Bab 2 - Hutan Menjadi Kebun Sawit
Bab 2 - Hutan Menjadi Kebun Sawit
Bab 2 - Hutan Menjadi Kebun Sawit
1. Tujuan
2. Kebijakan
2.1. Hakekat dari teknik penanaman yang baik terutama adalah penetapan
waktu yang tepat dan hal ini dapat dicapai dengan perencanaan seksama
sebelum dilaksanakan. Penanaman kelapa sawit harus dilakukan bertepatan
dengan musim yang paling sesuai karena penyiapan daerah persemaian,
pembibitan dan penanaman harus sinkron terkait dengan tanggal penanaman
sasaran yang dikehendaki.
2.4. Luas lahan dalam hektar yang harus dibuka dan ditanami pada setiap
tahunnya harus dibagi menjadi blok berukuran sama, yang masing-masing
tidak lebih dari 30 Ha.
-1-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
2.6. Pilihan peralatan berat untuk pembukaan lahan harus bertujuan agar
gangguan terhadap dan pemadatan topsoil [lapisan tanah atas] dapat
seminimal mungkin. Penumpukan reruntuhan 2 : 1 (dua baris tanaman : 1
penumpukan )juga harus dilakukan untuk meminimalkan gangguan dan
pemadatan tanah. Penyisiran atau pembajakan harus diminimalkan agar
gangguan terhadap tanah dapat dihindari.
2.7. Seluruh areal rawa atau areal rendahan sebaiknya ditebang terlebih dahulu,
dikeringkan dan dibuka bersama daerah lain dan tidak dibiarkan untuk
tahapan kemudian.
2.8. Di daerah yang seringkali terkena banjir pasang, survei oleh para ahli
drainase dan irigasi harus dilaksanakan sebelumnya, sebaiknya dua tahun
sebelum penanaman.
2.9. Pasar Pikul dan pasar tengah harus dibuka dan diratakan bilamana
memungkinkan dengan seminimal mungkin gangguan terhadap tanah pada
saat pembukaan lahan untuk memudahkan mekanisasi di masa mendatang.
2.11. Kegiatan pembukaan lahan hanya boleh dimulai setelah ganti rugi lahan
yang diberikan kepada para penduduk sudah diselesaikan.
-2-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
3. Panduan dan Prosedur Operasi Standar
Metoda ini dapat dilaksanakan di areal rawa dimana buldozer tidak dapat
digunakan:
Semua pohon lain harus ditebang dengan menggunakan chain saw sesuai
dengan spesifikasi sebagai berikut:
c. Batang pohon yang lebih besar dengan banir kipas harus dipotong
pada titik dimana banir bertemu dengan batang pohon dimana chain
saw dapat menyelesaikan potongan penuh.
Setelah penebangan dengan chain saw, pasar pikul harus dibuat dan
dibersihkan dari kayu secara manual, kemudian barisan tanaman kelapa
sawit ditetapkan dan piringan dibuka berdasarkan jalur ke pasar pikul.
Kacangan ditanam pada kedua sisi pasar pikul dan di sebelah luar
piringan. Metoda ini murah dan telah digunakan secara luas dengan hasil
yang memuaskan, akan tetapi tergantung pada ketersediaan sumber
tenaga kerja. Proses yang sama dapat diterapkan pada daerah berkontur,
pembersihan hanya di jalur penanaman. Jika diperlukan pasar pikul
pengganti dapat dibuat kemudian tetapi pemanenan di areal berkontur
-3-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
biasanya mengikuti jalur. Untuk teras kontur, biasanya menggunakan
bulldozer.
Ini akan meminimalkan kerusakan tanah, kehilangan unsur hara dan erosi
Seluruh kayu yang telah ditebang dan reruntuhan lain yang jatuh
melintas atau masuk ke aliran sungai, saluran drainase dan ke jalan harus
diangkat dan ditumpuk di interline dengan biaya kontraktor.
-4-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
Hal ini membutuhkan keahlian sebagaimana garis-garis kontur
penanaman ditetapkan dalam waktu yang bersamaan dan sebaiknya baris
penanaman dikosongkan. Jika kemiringan lebih dari 15º, maka harus
dibiarkan dalam keadaan tidak tertumpuk dan bergerak seiring dengan
berkembangnya teras ke posisi yang secara kasar berada pada kontur di
sepanjang teras.
iii).Daerah berawa
-5-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
3.5. Manajemen Air
1. Perencanaan
2. Dokumentasi
II. KEHUTANAN
Survey Kehutanan Tingkat I dan Instansi terkait
Pertimbangan teknis Kanwil (Kepala Kantor Wilayah)
Kehutanan.
Rekomendasi Gubernur.
Izin Prinsip Pelepasan Hutan dari Menhut (Menteri Kehutanan)
SK (Surat Keputusan) Pelepasan Hutan
-6-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
Aspek TGT ( Tata guna tanah)
Pembebasan lahan okupasi
Panitia B
SK HGU (Hak Guna Usaha)
- Wajib Tahunan
- Kas Negara
- Reformasi Lahan
Sertifikat HGU
4. Lingkungan
Pisau dan alat pemotong tajam lainnya harus dilindungi, digunakan dengan
hati-hati, dan dirawat dengan baik.
-7-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
Pastikan operator sudah mendapat pelatihan yang benar dalam hal
penggunaan buldozer dan chain saw rantai dengan aman.
6. Sosial
Tidak ada
Penanaman yang sudah ditetapkan dengan baik harus dapat diakses dengan
baik dan memiliki tingkat hambatan minimal terhadap pertumbuhan dan
produksi kelapa sawit.
8. Parameter Produktivitas
Simak Lampiran A
9. Catatan
Simak Lampiran 1
-8-
Kode Referensi: OP/C2/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006