Makalah Kel5 d6psr Obligasi Dan Sukuk
Makalah Kel5 d6psr Obligasi Dan Sukuk
Makalah Kel5 d6psr Obligasi Dan Sukuk
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pasar Modal Syariah
Oleh:
1. Windy Kartika Sari (2020510115)
2. Elda Aizzatur Rohmah (2020510117)
3. Izka Wahdatussyifa` (2020510118)
Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Obligasi dan Sukuk” dengan lancar dan tepat waktu. Tidak lupa sholawat serta
salam kami limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Pembuatan makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas mata kuliah Pasar
Modal Syariah di bawah bimbingan Ibu Venomena Candrakuncaraningsih, M.E.
Jika ada kesalahan dalam makalah kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya karena sumber yang kami dapat sangatlah minim. Penyusun menyadari
bahwa makalah ini bukanlah sebuah proses akhir dari segalanya melainkan
langkah awal yang masih memerlukan banyak koreksi. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini memberikan banyak manfaat bagi pembacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Definisi Obligasi dan Sukuk...................................................................................3
B. Perbedaan Obligasi dan Sukuk...............................................................................5
C. Fatwa DSN Sukuk..................................................................................................7
D. Macam – Macam Sukuk.........................................................................................9
E. Akad Sukuk Dan Mekanismenya.........................................................................10
BAB III...........................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
Kesimpulan..................................................................................................................18
Saran............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa Saja Macam – Macam Sukuk ?
5. Apa Akad Dalam Sukuk Dan Mekanismenya ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka berikut ini tujuan dari makalah
ini :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah Dan Praktik Pasar Modal Syariah (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2013). Hal 173
3
Berdasarkan The Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial
Institutions (AAOIFI) No. 17 tentang Investment Sukuk (Sukuk Investasi). Sukuk
merupakan sertifikat bernilai sama yang merupakan bukti kepemilikan yang tidak
dibagikan atas suatu asset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan atas
proyek atau kegiatan investasi tertentu.2
1. Karakteristik Sukuk
Merupakan bukti kepemilikan suatu asset berwujud atau hak manfaat
Pedapatan berupa imbalan (kupon), margin, bagi hasil, sesuai jenis akad yang
digunakan
Terbebas dari unsur riba, gharar, maysir
Penerbitannya melalui special purpose vehicle
Memerlukan underlying asset
Menggunakan proceeds harus sesuai prinsip Syariah
2
Muhammad Iqbal Fasa, “SUKUK : TEORI DAN IMPLEMENTASI,” Li Falah: Jurnal Studi Ekonomi
dan Bisnis Islam 1, no. 1 (June 1, 2016): 80, https://doi.org/10.31332/lifalah.v1i1.476.
4
3. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penerbitan Sukuk3
Obligor, yaitu pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran pokok serta imbal
hasil sukuk yang diterbitkan;
Special Purpose Vehicle (SPV), yaitu badan hukum yang didirikan khusus untuk
menerbitkan sukuk;
Investor, yaitu pihak pemegang sukuk yang memiliki hak kepentingan atas
Underlying Asset melalui SPV;
Sharia Advisor, yaitu sebagai pihak yang memberikan fatwa-fatwa atau
pernyataan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah atas sukuk yang diterbitkan
Wali amanat, yaitu pihak yang mewakili kepentingan pemegang sukuk sesuai
dengan yang diperjanjikan.
3
Husnul Khatimah, “SUKUK DAN KONTRIBUSINYA DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN,”
Optimal : Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan 11, no. 1 (2017): 88–90.
4
Umam, Pasar Modal Syariah Dan Praktik Pasar Modal Syariah.
5
korporasi korporasi korporasi
6
Penggunaan Harus sesuai Harus sesuai bebas
hasil penerbitan syariah syariah
5
Umam.
7
Surat Berharga Syariah 24 tahun Tahun 1963
Negara 2001 tentang
SUN
Sukuk Mudhârabah
Sukuk Musyârakah
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad musyarakah di mana dua
pihak atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek
baru, mengembangkan proyek yang sudah ada, atau membiayai kegiatan usaha.
Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan
jumlah partisipasi modal masing-masing.
Sukuk Ijârah
Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad ijarah dimana satu pihak
bertindak sendiri atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan hak manfaat
atas suatu asset kepada pihak lain berdasarkan harga sewa dan periode sewa yang
disepakati, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan asset itu sendiri.
8
Fasa, “SUKUK.”
9
Sedangkan sukuk yang tidak dapat diperdagangkan menurut beberapa pendapat
adalah sebagai berikut :
Sukuk Salam
Dalam bentuk ini, dana dibayarkan di muka dan komoditi menjadi utang. Dana
juga dapat dalam bentuk sertifikat yang merepresentasikan utang. Sertifikat ini
juga tidak dapat diperdagangkan
1. Sukuk Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang atas jasa. Sukuk ijarah diterbitkan
berdasarkan akad ijarah, diklasifikasikan menjadi sukuk kepemilikan asset
berwujud yang disewakan, sukuk kepemilikan manfaat, sukuk kepemilikan jasa.
Sukuk kepemilikan asset berwujud yang disewakan, diterbitkan oleh pemilik asset
9
Rudi Bambang Trisilo, “PENERAPAN AKAD PADA OBLIGASI SYARIAH DAN SUKUK NEGARA
(SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA / SBSN)” 4, no. 1 (2014).
10
yang disewakan atau yang akan disewakan dengan tujuan untuk menjual asset
demi memperoleh dana, sehingga pemegang sukuk menjadi pemilik asset.
Sedangkan tujuan penerbitan sukuk kepemilikan manfaat, yaitu menyewakan
asset / manfaat asset demi uang sewa, pemegang sukuk menjadi pemilik manfaat
dari asset. Penerbitan sukuk kepemilikan jasa bertujuan menyediakan jasa melalui
penyedia jasa dan mendapatkan fee, sehingga pemegang sukuk menjadi pemilik
jasa10
2. Sukuk Murabahah
10
Direktorat Pembiayaan Syariah, “Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Instrumen
Keuangan Berbasis Syariah,” Departemen Keuangan Republik Indonesia, 2010.
11
AAOIFI mendefinisikan sukuk Murabahah sebagai surat berharga bernilai
sama yang diterbitkan untuk membiayai pembelian komoditi murabahah, sedang
komoditi tersebut menjadi milik bagi pemegang sukuk. Sukuk murabahah
melambangkan kepemilikan terhadap utang. Sukuk murabahah termasuk non-
tradable sukuk, dan hanya diperjualbelikan di pasar primer, karena sertifikat
sukuk murabahah melambangkan hutang. Syariat Islam melarang perdagangan
hutang karena dapat menjurus pada riba.
12
3. Sukuk Salam
Sukuk salam adalah kontrak jual beli suatu barang yang jumlah dan kriterianya
telah ditentukan secara jelas, dengan pembayaran dilakukan dimuka sedangkan
13
4. Sukuk Istishna’
Sukuk istishna adalah sukuk yang diterbitkan dengan tujuan mendapatkan
dana untuk memproduksi suatu barang, sehingga pemegang sukuk menjadi
pemilik barang . Sukuk Istishna hampir sama dengan sukuk salam hanya saja
berbeda dari segi pembayaran prinsipal, yaitu pada akad salam uang tidak boleh
diakhirkan sedangkan pada istishna dibolehkan (deferred price) . Skema
pelaksanaan sukuk istishna dengan basis Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah
sebagai berikut : (1) kontrak sukuk istishna berbasis ijarah antara investor dengan
SPV, investor menyerahkan dana dan menerima sukuk dari SPV, (2) SPV
memesan barang atau aset dan membayar kepada kontraktor , setelah proyek
selesai diserahkan kepada SPV, (3) perusahaan menyewa proyek tersebut dengan
akad Ijarah Muntahiya Bittamlik atau sewa diakhiri dengan kepemilikan kepada
SPV , (4) perusahaan membayar sewa berikut angsuran pokok kepada investor
melalui SPV.
5. Sukuk Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
menggabungkan modal, baik dalam bentuk uang maupun bentuk lainya, untuk
tujuan memperoleh keuntungan, yang akan dibagikan sesuai dengan nisbah yang
telah disetujui, sedangkan kerugian yang timbul akan ditanggung bersama sesuai
dengan jumlah partisipasi modal masing-masing pihak. Sukuk musyarakah adalah
14
sukuk yang diterbitkan dengan tujuan memperoleh dan untuk menjalankan proyek
baru, mengembangkan proyek yang sudah berjalan, atau untuk membiayai
kegiatan bisnis yang dilakukan berdasarkan akad musyarakah, sehingga pemegang
sukuk menjadi pemilik proyek atau asset kegiatan usaha tersebut, sesuai dengan
kontribusi dana yang diberikan.Sukuk musyarakah dapat dikelola dengan akad
musyarakah (partisipasi), mudharabah atau agen investasi (wakalah).
15
6.
6.
6.
6.
Sukuk Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih, yaitu satu
pihak sebagai penyedia modal dan pihak lain sebagai penyedia tenaga dan
keahlian. Keuntungan dari hasil kerjasama tersebut dibagi berdasarkan nisbah
yang telah disetujui, sedangkan kerugian yang terjadi akan ditanggung
sepenuhnya oleh pihak penyedia modal, kecuali kerugian disebabkan oleh
kelalaian tenaga dan keahlian. Sukuk mudharabah adalah sukuk yang
merepresentasikan suatu proyek atau kegiatan usaha yang dikelola berdasarkan
akad mudharabah, dengan menunjuk salah satu partner atau pihak lain sebagai
mudharib (pengelola usaha).
16
7. Sukuk Wakalah
Wakalah adalah akad pelimpahan kuasa oleh satu pihak kepada pihak lain
dalam hal tertentu. Sukuk wakalah adalah sukuk yang merepresentasikan proyek
atau kegiatan usaha yang dikelola berdasarkan akad wakalah, dengan menunjuk
agen (wakil) tertentu untuk mengelola usaha atas nama pemegang sukuk. Sukuk
al-wakalah bi al-Istitsmar (certificates of investment agencies) kadangkala disebut
sukuk istitsmar, sukuk hybrid atau sukuk kombinasi karena dalam sukuk ini dapat
dilaksanakan banyak akad.Wakil investor menginvestasikan dana yang dititipkan
investor pada berbagai macam investasi, namun juga bisa hanya satu jenis
investasi saja.
8. Sukuk Muzaraah
9. Sukuk Musaqah
Suatu sukuk dapat diterbitkan dengan menggunakan kombinasi dari dua atau
lebih akad. Misalnya penerbitan sukuk istishna’-ijarah yang menggunakan
kombinasi akad istishna’ dalam rangka membangun suatu proyek / bangunan,
untuk kemudian disewakan dengan menggunakan akad ijarah
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi modal atau pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang
menerima atau diberi dana tersebut (emiten). Sukuk berasal dari bahasa arab
sukūk merupakan jamak dari kata sakk kata tersebut dapat ditelusuri dengan
mudah pada literatur islam komersial klasik, dan menurut sejarah, secara
for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) terdapat beberapa jenis akad yang
Muzara’ah, Musaqah.
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk
mengetahui betapa pentingnya Sukuk dan Obligasi dalam Pasar Modal
Syariah. Penulis sadar makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya
dapat menyusun makalah dengan baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Umam, Khaerul. Pasar Modal Syariah Dan Praktik Pasar Modal Syariah.
Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
20