Manfaat Penggunaan Pupuk NPK Pada Tanaman Kangkung Hidroponik Berdasarkan Dosis Penggunaanya

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 57

MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK NPK PADA TANAMAN

KANGKUNG HIDROPONIK BERDASARKAN DOSIS


PENGGUNAANYA

HADI KRESNADI
XI MIPA 4
NIS: 197097
Pembimbing: Ghina Aninda Dwiputri, S.Pd.

SMA LABSCHOOL JAKARTA


TP 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini

dengan mengangkat judul “Manfaat Penggunaan Pupuk NPK pada

Tanaman Kangkung Hidroponik Berdasarkan Dosis Penggunaannya”.

Karya tulis ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk

lulus dari SMA Labschool Jakarta dan menjadikannya salah satu profil

lulusan serta untuk menambah pengalaman mengenai menulis karya tulis

ataupun makalah yang pastinya akan selalu berguna untuk masa depan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada pihak-pihak dari SMA Labschool Jakarta khususnya

Bapak Suparno Sastro, Bapak Lukito Budijiwandono, dan Bu Ghina Aninda

Dwiputri. Yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan karya tulis

ini. Dan tak lupa juga penulis berterima kasih kepada bapak Yaya Waryana

dan bapak Juniarto yang telah menguji penulis pada sidang Karya Tulis ini

serta keluarga yang senantiasa mendukung penulis menyelesaikan karya

tulis ini hingga akhir. Serta penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang

juga banyak membantu penulis.

2
Akhirnya, penulis juga menyadari bahwa banyak sekali kekurangan

pada karya tulis ini dan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,

kritik dan saran masih penulis butuhkan agar tulisan ini menjadi sempurna.

Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, Maret 2021

Hadi Kresnadi

3
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 4

BAB I - PENDAHULUAN ........................................................................... 6

A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 6

B. PERMASALAHAN PENELITIAN ...................................................... 9

C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................... 9

BAB II - PEMBAHASAN ........................................................................... 10

A. Definisi ........................................................................................... 10

1. Tanaman Kangkung .................................................................. 10

2. Pupuk NPK................................................................................ 15

3. Hidroponik ................................................................................. 18

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan... 21

B. Persiapan Melalkukan Uji Coba ..................................................... 21

C. Hasil Uji Coba Menanam Kangkung Hidroponik Menggunakan

Pupuk NPK.................................................................................... 24

D. Pembahasan Hasil Uji Coba Penanaman Kangkung Hidroponik

Menggunakan Pupuk NPK dengan Dosis yang Berbeda. ............. 33

1. Manfaat Penggunaaan Pupuk NPK Pada Tanaman Kangkung 33

4
2. Perbedaan Hasil Menanam Tanaman Kangkung Hidroponik

Menggunakan Pupuk NPK dengan Dosis yang Berbeda .............. 35

3. Kelebihan dan kekurangan dari Hasil Menanam Tanaman

Kangkung Hidroponik Menggunakan Pupuk NPK dengan Dosis

yang Berbeda ................................................................................ 36

4. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal dalam Pertumbuhan

Tanaman Kangkung Hidroponik .................................................... 38

BAB III - PENUTUP ................................................................................. 42

A. Kesimpulan .................................................................................... 42

B. Saran.............................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 45

LAMPIRAN............................................................................................... 48

Lampiran 1. Alat dan bahan yang diperlukan untuk uji coba .............. 48

Lampiran 2. Dokumentasi penelitian .................................................. 50

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sering kita jumpai setiap

harinya. Setiap manusia memakan tumbuhan berupa sayur-sayuran dan

salah satu contohnya adalah kangkung. Tanaman kangkung merupakan

jenis tanaman sayuran yang memiliki akar, batang, daun bunga, buah dan

biji. Kangkung memiliki akar serabut yang tumbuh dari batangnya yang

berongga dan berbuku-buku.

Daun kangkung merupakan daun tunggal dengan bentuknya yang

runcing seperti jantung hati, warnanya hijau kelam atau berwarna hijau

keputih-putihan dengan semburat ungu di bagian tengah. Bunganya

berbentuk seperti terompet dan berwarna putih dan ada juga yang putih

keungu-unguan. Buah kangkung berbentuk seperti telur kecil dengan warna

coklat kehitaman, setiap buah terdapat 3 butir biji. Jenis kangkung sendiri

terdiri dari dua jenis yaitu kangkung air dan kangkung darat.

Namun jenis kangkung yang paling umum dibudidayakan oleh

masyarakat yaitu jenis kangkung darat atau biasa dikenal dengan kangkung

cabut (Purwono, 2008 dalam Ernanda Tri Budiati, 2017). Tanaman

kangkung sering dijumpai di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan

6
karena mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah

(Sofiari, 2009 dalam Yudiwarni Zendrato dan Adiwirman, 2018).

Tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik di pekarangan

rumah, maupun areal persawahan. Disamping untuk pemanfaatan lahan

pekarangan di perkotaan maupun dipedesaan, budidaya tanaman pada

lahan pekarangan dapat memberikan lapangan pekerjaan, atau mengisi

waktu luang bagi anggota keluarga dan dapat mengurangi pengeluaran

serta meningkatkan pendapatan keluarga (Gusfarina dan Edi, 2013 dalam

Yudiwarni Zendrato dan Adiwirman, 2018). Kangkung merupakan sumber

gizi yang baik bagi masyarakat secara umum.

Kangkung digemari oleh masyarakat karena kangkung memiliki

kandungan gizi kangkung cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C, zat

besi, kalsium, potasium, dan fosfor (Sofiari, 2009 dalam Yudiwarni Zendrato

dan Adiwirman, 2018). Selain itu, kangkung kaya akan senyawa fitokimia.

Senyawa fitokimia merupakan komponen bioaktif dan antioksidan alami

bagi tubuh. Senyawa ini dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh

radikal bebas dan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, manfaat lain dari senyawa fitokimia adalah bisa

menurunkan resiko terhadap darah tinggi, katarak, osteoporosis, dan

infeksi saluran pencernaan (Edi dan Yusri, 2009 dalam Ernanda Tri Budiati,

2017).

7
Penanaman tanaman kangkung tentunya memerlukan berbagai

macam media tergantung teknik penanamannya. Untuk penanaman

kangkung hidroponik sendiri yang diperlukan adalah bibit, media tanam, air,

dan pupuk. Pupuk dalam penanaman metode hidroponik ini sangatlah

penting karena metode ini tidak menggunakan tanah sebagai media

tanamnya. Pupuk sendiri merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang

diberikan pada tumbuhan.

Dalam proses pertumbuhan, perkembangan, dan proses reproduksi

setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi

yang dibutuhkan oleh tumbuhan akan diserap melalui akar, batang, dan

daun (Dwi, 2007 dalam Arif Nurfitriana, 2013). Pupuk sendiri dibagi menjadi

2 jenis yaitu pupuk organik dan non organik. Untuk pupuk organik

contohnya yaitu pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, dan pupuk

humus. sementara, pupuk anorganik contohnya adalah pupuk urea, pupuk

SP-36, dan pupuk NPK.

Pupuk NPK sendiri merupakan jenis pupuk anorganik yang paling

lengkap unsurnya karena pupuk pupuk NPK memiliki tiga unsur utama yaitu

nitrogen, fosfat (phosphate), dan kalium (Utami, 2020). Manfaatnya dari

pupuk NPK sendiri adalah sebagai pemacu pertumbuhan tanaman,

mempercepat pembuahan tanaman, memperkuat jaringan tanaman,

meningkatkan daya tahan terhadap penyakit (Rahman, 2000 dalam Arif

Nurfitriana, 2013).

8
Pupuk NPK juga berfungsi sebagai sumber nutrisi utama tanaman

karena tidak adanya zat hara pada penanaman dengan metode hidroponik.

Berdasarkan manfaat yang terkandung dalam pupuk NPK ini, penulis

memilih untuk melakukan percobaan menanam tanaman kangkung

hidroponik dengan menggunakan pupuk NPK.

B. PERMASALAHAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakan Manfaat

Penggunaan Pupuk NPK pada Tanaman Kangkung Hidroponik

Berdasarkan Dosis Penggunaannya?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan diadakannya penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui manfaat penggunaan pupuk NPK pada tanaman

kangkung.

2. Untuk mengetahui perbedaan menanam tanaman kangkung

hidroponik menggunakan pupuk NPK dengan dosis yang berbeda.

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan menanam tanaman

kangkung hirdoponik menggunakan pupuk NPK dengan dosis yang

berbeda.

9
BAB II

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini akan dibahas tentang definisi pupuk NPK, fungsi

pupuk NPK, jenis-jenis pupuk NPK, dan manfaat penggunaan pupuk NPK

terhadap pertumbuhan tumbuhan kangkung hidroponik berdasarkan dosis

penggunaannya.

A. Definisi

1. Tanaman Kangkung

a. Definisi Tanaman Kangkung

Kangkung merupakan sayuran yang cukup populer di

kalangan masyarakat. Sayuran ini biasa dibuat tumis, cah,

atau lalapan. Kangkung juga berhasiat sebagai anti racun dan

bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan (Istamar,

2004).

Selain itu, menurut Purwono (2008) dalam jurnal

Ernanda Tri Budiati (2017) Tanaman kangkung merupakan

jenis tanaman sayuran yang memiliki akar, batang, daun

10
bunga, buah dan biji. Kangkung memiliki akar serabut yang

tumbuh dari batangnya yang berongga dan berbuku-buku.

Daun kangkung merupakan daun tunggal dengan

bentuknya yang runcing seperti jantung hati, warnanya hijau

kelam atau berwarna hijau keputih-putihan dengan semburat

ungu di bagian tengah. Bunganya berbentuk seperti terompet

dan berwarna putih dan ada juga yang putih keungu-unguan.

Buah kangkung berbentuk seperti telur kecil dengan warna

coklat kehitaman, setiap buah terdapat 3 butir biji.

Jadi berdasarkan 2 definisi di atas, dapat disimpulkan

bahwa tanaman kangkung merupakan jenis tanaman sayuran

yang memiliki akar serabut, batang berongga, daun runcing,

bunga yang berbentuk seperti terompet, buah yang seperti

telur kecil,dan biji. Kangkung juga cukup populer di

masyarakat karena bisa mengobati berbagai gangguan

kesehatan.

b. Jenis-jenis Kangung

Kangkung terdiri dari dua jenis, yaitu kangkung akar

atau darat yang disebut kangkung cina yang tumbuh di lahan

yang tidak tergenang air dan kangkung air yang tumbuh

11
secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan kangkung

darat dan kangkung air berada pada warna bunga. Bunga

kangkung air berwarna putih kemerah-merahan, sementara

kangkung darat berwarna putih bersih.

Perbedaan lainnya yaitu pada bentuk daun dan

batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar

dibandingkan kangkung darat, batang berwarna lebih hijau,

sedangkan kangkung darat akar batang dan daunnya kecil,

warna batang putih kehijau-hijauan serta berbiji. Kangkung

darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya

kangkung darat diperbanyak oleh biji, sedangkan kangkung

air dengan cara di stek pucuk batang (Istamar, 2004 dalam

Azary, 2017).

Selain itu, menurut Purwono (2008) dalam jurnal

Ernanda (2017) mengatakan bahwa jenis kangkung sendiri

terdiri dari dua jenis yaitu kangkung air dan kangkung darat.

Namun jenis kangkung yang paling umum dibudidayakan oleh

masyarakat yaitu jenis kangkung darat atau biasa dikenal

dengan kangkung cabut.

Jadi, jenis-jenis tanaman kangkung terbagi menjadi 2

yaitu kangkung darat dan kangkung air. Perbedaan antara

kangkung darat dan kangkung air adalah bunganya yang

12
berwarna putih kemerah-merahan pada kangkung air dan

putih bersih pada kangkung darat, bentuk batang dan daun

yang lebih besar, serta warna yang lebih hijau pada kangkung

air dibandingkan kangkung darat. Selain itu, kangkung darat

merupakan jenis kangkung yang paling sering dibudidayakan

oleh masyarakat.

c. Manfaat Tanaman Kangkung

Tanaman kangkung memiliki beberapa manfaat.

Selain rasanya yang enak, kangkung mengandung vitamin A,

B, C, protein, kalsium, fosfor, karotendan sitosterol serta

bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi

pertumbuhan dan kesehatan tubuh (Reis, 1993 dalam Azary,

2017).

Manfaat lain yang dapat diambil dari tanaman

kangkung dari segi ekonomi ialah tanaman kangkung dapat

dijadikan sumber penghasilan masyarakat. Adanya arus

globalisasi di bidang perdagangan, maka orientasi pasar

kangkung tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar

negeri yang justru lebih menjanjikan dimasa depan, karena

permintaan yang terus meningkat dan harga jualnya yang

13
tinggi, akan lebih baik jika mutu sayuran sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

Kualitas sayuran yang diinginkan oleh produsen

adalah sayuran dengan kualitas baik, kesegaran bentuk,

warna dan tidak mengadung residu pestisida dan kandungan

logam berat (Wijaya, 2012 dalam Azary, 2017).

Jadi, manfaat tanaman kangkung yaitu kangkung

mengandung vitamin A yang bisa menyehatkan mata, vitamin

B yang berguna untuk memecah lemak dan karbohidrat

menjadi asam lemak dan gula, vitamin C yang berguna untuk

kekebalan tubuh, kalsium, fosfor, karotendan sitosterol serta

bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi

pertumbuhan dan kesehatan tubuh.

Selain itu, tanaman kangkung juga bermanfaat sebagai

sumber penghasilan karena tanaman kangkung sangat

berpotensi di dalam maupun luar negeri.

14
2. Pupuk NPK

a. Definisi Pupuk NPK

Pupuk NPK sendiri merupakan jenis pupuk anorganik

yang paling lengkap unsurnya karena pupuk NPK memiliki

tiga unsur utama yaitu nitrogen, fosfat (phosphate), dan

kalium (Utami, 2020).

b. Jenis-jenis Pupuk NPK

Menurut Maulana (2021), pupuk NPK bermacam-

macam diantaranya:

1. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16

Pupuk ini memiliki bentuk butiran berwarna biru

yang biasanya di kemas dalam plastik. Pupuk NPK

mutiara mengandung 5 unsur hara yakini 16%

nitrogen, 16% fosfat, 16% kalium, 0,5% magnesium,

dan 6% kalsium. Pupuk ini merupakan pupuk yang

paling sering ditemukan di kalangan pengoleksi

tanaman hias karena manfaat yang sangat baik untuk

pertumbuhan tanaman dengan cepat.

15
2. Pupuk NPK Pak Tani 16-16-16

Pupuk ini merupakan produk dari Rusia yang

berkualitas tinggi yang berguna untuk meningkatkan

pertumbuhan tunas, menghijaukan daun, serta

membuat hasil panen meningkat. Pupuk ini

mengandung unsur hara diantaranya adalah nitrogen

16% dari nitrat nitrogen sebanyak 6,4% dan amonium

nitrogen sebanyak 9,6%.

Terdapat juga fosfat sebanyak 16%, potasium

oksida sebanyak 16%, kalsium oksida sebanyak 5%,

dan magnesium oksida 1%. Jenis pupuk ini juga cukup

sering ditemukan di pasaran.

3. Pupuk NPK Phonska 15-15-15

Pupuk NPK Phonska salah satu pupuk yang

disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya lebih

murah. Pupuk ini tidak dijual bebas dan didistribusikan

secara tertutup, sehingga hanya petani yang

tergabung dalam kelompok tani sajalah yang bisa

membelinya.

Komposisi dari pupuk NPK Phonska sendiri

antara lain nitrogen 15%, fosfat 15%, kalium 15%, dan

16
sulfur 10%. Pupuk NPK Phonska 15-15-15 berbentuk

butiran yang berukuran 1-4 milimeter dengan warna

merah jambu atau merah bata yang mudah larut jadi

mudah diserap oleh tanaman.

4. Pupuk NPK 30-6-8

Pupuk NPK ini merupakan salah satu pupuk

majemuk NPK dengan kandungan unsur hara nitrogen

30%, fosfat 6%, dan kalium 8%.

Selain itu, untuk tanaman hidroponik biasanya

menggunakan pupuk AB mix. Yang membedakan pupuk NPK

AB mix dari yang lainnya adalah pupuk NPK AB mix

mengandung nutrisi tambahan seperti magnesium, sulfur,

besi, mangan, zinc, tembaga, dan boron yang berguna

sebagai pengganti zat hara karena tanaman hidroponik hanya

mengandalkan air sebagai nutrisi utama (Husein, 2018).

Dan karena untuk penelitian kali ini penulis akan

menanam dengan metode hidroponik, maka penulis

menggunakan pupuk AB mix.

17
c. Manfaat Pupuk NPK

Manfaat dari pupuk NPK sendiri adalah sebagai

pemacu pertumbuhan tanaman, mempercepat pembuahan

tanaman, memperkuat jaringan tanaman, meningkatkan daya

tahan terhadap penyakit (Rahman, 2000 dalam Arif

Nurfitriana, 2013).

Selain itu, menurut Rauf (2000) dalam jurnal Tuherkih

dan Sipahutar (2008) mengatakan bahwa manfaat pupuk

NPK adalah dapat meningkatkan kadar protein dan produksi

dari tumbuhan.

Jadi, manfaat pupuk NPK adalah sebagai pemacu

pertumbuhan tanaman, mempercepat pembuahan tanaman,

memperkuat jaringan tanaman, dan meningkatkan daya

tahan terhadap penyakit.

3. Hidroponik

a. Definisi Hidroponik

Hidroponik berasal dari Bahasa Latin, hydro dan

phonos. Hydro berarti air dan phonos berarti kerja. Dalam

18
konteks ini, hidroponik diartikan sebagai air yang berkerja

(Istiqomah, 2007 dalam Putri, 2021).

Namun, dalam bidang bercocok tanam, hidroponik

adalah kegiatan pertanian yang menjadikan air sebagai

medium utama untuk menggantikan tanah. Teknik

menanamnya bisa menggunakan media tanam nin tanah,

seperti kerikil,pasir kasar, ataupun saut kelapa (Putri, 2021).

b. Manfaat Hidroponik

Menurut Putri (2021), penanaman dengan metode

hidroponik memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

1. Tanaman bebas hama

Bercocok tanam menggunakan tanah dapat

menimbulkan hama yang berasal dari tanah tersebut.

Penggunaan metode hidroponik untuk bercocok tanam

adalah pilihan yang tepat karena bisa meminimalisasi

atau bahkan bisa menghilangkan hama yang menjadi

musuh utama bagi tanaman.

Hal tersebut bisa terjadi karena metode

hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media

19
tanam, namun menggunakan rockwool, hydroton,

ataupun sekam bakar.

2. Hasilnya yang lebih banyak

Tanaman yang dihasilkan dengan

menggunakan metode hidroponik akan menjadi lebih

banyak. Karena biasanya banyak tanaman yang

terbuang sia-sia akibat dimakan hama. Sehingga hasil

tanaman dari hidroponik ini akan lebih banyak.

3. Tanaman yang bisa dipanen kapan saja

Sistem hidroponik memungkinkan menanam

apapun dan dimanapun kita mau. Karena sistem

hidroponik tidak membutuhkan banyak tempat hasilnya

juga memuaskan. Selain itu, menanam dengan

menggunakan metode hidroponik juga tidak

memandang musim, jadi kita bisa apan memanen

buah atau sayur yang kita inginkan.

4.Bebas pestisida

Hasil tanaman hidroponik disebut lebih sehat

karena memang tanaman hidroponik tidak

menggunakan pestisida atau bahan kimia. Pestisida

sering digunakan untuk membasmi hama, sementara

20
dalam hidroponik jumlah hama bisa berkurang atau

bahkan tidak ada karena menggunakan air sebagai

sumber medium utama.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan

a. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan adalah faktor genetik

(hereditas), enzim, dan zat pengatur tumbuh (hormon)

(Arimbawa, 2016).

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dari luar tumbuhan yang

dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan. faktor-faktor tersebut adalah antara lain suhu,

cahaya matahari, dan nutrisi (Arimbawa, 2016).

B. Persiapan Melalkukan Uji Coba

Pada uji coba kali ini, penulis ingin mengamati pertumbuhan

kangkung hidroponik dengan dosis yang berbeda dengan waktu

21
pengamatan selama 14 hari dan dimulai pada tanggal 19 maret 2021.

Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut;

Alat:

- 3 preparat yang sesuai

- 3 pot

- Alat ukur

- Suntikan

Bahan:

- 15 Biji Tanaman Kangkung

- Pupuk NPK

- Rockwool sebagai media tanam

- Air

22
Gambar 2.1 alat dan bahan yang dibutuhkan

Gambar 2.2 keadaan awal penanaman kangkung hidroponik

Untuk persiapan ini, jumlah dosis pupuk NPK yang diberikan per 350

ml air yaitu 0 ml atau tidak menggunakan pupuk NPK, 1 ml, dan 2 ml. untuk

perbedaan dosis di urutkan dari yang paling kecil di sebelah kiri yaitu 0 ml,

yang di tengah 1 ml, dan yang di kanan 2 ml sesuai dengan Gambar 2.2.

23
C. Hasil Uji Coba Menanam Kangkung Hidroponik Menggunakan

Pupuk NPK

1. Hari ke-1

Gambar 2.3 hari pertama penanaman

Di hari pertama penanaman, sudah terlihat pada tanaman

kangkung dengan dosis 1 ml sudah banyak yang pecah bijinya

sementara yang lain belum ada yang pecah.

24
2. Hari ke-2

Gambar 2.4 hari kedua penanaman

Di hari kedua penanaman, terlihat tanaman kangkung sudah

mulai tumbuh di setiap pot meskipun belum semua biji tumbuh. Dan

tanaman kangkung dengan dosis 1 ml mulai tumbuh tinggi.

3. Hari ke-3

Gambar 2.5 hari ketiga penanaman

Di hari ketiga penanaman, terlihat tanaman kangkung dengan

dosis 1 ml sudah tumbuh cukup tinggi dibandingkan yang lainnya.

Selain itu, biji di tanaman kangkung dengan dosis 0 ml mulai pecah

25
semua. Sementara tanaman kangkung dengan dosis 2 ml masih

baru 2 biji yang pecah dan tumbuh.

4. Hari ke-4

Gambar 2.6 hari keempat penanaman

Di hari keempat penanaman, terlihat tanaman kangkung

dengan dosis 0 ml mulai tumbuh, tanaman kangkung dengan dosis

1 ml bertambah satu yang tumbuh tinggi, dan untuk tanaman

kangkung dengan dosis 2 ml masih tidak ada perubahan.

26
5. Hari ke-5

Gambar 2.7 hari kelima penanaman

Di hari kelima penanaman, terlihat tanaman kangkung

dengan dosis 0 ml sudah tumbuh dan menyamai salah satu tanaman

kangkung dengan dosis 1 ml, tanaman kangkung dengan dosis 1 ml

masih menjadi tanaman yang paling tinggi dibandingkan dengan

yang lain, dan tanaman kangkung dengan dosis 2 ml terlihat bahwa

ada 3 biji yang busuk dan berjamur.

27
6. Hari ke-6

Gambar 2.8 hari keenam penanaman

Di hari keenam penanaman, tidak begitu banyak perubahan

pada tanaman kangkung dengan dosis 0 ml. Pada tanaman

kangkung 1 ml, terlihat ada satu lagi tanaman yang tumbuh. Selain

itu, pada tanaman kangkung dengan dosis 2 ml terlihat menyusul

tanaman kangkung dengan dosis 0 ml dan 1 ml.

7. Hari ke-7

Gambar 2.9 hari ketujuh penanaman

Di hari ketujuh penanaman, tanaman kangkung dengan dosis

0 ml sudah hampir menyamai tinggi dari tanaman kangkung dengan

28
dosis 1 ml. Sementara tanaman kangkung dengan dosis 1 ml, terlihat

bahwa sudah ada tiga batang yang tumbuh tinggi dan juga ada 2 biji

yang busuk. Dan untuk tanaman kangkung dengan dosis 2 ml sudah

ada yang menyamai tinggi dari tanaman kangkung dengan dosis 0

ml.

8. Hari ke-8

Gambar 2.10 hari kedelapan penanaman

Di hari kedelapan penanaman, tidak ada perubahan untuk

tanaman kangkung dengan dosis 0 dan 1 ml. Namun, pada tanaman

kangkung dengan dosis 2 ml terlihat sudah tumbuh dan menyamai

tanaman kangkung dengan dosis 1 ml.

29
9. Hari ke-9

Gambar 2.11 hari kesembilan penanaman

Di hari kesembilan penanaman, untuk tanaman kangkung 0

dan 1 ml tidak ada perubahan. Namun, pada tanaman kangkung

dengan dosis 2 ml terlihat ada daun yang mulai mekar.

10. Hari ke-10

Gambar 2.12 hari kesepuluh penanaman

Di hari kesepuluh penanaman, tanaman kangkung dengan

dosis 0 dan 1 ml sudah sama tingginya dan untuk tanaman kangkung

dengan dosis 2 ml sudah mendahului tinggi dari tanaman kangkung

dengan dosis 0 dan 1 ml.

30
11. Hari ke-11

Gambar 2.13 hari kesebelas penanaman

Tidak ada perubahan.

12. Hari ke-12

Gambar 2.14 hari kedua belas penanaman

Tidak ada perubahan.

31
13. Hari ke-13

Gambar 2.15 hari ketiga belas penanaman

Tidak ada perubahan.

14. Hari ke-14

Gambar 2.16 hari keempat belas penanaman

Tidak ada perubahan.

32
D. Pembahasan Hasil Uji Coba Penanaman Kangkung Hidroponik

Menggunakan Pupuk NPK dengan Dosis yang Berbeda.

1. Manfaat Penggunaaan Pupuk NPK Pada Tanaman Kangkung

Berdasarkan penelitian diatas, maka kita bisa rangkum

menjadi tabel berikut:

Hasil Dosis Pupuk NPK


Percobaan
Tanaman
0 ml 1 ml 2 ml
Kangkung
Menggunak
an Pupuk
NPK dengan
Dosis yang
Berbeda

Tumbuh
Paling Awal

Tumbuh
Paling
banyak

Tumbuh
paling tinggi

33
Daun yang
paling awal
mekar

Tabel 2.1. tabel hasil percobaan

Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa manfaat

pemberian pupuk NPK pada tanaman kangkung dengan dosis yang

berbeda adalah:

a. Mempercepat penyemaian

Tanaman kangkung yang paling awal tumbuh adalah

tanaman kangkung dengan pemberian pupuk NPK dengan

dosis 1 ml. Hal ini bisa terjadi karena untuk penyemaian

sendiri, nutrisi yang dibutuhkan yaitu 1 ml pupuk NPK per 350

ml air. Jika lebih maka akan memperlambat penyemaian

seperti yang terlihat pada waktu penyemaian yang lama pada

tanaman kangkung dengan dosis pupuk NPK sebanyak 2 ml.

Jadi, pupuk NPK bermanfaat untuk mempercepat

penyemaian jika dosisnya yang diberikan tepat.

34
b. Mempercepat pertumbuhan

Tanaman kangkung yang tumbuh paling tinggi adalah

tanaman kangkung dengan pemberian pupuk NPK dengan

dosis 2 ml. Hal ini bisa terjadi karena untuk pertumbuhan,

dosis pupuk NPK yang ideal adalah 2 ml per 350 ml air. Jika

kurang, maka tanaman akan lebih lama tumbuhnya seperti

pada tanaman kangkung dengan dosis pupuk NPK sebanyak

1 ml.

Tanaman kangkung dengan dosis 1 ml memang

awalnya tumbuh sangat pesat, namun beberapa hari

kemudian tanaman kangkung itu disalip tingginya oleh

tanaman kangkung dengan dosis 2 ml.

Jadi, pupuk NPK bermanfaat untuk mempercepat

pertumbuhan jika dosisnya yang diberikan tepat.

2. Perbedaan Hasil Menanam Tanaman Kangkung Hidroponik

Menggunakan Pupuk NPK dengan Dosis yang Berbeda

Berdasarkan penelitian di atas, terlihat bahwa penggunaan

pupuk NPK yang berlebih akan melambatkan laju pertumbuhan

tanaman kangkung. Seperti pada tanaman kangkung dengan

penggunaan pupuk NPK dengan dosis 2 ml, terlihat bahwa

35
pertumbuhan awalnya sangat lambat bahkan ada biji yang busuk.

Hal ini bisa terjadi karena dosis untuk penyemaian biji dan untuk

pertumbuhan tanamannya sendiri berbeda.

Untuk penyemaian, diperlukan hanya 1 ml pupuk NPK untuk

setiap 350 ml air. Sementara, untuk pertumbuhan dibutuhkan pupuk

NPK sebanyak 2 ml agar tanaman tumbuh secara maksimal.

Untuk tanaman kangkung yang tidak memakai pupuk NPK

atau dosis 0 ml, mereka bisa tumbuh semuanya karena menanam

menggunakan metode hidroponik ini bergantung juga pada kualitas

bibit. Kualitas bibit sangat mempengaruhi pertumbuhan. Kalau bibit

masih baru, maka presentase penyemaian berhasil akan lebih besar

daripada bibit yang sudah disimpan lama.

3. Kelebihan dan kekurangan dari Hasil Menanam Tanaman

Kangkung Hidroponik Menggunakan Pupuk NPK dengan Dosis

yang Berbeda

a. Kelebihan

Kelebihan dari menanam menggunakan pupuk NPK

adalah pertumbuhannya yang lebih cepat. Tidak hanya

pertumbuhannya saja, namun untuk waktu penyemaian

36
bibitnya pun lebih cepat dibandingkan yang tidak

menggunakan pupuk NPK.

Hal ini sesuai dengan manfaat pupuk NPK yang dikutip

dari Rahman (2000) dalam jurnal Arif Nurfitriana (2013) yaitu

manfaat pupuk NPK adalah sebagai pemacu pertumbuhan

tanaman, mempercepat pembuahan tanaman, memperkuat

jaringan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap

penyakit.

Selain itu, berdasarkan pengamatan penulis, tanaman

kangkung hidroponik yang diberi pupuk NPK memiliki jentik

nyamuk yang jauh lebih sedikit jadi hal ini juga sesuai dengan

manfaat hidroponik yaitu tanaman bebas hama.

b. Kekurangan

Kekurangan dari penggunaan pupuk NPK pada

tumbuhan yaitu jika salah menakar dosisnya, maka akan

berakibat fatal seperti waktu penyemaian yang lebih lama dari

seharusnya ataupun pertumbuhan yang lebih lama.

37
4. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal dalam Pertumbuhan

Tanaman Kangkung Hidroponik

a. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman kangkung hidroponik adalah faktor genetik dan

hormon.

1. Faktor Genetik

Faktor genetik disini karena penelitian ini dilakukan di

dalam ruangan, jadi lebih banyak udara bersih dibandingkan

di luar. Karena itulah gennya lebih berkerja lebih maksimal.

Namun karena di dalam ruangan pula, pasokan oksigen dan

karbon dioksidanya lebih sedikit dibandingkan di luar

ruangan.

2. Faktor Hormon

Hormon pada tumbuhan ada 7 macam, diantaranya

adalah:

a. Hormon Auksin

Fungsi hormon akusin adalah sebagai

perangsang pemanjangan sel pada daerah titik

tumbuh, merangsang pertumbuhan akar, merangsang

38
pertumbuhan buah tanpa biji, merangsang differensiasi

jaringan pembuluh, merangsang absisi (pengguguran

pada daun), dan berperan dalam dominasi apikal.

b. Hormon Gilberelin

Fungsi hormon giberelin adalah sebagai

perangsang pemenjangan batang dan pembelahan

sel, merangsang perkecambahan biji, memecah

dominasi biji, dan merangsang pembungaan dan

pembuahan.

c. Hormon Sitokinin

Fungsi hormon sitokinin adalah sebagai

perangsang dominasi aplikasi oleh auksin,

merangsang pertumbuhan titik tumbuh, mematahkan

dominasi biji serta merangsang pertumbuhan embrio,

merangsang pembentukan akar dan cabang,

menghambat pertumbuhan akar adventiv, dan

menghambat proses penuaan daun, bunga, dan buah.

d. Hormon Asam Absisat

Fungsi hormon asam absisat adalah untuk

mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan

di daerah titik tumbuh, memacu pengguguran daun

pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air,

39
membantu mengurangi penguapan, mengurangi

kecepatan pembelahan sel, memicu berbagai jenis sel

tumbuhan untuk menghasilkan gas etilan, dan

mamacu dominasi biji agar tidak berkecambah.

e. Gas Etilen

Fungsi gas etilen adalah untuk mempercepat

pematangan buah, menghambat pemanjangan akar,

batang, dan pembuangan, menyebabkan

pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal,

merangsang proses absisi interaksi antara etilen dan

auksin, dan memacu proses pembungaan.

f. Asam Traumalin

Fungsi asam traumalin adalah untuk menutup

bagian tumbuhan yang luka.

g. Hormon Kalin

Fungsi hormon kalin adalah sebagai pemacu

pertumbuhan daun, batang, akar, bunga, dan buah.

Berdasarkan funsi ketujuh hormon diatas, maka bisa

diambil kesimpulan bahwa pupuk NPK berpengaruh dalam

membantu hormon gilberelin dan hormon kalin.

40
b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman kangkung hidroponik adalah nutrisi. Nutrisi ini yang

dimaksud adalah penambahan pupuk NPK keada tanaman

kangkung. Faktor eksternal lain seperti cahaya ataupun suhu

tidak termasuk ke faktor eksternal karena di penelitian ini,

tanaman kangkung ditempatkan berdekatan. Jadi, suhu dan

intensitas cahayanya sama.

41
BAB III

PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-

saran yang terkait topik.

A. Kesimpulan

Penelitian mengenai pengaruh penggunaan pupuk NPK terhadap

pertumbuhan tanaman kangkung hidroponik berdasarkan dosis

penggunaannya melalui percobaan madiri di kediaman penulis telah selesai

dilakukan. Langkah awal penelitian ini adalah penulis melakukan studi

pustaka untuk mencari tau kegunaan dan manfaat dari pupuk NPK jika

diberikan kepada tumbuhan.

Setelah melakukan studi pustaka, diperoleh lah kegunaan dari pupuk

NPK terhadap tumbuhan adalah sebagai pemacu pertumbuhan tanaman,

mempercepat pembuahan tanaman, memperkuat jaringan tanaman, dan

meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

Tahap selanjutnya, penulis mulai melakukan uji coba untuk

membuktikan apakah manfaat pupuk NPK terhadap tumbuhan

berdasasarkan studi pustaka benar adanya. Pertama-tama, penulis

42
membuat rencana penelitian agar tau mau seberapa banyak dosis yang

digunakan serta berapa lama proses penelitian tersebut serta menyiapkan

alat dan bahan yang diperlukan. Setelah membuat rencana dan

menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, penulis mulai melakukan uji

coba pada tanggal 19 maret 2021.

Di hari pertama, terlihat bibit dengan pupuk NPK dosis 1 ml sudah

pecah. Di hari keempat, tanaman kangkung dengan pupuk NPK dosis 2 ml

sudah tumbuh kurang lebih 3 cm. Di hari keenam,tanaman kangkung

dengan dosis pupuk NPK 0 ml dan 2 ml sudah tumbuh sekitar 3 cm. Di hari

ketujuh, tanaman kangkung dengan pupuk NPK 2 ml sudah menyamai

tanaman kangkung dengan pupuk NPK 1 ml.

Di hari kesembilan, tanaman kangkung dengan pupuk NPK 2 ml

sudah mulai mekar daunnya sementara yang lain belum ada yang mekar.

Di hari kesepuluh, tanaman kangkung dengan pupuk NPK 2 ml sudah lebih

tinggi daripada pupuk NPK 0 dan 1 ml.

Setelah melakukan studi pustaka dan uji coba, penulis mengambil

kesimpulan bahwa pupuk NPK sangat berpengaruh pada pertumbuhan

tanaman kangkung jika dosis yang diberikan tepat. Untuk dosisnya sendiri,

untuk penyemaian dibutuhkan 1 ml pupuk NPK untuk setiap 350 ml air. Dan

untuk pertumbuhan, dibutuhkan dosis 2 ml pupuk NPK.

43
B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang penulis berikan untuk arah

perkembangan selanjutnya :

1. Meluangkan waktu untuk merawat tanaman yang sedang di uji coba agar

hasilnya bisa maksimal.

2. Berilah sinar matahari yang cukup kepada tanaman kangkung agar

mereka dapat tumbuh lebih maksimal lagi.

3. Posisikan pot di tempat yang sesuai agar bibit tidak terendam oleh air.

44
DAFTAR PUSTAKA

Al, R. E. (2000). Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Jagung di Tanah Inceptisoils. 78.

Arimbawa, I. P. (2016). Dasar-Dasar Agronomi. Denpasar.

Dwi. (2007). Karakterisasi dan Uji Potensi Bionutrien PBAG yang

Diaplikasikan pada Tanaman Padi. 1.

Edi, & Yusri. (2009). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung

Darat pada Media Tanam Arang Sekam dan Cocopeat Serta

Konsentrasi POH Cair. 7.

Goenadi. (2006). Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Jagung di Tanah Inceptisoils. 78.

Gusfarina, & Edi. (2013). mengapa tanaman kangkung menjadi salah satu

tanaman yang sering ditanam orang?

Husein, A. (2018, Desember 27). Apa Saja Kandungan Nutrisi AB Mix

Hidroponik?

Istamar. (2004). Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hayati Bio-

Extrim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung.

1.

Istiqomah, S. (2007). Menanam Hidroponik.

45
Maulana, A. H. (2021, 01 26). Ketahui, Jenis-jenis Pupuk NPK dan

Kandungannya.

Purwono. (2008). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung

Darat pada Media Tanam Arang Sekam dan Cocopeat Serta

Konsentrasi POH Cair. 5-6.

Putri, V. K. (2021, 04 06). Hidroponik: Definisi, Manfaat, Kelebihan dan

Contohnya.

Rahman. (2000). Karakterisasi dan Uji Potensi Bionutrien PBAG yang

Diaplikasikan pada Tanaman Padi. 1.

Reis. (1993). Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hayati Bio-

Extrim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung.

2.

Sofiari. (2009). Pengaruh Pemberian Kompos Jerami Padi dan Pupuk

NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung

Darat. 2.

Sumiati. (1983). Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P, dan K Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung. 69.

Syamsuri, d. (1993). Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hayati

Bio-Extrim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Kangkung. 1.

Utami, T. N. (2020). 15 Jenis Pupuk Organik. 1.

46
Wijaya. (2012). Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hayati Bio-

Extrim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung.

2.

47
LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan bahan yang diperlukan untuk uji coba

Foto alat dan bahan yang diperlukan.

Alat:

- 3 preparat yang sesuai

- 3 pot

- Alat ukur

- Suntikan

Bahan:

- 15 Biji Tanaman Kangkung

48
- Pupuk NPK

- Rockwool sebagai media tanam

- Air 350 ml

Foto keadaan awal saat menanam

49
Lampiran 2. Dokumentasi penelitian

Foto dokumentasi penelitian 1. Penanaman kangkung hidroponik di hari

pertama

Foto dokumentasi penelitian 2. Penanaman kangkung hidroponik di hari

kedua

50
Foto dokumentasi penelitian 3. Penanaman kangkung hidroponik di hari

ketiga

Foto dokumentasi penelitian 4. Penanaman kangkung hidroponik di hari

keempat

51
Foto dokumentasi penelitian 5. Penanaman kangkung hidroponik di hari

kelima

Foto dokumentasi penelitian 6. Penanaman kangkung hidroponik di hari

keenam

52
Foto dokumentasi penelitian 7. Penanaman kangkung hidroponik di hari

ketujuh

Foto dokumentasi penelitian 8. Penanaman kangkung hidroponik di hari

kedelapan

53
Foto dokumentasi penelitian 9. Penanaman kangkung hidroponik di hari

kesembilan

Foto dokumentasi penelitian 10. Penanaman kangkung hidroponik di

hari kesepuluh

54
Foto dokumentasi penelitian 11. Penanaman kangkung hidroponik di

hari kesebelas

Foto dokumentasi penelitian 12. Penanaman kangkung hidroponik di

hari kedua belas

55
Foto dokumentasi penelitian 13. Penanaman kangkung hidroponik di

hari ketiga belas

Foto dokumentasi penelitian 14. Penanaman kangkung hidroponik di

hari keempat belas

56
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) LABSCHOOL
JAKARTASTATUS AKREDITASI : A
Jl. Pemuda Komplek UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur
13220

PEMBIMBINGAN KARYA ILMIAH TP


2021/2022

Nama Guru Pembimbing Ghina Aninda Dwiputri, S.Pd.


Nama Siswa yang Dibimbing Hadi Kresnadi
Kelas XI MIPA 4
Judul Karya Ilmiah Manfaat Penggunaan Pupuk NPK pada Tanaman

Kangkung Hidroponik Berdasarkan Dosis

Penggunaannya

1. Kamis, 18 Maret 2021, Revisi Bab 1


2. Senin, 22 Maret 2021, Revisi Bab 1
3. Kamis, 29 April 2021, Pembimbingan Bab 2
4. Senin 3 Mei 2021, Revisi Bab 2 dan
Hari, Tanggal Pembimbingan, Pembimbingan Bab 3
dan Bahasan 5.
6.
7.
8.
9.
10.
Catatan Pembimbingan Penggantian judul

Jakarta, 3 Mei 2021


Guru Pembimbing,

Ghina Aninda Dwiputri, S.Pd.

57

Anda mungkin juga menyukai