Makalah Fisik Dan Vital Pada Ibu Dan Bayi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN DAN


OBSTETRIC

Pemeriksaan Fisik Dan Vital Pada Ibu Dan Bayi.

Disusun Oleh :

1. Fildanur, NIM : 22152010.

2. Lisa Safriani, NIM : 22152010.

3. Putri Nofrialina, NIM : 22152010.

4. Redia Saputri, NIM : 2215201057.

5. Varza Anggraini Cha, NIM : 22152010.

Dosen Pengajar:
Trya Mia Intani, M.Keb

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah dengan rahmat Allah SWT Yang Maha Esa, dan berkat hidayah-
Nya sehingga Kami mampu menyelesaikan makalah “Pemeriksaan fisik dan vital
pada ibu dan bayi” dalam mata kuliah praktik kebidanan, di profesi S1 kebidanan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
dan saran dari semua pihak. Yang dengan tulus, dan ikhlas memberikan waktu, doa,
saran, dan kritik. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman, dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan sekali segala bentuk saran, serta
masukan, bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Agar nantinya dapat
kami jadikan penyemangat untuk kami kedepannya agar bisa untuk menjadi lebih
baik lagi, dan semangat setelah ini.

Harapan kami kedepan semoga makalah ini bisa, dan mampu menambah ilmu,
serta wawasan para pembaca, dan diharapkan bisa bermanfaat untuk perkembangan,
dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Hormat kami

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1. LATAR BELAKANG..............................................................................................3

2. TUJUAN..……………………........………………………………….........………………3

3. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................4

BAB II................................................................................................................................5

A. Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi ...................................................5

B. Tujuan Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi ......................................5

C. Pentingnya Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi ................................6

BAB III .............................................................................................................................7


A. Hal utama yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan
bayi .....................................................................................................................................
7

B. Cara melakukan praktik Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi .........
7

C. Peran Bidan dalam Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi ..................
8

BAB IV ............................................................................................................................. 9
Kesimpulan ………………………………………………………………………….... 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG.

Persalinan merupakan akhir dari kehamilan. Semua ibu dan keluarga mengharapkan
jalannya proses persalinannya berjalan lancar. Kelancaran persalinan ditandai dengan
kemajuan persalinan. Kemajuan persalinan yang lambat merupakan satu dari komplikasi
persalinan yang mengkhawatirkan tidak terduga (Saifuddin, 2016).

Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan utama bagi kesehatan
wanita, karena merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator utama dalam pelayanan
kesehatan khususnya di Indonesia (WHO, 2015) Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
mengalami sedikit penurunan meskipun tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2012 AKI
berdasarkan data SDKI sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2015
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2016).

Masih tingginya persalinan dirumah dan masalah yang terkait budaya dan perilaku
dan tanda-tanda sakit pada neonatal yang sulit dikenali, juga merupakan penyebab
kematian ibu dan bayi baru lahir. Menurut hasil penelitian dari 97 Negara bahwa ada
korelasi yang signifikan antara pertolongan persalinan dengan kematian ibu. Semakin
tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah akan diikuti penurunan
kematian ibu di wilayah tersebut. Namun sampai saat ini diwilayah Indonesia masih
banyak pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun bayi yang masih menggunakan
cara- cara tradisional sehingga banyak merugikan dan membahayakan keselamatan ibu
dan bayi baru lahir (Saifuddin, 2016).

3
2. TUJUAN

A. Untuk mengetahui apa Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi.
B. Untuk mengetahui tujuan Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi.
C. Untuk memahami pentingnya Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi

3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut ;
A. Apa yang dibutuhkan dalam melakukan Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan
bayi.
B. Bagaimana cara melakukan praktik Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi.
C. Peran Bidan dalam Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi).

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi.


Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi adalah suatu hal pelayanan yang
dilakukan dalam proses sesudah melahirkan. Pemeriksaan ini meliputi segala unsur, dan
hal yang berkaitan dengan kesehatan fisik, rohani, dan mental ibu serta bayi yang baru
saja dilahirkan. Dalam hal ini diharapkan bidan dapat memberikan pelayanan yang
bermutu dan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, serta berkeyakinan bahwa
setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang baik, dan tepat.

Tanda vital sendiri merupakan parameter tubuh, untuk menilai fungsi fisiologis organ
vital tubuh, atau mekanisme homeostatis tubuh. Pengukuran tanda vital yang secara rutin
dipantau dapat membantu memberikan informasi detil mengenai status kesehatan ibu dan
bayi. Pengukuran tanda vital pada bayi sendiri meliputi beberapa hal yaitu:

1) Suhu tubuh bayi.

2) Denyut jantung bayi.

3) Pernapasan bayi.

4) Tekanan darah bayi.

5) Saturasi oksigen bayi.

B. Tujuan Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi.


Adapun Tujuan utama dari pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi adalah:

1. Meminimalisir kesalahan penanganan pada ibu dan bayi.

2. Meminimalkan kemungkinan trauma bagi pasien

3. Meminimalkan kemungkinan terjadinya hal yang diinginkan

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.

5. Meningkatkan tanggung jawab bidan terhadap pasien terutama ibu, dan bayi.

Adapun dampak dari penerapan asuhan kebidanan bebasis keselamatan pasien


adalah:
5
1. Menurunnya kasus kejadian yang tidak diinginkan pada pelayanan kebidanan.

2. Menurunnya kasus trauma kebidanan pada pasien

3. Meningkatnya kualitas asuhan kebidanan dan layanan kebidanan yang diberikan bidan
praktik

C. Pentingnya pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi.

Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi pada saat sesudah proses melahirkan
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat ini dapat menjadi suatu
peringatan dini bila nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya detak jantung
yang tidak stabil, masalah pernafasan, dan yang lainnya.

6
BAB III

A. Hal utama yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu
dan bayi.

Seorang bidan pada saat sebelum, dan selesai proses melahirkan. wajib melakukan
proses sebagai berikut yaitu

a. Anamnesis :

- umur ibu.

- riwayat hari pertama haid dan terakhir.

- paritas, jarak kehamilan sebelumnya.

- kenaikan berat badan selama hamil.

- penyakit yg diderita selama hamil.

- Obat-obatan yang diminum selama hamil

b. Pemeriksaan fisik :

- berat badan.

- tanda-tanda prematuritas.

- Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan.

c. Pemeriksaan penunjang :

- pemeriksaan skor ballard.

- Test kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang bulan.

- Keterampilan dalam komunikasi.

B. Cara melakukan praktik Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan saat pemeriksaan vital bayi

1. Suhu Tubuh Bayi.

Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan dan


pengeluaran panas. Pusat pengaturan suhu terdapat di hipotalamus. Suhu tubuh
7
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, suhu lingkungan, dan aktivitas.

2. Denyut Jantung Bayi.

Nadi atau pulse diukur untuk mengevaluasi denyut jantung. Pada kondisi
normal denyut jantung bayi baru lahir sekitar 140 kali per menit atau berada pada
kisaran 70-190 kali per menit serta dapat dijumpai murmur karena aliran darah
yang belum normal pasca kelahiran. Denyut jantung normalnya 80-100 kali per
menit saat tidur dan dapat mencapai 180 kali per menit pada saat bayi menangis.

3. Pernapasan bayi.

Laju pernapasan atau biasa disebut respiration rate (RR) dipengaruhi oleh
suhu, usia, aktivitas. Laju pernapasan lebih tinggi pada kondisi demam, usia bayi
yang lebih rendah, dan aktivitas fisik yang rendah yang meliputi gerak minimal,
tidur, kondisi bayi tenang. Pada bayi baru lahir laju pernapasan berkisar antara 40-
60 kali per menit kemudian cenderung menurun dan stabil ketika dewasa.

4. Tekanan Darah Bayi.

Tekanan darah merupakan salah satu komponen pemeriksaan tanda vital.


Faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu berat badan dan usia bayi.
Tekanan darah bayi dengan berat badan lebih besar dan matur lebih tinggi dari
pada bayi berat badan rendah.

5. Saturasi Oksigen Bayi

Pulse oximetry adalah metode noninvasif yang memungkinkan pengukuran


saturasi oksigen dalam hemoglobin darah pada arteri. Penelitian oleh Mower dkk.
menunjukkan bahwa pengukuran saturasi oksigen pada pemeriksaan rutin
memberikan perubahan signifikan bagi penanganan medis.

C. Peran Bidan dalam Pemeriksaan fisik dan vital pada ibu dan bayi).

Peran seorang bidan yaitu memberikan bidanan prenatal atau sebelum persalinan,
memeriksa kondisi fisik ibu, dan keadaan janin selama masa kehamilan, saat persalinan
dan setelah melahirkan, mendampingi ibu dan menangani secara langsung persalinan per
vaginal, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya komplikasi dari persalinan, memantau
kondisi janin selama proses persalinan serta memberikan saran medis pada ibu hamil jika
sewaktu-waktu diperlukan.
8
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu, dan bayi merupakan model praktik, atau
pelayanan, atau asuhan yang di mana bidan berperan sebagai pemimpin atau pusat
asuhan. Sebagai seorang pemimpin dan pusat asuhan, bidan memiliki tugas yang
semakin luas dan berwawasan.
Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi memiliki beberapa tujuan diantaranya
adalah menciptakan komunikasi yang baik antara bidan, dan pasien, mengetahui dan menambah
wawasan bidan sebagai seorang pemimpin, memberikan pelayanan yang maksimal dan
berkualitas, memberdayakan pasien dan kesejahteraan keluarga, memberikan informasi yang
akurat tentang resiko dan manfaat dalam segala prosedur, serta melindungi proses kehamilan dan
persalinan normal baik pada saat sebelum dan sesudah proses melahirkan. Karena proses
persalinan dan Pemeriksaan fisik, dan vital pada ibu dan bayi merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan mengingat ini dapat menjadi suatu peringatan dini bila nantinya
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya detak jantung yang tidak stabil, masalah
pernafasan, dan yang lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Trisnawati, Frisca. 2016. Pengantar Ilmu Kebidanan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya


Universitas tuanku tambasai. Modul pemeriksaan fisik ibu dan bayi. Fakultas
kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. Hubungan Antara Bidan Dengan Pasien. Departemen
Kesehatan RI, 1992.
Marpaung, L. F. B. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengambilan
keputusan Untuk Ber-KB Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kelurahan Harjo
Sari 1 Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014.
Nuryati, S., & Fitria, D. 2014. Hubungan antara Pengetahuan Suami tentang KB
dengan Partisipasi Suami dalam ber-KB di Kelurahan Kemang Kabupaten Bogor.
Stikesnh.ac.id.
Sulastri, S. 2013. Hubungan Dukungan Suami dengan Minat Ibu dalam Pemakaian
Kontrasepsi IUD Di Bergas. E-Jurnal Gizi Dan Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran,
2, 64–72.
Stuart, G.W. Therapeutic Nurse- Patient, 1998.

10

Anda mungkin juga menyukai