🗸🗸
6 Anita yacub,A.Md.Keb 12 🗸🗸
7 Ali Fauzi,A.Md.Kep 12 🗸🗸
8 Fitri A.Md.Keb 12 🗸🗸
9 Linda Rosa, S.Tr Keb 12 🗸🗸

10 Rahma S.Tr.Keb 12 🗸🗸

10 JUMLAH 120 10

Berdasarkan tabel diatas diperoleh diperoleh :


Presentase scoring pencapaian sterilisasi alat kesehatan dipuskesmas Lasolo
Kepulauan

120
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = x 100%
12x 10

=100%

Berdasarkan analisis data diperoleh presentase scoring pencapaian sterilisasi alat


di ruang tindakan puskesmas Lasolo Kepualauan dengan hasil 100%, ini menunjukan
bahwa perawat dan bidan melakukan Penerapan tindakan sterilisasi alat dengan baik
sesuai dengan SOP

73
4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)

aktualisasi per
Kegiatan

Jumlah
MP
Mata Pelatihan

K-1 K-2 K-3 K-4 K-5


No

Kode Prilaku

Kode Prilaku

Kode Prilaku

Kode Prilaku

Kode Prilaku
Realisasi

Realisasi

Realisasi

Realisasi

Realisasi
Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana

Rencana
Realisai

1. Berorientasi 4 4 Profesio 4 4 Melakukan 3 3 Memahami 4 4 Ramah,cekata 3 3 Ramah,sopan,responsib 18 18


pelayanan nal,rama perbaikan kebutuhan n,melakukan ilitas
h tiada henti pasien perbaikan
tiada henti
2. Akuntabel 4 4 Cermat,d 3 4 Jujur,bertang 4 4 bertanggun 4 4 Jujur,cermat,di 3 3 Transparan,integritas,ju 18 19
isiplin gungjawab gjawab siplin jur
3. Kompeten 4 4 Memberi 4 4 Membantu 4 4 Membantu 4 4 Meningkatkan 3 3 Terus belajar 15 15
kan kebutuhan orang lain kopetensi diri
Kwalitas pasien belajar
terbaik
4 Harmonis 4 4 menghar 2 2 Membangun 2 2 menhargai 2 2 Suka 3 3 Menghargai dan suka 13 13
gai lingkungan menolong menolong
kerja yang
kondusif
5. Loyal 4 4 Menjaga 4 4 Menjaga 3 4 Menjaga 4 4 Setia kepada 3 3 Menjaga nama baik 18 19

74
nama nama baik nama baik NKRI instansi
baik instansi instansi
pimpinan
6. Adaptif 4 4 berinova 3 3 Mengembang 2 2 Terus 3 3 Bertindak 3 3 proaktif 15 15
si kan berinovasi proaktif
kreativitas
7. Kolaboratif 4 4 bekerjasa 4 4 berkontribusi 3 4 Terbuka 4 4 Memanfatkan 3 3 Terbuka dalam 18 19
ma dalam sumberdaya bekerjasama
bekerjasam untuk tujuan
a bersama
Jumblah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 115 118
aktualisasi per 8 8 3 5 1 3 5 5 1 1
Kegiatan

75
4.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

N Kegiatan Tahapan Agustus September


o kegiatan
5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1

1 Melakukan Menyiapka
konsultasi n bahan
kepada konsultasi
atasan Meminta
terkait jadwal
rencana pertemuan
aktualisasi dengan
pimpinan
Melaksana
kan
konsultasi
kepada
pimpinan/
mentor
Meminta
persetujuan
pimpinan/
mentor

76
2 Menyusun Mencari
. SOP referensi
SOP
Menyusun
draft sop
Konsultasik
an sop
kepada ktu
dan mentor
Mengesahk
an SOP
Sterilisasi
3 Melakukan membuat
sosialisasi dan
sterilisasi mencetak
alat
bunner
sebagai
media
sosialisasi
membuat
undangan
sosialisasi

77
dan
menyebark
an
Membuat
daftar
hadir
peserta
sosialisasi
melakukan
sosialisasi
tentang
proses
sterilisasi
alat medis
4 Demonstras Menyiapka
i penerapan n alat dan
steriisasi bahn
memprakti
kan proses
sterilisasi
alat
menyepak

78
ati
komitmen
mutu
kebiasaan
sterilisasi
alat
memasang
poster
sterilisai
alat di
ruang
tindakan
5 Evaluasi membuat
dan form
pelaporan ceklis
kegiatan
dan
melakukan
observasi
Mendeskrip
sikan hasil
evaluasi

79
Melaporka
n kepada
pimpinan

80
4.5 Rincian Pengunaan Biaya
Tabel 4.2 Realisasi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar BERAKHLAK
No Kegiatan Biaya Keterangan
1 Larutan Clorin 50. 000
2 Tinta Printer dan 100.000
kertas
3 Sikat 25.000
4 Kain duk 150.000
5 Jahitkan kain duk 100.000
6 Laminating poster 50.000
7 Cetak bunner 100.000

total RP.525.000

81
4.6 Capaian Penyelesaian Core Isu

No Aspek Kondisi Kondisi Sesudah Keterangan


Sebelumnya
1. Penerapan Tidak adanya Telah dibuatkan SOP Adanya SOP
SOP SOP Sterilisai Sterilisasi Sterilisai
Sterilisasi alat meningkatkan
kualitas pelayanan
dilihat dari
peningkatan
tindakan sterilisasi
alat para petugas
diruang tindakan
yang sesuai
dengan sop
2. Kurang Tidak adanya Alat instrument Proses sterilisasi
memadai kain duk untuk terbungkus rapi dan alat menjadi lebih
sarana dan membungkus steril setelah dijahitkan optimal untuk
prasarana peralatan kain duk mencegah resiko
steril,alat alat penyebaran infeksi
instrument dengan adanya
dibiarkan kain duk
terbuka
3. pemahaman Belum pernah • Telah Adanya kegiatan
dan diadakan Terlaksananya sosialisasi dan
kepatuhan sosialisasi dan sosialisai dan demonstrasi
petugas demonstrasi demonstrasi penerapan proses
dalam proses proses sterilisai sterilisasi alat
proses sterilisasi alat alat ,meningkatkan
sterilisasi • Adanya pemahaman dan
kesepakatan kepatuhan petugas
komitmen dalam melakukan
Bersama sterilisasi alat
yang diperkuat
82
untukmelakukan dengan
sterilisisasi alat penandatanganan
kesepakatan
komitmen.mutu

4.7 Manfaat Terselesaikanya Core Isu


Adapun manfaat terselesaikannya core issue melalui kegiatan aktualisasi yang
telah dijalankan adalah sebagai berikut :
4.1.1 Individu Peserta
1 Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengamalkan
nilai-nilai BerAKHLAK serta nilai-nilaimanajemen ASN dan Smart ASN dalam
menjalankan tugas di rumah sakit.
2 Mengasah kreatifitas dan kemampuan bidan dalam menerapkan Pemberian KIE
dengan media leaflet dan banner
3 Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, danperekat pemersatu bangsa yang
memiliki integritas dan profesional.
4.1.2 Instansi
Manfaat bagi Puskesmas Lasolo Kepulauan adalah tercapainya visi dan misi
puskesmas serta mengimplementasikan nilai-nilai di wilayah kerja Puskesmas Lasolo
Kepulauan.
4.1.3 Stakeholders
Manfaat Terselesaikannya core issue bagi stakeholder adalah data yang didapatkan
dari aktualisasi ini dapat dijadikan rujukandalam pengambilan kebijakan selanjutnya
terutama yang berkaitan dengan promosi kesehatan , Pencegahan dan pengendalian
infeksi.

83
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktualisasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkuat nilai nilai dasar
ASN yaitu BerAKHLAK .Seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam
aktualisasi ini dilakukan dengan menghabituasi nilai-nilai Ber-AKHLAK. Kegiatan
aktualisasi ini juga untuk meng Optimalkan proses sterilisasi alat medis melalu
penerapan SOP

Isu yang diangkat dalam laporan aktualisasi ini adalah kurang optimalnya Proses
sterilisasi Alat di Puskesmas Lasolo Kepulauan,. Hal ini disebabkan belum adanya
penerapan SOP Sterilisai Alat, perawat atau bidan di ruang tindakan jarang melakukan
sterilisasi alat kesehatan setelah digunakan . pemecahan isu tersebut dilakukan dengan
mengoptimalkan Proses sterilisasi alat yang sesuai dengan SOP. dengan melakukan 5
kegiatan yakni ( 1) konsultasi pada pimpinan, (2) Menyususn Standar Operasional
Prosedur ( SOP Sterilisasi ), (3) Melaksanakan sosialisasi sterilisasi alat (4)
mendemonstrasikan proses sterilisasi alat (5) evaluasi dan pelaporan kegiatan.

Dalam setiap tahapan kegiatan pada tindakan sterilisasi alat di Puskesmas Lasolo
Kepulauan penulis mengaitkannya dengan nilai dasar profesi ASN. Nilai dasar tersebut
yakni Berorientasi pelayanan,Akuntabel,.Kompeten,Harmonis, Loyal,Adaptif dan
Kolaboratif. Setelah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi berupa “Optimalisasi Proses
Sterilisai Alat Melalui Penerapan SOP di Puskesmas Lasolo Kepuauan” terjadi
peningkatan kepatuhan petugas di ruang tindakan dalam melakukan Proses Sterilisai
Alat, setelah alat digunakan/kontak dengan pasien.. Pencapaian ini sangat jauh berbeda
dibandingkan dengan sebelum dilakukannya sosialisasi dan demonstrasi tentang Proses
Serilisasi alat kesehatan yang sesuai dengan SOP.

B. Saran/Rekomendasi

1. Untuk Penyelengara

Penulis menyarankan agar kegiatan aktualisasi ini terus berlanjut dan dapat
terusmemberikan manfaat.

84
2. Puskesmas Lasolo Kepulauan

Penulis menyarankan Puskesmas Lasolo Kepulauan untuk terus


mendukung dan mengembangkan kegiatan aktualisasi ini dalam bentuk tindak
lanjut sehingga terjadi kesinambungan dalam hal peningkatan Pelayanan
kesehatan yang lebih optimal. Besar harapan penulis agar seluruh petugas
diruang tindakan baik perawat atau bidan, di puskesmas lasolo kepulauan patuh
dan konsisten melakukan sterilisasi Alat sesuai SOP. Sehingga dapat
meningkatkan kwalitas pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat.
Dan sebagai tindak lanjut upaya promotif pencegahan dan pengendalian
infeksi.

B. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi

Setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, penulis akan tetap melanjutkan


kegiatan peningkatkan pelayanan kesehatan di ruang tindakan Puskesmas
Lasolo Kepulauan dengan terus memantau dan mengajak petugas kesehatan di
ruang tindakan agar rutin melakukan sterilisasi alat kesehatan sesuai SOP

85
DAFTAR PUSTAKA

Basseng, Sammy Farrijana dan Triatmojo Sejati. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Wawasan Bela Negara dan Nilai-nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Farrijana, Sammy, Bambang Suhartono dan sandra Erawanto. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Kesiapan Bela Negara. Jakarta: Lembaga Admistrasi Negara.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Idris, Irfan, dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Kumorotomo,Wahyudi, Nana Rukmana D Wirapradja dan Amir Imbaruddin. 2015. Etika
Publik modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti dan Enda Layuk Allo. 2015. Akuntabilitas. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Latief, Yudi, Andi Suryanto dan Abdul Azis Muslim. 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Permenkes.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. 2014
Permenpan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Rerpublik Indonesia Nomor 25 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
Angka Kreditnya. 2014
Purwanto, Agus Erwan dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga administrasi Negara.

86
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009
tentangPelayanan Publik. Sekretariat Negara. Jakarta.
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole OfGovernment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tim Penulis Lembaga Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi Modul
Pendidikan danPelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Utomo, Tri widodo W, Basseng dan Bayu Hikmat Purwana. Modul Petalihan Dasar
CalonPNS Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat https://www.alodokter.com/infeksi nosokomial/pencegahan
http;/www..mikrobiologi/materi/sterilisasi diakses pada tanggal 6 agustus 2022
http://sop.uin-alauddin.ac.id.v2/sterilisai diakses pada tanggal 6 agustus 2022
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Fauzi,A.Md.Kep

NIP ; 19890620 202012 1 003

Jabatan : Pelaksana Terampil_Perawat

Instansi : Puskesmas Lasolo Kepulauan

adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXI Tahun 2022 berkomitmen
untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) sesuai
kedudukan dan peran sebagai PNS dalam NKRI.

Tabel Rencana Aksi Optimalisasi Proses Sterilisasi Alat Melalui Penerapan SOP di Puskesmas
Lasolo kepulauan

Keterkaitan dengan Nilai


Rencana aksi/ Kegiatan Rencana Waktu
No Dasar BerAKHLAK dan Mata
yang Akan Dilanjutkan Pelaksanaan
Pelatihan Agenda III
1. Menjadikan patuh Berorientasi Pelayanan Setiap selesai
“Menerapkan Sterilisai Akuntabel melakukan
Alat medis di ruang Kompeten tindakan kepada
tindakan " salah satu Harmonis pasien yang
program pedungkug Loyal menggunakan/kon
UKM Puskesmas Lasolo Adaptif tak dengan
Kepulauan Kolaboratif peralatan medis
Manajemen ASN diruang tindakan
Smart ASN Puskesmas Lasolo
Kepulauan

Boenaga, September 2022

Mengetahui Pembuat Komitmen


Mentor Peserta

( MAHUDO,SKM ) ( Ali Fauzi,A.Md.Kep )


NIP. 19670105 198909 1 002 NIP. 19890620 202012 1 003
lampiran
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Melakukan Konsultasi Kepada Mentor
Gambar 1. kegiatan menyiapkan bahan konsultasi
Gambar.2 Jadwal kesepakatan pertemuan dengan mentor via Whatsapp
Gambar.3 melakukan konsultasi dengan mentor
Gambar.4 lembar catatan konsul dan arahan mentor
gambar 5. Lembar Surat Persetujuan kegiatan aktualisasi
LAMPIRAN KEGIATAN 2
Menyusun Standar Operasional Prosedur (Sop)

Gambar.6 kegiatan mencari referensi SOP


Gambar.7 Lembar SK dan SOP Sterilisasi
Gambar 8. konsultasi dengan ibu KTU dan mentor terkait SK dan SOP
Gambar 9. Buki pengesahan SK dan SOP dari pimpinan
LAMPIRAN KEGIATAN 3
Melakukan Sosialisasi
Gambar 10.Menyiapkan bunner sebagai media Sosialisasi
gambar.11 Membuat undangan sosialisasi
Gambar 12.Menyebarkan undangan sosialisasi
Gambar 13.lembar daftar hadir peserta sosialisasi
Gambar 13. Kogiatan sosialisasi di aula puskesmas
Gambar.13 kegiatan membuat kain duk di tempat penjahit,sesuai dengan konsep
dan desain
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Demonstrasi Tentang Proses Sterilisasi Alat
Gambar 14.Menyiapkan Alat dan bahan untuk digunakan dalam proses sterilisasi

2..Memperagakan proses sterilisasi alat sesuai SOP

109
110
Gambar 16. Lembar kesepakatan komitmen mutu sterilisasi alat

111
112
113
Gambar 19. Penandatanganan Komitmen Bersama Petugas Untuk Melakukan Sterilisasi Alat

114
Gambar 20.Memasang Poster Sterilisasi Alat

115
LAMPIRAN KEGIATAN 5
Evaluasi Dan Pelaporan
Gambar 21..Lembar Ceklis Observasi

116
Gambar 22.Observasi Proses Sterilisasi alat kepada perawat dan bidan di ruang
tindakan

117
Gambar 23.Menyusun Laporan Hasil Evaluasi

118
Gambar 24..Melaporkan Hasil Evaluasi Kepada Pimpinan

119
120
121
122

Anda mungkin juga menyukai