Agt Sawit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penanaman kelapa sawit,dimana kelapa sawit adalah suatu tumbuhan di tempat yang
harus di memiliki air yang mencukupi dan memenuhu syarat sebagai sarana penanaman
kelapa sawit. Banyak diantara petani sawit yang menanam tumbuhan yang dapat
menghasilkan minyak ini tanpa memperhatikan area yang akan menjadi sarana
penanamannya, selain hasil penanaman yang memuaskan dengan syarat penanaman ini
juga maka lingkungan tidak akan menjadi rusak karna ulah dari perlakuan yang dilakukan
saat pembukaan lahan. Oleh karna itu membuat makalah yang berjudul “ Pembukaan
lahan(Land Clearing) kelapa sawit” agar orang mengerti cara pembukaan lahan yang
tidak merusak lingkungan dan memperoleh hasil yang memuaskan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pembukaan Lahan (Land Clearing) ?
2. Bagaimana perencanaan pembukaan lahan areal perkebunan kelapa Sawit?
3. Bagaimana teknik pengerjaan land clearing areal perkebunan kelapa sawit?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian pembukaan lahan (Land Clearing) kelapa sawit
2. Dapat mengetahui system perencanaan dalam membuka lahan perkebunan
kelapa sawit
3. Dapat mengetahui teknik pengerjaan land clearing yang baik dan benar ketika
akan membuka suatu lahan perkebunan kelapa sawit tanpa harus merusak
lingkungan .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Land Clearing

Pembukaan lahan atau landclearing  adalah pembukaan lahan untuk keperluan lain
nya sepert perkebunan, transmigrasi, pertanian dan lain sebagainya.Pembukaan lahan
merupakan komponen biaya inventasi disamping pembibitan yang telah dibicarakan.
Tahapan-tahapan pekerjaan sudah tertentu sehingga jadwal kerja harus harus
dilaksanakanb secara konsekwen. Keterlambatan suatu pekerjaan diselesaikan akan
berlarut pada pekerjaan lain sehingga akan menambah biaya. Tantangan yang dihadapi
cukup banyak misalnya alam ( gangguan cuaca, hewan liar, dan lain-lain ), biaya yang
harus berkesinambungan, sumber daya manusia yang harus tersedia serta alat-alat beserta
suku cadangnya. Tahapan- tahapan pekerjaan ini adalah :

 Perencanaan luas kebun dan jadwal pembangunannya.


 Rintisan dan rencana pemborong pekerjaan.
 Sistim pembukaan lahan yang dipakai.
 Persiapan penanaman, parit, drainase, pengawetan tanah, penanaman kacangan.
 Penanaman. 

Perencanaan Pembukaan Areal Perkebunan


Dari studi kelayakan harus sudah jelas perencanaan luas areal perkebunan yang akan
dibangun serta tata ruangnya. Disini harus ada tergambar misalnya :

 Lokasi pemukiman untuk satuan luas tertentu misalnya 800 ha untuk 1 afdeling.
Lokasi ini harus dekat dengan sumber air minum dan letaknya terpusat dari areal.
 Batas areal dari kebun maupun riap afdeling.
 Jaringan jalan terutama untuk jalan penghubung (masuk dan keluar lokasi) atau
jalan utama, jalan produksi, dan lain-lain.
 Lokasi pembibitan.
 Lokasi pabrik dan kantor pusat kebun.

Luas satu kebun biasanya disesuaikan dengan kapasitas akhir pabrik yang akan
dibangun. Satu unit pabrik yng berkapasitas 30 - 45 ton tandan TBS / jam akan dapat
disuplai oleh tanaman yang luasnya 6.000 HA dan yang berkapasitas 60 ton tandan / jam
membutuhkan areal seluas 11.000 – 12.000 HA. Satu kebun dibagi dalam beberapa
afdeling atau bagian yang luasnya 600 – 800 ha tergantung kondisi areal dan tiap afdeling
akan terdiri dari blok tanam yang luasnya 16 ha, 25 ha, atau 30 ha tergantung kondisi
areal. Blok ini sangat penting sebagai satuan luas administrasi dan semua pekerjaan akan
diperhitungkan dalam blok demi blok. Untukareal rata atau berombak tentu akan mudah
membagi blok tersebut tetapi untuk kondisi bergelombang atau berbukukit akan memiliki
blok yag lebih kecil dan tidak jarang sebagai batas blok dipakai batas alam seperti sungai,
jalan dan lain –lain.
Menurut cara pelaksanaanya Land Clearing atau Pembukaan lahan dapat dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu :

1.Manual

 terutama tenaga manusia, alat-alat sederhana, pemakaian   tenaga sangat banyak

2 Mekanis

 Menggunakan alat-alat pertanian seperti traktor, buldozer. Cara ini digunakan


pada areal yang rata (kemiringan 0-8%). Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.
Satuan penggunaan alat berat dalam JKT (jam kerja traktor)

3 Chemis

 Peracunan pohon atau penyemprotan dengan bahan kimia tertentu (untuk lalang).
Pada daerah curah hujan tinggi kurang efektif. Dibutuhkan air untuk pelarut
herbisida.
B. TEKNIK PENGERJAAN LAND CLEARING

a. Mengimas

Sebelum melaksanakan  pekerjaan imas, maka pekerjaan babat pendahuluan dilakukan


mendahului pengimasan. Semak belukar dan pohon kecil yang tumbuh dibawah pohon
perlu dibabat. Pekerjaan ini membutuhkan 5 sampai 6 orang / HA. Pekerjaan Imas ini
adalah pemotongan semak dan pohon kecil yang berdiameter 10 cm di tebas atau di
potong dengan parang atau kapak untuk mempermudah penumbangan pohon
besar.Memotong anak kayu yang berdiameter < 10 cm

 Menggunakan parang dan kampak


 Pemotongan anak kayu harus putus dan diusahakan serendah mungkin atau dekat
dengan tanah
 Tujuan untuk memudahkan penumbangan pohon dan pelaksanaan perun mekanis
Areal semak belukar tidak perlu diimas, langsung dilakukan perun mekanis

b. Menumbang

Menumbang adalah kegiatan menebang/menumbang pohon dengan gergaji


( chain saw ) atau kapak, pohon yang berdiameter 10 cm ditebang. Tinggi
penebangan diukur dari tanah tergantung pada diameternya. Ketentuan yang
berlaku biasanya 

 Menumbang pohon yang berdiameter > 10 cm secara teratur


 Tinggi penebangan/sisa tunggul dari permukaan tanah : 

Diameter Ditebang dari permukaan tanah maks.

> 10 – 15 cm 15 cm (serapat mungkin dengan tanah)

16 – 30 cm 25 cm

31 – 75 cm 50 cm

76 – 150 cm 100 cm
> 150 cm Ditebang pada batas antara akar penguat dengan
batang utama

Ketentuan lain yang perlu diperhatikan dalam penumbangan :

 Hasil tumbangan tidak dibenarkan melintang di atas alur air dan jalan
 Harus dilakukan secara tuntas sehingga tidak ada pohon yang setengah tumbang
maupun pohon yang ditumbuhi oleh tanaman menjalar
 Pohon yang masih tegak tetapi sudah mati tidak perlu ditumbang sampai pada
waktu dilakukan perumpukan (perun mekanis)
 Penumbangan di lahan gambut dilakukan setelah minimum 6 bulan selesai
pembuatan outlet dan main drain serta telah terjadi penurunan permukaan tanah. 

C. Merencek

Kegiatan merencek adalah memotong cabang dan ranting kayu yang sudah ditumbang
dipotong-potong untuk mempermudah perumpukan.

 Memotong batang, cabang dan ranting


 Pedoman panjang potongan kayu :

Diameter (cm) Panjang Potongan


(m)

10 - 30 1,5 – 3

30 - 75 2–4

> 75 4–5

D. Merumpuk
Kegiatan merumpuk adalah pelaksanaan pengumpulan atau menata cabang dan
ranting yang telah dipotong dikumpulkan  dari kayu yang lebih besar. Perumpukan dibuat
memanjang Utara – Selatan agar dapat diterpa panas matahari dan cepat kering, jarak
anar rmpukan dibuat 50 – 100 meter tergantung kerapatan pohon yang ditumbang dan
keadaan areal.

 Mengumpulkan batang dan cabang-cabang yang telah dipotong menjadi barisan


yang teratur
 Potongan cabang-cabang disusun di atas potongan batang yang besar
 Jarak antar rumpukan 50 – 100 m.

Mekanismenya

o Pancang jalur rumpukan dipasang di jalur rencana rumpukan batang dan berada
di gawangan mati
o Tinggi pancang 4 m dan harus dipasang bendera putih supaya mudah dilihat oleh
operator alat berat. Setiap jarak ± 50 m diberikan pancang pembantu sehingga
terdapat 6 – 8 pancang pembantu dalam jaluran
o Pada jarak 150 m (inti) atau 200 (plasma/KKPA) dibuat tanda tidak boleh
dirumpuk karena akan digunakan sebagai jalan kontrol dengan lebar ± 4 m.
o Posisi alat berat berada di gawangan hidup, kegiatan pengumpulan atau
perumpukan kayu diatur dalam gawangan mati sejauh ± 2,5 m dari radius pohon
sawit dan harus diletakkan rata di permukaan tanah
o Top soil diusahakan seminimal mungkin terkikis oleh pisau buldozer, posisi
pisau diatur ± 10 cm di atas permukaan tanah dan/atau pisau dipasang gigi.

E. Membersihkan Areal

Membersihkan sisa-sisa potongan untuk dikumpulkan di  jalur rumpukan secara


sistem mekanis, Perun dengan menggunakan buldozer dan/atau excavator merupakan
kegiatan merumpuk kayu hasil imasan dan tumbangan pada gawangan mati sejajar baris
tanaman dengan arah Timur – Barat

F. Cincang Jalur
Kegiatan yang dilakukan pada areal datar
 Membebaskan jalur tanam dan titik tanam dari kayu dengan memotong kayu
yang masih melintang pada jalur tanam dan disusun di jalur rumpukan
 Membuat jalur rintis tengah untuk jalan kontrol selebar 4 m arah utara selatan
harus bebas dari kayu
 Menentukan jumlah rumpukan jalur ditetapkan :

o Pada areal dengan vegetasi padat penentuan ratio rumpukan 1:2


o Pada areal dengan vegetasi sedang sampai ringan ratio rumpukan 1:4
o Lebar rumpukan ± 3 m dengan ketinggian maksimal 2 m

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Pembukaan lahan atau landclearing  adalah pembukaan lahan untuk keperluan lain
nya sepert perkebunan, transmigrasi, pertanian dan lain sebagainya.Pembukaan
lahan merupakan komponen biaya inventasi disamping pembibitan
2. Land Clearing atau Pembukaan lahan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu secara
mekanis , manual , dan chemis.
3. Teknik pengerjaan Land Clearing areal perkebunan kelapa sawit yaitu dimulai dari
mengimas , menumbang,merencek, merumpuk,membersihkan areal dan cincang
jalur.

3.2 Saran

Pembukaan lahan haruslah disesuaikan antara luas lahan, kondisi lahan, dan juga
system yang akan digunakan nantinya. Selain itu pembukaan lahan harus
mempertimbangkan risiko terhadap lingkungan. Yang pastinya pembukaan lahan
haruslah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tidak menyalahi aturan yang ada

DAFTAR PUSTAKA
Sastrosayono, S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Setyamidjaja, D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal. Sunarko, 

2008. Petunjuk Praktis  Budidaya Kelapa  Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Setyamidjaja dan Djoehana. 1991. Budidaya Kelapa sawit. Kanisius. Yogyakarta

Pahan. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Perangin-angin, S.A. 2006. Land Clearing Perkebunan Kelapa Sawit.PT. Teguh


Sempurna Minamas Plantation, Kalimantan Tengah
MAKALAH AGROTEKNOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT
DAN KELAPA
PEMBUKAAN LAHAN (LAND CLEARING) PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

OLEH:

KELOMPOK 2 :

Bungaran Sitanggang 170420034

Gabriel Gultom 170420042

Oliver Simanjuntak 170420025

Tri Yuliaman 170420027

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Anda mungkin juga menyukai