LP Otitis Media
LP Otitis Media
LP Otitis Media
9. PENGKAJIAN
a) Keluhan Utama
Tanyakan asalan utama pasien masuk RS / Keluhan pasien saat pengkajian
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk menanyakan riwayat kesehatan sekarang dan keluhan pasien ? Tanyakan
akan adanya , demam, lesi, kemerahan, memar dll.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Tanyakan masalah kesehatan yang pernah dialami, Riwayat penyakit spt DM,
MH, Hepatitis dll,, pernapasan ?
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit kulit ? Kapan mulainya ?
Apakah ada anggota keluarga yg menderita alergi ?
e) Riwayat Pengobatan
Mengkaji Riwayat pengobatan terakhir pasien, dan obat -obatan yang dikonsumsi
f) Riwayat Pembedahan
Kaji dan tanyakan Riwayat pembedahan yang pernah dilakukan klien.
10. PEMERIKSAAN FISIK
a) Tanda-tanda vital : Suhu dan Rr biasanya naik
b) Pemeriksaan fisik focus
1) Hidung : Inspeksi : biasanya adanya sekret yang menunjukkan klien
mengalami ISPA, hidung tampak kemerahan. Palpasi : adanya
pembengkakan mukosa hidung
2) Telinga : Inspeksi : membran tympani dan daun telinga tampak
kemerahan, adanya sekret pada canalis auditorius eksterna. Palpasi :
telinga teraba hangat
11. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan penunjang menurut Muscari 2005, h.220 ialah :
a) Timpanogram untuk mengukur kesesuaian dan kekakuan membran timpani.
b) Kultur dan uji sensitivitas hanya dapat dilakukan bila dilakukan timpanosentesis
(aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membran timpani). Uji sensitivitas dan
kultur dapat dilakukan untuk mengidentifikasi organisme pada sekret telinga.
c) Pengujian audiometrik menghasilkan data dasar atau mendeteksi setiap kehilangan
pendengaran sekunder akibat infeksi berulang.
12. PENATALAKSANAAN KLINIS
a) Penatalaksanaan medis menurut Dowshen et al 2002, h.149. Penatalaksanaan
OMA disesuaikan dengan hasil pemeriksaan dan stadiumnya:
1) Stadium oklusi tuba
i. Berikan antibiotik selama 7 hari :
Ampisilin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 25 mg/KgBB
4 x sehari atau
Amoksisilin : Dewasa 500 mg 3 x sehari; Anak 10
mg/KgBB 3 x sehari atau
Eritromisin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 10
mg/KgBB 4 x sehari
ii. Obat tetes hidung nasal dekongestan
iii. Antihistamin bila ada tanda-tanda alergi
iv. Antipiretik
2) Stadium hiperemis
i. Berikan antibiotik selama 10 – 14 hari :
Ampisilin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 25 mg/KgBB
4 x sehari atau
Amoksisilin : Dewasa 500 mg 3 x sehari; Anak 10
mg/KgBB 3 x sehari atau
Eritromisin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 10
mg/KgBB 4 x sehari
ii. Obat tetes hidung nasal dekongestan maksimal 5 hari
iii. Antihistamin bila ada tanda-tanda alergi
iv. Antipiretik, analgetik dan pengobatan simtomatis lainnya
3) Stadium supurasi
i. Segera rawat apabila ada fasilitas perawatan.
ii. Berikan antibiotika ampisilin atau amoksisilin dosis tinggi
parenteral selama 3 hari. Apabila ada perbaikan dilanjutkan dengan
pemberian antibiotik peroral selama 14 hari.
iii. Bila tidak ada fasilitas perawatan segera rujuk ke dokter spesialis
THT untuk dilakukan miringotomi
b) Penatalaksanaan Keperawatan:
1) Kaji anak terhadap demam dan tingkat nyeri, dan kaji adanya komplikasi yang
mungkin terjadi.
2) Turunkan demam dengan memberikan antipiretik sesuai indikasi dan lepas
pakainan anak yang berlebihan.
3) Redakan nyeri dengan memberikan analgesik sesuai indikasi, tawarkan
makanan lunak pada anak untuk membantu mengurangi mengunyah makanan,
dan berikan kompres panas atau kompres hangat lokal pada telinga yang sakit.
4) Fasilitas drainase dengan membaringkan anak pada posisi telinga yang sakit
tergantung.
5) Cegah kerusakan kulit dengan menjaga telinga eksternal kering dan bersih.
6) Berikan penyuluhan pada pasien dan keluarga :
i. Jelaskan dosis, teknik pemberian, dan kemungkinan efek samping
obat.
ii. Tekankan pentingnya menyelesaikan seluruh bagian pengobatan
antibiotic
iii. Identifikasi tanda-tanda kehilangan pendengaran dan menekankan
pentingnya uji audiologik, jika diperlukan.
iv. Diskusikan tindakan-tindakan pencegahan, seperti memberi anak
posisi tegak pada waktu makan, menghembus udara hidung dengan
perlahan, permainan meniup.
v. Tekankan perlunya untuk perawatan tindak lanjut setelah
menyelesaikan terapi antibiotik untuk memeriksa adanya infeksi
persisten
13. ANALISA DATA
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi:
Kolaborasi