LAPORAN PKL Desa Babakan
LAPORAN PKL Desa Babakan
LAPORAN PKL Desa Babakan
Disusun Oleh :
MOH. FERDI ARDIANSYAH
2122100329
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) disusun oleh :
Nama : MOH. FERDI ARDIANSYAH
NIS : 2122100329
Program Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran Dengan
Judul :
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI KEGIATAN
PELAYANAN MASYARAKAT DI DESA BABAKAN
Nurfalah, S.Pd
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang maha pengasih lagi
maha penyayang, serta tidak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi
besar kita yakni Nabi Muhammad SAW. Karena atas izin dan karunia-Nya Kami
dapat menyelesaikan Praktik Kerja Industri di Balai desa Babakan serta laporan
hasil Praktik Kerja Industri ini dengan lancar. Dengan ini kami berterima kasih
kepada semua pihak dari Balai Desa Babakan maupun dari pihak SMK Bina
Ikhwani yang selama kurang lebih 3 bulan ini telah memberikan kesempatan
untuk kami melaksanakan Praktik Kerja Industri.
Tujuan akhir dari Praktik Kerja Industri ini adalah untuk mengasah dan
menambah pelajaran serta wawasan kita tentang bekerja di lapangan kerja yang
sesungguhnya untuk mengasah kompetensi dan profesionalisme bagi kami Siswa
di SMK Bina Ikhwani serta untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk terjun
langsung ke lapangan kerja kelak di kemudian hari.
ii
7. Seluruh Karyawan dan Karyawati Balai Desa Babakan atas kerja sama dan
bantuannya selama melaksanakan prakerin di lapangan.
8. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik
moral maupun material kepada kami.
Semoga dengan selesainya laporan hasil Praktik Kerja Lapangan kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kami berharap segala
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Mudahmudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR ISI
iii
2.2 Uraian Kerja
........................................................................................ 8
2.3 Jadwal Kegiatan
.................................................................................. 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
10
3.1 Kajian Teori .........................................................................................
10
3.2 Temuan Studi .......................................................................................
12
BAB IV PENUTUP ........................................................................................
15
4.1 Kesimpulan
.......................................................................................... 15
4.2 Saran
.................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
17
LAMPIRAN .....................................................................................................
18
DAFTAR GAMBAR
iv
v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
C. MANFAAT
Berikut manfaat Prakerin :
1. Menjalin kerjasama yang baik antar sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam dunia usaha atau dunia industri
2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
3
Pada tahun 1900-an kampung Babakan (dekat komplek Kampus
IPB Darmaga) masih berupa perkebunan karet yang dikelola oleh
ondernemeng. Salah seorang keturunan Sayyid Maulana Maghribi yang
tinggal di sekitar tempat tersebut diusur oleh Pemerintah Hindia Belanda,
dan membuka lahan di sekitar perkebunan tersebut membuat babakan
baru, sehingga tempat tersebut di kemudian hari diberi nama Babakan.
Dalam blog ini yang baru bisa disajikan adalah putera-puteri R.H. Asep Minata
yang menikah dengan Hj. Mamah, yang mempunyai keturunan Keluarga Bapak
H. Uum Sumantri di Gg. Bara 2, Keluarga Hj. Yayah Sumiati (Almh) di Gg. Bara
2, Keluarga Hj. Neneng Sumintarsih (Almh) di Sempur Kaler, Keluarga H.
Tjetjep Suryatna(Alm) di Sawah Baru dan Keluarga Hj. Tjatjih Sumiarsih di Gg.
Bara 1.
1. Visi dan Misi Instansi Visi
Visi
4
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.
Penyusunan Visi Desa Babakan dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Babakan seperti
pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, lembaga
masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya.Pertimbangan
kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di
Kecamatan. .Maka berdasarkan pertimbangan diatas Visi Desa Babakan
adalah :
Misi
5
2. Memberikan pemenuhan segala hak hak kebutuhan dasar warga
masyarakat Desa Babakan.
6
5. Struktur Organisasi Instansi
1 Pembekalan
Prakerin
2 Pemberangkatan
Prakerin
3 Pelaksanaan
Prakerin
4 Penjemputan
Prakerin
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
9
4. Memberikan pendapatan yang sesuai kepada pegawai untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimum.
2Suryanto. Op.cit. hlm. 9
3Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara. hlm. 26-275. Terdapat sarana pelayanan sesuai dengan dan bentuk tugas
atau pekerjaan pelayanan.
6. Kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tugas atau pekerjaan yang
dapat
dipertanggungjawabkan.4
Menurut Kotler jasa merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan apapun.5 Ada beberapa cirri yang mendasar mengenai
pelayanan yaitu:
1. Intangibility, berarti bahwa pelayanan pada dasarnya bersifat performance dari
hasil pengalaman dan bukannya suatu objek. Kebanyakan pelayanan tidak dapat
dihitung, Diukur, Diraba, Atau diuji sebelum disampaikan untuk menjamin
kualitas.
2. Heterogenity, berarti bahwa pemakai jasa atau klien memiliki kebutuhan yang
sangat heterogen. Pelanggan dengan pelayan yang sama mungkin memiliki
prioritas yang berbeda. Demikian pula dengan performance sering bervariasi dari
satu prosedur ke prosedur lainnya bahkan dari waktu ke waktu.
3. Inseparability, berarti produksi dan konsumsi suatu pelayanan tidak
terpisahkan.
Konsekuensinya di dalam industri pelayanan kualitas tidak direkayasa ke dalam
produksi di sektor pabrik dan kemudian disampaikan kepada pelanggan atau
penerima layanan tetapi kualitas terjadi selama penyampaian pelayanan, biasanya
4Moenir.Op.cit. hlm. 123-124
5Nasution. 2001. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat, hlm. 61selama
interaksi antara klien dan penyedia jasa. Melayani masyarakat baik sebagai
kewajiban maupun sebagai kehormatan merupakan dasar bagi terbentuknya
masyarakat yang manusiawi yang artinya pemberian pelayanan kepada
masyarakat merupakan kewajiban utama bagi pemerintah. Perannya dalam
pemberi pelayanan adalah bertindak sebagai katalisator yang mempercepat proses
pelayanan sesuai dengan apa yang seharusnnya.
Pelayanan merupakan produk yang tidak kasat mata dengan arti lain tidak dapat
diraba namun dapat dirasakan, hal yang melibatkan usaha-usaha manusia dengan
menggunakan peralatan.
6Pelayanan adalah kegiatan yang tidak dapat diartikan secara tersendiri yang
artinya bersifat intangible (tidak dapat diraba) yang merupakan pemenuhan atas
kebutuhan dan tidak harus terikat kepada penjualan produk atau pelayanan
lainnya.
Moenir berpendapat bawa pelayanan merupakan suatu proses dimana
pemenuhan kebutuhan melalui kegiatan orang lain secara langsung. Pelayanan
pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan, maka dari itu ia merupakan
suatu proses.
Sebagai proses berlangsung secara rutin dan berkesinambungan dengan seluruh
kehidupan di dalam masyarakat.7
10
Memahami hal pelayanan sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan
seseorang atau sekelompok orang atau suatu badan yang tergabung dalam
kepentingan
umum sehingga arti pelayanan dan pelayanan umum pada dasarnya tidak jauh
berbeda,
6Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hlm. 2.
7Moenir.Op.cit. Hlm. 16-17.sehingga keduanya berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan orang lain (individu dan masyarakat).
Pelayanan jika dikaitkan dengan administrasi publik dapat diartikan sebagai
kualitas pelayanan birokrat yang diberikan kepada masyarakat. Menurut
Gronroos, pelayanan adalah suatu kegiatan yang bersifat tidak kasat mata atau
tidak dapat
diraba
yang terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan
dengan dimakdsudkan untuk memecah permasalahan konsumen atau penerima
layanan.8 Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pelayanan adalah cara melayani, membatu menyiapkan, mengurus,
menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya
objek yang dilayani
adalah masyarakat yang terdiri dari individu, golongan, dan organisasi
(sekelompok organisasi).
Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dan tetap dalam batasan memenuhi standar pelayanan yang
dapat
dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus.9
2. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi
8Ratminto dan Atik Septi Winarsih..Loc.Cit
9 Ni Luh Supamdi, “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas
Pelayanan”, http://ojs.unud.ac.id, dikses pada 2 Agustus 2017
setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.10
Publik adalah masyarakat umum itu sendiri, yang
selayaknya diurus, diatur dan dilayani oleh pemerintah
sebagai administrator tetapi juga sekaligus
kadangkadang bertindak
sebagai penguasa dalam pengaturan hukum tata negaranya. Pelayanan Publik
dapat diartikan
sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang
mepunyai
11
kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang telah ditetapkan.11
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.12
Menurut
Ridwan dan Sudrajat pelayanan publik merupakan pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap masyarakatnya guna
memenuhi
kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.13
Pelayanan publik, berdasarkan uraian yang dibahas diatas dapat disimpulkan
bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan keinginan dan kebutuhan
masyarakat oleh penyelenggaraan negara dalam hal ini negara didirikan oleh
publik
(masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pada hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah
dapat
10Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
11 Neng Kamarni, “Analisis Pelayanan Publik terhadap Masyarakat (Kasus
Pelayanan Kesehatan di Kabupaten
Agam)” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Universitas Andalas Padang,
Volume 2, Nomor 3
12 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
No.63/KEP/M.PAN/7/2003
13Ridwan Juniarso dan Achmad Sodik Sudrajat, 2009.Hukum Administrasi
Negara dan Kebijakan Pelayanan
Publik. Bandung: Nusantara, hlm. 19.memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan ini harus dipahami bukanlah kebutuhan secaran individual akan
tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.
Pelayanan kepada masyarakat memiliki beberapa unsur yang harus dipenuhi agar
mencapai pelayanan yang prima dan memuaskan untuk masyarakat luas.
Terdapat
4 (empat) unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu:
a) Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan
tertentu kepada konsumen baik berupa layanaan dalam bentuk penyediaan dan
penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services).
b) Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen
(consumer) yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan
c) Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan
kepada pihak yang membutuhkan layanan.
d) Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus
mengacu
pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting
dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya
12
sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka
terima.14
Ciri-ciri pelayanan publik yang baik adalah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
a) Tersedianaya karyawan yang baik
b) Tersedianya sarana dan prasarana yang baik
14 Leo Agung Kurniawan, “Impelentasi Kebijakan Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) di
Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo”, Jurnal Ilmu Administrasi Negara,
FISIP, Universitas Airlangg,
Vol.4 No. 3c) Bertanggungjawab kepada setiap penerima layanan (masyarakat)
sejak awal hingga akhir
d) Mampu melayani secara cepat dan tepat
e) Mampu berkomunikasi
f) Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi
g) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik dalam suatu urusan yang
berkaitan dengan pelayanan
h) Berusaha memahami kebutuhan penerima layanan (masyarakat)
i) Mampu memberikan kepercayaan kepada penerima layanan (masyarakat)15
Pelayan publik juga memiliki asas-asas dalam pelaksanaannya yang harus
dipenuhi. Terdapat beberapa asas dalam penyelenggaraan pelayanan
pemerintahan dan perizinan yang harus diperhatikan, yaitu: a) Empati dengan
penerima layanan
Pegawai atau petugas yang melayani urusan pelayanan baik pelayanan perizinan
maupun non perizinan dari instansi penyelenggara jasa perizinan dan non
perizinan harus dapat berempati dengan masyarakat pengguna jasa pelayanan. b)
Pembatasan prosedur
Prosedur harus dirancang sependek mungkin dengan demikian kosnep
layanan satu puntu benar-benar diterapkan. c) Kejelasan tatacara pelayanan
15Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm.
34.Tatacara pelayanan harus didesain sesederhana mungkin dan dikomunikasikan
kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan. d) Minimalisasi persyaratan
pelayanan
Persyaratan dalam mengurus pelayanan harus dibatasi sesedikit mungkin dan
sebanyak yang benar-benar diperlukan. e) Kejelasan kewenangan Kewenangan
pegawai yang melayani masyarakat pengguna jasa pelayanan harus dirumuskan
sejelas mungkin dengan membuat bagan tugas dan distribusi. f) Transparansi
biaya
Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal mungkin dan setransparan mungkin.
g) Kepastian jadwal dan durasi pelayanan
Jadwal dan durasi pelayanan juga harus pasti, sehingga masyarakat memiliki
gambaran yang jelas dan tidak resah. h) Meminimalisasi formulir Formulir-
formulir harus dirancang secara efisien, sehingga akan dihasilkan formulir
komposit (satu formulir yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan). i)
Maksimalisasi masa berlakunya izin
Untuk mengindarkan terlalu seringnya masyarakat mengurus izin, maka masa
berlakunya izin harus ditetapkan selama mungkin.
13
j) Kejelasan hak dan kewajiban pemberi dan penerima pelayanan Hak-hak
dan kewajiban-kewajiban baik bagi pemberi maupun bagi penerima
layananan harus dirumuskan secara jelas dan dilengkapi dengan sanksi serta
ketentuan ganti rugi.k) Efektifitas penanganan keluhan.
Pelayanan yang baik sedapat mungkin harus menghindarkan terjadinya keluhan.
Akan tetapi jika muncul keluhan, maka harus dirancang suatu mekanisme yang
dapat memastikan bahwa keluhan tersebut akan ditangani secara efektif
sehingga permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan dengan baik.16
Penerapan pelayana publik memiliki beberapa prinsip yang harus ada dalam
pelaksanannya. Penyelenggaraan pelayanan publik juga harus memenuhi
beberapa prinsip pelayanan sebagai mana yang disebutkan dalam Keputusan
Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, yang
menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik harus memenuhi
beberapa prinsip sebagai berikut: 1) Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
2) Kejelasan
Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal:
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik.
b. Unit kerja atau pejabat yang berwenang dalam memberikan pelayanan dan
penyelesaian keluhan atau persoalan atau sengketa dalam pelaksanaan
pelayanan puyjjjhyjhblik.
c. Rincian biaya dan tata cara pembayaran.
3) Kepastian Waktu
16Ratminto dan Atik Septi Winarsih.Op.Cit.hlm. 22.
A. Membuat Surat Keterangan Usaha (SKU)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) di Desa
Purwasari. Kami mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga kami dapat
menambah wawasan yang kami dapatkan selama ini, karena hanya dengan
15
praktek, kami bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah kami dapat
di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika kami memasuki dunia kerja tidak akan
ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.
B. SARAN
Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-
saran, baik untuk pihak sekolah maupun bagi pihak industri tentang pelaksanaan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
A. Untuk Perusahaan
1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa - siswi SMK
untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
B. Untuk Sekolah
1. Pemantauan terhadap siswa - siswi yang sedang Prakerin maupun yang
baru akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk
menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.
DAFTAR PUSTAKA
17