Renstra PDF
Renstra PDF
Renstra PDF
RENCANA STRATEGIS
2015 2019
i
Renstra BKPD Prov. Lampung 2015 - 2019
DAFTAR ISI
ii
Renstra BKPD Prov. Lampung 2015 - 2019
IV BAB IV 86
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 86
4.1. Visi dan Misi .......................................................................................... 86
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ................................................ 87
4.3. Strategi dan Kebijakan .......................................................................... 90
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, 90
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program ................................................................................. 91
5.2 Rencana Kegiatan ................................................................................. 91
5.3. Kelompok Sasaran ................................................................................ 92
VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN 114
RPJMD
VII. PENUTUP 116
LAMPIRAN
iii
Renstra BKPD Prov. Lampung 2015 - 2019
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung |1
BAB I PENDAHULUAN
Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Pada
Pemerintah Provinsi Lampung;
19. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2008 tentang Cadangan
Pangan Pemerintah Desa;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan di Daerah;
23. Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/0T.140/10/2009 tentang
Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Sumberdaya Lokal;
24. Peraturan Menteri Pertanian No.65/Permentan/0T.140/12/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
25. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2008 tentang pembentukan
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Selanjutnya Pergub tersebut
diperbaharui melalui Peraturan Gubernur Lampung Nomor 25 tahun 2013
tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung;
26. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 46 Tahun 2009 tentang Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya
Lokal di Provinsi Lampung;
27. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penyediaan dan
Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Provinsi Lampung;
28. Peraturan Gubernur nomor 33 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah di Provinsi Lampung;
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung |5
1. Maksud
Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015-2019
disusun dengan maksud:
a. Memberikan arah pembangunan ketahanan pangan untuk kurun waktu 5
(lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Lampung sebagai penjabaran atas Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Lampung tahun 2015-2019;
b. Memberikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung selama kurun waktu 5
(lima) tahun.
2. Tujuan
Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015-2019
disusun dengan tujuan:
a) Mewujudkan sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antara Renstra BKPD
Provinsi Lampung dengan visi, misi, tujuan, kebijakan, program RPJMD
Tahun 2014-2019 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;
b) Mewujudkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan
proporsi dan kapasitas yang dimiliki dalam pembangunan ketahanan pangan;
c) Menjadi tolok ukur kinerja pembangunan bidang ketahanan pangan sebagai
dasar dalam pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan selama 5 (lima) tahun;
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung |7
Bab I. Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusunan,
maksud dan tujuan, sistematika penulisan.
Bab IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini menjelaskan visi dan misi jangka menengah Kepala Daerah
Provinsi Lampung tahun 2015 -2019. Pada bagian ini juga diuraikan tujuan
dan sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan, dan hubungannya
dengan isu strategis daerah.
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung |8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
5. Pengelolaan administrasi
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
SUB BAGIAN
PERENCANAAN
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari UPT Balai Sertifikasi Mutu
dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian Pada Badan Ketahanan
Pangan Daerah Provinsi Lampung dapat dilihat sebagaimana dibawah ini :
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 12
Struktur Organisasi
UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian Pada
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung
KEPALA UPT
SEKSI SEKSI
PELAYANAN TEKNIS PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
IV/c 1 1
IV/b 2 4
IV/a 4 6
III/d 17 16
III/c 5 9
III/b 16 22
III/a 11 7
II/d 4 3
II/c 1 4
II/b 6 5
I/c - -
I/d - -
Pegawai
S2
S1
D3
SMA
1. Lemari besi 7 7 - -
2. Meja 1 biro 12 12 - -
3. Meja biro 50 50 - -
4. Meja rapat besar 2 2 - -
5. Wireles 2 2 - -
6. Lemari Arsip 6 6 - -
7. AC 1 PK 20 20 - -
8. Meja Rapat 15 14 - -
9. Kursi rapat 100 100 - -
10. Audio Aplifire 1 1 - -
11. Laptop 5 5 - -
12. Handycam 2 2 - -
13. TV 21 3 3 - -
14. TV 29 1 1 - -
15. Printer 11 11 - -
16. Kursi putar biro 66 66 - -
17. Sofa Tamu 5 5 - -
18. Mobil 2 2 - -
19. LCD 3 3 - -
20. Kamera Digital 5 5 - -
21. Komputer PC 8 8 - -
22. Kulkas besar 1 1 - -
23. Kulkas kecil 2 2 - -
24. Filling Kabinet 10 10 - -
25. Rak Buku 2 2 - -
26. Mesin Fax 2 2 - -
27. Instalasi Telpon - - - -
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 16
kinerja kegiatan adalah untuk mengetahui tingkat capaian dari target yang telah
ditetapkan pada Badan Ketahanan Pangan dan kinerja masing-masing program.
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 18
Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung Tahun 2010 - 2014
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas & Target Target IKK Target Target Renstra SKPD Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian padaTahun Ke-
Fungsi SKPD SPM Indikator
2015 Lainnya
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1. Terlaksnanya administrasi - 340 org 12 bln 60 70 70 70 70 60 70 70 70 70 100 100 100 100 100
perkantoran & tersedianya sarana
dan prasarana perkantoran yang
berkualitas
2. Jumlah regulasi ketahanan pangan - 1 reg 1 PerGub 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
3. Ketersediaan pangan utama - 2200 kkal/kap/hr - 2200 2200 2200 2200 2200 2612,74 2578,28 2870,04 2911,84 2.987,84 118,76 117,19 130,45 132,35 135,8
(energi dan protein) 57 gr/kap/hr 57 57 57 57 57 68,75 66,41 58,31 68,23 68,23 120,61 116,51 102,30 119,70 98,07
4. Ketersediaan penguatan cadangan 60 200 ton - 40 40 40 40 40 47,7 46,51 71,3 46,51 19,88 119,25 116,28 178,25 116,28 49,70
pangan
5. Ketersediaan informasi pasokan, 100 100% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
harga dan akses pangan strategis
6. Presentase peningkatan 60 5% 1%/thn 1% 1% 1% 1% 1% 1,28 2,36 0,4 1,32 0,11 128 236 40 132 11
kemandirian dan penanganan
kerentanan pangan masyarakat
7. Jumlah sumber daya manusia yang - 340 org - 60 70 70 70 70 60 70 70 70 70 100 100 100 100 100
terbina/terlatih
8. Peningkatan Pola Pangan 90 93,3 93,3 87,3 88,1 89,8 91,5 93,3 86,8 89,2 90,2 84,3 85,4* 99,43 101,24 100,44 92,13 91,53
Harapan
9 Penurunan konsumsi beras 1,5% - 109,2 kg/kap/thn - 117,3 115,8 114,1 112,5 110,8 116,1 114,5 112,8 111,2 109,5* 98,97 98,88 98,86 98,84 98,83
per tahun
10 Pengawasan & pembinaan 80 72 sertifikat 72 jenis 5 5 7 25 30 10 7 13 100 25 200 140 260 333,33 83
keamanan pangan
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 19
Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung Tahun 2010 - 2014
Uraian Anggaran pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada Tahun Ke- Rasio antara Realisasi AnggaranTahun Rata-Rata
Ke- Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angg Reali
aran sasi
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18
Presentase peningkatan 368.455.000 319.000.000 219.000.000 700.000.000 325.000.000 358.250.250 268.513.500 217.302.000 648.896.300 321.844.000 97 84 99 93 99 4,84 1,3
kemandirian dan
penanganan kerentanan
pangan masyarakat
Ketersediaan penguatan
cadangan pangan 500.000.000 435.000.000 590.000.000 275.000.000 211.995.000 499.119.000 430.956.500 588.111.475 273.521.225 209.765.700 100 99 100 99 99 (19,5) (19,8)
Ketersediaan pangan
utama (energi dan 702.845.000 652.845.000 825.000.000 1.225.000.000 647.385.000 475.409.000 655.764.500 807.503.000 1.199.930.300 643.650.975 68 100 98 98 99 15,33 59,1
protein)
Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan 238.695.000 238.695.000 575.600.000 835.000.000 100.000.000 215.129.000 223.471.500 566.879.000 821.747.000 97.768.900 90 94 98 98 98 66,6 79
akses pangan strategis
Peningkatan Pola
Pangan Harapan 199.905.000 159.905.000 92.240.000 100.000.000 93.652.000 198.192.000 144.157.000 89.287.500 95.728.000 87.962.800 99 90 97 96 94 (35,4) (38)
Penurunan konsumsi
beras 1,5% per tahun 776.964.000 892.476.000 486.000.000 1.263.865.000 455.000.000 754.921.905 888.063.500 472.960.300 1.167.810.405 454.286.200 97 100 97 92 100 (0,4) (1)
Pengawasan &
pembinaan keamanan 932.869.000 947.200.000 685.000.000 2.140.000.000 1.135.000.000 906.817.755 854.757.300 666.969.200 1.977.950.000 1.081.829.950 97 90 97 92 95 25,2 21,1
pangan
Jumlah regulasi
ketahanan pangan 300.000.000 200.000.000 340.000.000 262.913.000 127.454.000 294.371.000 189.660.700 316.481.000 244.692.000 127.216.800 98 95 93 93 100 (18,0) (20)
Terlaksananya
administrasi perkantoran 3.126.398.000 818.864.000 927.160.000 926.222.000 1.290.245.000 3.225.808.784 765.054.237 780.711.448 800.701.694 1.229.167.470 103 93 84 86 95 (54,6) (57,9)
dan tersedianya sarana
prasarana perkantoran
yang berkualitas
Jumlah sumberdaya
manusia yang 42.000.000 46.015.000 60.000.000 72.000.000 - 41.750.000 45.503.700 58.910.500 71.632.200 - 99 99 98 99 - 4,8 4,3
terbina/terlatih
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 20
1. Produksi
Produksi pangan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena terkait
erat dengan ketahanan pangan. Produksi padi mengalami peningkatan, yakni
dari 2.673.844 ton pada tahun 2009 menjadi 3.207.002 ton di tahun 2013,
sedangkan komoditi jagung mengalami penurunan, yakni dari 2.067.710 ton
pada tahun 2009 menjadi 1.760.278 ton di tahun 2013. Komoditi ubi kayu
mengalami peningkatan dari sebesar 7.569.178 ton menjadi 8.329.201 ton di
tahun 2013.
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 21
dari 2.067.710 pada tahun 2009 menjadi 2.126.571 pada tahun 2010,
dan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami penurunan, yaitu
pada tahun 2011 sebesar 7,2%, tahun 2012 sebesar 10,7%, dan tahun
2013 produksinya mengalami kenaikan meski kecil. Penurunan
produksi ini dikarenakan adanya musim kemarau yang ekstrem dan
adanya alih fungsi lahan. Namun demikian produksi jagung Provinsi
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 23
2) Kabupaten
Produksi (Ton)
No. Kabupaten
2009 2010 2011 2012 2013
1. Lampung Barat 645 139 192 107 33
2. Tanggamus 4.194 1.150 2.554 778 130
3. Lampung Selatan 2.017 1.241 694 1.734 789
4. Lampung Timur 1.431 716 1.341 1.060 1.585
5. Lampung Tengah 2.897 1.557 2.397 1.824 987
6. Lampung Utara 2.124 1.162 1.397 1.079 1.101
7. Way Kanan 1.279 868 1.870 1.103 1.265
8. Tulang Bawang 461 247 14 77 10
9. Pesawaran 930 50 301 102 139
1)
10. Pringsewu - 78 202 20 24
2)
11. Mesuji - 10 9 97 10
12. Tulang Bawang - 93 4 4 -
2)
13. Barat - - - - 64
3)
14. Pesisir Barat 125 0 0 0 -
15. Bandar Lampung 50 14 9 8 19
Metro
Jumlah 16.153 7.325 10.984 7.993 6.156
Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung
Catatan : 1) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus
2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang
3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat
Produksi (Ton)
No. Kabupaten
2009 2010 2011 2012 2013
1. Lampung Barat 585 580 765 507 243
2. Tanggamus 762 527 480 750 542
3. Lampung Selatan 598 2.822 1.044 633 1.481
4. Lampung Timur 1.162 1.024 1.149 632 826
5. Lampung Tengah 3.086 3.001 2.379 2.415 2.707
6. Lampung Utara 1.452 4.223 1.873 1.807 1.832
7. Way Kanan 2.019 3.049 3.864 2.195 1.424
8. Tulang Bawang 1.001 248 155 143 136
9. Pesawaran 298 1.133 575 1.081 713
1)
10. Pringsewu - 471 289 106 97
2)
11. Mesuji - 98 71 56 46
12. Tulang Bawang - 368 206 331 245
2)
13. Barat - - - - 336
3)
14. Pesisir Barat 52 42 31 27 34
15. Bandar Lampung 75 31 30 11 14
Metro
Jumlah 11,090 17.617 12.911 10.694 10.676
Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung
Catatan : 1) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus
2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang
3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 26
Sampai tahun 2013 telah ada 124 sertifikat yang dikeluarkan untuk
pelaku usaha dengan 11 komoditi (kencur Powder, Tomat, Wortel. Jambu
Biji, Buah Naga, Buah Jeruk, Nanas, Pepaya, Pisang, Salak dan buah
Manggis).
35000000
30000000
25000000
15000000 Kambing
Sapi Potong
10000000
5000000
0
2009 2010 2011 2012 2013
tahun 2012. Sementara pada tahun 2013 jumlah populasi ternak sapi
potong mengalami penurunan sebesar 26,29% dari tahun
sebelumnya. Ternak ruminansia kecil tiap tahun mengalami
peningkatan jumlah populasinya antara lain populasi Kambing
menjadi 1.253.153 ekor pada tahun 2013. Demikian halnya untuk
ternak unggas dimana populasi ayam ras pedaging mengalami
peningkatan menjadi 29.931.232 ekor.
Secara nasional Provinsi Lampung merupakan penghasil
ternak nomor 2 di Sumatera dan nomor 7 secara nasional dan
sebagai pemasok kebutuhan daging Jabodetabek, Banten dan
sebagian Sumatera. Saat ini Provinsi Lampung mempunyai
ternak kambing khas Lampung yaitu Kambing Saburai.
b). Kabupaten
Populasi (ekor)
No. Kabupaten
2009 2010 2011 2012 2013
1. Lampung Barat 25.552 26.297 18.527 22.708 4.781
2. Tanggamus 6.488 7.150 4.414 5.981 4.453
3. Lampung Selatan 49.640 50.966 108.896 116.954 95.172
4. Lampung Timur 80.806 95.823 152.170 159.779 100.636
5. Lampung Tengah 150.401 163.019 288.449 294.430 226.003
6. Lampung Utara 20.460 22.079 33.279 34.870 25.614
7. Way Kanan 27.150 27.383 35.185 35.544 26.320
8. Tulang Bawang 27.079 27.667 28.363 29.297 22.261
9. Pesawaran 12.877 13.041 17.916 19.072 14.647
10. Pringsewu 9.612 10.093 14.402 15.744 11.502
11. Mesuji 14.468 15.891 9.358 10.655 7.692
12. Tulang Bawang 34.837 33.048 24.484 25.220 14.366
13. Barat * * * * 12.903
14. Pesisir Barat 1.384 1.272 1.688 1.817 2.065
15. Bandar Lampung 2.278 2.337 5.645 5.979 5.068
Metro
Jumlah 463.032 839.321 742.776 778.050 573.483
a) Provinsi
450.000,00
400.000,00
350.000,00
300.000,00
250.000,00 Susu
200.000,00 Telur
150.000,00 Daging Ternak
100.000,00
50.000,00
-
2009 2010 2011 2012 2013
b) Kabupaten
Populasi (ekor)
No. Kabupaten
2009 2010 2011 2012 2013
1. Lampung Barat 12,09 16,11 16,11 107,16 96,69
2. Tanggamus 62,84 33,84 20,14 83,80 72,52
3. Lampung Selatan - - 32,23 33,84 -
4. Lampung Timur - - 2,42 - -
5. Lampung Tengah 25,78 - 22,56 - 3,22
6. Lampung Utara - - - - -
7. Way Kanan - - - - -
8. Tulang Bawang - - - - -
9. Pesawaran - - - - -
10. Pringsewu - - - - -
11. Mesuji - - 806 - -
12. Tulang Bawang Barat 4,03 - 5,64 8,06 -
13. Pesisir Barat - - - - -
14. Bandar Lampung 1,61 1,61 - - -
15. Metro 71,71 58,01 62,04 45,93 43,51
Jumlah 178,06 109,57 967,14 278,79 215,94
Sumber Data : Dinas Peternakan Provinsi Lampung
Produksi (Ton)
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1. Tangkap 173.440,5 150.847,63 162.007,20 150.342,95 169.360,85
2. Budidaya 106.991,21 94.249,28 120.442,41 120.756,22 152.539,39
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan
Ketersediaan pangan sebagai salah satu sub sistem ketahanan pangan yang
berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan
seluruh penduduk dari segi kualitas, kuantitas, keragaman dan keamanannya.
Sebagai gambaran ketersediaan bahan makanan Provinsi Lampung dapat
dilihat pada tabel 25 dibawah ini :
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 35
Tabel 25. Ketersediaan Bahan Makanan Provinsi Lampung Tahun 2009 2014*
Ketersediaan (Ton)
No. Komoditas
2009 2010 2011 2012 2013 2014*
I Pangan Nabati
1. Beras 1.514.814 1.432.074 1.666.050 1.757.069 1.816.864 1.881.047
2. Jagung 1.840.262 1.892.648 1.617.936 1.566.645 1.566.647 1.619.405
3. Kedelai 15.345 6.959 10.435 7.593 5.848 12.893
4. Kacang Tanah 10.536 16.736 12.265 10.159 10.142 9.275
5. Kacang Hijau 3.593 3.277 3.398 2.987 2.458 2.396
6. Ubi Kayu 6.433.801 7.341.955 7.822.178 7.129.248 7.079.821 8.266.543
7. Ubi Jalar 39.636 39.530 42.613 41.719 39.724 38.483
8. Sayur 226.669 254.060 285.069 217.921 211.476 246.512
9. Buah 1.361.309 1.395.020 2.169.480 1.564.898 1.952.532 1.808.458
10 Minyak Goreng 34.180 55.109 92.634 143.540 47.700 498.027
11. Gula Pasir 798.885 760.815 793.911 720.961 793.911 723.711
Standar Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
No. Uraian
WNPG (ATAP 2008) (ATAP 2009 (ATAP 2010) (ATAP 2011) (ATAP 2012) (ATAP 2013)
Energi
2.200 3.660,54 2.612,74 2.578,28 2.870,04 2.911,84 2.987,84
(kal/kap/hr)
1
a. Nabati 3.560,91 2.485,77 2.462 2.791,68 2.800,13 2.877,91
Jumlah Lumbung
No. Kabupaten 2009 2010 2011 2012 2013
1 Lampung Selatan - 5 5 - 5
2 Tulang Bawang - 4 6 - 4
3 Tanggamus - 3 7 - 7
4 Lampung Tengah - 7 7 - 8
5 Lampung Utara - 4 4 - 8
6 Way Kanan - 2 6 - 3
7 Pesawaran - 6 3 - 2
8 Mesuji - 2 2 - 0
9 Lampung Timur - 14 0 - 7
10 Metro - 0 0 - 4
11 Bandar Lampung - 0 0 - 4
12 Lampung Barat - 0 0 - 2
Jumlah - 47 40 - 54
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 40
4. Kabupaten Tanggamus
Pulau Panggung Tanjung Rejo Sri Lestari 3.725
Pugung Way Pring Bina Sejahtera I -
Wonosobo Banyu Urip Toriqul Jannah -
5. Kabupaten Lampung Tengah
Pubian Pekandangan Harapan Jaya 5.500
Tawang Negeri Tawang Maju 5.500
Sinar Negeri Harapan Jaya 5.000
Bandar Mataram Mataram Jaya Tunas Jaya 4.010
Seputih Surabaya Kenanga Sari Sukamaju -
Bandar Mataram Sriwijaya Mekar Jaya -
Sendang Agung Sendang Agung Bina Lestari -
6. Kabupaten Lampung Utara
Abung Selatan Kembang Sumber Makmur 4.000
Abung Timur Gading Usaha Maju 3.500
Abung Semuli Rejo Mulyo Wahana Tani 3.560
Abung Surakarta Semuli Raya Karya Tani II -
Karya Sakti
7. Kabupaten Pesawaran
Padang Cermin Pesawaran Karya Subur 4.000
Gedung Tataan Indah Makarti Jaya 2 5.500
Punduh Pidada Kutoarjo Ariska II 6.500
Way Lima Bangun Rejo Rukun Sentosa -
Kedondong Sidodadi Sri Rejeki I -
Tegineneng Tanjung Rejo Rukun Tani -
Margomulyo
8. Kabupaten Mesuji
Mesuji Sidomulyo Ngudi Rukun -
Panca Jaya Adi Mulyo Bina Usaha -
9. Kabupaten Way Kanan
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 41
6. Way Kanan
Negeri Besar Pagar Iman Sumber Rejeki 4.000
Bahuga Sapto Renggo Makmur II 4.000
Pakuan Ratu Negara Tama Marem Tani 4.000
Negara Batin Purwa Negara Tunas mekar 5.600
Banjit Kemu Sido Maju I 7.000
Bumi Agung Bumi Agung Bina Karya I 5.200
7. Pesawaran
Gedongtataan Negeri Sakti UPTD BBU -
Negeri Katon Sinar Bandung Sinar Jaya 4.000
Tegineneng Rejo Agung Karya Maju 4.000
8. Mesuji
Rawajitu Utara Kurnia Agung Eka Jaya 800
Mesuji Timur Pangkal Mas Harapan Jaya 2.400
Mulya
III Lumbung Pangan DAK 2013
1. Lampung Barat
Bandar Negeri Suoh Bandar Agung Sumber Barokah -
Sukau Sukamulya Talang Jawa -
2. Way Kanan
Bumi Agung Karangan Harapan Jaya II -
Negeri Besar Negeri Jaya Makmur -
Negara Batin Purwo Agung Harapan Maju -
3. Lampung Utara
Abung Tinggi Ulak rengas Sido Rukun -
Kotabumi Selatan Bandar Putih Pelita Sejahtera -
Abung Selatan Abung Jayo Muda Berdikari -
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 42
6. Tanggamus 2q
Kota Agunng Barat Kesugihan Bina Karya -
Pugung Gunung Kasih Cempaka -
Talang lebar Harapan Maju -
Talang Padang Negri Agung Karya Maju -
Semaka Sukaraja Cipta Karya 3 -
Sudimoro Sri Rejeki 3 -
Pulau Panggung Sri Menganten Jaya Makmur -
7. Pesawaran
Way Lima Way Harong Karya Muda -
Negeri Katon Ponco Kresno Mekar Berseri -
8. Lampung Selatan
Natar Pancasila Agung Lestari -
Way Sulan Talang Harapan Jaya -
Kalianda Agom Srikencono 4 -
Merbau Mataram Merbau Ngudip Rejeki -
Seragi Mataram Barokah -
Marga Jasa
9. Kota Metro
Metro Selatan Rejomulyo Laksana I -
Metro Timur Tejosari Tunas Muda -
Metro Utara Purwoasri Setuju -
Banjar sari Tunas Karya -
10. Kota Bandar Lampung
Tanjung Senang Way Kandis Rukun Sentosa -
Pematang Mulya Tani -
Rajabasa Jaya Wangi Harapan Kita -
Sukarame Rajabasa Jaya Mitra Karya -
Way Dadi
1. Operasi Pasar
Operasi pasar dilaksanakan sebagai upaya untuk pengendalian harga
pangan pokok apabila harga telah melebihi 15% dari harga umum yang
berlaku. Dalam pelaksanaan dibawah koordinasi Pemerintah Provinsi
sedangkan sebagai pelaksana adalah Bulog Divre Lampung. Operasi
pasar dilakukan juga apabila ada permintaan dari Kabupaten/Kota.
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 44
2. Pasar Murah
Dalam upaya pengendalian harga pangan pokok selain Operasional
Pasar dilaksanakan juga pasar murah, yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, ormas, swasta, BUMN maupun
BUMD, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan nasional (HBKN).
4. P-LDPM
Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani padi dan jagung, adalah :
a. Keterbatasan modal usaha untuk melakukan kegiatan
pengolahan, penyimpanan, pendistribusian/pemasaran
b. Posisi tawar petani yang rendah
c. Keterbatasan akses pangan (beras) saat paceklik yang
disebabkan karena tidak memiliki cadangan pangan yang cukup.
Guna menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh petani, poktan,
gapoktan di daerah sentra produksi padi dan jagung, Badan Ketahanan
Pangan daerah provinsi Lampung sejak tahun 2009 melalui dana APBN
untuk memperkuat modal dan kemampuan Gapoktan melaksanakan
program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM).
Pelaksanaan P-LDPM Provinsi Lampung dimulai pada tahun 2009
sampai dengan sekarang, dengan peserta sebagai berikut :
a) Tahun 2009
b) Tahun 2010
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 45
c) Tahun 2011
d) Tahun 2012
e) Tahun 2013
Tahap penumbuhan sebanyak 6 Gapoktan di 3 Kabupaten, yaitu :
Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur dan
Kabupaten Tanggamus;
Tahap pengembangan sebanyak 15 Gapoktan di 6 Kabupaten,
yaitu: Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Selatan,
Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara,
Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Way Kanan;
Tahap mandiri 17 Gapoktan di 6 Kabupaten, yaitu : Kabupaten
Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten
Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten
Tanggamus dan Kabupaten Way Kanan.
f) Tahun 2014
Tahap Penumbuhan sebanyak 6 Gapoktan di 2 Kabupaten yaitu
Lampung Timur dan Tengah.
Tahap Pengembangan sebanyak 12 Gapoktan yang terdiri dari 6
Gapoktan 2012 sebanyak dan 6 Gapoktan 2013 yang terdiri dari
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur dan Tanggamus
Tahap Mandiri sebanyak 15 Gapoktan di Kab. Lampung Selatan,
Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tanggamus.
5. 2013 Lampung Tengah Anak Ratu Aji Karang Jawa Margo Mukti
Sendang Agung Sendang Asri Mekar Sari
Bekri Bangun Sari Bangun Tani
Lampung Timur
Mataram Baru Kebon Damar Maju Lestari
Labuhan Ratu Labuhan Ratu VIII Karunia
Tanggamus
Semaka Karang Agung Sinar Jaya
6 2014 Lampung Timur Mataram Baru Tulung Pasik Lestari
Braja Selebar Braja Harjosari Mitra Tani
Batang Hari Sumber Agung Karya Mandiri
Lampung Tengah Trimurjo Pujo Basuki Maju Laras
Anak Ratu Aji Bandar Putih 2 Tani Sejahtera
Punggur Asto Mulyo Podo Makmur
Lampung Timur Sekampung Sambi Karto Gemari
Braja Selebah Braja Kencana Tani Makmur 2
Lampung Selatan Sragi Mandala Sari Suka Makmur
Ketapang Bangun Rejo Subur Makmur
Purbolinggo Taman Fajar Fajar Makmur
Lampung Tengah Anak Ratu Aji Karang Jawa Margo Mukti
Sendang Agung Sendang Asri Mekar Sari
Bekri Bangun Sari Bangun Tani
Lampung Timur Mataram Baru Kebon Damar Maju Lestari
Labuhan Ratu Labuhan Ratu 8 Karunia
Tanggamus Semangka Karang Agung Sinar Jaya
Terkait dengan hal tersebut, analisis harga pangan menjadi hal penting
guna perumusan kebijakan stabilisasi harga dan peningkatan produksi
pangan serta membuat peramalan harga pangan ke depan. Daftar Harga
Komoditas Pangan dapat dilihat pada tabel 33 berikut :
dan kelaparan di level keluarga dan individu karena rendahnya daya beli atau
masalah distribusi.
C. Konsumsi Pangan
(gram/Kap/Hari)
D. Keamanan Pangan
Dari hasil pemantauan, produk pangan segar yang tidak aman terutama
produk pangan segar asal impor dan yang berharga relatif mahal. Untuk
menjaga keamanan pangan di Lampung, Pemerintah daerah secara aktif
memberikan dana untuk melakukan survey keamanan pangan kepada
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 53
Tabel 39. Hasil Uji Residu Pestisida Komoditi dan Lahan di Provinsi
Lampung Tahun 2010
No. Komoditi Lokasi Keterangan
1. Jambu Mutiara Batu Putu, Bandar Lampung Negatif
2. Buah Naga Putih Batu Putu, Bandar Lampung Negatid
3. Buah Naga Merah Batu Putu, Bandar Lampung Negatif
4. Manggis Kota Agung, Tanggamus Negatif
5. Manggis Mulang Maya, Tanggamus Negatif
6. Nanas Punggur, Lampung Tengah Profenofos, Dibawah
BMR
Tabel 40. Hasil Uji Residu Pestisida di Provinsi Lampung Tahun 2011
No. Komoditi Lokasi Keterangan
1. Kacang Panjang Pasar Kalianda Negatif
2. Cabe Merah Pasar Kalianda Negatif
3. Timun Pasar Kalianda Profenofos, di bawah BMR
4. Apel Pasar Kalianda Negatif
5. Buah Naga Pasar Kalianda Negatif
6. Pepaya Pasar Kalianda Negatif
7. Kacang Panjang Pasar Natar Negatif
8. Cabe Merah Pasar Natar Negatif
9. Timun Pasar Natar Profenofos, di bawah BMR
10. Apel Pasar Natar Negatif
11. Buah Naga Pasar Natar Negatif
12. Pepaya Pasar Natar Negatif
13. Buah Naga merah Batu Putu Negatif
14. Cabe Keriting Lampung Tengah Negatif
15. Semangka Lampung Tengah Negatif
16. Cabe Rawit Lampung Tengah Negatif
17. Selada Lampung Tengah Negatif
18. Terong Lampung Tengah Negatif
19. Pisang Ambon Lampung Tengah Propinep, dibawah BMR
20. Pepaya Lampung Tengah Negatif
21. Kol Lampung Tengah Negatif
22. Tomat Rampai Lampung Tengah Negatif
23. Sawi Lampung Tengah Negatif
24. Pare Lampung Tengah Negatif
Tabel 41. Hasil Uji Residu Pestisida di Provinsi Lampung Tahun 2012
No. Komoditi Lokasi Keterangan
1. Beras (Pemutih Klorin) Psr Tradisional Negatif
2. Pear Supermarket Diazinon, di bwh BMR
3. Apel Merah Supermarket Fentoin, Diazinon, dibwh BMR
4. Anggur Supermarket Negatif
5. Kembang Kol Psr Tradisional Negatif
6. Kacang Panjang Psr Tradisional Negatif
7. Wortel Psr Tradisional Profenofos
8. Jeruk Santang Psr Tradisional Fention, Diazinon, diatas BMR
9. Pisang Ambon Psr Tradisional Negatif
10. Bayam Cabut Psr Tradisional Negatif
11. Sawo (Pewarna) Lampung Tengah Negatif
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 55
Tabel 43. Hasil Uji Residu Antibiotika Pada Pangan Olahan Asal
Daging Di Provinsi Lampung tahun 2012
Jenis Antibiotika
Jenis Jumlah
No Macrol Aminiglik
Sampel Sampel Penicilines Tetracylines Sulfa
ides osides
1 Dendeng 8 0 3 3 3 0
2 Abon 10 0 2 0 1 0
3 Sosis 10 0 4 0 0 0
4 Nugget 10 0 5 0 1 0
5 Burger 3 0 2 1 0 0
Jumlah 41 0 16 4 5 0
Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
22 Sutrisno Perorangan 0,50 Ds. V Astomulyo Nanas
Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
23 Ngadimin Perorangan 0,37 Ds. V Astomulyo Nanas
Kec. Punggur
Kab. Lampung Tengah
24 Hasan Basri Perorangan 1,00 Pekon Menggala Manggis
Kec. Kota Agung Timur
Kab. Tanggamus
25 Ambariyanto Perorangan 1,00 Desa Talang Baru Pisang
Kec. Sido Mulyo
Kab. Lampung Selatan
26 Tuwuh A. Perorangan 1,00 Desa Talang Baru Pisang
Saputra Kec. Sido Mulyo
Kab. Lampung Selatan
27 Beben Wu Perorangan 1,00 Desa Talang Baru Pisang
Kec. Sido Mulyo
Kab. Lampung Selatan
28 Suroso Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
29 Sarno Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
30 Parwanto Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
31 Purnomo Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
32 Arif S. Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
33 Siget Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
34 Miran Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
35 Uyoto Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
36 Tukijo Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
37 Suntoro Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
38 Atam A. Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
39 Alam A. Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
40 Budi Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Hermawan Mekarsari Agung, Lamteng der
41 Suparmi Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
42 Ngadio Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
43 Supratman Poktan 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Mekarsari Agung, Lamteng der
44 Sumanto Poktan Tani 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Harapan Agung, Lamteng der
45 Pujiono Poktan Tani 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Harapan Agung, Lamteng der
46 Sandi Poktan Tani 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Harapan Agung, Lamteng der
47 A. Muheri Poktan Tani 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Harapan Agung, Lamteng der
48 Wasirun Poktan Tani 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Harapan Agung, Lamteng der
49 Dapi Poktan Tani 1 Kp. Fajar Asri, Kec. Seputih Kencur/Pow
Harapan Agung, Lamteng der
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 60
TABEL 50. REKAP HASIL UJI CEPAT ( FORMALIN, BORAKS, METHYL YELLOW, PESTISIDA
DAN RHODAMIN B) DAN UJI LABORATURIUM PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
KEADAAN SAMPAI DESEMBER 2014
Jumlah
Hasil Uji Jumlah Jumlah komoditi Hasil Uji Asal Komoditi
Jenis uji Sampel
No. Kabupaten Komoditi
Yang Diuji Positif Aman
Sayur Buah Sayur (+) Sayur (-) Buah (+) Buah (-)
Negatif Terdeteksi dikonsumsi
Buah dan
1 L. Barat Formalin 10 5 5 5 Sayur 5 5 2 3 3 2 Pasar Sekincau, Pasar Hamtobio
Buah dan Pasar Pringsewu, Candra
2 Pringsewu Formalin 15 13 2 13 Sayur 8 7 1 7 1 6 Supermarket
Boraks 1 1 0 1 Bakso Pasar Gading Rejo
Buah dan
Pestisida 9 8 1 8 Sayur 5 4 1 4 0 4 Pasar Induk Pringsewu
Rhodamin B 1 0 1 0 Pacar Cina Pasar Gading Rejo
Buah dan
3 Tanggamus Formalin 10 8 2 8 Sayur 5 5 2 3 0 5 Pasar Purwodadi Gisting
Buah dan
Pestisida**) 5 1 4 5 Sayur 4 1 0 4 0 1 Gisting Atas
Buah dan
4 Pesawaran Formalin 10 6 4 6 Sayur 7 3 4 3 0 3 Pasar Sukaraja Gedung Tataan
Pestisida**) 3 0 3 3 Sayuran 3 0 0 3 0 0 Desa Bungursari Gedung Tataan
Buah dan
5 T. Bawang Formalin 11 9 2 9 Sayur 9 2 1 8 1 1 Pasar Tulang Bawang
Buah dan
6 Metro Formalin 11 10 1 10 Sayur 6 5 0 6 1 4 Pasar Cendrawasih Metro
Pestisida**) 1 0 1 1 Sayuran 1 0 0 1 0 0 Desa Karang Rejo Metro Utara
Buah dan
7 B. Lampung Formalin*) 5 2 3 2 Sayur 1 4 0 1 3 1 Pasar Cimeng, Candra Supermarket
Buah, Sayur
8 L. Timur Formalin 11 10 1 10 dan Ikan Segar 3 8 0 3 1 7 Pasar Sukadana dan Pasar Pekalongan
Rhodamin B 1 0 1 0 Cendol Pasar Sukadana
Boraks 1 1 0 1 Bakso Pasar Sukadana
9 L. Selatan Formalin 9 8 1 8 Buah dan 5 4 0 5 1 3 Pasar Inpres Kalianda
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 64
Sayur
Bakso ikan,
Formalin 2 2 0 2 tahu
Boraks 1 1 0 1 Bakso ikan SD Bumi Agung
Rhodamin B 3 1 2 1 Minuman agar SD Bumi Agung, SD Way Urang
Methyl Manisan
Yellow 1 1 0 1 mangga SD Bumi Agung
batagor, bakso,
10 L. Tengah Boraks 4 4 0 4 nugget, SDN 1 Gunung Sugih
bakso ayam
SD swasta Insan Kamil
Arum manis, Es SD swasta Insan Kamil, SDN 1
Rhodamin B 2 1 1 1 doger Gunung Sugih
Metyl Yellow 1 1 0 1 Sawo 0 1 0 0 0 1 Bandar Jaya
Formalin 10 9 1 9 Buah dan sayur 6 4 0 5 1 3 Bandar Jaya
Sayuran dan
Pestisida**) 4 0 4 4 Buah 2 2 0 2 0 2 Petani Trimorjo
11 L. Utara Pestisida 4 3 1 3 sayuran 4 0 1 3 0 0 Pasar Pagi Lampung Utara
Pasar pagi dan Pasar Buah Pelabuhan
Formalin 7 7 0 7 Sayuran , Buah 2 5 0 2 0 5 Kotabumi
Pasar Baradatu, Pasar Blambangan
12 Way Kanan Formalin 11 10 1 10 sayuran , Buah 7 4 0 7 1 3 Umpu dan Liok
13 T.B Barat Pestisida 3 2 1 2 Sayuran 3 0 1 2 0 0 Pasar Panaragan
Pasar Panaragan dan Pasar Mulya
Formalin 8 7 1 7 Sayuran , Buah 4 4 0 4 1 3 Asri
Sayuran dan
14 Mesuji Pestisida 4 2 2 2 Buah 3 1 2 1 0 1 Pasar Brabasan
Formalin 6 5 1 5 Sayuran , Buah 2 4 0 2 1 3 Pasar Brabasan
Jumlah 185 138 47 150 95 73 15 79 15 58
Persentase (%) 100 74,59 25,41 81,08 15,79 83,16 20,55 79,45
Ket;
*) Telah dilakukan Uji Lab.terhadap anggur, hasil positif formalin
**) Telah dilakukan uji Laboraturium pestisida, hasilnya beberapa komoditi positif terdeteksi pestisida, namum masih dibawah batas maksimum residu (BMR) (Masih aman untuk dikonsumsi ikonsumsi)
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 65
E. Kemiskinan
10 PRINGSEWU 1 16 8 44 30 2
11 MESUJI 24 12 - 32 7 1
12 TUBA BARAT 13 15 1 33 17 -
13 BANDATR LAMPUNG - 2 2 14 61 19
14 METRO - 2 0 1 17 2
JUMLAH 172 512 307 935 497 41
TOTAL DESA 2464
Dari tabel 51 dapat terlihat bahwa masih banyak daerah rentan pangan yang
masih menjadi prioritas utama (Prioritas I) dalam pembangunan ketahanan
pangan di Provinsi Lampung. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah Provinsi
Lampung terus mendorong kabupaten/kota yang terdapat kecamatan/desa
dalam kondisi rentan pangan untuk terus melakukan monitoring dengan
melibatkan masyarakat dalam suatu sistim informasi dini, melakukan studi
untuk kemudian diperoleh akar masalah kemiskinan dan kerentanan pangan di
daerahnya. Dari hasil tersebut dapat disusun program untuk mengatasi
kerentanan tersebut. Salah satu upaya Pemerintah Daerah Provinsi Lampung
dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penanganan daerah rawan pangan
adalah melalui penguatan cadangan pangan yang sewaktu-waktu dapat
dipergunakan bila diperlukan. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung juga terus
Renstra 2015-2019
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung | 67
Kerawanan pangan dan gizi buruk masih cukup memprihatinkan, masalah ini
sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, yang menjadi akses terhadap
kesehatan, pendidikan, informasi dan memperburuk daya beli. Kasus gizi buruk
yang terjadi di Provinsi Lampung disajikan pada tabel 52 sebagai berikut :
Tabel 52. Jumlah Kasus Gizi Buruk di Prov. Lampung Tahun 2009 - 2013
Kasus Gizi Buruk Gizi Buruk yang Ditangani
Kabupaten/Kota
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013*
Bandar Lampung 33 36 32 24 33 36 32 24
Lampung Selatan 26 19 40 12 26 19 40 12
Lampung Tengah 11 22 14 27 11 22 14 27
Lampung Utara 11 12 13 14 11 12 13 14
Lampung Barat 4 - 4 18 4 - 4 18
Tulang Bawang 4 16 19 20 4 16 19 20
Metro 6 8 10 28 6 8 10 28
Lampung Timur 42 27 33 12 42 27 33 12
Tanggamus 1 0 3 7 1 - 3 7
Way Kanan 5 8 8 7 5 8 8 7
Pesawaran 23 11 8 5 23 11 8 5
Mesuji 5 4 4 7 5 4 4 7
T. Bawang Barat 11 12 23 17 11 12 23 17
Pringsewu 1 10 14 5 1 10 14 5
Jumlah 183 185 225 203 134 183 185 225 203 134
Sumber Data : Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
PROGR 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
AM
Administr 536.93 555.208 632.160 735.845. 646.475. 506.09 511.781 516.895. 688.134. 629.236.3
asi 8.000 .000 .000 000 000 4.790 .537 948 494 70
Perkantor
an
Sarana & 65.000. 229.000 95.000. 88.982.0 520.450. 45.073. 218.162 88.609.5 11.500.0 477.347.0
Prasaran 000 .000 000 00 000 000 .500 000 00 00
a
Disiplin 42.000. 42.000. 60.000. 72.000.0 0 41.750. 41.750. 58.910.5 71.632.0 0
Aparatur 000 000 000 00 000 000 00 00
Pelaporan 42.000. 34.656. 200.000 101.395. 123.320. 38.332. 34.111. 175.206. 101.067. 122.584.1
Capaian 000 000 .000 000 000 500 000 000 200 00
Kinerja &
Keuangan
Diversifik 4.019.7 3.845.1 3.812.8 6.801.77 3.095.48 3.702.1 3.724.0 3.725.49 6.430.27 3.024.325.
asi & 33.000 21.000 40.000 8.000 6.000 09.910 63.000 3.475 5.430 325
Ketahana
n Pangan
Total 4.705.6 4.710.0 4.800.0 7.800.00 4.385.73 4.333.3 4.529.8 4.565.11 7.302.60 4.253.492.
APBD 71.000 00.000 00.000 0.000 1.000 60.200 68.073 5.423 9.124 795
A. Tantangan
B. Peluang
1) Revitalisasi cadangan pangan masyarakat;
2) Potensi yang dikuasai oleh masyarakat yang berusaha dibidang jasa
pemasaran, pengangkutan, pengolahan dan penyimpanan cukup besar,
namun masih perlu ditingkatkan dan diberdayakan untuk menjadi usaha
yang efisien, berdaya saing dan berkelanjutan;
3) Peluang yang besar untuk mengembangkan sistem distribusi pangan
yang efisien dengan meningkatkan sarana dan prasarana distribusi
pangan;
4) Lampung memiliki potensi pangan yang sangat besar dan beragam dan
tersedianya lahan pekarangan yang cukup luas di pedesaan dan belum
dikelola secara optimal untuk penyediaan bahan pangan yang beragam,
bergizi dan aman;
5) Meningkatnya permintaan pangan segar baik di dalam maupun luar
negeri.
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 73
BAB III
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih
1. Visi
Maju
Maju mempunyai konotasi modern atau industrialized, dan menatap atau
berorientasi ke depan. Kemajuan mencakup domain perekonomian, sain dan teknologi,
pendidikan dan civilization(politik dan hukum) perekonomian yang maju umumnya
berbasis industri, perdagangan dan jasa, didukung oleh infrastruktur yang memadai,
berkualitas dan berskala tinggi. Proses produksi didukung oleh penerapan sain dan
teknologi yang kental. Tingkat pendapatan masyarakat tunggi dengan pembagian yang
adil dan merata. Kemajuan suatu bangsa seperti diuraikan dalam visi pembangunan
nasional juga diukur berdasarkan indikator kependudukan, ada kaitan yang erat antara
kemajuan suatu bangsa dengan laju pertumbuhan penduduk, termasuk derajat
kesehatan.
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 76
Menjadi provinsi yang maju adalah cita-cita yang ingin diwujudkan oleh
masyarakat Lampung sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang dapat menentukan
nasib sendiri dengan segala potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusianya
sebagai bentuk kemandirian dan kemajuan. Namun karena pemahaman kemandirian
bukanlah keterisolasian maka ketergantungan pada wilayah Provinsi lain dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu keniscayaan.
Sejahtera
2. M I S I
Tabel54.Pokok-PokokVisiBadanKetahananPanganKementerianPertanian
Pokok-pokokVisi MaknaVisi
Ketahanan Pangan Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta
tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan
Penganekaragaman Upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan
Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada
potensi sumber daya lokal
Sumber Daya Lokal Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan keunggulan kompetitif dan komparatif
wilayah, komoditas pangan, dan meningkatkan efisiensi
Kedaulatan Pangan Hak negara dan bangsa yang secaramandiri
menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas
pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang
sesuai dengan potensi sumber daya lokal
Kemandirian Pangan Kemampuan Negara
danbangsadalammemproduksipangan yang
beranekaragamdaridalamnegeri yang
dapatmenjaminpemenuhankebutuhanpangan yang
cukupsampaiditingkatperseorangandenganmemanfaatk
anpotensisumberdayaalam, manusia, sosial,
ekonomidankearifanlokalsecarabermartabat
Dari Visi dan Misi tersebut terlihat bahwa Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung memiliki kesamaan cita-cita untuk memantapkan ketahanan
pangan. Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaranstrategis yang
hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut :
Misi Pertama : Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian
pangan
Sasaran : Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,
seimbang dan aman untuk memenuhi kebutuhan energi per kapita.
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 81
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
detail kondisi lingkungan dan ekosistem sebuah wilayah, termasuk kondisi ekonomi
dan sosial masyarakat di wilayah tersebut. Keberadaan RTRW dan juga sangat
bermanfaat. Karena menjadi pedoman dalam menyusun rencana pembangunan baik
jangka panjang, menengah, demikian juga rencana kerja pemerintah jangka pendek.
Pembangunan kedaulatan pangan tidak lepas dari ketersediaan lahan. Dalam
RTRW telah disebutkan kawasan peruntukan pertanian yaitu wilayah budidaya
pertanian pangan dan hortikultura pada kawasan lahan pertanian basah maupun kering
baik berupa lahan beririgasi, lahan reklamasi rawa pasang. Kawasan peruntukan
pertanian ini ditetapkan dengan tujuan melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan
secara berkelanjutan, menjamin tersedianya lahan pertanian pangan dan hortikultura
secara berkelajutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan,
melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani, meningkatkan
kemakmuran, kesejahteraan petani dan masyarakat, meningkatkan perlindungan dan
pemberdayaan petani, meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang
layak, mempertahankan keseimbangan ekologis, mewujudkan revitalisasi pertanian
ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan, lahan
pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian pangan
dan hortikultua berkelanjutan. Kawasan Pertanian Lahan Basah adalah Kawasan yang
fungsi utamanya diperuntukkan bagi kegiatan pertanian pangan dan hortikultura yang
didukung oleh kondisi dan topografi tanah yang memadahi dan sumber utama
pengairannya berasal dari irigasi, dapat ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan dan
cadangan lahan pertanian pangan yang dilindungi agarberkelanjutan.
buah bangunan. Pada DI Batang Hari Utara kerusakanmeliputi: saluran sepanjang 209
m, 442 buah pintu air; dan 172 buah bangunan.Pada DI Way Rarem meliputi: saluran
sepanjang 2500 m, 79 buah pintu air,dan 15 buah bangunan. Pada sisi lain, kondisi
jaringan tersier yang airnyaterjamin umumnya dalam kondisi baik, namun pada petak
tersier yang kurangcukup mendapatkan air umumnya mengalami kerusakan dengan
proporsi rata-ratamencapai sekitar 30%.Pada tahun 2004, terdapat bendungan
sebanyak 2 buah dan embung sebanyak41 unit, sedangkan pada tahun 2007
bendungan bertambah menjadi 3 buah danembung 84 unit. Fasilitas pengairan tersebut
mampu mengairi sawahfungsional seluas 230.062 Ha dan pada tahun 2012 menjadi
535.124 Ha.
burung dan antraks yang mengakibatkan kematian. Dari hasil pemantauan yang
dilakukan, permasalahan yang menyertai penanganan keamananpangan diakibatkan
oleh kurangnya pengetahuan produsen pangan dalam praktek penanganan pangan
yang aman, belum optimalnya kontrol peredaran bahan berbahaya untuk pangan,
belum efektifnya pengawasan keamanan pangan dan penerapan sanksi bagi pelanggar
peraturan keamanan pangan secara tegas.
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 86
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi
Visi adalah kondisi yang dicita-citakan untuk di wujudkan. Secara ontologis, visi
merupakan das sollen, yaitu apa yang sebenarnya menjadi tujuan atau keinginan
yang ideal yang disepakati oleh seluruh stakeholders dan terkristalisasi dalam bentuk
jati diri.
Pada umumnya visi dibangun untuk mendorong semangat seluruh stakeholders agar
dapat berperan serta aktif dalam pembangunan dan sekaligus sebagai inspirasi
untuk menggerakkan seluruh kemampuan stakeholders untuk secara bersama dan
sinergis membangun daerah.
Masyarakat Lampung berkehendak untuk menjadikan visi pembangunan sebagai
aspirasi, peta jalan atau langkah strategik, energi masyarakat untuk pembangunan,
dan identitas masyarakat untuk bergerak ke arah yang lebih maju, baik secara
komparatif ataupun secara kompetitif. Visi pembangunan Provinsi Lampung ini
merupakan kondisi akhir daerah dan wilayah Lampung yang dikehendaki oleh
seluruh komponen pemangku kepentingan (stakeholders) di Provinsi Lampung
dalam periode 20152019.
Hal-hal penting memasuki tahapan III dari RPJPD Provinsi Lampung, adalah:
1. Mengembangkan kemajuan daerah dan meningkatkan pemerataan kualitas dan
kesejahteraan antar wilayah;
2. Dinamika ekonomi yang atraktif dimantapkan dengan memperluas jangkauan
jaringan kerja kegiatan ekonomi dalam skala Nasional dan Internasional.
3. Pengembangan, Pemanfaatan dan penerapan Iptek serta Penguatan Inovasi pada
upaya optimalisasi pendayagunaan potensi sumber daya dan infrastruktur.
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung sama dengan visi Provinsi
Lampung Tahun 20152019 yaitu:
Visi tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Provinsi Lampung daerah yang maju
dan berdaya saing, dengan pengertian Provinsi Lampung menjadi daerah dengan
kinerja ekonomi tinggi dimana untuk menjadi daerah yang maju harus di dukung
dengan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya yang tinggi akan
didapatkan bila status kesehatan masyarakat Provinsi Lampung juga tinggi. Menjadi
wilayah sejahtera mempunyai pengertian bahwa masyarakat Provinsi Lampung yang
sejahtera dalam arti sejahtera secara ekonomi, makmur dengan pembagian yang
lebih adil dan merata, jumlah penduduk terkendali, derajat kesehatan tinggi, angka
harapan hidup tinggi, kualitas pelayanan sosial lebih baik. Masyarakat sejahtera juga
harus terjamin hak-haknya dan memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan
hidup, memperoleh pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial serta
kebutuhan dasar yang layak.
4.2. MISI
Sektor Ketahanan Pangan masuk dalam Misi Pertama dalam RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Tahun 2015 2019 Provinsi Lampung
yaitu Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Kemandirian
Daerah.
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 88
Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth)
melalui pengembangan potensi dan keunggulan yang dimiliki Provinsi Lampung
dengan memperkuat investasi (pro investment) diberbagai sektor dan ekonomi yang
berbasis kerakyatan dan kemitraan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ditandai juga
oleh upaya pemerataan dengan trickle down effect yang tinggi.
Upaya memperkuat ekonomi Lampung dengan mengembangkan potensi dan
keunggulan yang dimiliki dengan orientasi ekonomi nasional dan global. Ekonomi
berbasis agro terus dimantapkan dan diperkuat, kemudian ditransformasikan ke
ekonomi berbasis industri, perdagangan, dan jasa berbasis teknologi. Investasi baru
(dalam dan luar negeri) harus dipacu untuk memperluas kesempatan kerja.
Pembangunan ekonomi dan pemerataannya harus diorientasikan untuk mengurangi
pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah
penduduk miskin. Pembangunan ekonomi tidak mengeksploitisasi sumber daya alam
dan tidak merusak lingkungan.
Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut :
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 89
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Terpenuhinya kebutuhan
konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk memenuhi
kecukupan energi per-kapita, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
2. Jumlah Konsumsi energi
3. Jumlah Konsumsi Protein
4. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
5. Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan
6. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen
7. Koefisien Variasi Pangan (beras) di tingkat konsumen
8. Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi
9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 91
Tabel 55. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja
Visi : Lampung Maju dan Sejahtera 2019
Misi : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Kemandirian Pangan
Target
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
Mewujudkan 1. Skor Pola Pangan Terpenuhinya 1. Skor Pola Pangan 84,1 85,0 85,9 86,8 87,7
pemantapan Harapan (PPH) Konsumsi kebutuhan Harapan (PPH) Konsumsi
ketahanan konsumsi
2. Jumlah Konsumsi energi 2. Jumlah Konsumsi energi 2.004 2.019 2.034 2.043 2.064
pangan pangan yang
masyarakat 3. Jumlah Konsumsi Protein beragam, 3. Jumlsh Konsumsi Protein 56,1 56,30 56,50 56,70 57,00
sampai tingkat bergizi,
4. Skor Pola Pangan 4. Skor Pola Pangan 87,52 85,6 88,0 88,20 88,7
perseorangan seimbang
Harapan (PPH) Harapan (PPH)
secara dan aman
berkelanjutan Ketersediaan untuk Ketersediaan
melalui 5. Persentase Penurunan memenuhi 5. Persentase Penurunan 1 1 1 1 1
penganeka- Jumlah Penduduk Rawan kecukupan Jumlah Penduduk Rawan
ragaman Pangan energi per Pangan
pangan, kapita HPP HPP HPP HPP HPP
penguatan 6. Harga Gabah Kering 6. Harga Gabah Kering
ketersediaan, Panen (GKP) di Tingkat Panen (GKP) di Tingkat
distribusi produsen produsen
CV< 10% CV< 10% CV<10% CV<10% CV<10%
pangan dan 7. Koefisien Variasi Pangan 7. Koefisien Variasi Pangan
kualitas (beras) di tingkat (beras) di tingkat
konsumsi konsumen konsumen
pangan yang 10 10 10 10 10
bermutu dan 8. Persentase Peningkatan 8. Persentase Peningkatan
aman berbasis Produk Pangan Segar Produk Pangan Segar
sumberdaya yang Tersertifikasi yang Tersertifikasi
80% 80% 80% 80% 80%
lokal 9. Persentase Tingkat 9. Persentase Tingkat (dibawah (dibawah (dibawah (dibawah (dibawah
Keamanan Pangan Segar Keamanan Pangan Segar ambang ambang ambang ambang ambang
yang di Uji yang diuji batas) batas) batas) batas) batas)
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g | 93
4.5.1 Strategi
2. Keterjangkauan pangan
Difokuskan pada stabilisasi harga dan pasokan pangan serta pengelolaan
cadangan pangan.
3. Pemanfaatan pangan.
Difokuskan pada percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis
sumber daya dan kearifan lokal ditunjang dengan pengawasan keamanan pangan
segar.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana program dan kegiatan dalam Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari RPJMD Pemerintah
Provinsi Lampung yang terdiri dari program yang menunjang secara langsung pencapaian
visi dan misi dan program prioritas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsi di
bidang pangan. Program prioritas untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah pada satu
urusan wajib bidang pangan.
5.2. Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
b. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
c. Penyediaan Alat Tulis Kantor
d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
e. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |94
Penetapan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2015-2019
sebagaimana tertuang pada Tabel dibawah ini.
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |97
Tabel. 5.1 Rencana, Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaaan Indikatif BKPD Prov. Lampung 2015 - 2019
1.2 Peningkatan SDM Jumlah 30 30 58,500 30 61.425 30 64.496 30 67.721 30 71.107 30 71.107 71.107
dan budaya kerja sdm/aparatur
yang
terbina(diklat/
bimtek)
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |98
2 Peningkatan Sarana Tersedianya 12 12 323.000 12 339.150 12 247.190 12 254.606 12 262.244 12 262.244 BKPD BL
dan Prasarana sarana dan bln
Perkantoran prasarana
perkantoran
2.1 Pemeliharaan rutin/ Pembiayaan 12 12 200.000 12 210.000 12 220.000 12 231.525 12 243.101 12 243.101 BKPD
berkala kendaraan operasional
dinas/ operasional kendaraan
2.2 Pemeliharaan rutin/ Jumlah unit 7; 20 8; 20 150.000 8; 20 157.500 8; 20 165.375 8; 20 173.644 8; 20 182.326 8; 20 182.326 BKPD
berkala peralatan peralatan
gedung kantor kantor yg
terpelihara
(Komputer;
AC)
2.3 Rehabilitasi sedang/ Jumlah unit - 5 23.000 1 24.150 1 25.358 1 26.625 1 27.957 1 27.957 BKPD
berat gedung/kator
gedung kantor (Unit/paket)
3.3 Penyediaan alat Jumlah 12 12 30.000 12 35.000 12 36.750 12 38.588 12 40.517 12 40.517 BKPD
tulis kantor penyediaan
ATK (bulan
layanan)
3.4 Penyediaan Jumlah 12 12 21.843 12 23.000 12 24.150 12 25.538 12 26.625 12 26.625 BKPD
barang cetakan & penyediaan
penggandaan cetakan &
penggandaan
(bulan
layanan)
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |99
3.5 Penyediaan Jumlah 12 12 25.000 12 26.250 12 27.563 12 28.941 12 30.388 12 30.388 BKPD
komponen instalasi komponen
listrik /penerangan instalasi
bangunan kantor listrik/peneran
gan bangunan
kantor (bulan
layanan)
3.6 Penyediaan Jumlah 12 12 160.000 12 168.000 12 176.400 12 185.220 12 194.481 12 194.481 BKPD BL
peralatan dan peralatan &
perlengkapan perlengkapan
kantor kantor (bulan
layanan)
3.7 Penyediaan Jumlah 12 12 25.000 12 26.250 12 27.563 12 28.941 12 30.388 12 30.388 BKPD
peralatan rumah peralatan
tangga rumah tangga
(bulan
layanan)
3.8 Penyediaan bahan Jumlah bahan 4 /9 4 /9 15.000 4 /9 15.700 4 /9 16.538 4 /9 17.364 4 /9 18.233 4 /9 18.233 BKPD
bacaan dan bacaan dan
peraturan peraturan
perundang-undang (jenis/eksempl
an ar
3.9 Rapat-rapat Jumlah 9 9 150.000 9 157.500 9 165.375 9 173.644 9 182.326 9 182.326 BKPD
koordinasi dan rapat-rapat
konsultasi ke luar koordinasi/kon
daerah sultasi luar
daerah
3.10 Rapat-rapat Jumlah 29 29 150.000 29 157.500 29 165.375 29 173.644 29 182.326 29 182.326 BKPD
koordinasi dan rapat-rapat
konsultasi ke koordinasi/kon
dalam daerah sultasi dlm
daerah
3.11 Pengembangan Pembiayaan 1/12 1/12 65.848 1/12 69.140 1/12 72.597 1/12 76.227 1/12 80.039 1/12 80.039 BKPD
Pengelolaan pengelolaan
Keuangan SKPD Keuangan
SKPD
(paket/bln)
3.12 Penatausahaan Jumlah 1 1 10.000 1 10.500 1 11.025 1 11.576 1 12.155 1 12.156 BKPD
aset daerah dokumen
penatausahaa
n asset daerah
4 Peningkatan Terlaksanany 12 12 210.000 12 220.500 12 222.789 12 229.473 12 236.357 1 236.356 BKPD BL
Pengembangan a sistem
Sistem Pelaporan pelaporan
Capaian Kinerja capaian
dan Keuangan kinerja (bulan
layanan)
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |100
4.1 Penyusunan laporan Jumlah 7 7 110.000 7 115.500 7 121.275 7 127.339 7 133.706 7 133.706 BKPD
capaian kinerja dan laporan
ikhtisar realisasi capaian
kinerja SKPD kinerja &
iktisar kinerja
SKPD
4.2 Penyusunan Jumlah 2 2 100 2 105.000 2 110.250 2 115.763 2 121.551 2 121.551 BKPD
rencana kerja dokumen
(Renja) dan RKA perencanaan
SKPD (Renja dan
RKA SKPD)
5. Peningkatan Meningkatnya 3.957.720 3.557.085 3.663.798 3.773.712 3.886.924 3.886.924
Diversifikasi dan ketahanan
Peningkatan pangan melalui
Ketahanan Pangan pemberdayaan,
ketersediaan,
distribusi,
konsumsi dan
keamanan
pangan segar di
tingkat
Skor Pola masyarakat serta 83,4 84,1 85,0 85,9 86,8 87,7 87,7
Pangan terkoordinasinya
Harapan kebijakan
(PPH) ketahanan
Konsumsi pangan
5.1 Gerakan percepatan Jumlah kab/kt 10 15 150.000 15 300.000 15 300.000 15 330.000 15 363.000 15 363.000 BKPD
penganekaragaman
konsumsi pangan
5.2 Lomba cipta menu Jumlahlomba 2 2 93.600 2 150.000 2 150.000 2 165.000 2 181.000 2 181.000 BKPD
tingkat Provinsi dan yang diikuti/ di
Nasional selenggarakan
5.3 Promosi pangan segar Jumlah promosi 1 1 200.000 1 250.000 1 300.000 1 330.000 1 363.000 1 363.000 BKPD
dan olahan pangan segar
5.4 Hari pangan sedunia Jumlah kegiatan 2 2 300.000 2 350.000 2 375.000 2 412.000 2 453.750 2 453.750 BKPD
TK. Provinsi dan TK. peringatan HPS
Nasional
5.5 Konsolidasi Dewan Jumlah 2 2 350.000 4 375.000 4 400.000 4 400.000 4 400.000 4 400.000 BKPD
Ketahanan Pangan rapat/koordinasi
& konsultasi
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |101
5.6 Pengembangan Jumlah pelaku 5 5 125.000 5 250.000 5 250.000 8 275.000 10 302.500 10 302.500 BKPD
usaha pangan lokal usaha yang
terbina
5.7 Penyusunan pola Jumlah laporan 1 1 250.000 1 250.000 1 275.000 1 302.500 1 332.750 1 332.750 BKPD
pangan harapan analisis
5.8 Pembinaan dan Jumlah 14 15 250.000 15 250.000 15 250.000 15 275.000 15 302.000 15 302.000 BKPD
pemantauan kawasan Kab/Kota yang
rumah pangan lestari terbina
(KRPL)
Skor Pola 73,92 87,5 85,6 88,0 88,2 88,7 88,7
Pangan
Harapan
(PPH) 5.9 Pengembangan Jumlah 5 18 167.073 18 260.000 18 260.000 18 286.000 18 314.000 18 314.000 BKPD
Ketersedi lumbung pangan lumbung yang
aan masyarakat dibina
5.10 Pengembangan Jumlah 20 20 211.995 20 400.000 20 410.000 420.000 20 420.000 20 420.000 BKPD
cadangan pangan cadangan 20
pemerintah daerah pangan
pemerintah
(ton)
Persentase 0,18% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
Penurunan
jumlah
penduduk 5.11 Pengembangan Jumlah 4 6 150.000 6 250.000 8 300.000 10 330.000 10 363.000 10 363.000 BKPD
rawan desa mandiri kawasan desa
pangan pangan mandiri pangan
yang terbina
5.12 Analisa dan Jumlah 1 1 175.000 1 200.000 1 220.000 1 250.000 1 275.000 1 275.000 BKPD
penyusunan peta laporan/peta
ketahanan pangan ketahanan dan
dan kerentanan kerentanan
pangan pangan
5.13 Analisa dan Jumlah lokasi 14 15 100.000 15 150.000 15 250.000 15 275.000 15 302.500 15 302.500 BKPD
pemantauan SKPG pemantauan
dan PDRP
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |102
5.14 Pemberdayaan Jumlah 50 77 150.000 80 250.000 85 300.000 90 330.000 95 363.000 95 363.000 BKPD
gapoktan dalam gapoktan yang
rangka stabilisasi diberdayakan
harga pangan
5.15 Kegiatan Akses Jumlah 1 1 150.000 1 200.000 1 250.000 1 275.000 1 302.000 1 302.000 BKPD
Pangan laporan
5.16 Pemantauan dan Jumlah 1 1 100.000 1 200.000 1 250.000 1 275.000 1 300.000 1 300.000 BKPD
pengendalian laporan
mobilitas pangan
5.17 Pembinaan Jumlah - 50 125.000 77 130.000 80 135.000 85 140.000 90 145.000 90 145.000 BKPD
manajemen gapoktan yang
kelembagaan terbina
BKPD
5.18 Alur distribusi Jumlah 1 1 150.000 1 250.000 1 250.000 1 275.000 1 300.000 1 300.000
pangan laporan
Persentase 10 10 10 10 10 10
Peningkatan
produk
pangan segar5.19 Bimtek penerapan Jumlah pelaku 30 30 60.000 30 100.000 150.000 30 165.000 30 181.500 15 242.000 BKPD
yang mutu dan usaha yg
tersertifikasi keamanan pangan memahami
hasil pertanian di penerapan
lokasi sentra mutu dan
keamanan
pangan di
lokasi sentra
5.20 Penyempurnaan Jumlah 7 4 30.000 4 90.000 100.000 4 110.000 4 121.000 4 242.000 BKPD
dokumen sistem dokumen
mutu mengacu system mutu
pada ISO/IEC yg sesuai dg
17065 ISO/EC17065
5.21 Audit internal Jumlah bidang 3 3 70.000 3 75.000 95.000 3 104.500 3 114.950 3 114.950 BKPD
yang di audit
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |103
5.22 Promosi produk Jumlah promosi 2 2 100.000 2 110.000 121.000 2 133.000 2 146.410 1 146.410 BKPD
unggulan Lampung produk unggulan
yang sudah Lampung yg telah
sertifikasi/ registrasi tersertifikasi
5.23 Pengembangan Jumlah laporan/ 1 1 100.000 1 110.000 121.000 1 133.100 1 146.410 1 146.410 BKPD
produk pangan dokumen
segar yang bermutu pengembangan
dan bersertifikat produk pangan
segar yg bermutu
& berserifikat
5.24 Operasional Pembiayaan 12 12 175.000 12 200.000 250.000 12 275.000 2 302.500 12 302.500 BKPD
pengawasan mutu operasional
dan keamanan pengawasan
pangan OKKPD mutu &
keamanan
pangan OKKPD
5.25 Surveilen dan Jumlah 12 8 150.000 9 165.000 181.000 10 199.650 11 219.615 11 219.615 BKPD
pengawasan surveilen &
produk hasil pengawasan
pertanian yang produk/komod
sudah itas yg sudah
sertifikasi/registrasi bersertifikat/re
/produk yang gistrasi
beredar (kab/kota)
5.26 Sertifikasi/ Jumlah pelaku 20 40 200.000 45 250.000 300.000 55 330.000 60 363.000 60 363.000 BKPD
Registrasi Produk usaha yg akan
Labelisasi Prima 3 disertifikasi,
registrasi
5.27 Pembangunan Jumlah gedung - 1 2.300.000 1 3.450.000 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 BKPD
Gedung Kantor, kantor/laboratori
Laboratorium UPT um dan sarana
Otoritas Kompeten prasaranannya
Keamanan Pangan (gedung/paket)
Daerah Prov.
Lampung dan
Sarana Prasarana
OKKPD (DAK +
pendampingan)
Persentase 80% 80 % 80 % 80% 80% 80% 80%
Tingkat (dibawah
keamanan ambang
pangan batas)
segar yang
diuji 5.28 Pengembangan Jumlah 5 5 200.000 10 300.000 15 350.000 15 385.000 15 423.500 15 423.500 BKPD
Jejaring Keamanan pembinaan
Pangan & Promosi promosi dan
Keamanan Pangan keamanan
segar pangan
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |104
5.29 Bimtek mutu dan Jumlah petugas 30 30 80.000 30 100.000 30 120.000 30 132.000 30 142.200 30 142.200
keamanan pangan mutu dan
hasil pertanian keamanan
pangan
5.30 Pemantauan,peng Jumlah lokasi 8 15 180.000 15 200.000 15 250.000 15 275.000 15 302.000 15 142.200
awasan dan pemantauan
pengendalian dan
mutu keamanan pengawasan
pangan segar keamanan
pangan segar
5.32 Sosialisasi dan Jumlah 8 8 150.000 10 165.000 12 181.500 15 199.650 15 219.615 15 219.615
promosi kab/kota yang
peningkatan gizi tersosialisasi
pangan keluarga
pemantap produsen
an (Rp./Kg)
penganek
aragaman - Koefisiensi cv6% cv10% cv10% cv10% cv10% cv10% cv10% BKPD
konsumsi variasi
pangan pangan
dan (beras) di tk.
keamana konsumen
n pangan (cv)
Meningka - Skor Pola 73,92 87,52 85,6 88,0 88,2 88,7 88,7 BKPD
tnya Pangan
manajem Harapan
en dan (PPH)
pelayana Ketersediaan
n
administr - Penurunan 0,18 1 1 1 1 1 1 BKPD
asi dan jumlah
keuangan penduduk
secara rawan
efektif pangan (%)
dan
efisien - Peningkatan 0,74 10 10 10 10 10 10 BKPD
produk
pangan segar
yg
tersertifikasi
- Jumlah hasil 1 1 1 1 1 1 1
pemantauan
pasokan,
harga,distribu
si dan
cadangan
pangan
- Jumlah - 20 30 30 30 30 30
pengembang
an usaha
pangan
masyarakat/T
oko Tani
Indonesia(Un
it)
Menperkuat Meningktnya - Skor 6.2 Pengembangan - Hasil analisis 1 1 1.908.824 1 700.000 1 950.000 1 1.045.000 1 1.149.500 1 1.149.500 BKPD
penyediaan pemantapan Pola ketersediaan dan neraca bahan
pangan ketersediaan Pangan penanganan rawan makanan
yang pangan dan Harapan pangan (Laporan)
beragam penanganan (PPH)
berbasis rawan Ketersed - Penguatan 1 1 1 1 1 1 1
sumberday pangan iaan sistem
a local kewaspadaan
- Penurun pangan dan gizi
an (Lokasi)
jumlah
pendudu - Jumlah hasil 1 1 1 1 1 1 1
k rawan kajian
pangan responsive &
(%) antisipatif
kettersediaan &
kerawanan
pangan (Judul)
- Jumlah analisis 1 1 1 1 1 1 1
peta ketahanan
dan kerentanan
pangan (peta
FVSA)
- Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
kawasan
mandiri pangan
(Kawasan)
- Jumlah hasil 1 1 1 1 1 1 1
pemantauan
ketersediaan
dan
kerawanan
(Lokasi)
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |107
Meningkatk Meningktnya - Skor Pola 6.1 Pengembangan - Jumlah 30 35 3.334.008 36 900.000 37 1.100.000 38 1.210.000 39 1.331.000 39 1.331.000 BKPD
an pemantapan Pangan Sistem Distribusi pemberdaya
konsumsi penganekara Harapan dan Stabilitas an
pangan gaman konsumsi Harga Pangan pekarangan
yang konsumsi pangan
beragam, pangan dan - Jumlah (Desa)
bergizi keamanan Konsumsi
seimbang pangan Energi(Kka - Jumlah 14 15 15 15 15 15 15
dan aman l/kap/hr) pemantauan
melalui penganekara
penguat an - Jumlah gaman
pengetahua Konsumsi konsumsi
n & kesadar protein pangan
an (gr/kap/hr) (Lokasi)
masyarakat
untuk - Peningkata - Jumlah lokasi 1 1 1 1 1 1 1
memenuhi n produk gerakan
kecukupan pangan diversifikasi
gizi yang segar yg pangan
bersumber tersertifika (Lokasi)
dari pangan si
lokal yang - Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
bermutu - Tingkat model
dan aman keamana pengembang
n pangan an pangan
segar pokok local
yang diuji (Unit)
(%)
- Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
rekomendasi
pengawasan
keamanan
dan mutu
pangan
- Jumlah hasil 1 1 1 1 1 1 1
analisis pola
dan
kebutuhan
konsumsi
pangan
Memperkua Terselenggar Tersediaan 6.4 Dukungan - Jumlah 1 1 1.204.808 1 660.000 1 850.000 1 935.000 1 1.028.500 1 1.028.500 BKPD
t anya dokumen Mnajemen dan dokumen
manajemen pelayanan perencanaa Teknis lainnya rencana
organisasi Administrasi n program Badan Ketahanan program dan
ketahanan dan anggaran, Pangan kerjasama
pangan Pelayanan keuangan&
Teknis kerjasama - Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
Lainnya dokumen
Secara keuangan
Profesional dan
dan perlengkapan
Berintegritas
di - Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |108
- Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
dokumen
kepegawai
anorganisa
si, humas
dan hukum
- Jumlah 12 12 12 12 12 12 12
layanan
manajemen
dan
administrasi
(Bulan
layanan)
Renstra 2015-2019
B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n D a e r a h P r o v . L a m p u n g |109
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD merupakan indicator kinerja yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai BKPD dalam lima tahun mendatang sebagai wujud komitmen
dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD 2015-2019. Indikator kinerja
tersebut tersaji pada Tabel 6.1.
Tabel 58. Indikator Kinerja SKPD Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Lampung mengacu pada Tujuan dan Sasaran pada RPJMD Provinsi
Lampung
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada awal Target CapaianSetiapTahunKe- Kinerja
Indikator
No periode pada
Kinerja
renstra akhir
2014 2015 2016 2017 2018 2019 RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Skor Pola 80,43 84,1 85,0 85,9 86,8 87,7 87,7
Pangan Harapan
Konsumsi
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada awal Target CapaianSetiapTahunKe- Kinerja
Indikator
No periode pada
Kinerja
renstra akhir
RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 Persentase 0,74 10% 10% 10% 10% 10% 10%
Peningkatan
produk pangan
segar yang
tersertifikat (%)
BAB VII
PENUTUP