Format Jawaban Tugas 1 PKN Semester 4
Format Jawaban Tugas 1 PKN Semester 4
Format Jawaban Tugas 1 PKN Semester 4
Nama:Wiwik widiawati
Nim: 8564667341 Priodi: S 1 PGSD
UPBJJ: 16/ Pekanbaru
SOAL.
1. Jelaskan mengapa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting diberikan
di SD/MI?
2. 2. Jelaskan secara terperinci tiga poin dari karakteristik PKn sebagai pendidikan nilai dan
moral!
3. Jelaskan masing-masing keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan mata
pelajaran lainnya!
4. Jelaskan bagaimana cara anda sebagai seorang pendidik menanamkan nilai dan moral
kepada peserta didik!
5. Berikan satu contoh kasus yang berkaitan dengan nilai dan moral di sekolah dasar dan
berikan solusinya!
JAWABAN
1. Tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
membuat siswa dapat berpikir dengan kritis dengan isu-isu politik, negara maupun
internasional. Siswa juga dapat memahami tentang perilaku demokrasi sehingga dapat
menjadi penerus bangsa akan cinta damai. Anak didik SD atau MI pada seusia itu anak
mencari jati dirinya dan agar kelak dia akan menjadi manusia yang mencerminkan nilai-
nilai Pancasila.. Pelajaran PKN berguna untuk membentuk suatu karakter seseorang agar
menjadi warga negara indonesia yang dapat menerapkan norma dan aturan dengan baik.
Secara umum PKN di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan.
- berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
- berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi.
- berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
- berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia berdasarkan langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah titik kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
(Sumber Referensi yang saya dapat berdasarkan BMP modul 1.14 – 1.15)
2. PKN merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang
bersifat multidimensional. Dengan kata lain PKN menuntut terwujudkannya pengalaman
belajar yang bersifat utuh memuat belajar kognitif, belajar nilai dan sikap, dan belajar
perilaku. Proses pendidikan yang dituntut menjadi kepedulian PKN adalah proses
pendidikan yang terpadu utuh yang juga disebut sebagai bentuk confluenct education
(mc, neil, 1981). Secara singkat PKN dinilai sebagai mata pelajaran yang mengusung
misi pendidikan nilai dan moral. Adapun alasannya antara lain sebagai berikut.
- materi PKN adalah konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD 45 beserta dinamika
perwujudan dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia.
- sasaran belajar akhir PKN adalah perwujudan nilai-nilai tersebut dalam perilaku nyata
di kehidupan sehari-hari.
- proses pembelajarannya menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari
peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat kognitif),
tetapi dihayati (bersifat objektif) dan dilaksanakan (bersifat perilaku).
Adapun buah pemikiran lickona (1992) tersebut kita kaitkan dengan karakteristik PKN
SD, nampaknya kita dapat menggunakan model lickona itu sebagai karangan pikir dalam
melihat sasaran belajar dan isi PKN setiap konsep nilai Pancasila yang telah dirumuskan
sebagai butir materi PKN pada dasarnya harus memiliki aspek konsep moral, sikap moral
dan perilaku moral.
(Sumber referensi berdasarkan BMP modul 1.36-1.37)
3. Dari berbagai bentuk terpadu itu ada beberapa modal yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran terpadu, iya itu modal connected, model webbed, dan model integrated. Hal
penting dalam upaya menghubungkan itu guru belum memahami benar konsep-konsep
atau pokok-pokok dari si pokok bahasan mana yang akan dijadikan topik atau tema atau
masalah pembahasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tersebut dalam
hubungan atau keterkaitannya dengan bidang studi lainnya. Dari ketiga model
pembelajarannya terintegrasi tersebut semuanya dapat digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya. Dalam
menguraikan keterkaitan antara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan
bahasa Indonesia kuno pendidikan jasmani dan kesehatan, IPA, matematika dari semua
itu hanya digunakan model webbed dan integrated sebab connecting biasanya digunakan
hanya keterkaitan dalam mata pelajaran itu sendiri. Adapun keterkaitan antara Pendidikan
Kewarganegaraan dengan bahasa Indonesia pendidikan jasmani dan kesehatan, IPA,
matematika, dan bahasa Indonesia jika yang dihubungkan dua atau lebih mata pelajaran
maka dapat digunakan oleh Robin Fogaty disebut sequenced, shared, webbed, threaded,
dan integred. Sebab dari kelima model itu yang akan digunakan adalah"webbed", sebab
yang dihubungkan adalah 5 mata pelajaran yang pada dasarnya adalah capturing an entire
constellation of disciplines at one dengan mencari suatu tema (yaitu pokok pikiran atau
dasar cerita bertemakan artinya berdasarkan atau berlandaskan) yang membuka berbagai
kemungkinan untuk menghubungkan berbagai mata pelajaran.
Adapun Keterkaitan PKN dan IPS sangatlah erat titik bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan sebagai dari bidang studi IPS titik bidang studi IPS
mencakup aspek geografi aspek ekonomi, dan aspek sejarah, teks Pancasila serta UUD
1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan titik kemudian terjadi
pemisahan menjadi bidang studi IPS yang mencakup segala mencakup aspek geografi,
ekonomi, dan sejarah. Dan PKN mencakup nilai-nilai Pancasila serta undang-undang
dasar 1945 serta sejarah perjuangan kemerdekaan republik Indonesia. PKN yaitu program
pendidikan yang memiliki misi untuk mengembangkan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya dan keyakinan bangsa Indonesia yang memungkinkan dapat
diwujudkan dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari. Adapun hubungan PKN dengan
mata pelajaran lain salah satu contohnya ialah: “hubungan PKN dengan politik, bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan mengandung praktik-praktik yang diturunkan ilmu politik.
Contohnya seperti sistem pemerintahan Indonesia dan sistem politik Indonesia juga
dibahas dalam PKN”. (Sumber referensi berdasarkan BMP modul 3.31 alenia 3 dan
google)
4. Adapun pendapat saya, saya sebagai seorang pendidik menanamkan nilai dan moral pada
peserta didik saya dengan cara, mengajarkan saling Menghargai, menanamkan kejujuran,
mengajarkan sikap Rendah Hati, mencontohkan tanggung Jawab agar peserta didik
memiliki rasa bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah dilakukan, mengajarkan
sikap saling menyayangi satu sama lain, memberikan pembiasaan yang baik agar dia
terbiasa berbuat baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat serta
menanamkan sikap kedisiplinan. Karena, Pendidikan moral juga salah satu pendidikan
yang berhubungan dengan perilaku seseorang baik itu perkataan ataupun perbuatan.
Mengajarkan nilai-nilai moral lebih sulit karena tidak hanya teori tetapi justru lebih
menekankan pada praktek di kehidupan sehari-hari. Selain itu juga dibutuhkan kesabaran
dan kehati-hatian dalam mengajarkannya.
(Sumber referensi berdasarkan pemikiran pemahaman saya)
5. Aadapun contoh prilaku yang berkaitan dengan nilai dan moral di SD yaitu, sering
terjadinya bullying antar peserta didik dengan teman lainnya. Solusi sebagai pendidik,
peserta didik mulai di berikan Pendidikan moral sejak usia dini dengan memberikan
arahan yang baik terhadap peserta didik agar tidak melakukan Kembali pembulyan
terhadap temannya tersebut. Saya juga biasanya bertanya peserta didik tersebut apa yang
telah dia katakan kepada temannya itu, kemudian saya memberitahu bahwa perbuatannya
itu tidak baik dan kemudian saya mencontohkan hal yang terjadi kepada dirinya jika dia
mengalami hal yang sama seperti temannya yang dibully itu tadi. Lalu saya tanyakan apa
yang dia rasakan ketika dia merasakan apa yang temannya rasakan setelah dia bully itu
tadi setelah dia mengatakan yang dia rasakan saya bertanya apa yang harus dia lakukan?
Kemudian dia menjawab meminta maff bu, lalu peserta didik tersebut meminta maff
kepada temannya yang telah dibully tadi, karna sebelumnya telah saya ajarkan sikap
bertanggung jawab. Kemudian biasanya saya banyak menyarankan agar dia tidak
mengulangi hal yang sama untuk menghargai sebuah perbedaan yang ada bahwasanya
tuh tidak semua orang itu sempurna dan semua orang itu pasti mempunyai perbedaan
entah dari segi fisik atau apapun itu.
(Sumber referensi berdasarkan pemikiran saya)