Tugas Makalah IDIK 4010

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN IDIK 4010


Modul 2
Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran : Berbagai Faktor yang Perlu
Diperhatikan
Dosen : Muhammad Yunus Rangkuti, S.Kom., M.Kom.

KELOMPOK 2
1. ARI FITRIADI – NIM 857103708
2. NAILUS SYARAFIN NI’MAH – NIM 857103754
3. ZAHROTUL UYUN – NIM 857104448

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
UPBJJ – UT JAKARTA
POKJAR PONDOK RANJI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah begitu banyak
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah "Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran: Berbagai Faktor
yang Perlu Diperhatikan" dengan baik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran: Berbagai Faktor
yang Perlu Diperhatikan. Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang
setulus-tulusnya atas semua saran, bimbingan dan bantuan kepada:
1. Bapak Muhammad Yunus Rangkuti, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen/Tutor mata kuliah
Komputer dan Media Pembelajaran.
2. Keluarga yang memberikan dorongan spiritual dan material dalam pembuatan tugas ini.
3. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ-UT 21
Jakarta.

Tugas makalah Komputer dan Media Pembelajaran ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Jakarta, 16 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan Pembuatan Makalah .....................................................................................2
D. Manfaat Pembuatan Makalah ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................3


A. Pengertian Media Pembelajaran.................................................................................3
B. Manfaat Media Pembelajaran.....................................................................................3
C. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................................................3
D. Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media......................................4
E. Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah..................6
F. Pertimbangan dalam Pemanfaatan Media oleh Sekolah ............................................7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................8


A. Kesimpulan ..............................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen
dan siswa/ mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya
kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan
kegairahan, dan sebagainya.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang amat penting dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas serta menentukan arah bagi masa depan manusia, bahkan kualitas
dan masa depan bangsa. Tanpa melalui proses pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi
seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Pendidikan diharapkan dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik terhadap
manusia itu sendiri.
Potensi siswa dapat berkembang karena guru mempunyai peran penting dalam proses
pelaksanaan pendidikan, interaksi antara guru dan anak didik menuju peserta didik yang
lebih kompeten adalah tuntutan utama. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi guru dituntut untuk lebih cerdas, kreatif dan inovatif dalam menyampaikan atau
menyajikan materi pembelajaran. Seorang guru harus mampu membuat media
pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik bagi peserta didik dan dapat menimbulkan
rasa keingintahuan yang besar dari diri peserta didik.
Arsyad (2007:15) menyatakan bahwa “Dalam suatu proses belajar mengajar, dua
unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran”. Bertolak dari
sinilah kenapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar,
dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, diharapkan
akan dapat membangkitkan motivasi, dan rangsangan belajar, serta membawa pengaruh
psikologis terhadap peserta didik, sehingga peserta didik menjadi lebih mengerti tentang
materi yang diajarkan melalui media pembelajaran yang digunakan yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui
media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning),
misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media
dengan warna yang menarik. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu
memperjelas pesan pembelajaran. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang
tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih apabila guru kurang cakap dalam
menjelaskan materi. Disinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan
pembelajaran.
Untuk mendukung pendidikan dan pembelajaran yang baik terdapat beberapa aspek
yang menjadi pertimbangan dalam kelangsungan proses pembelajaran, diantaranya yaitu
melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, perumusan tujuan, perumusan
materi, perumusan alat pengukur keberhasilan, serta melakukan perbaikan terhadap apa
yang telah dilaksanakan. Terdapat banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk
menerapkan aspek-aspek pembelajaran di sekolah.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian media pembelajaran.
2. Manfaat media pembelajaran.
3. Fungsi media pembelajaran.
4. Bagaimana seorang tenaga pendidik memberikan penjelasan tentang pertimbangan
dalam perencanaan dan pemanfaatan media?
5. Bagaimana suatu sekolah, sebagai satuan pendidikan memanfaatkan media sebagai
bagian terpadu dalam organisasi sekolah?
6. Bagaimana sebuah institusi pendidikan atau organisasi sekolah mempertimbangkan
cara pemanfaatan media?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Merujuk kepada latar belakang yang dipaparkan sebelumnya maka terdapat beberapa
tujuan penulisan makalah ini yaitu;
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Komputer dan Media Pembelajaran pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
2. Untuk memberikan penjelasan tentang pengertian media pembelajaran.
3. Untuk memberikan penjelasan dari media pembelajaran.
4. Fungsi dari media pembelajaran.
5. Untuk memberikan penjelasan tentang pertimbangan dalam perencanaan dan
pemanfaatan media.
6. Untuk memberikan penjelasan bagaimana pemanfaatan media sebagai bagian terpadu
dalam organisasi sekolah.
7. Untuk memberikan penjelasan tentang pertimbangan dalam pemanfaatan media oleh
sekolah.

D. Manfaat Pembuatan Makalah


Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat
yang akan diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
1. Melaksanakan tugas pada mata kuliah Komputer dan Media Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui pertimbangan dalam perencanaan dan pemanfaatan media.
6. Untuk mengetahui pemanfaatan media sebagai bagian terpadu dalam organisasi
sekolah.
7. Untuk mengetahui pertimbangan apa saja yang diperlukan dalam pemanfaatan media
oleh sekolah.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

K
ata media merupakan bentuk jamak dari “Medium”, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari
pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002:6). Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar
dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang
digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih
merangsang kegiatan belajar siswa. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak
akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan
menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajaran.

B. Manfaat Media Pembelajaran


Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahwa membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan pemahaman, dan menyajikan
data.

C. Fungsi Media Pembelajaran


Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama
media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media
sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan berikut ini.
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi
di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik,

v
gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu
sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar
dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi
ajar tersebut abstrak dan rumit/ kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.

2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar


Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran
untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam
lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber
belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi
ajar oleh siswa, serta dapat menambah wawasan siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media pembelajaran
diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret kepada
siswa, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai
contoh yaitu media pembelajaran komputer interaktif.

D. Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media


Terdapat berbagai pertimbangan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih untuk
menggunakan media tertentu. Dalam makalah ini pembaca dapat mempelajari satu model
dalam merencanakan dan memanfaatkan media yaitu model yang disingkat menjadi model
“ASSURE”.
MODEL ASSURE merupakan singkatan dari:
A = Analisis Karakteristik Siswa.
S = Sebutkan Kompetensi.
S = Sebutkan Metode-Media-Materi.
U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan.
R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa.
E = Evaluasi.
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut
Heinich, dkk. (1996) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan, yaitu:
1. A-(Analisis Karakteristik/Ciri-ciri Siswa)
Langkah pertama dalam perencanaan untuk mengetahui dan menganalisis siswa
sehingga bisa diasosiasikan hasil belajarnya nanti, yang lebih penting diperhatikan
adalah:
a) Kemampuan awal siswa, memahami kemampuan awal siswa, memudahkan
seorang guru untuk menentukan media apa yang cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran.
b) Gaya belajar siswa, Gardner menjelaskan ada 7 gaya belajar yaitu kemampuan
berbahasa/ verbal, kemampuan berhitung/ logika matematika, kemampuan
mengeksplorasi ruang/visual-spatial, kemampuan bermusik, kemampuan

vi
memahami orang lain/interpersonal, dan kemampuan memahami diri
sendiri/intrapersonal (Gardner, 1993).
2. S-(Sebutkan Kompetensi)
Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan istilah kompetensi
pembelajaran, sangat menentukan jenis media apa yang sesuai untuk Anda gunakan.
Bila tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah agar siswa mampu membedakan
jenis-jenis energi maka media yang Anda gunakan berbeda bila kompetensi yang akan
dicapai adalah menjelaskan jenis sumber energi. Maka media yang digunakan adalah
benda nyata. Sebaliknya, bila kompetensi yang ingin dicapai adalah menjelaskan
berbagai jenis sumber energi maka media yang Anda gunakan dapat berupa bahan
cetak atau foto dari berbagai sumber.

3. S-(Sebutkan Metode – Media – Materi)


Pemilihan strategi, media, dan materi: pada langkah ini guru melakukan pemilihan
strategi yang tepat, media yang cocok dan materi yang relevan dengan tujuan yang
hendak dicapai.

4. U-(Upayakan gunakan Metode-Media-Materi)


Penggunaan metode, media dan materi dalam step ini seorang guru menggunakan
metode, media dan materi membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya, ada
5 proses yang dilalui yaitu;
1. Preview; teknologi, media, materi
2. Prepare; persiapan teknologi, media dan materi
3. Prepare; lingkungan
4. Prepare; siswa
5. Provide; melengkapi dengan kegiatan siswa

5. R-(Rancang Bentuk Partisipasi Siswa)


Merangsang partisipasi siswa, hal ini bertujuan agar kondisi belajar siswa dapat
terkendali. Disini diharapkan ada kegiatan yang membuat mereka bisa
mempraktekkan pengetahuan atau keahlian baru yang disajikan sehingga siswa dapat
mengekspresikan kembali semua yang dimilikinya. Praktek-prektek yang bisa
dilakukan seperti: cek sendiri, pengajaran berdasarkan komputer, kegiatan berinternet,
kegiatan kelompok.
Melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran merupakan inti agar siswa
merasakan sendiri proses belajar yang dilaluinya. Untuk itu guru perlu
mempersiapkan dengan cermat hal-hal berikut:
a) Bahan yang akan disajikan
b) Siapkan kelas
c) Siapkan siswa
d) Berikan pengalaman belajar yang sesuai.

6. E-(Evaluasi)
Evaluasi dan perbaikan; setelah langkah semua yang di atas guru harus mengevaluasi
semua kegiatan tersebut. Bagaimana dampaknya terhadap siswa. Evaluasi ini tidak
saja menilai seberapa besar pencapaian tujuan pembelajaran namaun juga keseluruhan
proses pembelajaran itu (penggunaan teknologi dan media) kalau tidak ada yang
tercapai kita perlu mengadakan perbaikan agar lebih baik.
Ada 2 jenis evaluasi yang dapat dilakukan yaitu:
a. Evaluasi hasil belajar

vii
b. Evaluasi media dan metode pembelajaran

E. Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisai Sekolah

D
alam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan, suatu sekolah perlu
membuat perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Hal tersebut
sudah jelas diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan BAB IV Pasal 19 ayat (3). Ini menunjukkan bahwa
keseluruhan distem yang ada dalam suatu sekolah seharusnya diarahkan untuk pencapaian
standar ini.
Sekolah sebagai suatu organisasi seyogyanya mempunyai perangkat organisasi yang
langka agar dapat mengelola pembelajaran dengan baik. Pada BAB VI Pasal 30 Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebtkan bahwa
pendidik di SD/MI sekurang-kurangnya terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran
yang penugasanya ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
keperluan. Selanjutnya pada BAB VI pasal 35 tentang tenaga kependidikan ayat (1)b
disebutkan bahwa SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangmya terdiri
atas kepala sekolah/madrasah, guru, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan
tenaga kebersihan.
Selain faktor pendidik dan tenaga kependidikan, dalam suatu sekolah jelas
diperlukan adanya dukungan sarana dan prasarana agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien. Untuk itu PP Nomor 19 BAB VII tentang Standar
Sarana dan Prasarana pasal 42 juga menyebutkan bahwa satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan.
Tugas kepala sekolah dalam hal ini sangatlah penting terutama karena ia harus
menelola sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana serta mengelola kerja
sama dengan pihak Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah agar proses pembelajaran
dapat diarahkan semaksimal mungkin untuk membelajarkan siswa. Kerja sama dengan
semua sumber mendorong pelaksanaan pembelajaran aktif, bertemu dalam rapat-rapat
informal dengan para guru untuk mendorong dan berdiskusi dengan guru dalam
memperbaiki kualitas pembelajaran dan mendukung hasil kerja komite sekolah
(http://www.mberproject.net/mbe59.html).
Fungsi kepala sekolah antara lain:
1. Pendidik, kepala sekolah pada dasarnya adalah seorang tenaga pendidik yang harus
mampu menjalankan tugas seperti seorang guru dalam mendifik siswa dan guru yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Manajer, sebagai pengelola kegiatan sekolah mulai dari kegiatan perencanaan
program sekolah, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan sekolah.
3. Administrator, sebagai pengelola sistem administrasi sekolah mulai sumber daya
manusia, keuangan dan sarana serta prasarana sekolah.
4. Supervisor, sebagai pengawas pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah.
5. Inovator, sebagai pencipta ide atau gagasan baru untuk memajukan sekolah.
6. Motivator, sebagai pendorong semagat kerja setiap anggota dalam organisasi sekolah
agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
Memperhitungkan adanya perubahan yang terjadi terus menerus terjadi, dalam pasal
17 Standar Nasional Pendidikan juga disebutkan bahwa suatu satuan pendidikan
hendaknya mempunyai hubungan yang baik paling tidak dengan masyarakat lokal tempat
sekolah tersebut berada dan sangat akan baik bila juga mempunyai jaringan dengan

viii
masyarakat tingkat nasional yang lebih luas. Untuk itu setiap satuan pendidikan harus
mempunyai Dewan Pendidik, yaitu yang terdiri dari pimpinan satuan pendidikan dan
semua pendidik tetap Komite Sekolah. Komite Sekolah dirumuskan sebagai “lembaga
mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh
masyarakat yang peduli pendidikan”.

F. Pertimbangan dalam Pemanfaatan Media oleh Sekolah


Setelah kita diperkenalkan pada metode pembelajaran ASSURE, pada pertimbangan
pemanfaatan media oleh sekolah kita akan membahas tentang Model ACTIONS. Model ini
lebih diarahkan kepada organisasi sekolah atau institusi pendidikan dalam memanfaatkan
media pembelajaran. Model ini diperkenalkan oleh Bates (1995) untuk membantu pihak
sekolah atau lembaga pendidikan tertentu dalam mempertimbangkan pemilihan dan
pemanfaatan media pembelajaran.
1. A (Access/Akses) merajuk pada mudah tidaknya sebuah media dijangkau atau
dimiliki suatu sekolah dan dimanfaatkan oleh siswanya. Sebagai contoh media
pemutar CD adalah media sangat populer saat ini dan banyak dimiliki oleh orang tua
siswa dan sekolah-sekolah. Dengan demikian, pemanfaatan media ini dapat
dipertimbangkan oleh oihak sekolah.
2. Cost (Biaya) berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk menggunakan suatu
media.
3. Teaching (Mampu membelajarkan) berhubungan dengan kemampuan sebuah
media pembelajaran untuk menjadi perantara pesan yang ingin disampaikan.
4. Interctivity and Friendliness (Interaktif dan Ramah). Ini berkaitan dengan tingkat
kemudahan penggunaan suatu media oleh guru dan siswa. Apakah penggunaan media
justru mempersulit guru dalam menjelaskan suatu topik? Apakah media ini “ramah”
terhadap penggunaanya sehingga mereka senang menggunakanya?
5. Organizational Issues (Masalah Organisasi Sekolah). Faktor ini berkaitan erat
dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan suatu media pembelajaran
terhadap suatu organisasi suatu sekolah. Apakah sekolah mampu dan mau
menyediakan media yang dibutuhkan guru? Mampu memeliharanya? Mampu
mengelola pemanfaatannya oleh seluruh guru dan siswa.
6. Novelty (Kebaruan). Hal ini berhungan dengan faktor berapa lama suatu media akan
dapat bertahan digunakan. Apakah teknologi media tersebut cepat usang atau
dimanfaatkan dalam jangka waktu cukup lama?
7. Speed (Kecepatan). Ini berkaitan dengan seberapa cepat sebuah pesan dari suatu
media dapat direvisi atau dioerbaiki? Apakah perubahanya mudah dilakukan atau sulit
dan memerlukan waktu yang lama? Apakah bahan ajar yang sudah dicetak dalam
bentuk buku lebih sulit diperbaiki bila dibandingkan dengan program yang direkam di
kaset audio atau video CD.

ix
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media
pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media.
2. Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa
tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat
kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
3. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Secara
umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien serta sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru.
4. Model ASSURE merupakan suatu model pembelajaran yang merupakan sebuah
formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model
berorientasi kelas.
5. Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan, suatu sekolah perlu
membuat perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
6. Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan, suatu sekolah perlu
membuat perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hadil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
7. Model ACTIONS ini lebih diarahkan kepada organisasi sekolah atau institusi
pendidikan dalam memanfaatkan media pembelajaran
8. Kepala sekolah dan guru harus memiliki cukup pertimbangan dalam memanfaatkan
suatu jenis media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.

B. Saran
1. Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan mempermudah pendidik dalam
proses belajar mengajar. Oleh karena itu sangatlah penting dalam proses mengajar itu
menggunakan media sebagi bahan untuk menyampaikan materi agar peserta didik
dapat lebih memahami yang disampaikan oleh pendidik. Media pembelajaran ini juga
berfungsi untuk memperbaiki metode pengajaran.
2. Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran, dan memperdalam
pengetahuan tentang media pembelajaran demi mendukung tercapainya tujuan yang
diinginkan, dan mendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.
3. Pengertian, tujuan, manfaat, macam-macam media, prinsip-prinsip pemilihan dan
penggunaan media, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran hendaknya dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia
pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai.

x
DAFTAR PUSTAKA

Bretz. (1971). The Selection of Appropriate Communication Media for Instruction: A Guide
for Designers of Air force Technical Programs. California: Santa Monica, Rand.

http://terdidik.com/2009/10/26/arti-fungsi-media-pendidikan.html

http://www.slideshare.net/suediahmad/pemanfaatan-media-pembelajaran.html

Fardiaz, D. & Gardjito. (1988). Media Transparansi (Makalah dipresentasikan pada


Workshop Produksi Media di IPB Bogor, 11 - 16 juli 1988).

U of M/3M Study. Teaching with Overhead Prejection.

Schramm,W. (1977). Big Media Little Media. London: Sage Publications.

Kemp & Dayton. (1985). Planning & Producing Instructional Media. New York: Harper &
Row Publishers.

Marisa. (2014). Komputer dan Media Pembelajaran. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas
Terbuka.

xi

Anda mungkin juga menyukai