Proposal Kelompok Tak Cendrawasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
SESI I: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN
MENGHARDIK, BERCAKAP-CAKAP, AKTIVITAS
TERJADWAL DAN OBAT

Disusun Oleh :
1. Dewi Rindi Antikawati 2235007
2. Priskilla Sindi Arindita 2235005
3. Sirwi Laudya 2235011
4. Oktianto Wanrefen Tamba 2235003
5. Riski Eko Saputra 2235001
6. Eka Yuniarti 2235009

Dosen Pembimbing :
Ns. Aprida Manurung, M.Kep

Pembimbing Klinik :
Ns. Widiana, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
2023
A. Topik
Stimulus Perasepsi
B. Latar Belakang
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart
dan Latain,2017). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agrosif,
takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan,dan
menarik (Keliat, 2018). Semua kondisi Fai akan memengaruhi dinamika
kelompok, ketika anggota kelompok member dan menerima umpan balik
yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok (Keliat,
2018).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptive. Tindakan keperawatan yang
ditujukan pada sistem klien, baik secara individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat merupakan upaya menyeluruh dalam menyelesaikan masalah
klien. Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi modalitas keperawatan
untuk ditujukan pada kelompok klien dengan masala yang sama. Terapi
aktivitas kelompok yang dikembangkan adalah sosialisasi, stimulasi persepsi,
stimulasi sensori, dan orientasi realita (Keliat, 2018).
Atas dasar itu, saya melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi (halusinas) dengan harapan klien dapat mengontrol halusinasinya dan
dapat beraktivitas tapa ada halusinasi yang mengikutinya.Atas dasar itu, saya
melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi (halusinas) dengan
harapan klien dapat mengontrol halusinasinya dan dapat beraktivitas tapa ada
halusinasi yang mengikutinya.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien tidak mampu mengontrol halusinasi, dan tidak mencedrai diri
sendiri/lingkungan/orang lain
b. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik (pergi saya
tidak mau dengar! Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu)
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain (tolong, saya mulai mendengar suara-suara, ayo mengobrol
dengan saya)
3. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas
terjadwal (merapikan kamar, senam, sholat 5 waktu)
4. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan obat (benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar pemberian obat, benar rute, benar kadaluarsa)
D. Kriteria Anggota Kelompok
1. Klien dengan diagnosa medis halusinasi
2. Klien yang bersedia mengikuti TAK
E. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
a) Hari/ tanggal : Senin, 10 April 2023
b) Waktu : 09.00 WIB
c) Alokasi waktu : 30 Menit
d) Tempat : Di ruangan Cendrawasi
e) Jumlah klien :8
1. Tim Terapi
a) Leader: Priskilla Sindi Arindita
Uraian Tugas :
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu kegiatan
3) Menjelaskan cara dan peratuaran kegiatan
4) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah
dilakukan
5) Member Reinforcoment positif pada klien
6) Menyimpulkan kegiatan
b) CO- Leader: Dewi Rindi Antika
Uraian Tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalanya kegiatan
4) Mengantikan leader jika terhalang tugas
c) Observer : Eka Yuniarti
Uraian Tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
d) Fasilitator : Oktianto Wanrefen Tamba, Riski Eko Saputra,
Sirwi Laudya
Uraian Tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
2. Metode dan Media
a) Metode : Diskusi dan Tanya jawab
b) Media : Musik, bola
c) Tata Tertip :

1) Apabila ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus


minta izin dengan para terapis.
2) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Setting Tempat

O
C CL

F F

P P

P F p

Keterangan:

L : Leader

CL: Co Leader

F : Fasilitator

O : Observer

P : Pasien

F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat terbuka, dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b) Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran
c) Peserta mengikuti kegiatan
d) Alat yang digunakan kondisi baik
e) Leader, co leader, fasilitator, observer bertindak sebagaimana
mestinya
2. Evaluasi Proses
a) Leader dapat memimpin seluruh kegiatan dari awal sampai akhir
b) Co leader membantu kegiatan-kegiatan
c) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
d) Fasilitaor membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
e) Observer sebagai pengamat, melapor hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
f) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a) Mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi
b) Mampu mengontrol halusinasi dengan berbincang- bincang dengan
orang lain
c) Mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal
d) Mampu mengontrol halusinasi dengan obat meliputi benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar pemberian obat, benar rute, benar
kadaluarsa
4. Proses Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Memilih klien yang sesuai dengan kriteria
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat
b. Orientasi
1) Salam traupetik : Terapis memberikan salam kepada klien
2) Evluasi/validasi : terapis menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan, waktu dan tempat kegiatan
b) Terapis menjelaskan aturan main
c. Tahap Kerja
a) Terapis membagikan tanda pengenal nama untuk masing-masing
klien
b) Terapis mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
pertama yaitu menghardik
c) Terapis memutar tape recorder, dan menghentikan. Saat music
berhenti maka klien yang memegang bola harus mencontohkan
cara mengontrol halusinasi dengan mengardik
d) Terapis memberikan pujian kepada setiap klien yang berhasil
dengan mengajak bertepuk tangan
e) Terapis mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
f) Terapis memutar tape recorder, dan menghentikan. Saat music
berhenti maka klien yang memegang bola harus mencontohkan
cara mengontrol halusinasi dengan berbincang-bincang
g) Terapis memberikan pujian kepada setiap klien yang berhasil
dengan mengajak bertepuk tangan
h) Terapis mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
melaksanakan aktivitas terjadwal
i) Terapis memutar tape recorder, dan menghentikan. Saat music
berhenti maka klien yang memegang bola harus mencontohkan
cara mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas
terjadwal
j) Terapis memberikan pujian kepada setiap klien yang berhasil
dengan mengajak bertepuk tangan
k) Terapis mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara obat
yaitu seperti benar pasien, benar obat, benar dosis, benar
pemberian waktu, benar rute, benar, kadaluarsa
l) Terapis memutar tape recorder, dan menghentikan. Saat music
berhenti maka klien yang memegang bola harus mencontohkan
cara mengontrol halusinasi dengan obat seperti seperti benar
pasien, benar obat, benar dosis, benar pemberian waktu, benar
rute, benar, kadaluarsa
m) Terapis memberikan pujian kepada setiap klien yang berhasil
dengan mengajak bertepuk tangan
d. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk mempraktekan mengontrol
halusinasi dengan mengardik setiap suara/penglihatan tersebut
muncul
2) Terapis menganjurkan klien untuk mempraktekan mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain
setidaknya 1x sehari
3) Terapis menganjurkan klien untuk mempraktekan mengontrol
halusinasi dengan melakuakan aktivitas terjadwal setidaknya
1x sehari
4) Terapis menganjurkan klien untuk mempraktekan mengontrol
halusinasi dengan obat, benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar pemberian waktu, benar rute, benar, kadaluarsa
setidaknya 1x sehari
G. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi

No Evaluasi Nama pasien


1. Klien mampu
menghardik halusinasi
2. Klien mampu
bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Klien mampu
melaksanakan
aktivitas terjadwal
4. Klien mampu
mengontrol halusinasi
dengan obat, , benar
pasien, benar obat,
benar dosis, benar
pemberian waktu,
benar rute, benar,
kadaluarsa

Anda mungkin juga menyukai