Pembuktian Hukum Kircchoff

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Percobaan II

Hukum Kirchhoff
M. Alfarabi (13116091)
Asisten : Fauzan Ghozi Al-Ayubi (13115021)
Tanggal Percobaan : 01/11/2017
EL-2102 Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

AbstrakDalam dunia elektronik, menentukan nilai kuat arus II. LANDASAN TEORETIS
maupun tegangan yang mengalir dalam suatu rangkaian tidak
dapat ditentukan hanya dengan menggunakan teorema Hukum Kirchhoff adalah hukum yang digunakan untuk
pembagian arus dan tegangan. Hal ini tentu disebabkan oleh ke- menganalisis rangkaian listrik yang tidak bisa dianalisis
kompleks-an rangkaian yang terkait. Maka digunakanlah dengan hanya menggunakan hukum Ohm saja. Hukum
hukum Kirchhoff untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada Kirchhoff pertama dikenalkan pada 1847 oleh fisikawan
praktikum rangkaian elektrik yang kedua ini akan digunakan Jerman bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887).
hukum Kirchhoff untuk membuktikan bahwa hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff yang telah dikenal adalah Kirchhoff current
dapat digunakan dalam rangkaian dengan pembanding adalah
nilai dari pengukuran menggunakan multimeter. law (KCL) dan Kirchhoff voltage law (KVL)[1].
Kirchhoff Current Law (KCL) menyatakan bahwa jumlah
Kata KunciHukum Kirchhoff 1, Hukum Kirchhoff 2, loop, arus yang memasuki sebuah titik sama dengan jumlah arus
node, arus, tegangan, analisis mesh, analisis nodal. yang keluar dari titik tersebut. Atau, jumlah arus pada sebuah
node atau titik adalah sama dengan nol. Secara matematis,
KCL dinyatakan dengan :
I. PENDAHULUAN

H UKUM OHM saja tidak cocok untuk meng-analisis suatu


rangkaian listrik. Bagaimanapun juga,
menganalisis rangkaian elektrik, hukum ohm akan
dalam

dikombinakasikan dengan Hukum Kirchhoff. Dengan


kombinasi tersebut didapat kombinasi yang kuat untuk
Hukum Kirchhoff 2 atau yang dikenal dengan Kirchhoff
menganalisis dan menyelesaikan persoalan dalam rangkaian
Voltage Law (KVL) menyatakan bahwa jumlah seluruh
elektrik. Untuk seorang teknisi elektro, hukum Kirchhoff
tegangan dalam sebuah loop adalah nol [1]. Secara matematis
adalah sebuah keharusan untuk dipahami. Oleh karena itu,
KVL dituliskan dengan :
pada praktikum kedua ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memahami tentang penerapan hukum Kirchhoff pada
rangkaian.
2. Memahami tentang hukum Kirchhoff 1 (KCL) dan
hukum Kirchhoff 2 (KVL).
3. Menganalisis penerapan hukum Kirchhoff pada
rangkaian. III. METODOLOGI
Dalam praktikum ini akan dilakukan dua percobaan yaitu
Hukum Kirchhoff 1 dan hukum Kirchhoff 2.
A. Alat dan Bahan
Dalam praktikum kali ini, alat alat yang akan digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Sumber tegangan DC
2. Mutimeter rigol
3. Resistor (100; 470; 330; 1000; 56; 33) .
4. Breadboard
5. Kabel kabel (6 buah kabel jumper).
B. Langkah Kerja IV. HASIL DAN ANALISIS
B.1 Hukum Kirchhoff 1 A. Percobaan 1: Hukum Kirchhoff 1
Pada percobaan pertama ini didapatlah hasil berikut ini:

Rangkaian yang digunakan ada percobaan pertama:


Tabel 1: Data Nilai Arus Perhitungan dan Pengukuran percobaan pertama

Pada percobaan pertama ini, dilakukan pengukuran arus


dalam rangkaian dengan multimeter rigol dan dibandingkan
dengan nilai yang didapat dengan menerapkan hukum
kirchhoff.
Analisis rangkaian untuk menentukan nilai arus yang
digunakan adalah dengan menggunakan loop (arah searah
jarum jam). Bagian kiri pada gambar rangkaian adalah loop 1
Gambar 1 : Rangkaian pada Percobaan Pertama
dan sebelahnya loop 2.
B.2 Hukum Kirchhoff 2
maka perhitungannya :
Pada dasarnya prosedur percobaan kedua sama dengan
loop 1:
pertama. Selain beda bentuk rangkaian, perbedaan percobaan
-V1 + i1R1 + (i1 i2)(R3) = 0
yang pertama dengan yang kedua hanya pada data yang
i1(R1+R3) i2(R3) = V1 ......................... (1)
dibandingkan. Pada percobaan kedua ini tidak hanya kuat
arusnya saja tetapi juga tegangannya. Rangkaian yang loop 2:
digunakan adalah seperti gambar di bawah: i2(R2+R3+R4) i1(R3) = 0
i2 = ..........................(2)

Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (1) sehingga dapat


digunakan untuk mencari nilai i1.

i1(R1+R3) = V1 ..........................(3)

lalu untuk mencari i2 subtitusikan nilai i1 yang didapat dari


Gambar 2 : Rangkaian Percobaan Kedua persamaan (3).

Catatan : nilai i1 = I, nilai i2 = I1, dan nilai i3 atau I2 = i1 i2.

Contoh penerapan rumus diatas pada perhitungan dengan


tegangan (V = 5) dan R1 = R2 = R3 = 100 , R4 = 330 :
i1(100+100) =5 B. Percobaan 2: Hukum Kirchhoff 2
Setelah melakukan percobaan, didapatlah hasil berikut :
200 i1 18,868 i1 = 5

i1 = 5/181,132

i1 = I = 27,604 mA

lalu untuk mendapat nilai arus loop 2 (i2) atau I1 subtitusikan


nilai I ke persamaan (2)

i2 = = = 5,028 mA.

Jadi I1 = i2 = 5,028 mA.


I2 = 27,604 - 5,028 = 22,396 mA. Tabel 2: Data Nilai Arus dan Tegangan Perhitungan dan Pengukuran
percobaan kedua
*Untuk kombinasi resistor dan tegangan yang lain dilakukan
dengan cara yang sama seperti sampel perhitungan diatas. Pada percobaan kedua ini perhitungan dilakukan dengan
cara yang sama dengan percobaan pertama, yaitu menerapkan
Berdasarkan data pada tabel 1, nilai yang didapat dari hukum kirchhoff dengan analisis mesh atau menggunakan
perhitungan menggunakan hukum kirchhoff dengan loop (arah searah jarum jam).
pengukuran menggunakan multimeter menunjukkan hasil
yang mirip. Hanya ada beberapa perbedaan yang terlihat Loop 1:
seperti yang telah diberi warna kuning dan hijau. Yang telah di 1066 i1 462600 i2 = 2720.....(1)
highlight dengan warna hijau dan kuning menunjukkan nilai
perbedaan arus yang cukup besar. Hal tersebut disebabkan Loop 2:
oleh kesalahan menentukan hasil keluaran dari multimeter -680 i1 + 1261078 i2 = -2132.....(2)
rigol yang mungkin masih meng-kalkulasi arus pada
rangkaian. Hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil I1 + I2 Eliminasi persamaan (1) dan (2) dengan mengalikan keduanya
yang benar. (persamaan (1) dikali 680 dan persamaan (2) dikali 1066).
Hal yang perlu disoroti selanjutnya adalah warna biru dan Setelah dikalikan. Kedua persamaan dijumlahkan sehingga
warna merah (baris dan kolom terakhir) pada tabel. Hal ini didapat hasil i2 = I2 = 0,000736 A.
dilakukan karena hasil I1+I2 pengukuran tidak sama dengan I
nya. Hal ini disebabkan oleh yang disorot warna biru Subtitusi hasil i2 ke persamaan (1) atau (2). Setelah melakukan
menunjukkan hasil yang sangat jauh sehingga ini ini akan didapat hasil i1 = I1 = 0,004222 A.
mengindikasikan bahwa ada kesalahan dalam merangkai
multimeter yang seharusnya seri dengan komponen yang akan Kurangi i1 dengan i2 untuk mencari i3. Sehingga,
diukur. i3 = I3 = 0,004222 - 0,000736 = 0,003522 A.
Secara umum, hasil yang didapat dengan menerapkan
hukum kirchhoff pada rangkaian adalah mirip atau hampir Selain mencari arus pada rangkaian, pada percobaan kedua
sama. Perbedaan yang terjadi adalah karena nilai hambatan ini membandingkan nilai tegangan pada titik-titik yang telah
dalam dunia nyata besarnya tidak pasti (ada nilai toleransinya) ditentukan dengan nilai tegangan berdasarkan pengukuran
tidak seperti dalam perhitungan yang bernilai pasti sehingga dengan multimeter.
menyebabkan perbedaan nilai yang kecil antara hasil
pengukuran dan perhitungan. Terlepas dari itu, dapat di Maka tegangan dapat dicari dengan mengalikan arus dengan
simpulkan bahwa hukum kirchhoff dapat diterapkan dalam nilai resistor yang dilewati arusnya.
rangkaian elektrik.
Vab = I1 x R1 = 0,00422 x 330 = 1,393 v
Vbc = I2 x R2 = 0,000736 x 470 = 0,346 v
Vbe = I3 x R5 = 0,003522 x 680 = 2,395 v
Vde = I2 x R4 = 0,000736 x 33 = 0,0243 v
Vef = I1 x R3 = 0,00422 x 56 = 0,236 v

Seperti data pada percobaan pertama, data pada tabel


percobaan kedua juga menunjukkan hasil yang mirip antara
perhitungan dan pengukurannya. Karena tidak ada perbedaan
nilai yang jauh, dapat diartikan bahwa percobaan dan
penerapan hukum Kirchhofff dalam perhitungan sudah benar.
V. SIMPULAN Walaupun menghasilkan nilai yang sama, penerapan
Hukum Kirchhoff terbukti menghasilkan nilai yang mirip hukum kirchhoff 1 dan 2 mempunyai implementasi yang
dengan hasil pengukuran. Sehingga dalam mendesain berbeda. Umumnya rangkaian yang mempunya lebih
sebuah rangkaian elektrik, hukum Kirchhoff dapat sedikit loop dibandingkan noda (titik cabang) akan
digunakan dan dikombinasikan dengan hukum lain seperti menggunakan analisis mesh/loop dengan hukum kirchhoff
hukum Kirchhofff. 2 (KVL) dan sebaliknya.
Hukum Kirchhofff 1 adalah hukum yang menyatakan
bahwa jumlah arus yang masuk dalam sebuah titik sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut. Hukum
ini biasa digunakan pada analisis dengan perspektif per- REFERENSI
titik cabang dalam rangkaian. Sedangkan hukum [1] Charles K. Alexander, Matthew N.O. Sadiku Fundamentals of Electric
Circuits in Ohms Law. 5th ed., New York: McGraw-Hill, 2013, pp.
Kirchhofff 2 menyatakan bahwa jumlah tegangan pada 37-39.
bagian tertutup (loop) dalam sebuah rangkaian sama
dengan nol. Hukum ini menggunakan cara analisis mesh Kiki Kananda Dan Tim Penyusun, Modul Praktikum Rangkaian
Elektrik, Laboratorium Dasar Teknik Elektro, Lampung Selatan, 2017
sebagai sarana perhitungannya.

Anda mungkin juga menyukai