Sap Nifas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IBU NIFAS DAN MENYUSUI

Disusun Oleh :
Arini Ahmad
Carolins Floria. H
Dewi Sutrianingsih
Utamawati
Vety Marsela
Witri Wulandari

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Ibu Nifas dan Menyusui


Sub pokok bahasan : 1.  Gizi Ibu Nifas dan Personal Hygiene
2. Menyusui Ekslusif
Hari / Tanggal : Minggu/ 11 April 2021
Waktu : 60 Menit
Sasaran : Ibu Nifas dan Keluarga

A. LATAR BELAKANG

Masa nifas merupakan masa setelah melahirkan dimana seorang wanita


mendapat peran baru sebagai seorang ibu. Periode nifas sangat penting, dimana
berkaitan dengan perawatan bayi baru lahir dan juga pemberia ASI secara ekslusif.
Kebutuhan gizi ibu nifas sangat penting demi pemulihan kesehatan ibu, juga
untuk membantu proses pengeluaran ASI. Oleh sebab itu, perlunya penyuluhan
tentang kebutuhan gizi pada ibu nifas serta hal-hal lain yang penting seperti
masalah personal hygiene dan pemberian ASI Ekslusif.
Diharapkan dengan penyuluhan tersebut, pengetahuan dan wawasan ibu
nifas dapat bertambah, sehingga dapat menjalani masa nifas dengan baik tanpa
masalah.

B. TUJUAN

1. Tujuan Intruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu Nifas mengetahui
dan menambah wawasan ibu-ibu untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi/ nutrisi
serta personal hygiene yang diperlukan selama masa nifas, sehingga ibu-ibu Nifas
dapat menjalani masa nifas dengan baik tanpa mengalami masalah.

Begitu juga dengan dilakukannya penyuluhan tentang pemberian ASI


ekslusif di harapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi
ibu dan bayi.

2. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengetahui tentang:
a) Gizi Ibu Nifas dan Personal Hygiene
1. Ibu mengetahui takaran gizi yang harus dikonsumsi ibu saat masa nifas.
2. Ibu mengetahui bagaimana pola nutrisi yang harus dicukupi selama masa
nifas.
3. Ibu mengetahui dan memahami manfaat yang didapat oleh ibu jika ibu
mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan secara teratur.
4. Ibu dapat menyusun menu seimbang sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan pada masa nifas/menyusui
5. Ibu dapat mengetahui bagaimana cara personal hygiene yang benar
6. Ibu dapat mengetahui manfaat yang didapat jika ibu melakukan personal
hygiene dengan benar
b) Menyusui Eksklusif

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif diharapkan ibu


mampu :
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
C. Komunikator
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya.
D. Materi
Terlampir
E. Metode
a). Ceramah
b). Tanya jawab
F. Media
a). Zoom Meeting
b). Power Point
G. Pengorganisasian
Moderator :
MC :
Presentator :
Dokumentasi/IT :
Pembagian tugas (Job Description), sebagai berikut :

a). Moderator

Memimpin jalannya penyuluhan secara keseluruhan, meliputi :


 Membuka kegiatan penyuluhan
 Mengatur waktu penyajian materi, demonstrasi dan tanya jawab
 Memperkenalkan tim penyuluhan
 Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta penyuluhan
 Mengevaluasi peserta penyuluhan tentang pemahaman terhadap materi
penyuluhan
 Memberi kesempatan kepada pembimbing lahan dan pendidikan untuk
memberikan masukan
 Menutup kegiatan penyuluhan
 Menyimpulkan hasil penyuluhan dan tanya jawab
 Menutup kegiatan penyuluhan
b). Presentator/ penyaji
 Menyampaikan materi tentang tema penyuluhan
 Prioritas menjawab pertanyaan peserta penyuluhan

c). Evaluator

Mengobservasi dan mengevaluasi jalannya kegiatan penyuluhan

d). Dokumentasi

Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam dan
salam menyatakan kabar
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan
tujuan penyuluhan.
2. 20 Kegiatan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
menit Penyuluh pengertian ibu 2. Memperhatikan
nifas
2. Menjelaskan
pengertian
dan manfaat serta
fungsi gizi pada
masa
nifas/menyusui
3. Menjelaskan zat-
zat apa saja yang
dibutuhkan ibu
pada masa
nifas/menyusui
4. Menjelaskan
contoh menu ibu
menyusui
5. Menjelaskan
pngertian personal
hygiene
(perawatan diri)
6. Menjelaskan
Kebutuhan
Personal Hygiene
pada Ibu
7. Menjelaskan
tujuan melakukan
personal hygiene
8. Menjelaskan
akibat kurangnya
melakukan
perawatan diri
9. Menjelaskan
Pengertian ASI
Eksklusif 
10.Menjelaskan
kandungan ASI
11.Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk ibu
12.Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk bayi
13.Menjelaskan
teknik cara
menyusui yang
benar
14.Menjelaskan cara
pemberian dan
penyimpanan ASI
bagi ibu yang
bekerja
15.Memahami
masalah dalam
menyusui dan
penanganannya

3. 15 Diskusi dan 1. Memberikan 1. Bertanya mengenai


menit Evaluasi kesempatan materi yang kurang
kepada ibu untuk jelas.
mengajukan 2. Peserta mampu
pertanyaan menjelaskan kembali
kemudian materi yang
mendiskusikan diberikan
bersama-sama.
2. Menanyakan
kembali materi
yang telah
diberikan
4. 10 Penutup 1. Mengucapkan 1. Memperhatikan
menit terimakasih atas 2. Mengucapkan
kesempatan dan terimakasih kepada
perhatian yang ibu
diberikan. 3. Menjawab salam
2. Salam penutup
Lampiran Materi

A. Gizi Pada Ibu Nifas


1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
atau 40 hari.
2. Definisi Gizi

Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”,


yang berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses


digesti(penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai
suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi
olehmanusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan,
absorpsi,transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat
yangtidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
yangsehat serta gigi yang sehat pula.Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang
cukup, gizi seimbang , terutamakebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi
pada ibu menyusui sangat eratkaitannya dengan produksi air susu yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuhkembang bayi , Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik,
tonus otot serta kebiasaan makan yangmemuaska. Ibu menyusui tidaklah
terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya ,yang terpenting adalah makanan
yang mnjamin pembentukn air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan bayi
nya.
3. Manfaat dan fungsi gizi pada ibu masa nifas/menyusui

Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting,
halini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu
untukmemulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai
makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutry
ang dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang
diperlukanoleh tubuh untuk keperluan metabolismenya

Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui


akanmeningkat 25 %, karena berguna untuk proses kesembuhan karena
setelahmelahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup
untukmenyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk
mempertahankan tubuhterhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan
memulai proses pemberian ASIeksklusif. Asupan kalori perhari
ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupancairan perhari ditingkatkan
sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen
zat besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelahk
elahiran.

Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh


makhluk hidup, yaitu:

a) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan


sertamengganti jaringan tubuh yang rusak.
b) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau
aktivitas.
c) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan
air,mineral dan cairan tubuh yang lain.
d) Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit (protein).
e) Berguna untuk cadangan dalam tubuh.
f) Berguna untuk proses reproduksi ASI yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan.
4. Zat-zat yang dibutuhkan ibu masa nifas/menyusui
a) Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500
kalori.Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya
ibu
nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan menggangg
u proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
b) Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari.
Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima puti
h telur,120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram
ikan/daging/unggas,200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai
kacang.
c) Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dangigi.
Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu
rendahkalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada
masamenyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara
dengan 50-60gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan
salmon, 120 gramikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
d) Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak
otot,fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium
didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
e) Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu
porsisetara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli,
½wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu
tomat.

f) Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks
diperlukanenam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir
nasi, ¼cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari
bijian utuh, ½kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau
crackers, ½cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau
40 grammi/pasta dari bijian utuh.
g) Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak
(14gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80
gramkeju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat
sendokmakan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok
makanselai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan
kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau
mentega, ataudua sendok makan saus salad.
h) Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.
Hindarimakanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
i) Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3liter
tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah,
susu dan sup.
j) Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan.
Vitaminyang diperlukan antara lain:
1) Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan
tulang, perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya t
ahan tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati
mentega,sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning
( wortel, tomatdan nangka ).Selain itu ibu menyusui juga
mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU )
2) Vitamin B1 ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal,
membantumetabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh,
nafsu makanyang baik , membantu proses pencernaan
makanan,meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan 
mengurangi kelelahan.Sumbernya : hati, kuning telur, susu,
kacang-kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.
3) Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas,
nafsumakan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan
mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan,
dan sayuran berwarna hijau)
4) Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam
proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumb
uhan.Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati,
dagingayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat.
5) Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah sertakesehatan
gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
6) Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan l
aut dankerang laut.

7) Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan
seldarah merah dan produksi inti sel. Sumber: hati, daging,
ikan, jeroan dan sayuran hijau.
8) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringanikat (
untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dangusi,
daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan
kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, b
rokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
9) Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dangigi
serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya
antara lain :minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit
dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul 09.00 )
10) Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar
proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah
kuning telur,hati, brokoli, asparagus dan bayam. Kebutuhan
energi ibu nifas /menyusui pada enam bulan pertama kira-kira
700 kkal./hari danenam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan
ibu menyusui bayiyang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400
kkal/hari.
11) DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi.
Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan
dalamASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan

5. Contoh Menu Untuk Ibu Nifas atau Menyusui

a. Makan pagi : Nasi, Tempe, Sayur, Ikan Bandeng


Goreng,cemilan (Donat Dan Yoghurt)
b. Makan siang : Nasi, Ayam Goreng, Rebon, Sayur Bayam,
Jeruk,Cemilan (Kolak Pisang).
c. Makan malam : Nasi, Semur Daging, Pepes Tahu, Capcay,
Papaya,Cemilan (Ubi Merah Goreng).
6. Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :
a. Pilih sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar
b. Cuci tangan samapai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
c. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong
d. Olah makanan sampai matang
e. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin )
f. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
g. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika
dikemasdalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/
karatan
h. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
B. Personal Hygiene Pada Ibu Nifas
1. Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)    
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
diri dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Yang di
lakukan untuk mempertahankan kesehatan baiik secara fisik maupun
psikilogis (Tarwoto, 2006)
Personal hygiene adalah proses merawat diri sendiri untuk memelihara
kesehatan agar terlindung terhadap infeksi dan penyakit.
2. Tujuan melakukan Personal Hygiene menurut Tarwoto (2006) :
a.       Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b.      Memelihara kebersihan diri seseorang
c.       Memperbaiki personal hyiene yang kurang
d.      Mencegah penyakit
e.       Menciptakan keindahan
f.       Meningkatkan rasa percaya diri
3. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu menurut Tarwoto(2009)
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan
baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada
luka jahitan maupun kulit.
a.      Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat
karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi
berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya,
pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan
dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi
(lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b.      Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut
akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih
tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan
berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun
demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut
dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
Hindari penggunaan pengering rambut.
c.       Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu,
dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih
sering dan jaga agar kulit tetap kering.
d.      Kebersihan vulva dan sekitarnya.
1) Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
2) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah
dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
3) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
4) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau
cuci menggunakan sabun.
5) Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan.
Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci
daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang
dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus.
Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.
Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut
yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai
kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.
4. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene
a.       Ibu Mudah Sakit
b.      Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
c.       Bayi ibu mudah sakit
d.      Ibu kurang percaya diri
e.       Ibu mudah mengalami infeksi
C. MENYUSUI EKSKLUSIF
1. Pengertian Asi Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. ASI eksklusif
dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,tanpa tambahan cairan
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dantanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur dan nasi tim.

2. Kandungan Asi
ASI mengadung :
a) Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk :
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkanasam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,magn
esium.
b) ASI mengandung zat pelindung antibodi yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti : Immunoglobin, lysozyme, complemen
C 3dan C 4, Antistapiloccocus, lactobacillus, bifidus, lactoferrin.
c) ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi.
3. Keuntungan ASI untuk Ibu
a) Mengurangi insiden kanker payudara
hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami pe
nurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen
tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker  pay
udara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progester
one.
b) Mencegah perdarahan pasca persalinan

Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
danke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.

c) Mengurangi anemiaMenyusui eklusif akan menunda masa subur yang


artinya menunda
haid.Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
d) Dapat digunakan sebagai metode sementara

Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan Rata-rata jarak


kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyusui adalah 11 bulan. Hormon yang
mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi,
sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat
digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi berusia
belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan secara
eklusif.

e) Mempercepat kembali ke berat semula


Selama hamil, ibu menimbun lemak diba&ah kulit. !emak ini akan
terpakaiuntuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak
menyusui, lemak tersebutakan tetap tertimbun dalam tubuh.
f) Steril, aman dari pencemaran kuman
g) Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
h) Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
i) Tidak ada bahaya alergi
4. Keuntungan ASI untuk bayi
a) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan
yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus,
parasit, dan jamur.
b) ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan
komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi
c) ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun
seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek
psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan
bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting
untuk membantun dasar kepercayaan bayi ( basic sense of trust )
yaitu dengan mulai mempercayai orang lain ( ibu ), maka selanjutnya akan
timbul rasa percaya pada diri sendiri.
d) Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan
yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan
tentang ASI dan laktasi,turunnya berat badan bayi pada mingu pertama
kelahiran tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini
karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI
setelah melahirkan frekuensi menyusu yang sering ( tidak dibatasi ) juga
dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak
sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.

5. Teknik menyusu yang benar

Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan


keberhasilan dalam mempertahaankan menyusui dan memperbanyak produksi
ASI

a) Posisi ibu menyusui


 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakai
lah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu
jauh dari payudara
b) Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan,letakkanlah
kepala bayi 
pada siku bagian dalam lengankanan, badan bayi menghadap ke badan
ibu
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang
ibu,tangan kanan ibu memegang pantat  paha kanan bayi
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari
tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak
diatas bagian yang berwarna hitam (aerola mamae)
 Sentuhlah mulut bayi dengan puting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya dimasukkan kedalam mulut sampai daerah
berwarna hitam
c) Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan
bayi dengan cara :
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
d) Menyendawakan bayi
Setelah isapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya

6. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja


Cara Pemberian :

Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian


setelah menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat
bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan
selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan
selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan
dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam
dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara
lansung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung
maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI

Cara Penyimpanan :

 Masukan ASI dalam kantong plastik polietilen (misal plastik
gula ); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan
dalam microwave, wadah melamin,gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( kurang lebih 2 minggu)
 Jika hendak dibekukan,masukkan dulu dalam kulkasselama semalam, bar
u masukkan ke freezer
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan (kurang lebih 3-6)

7. Masalah dalam menyusui dan Penanganan


a) ASI kurang
Sering kali ibu merasa produksi ASI nya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula.

Penanganannya :

 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi


 Menyusuilah dengan sabar
 Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
 Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
b) Bayi Bingung Puting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu
ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu
ibunya.
Penanganannya :
 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif 
 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering
c) Payudara Bengkak 

Pada hari-hari pertama, sering
kali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam payudar
a, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan
payudara menjadi bengkak dan nyeri.

Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :

 Susui bayi segera setelah bayi lahir


 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyusui yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk mengurangi nyeri
 Lakukan pengurutan atau massase payudara
d) Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang.

Cara menanganinya:

 Posisi menyusui sudah benar


 Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit,guna membantu 
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
 Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI oleskan diputing
susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai
puting susu kering.

e) Puting payudara lecet

Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:

 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit


 Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui
 Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1x24 jam
 Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap
dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa
karena nyeri
 Meminumkan ASI pada bayi dengan menggunakan sendok bersih
selama masa istirahat
 Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika

Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan
di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi
Masyarakat: Jakarta.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan  Kebidanan Nifas Normal . Jakarta: EGC.(hlm:


56- 57).

Kristiyansari Weni, 2009, Menyusui & Sadari. Nuha Medika, Yogyakarta

Suradi, Rululina dkk. 2008. Manfaat Asi dan Menyusui. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar : Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai