Makalah Imd
Makalah Imd
Makalah Imd
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Tingkat 2A
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak
lupa kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas
Selain untuk memenuhi salah satu tugas Promosi Kesehatan, makalah ini dibuat
untuk memperdalam pengetahuan kita dan siapapun yang membaca makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini terutama dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat
membangun terhadap makalah ini, kami sampaikan terima kasih. Demikian makalah
ini kami susun. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara
ibu calon bayinya. Pada bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan
bagi seorang ibu ketika in dapat melihat, memegang dan memberikan ASI pada
Bayiuntuk pertama kali. dan masa tenang setelah melahirkan di saat ibumerasa ril
eks, memberikan peluang ideal untuk memulai pembentukan ikatan batin Kontak
segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak
kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat.
Mengingat pentingnya kasih sayang (Bounding Attechment) antara ibu dan
anak, dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat dengan hal tersebut, maka di
dalam makalah ini akan dibahas pengertian dan bagaimana cara mewujudkan
kasih sayang tersebut. Keterikatan kasih sayang bisa terwujud dari janin masih
berada di dalam kandungan dan untuk mempereratnya bayi yang baru lahir bisa
dilakukan IMD (inisiasi menyusu dini), dari hal tersebut selain manfaat ASI yang
didapatkan begitu besar juga sangat bermanfaat untuk psikologis ibu dan anak
karena sebuah kasih sayang bisa berawal dari sebuah sentuhan, dan dekapan ibu
kepada anaknya di saat dilakukan IMD.
Program Inisiasi Menyusui Dini adalah suatu program pemberian ASI
eksklusif secara langsung kepada bayi setelah lahir. Hal ini sangat dibutuhkan,
karena bayi setelah lahir langsung mendapat asupan gizi dari ASI (Roesli, 2008).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses alami mengembalikan bayi manusia
untuk menyusu, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada bayi untuk
mencari dan menghisap ASI sendiri, dalam satu jam pertama pada awal
kehidupannya, untuk menjamin berlangsungnya proses menyusui yang benar,
dengan menyusu secara baik dan benar maka kematian bayi serta gangguan
perkembangan bayi dapat dihindari. Manfaat dari IMD yaitu apabila terjadi
kontak kulit dan hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di
3
putting susu ibu dan sekitarnya, emutan, jilatan bayi pada putting ibu, merangsang
pengeluaran hormon oksitosin, hormon oksitosin ini sangat membantu rahim ibu
untuk berkontraksi sehingga merangsang pengeluaran plasenta dan mengurangi
perdarahan setelah melahirkan (Roesli, 2008). Berdasarkan data yang telah dirilis
oleh United Nations of Children’s Fund (UNICEF) tahun 2010 bahwa di
Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 22% dari
kematian bayi di seluruh dunia dan jumlah bayi yang meninggal adalah 17 tiap
1000 kelahiran hidup. Menurut Fika dan Syafiq, hal ini karena pelaksanaan IMD
di Indonesia belum terlaksana secara optimal dan pemberian ASI eksklusif
tergolong rendah. Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Edmond et al pada
tahun 2006, ditemukan bahwa 22% kematian bayi yang baru lahir, yaitu kematian
bayi yang terjadi dalam bulan pertama kelahiran, dapat dicegah bila bayi disusui
oleh ibunya dalam 1 jam pertama kelahiran.
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah IMD
a. Apa pengertian Inisiasi Menyusui Dini?
b. Apa saja manfaat Inisiasi Menyusui Dini?
c. Apa saja Lima Tahapan Perilaku (Pre Feeding Behaviour ) Sebelum
Bayi Berhasil Menyusu
d. Apa saja langkah- langkah Inisiasi Menyusui Dini?
e. Apa saja perbedaan Inisiasi Menyusu Dini Pada Persalinan Melalui
Operasi Sectio Caesaria?
f. Apa saja perbedaan Inisiasi Menyusu Dini pada Bayi Kembar
(Gemelli)?
g. Apa saja faktor pendukung Inisiasi Menyusu Dini?
4
b. Apa saja tahapan Bounding Attachment?
c. Apa saja elemen-elemen Bounding Attachment?
d. Apa saja Prinsip-prinsip Bounding Attachment?
e. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Bounding Attachment?
f. Apa saja Keuntungan dan Hambatan Bounding Attachment
C. Tujuan Umum
D. Tujuan Khusus
1. Tujuan Khusus IMD
a. Mengetahui pengertian Inisiasi Menyusui Dini
b. Mengetahui manfaat Inisiasi Menyusui Dini
c. Mengetahui langkah-langkah Inisiasi Menyusui Dini
d. Mengetahui Lima Tahapan Perilaku (Pre Feeding Behaviour ) Sebelum
Bayi Berhasil Menyusu
e. Mengetahui perbedaan Inisiasi Menyusu Dini Pada Persalinan Melalui
Operasi Sectio Caesaria
f. Mengetahui perbedaan Inisiasi Menyusu Dini pada Bayi Kembar
(Gemelli)
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari Bab I sampai dengan
bab III. Setiap bab dijelaskan dengan uraian singkat dan bentuk penyajian sbb:
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
c. Kolonisasi bacterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu
yang normal (bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang
baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan mempercepat
pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi).
d. Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan tenaga
yang dipakai bayi.
e. Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri payudara Ibu untuk
mulai menyusu
f. Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam
tubuh bayi
g. Mempercepat keluarnya meconium (kotoran bayi berwarna hijau agak
kehitaman yang pertama keluar dari bayi karena meminum air
ketuban.
h. Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi
kesulitan menyusu.
i. Membantu perkembangan persarafan bayi (nervous system).
j. Memperoleh kolostrum yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan
bayi.
k. Mencegah terlewatnya puncak 'refleks mengisap' pada bayi yang
terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan
berkurang cepat, dan hanya akan muncul kembali dalam kadar
secukupnya 40 jam kemudian.
8
b. Sesekali matanya membuka lebar dan melihat ke ibunya.
c. Masa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam
kandungan keluar kandungan dan merupakan dasar pertumbuhan rasa
aman bayi terhadap lingkungannya.
d. Hal ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri ibu akan
kemampuannya menyusui dan mendidik anaknya.
e. Demikian pula halnya dengan ayah, dengan melihat bayi dan istrinya
dalam suasana menyenangkan ini, akan tertanam rasa percaya diri
ayah untuk ikut membantu ke. berhasilan ibu menyusui dan mendidik
anaknya.
2. Antara 45-60 Menit Pertama:
a. Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti mau minum, mencium,
kadang mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya.
b. Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di
tangannya.
c. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu dan
bau serta rasa ini yang akan membimbing bayi untuk menemukan
payudara dan puting susu ibu.
d. Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan ke-2 tangan bayi pada
saat bayi baru lahir.
3. Mengeluarkan Liur : Saat bayi siap dan menyadari ada makanan di
sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan liur.
4. Bayi Mulai Bergerak Ke Arah Payudara:
a. Areola payudara akan menjadi sasarannya dengan kaki bergerak
menekan perut ibu.
b. Bayi akan menjilat kulit ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu,
menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah
puting susu dan sekitarnya dengar1 tangannya.
9
5. Menyusu : Akhirnya bayi menemukan, menjilat, mengulum puting,
membuka mulut lebar-Iebar, dan melekat dengan baik serta mulai
menyusu.
10
8. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu
sampai proses menyusu pertama selesai.
9. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
10. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat gabung
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja bayi menginginkannya,
karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan
meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya.
11
2. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix. Mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diikat.
3. Letakkan kedua bayi di dada ibu secara berdampingan lalu selimuti
keduanya.
4. Rawat Gabung : Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan
ibu selama 24 jam.
12
attachment adalah :
a. Perkenalan (acquaintance)
Perkenalan lebih banyak dilakukan oleh orang tua kepada bayinya
dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya. Misalnya: Ibu mengajak
bicara bayinya yang baru lahir.
b. Ikatan atau hubungan (bounding)
Ikatan akan terjadi apabila ada ketertarikan, respon, dan kepuasan.
Ikatan akan berkembang dan dipertahankan oleh kedekatan dan interaksi.
Ikatan ditandai oleh adanya periode kemajuan dan regresi dan bisa terhenti
sementara atau permanen (Stainton dalam Bobak, 2004).
c. Kasih sayang (attachment)
Kasih sayang dijelaskan sebagai suatu yang linier dimulai saat ibu
hamil dan semakin menguat pada periode awal pascapartum sehingga
akan menjadi konstan dan konsisten. Kasih sayang sangat penting bagi
kesehatan fisik dan mental sepanjang rentang kehidupan.
13
c. Suara
Suara tangisan pertama bayi sangat ditunggu oleh orang tua. Saat bayi
menangis untuk pertama kalinya, orang tua akan menghibur bayinya salah
satunya dengan cara mengajaknya berbicara. Saat orang tua berbicara,
bayi dapat mendengarkan suara orang tuanya sehingga terjalin hubungan
antara orang tua dan bayi.
d. Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi yaitu respon
terhadap bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki
aroma yang unik dan bayi belajar mengetahui bau ibu dari aroma air
susunya.
e. Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan nada pembicaraan orang
dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menedangkan kaki seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang
tuanya. Hal tersebut berarti bayi telah dapat berkomunikasi secara non
verbal kepada orang tuanya.
f. Bioritme
Anak yang belum lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah
ibunya. Setelah lahir, bayi yang menangis dapat ditenangkan dengan
dipeluk sehingga dapat mendengar denyut jantung ibunya. Salah satu
tugas bayi lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua
dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten
dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku
yang responsif sehingga dapat meningkatkan interaksi sosial dan
kesempatan bayi untuk belajar.
14
Menurut Klaus dan Kennel (dalam Reeder, 2002) terdapat prinsip-
prinsip yang penting dalam bounding attachment. Prinsip-prinsip bounding
attachment antara lain:
a. Tampak pada periode sensitif pada jam-jam atau menit-menit pertama
setelah kelahiran sehingga orang tua perlu kontank dengan bayinya agar
tumbuh kembang selanjutnya menjadi optimal.
b. Tampak respon-respon positif terhadap ibu dan ayah ketika bayi diberikan
pertama kali.
c. Pada saat proses bounding attachment, terjalin sebuah ikatan antara orang
tua dan bayi sehingga orang tua berfokus dan berespon pada bayinya.
d. Pada saat terjadi kecocokan, bayi akan memberikan respon seperti
menggerakkan tubuhnya dan menatap mata orang tuanya.
e. Individu yang menyaksikan langsung proses kelahiran akan memiliki
ikatan emosi dan batin yang kuat terhadap bayi.
f. Kondisi awal yang tidak menyenangkan dan membuat bayi tidak nyaman
akan berpengaruh pada perkembangan selanjutnya.
15
M. Keuntungan Dan Hambatan Bounding Attachment
Menurut Departemen Kesehatan (2002) keuntungan dan hambatan
bounding attachment adalah sebagai berikut:
1. Keuntungan bounding attachment
a. Bayi merasa dicintai dan diperhatikan
b. Bayi bisa percaya dengan orang lain;
c. Bayi merasa aman.
16
BAB III
A. Kesimpulan
ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan
mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi
menyusui ini memang hanya 1 jam, tapi mempengaruhi seumur hidup si Bayi.
Sedangkan Bounding Atttachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu
interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling
mencintaimemberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Febiota, Gayola. 2020. Makalah Bounding Attachment. Di akses pada tanggal 02
Februari 2020:
https://www.academia.edu/8221521/Makalah_Bounding_Attachment
Hapsari. 2009. MAKALAH ASKEP 2 “IMD DAN BOUNDING ATTACHMENT”. Di
akses pada tanggal 02 Februari 2020 :
https://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-askeb-2-
%E2%80%9Cimd-dan-bounding-attachment%E2%80%9D/amp/
Tamara, Nova. 2015. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Bounding Attachment. Di
akses pada tanggal 02 Februari 2020 :
https://novatamara.wordpress.com/2015/01/11/inisiasi-menyusui-dini-imd-
dan-bounding-attachment/amp/
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : CV Trans Info Media
Fauziah Nasution, M.Psi. 2017. Inisiasi Menyusu Dini dan Bounding Attachment
Dalam Peningkatan Kesehatan Secara Fisik dan Psikis. Volume 2 nomor 2:
101.
18