Proposal Tak Waham

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TAK

Terapi Aktifitas Kelompok Mengontrol Waham

Dosen Pembimbing: Imam Zainuri. S. Kep, Ns. M. Kes

Disusun Oleh
Kelompok 34:

1. Faiqatul Munajjah (201601113)


2. Nur Mazidatun Ni’mah (201601037)
3. Yulia Dinda Lestari (201601077)
4. Zafar Sodik (201601193)
5. Syahriar Rachman Palallo (201601156)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUATEN MOJOKERTO
TAHUN 2018
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI MENGONTROL WAHAM

1. TAK (Terapi Aktifitas Kelompok)


Terapi aktivitas kelompok yang cocok untuk klien waham adalah terapi
aktifitas kelompok stimulasi persepsi (TAKSP) realitas diri karena pada kasus
ini klien mengalami gangguan orientasi pada dirinya sendiri, klien mengingkari
keadaan yang nyata.
Topik: waham kebesaran
Tujuan Umum: klien dapat mengontrol wahamnya
Tujuan Khusus:
Sesi 1: klien dapat memenuhi kebutuhannya
Sesi 2: klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Sesi 3: klien dapat berhubungan dengan realitas

2. Proposal TAK Stimulus Persepsi: Mengontrol Waham


1. Tujuan
a. Tujuan umum: klien mempunyai kemampun untuk menyelesaikan
masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
b. Tujuan khusus:
- Klien dapat mempersepsikan yang paparkan.
- Klien dapat menyelesaikan masalah sesuai stimulus yang
dipaparkan.
2. Landasan Teori
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa pada umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya mengamuk, diam saja,
mendominasi pembicaraan yang tidak sesuai realita. Terapi aktifitas
kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien
gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang
perawat khususnya perawat jiwa harus mampu melakukan TAK secara tepat
dan benar. TAK adalah untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah
klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan
interpersonal antara anggota. Terapi yang menggunakan aktifitas
mempersepsikan stimulus yang terkait dengan pengalaman kehidupan dan
menetapkan alternatif penyelesaiannya. Klien yang mempunyai indikasi:
klien dengan semua gangguan perilaku.
3. Klien
a. Karakteristik Klien
Berdasarkan kajian yang dilakukan, karakteristik klien yang dapat
dilakukan dalam TAK ini adalah klien dengan perubahan isi pikir:
Waham.
b. Proses Seleksi
1) Hasil observasi sehari-hari di ruangan.
2) Informasi dari perawat ruangan.
3) Hasil diskusi kelompok.
4) Kontrak dengan klien yaitu kesadaran klien untuk mengikuti kegiatan
berdasarkan kesepakatan mengenai kegiatan tempat dan waktu.
4. Metode dan Media
a. Metode
1) Diskusi kelompok dan tanya jawab.
2) Latihan
3) Simulasi
b. Alat
1) Kertas HVS
2) Pensil
3) Spidol white
4) White board
5) Contoh obat-obatan
c. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
Struktur Kerja Tim Terapis

Keterangan:
Zafar Sodik (Lider)
Faiqatul Munajjah (CO Lider)
Nur Mazidatun N (Fasilitator)
Syahriar Rachman P (Fasilitator)
Yulia Dinda L (Observer)

5. Pengorganisasian
a. Waktu
1) Hari/Tanggal : Senin, 26 November 2018
2) Jam : 08.00-08.45 WIB
3) Acara : 45 menit
a) Pembukaan : 5 menit
b) Perkenalan pada klien : 2 menit
c) Perkenalan TAK : 5 menit
d) Persiapan : 10 menit
e) Permasalahan : 20 menit
f) Penutup : 3 menit
b. Terapis
1) Leader
Bertugas:
a) Memimpin jalannya acara terapi aktifitas kelompok.
b) Memperkenalkan anggota terapi aktifitas kelompok.
c) Menetapkan jalannya tata tertib.
d) Menjelaskan tujuan diskusi.
e) Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil
diskusi pada kelompok terapi diskusi tersebut.
f) Kontrak waktu.
g) Menyimpulkan hasil kegiatan.
h) Menutup acara.
2) Co Leader
Bertugas:
a) Mendampingin leader jika terjadi bloking.
b) Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
c) Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah.
3) Observer
Bertugas:
a) Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal
sampai akhir.
b) Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok.
c) Mengobservasi perilaku pasien.
4) Fasilitator
Bertugas:
a) Membantu klien meluruskan dan menejelaskan tugas yang harus
dilakukan.
b) Mendampingi peserta TAK.
c) Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok.
d) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan.
6. Proses Pelaksanaan
a. Perkenalan
1) Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh
pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2) Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu
menunjukkan tangannya.
3) Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta izin
pada perawat.
4) Pada akhir perkenalan pemimpn mengevaluasi kemampuan
identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat yang
ditunjuk oleh leader.
b. Permainan
1) Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas
atau tempat yang telah ditentukan dan duduk membentuk lingkaran.
2) Leader membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri dan anggota terapis lain beserta perannya.
Kemudian leader meminta tiap klien untuk menyebutkan nama dan
bertanya perasaan klien saat itu.
3) Selanjutnya leader membacakan tujuan dari kegiatan dan aturan main
yang harus dipatuhi oleh klien. Setelah itu leader membuat kontrak
waktu dengan klien.
4) Kemudian co leader memutar kaset lagu. Ketika lagu dimulai, bola
segera dioperkan dari leader berjalan ke arah berlawanan jarum jam.
Setelah satu putaran, bola berhenti tepat pada leader dan leader
memberikan contoh kepada klien dengan memperkenalkan diri,
menceritakan hal-hal apa saja yang selama ini dirasakan dan
dipikirkan.
5) Setelah selesai, musik kembali dinyalakan dan bola kembali berputar
yang berlawanan dengan arah jarum jam untuk memperagakan apa
yang telah dicontohkan oleh leader. Begitu seterusnya hingga semua
klien mendapatkan giliran untuk mengungkapkan perilaku waham.
6) Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara dan
membacakan hasil kegiatan di akhir acara.
c. Peer Review (Evaluasi Kelompok)
1) Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan
dirinya.
2) Klien mengemukakan perasaannya setelah mengemukakan tentang
perilaku halusinasi.
3) Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini.
d. Terminasi
1) Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan.
2) Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan
kelompok ini.

7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi input
1) Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 2
fasilitator dan 1 observer.
2) Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
3) Peralatan tape recorder dan kaset berfungsi dengan baik.
4) Tersedia papan tulis dan spidol.
5) Klien memakai papan nama.
6) Tidak ada kesulitan memilih klien yangs sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok
stimulasi persepsi.
b. Evaluasi Proses
1) Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
2) Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien dan berbaur
dengan klien.
3) Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannya permainana.
4) 90% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
c. Evaluasi Output
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan.
1) 90% jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
2) 80% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah sebagai
stimulus persepsi.
3) 90% dari jumlah klien berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara.
4) 90% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan.
5) 50% dari jumlah klien mampu mengemukakan pendapat tentang terapi
aktifitas kelompok yang dilakukan.
TAK STIMULUS PERSEPSI MENGONTROL WAHAM
SESI I : PEMENUHAN KEBUTUHAN

A. Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan kebutuhan yang belum terpenuhi
2. Klien melakukan kegiatannya
3. Klien tidak membicarakan tentang wahamnya
B. Setting
1. Klien duduk melingkar mengelilingi meja
2. Lingkungan tenang dan nyaman
C. Alat
1. Kertas HVS sejumlah peserta
2. Pensil
3. Spidol white board
4. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan:
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK.
b. Terapis membuat kontrak dengan klien.
2. Orientasi:
a. Salam terapeutik: Terapis mengucapkan salam.
b. Evaluasi/validasi:
1) Terapis menanyakan keadaan klien hari ini.
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.
2) Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin.
3) Waktu TAK adalah 90 menit.
3. Tahap Kerja:
a. Terapis menjelaskan langkah-langkah kegiatan.
b. Terapis membagikan kertas satu lembar dan masing-masing sebuah
pensil untuk masing-masing klien.
c. Terapis menjelaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
d. Terapis memberikan contoh bagaimana menuliskan daftar kebutuhan
yang belum terpenuhi.
e. Terapis meminta tiap-tiap klien untuk menuliskan daftar kebutuhan apa
yang belum terpenuhi selama di rumah sakit dan di rumah.
f. Terapis membimbing tiap-tiap klien sampai berhasil menuliskannya.
g. Terapis memberikan pujian kepada masing-masing klien setelah berhasil
menulis daftra kebutuhan yang belum terpenuhi.
4. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi:
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah bisa menyusun daftar
kebutuhan yang belum terpenuhi.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut: terapis menganjurkan klien untuk memenuhi
kebutuhannya yang belum terpenuhi.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK.
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama Peserta TAK
No Aspek yang di nilai

1 Menyebutkan pentingnya pemenuhan


kebutuhan kebutuhan sehari-hari.
2 Menyebutkan kebutuhan apa saja yang belum
terpenuhi.
Petunjuk: - Dilakukan = 1
- Tidak dilakukan = 0
TAK STIMULUS PERSEPSI MENGONTROL WAHAM
SESI II : EKSPLORASI KEMAMPUAN

A. Tujuan
1. Klien mampu mempertahankan kemampuan yang dimilikinya selama ini.
2. Klien dapat mengontrol wahamnya dengan menggunakan kemampuannya
dalam kegiatan sehari-hari.
B. Setting
Klien duduk melingkar mengelilingi meja.
C. Alat
1. Kertas HVS sejumlah peserta
2. Pensil
3. Spidol white board
4. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan:
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK.
b. Terapis membuat kontrak dengan klien.
2. Orientasi:
a. Salam terapeutik: Terapis mengucapkan salam.
b. Evaluasi/validasi:
1) Terapis menanyakan keadaan klien hari ini.
2) Terapis menanyakan apakah kebutuhan klien sudah terpenuhi atau
belum.
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.
2) Terapis menjelaskan aturan permainan:
a. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis.
c. Waktu TAK adalah 90 menit.
3. Tahap Kerja:
a. Terapis menjelaskan langkah-langkah kegiatan.
b. Terapis membagikan kertas satu lembar dan masing-masing sebuah
pensil untuk masing-masing klien.
c. Terapis meminta masing-masing klien untuk menuliskan kemampuan apa
saja yang dimilikinya saat ini yang realitas. (contoh: menjahit,
menggambar, dll).
d. Terapis meminta masing-masing klien untuk menunjukkan
kemampuannya tersebut ke klien lain.
e. Terapis meminta untuk memasukkan kemampuan masing-masing klien
ke dalam jadwal kegiatannya sehari-hari.
f. Terapis membimbing masing-masing klien sampai berhasil
menyelesaikannya.
g. Terapis memberikan pujian kepada masing-masing klien setelah berhasil
menyelesaikannya.
4. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi:
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah bisa menuliskan
kemampuan dan mempraktekannya.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut: Terapis menganjurkan klien melaksanakan kemampuan
masing-masing klien untuk diterapkan di kesehariannya.
c. Kontrak yang akan datang:
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya.
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK.
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama Peserta TAK
No Aspek yang di nilai

1 Menuliskan kemampuan yang dimiliki klien.


2 Mempraktekkannya di depan klien lain.
3 Memasukkan kemampuan masing-masing
klien ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari.
Petunjuk:
- Dilakukan = 1
- Tidak dilakukan = 0
TAK STIMULUS PERSEPSI MENGONTROL WAHAM
SESI III: BICARA DALAM KONTEKS REALITA

A. Tujuan
1. Klien berbicara secara realitas.
B. Setting
1. Tempat TAK di ruangan tenang dan nyaman.
2. Klien duduk melingkar.
C. Alat
1. Spidol
2. White board
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
E. Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK.
b. Terapis membuat kontrak dengan klien.
2. Orientasi
a. Salam: terapis mengucapkan salam kepada klien.
b. Evaluasi/validasi:
1) Terapis menanyakan kabar klien hari ini.
2) Terapis menanyakan apakah klien sudah menerapkan yang dimiliki ke
dalam jadwal kegiatannya sehari-hari.
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK.
2) Terapis menjelaskan aturan main:
a. Klien mengikuti dari awal sampai akhir.
b. Bila klien ingin keluar dari kelompok, harus meminta izin pada
terapis.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya melakukan bicara dalam konteks realita.
b. Terapis meminta klien untuk menyebutkan apa yang terjadi pada klien,
identitas klienm dan situasi yang di alami klien sehingga mengalami
waham.
c. Biarkan klien untuk menyelesaikan apa yang dibicarakannya.
d. Jika klien mulai membicarakan tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada.
e. Tekankan kepada klien bahwa yang dibicarakan klien tersebut tidak
benar dan berikan penjelasan situasi yang sebenarnya.
f. Terapis melakukan yang sama secara bergantian kepada klien lain,
dimulai dari klien yang duduk di sebelah kiri terapis, searah jarum jam
sampai semua mendapat giliran.
g. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi:
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut:
Klien bisa menerima bahwa yang dipikirkannya salah dan menerapkan
bahwa yang dipikirkan selama ini salah/tidak sesuai realita.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Terapis menyepakati kegiatan TAK.
2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama Peserta TAK
No Aspek yang di nilai

1 Menyebutkan apa yang terjadi pada klien,


identitas diri, dan situasi yang menyebabkan
klien menjadi waham.
2 Klien bisa keadaan yang sebenarnya.
Petunjuk:
- Dilakukan = 1
- Tidak dilakukan = 0

Anda mungkin juga menyukai