Contoh Laporan Jadi PDF
Contoh Laporan Jadi PDF
Contoh Laporan Jadi PDF
Disusun Oleh :
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri di PT. Akebono Brake Astra Indonesia Yang telah
dilaksanakan Oleh :
Menyetujui,
PT. Akebono
Staff Accounting
Mengetahui,
Tarsono S.Pd
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri di PT. AKEBONO BRAKE ASTRA
INDONESIA. Laporan ini di buat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan siswa selama berada di dunia industri. Laporan ini disusun sebagai
pertanggung jawaban siswa selama Prakerin dan berfungsi sebagai acuan dalam
ujian yang dilaksanakan setelah siswa melaksanakan praktek di dunia industri.
Pelaksanaan Prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
ii
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan ini yang
harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa mendatang. Akhir
kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan
Praktek Kerja Industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................29
B. Saran .....................................................................................................29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada kompetensi,
pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di dunia kerja.
Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang ditekankan
untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta didik yang
mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan
(skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran yang ditekankan
pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan
standar dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis di
dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya
melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik harus
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja. Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin)
adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh
dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaan
keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga
kerja. Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja, dan siswa juga dapat memiliki etos kerja yang
meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan
yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.
1
B. TUJUAN PRAKTEK INDUSTRI
2
c. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki.
d. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta prakerin lebih
mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan
perusahaan. Karena itu, sikap peserta prakerin dapat dibentuk sesuai
dengan ciri khas tertentu industri.
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut
serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktek Kerja Industri
(Prakein).
3
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
Sejak didirikan pada tahun 1981, PT.Tri Dharma Wisesa adalah Perusahaan
Swasta Domestik bersama dengan pengembangan manufaktur otomotif di
Indonesia perusahaan ini telah menandatangani perjanjian usaha patungan
dengan industri rem Akebono co.ltd pada Mei 1996.
PT. Akebono Brake Astra Indonesia adalah perusahaan manufaktur sistem rem,
PT. Akebono Brake Astra Indonesia adalah produsen Sistem Rem, yaitu Rem
Drum dan Rem Cakram untuk mobil, Master Cylinder dan Cakram Rem untuk
sepeda motor. Kapasitas produk dalam 2 shift produksi untuk mobil adalah
450.000 unit per tahun, sedangkan untuk sepeda motor adalah 1.450.000 unit
per tahun. Produk ini diproduksi melalui berbagai proses seperti Proses
Pemesinan, Proses Pengecatan dan Perakitan untuk mendukung produksi 2W
dan 4W dan juga proses pembuatan khusus untuk Disc Pad dan Lining Sepatu.
Perusahaan ini memiliki 75% pangsa mobil dan 40% pangsa pasar sepeda
motor Domestik. Ini menjual Rem Cakram dan Rem Drum majelis mobil, Rem
Cakram dan Master Cylinder Majelis sepeda motor untuk Original Equipment
4
Manufacturer (OEM), sedangkan Disc Pad dan Brake Shoes dijual ke Original
Equipment Services (OES) dan After Market (AM). Pelanggan Utama untuk
Produsen Peralatan Asli meliputi:
Pelanggan Utama untuk Layanan Peralatan Asli mirip dengan daftar di atas
Untuk After Market, Pelanggan utama kami adalah PT. Astra Otoparts Tbk
Selain pencapaian dalam memperoleh Sertifikat ISO / TS 16949 pada tahun
2007, ISO 14001 pada tahun 2001 dan OHSAS 18001 pada tahun 2004.
5
4. PT.Akebono Brake Astra Indonesia dianugerahi Peningkatan Pengiriman
oleh PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pada tahun 2007
B. STRUKTUR ORGANISASI PADA PT. AKEBONO BRAKE
ASTRA INDONESIA
1. Struktur Organisasi PT. Akebono Brake Astra Indonesia
6
2. Struktur Organisasi Departemen Accounting PT. Akebono Brake
Astra Indonesia
Marjuki
(Manager)
Herawati Fitria
Yulianti
Kamal Meisha Adea Zahra
Zulfikar Aditya W
PSG Accounting
Robi
Nugroho
7
Gambar 2.2 alamat PT. Akebono Brake Astra Indonesia
8
4. PROSEDUR PELAYANAN PT. AKEBONO BRAKE ASTRA
INDONESIA.
Prosedur pelayanan yang saya lakukan di departemen accounting selama
prakerin adalah sebagai berikut :
1. Cek kelengkapan pembayaran / TTK P.O, Non P.O, Import.
2. Filling dokumen, seperti voucher hijau, voucher merah, petty cash,
jurnal memorial, copy invoce, dan bukti pemotongan PPH pasal 23.
3. Cek voucher hijau yang telah di tanda tangani oleh manager.
4. Fotocopy dokumen.
5. Scan dokumen.
6. Print dokumen.
7. Memberikan bukti pemotongan PPH 23 kepada supplier.
8. Mencari dokumen.
9. Handling telepon.
9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
1. Waktu
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu
dari tanggal 17 Desember 2018 – 29 Maret 2019 di PT. Akeboono Brake
Astra Indonesia. Waktu pelaksanaan prakerin :
2. Tempat
Tempat pelaksanaan prakerin bertempat di PT. Akebono Brake Astra
Indonesia di Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 KM 1,6 Kelapa Gading,
Jakarta Utara 14250.
1. Bahan :
a. TTK P.O dan Non P.O :
TTK yaitu Tanda Terima Kasir, saya mendapat ini setiap harinya dari
kasir. TTK ada 3 macam yaitu TTK P.O, Non P.O dan Import.
10
Gambar 3.1 TTK P.O dan Non P.O
b. Kertas PPN :
Kertas ini terdapat 2 macam yaitu kertas PPN > 0 dan kertas PPN =
0. Kertas ini akan di tempel di TTK Non P.O sesuai dengan PPN nya.
c. Copy Invoice :
Copy invoice adalah suatu dokumen yang digunakan sebagai
pernyataan penagihan yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli
dimana invoice tersebut berisi tentang perincian item yang dibelii
11
harga, serta tanggal pembeliannya. Copy invoice ini di dapat dari
depatemen finance untuk saya filling.
d. Faktur pajak :
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak. Faktur pajak terdapat di TTK P.O ataupun Non P.O, faktur
pajak yang diberi invoice number dikumpulkan dan di filling.
12
e. Jurnal Memorial :
Jurnal memorial adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
transaksi secara rinci. Jurnal memorial ini saya dapat dari departmen
accounting untuk di filling.
f. Petty Cash :
Petty cash adalah pencatatan sejumlah dana yang dibentuk khusus
untuk pengeluaran rutin dan relatif kecil jumlahnya. Petty cash saya
dapat dari departemen finance untuk saya filling.
13
g. Voucher hijau :
Voucher hijau ini awalnya adalah TTK yang saya kerjakan, TTK
yang telah saya kerjakan di lanjut kerjakan oleh mentor saya untuk di
proses menjadi voucher hijau, lalu saya klik “To Fin” pada web
apabila telah di tanda tangan manager departemen accounting.
Setelah itu voucher ini di kembalikan ke departemen finance untuk
di proses kembali dan akan dikembalikan lagi ke departemen
accounting untuk saya filling.
h. Voucher merah :
Voucher merah saya dapat dari departemen finance untuk saya
filling.
14
2. Alat :
a. Mesin Fotocopy :
Mesin fotocopy ini saya gunakan untuk fotocopy dokumen, seperti
faktur pajak, invoice pembayaran, kertas PPN, atau dokumen lainnya.
b. Mesin Scan/Print :
Mesin scan/print ini saya gunakan untuk scan/print dokumen, seperti
voucher hijau, bukti pemotongan PPH pasal 23 atau dokumen
lainnya.
15
c. Telepon meja :
Telepon meja ini saya gunakan untuk menerima telepon dari supplier
untuk meminta bukti pemotongan PPH pasal 23 dan mengangkat
telepon meja karyawan departemen accounting apabila pemiliknya
sedang tidak ada di tempat.
16
Gambar 3.13 kertas bufalo untuk filling
f. Box :
Box ini saya gunakan untuk menempatkan dokumen yang telah di
filling.
g. Komputer :
Komputer ini saya gunakan untuk mencari barcode number TTK dan
menginput data lainnya.
17
Gambar 3.15 komputer
h. ATK :
1) Pulpen saya gunakan untuk tanda tanga faktur pajak, memberi
nomor barcode pada TTK, cek copy invoice dan menulis hal
lainnya.
2) Pensil saya gunkan untuk memberi invoice number pada TTK
dan menulis hal lainnya.
3) Spidol saya gunakan untuk menulis di kertas bufalo filling,
memberi nomor pada box dan menulis keterangan pada
bantex.
4) Streples saya gunakan untuk menyatukan dokumen.
18
i. Stempel :
Stempel ini saya gunakna untuk stempel TTK sesuai tanda terimanya.
j. Bantex :
Bantex ini saya gunakan untuk filling jurnal memorial atau filling
dokumen lainnya.
19
k. Perforator :
Perforator ini saya gunakan untuk melubangi dokumen yang akan di
filling.
20
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN
PRAKTIK
1. Faktor Pendukung :
a. Fasilitas yang lengkap.
b. Lingkungan kerja yang bersih.
c. Lingkungan kerja yang nyaman.
d. Karyawan yang ramah.
2. Faktor Penghambat :
a. TTK yang hanya memiliki 1 faktur pajak. (Pada umumnya TTK
terdapat 2 faktur pajak, 1 faktur pajak untuk di tanda tangan dan yang
lain di berikan invoice number. Jika TTK tersebut hanya memiliki 1
faktur pajak, maka saya harus meng-copy nya dahulu).
b. Mesin fotocopy/scan/printer yang tiba-tiba error.
c. Kertas untuk fotocopy yang habis.
d. Dokumen yang akan di fotocopy/di scan tersangkut ke dalam
mesinnya.
e. Komputer yang error.
f. Tinta spidol yang habis pada saat filling.
g. Lampu sensor ruangan filling yang sering mati karena sensornya yang
jauh dari tempat saya pada saat filling.
h. Dokumen yang tidak ditemukan pada saat dicari.
i. Tumpukan box filling yang sudah banyak tetapi belum dipindahkan ke
ruang filling lantai 3.
21
2. Chorei.
Chorei yakni semacam briefing pagi yang merupakan tradisi Jepang. Saya
melakukan chorei setelah taiso sekitar pukul 07.30, pada saat taiso
karyawan menyampaikan apa yang ingin mereka katakan. Chorei berakhir
jam 08.00, setelah chorei semua karyawan langsung melakukan aktivitas
masing-masing.
22
c. Berilah kertas PPN = 0 atau > 0 tergantung jumlah PPN yang ada di
TTK tersebut.
Jika telah selesai mengerjakan TTK, klik “From Fin” sebagai tanda
kalau TTK tersebut di dapat dari departemen finance.
23
c. Letakkan dokumen yang akan di fotocopy ditempat yang telah
disediakan.
d. Atur ukuran kertas yang diinginkan.
e. Tekan tombol “start”.
24
5. Filling dokumen (voucher hijau,voucher merah, petty cash, faktur pajak,
copy invoice, jurnal memorial, bukti pemotongan PPH 23)
25
Gambar 3.24 dokumen yang telah di filling
26
Langkah-langkah cek voucher hijau :
Voucher hijau yang telah di tanda tangan oleh manager, harus di klik
“To Fin” pada web yang telah disediakan.
Jika diminta untuk mencari dokumen lihat terlebih dahulu tanggal dan
tahun dokumen yang akan dicari. Apabila dokumen yang diminta adalah
dokumen yang telah lama, kemungkinan dokumen tersebut sudah di box
27
dan ditempatkan di ruang filling lantai 3. Jika dokumen yang diminta
masih baru, carilah dokumen di lemari filling.
a. Lihat pada buku list box dokumen tersebut terdapat di box nomor
berapa.
b. Jika sudah menemukan nomor box nya, cari box tersebut di ruaang
filling lantai 3.
c. Jika box dan dokumennya telah ditemukan, tulis nomor box pada
dokumen tersebut menggunakan pensil untuk memudahkan
pengembalian dokumen tersebut.
d. Apabila yang meminjam dokumen diluar dari departemen
accounting, peminjam harus menuliskan nama dan dokumen yang
dipinjamnya di buku peminjaman dokumen.
28
BAB IV
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Untuk sekolah :
a. Diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan materi dan bimbingan
kepada siswa-siswi, agar lebih siap untuk melaksanakan prakerin.
b. Pembimbing diharapkan lebih sering memberikan arahan untuk
siswa-siswi yang melaksanakan prakerin agar menambah
keterampilan siswa-siswi.
29
c. Diharapkan guru pembimbing dapat melakukan monnitoring kepada
siswa-siswi secara rutin sehingga guru pembimbing dapat
mengetahui perkembangan muridnya pada saat melaksanakan
prakerin.
30
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-
invoice.html ; 13 April 2019; 21.04 WIB
v
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
vi
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
vii
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
viii
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
ix
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
x
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xi
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xii
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xiii
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xiv
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xv
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xvi
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xvii
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xviii
Lamp.1 || Laporan Kegiatan Harian
xix
Lamp.2 || Identitas
xx
Lamp.2 || Identitas
xxi
Lamp.3 || Administrasi
xxii
Lamp.3 || Administrasi
xxiii
Lamp.3 || Administrasi
xxiv
Lamp.3 || Administrasi
xxv
Lamp.3 || Administrasi
xxvi
Lamp.3 || Administrasi
xxvii
Lamp. 4 || Foto Dokumentasi
xxviii
Lamp. 4 || Foto Dokumentasi
xxix