Terbaru Kelompok 6 - FFK
Terbaru Kelompok 6 - FFK
Terbaru Kelompok 6 - FFK
Dibuat oleh:
Annisa Nurazizah (212FF05046)
Agung Gilang Rejeki (212FF05050)
Santi Setiani (212FF05044)
Sulistia Suryaman (212FF05045)
Rahmawati (212FF05043)
Sitti Aulia Farah Rosa (212FF05047)
Tasya Aulia (212FF05048)
Windy Tsania Styafitri (212FF05049)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PENYAKIT Osteoartritis".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Agus Sulaeman, Dr. MSi., Apt
selaku dosen mata kuliah kapita Selekta Farmakoterapi dan Farmasi Klinik. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
D. Manfaat...........................................................................................................
BAB II........................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................
A. Tinjauan Teoritis.............................................................................................
1. Definisi Oesteoartritis.................................................................................
2. Etiologi Oesteoartritis.................................................................................
3. Manifestasi Klinik Oesteoartritis................................................................
4. Patofiologi Osteoartritis..............................................................................
5. Algoritma Terapi Osteoartritis....................................................................
6. Penatalaksanaan Osteoartritis......................................................................
BAB III......................................................................................................................
ANALISIS KASUS SOAP........................................................................................
A. Etiologi dan Patofisologi.................................................................................
1. Etiologi Penyakit Osteoartritis........................................................
2. Patoisiologi Penyakit Osteoartritis..................................................
B. Analisa SOAP ................................................................................................
C. Deskripsi Obat................................................................................................
D. Skrining Resep................................................................................................
E. Perhitungan Dosis.............................................................................................
F. Analisis Drug Related Problem (DRP).............................................................
G. Analisis Ketepatan Obat...................................................................................
H. Rencana Monev................................................................................................
1.Monev Pada Pasien DM Tipe 2..................................................................................
2.Monev Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik....................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
persen diantaranya adalah wanita dan kebanyakan merupakan OA lutut (87%). Dan dari
2760 kasus reumatik pada tahun 2010, 73% diantaranya adalah penderita OA, dengan
demikian OA akan semakin banyak ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Saat
ini terdapat lebih dari 50 modalitas penatalaksanaan OA baik non farmakologi maupun
farmakologi, maka diperlukan rekomendasi untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi penatalaksanaan OA.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami pengertian, etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, algoritma
terapi, dan penatalaksanaan terapi osteoartritis.
2. Memahami dan mengembangkan kasus farmakoterapi klinis penyakit osteoartritis
dengan analisis SOAP
C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini dapat memberikan informasi penggunaan obat terkait
penyakit osteoartritisdan sebagai bahan dalam mengkaji mutu pelayanan kesehatan
dalam penggunaan obat penyakit osteoartritis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
2.3. Epidemiologi
7
Tanda kardinal dari OA adalah kekakuan dari persendian setelah bangun dari
tidur atau duduk dalam waktu yang lama, swelling (bengkak) pada satu atau lebih
persendian, terdengar bunyi atau gesekan (krepitasi) ketika persendian digerakkan
(Subagjo, 2000).
Pada kasus-kasus yang lanjut terdapat pengurangan massa otot. Terdapatnya
luka mencerminkan kelainan sebelumnya. Perlunakan sering ditemukan, dan dalam
cairan sendi superfisial, penebalan sinovial atau osteofit dapat teraba (Hoaglund, 2001).
Pergerakan selalu terbatas, tetapi sering dirasakan tidak sakit pada jarak tertentu;
hal ini mungkin disertai dengan krepitasi.Beberapa gerakan lebih terbatas dari yang
lainnya oleh karena itu, pada ekstensi panggul, abduksi dan rotasi interna biasanya
merupakan gerakan yang paling terbatas. Pada stadium lanjut ketidakstabilan sendi
dapat muncul dikarenakan tiga alasan: berkurangnya kartilago dan tulang, kontraktur
kapsuler asimetris, dan kelemahan otot (Hoaglund, 2001).
Seperti pada penyakit reumatik umumnya diagnosis tak dapat didasarkan hanya
pada satu jenis pemeriksaan saja. Biasanya dilakukan pemeriksaan reumatologi ringkas
berdasarkan prinsip GALS (Gait, arms, legs, spine) dengan memperhatikan gejala-
gejala dan tanda-tanda sebagai berikut (Moskowitz, 2001) :
Nyeri sendi
Nyeri sendi merupakan hal yang paling sering dikeluhkan. Nyeri sendi pada OA
merupakan nyeri dalam yang terlokalisir, nyeri akan bertambah jika ada pergerakan
dari sendi yang terserang dan sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri juga dapat
menjalar (radikulopati) misalnya pada osteoarthritis servikal dan lumbal. Claudicatio
intermitten merupakan nyeri menjalar ke arah betis pada osteoartritis lumbal yang
telah mengalami stenosis spinal. Predileksi OA pada sendi-sendi; Carpometacarpal I
(CMC I), Metatarsophalangeal I (MTP I), sendi apofiseal tulang belakang, lutu, dan
paha)
Kaku pada pagi hari (morning stiffness)
Kekakuan pada sendi yang terserang terjadi setelah imobilisasi misalnya karena
duduk di kursi atau mengendarai mobil dalam waktu yang sukup lama, bahkan sering
disebutkan kaku muncul pada pagi hari setelah bangun tidur (morning stiffness).
Hambatan pergerakan sendi
Hambatan pergerakan sendi ini bersifat progresif lambat, bertambah berat secara
perlahan sejalan dengan bertambahnya nyeri pada sendi
8
Krepitasi
Rasa gemeretak (seringkali sampai terdengar) yang terjadi pada sendi yang
sakit.
Perubahan bentuk sendi
Sendi yang mengalami osteoarthritis biasanya mengalami perubahan berupa
perubahan bentuk dan penyempitan pada celah sendi. Perubahan ini dapat timbul
karena kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan sendi, berbagai kecacatan
dan gaya berjalan dan perubahan pada tulang dan permukaan sendi. Seringkali pada
lutut atau tangan mengalami perubahan bentuk membesar secara perlahan-lahan.
Perubahan gaya berjalan
Hal yang paling meresahkan pasien adalah perubahan gaya berjalan, hampir
semua pasien osteoarthritis pada pergelangan kaki, lutut dan panggul mengalami
perubahan gaya berjalan (pincang). Keadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri.
2.5. Diagnosis
9
b. Untuk OA lutut
Pasien harus mengalami nyeri lutut dan osteofit radiografis serta mengalami satu
atau lebih dari berikut :
Usia lebih dari 50 tahun
Kekakuan pagi dengan durasi 30 menit atau kurang
Krepitasi saat bergerak
Pembesaran tulang nyeri tekan tulang, atau
Kehangatan sendi yang teraba (Dipiro et all., (2020))
10
2.6. Patofisiologi
Yang terjadi pada penderita OA ialah sobek dan ausnya lapisan permukaan
kartilago. Akibatnya tulang–tulang saling bergesekan, menyebabkan rasa sakit,
bengkak, dan sendi dapat kehilangan kemampuan bergerak. Lama kelamaan sendi akan
kehilangan bentuk normalnya, dan osteofit dapat tumbuh di ujung persendian. Sedikit
dari tulang atau kartilago dapat pecah dan mengapung didalam ruang persendian.
Akibatnya rasa sakit bertambah, bahkan dapat memperburuk keadaan.
Terapi osteoarthritis adalah dengan mengurangi rasa nyeri yang diderita pasien
sehingga pasien dapat beraktivitas dengan lebih baik, selain itu terapi pengurangan berat
badan bagi penderita obesitas sangat diperlukan untuk mencegah perburukan penyakit.
11
12
2.8. Penatalaksanaan
13
Terapi non farmakologi
Terapi nonfarmakologis adalah satu-satunya pengobatan yang tersedia yang telah terbukti
menunda perkembangan OA. Untuk menentukan terapi nonfarmakologis yang harus
ditawarkan, dilihat dari karakteristik spesifik pasien, yaitu :
Jumlah dan lokasi sendi yang terkena,
Derajat gangguan fungsional,
Indeks massa tubuh,
Motivasi, dan
Status kesehatan keseluruhan
14
BAB III
ANALISIS KASUS
15
3.2 Analisis SOAP
S = Dua tahun lalu mengalami Osteoarthritis Glukosamin ROTD ( Glukosanin tidak Edukasi efek terapi ET: glukosamin
nyeri pada lutut dan akan terasa Grade 3 500 mg 1x1 memberikan kemanjuran dan efek samping dari kurang
pada saat akan naik tangga efek untuk nyeri pinggul dan Glukosamin karena memberikan efek
sehingga cukup mengganggu lutut dan bukan merupakan dapat menyebabkan ES: perut
aktifitasnya pilihan yang gangguan GI kembung, keram
O = asam urat 4,5 mg/dl, RF direkoemdasikan perut
Negatif (-), ASTO (-), CRP 8,7 ROTD (Efek samping Jika memungkinkan Monitoring nilai
mg/dl. Hasil rontgent lutut: OA glukosamin dapat Mengganti CRP: CRP : > 10
grade 3. Hasil BMD : dalam range menyebabkan perut glukosamin dengan mg/L : infeksi
normal.
kembung, kembung, dan analgesik topikal. akut, < 1 mg/L :
Hasil pemeriksaan penanda
kram perut) normal)
resorpsi tulang CTx: normal. Vit
D 28.9 IU (rujukan : 30 IU)
16
terapi)
Edukasi Pasien :
- Edukasi pasien tentang proses penyakit, prognosis, dan pengobatan.
- Konseling diet, olahraga, dan program penurunan berat badan untuk pasien kelebihan berat badan.
17
- Terapi fisik dengan memberikan kompres panas atau dingin pada bagian yang nyeri dan menyarankan program olahraga untuk
membantu mempertahankan rentang gerak dan mengurangi rasa sakit dan kebutuhan analgesik.
- Alat bantu dan orthotic (tongkat, walker, brace, heel cup, sol) dapat digunakan saat berolahraga atau beraktivitas sehari-hari.
- Prosedur pembedahan (misalnya, osteotomi, artroplasti, fusi sendi) diindikasikan untuk disabilitas fungsional dan/atau nyeri hebat yang
tidak responsif terhadap terapi konservatif.
18
atau NSAID lainnya
Untuk pengobatan nyeri
pasca-operasi CABG
(Coronary Artery Bypass
Graft)
Glukosa Glukosamin untuk membantu Menghambat sintesis Hipersensitif terhadap Dapat meningkatkan efek
min 500 mg menjaga kesehatan glikosaminoglikan dan glukosamin dan kerang antikoagulan warfarin dan
persendian mencegah destruksi tulang acenocoumarol. Dapat
rawan. Glukosamin dapat meningkatkan absorpsi
merangsang sel-sel tulang dan kadar serum
rawan untuk pembentukan tetrasiklin
proteoglikan dan kolagen
yang merupakan protein
esensial untuk memperbaiki
fungsi persendian.
Vitamin 1000 IU Memenuhi kebutuhan Vit D mungkin memiliki Hindari penggunaan Berikut adalah obat-obat
D vit D dengan cepat aktivitas anti-osteoporosis, vitamin Prove D3-1000 yang dapat berinteraksi
pada kondisi tertentu imunomodulator, pada pasien dengan dengan Prove-D 1000:
misal lansia. antikarsinogenik, kondisi:
antipsoriatik, antioksidan & pasien yang hipersensitif diuretik thiazide
mood-modulator. Bersama
19
dengan hormon paratiroid & terhadap kandungan obat kalsium atau fosfat
kalsitonin, mengatur hipervitaminosis D antiepilepsi (misalnya
konsentrasi kalsium serum. nefrolitiasis (batu ginjal) karbamazepin,
atau nefrokalsinosis fenobarbiton, fenitoin &
(peningkatan kalsium primidon)
pada ginjal) rifampisin
penyakit atau kondisi isoniazid
yang menyebabkan kortikosteroid
hiperkalsemia dan/atau digoksin atau glikosida
hiperkalsiuria jantung lainnya
kerusakan ginjal berat dan cholestyramine
gagal ginjal colestipol
minyak mineral
orlistat
ketoconazole
20
Celcoxib dosis 200 mg / hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi,
dosis dapat di tingkatkan hingga 200 mg diminum 2 kali sehari.
Glukosamin Dosis biasa: 1.250 mg sekali sehari, sebagai dosis tunggal atau dalam
2 dosis terbagi. Sebagai glukosamin sulfat tab/bubuk untuk larutan
oral: Dosis biasa: 1.500 mg sekali sehari, sebagai dosis tunggal atau
dalam 2-3 dosis terbagi.
Vitamin D Dewasa dan anak >12 tahun: 1 tablet diminum 1 kali sehari, setelah
makan; atau menurut petunjuk dokter.
21
3.5 Analisis Drug Related Problem (DRP)
Kategori DRP Ada Tidak
Ada indikasi tanpa obat -
Ada obat tanpa indikasi -
Dosis lebih -
Dosis kurang -
Adverse Drug Reaction
Interaksi Obat -
Kepatuhan
Keterangan DRPs
b. Tepat Obat
c. Tepat Pasien
d. Tepat Dosis
22
Terapi Non Farmakologis :
Terapi Farmakologis :
23
DAFTAR PUSTAKA
Pharmacotherapy_Handbook_7th_Edition
Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis (2010). ISBN 978-979-
3730-24-0
24