LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

(Rangkaian Seri RL, RC, RLC)

Disusun oleh:
1. Sulthon Wafdurrohman Muqsith (221724028)
2. Surya Fikri Nuryai (221724029)
3. Virja Aulia Adwidya Zahrie (221724030)
4. Yanu Meylinda (221724031)
5. Yodha Ferdian Adhyasta (221724032)

Program Studi D4-Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik

Jurusan Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri
Bandung 2203
 1. Rangkaian RL:

Pengukuran dengan Pengukuran VS, VR dan VC

Multimeter menggunakan oskiloskop

VS pp = 5,65
VR eff = 1,453 V V VR pp =
VL eff = 1,374 V 4,11 V
VL pp = 3,89 V

 Mencari beda fasa VS terhadap VR dan VR terhadap

L Beda fasa VS dengan VR
 frekuensi = 60 kHz = 60.000 Hz
 ∆t = 2,083 μs
 T = 1/60.000 = 0,000016667 s = 16,667 μs
 Δ∅= (Δt / T) × 360° = (2,083/16,667) × 360° = 44,99°

Beda fasa VR terhadap VL

 frekuensi = 60 kHz = 60.000 Hz

 ∆t = 4,167 μs
 T = 1/60.000 = 0,000016667 s = 16,667 μs
 Δ∅= (Δt / T) × 360° = (4,167/16,667) × 360° = 90°

Beda fasa Vs dengan Vr ke2

 Beda fasa Vs dengan Vl ke 2

2. Rangkaian RC
 Pengukuran dengan multimeter Pengukuran VS, VR dan VC menggunakan
oskiloskop
VS = 5,65 V
VR eff : 1,374 VR pp = 3,89
V VC eff : 1,453 V
V
VR pp = 3,89 V

 Mencari beda fasa VS terhadap VR dan VR terhadap

VC Beda fasa VS dengan VR

 frekuensi = 15 kHz = 15.000 Hz

 ∆t = 7,576 μs
 T = 1/15.000 = 0,000066667 s = 66,667 μs
 Δ∅= (Δt / T) × 360° = (7,567/66,667) × 360° = 40,86

Beda fasa VR dengan VC

  frekuensi = 15 kHz = 15.000 Hz
 ∆t = 16,667 μs
 T = 1/15.000 = 0,000066667 s = 66,667 μs
 Δ∅= (Δt / T) × 360° = (16,667/66,667) × 360° = 90°
Beda fasa Vs dan Vc ke 2

Beda fasa Vs dab Vr ke 2

3. Rangkaian RLC
 Pengukuran dengan multimeter Pengukuran VS, VR dan VC
menggunakan oskiloskop
VS = 5,65 V
VR pp =5,5 V
VR eff : 1,947 V
VL pp = 3,46 V
VL eff : 1,228 V
VC pp = 2,18 V
VC eff : 0,772 V

 Mencari beda fasa VS terhadap VR dan VL terhadap

VC Beda fasa VS terhadap VR

 frekuensi = 40 kHz = 40.000 Hz

 ∆t = 1,136 μs
 T = 1/40.000 = 0,000025 s = 25 μs
 Δ∅= (Δt / T) × 360° = (1,136/25) × 360° = 16,3584°
Beda fasa VL terhadap VC

 frekuens
i = 40 kHz =
40.000 Hz
 ∆t =
12,879 μs
 T=
1/40.000 =
0,000025 s = 25
μs
 Δ∅= (Δt
/ T) )× 360° =
(12,879/25) × 360° = 185,46°
Fasa Vl dan Vc ke 2

Fasa Vs dengan Vr ke 2
• Rangkaian RL (Praktikum)
VS = 2 Veff R = 1,004 kΩ L = 2,8 mH F = 60 kHz

Mengukur VR dan VL efektif menggunakan multimeter

VReff = 0,0130 V
VLeff = 0,012 V

Mengukur VS, VR, VL dengan menggunakan osiloskop

• Mengukur VS

• Mengukur VR

Berdasarkan Osiloskop = 5 Vpp

• Mengukur Vl

Berdasarkan Osiloskop = 2,9 Vpp

 • Rangkaian RC (Praktikum)

VS = 2 Veff
R = 1 kΩ
C = 0,01 µF
F = 15 kHz

Mengukur VR dan VL efektif menggunakan multimeter

VReff = 0,117 V
VCeff = 0,118 V

Mengukur VS, VR, VC dengan menggunakan osiloskop

• Mengukur VS

Berdasarkan Osiloskop = 5,2 Vpp

• Mengukur VR

Berdasarkan Osiloskop = 3,8 Vpp

• Mengukur Vc

Berdasarkan Osiloskop = 3,7 Vpp

 • Rangkaian RLC (Praktikum)

VS = 2 Veff
R = 1 kΩ
L = 2,8 mH
C = 0,01 µF
F = 40 kHz

Mengukur VR,VL, dan VC efektif menggunakan Multimeter

VReff = 0,608 V
VLeff = 0,46 V
Vceff = 0,82 V

Mengukur VS, VR, Vl, dan Vc dengan menggunakan Osiloskop

• Mengukur Vs dan Vr

Berdasarkan Osiloskop = 2 Vpp

• Mengukur Vl

Berdasarkan Osiloskop = 1,5 Vpp

 • Mengukur Vc

Berdasarkan Osiloskop = 0,8 Vpp

 PEMBAHASAN

Pada Praktikum ini mempelajari tentang rangkaian RL, RC, RLC. Dan disini kami mengamati sebuah
gelombang yang memiliki beda fasa dengan menggunakan osiloskop. Dan komponen yang di amati adalah resistor
yang merupakan resistansi (R), induktor yang merupakan induktansi (L), dan kapasitor yang merupakan
kapasitansi (C). Dan juga terdapat perbedaan hasil dari simulasi dan praktikum dikarenakan terdapatnya perbedaan
komponen dan juga gelombang dan frekuensi yang tidak stabil, dan kabel yang kurang baik. Dan karena
keterbatasan waktu maka untuk menghitung beda fasa, kami menggunakan software multisim.

KESIMPULAN

Pada praktikum yang telah dilakukan adalah menghitung Rangkaian RL yang dipasangkan seri dengan
menyambungkan resistor dan induktor sehingga besar arusnya sama, namun tegangan yang berbeda kemudian
menghitung Rangkaian RC yang dipasangkan secara seri dengan menyambungkan resistor dan kapasitor sehingga
besar arusnya sama, namum tegangan yang berbeda kemudian menghitung Rangkaian RLC dengan
menghubungkan resistor, kapasitor, dan induktor secara seri sehingga besar arusnya sama, namun besar
tegangannya berbeda. Dapat disimpulkan, jika melakukan perhitungan melalui Osiloskop kita dapat mengukur
beda fasa dengan metode pengukuran langsung dari dua signal gelombang AC, namun karena keterbatasan waktu,
untuk menghitung beda fasa kami lakukan dengan bantuan software multism. Hasil dari praktikum yang sudah
kami susun terdapat banyak sumber kesalahan diantaranya, kualitas kabel yang dipilih kurang baik walaupun
berfungsi dan kurang tepat dalam membaca hasil pengukuran pada saat praktikum.