Artikel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Artikel

Kondisi social budaya di Indonesia meliputi sistem


kekerabatan, taraf Pendidikan, pola pikir dan mobilitas

Jl. Cempaka Putih Tengah VI No.2, RT.5/RW.5, Cemp. Putih


Tim., Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10510
1.1 Sistem Kekerabatan

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan sosial. Sistem
kekerabatan di Indonesia sangat kompleks dan beragam, tergantung pada suku, agama,
dan wilayah.

Sistem kekerabatan pada umumnya di Indonesia adalah patrilineal, yaitu sistem


kekerabatan yang mengikuti garis keturunan ayah. Namun, ada juga beberapa suku di
Indonesia yang mengikuti sistem matrilineal, yaitu sistem kekerabatan yang mengikuti
garis keturunan ibu.

Sistem kekerabatan juga dipengaruhi oleh agama yang dianut. Beberapa agama, seperti
Hindu dan Buddha, menganut sistem kekerabatan yang lebih kompleks dibandingkan
dengan agama lainnya.

Selain itu, ada juga perbedaan sistem kekerabatan di antara wilayah-wilayah di Indonesia.
Misalnya, di Jawa, sistem kekerabatan yang dianut adalah sistem Kinship, yang
mengikuti garis keturunan ayah dan ibu, sedangkan di Sumatra, sistem kekerabatan yang
dianut adalah sistem Kinship yang mengikuti garis keturunan ibu.

Secara umum, sistem kekerabatan di Indonesia sangat kompleks dan beragam.


Keragaman ini mencerminkan keragaman budaya dan sosial yang ada di negara ini.
Namun demikian, sistem kekerabatan di Indonesia juga menunjukkan adanya kesatuan
yang kuat dalam masyarakat, yang menunjukkan bahwa sekalipun berbeda, masyarakat
Indonesia tetap saling menghormati dan menghargai satu sama lain

1.2 Taraf Pendidikan

Indonesia memiliki sistem pendidikan yang cukup maju, namun masih ada beberapa
kendala yang dihadapi dalam meningkatkan taraf pendidikan di negara ini.

Salah satu masalah utama dalam sistem pendidikan Indonesia adalah masih rendahnya
tingkat literasi dan numerasi di kalangan penduduk. Hal ini terutama terjadi di wilayah-
wilayah pedesaan dan daerah terpencil, di mana akses pendidikan masih terbatas.

Selain itu, masih rendahnya kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di Indonesia juga


menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Beberapa faktor yang menyebabkan kualitas
pendidikan rendah di antaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan,
kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas, serta kurangnya dana yang dialokasikan
untuk pendidikan.

Meskipun demikian, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan


program untuk meningkatkan taraf pendidikan di negara ini. Salah satu program yang
telah diluncurkan adalah program Pendidikan Dasar Gratis (PDS), yang bertujuan untuk
meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai peraturan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah, seperti peraturan tentang standar
nasional pendidikan dan peraturan tentang kurikulum.

Secara umum, pendidikan di Indonesia masih memiliki kendala yang harus diatasi,
namun pemerintah telah mengeluarkan berbagai upaya yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf pendidikan di negara ini. Dengan kerja sama antara pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan dapat tercapai taraf pendidikan yang lebih
baik di Indonesia.

1.3 Pola Pikir

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Namun, ada beberapa
masalah sosial budaya yang terjadi di negara ini. Salah satu masalah utama adalah pola
pikir yang masih cenderung tradisional dan konservatif. Ini dapat terlihat dalam hal
perlakuan terhadap perempuan, diskriminasi terhadap kelompok minoritas, dan masih
banyak lagi.

Pola pikir tradisional juga dapat dilihat dalam hal perlakuan terhadap perempuan di
Indonesia. Perempuan masih dianggap sebagai "objek" dan diharapkan untuk memenuhi
peran tradisional sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh anak. Hal ini menyebabkan
perempuan kurang memiliki kesempatan untuk berkembang dan mengejar karir yang
mereka inginkan.

Diskriminasi terhadap kelompok minoritas juga masih terjadi di Indonesia. Kelompok


minoritas seperti etnis Tionghoa, LGBT, dan suku-suku asli masih sering mengalami
diskriminasi dan perlakuan tidak adil dari masyarakat.

Selain itu, pola pikir konservatif juga dapat dilihat dalam hal perlakuan terhadap
lingkungan. Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya perlindungan
lingkungan dan masih melakukan aktivitas yang merusak lingkungan.
Secara keseluruhan, masalah sosial budaya di Indonesia masih cukup besar dan
memerlukan perubahan pola pikir dari masyarakat. Perlu ada upaya untuk memperluas
kesadaran dan pemahaman tentang perlakuan yang adil dan inklusif terhadap semua
kelompok masyarakat.

1.4 Mobilitas

Indonesia adalah negara dengan penduduk yang cukup padat dan terdiri dari beragam
suku, budaya, dan bahasa. Mobilitas sosial di Indonesia cukup tinggi, terutama di kota-
kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Banyak orang yang berpindah dari
daerah pedesaan ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan atau pendidikan yang lebih
baik. Namun, mobilitas ini juga menimbulkan masalah seperti pengangguran,
kesenjangan sosial, dan masalah lingkungan. Pemerintah telah mengambil beberapa
tindakan untuk mengatasi masalah ini, seperti program pembangunan desa dan program
pengembangan kota-kota baru. Namun, masih diperlukan lebih banyak upaya untuk
mengatasi masalah yang diakibatkan oleh mobilitas sosial yang tinggi di Indonesia.

1.5 Kondisi social budaya

Setiap pulau atau daerah di Indonesia memiliki karakteristik kondisi sosial budaya yang
unik dan berbeda-beda. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi sosial budaya di
suatu pulau atau daerah di antaranya adalah sejarah, geografi, dan kebudayaan.

Contoh, pulau Sumatera memiliki kondisi sosial budaya yang berbeda dengan pulau
Jawa. Sumatera terkenal dengan kebudayaan Minangkabau yang kental dengan tradisi
matrilineal, sementara Jawa terkenal dengan kebudayaan Jawa yang kental dengan tradisi
patrilineal.

Pulau Bali, di sisi lain, memiliki kondisi sosial budaya yang sangat berbeda dengan
pulau-pulau lain di Indonesia. Bali terkenal dengan kebudayaan Hindu yang kuat, serta
tradisi seni dan budaya yang sangat kaya.

Kondisi sosial budaya di pulau Papua juga berbeda dengan pulau-pulau lain di Indonesia.
Papua memiliki banyak suku yang berbeda-beda dengan tradisi dan budaya yang unik.

Secara umum, ada banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sosial budaya di setiap
pulau atau daerah di Indonesia, dan setiap pulau atau daerah memiliki karakteristik yang
unik dan menarik untuk dikaji dan dibahas.

Anda mungkin juga menyukai